Anda di halaman 1dari 10

History of

Mataram Islam

Kelompok 5
Anggota :
Alfi Yestiya
Cahyani Dwi Rhozaqia

Khoirunisa
Zaskia Nazwa Liani
Letak Geografis

Kerajaan Mataram Islam berdiri pada tahun 1582. Terletak di Jawa Tengah bagian Selatan dengan
pusatnya di Kota Gede yaitu di sekitar Kota Yogyakarta.
Wilayahnya:
1. Membentang antara Tugu sebagai batas utara dan Panggung Krapyak di batas selatan,
2. Antara Sungai Code di timur dan Sungai Winongo sebelah barat. 3 Antara Gunung Merapi dan
Laut Selatan.

Wilayah kekuasaan Mataram mencapai Jawa Barat (kecuali Banten), Jawa Tengah, Jawa Timur.
Sukadana (Kalimantan Selatan). Nusa Tenggara. Palembang dan pun menyatakan vasal kepada
Mataram.
Sumber Sejarah
1. Mitos Wahyu 2. Hadiah 3. Berita
Keprabon Sultan
Babad Tanah Djaw,
Hadirnya sebuah Hadiwijaya dari Kerajaan Babad Meinsma,
mitos berkembangnya Pajang Berawal dari Serat Kandha, Serat
sebuah kerajaan Kerajaan Demak yang Centini, Serat
mengalami kemunduran
merupakan hal yang hingga ibu kotanya Cabolek, Serat
wajar. dipindahkan ke Pajang. Dharma Wirayat,
Terjadi konflik yang dimenangkan Serat Nitipraja,
Dinasti Mataram Islam oleh Sultan Hadiwijaya yang Babad Sangkala,
berawal dari keluarga diberi tanah. Yang akhirnya Babad ankalaniang
dibangun Kerajaan Matam Islam
petani (Babad Tahanah yang berSultankan Suta Wijaya Momana, Sadjarah
Jawi) dengan gelar Panembahan Dalem
Senapati
Nama-nama Raja
1. Danang Sutawijaya
atau Panembahan Senapati merupakan pendiri
sekaligus raja pertama dari Kerajaan Mataram Islam.
Ia memimpin kerjaan tersebut sejak tahun 1586-1601
dengan gelar Panembahan Senapati Ing Alaga
Sayidin Panatagama.

2. Raden Mas Jolang


atau Pangeran Seda Krapyak.
Setelah menjadi raja, ia mendapat gelar Sultan
Anyakrawati dan memerintah dari tahun 1601 hingga
1613.
Nama-nama Raja
3. Raden Mas Rangsang
atau Sultan Agung menjadi raja setelah kakeknya
wafat dan ayahnya tidak bisa memimpin kerajaan.
Dengan gelar Sultan Agung Hanyakrakusuma
Senapati Ing Alaga Ngbdurrahman Kalifatullah, ia
menjabat selama 1613 hingga 1645.

4. Raden Mas Sayidin


Amangkurat merupakan raja yang mulai menerima keberadaan
Belanda hingga membuat Kerajaan Mataram Islam mengalami
kemunduran. Kondisi itu menyebabkan banyak wilayah
memberontak dan membuat Amangkurat I meninggal pada 1677.
Belanda selalu ikut dalam pemerintahan Mataram Islam. Hingga
terjadilah Perjanjian Giyanti untuk memecah Kerajaan Mataram
Islam menjadi dua kekuasaan yaitu Kasunanan Surakarta dan
Kasultanan Ngayogyakarta.
Kehidupan Politik
Sutowijoyo mengangkat dirinya sebagai raja Mataram dengan gelar Panembahan Senopati (1586-1601) dengan
ibukota kerajaan di Kota Gede. Pengganti Panembahan Senopati adalah Mas Jolang. Ia gugur di daerah Krapyak.
Raja terbesar Kerajaan Mataram ialah Mas Rangsang dengan gelar Sultan Agung Hanyokrokusumo (1613-1645).
Setelah Sultan Agung meninggal, penetrasi politik VOC di Mataram makin kuat. Akibat campur tangan VOC dan
adanya perang saudara dalam memperebutkan takhta pemerintahan menjadikan kerajaan Mataram lemah dan
akhirnya terpecah-pecah menjadi kerajaan kecil. Dengan demikian kerajaan Mataram yang satu, kuat dan kokoh
pada masa pemerintahan Sultan Agung akhirnya terpecah-pecah menjadi kerajaan-kerajaan kecil, yakni:
Kerajaan Yogyakarta
Kasunanan Surakarta
Pakualaman
Mangkunegaran
Kehidupan Masyarakat

Kehidupan Ekonomi Sosial Budaya


Letak geografisnya yang berada di Pada masa pertumbuhan dan berkaitan dengan masa
pedalaman didukung tanah yang subur, pembangunan,maka Sultan Agung melakukan usaha-usaha
antara lain untuk meningkatkan daerah-daerah persawahan dan
menjadikan kerajaan Mataram sebagai memindahkan banyak para petani ke daerah Krawang yang
daerah pertanian (agraris) yang cukup subur. Atas dasar kehidupan agraris itulah disusun suatu
berkembang, bahkan menjadi daerah masyarakat yang bersifat feodal. Para pejabat pemerintahan
pengekspor beras terbesar pada masa itu. memperoleh imbalan berupa tanah garapan (lungguh), sehingga
sistem kehidupan ini menjadi dasar munculnya tuan-tuan tanah di
Rakyat Mataram juga banyak melakukan Jawa.
aktivitas perdagangan laut. Hal ini dapat

terlihat dari dikuasainya daerah-daerah Pada masa kebesaran Mataram, kebudayaan juga berkembang
pelabuhan di sepanjang pantai Utara Jawa. antara lain seni tari, seni pahat, seni sastra dan sebagainya. Di
samping itu muncul Kebudayaan Kejawen yang merupakan
Perpaduan dua unsur ekonomi, yaitu agraris
akulturasi antara kebudayan asli, Hindu, Buddha dengan Islam.
dan maritim mampu menjadikan kerajaan Upacara Grebeg yang bersumber pada pemujaan roh nenek
Mataram kuat dalam percaturan politik di moyang berupa kenduri gunungan yang merupakan tradisi sejak
nusantara. zaman Majapahit dijatuhkan pada waktu perayaan hari besar
Islam, sehingga muncul Grebeg Syawal pada hari raya idul Fitri.;
Grebeg Maulud pada bulan Rabiulawal. Hitungan tahun yang
sebelumnya merupakan tarikh Hindu yang didasarkan pada
peredaran matahari (tarikh Samsiah) dan sejak tahun 1633 diubah
menjadi tarikh Islam yang berdasarkan pada peredaran bulan
(tarikh Kamariah). Tahun Hindu 1555 diteruskan dengan
perhitungan baru dan dikenal dengan Tahun Jawa.
Sebab kehancuran
Keruntuhan Kerajaan Mataram Islam
Kesultanan Mataram mencapai puncak kejayaannya
pada periode pemerintahan Sultan Agung (1613-1645 M).
Kala itu, wilayah kekuasaan kerajaan ini membentang
hampir mencakup seluruh tanah Jawa. Namun, setelah
Sultan Agung wafat, Kerajaan Mataram Islam perlahan
mulai mengalami kemunduran hingga akhirnya runtuh
pada 1755 M.
Penyebab runtuhnya Kerajaan Mataram Islam, antara lain:
1. Kemunduran sosial ekonomi
2. Campur tangan Belanda
3. Negara yang melepaskan diri, dan
4. Perselisihan di dalam kerajaan.
Thank you
for the attention

Anda mungkin juga menyukai