Anda di halaman 1dari 12

RESUME

WIDYA MWAT YASA


KELAS H

NAMA DOSEN :
Bambang Wijaksono, Ir.,MT.
NAMA :
1. Nauval Magdala Zarror (112230251)
2. Arnes Putra Roni (112230252)
3. Dava Zaki Sudes Putra (112230253)
4. Mikhael endigo haryanto (112230254)
5. Calista Gerry Azzahrani (112230255)
6. Revandy Aditya Yudha (112230256)
7. Ziyad Faqih Alhajmy (112230257)
BAB I
MASA KERAJAAN

1.1 Kerajaan kutai

1.1.1 Masa Awal Kerajaan


Kerajaan Kutai terletak di Sungai Muara Kaman, Kalimantan Timur yang berdiri pada tahun 400
Masehi. Kerajaan Kutai merupakan kerajaan Hindu tertua yang menjadi cikal bakal kerajaan –
kerajaan Hindu Buddha di Indonesia. Sumber sejarah Kerajaan Kutai adalah prasasti Yupa yang
berbahasa sansekerta dan berhuruf pallawa.
1.1.2 Masa kejayaan
Kutai mencapai masa kejayaan pada masa pemerintahan Raja Mulawarman seperti yang tertulis
pada Yupa. Dijelaskan bahwa Mulawarman telah melakukan upacara pengorbanan emas
dengan jumlah yang sangat banyak. Emas tersebut dibagikan kepada rakyatnya dan dijadikan
persembahan kepada para dewa.

1.1.3 Masa Keruntuhan


Masa kejayaan Kutai tidak berlangsung lama, setelah meninggalnya Raja Mulawarman, Kutai
mengalami banyak pergantian pemimpin hingga mengalami keruntuhan pada masa
pemerintahan Raja Dharma Setia pada abad ke 13 M. Raja Dharma Setia tewas di tangan
penguasa Kerajaan Kutai Kertanegara yaitu Pangeran Anum Panji Mandapa.

1.1.4 Pembelajaran Yang Dapat Di Petik

a. Mengetahui bahwa agama Hindu muncul pertama kali di Kerajaan Kutai.


b. Menghindari perbuatan buruk yang dapat mengancam persatuan dan kesatuan.
c. Mengajari tentang arti ap aitu kepemimpinan hingga bisa mencapai masa kejayaannya.
d. Menimbulkan nilai kerakyatan dimana para rakyat di Kerajaan Kutai hidupnya Sejahtera dan
Makmur.
1.2 Kerajaan Singasari

1.2.1 Masa Awal


Kerajaan Singasari atau Kerajaan Tumapel, adalah sebuah kerajaan Hindu-Buddha yang terdapat di Jawa
Timur, antara tahun 1222–1292 yang didirikan oleh Sri Ranggah Rajasa atau biasa disebut Ken Arok.
Sejarah kerajaan ini terkait erat dengan sosok Ken Angrok (1222–1227) yang merupakan pendiri Wangsa
Rajasa sekaligus kerajaan Tumapel. Lokasi pusat kerajaan ini sekarang diperkirakan berada di daerah
Kecamatan Singasari, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur

1.2.2 Masa Kejayaan

Kertanagara adalah raja terakhir dan raja terbesar dalam sejarah Kerajaan Tumapel (1272 - 1292). Ia
adalah raja pertama yang mengalihkan wawasannya ke luar Jawa.

Pada tahun 1275 ia mengirim pasukan Ekspedisi Pamalayu untuk menjadikan Sumatra sebagai benteng
pertahanan dalam menghadapi ekspansi bangsa Mongol. Saat itu penguasa Sumatra adalah Kerajaan
Melayu. Kerajaan ini akhirnya dianggap telah ditundukkan, dengan dikirimkannya bukti Arca
Amoghapasa dari Kertanagara, sebagai tanda persahabatan kedua negara.[4]
Pada tahun 1284, Kertanagara juga mengadakan ekspedisi menaklukkan Bali.

Pada tahun 1289 Kaisar Kubilai Khan mengirim utusan ke Tumapel meminta agar Jawa mengakui
kedaulatan Mongol. Namun permintaan itu ditolak tegas oleh Kertanagara. Nagarakretagama
menyebutkan daerah-daerah bawahan Tumapel di luar Jawa pada masa Kertanagara antara lain,
Kerajaan Melayu, Bali, Pahang, Gurun, dan Bakulapura.

1.2.3 Masa Keruntuhan

Kerajaan Singhasari yang sibuk mengirimkan angkatan perangnya ke luar Jawa, akhirnya membuat
pertahanan di dalam kerajaan menjadi lemah.

Pada tahun 1292 terjadi pemberontakan Jayakatwang bupati Gelanggelang, yang merupakan ipar dan
sekaligus besan dari Kertanagara sendiri, karena ingin membalas dendam terhadap Wangsa Rajasa yang
telah merebut kekuasaan dari kerajaan Kediri, serta membunuh keluarga dan leluhurnya.
Pemberontakan ini menyebabkan kematian Kertanegara dan runtuhnya kerajaan Tumapel.

Setelah runtuhnya Tumapel, Jayakatwang mengangkat dirinya menjadi raja dan membangun kembali
Kerajaan Kediri dengan ibukota di Daha. Riwayat Kerajaan Tumapel pun berakhir.

1.2.4 Pembelajaran Yang Dapat Dipetik

a. Kerajaan Singasari mengajarkan kita untuk tidak memaksakan kehendak untuk


mengejar sesuatu hingga menimbulkan kerugian pada orang lain.
b. Mengajari kitaa untuk tidaak pernah berbuat balas dendam .
1.3 KERAJAAN MAJAPAHIT

1.3.1 Masa Pendirian

Menurut Kitab Pararaton dan Kakawin Negarakertagama, Raden Wijaya adalah putra dari
Dyah Lembu Tal dari Kerajaan Singhasari dan ibunya berasal dari Kerajaan Sunda Galuh.
Pembangunan Kerajaan Majapahit diawali dengan dibukanya Hutan Tarik oleh Raden Wijaya
bersama para pengikutnya setelah kehancuran Kerajaan Singhasari oleh Jayakatwang.
Setelah Jayakatwang dikalahkan oleh Raden Wijaya bersama pasukan Mongol, maka
selanjutnya pasukan Mongol dikalahkan oleh tipu muslihat Raden Wijaya yang kemudian
menobatkan diri menjadi Raja Majapahit. Menurut Kidung Harsa Wijaya, penobatan
dilakukan pada tanggal 15 bukan Kartika tahun 1215 Saka atau dalam perhitungan Masehi
adalah bertepatan dengan tanggal 12 November 1293. Tanggal inilah yang selanjutnya
diperingati sebagai tanggal berdirinya Kerajaan Majapahit.

Pemerintahan awal Kerajaan Majapahit dibantu oleh para pengikut Raden Wijaya antara lain
Nambi, Lembu Sora, Arya Wiraraja, dan Ranggalawe. Namun terjadi pemberontakan dari
para pengikutnya tersebut, serta pembagian setengah dari Kerajaan Majapahit, yakni
sebelah timur dengan ibukota Lumajang diberikan kepada Arya Wiraraja yang pernah berjasa
menyelamatkan Raden Wijaya ketika masa pengungsi di Sumenep, Madura. Menurut
Kakawin Negarakertagama ,

Tokoh kunci kejayaan Majapahit adalah Mahapatih Gajah Mada yang memulai perannya
sebagai pengawal raja pada masa pemerintahan Jayanegara (1309-1328). Jayanegara adalah
putra Raden Wijaya dan Dara Petak yang berasal dari Kerajaan Melayu Dharmasraya. Ia
berhasil menumpas pemberontakan sehingga kerajaan mulai bisa bertumbuh. Setelah
Jayanegara meninggal pada tahun 1328, pemerintahan Majapahit dipimpin oleh adik tirinya,
yakni Tribhuwana Tunggadewi (1328-1351). Tribhuwana adalah putri Raden Wijaya dan
Gayatri Rajapatni. Pada masa pemerintahan Tribhuwana, Gajah Mada diangkat menjadi
mahapatih. Tidak penting dalam Masa Pertumbuhan adalah ketika Gajah Mada
mengucapkan Sumpah Palapa sebagaimana diuraikan dalam Pararaton .

1.3.2 Masa Kejayaan


Masa Keemasan mengacu pada masa pemerintahan Hayam Wuruk (1350-1389). Ia didampingi oleh
Mahapatih Gajah Mada berhasil memimpin masa keemasan dengan kemajuan di berbagai bidang.
Kondisi masyarakatnya yang sejahtera, tata pemerintahan dengan sistem kerajaan yang memiliki
pengaruh politik dan perdagangan yang luas, serta berkembangnya seni budaya dan karya sastra
merupakan hal-hal yang menjadi indikator kejayaan Majapahit dari paparan Kakawin Negarakertagama ,.
Realisasi dari Sumpah Palapa berupa penaklukan negara-negara lain dan perluasan perdagangan pada
masa pemerintahan Hayam Wuruk. Kerajaan Majapahit pada Masa Keemasan memiliki wilayah-wilayah
bawahan yang lua

1.3.3 MASA KERUNTUHAN


kerajaan Majapahit adalah ketika 1389 Masehi setelah wafatnya Raja Hayam Wuruk. Selanjutnya,
Majapahit memasuki masa kemunduran salah satunya adalah akibat konflik perebutan takhta. Pewaris
dari Hayam Wuruk adalah putri mahkota Kusumawardhani, yang menikahi sepupunya sendiri, pangeran
Wikramawardhana.Selain itu, Hayam Wuruk juga memiliki putra dari selirnya, yakni Wirabhumi yang juga
menuntut haknya atas takhta raja. Akhirnya, meletuslah perang saudara di kerajaan Majapahit yang
sering disebut dengan perang Paregreg yang diperkirakan terjadi antara 1405 hingga 1406 antara
Wirabhumi melawan WikramawardhanaPerang ini akhirnya dimenangi Wikramawardhana, tetapi
nampaknya perang saudara ini melemahkan kendali Majapahit atas daerah-daerah taklukannya
diseberang. Pada kurun pemerintahan Wikramawardhana, serangkaian ekspedisi laut Dinasti Ming yang
dipimpin oleh laksamana Cheng Ho yang merupakan seorang jenderal muslim China, tiba di Jawa
beberapa kali antara kurun waktu 1405 sampai 1433.Publikasi Sejarah Majapahit j uga menerangkan
bahwa pada akhir abad ke-14 dan awal abad ke-15, pengaruh Majapahit di seluruh nusantara mulai
berkurang. Pada saat bersamaan, sebuah kerajaan perdagangan baru yang berdasarkan Islam, yaitu
kerajaan Islam Malaka, mulai muncul dibagian barat nusantara.

Di bagian barat kerajaan yang mulai runtuh ini, Majapahit tak kuasa lagi membendung kebangkitan
Kesultanan Malaka yang pada pertengahan abad ke-15 mulai menguasai Selat Malaka dan melebarkan
kekuasaannya ke pulau Jawa. Sementara itu, beberapa jajahan dan daerah taklukan Majapahit di daerah
lainnya di nusantara, satu persatu mulai melepaskan diri dari kekuasaan Majapahit.

Pada akhirnya, kerajaan Majapahit pun mulai runtuh dengan masuknya Islam ke Indonesia. Hal ini
dikarenakan salah satu penyebab runtuhnya Majapahit adalah adanya intervensi kerajaan Islam Demak
yang merubah beberapa aspek dalam kerajaan Majapahit.

Yang pertama, masyarakat Majapahit yang semula pemeluk agama Hindhu-Budha beralih ke agama
Islam. Selanjutnya, adanya percampuran budaya Jawa dengan Islam yang menghilangkan pengaruh
kerajaan Majapahit. Terakhir, beralihnya kekuasaan Hindu Budha ke sistem kekuasan corak Islam mulai
meruntuhkan Majapahit dengan perlahan.
1.3.4 Pembelajaran Yang Dapat Dipetik

a. Nilai demokrasi yang sangat kuat tentang toleransi beragama,ditunjukkan dengan adanya
sebaran candi pada masa Kerajaan Majapahit.
b. Tidak boleh sombong dengan kejayaan kita dapat contohnya pada saat Hayam Wuruk digantikan
dengan raja selanjutnya ia tidak bisa membuat Kerajaan mengalami kejayaan karena
kesombongannya.
c. Sikap keteguhan hati jika memiliki keinginan karena jika kita bersungguh sungguh pasti akan
membuahkan hasil apa yang kita inginkan.
d. Nilai gotong royong,kerja keras,dan perjuangannya yang tanpa pamrih patut ditiru dalam
kehidupan sehari-hari.
BAB II
MASA PENJAJAHAN

2.1 Faktor Yang Mempengaruhi Indonesia Mudah Dijajah

-Indonesia mudah dijajah karena Belum banyak tokoh-tokoh berpendidikan, perjuangan perlawanan
menghadapi penjajah masih bersifat lokal dan tidak serentak, persenjataan masih tradisional, dipimpin
oleh tokoh-tokoh karismatik saja, bersifat sporadis atau musiman dan masyarakat gampang terpengaruh
politik adu domba.

1. Kurangnya persatuan dan kesatuan antara rakyat dan kerajaan yang ada di Indonesia (masih bersifat
kedaerahan).

2. Sumber daya manusia bangsa Indonesia yang lemah jika dibandingkan dengan sumber daya manusia
bangsa Barat (penjajah) seperti kurangnya masyarakat yang belum berpendidikan
3. Adanya pengkhianatan dikalangan rakyat Indonesia sendiri.

4. Kalah dalam persenjataan. Penggunaan senjata nya masih tradisional, seperti bambu runcing, golok,
atau senjata tradisional lainnya.

5. Bersifat sporadis atau musiman.

6. Masyarakat Indonesia rentan akan politik adu domba (devide at impera) sehingga membuat
masyarakat mudah terpecah belah sehingga mudah ditaklukkan.

2.2 Faktor TImbulnya Nasionalisme

Nasionalisme adalah suatu paham (ajaran) untuk mencintai bangsa dan negara sendiri atau politik untuk
membela pemerintahan sendiri.

2.2.1. Faktor Internal

a. Perlakuan semena-mena dari bangsa penjajah, sehingga menimbulkan kesengsaraan dan penderitaan
terhadap rakyat Indonesia
b. Adanya kenangan kejayaan masa lalu, khususnya pada kejayaan Kerajaan Majapahit dan Sriwijaya
serta kebesaran kerajaan-kerajaan Islam.

c. Adanya kaum terpelajar akibat adanya politik Etis Van de Venter. Golongan terpelajar itu menyadari
akan nasib bangsanya sehingga terbentuk kepribadian, pola pikir dan etos juang yang tinggi untuk
membebaskan diri dari penjajahan.

22.2 . Faktor Eksternal


a. Peristiwa Perang Dunia I menyadarkan para kaum terpelajar mengenai penentuan nasib sendiri.

b. Munculnya dorongan untuk melawan imperialisme barat karena adanya konflik ideologi antara
kapitalisme/imperialisme dengan sosialisme/komunisme.

c. Lahirnya nasionalisme di Asia dan Afrika memberi inspirasi kaum terpelajar di Indonesia bahwa
imperialisme harus dilawan melalui organisasi modern.

d. Kemenangan Jepang atas Rusia tahun 1904-1965, telah menyadarkan bangsa Asia khususnya
Indonesia akan kekuatan dan kemampuannya sebagai bangsa Asia yang telah mampu mengalahkan
bangsa Eropa.
BAB III
SUMPAH PEMUDA

3.1 Politik Etis Belanda di Bidang Edukasi

Sejak dijajah Belanda, rakyat mengalami penderitaan dan kemiskinan. Atas kritik keras dari kaum
intelektual Belanda, salah satunya dari CH Van Deventer, pemerintah Belanda pun mengeluarkan
kebijakan Politik Etis. Politik Etis ini merupakan kebijakan balas budi Belanda demi meningkatkan
kesejahteraan rakyat, yang mencakup edukasi (pendidikan), irigasi (pertanian), dan transmigrasi
(perpindahan penduduk).Politik Etis di bidang pendidikan diwujudkan dengan membuka sekolah -sekolah
bagi kaum pribumi. Hal inilah yang kemudian memunculkan kaum terpelajar di kalangan bumiputra,
yang memiliki kesadaran kebangsaan. Mereka kelak menjadi pelopor kebangkitan nasional di Tanah Air.

3.2 Dorongan untuk Bersatu dalam Diri Pemuda Indonesia

Sejak zaman dahulu bangsa Indonesia memiliki perbedaan, baik dalam hal suku, agama, juga bahasa.
Perbedaan ini juga terjadi dalam lingkup organisasi kepemudaan. Muncul organisasi-organisasi
kepemudaan yang berlatarkan daerah asal, agama, juga nasionalis, dalam memperjuangkan
kemerdekaan Indonesia. Namun, mereka juga menyadari bahwa kondisi tersebut sangat mudah
dipatahkan oleh penjajah. Melebur menjadi satu adalah hal yang perlu dilakukan untuk dapat bergerak
bersama melawan kolonial. Akhirnya, para pemuda sepakat untuk mengadakan kongres pemuda guna
menyatukan organisasi-organisasi pemuda. Kongres Pemuda pertama berlangsung pada 30 April sampai
2 Mei 1926 di Jakarta. Kongres ini menghasilkan kesepakatan, salah satunya adalah usaha untuk
menggalang persatuan organisasi pemuda dalam sebuah wadah tunggal.

Tercetus di Kongres Pemuda II yang Digagas Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI)

Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) menggagas Kongres Pemuda II yang merupakan kelanjutan
dari Kongres Pemuda I. Kongres Pemuda II dilakukan pada 27-28 Oktober 1928. Kongres ini diharapkan
dapat menambah semangat persatuan, dengan memperkuat sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan,
dan kemauan yang kuat dalam sanubari para pemuda.Salah satu permasalahan yang dibicarakan adalah
soal pendidikan, di mana setiap pemuda Indonesia harus mendapatkan pendidikan kebangsaan. Selain
itu, mereka juga membahas pentingnya nasionalisme dan demokrasi untuk para pemuda Indonesia,
serta bahasa persatuan Indonesia. Rapat dalam kongres itu dilaksanakan di Gedung Katholieke
Jongenlingen Bond, Gedung Oost-Java Bioscoop, dan Gedung Indonesische Clubhuis Kramat. Kongres
tersebut menghasilkan keputusan yang kemudian dikenal sebagai Sumpah Pemuda.
BAB IV
PROKLAMASI

Kemerdekaan Indonesia tidak luput dari pengaruh perkembangan di dunia yakni Perang Dunia II.
Kaitannya erat antara kemerdekaan Indonesia dengan pertempuran tersebut. Penyebabnya adalah
kekalahan Jepang atas Sekutu menyebabkan Indonesia terjadi yang namanya Vacum of power yakni
kekosongan kekuasaan. Artinya bahwa Jepang sudah menyerah kepada Sekutu, akan tetapi Sekutu belum
tiba di Indonesia. Momen inilah yang dimanfaatkan oleh golongan muda untuk mendesak golongan tua
agar segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Golongan tua yang belum yakin dengan berita tentang kekalahan Jepang menolak apa yang diinginkan
oleh golongan pemuda. Sehingga mencapai puncaknya dengan terjadinya Peristiwa Rengasdengklok,
yakni para pemuda membawa Soekarno-Hatta menuju Rengasdengklok dengan harapan bahwa Sokarno-
Hatta mau memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Akhirnya terjadi kesepakatan proklamasi kemerdekaan Indonesia dilaksanakan pada hari jumat tanggal
17 Agustus 1945.

[14.00, 30/8/2023] Calista_255: Faktor utama yang mendorong proklamasi kemerdekaan Indonesia
adalah penculikan yang dilakukan oleh anggota muda kepada Ir. sukarno dan Hatta yang mendesak untuk
segera memproklamasikan kemerdekaan ditambah lagi dengan kekalahan jepang pada sekutu.

Anda mungkin juga menyukai