PAJANG
XII . Sejarah kebudayaan islam
NAMA KELOMPOK
Kerajaan ini merupakan kerajaan Islam pertama yang berlokasi di tengah pedalaman
Jawa. Pada awal mulanya, wilayah dan kedaulatan Kerajaan Pajang hanya meliputi
Jawa Tengah saja. Namun seiring berjalannya waktu, Pajang juga mendapatkan
pengakuan dari beberapa kerajaan lain di Jawa Timur. Dengan demikian, Pajang
mulai dikenal di Pulau Jawa.
Letak dan Pendiri
02
Kerajaan ini merupakan kerajaan Islam yang menjadi pengganti Kerajaan Demak di
Pulau Jawa. Pusat kekuasaan Panjang tepatnya berada di daerah Jawa Tengah,
Laweyan, Pajang, Surakarta. Secara geografis wilayah Pajang merupakan kawasan
dataran rendah yang subur dengan aliran Sungai Bengawan Solo.
Pendiri kerajaan ini adalah Jaka Tingkir atau yang lebih dikenal dengan Sultan
Hadiwijaya. Sultan Hadiwijaya berhasil mendirikan Pajang setelah meruntuhkan
Kerajaan Demak dengan bekerjasama bersama Ratu Kalinyamat.
Masa
Kejayaan 03
Masa emas atau kejayaan dari Kerajaan Pajang terjadi saat Pajang dipimpin oleh Sultan
Handiwijaya. Pada masa tersebut, Sultan Handawijaya bahkan berhasil
mendapatkan pengakuan oleh raja-raja Jawa sebagai Raja paling berpengaruh di
Pulau Jawa pada waktu itu.
Sultan Handiwijaya juga berhasil menaklukan beberapa daerah seperi Madiun, Kediri,
dan juga Blora. Selain itu, lumbung padi di daerah Pajang pun dinyatakan sebagai
lumbung padi terbaik dan terbesar di Pulau Jawa. Kemudian, dari masa
pemerintahannya, Pajang juga mengalami kemajuan dari segi sosial budaya.
Hingga pada 1581 Sultan Handawijaya juga memperoleh gelar resminya sebagai
“Sultan”.
Penyebab
Keruntuhan 04
01. Melawan Sutawijaya
Awal masa kemunduran Kerajaan Pajang dimulai dari peperangan melawan Sutawijaya. Setelah diangkatnya
Sutawijaya sebagai pemimpin Mataram, kerajaan ini pun mulai berkeinginan memisahkan diri dengan
Pajang. Keinginan Sutawijaya untuk melepaskan diri dengan Pajang ini kemudian menjadi awal mula
perselisihan panjang antara Pajang dan Mataram.
Meskipun peperangan antara keduanya di menangkan oleh Hadiwijaya,Pajang cukup banyak mengalami
kerugian dan kemunduran perkembangan. Hal ini lantaran Hadiwijaya sebagai raja terlalu fokus
memerangi Sutawijaya dan mengabaikan Pajang.
02. Perebutan Tahta
Seperti pada kerajaan lainnya, perebutan tahta kerajaan juga tak luput dari penyebab keruntuhan Kerajaan
Pajang. Setelah Sultan Hadiwijaya meninggal, perebutan tahta terjadi antara menantu (Arya Pangiri) dan
putranya (Pangeran Benawa). Perebutan kekuasaan ini membuat basis kekuasaan kerjaan terpecah menjadi
dua kekuatan.
Pada akhirnya perebutan tahta dimenangkan oleh Arya Pangiri pada 1583. Namun sayangnya, pemerintahan
Arya Pangiri hanya dipenuhi dengan keinginan untuk balas dendam terhadap Kerajaan Mataram. Sehingga
banyak urusan kerajaan yang terbengkalai.
03. Bawahan Kerajaan Mataram
Setelah masa kepemimpinan Pangeran Benawa II berakhir pada tahun 1587,
Pajang menjadi kerajaan yang pasif. Hal ini lantaran Pajang tidak memiliki putra mahkota yang dapat
melanjutkan kepemimpinan Pangeran Benawa II. Dengan demikian, Kerajaan Mataram mengambil
kesempatan ini dan menjadikannya sebagai daerah yang berada di bawah kekuasaan Mataram.
Bukti Peninggalan
05
Bandar Kabanaran Makam
01 03 Bangsawan