Anda di halaman 1dari 7

Presentasi

SEJARAH KERAJAAN
KALINGGA & MATARAM
Oleh : Kelompok 3

MAN 1 JEMBRANA | Sejarah | 2024


Halaman 3

BAB 1 Periode Sejarah Kerajaan Kalingga

•Raja-raja Kerajaan Kalingga


Pendahuluan •Prabhu Wasumurti (594-605 M)
•Prabhu Wasugeni (605-632 M)
•Prabhu Wasudewa (632-652 M)
•Prabhu Wasukawi (652 M)
•Prabhu Kirathasingha (632-648 M)
•Prabhu Kartikeyasingha (648-674 M)
•Ratu Shima (674-695 M)
Halaman 5

Sejarah Kerajaan Kalingga


Kerajaan Kalingga adalah salah satu kerajaan bercorak Hindu-Buddha yang berdiri di
Jawa Tengah pada abad ke-6 hingga abad ke-7 Masehi. Kerajaan ini terletak di pantai utara
Jawa Tengah, antara Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Jepara. Kerajaan ini dikenal
sebagai kerajaan yang makmur, kuat, dan memiliki pemerintahan yang tegas dan adil. Kerajaan
ini juga mencatat sejarah sebagai kerajaan yang pernah dipimpin oleh seorang ratu legendaris,
yaitu Ratu Shima.

Murad Naser | Universitas Fauget | Ekonomi | 2025


Halaman 4
Masa Kejayaan & Keruntuhan Kerajaan Kalingga

Kerajaan Kalingga mencapai masa kejayaannya Namun, kerajaan Kalingga juga mengalami
pada abad ke-7 M, terutama pada masa beberapa masalah dan tantangan, antara lain:
pemerintahan Ratu Shima. Kerajaan ini memiliki
wilayah yang luas, meliputi sebagian besar Jawa Persaingan dengan kerajaan-kerajaan lain di Jawa,
seperti Tarumanagara, Sunda, Galuh, dan Mataram.
Tengah dan sebagian Jawa Barat. Kerajaan ini juga
Pemberontakan dari beberapa kerajaan bawahan
memiliki hubungan yang baik dengan kerajaan-
yang tidak puas dengan kebijakan atau perlakuan
kerajaan lain di Nusantara, Tiongkok, India, dan
kerajaan Kalingga.
Asia Tenggara. Kerajaan ini juga memiliki
Perubahan agama dari Hindu-Buddha menjadi
kehidupan sosial, budaya, ekonomi, dan agama
Islam yang mulai masuk ke Jawa pada abad ke-8 M.
yang maju dan harmonis. Serangan dari kerajaan-kerajaan asing, seperti
Sriwijaya, Syailendra, dan Arab.
Akhirnya, kerajaan Kalingga runtuh pada akhir
abad ke-7 atau awal abad ke-8 M.

Murad Naser | Universitas Fauget | Ekonomi | 2025


Halaman 6

BAB 2 Sejarah Kerajaan


Mataram
Berdirinya Kerajaan Mataram Islam dimulai ketika Panembahan Senopati atau Danang Sutawijaya membantu Sultan
Hadiwijaya atau Jaka Tingkir mengalahkan Arya Penangsang. Sutawijaya merupakan putra dari Ki Ageng Pemanahan,
salah satu orang kepercayaan Sultan Hadiwijaya. Pada awal abad ke 16, Sutawijaya dan Ki Ageng Pemanahan membantu
Sultan Hadiwijaya dalam menumpas pemberontakan Arya Penangsang di Demak. Setelah mampu menumpas
pemberontakan, Sultan Hadiwijaya memilih mendirikan kerajaan baru bernama Kerajaan Pajang yang berpusat di sekitar
Surakarta.

Sebagai bentuk balas budi atas bantuan penumpasan pemberontakan, Ki Ageng Pemanahan diberi hutan Mentaok
(sekarang Kotagede, Yogyakarta) oleh Sultan Hadiwijaya. Selanjutnya wilayah tersebut berdiri sebuah kadipaten dibawah
Kerajaan Pajang.
Pada tahun 1575, Sutawijaya berusaha melepaskan diri dari pengaruh Kerajaan Pajang yang kemudian menimbulkan konflik
diantara keduanya. Tak berselang lama, Sultan Hadiwijaya sakit dan akhirnya wafat. Usaha memerdekakan Mataram pun
semakin mudah karena Kerajaan Pajang mengalami konflik internal. Pada tahun 1586, Sutawijaya mendirikan Kerajaan
Mataram Islam dan mengangkat dirinya dengan gelar Panembahan Senapati Ing Alaga Sayidin Panatagama. Kerajaan ini
mengalami masa kejayaan dibawah pemerintahan Sultan Agung (1613-1645), sebelum akhirnya pecah menjadi dua pada
pertengahan abad ke 18.

Murad Naser | Universitas Fauget | Ekonomi | 2025


Halaman 7
Masa Kejayaan & Masa Runtuh
Kerajaan Mataram

Masa Kejayaan Masa Runtuh


Masa Kejayaan Kerajaan Mataram Islam Runtuhnya Mataram Islam
Kerajaan Mataram Islam mencapai masa kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Mataram Islam runtuh dimulai dari kekalahan Sultan Agung dalam merebut Batavia.
Agung Hanyakrakusuma pada 1613 hingga 1645 Masehi. Sultan Agung mampu Akibat kekalahan tersebut, perekonomian Mataram Islam semakin melemah karena
memperluas wilayah kekuasaannya di Jawa. Tidak hanya perluasan wilayah, pengaruh
banyak penduduk Mataram Islam dikerahkan untuk keperluan perang. Setelah Sultan
Sultan Agung juga menyebar pada bidang ekonomi, agama, budaya, hukum, dan
Agung wafat, ditunjuklah Susuhunan Amangkurat I, putra Sultan Agung yang kemudian
pemerintahan. Pada bidang ekonomi Sultan Agung memberikan tanah kerajaan kepada
menjabat raja Mataram Islam. Keraton Mataram Islam kemudian dipindahkan ke Plered.
petani dan membentuk forum komunikasi sebagai binaan. Sultan Agung juga
Setelah Amangkurat I wafat, ditunjuklah Amangkurat II yang pada saat itu mengalami
menerapkan pajak yang tidak membebani rakyat.
kemunduran akibat pengaruh VOC.

Pada bidang pengembangan agama Islam, Sultan Agung menerapkan aturan sesuai
Sepeninggal Amangkurat II, campur tangan VOC mengakibatkan perang antara Paku
hukum Islam di Mataram Islam. Pengembangan penanggalan berupa kalender Jawa
Buwono I melawan Amangkurat III. Kemenangan Paku Buwono I membuat wilayah
pada tahun 1633 yang menggabungkan kombinasi Saka dan Hijriah menjadi bukti
Mataram Islam terpecah dan mulailah era dinasti Pakubuwono di Mataram. Atas
perkembangan pesat budaya Islam di masa kepemimpinan Sultan Agung. Pada bidang
kesenian, Sultan Agung mengembangkan berbagai jenis tarian, gamelan hingga wayang pengaruh Belanda, Mataram Islam terjadi konflik internal hingga puncaknya terjadi
yang berkembang pesat. Selain itu Serat Sastra Gending juga berkembang di luar Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755 yang membagi Mataram menjadi dua bagian
Yogyakarta. yaitu Kasultanan Ngayogyakarta dan Kasunanan Surakarta. Perpecahan ini mengakhiri
masa kejayaan Mataram Islam.

Murad Naser | Universitas Fauget | Ekonomi | 2025


Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai