Anda di halaman 1dari 30

KELOMPOK 5

KERAJAAN MAJAPAHIT DAN KERAJAAN BULELENG

SEJARAH INDONESIA

NAMA ANGGOTA :

FIQIH FADLY

ANANDHA SAVIRA

DELLAVONIA

HERMA SYAHRANI

MUTIARA PUTRI MAHARANI

PUSPITA SARI

SHANABILA
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan., karena atas limpahan rahmat dan karunia
– Nya lah sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Sejarah ini sesuai waktunya.
Kami mencoba berusaha menyusun makalah ini sedemikian rupa dengan harapan
dapat membantu pembaca dalam memahami pelajaran Sejarah yang merupakan judul
dari Makalah kami, yaitu KERAJAAN MAJAPAHIT DAN KERAJAAN BULELENG
Disamping itu, kami berharap bahwa Makalah Sejarah ini dapat dijadikan bekal
pengetahuan untuk melangkah ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi.

Kami menyadari bahwa didalam pembuatan Makalah Sejarah ini masih ada
kekurangan sehingga kami berharap saran dan kritik dari pembaca sekalian khususnya
dari guru mata pelajaran Sejarah agar dapat meningkatkan mutu dalam penyajian
berikutnya.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih.

PALU,06
OKTOBER 2016

Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
1. Kerajaan Majapahit
Majapahit adalah sebuah kerajaan kuno di Indonesia yang berpusat di Jawa Timur dan pernah
berdiri dari sekitar tahun 1293 hingga 1500 M oleh Raden wijaya, tepatnya di daerah
Trowulan yang sekarang menjadi mojokerto. Berdirinya kerajaan majapahit merupakan
kelanjutan dari kerajaan singosari yang runtuh akibat serangan dari bangsa
Mongol. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaan pada masa kekuasaan Hayam Wuruk yg
berkuasa dari tahun 1350 hingga 1389. Majapahit menguasai kerajaan-kerajaan lain di
semenanjung Malaya Borneo Sumatra Bali dan Filipina. Kerajaan Majapahit adalah kerajaan
Hindu-Buddha terakhir yg menguasai Semenanjung Malaya dan dianggap sebagai salah satu
kerajaan terbesar di Indonesia dan mampu menciptakan perubahan besar dalam waktu relatif
singkat. Kekuasaan terbentang di Sumatra Semenanjung Malaya Borneo hingga Indonesia
timur meskipun wilayah kekuasaan masih diperdebatkan.

2. Kerajaan Buleleng
Kerajaan Buleleng adalah suatu kerajaan di Bali bagian utara yang didirikan sekitar
pertengahan abad ke-17 dan jatuh ke tangan Belanda pada tahun 1849. Kerajaan ini dibangun
oleh I Gusti Anglurah Panji Sakti dari Wangsa Kepakisan dengan cara menyatukan seluruh
wilayah wilayah Bali Utara yang sebelumnya dikenal dengan nama Den Bukit.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah berdirinya Kerajaan Majapahit ?
2. Bagaimana kehidupan di Kerajaan Majapahit ?
3. Siapa sajakah yang pernah menjadi Raja di Kerajaan Majapahit ?
4. Bagaimana sejarah berdirinya Kerajaan Buleleng?
5. Bagaimana kehidupan di Kerajaan Buleleng ?
6. Siapa sajakah yang pernah menjadi Raja di Kerajaan Buleleng ?
BAB III

PENUTUP

A. Kerajaan Majapahit
1. Sejarah Terbentuknya Kerajaan Majapahit
Pada saat terjadi serangan Jayakatwang, Raden Wijaya bertugas menghadang bagian
utara, ternyata serangan yang lebih besar justru dilancarkan dari selatan. Maka ketika Raden
Wijaya kembali ke Istana, ia melihat Istana Kerajaan Singasari hampir habis dilalap api dan
mendengar Kertanegara telah terbunuh bersama pembesar-pembesar lainnya. Akhirnya ia
melarikan diri bersama sisa-sisa tentaranya yang masih setia dan dibantu penduduk desa
Kugagu. Setelah merasa aman ia pergi ke Madura meminta perlindungan dari Aryawiraraja.
Berkat bantuannya ia berhasil menduduki tahta, dengan menghadiahkan daerah tarik kepada
Raden Wijaya sebagai daerah kekuasaannya. Ketika tentara Mongol datang ke Jawa dengan
dipimpin Shih-Pi, Ike-Mise, dan Kau Hsing dengan tujuan menghukum Kertanegara, maka
Raden Wijaya memanfaatkan situasi itu untuk bekerja sama menyerang Jayakatwang. Setelah
Jayakatwang terbunuh, tentara Mongol berpesta pora merayakan kemenanganya. Kesempatan
itu pula dimanfaatkan oleh Raden Wijaya untuk berbalik melawan tentara Mongol, sehingga
tentara Mongol terusir dari Jawa dan pulang ke negrinya. Maka tahun 1293 Raden Wijaya
naik tahta dan bergelar Sri Kertajasa Jayawardhana.

2. Raja-Raja Majapahit :
1.Raden wijaya (1293-1309)
2.Kalagamen (1309-1328)
3.Sri Gi tarja (1328-1350)
4.Hayam Wuruk (1350-1389)
5.Mikramawardhana (1389-1429)
6.Suhita (1429-1447)
7. Kertawijaya (1447-1451)
8 .Rajasarwardhana (1451-1453)
9. Pyrwasisesa atau Girishawardhana (1456-1466)
10.Bhre Pandansalas atau Suraprabhawa (1466-1468)
11.Bhre Kertabumi (1468-1478)
12.Girindrawardhana (1478-1498)
13.Patih Udara (1498-1518)

Hayam Wuruk, juga disebut Rajasanagara, memerintah Majapahit dari tahun 1350
hingga 1389. Pada masanya Majapahit mencapai puncak kejayaannya dengan bantuan
mahapatihnya, Gajah Mada. Di bawah perintah Patih Gajah Mada (1313-1364) dengan
Sumpah Palapa. Majapahit menguasai lebih banyak wilayah. Gajah Mada Meninggal di
Madakaripura pada tahun 1364.
2. Factor-faktor yang mendorong lahirnya Kerajaan Majapahit
a. Letak Majapahit secara geografis sangat strategis , yaitu di tengah-tengah wilayah
Indonesia sehingga mudah memainkan peran dalam menyatukan Indonesia, baik secara
politik maupun ekonomi.
b. Pusat kerajaan di tepi sungai besar yang mudah dilayari sehngga hubungan dg dunia
luar sangat mudah
c. Tanahnya subur dan banyak menghasilkan bahan-bahan ekspor, khususnya hasil
pertanian utamanya beras dan kacang-kacangan.
d. Sebelum Majapahit telah adanya kerajaan-kerajaan jawa timur yang merintisnya.
e. Munculnya tokoh-tokoh kerajaan,
f. Tidak ada lagi saingan kerajaan di Indonesia.
g. Di luar Indonesia, tidak ada lagi kerajaan besar yang dapat menjadi perintang

3. Jatuhnya Majapahit
Sesudah mencapai puncaknya pada abad ke-14, kekuasaan Majapahit berangsur-
angsur melemah. Setelah wafatnya Hayam Wuruk pada tahun 1389, Majapahit memasuki
masa kemunduran akibat konflik perebutan takhta.

4. Struktur Pemerintahan
Majapahit memiliki struktur pemerintahan dan susunan birokrasi yang teratur pada
masa pemerintahan Hayam Wuruk, dan tampaknya struktur dan birokrasi tersebut tidak
banyak berubah selama perkembangan sejarahnya. Raja dianggap sebagai penjelmaan dewa
di dunia dan ia memegang otoritas politik tertinggi. Lembaga-lembaganya antara lain

2) Raja Dewa Saptaprabu, yang bertugas mengurusi keluaraga raja, pergantian raja, dan
kebijakan Negara.
3) Pansaring wilwatikta, yaitu dewan lima menteri yang bertugas mengurusi tata Negara
dan angkatan perang, istilah lainnya adalah rakyan demung, rakyan temenggung, rakyan
ranggha, dan rakyan kanuruhan.
4) Mahamantri katrini, yaitu tiga mentri sebagai pelaksana kebijakan raja (hino, halu, dan
sirikan).
5) Dharmadyaksa, yaitu mengurusi agama dan hal yang sacral, terdiri atas lima orang
Syiwa dan dua orang Buddhis
6) Adyaksa, yaitu badan yang mengurusi peradilan dengan kitab hukumnya
Kutaramanawa
Akan tetapi dalam usahanya, ia mendapat kendala berupa Pemberontakan Bubat yang
dapat dipadamkan.
5. Macam-Macam Aspek/Bidang
a. Aspek Keagamaan
Aspek keagamaan merupakan hal penting yang harus di perhatikan dari kerajaan
Majapahit, sebab penduduk di kerajaan besar ini menganut agama yang berbeda, yaitu Hindu,
Buddha, dan Syiwa-Buddha.
b. Aspek Budaya
Nagarakretagama menyebutkan budaya keraton yang adiluhung dan anggun, dengan
cita rasa seni dan sastra yang halus, serta sistem ritual keagamaan yang rumit. Peristiwa
utama dalam kalender tata negara digelar tiap hari pertama bulan Caitra (Maret-April) ketika
semua utusan dari semua wilayah taklukan Majapahit datang ke istana untuk membayar upeti
atau pajak. Kawasan Majapahit secara sederhana terbagi dalam tiga jenis: keraton termasuk
kawasan ibu kota dan sekitarnya; wilayah-wilayah di Jawa Timur dan Bali yang secara
langsung dikepalai oleh pejabat yang ditunjuk langsung oleh raja; serta wilayah-wilayah
taklukan di kepulauan Nusantara yang menikmati otonomi luas.
c. Aspek Ekonomi
Majapahit merupakan negara agraris dan sekaligus negara perdagangan. Pajak dan
denda dibayarkan dalam uang tunai. Ekonomi Jawa telah sebagian mengenal mata uang sejak
abad ke-8 pada masa kerajaan Medang yang menggunakan butiran dan keping uang emas dan
perak. Sekitar tahun 1300, pada masa pemerintahan raja pertama Majapahit, sebuah
perubahan moneter penting terjadi: keping uang dalam negeri diganti dengan uang "kepeng"
yaitu keping uang tembaga impor dari China.
d. Aspek Sosial
Pola tata masyarakat Majapahit dibedakan atas lapisan-lapisan masyarakat (strata)
yang perbedaannya lebih bersifat statis.
e. Peninggalan kerajaan Majapahit:
Bangunan: Candi Panataran, Sawentar, Tiga Wangi, Muara Takus
Kitab: Negara Kertagama oleh Mpu Prapanca, Sutasoma dan arjunawijaya oleh Mpu
Tantular yang memuat slogan Bhinneka Tunggal Ika, Kunjarakarna, parthayajna,
Panjiwijayakrama, Sundayana, dsb.

B. Kerajaan Buleleng

1.Kerajaan Buleleng
Gusti Ngurah Karangasem, raja Buleleng ke-12, dan 400 pengikutnya memilih tewas
daripada menyerah saat perang di Benteng Jagaraga (1849).I Gusti Anglurah Panji Sakti,
yang sewaktu kecil bernama I Gusti Gde Pasekan adalah putra I Gusti Ngurah Jelantik dari
seorang selir bernama Si Luh Pasek Gobleg berasal dari Desa Panji wilayah Den Bukit. I
Gusti Panji memiliki kekuatan supra natural dari lahir. I Gusti Ngurah Jelantik merasa
khawatir kalau I Gusti Ngurah Panji kelak akan menyisihkan putra mahkota. Dengan cara
halus I Gusti Ngurah Panji yang masih berusia 12 tahun disingkirkan ke Den Bukit, ke desa
asal ibunya, Desa Panji.I Gusti Ngurah Panji menguasai wilayah Den Bukit dan
menjadikannya Kerajaan Buleleng, yang kekuasaannya pernah meluas sampai ke ujung timur
pulau Jawa (Blambangan). Setelah I Gusti Ngurah Panji Sakti wafat pada tahun 1704,
Kerajaan Buleleng mulai goyah karena putra-putranya punya pikiran yang saling
berbeda.Dikuasai Mengwi dan KarangasemKerajaan Buleleng tahun 1732 dikuasai Kerajaan
Mengwi namun kembali merdeka pada tahun 1752. Selanjutnya jatuh ke dalam kekuasaan
raja Karangasem 1780. Raja Karangasem, I Gusti Gde Karang membangun istana dengan
nama Puri Singaraja. Raja berikutnya adalah putranya bernama I Gusti Pahang Canang yang
berkuasa sampai 1821.Perlawanan terhadap BelandaPada tahun 1846 Buleleng diserang
pasukan Belanda, tetapi mendapat perlawanan sengit pihak rakyat Buleleng yang dipimpin
oleh Patih / Panglima Perang I Gusti Ketut Jelantik. Pada tahun 1848 Buleleng kembali
mendapat serangan pasukan angkatan laut Belanda di Benteng Jagaraga. Pada serangan
ketiga, tahun 1849 Belanda dapat menghancurkan benteng Jagaraga dan akhirnya Buleleng
dapat dikalahkan Belanda. Sejak itu Buleleng dikuasai oleh pemerintah kolonial Belanda.

2. Daftar raja Buleleng


Gusti Ngurah Ketut Jelantik, raja Buleleng ke-14, dalam pakaian berburunya. Lukisan
AA Panji Tisna, raja Buleleng ke-16.Berikut daftar raja-raja yang berkuasa di Kerajaan
Buleleng:
Wangsa Panji Sakti (1660-?)
Jangka Awal Akhir
Nama Keterangan Keluarga Gambar
hidup memerintah memerintah
Gusti Anglurah
1660 1697/99
Panji Sakti
Anak dari
Gusti Panji Gede
1697/99 1732 Gusti Anglurah
Danudarastra
Panji Sakti
Anak dari
Gusti Panji
Gusti Alit Panji 1732 1757/65
Gede
Danudarastra
Gusti Ngurah Anak dari
1757/65 1757/65
Panji Gusti Alit Panji
Gusti Ngurah 1757/65 1780 Anak dari
Jelantik Gusti Ngurah
Panji
Keponakan
Gusti Made
1793 ? dari Gusti
Singaraja
Made Jelantik

Wangsa Karangasem (?-1849)


Jangka Awal Akhir
Nama Keterangan Keluarga Gambar
hidup memerintah memerintah
Anak dari
Gusti Gede
Anak Agung Rai ? 1806
Ngurah
Karangasem
Saudara dari
Gusti Gede
1806 1818 Anak Agung
Karang
Rai
Anak dari
Gusti Gede
1818 1822 Gusti Gede
Ngurah Pahang
Karang
Anak dari
Gusti Made Oka
1822 1825 Gusti Gede
Sori
Karang
Keponakan
Gusti Ngurah
1825 1849 dari Gusti
Made Karangasem
Gede Karang

Wangsa Karangasem (?-1849)


Jangka Awal Akhir
Nama Keterangan Keluarga Gambar
hidup memerintah memerintah
Anak dari
Gusti Gede
Anak Agung Rai ? 1806
Ngurah
Karangasem
Saudara dari
Gusti Gede
1806 1818 Anak Agung
Karang
Rai
Anak dari
Gusti Gede
1818 1822 Gusti Gede
Ngurah Pahang
Karang
Anak dari
Gusti Made Oka
1822 1825 Gusti Gede
Sori
Karang
Keponakan
Gusti Ngurah
1825 1849 dari Gusti
Made Karangasem
Gede Karang
Jangka Awal Akhir
Nama Keterangan Keluarga Gambar
hidup memerintah memerintah
Keturunan
Gusti Made Rahi 1849 1853 dari Gusti
Ngurah Panji
Keturunan
Gusti Ketut dari Gusti
1854 1872
Jelantik Ngurah
Jelantik
Keturunan
Anak Agung Putu dari Gusti
1929 1944
Jelantik Ngurah
Jelantik
Anak Agung Anak dari
Nyoman Panji 1944 1947 Anak Agung
Tisna Putu Jelantik
Saudara dari
Anak Agung
Anak Agung
Ngurah Ketut 1947 1950
Nyoman Panji
Jelantik
Tisna

Wangsa Warmadewa
Wangsa (dinasti) Warmadewa adalah keluarga bangsawan yang pernah berkuasa di
Pulau Bali.
Pendiri dinasti ini adalah Sri Kesari Warmadewa, menurut riwayat lisan turun-
temurun, yang berkuasa sejak abad ke-10. Namanya disebut-sebut dalam prasasti Blanjong di
Sanur dan menjadikannya sebagai raja Bali pertama yang disebut dalam catatan tertulis.
Menurut prasasti ini, Sri Kesari adalah penganut Buddha Mahayana yang ditugaskan dari
Jawa untuk memerintah Bali. Dinasti inilah yang memiliki hubungan dekat dengan
penguasaKerajaan Medang periode Jawa Timur pada abad ke-10 hingga ke-11.Raja-raja
anggota wangsa WarmadewaBerikut adalah raja-raja yang dianggap termasuk dalam wangsa
Warmadewa:
· Sri Kesari Warmadewa ( 914 M)
· Sang Ratu Ugrasena (915 M- 942 M)
· Sri Tabanendra Warmadewa (943 M - 961 M)
· Candra-bhaya-singha-Warmadewa ( 962 M - 975 M)
· Janasadu Warmadewa ( 975 M -988 M)
· Udayana Warmadewa (989 M - 910 M)
· Dharmawangsa Warmadewa (memerintah Medang)
· Airlangga (991-1049, penguasa Kerajaan Kahuripan)
· Anak Wungsu (1049- ? )
Terdapat pula "cabang" dari wangsa Warmadewa yang dikenal sebagai wangsa Jaya,
dengan dua penguasa:
· Jayasakti (memerintah 1146-1151)
· Jayapangus (memerintah 1178-81)
BAB III
PENUTUP

Demikianlah makalah yang kami buat semoga bermanfaat bagi orang yang membacanya dan
menambah wawasan bagi orang yang membaca makalah ini. Dan penulis mohon maaf apabila ada
kesalahan dalam penulisan kata dan kalimat yang tidak jelas, mengerti, dan lugas mohon jangan
dimasukan ke dalam hati.

Dan kami juga sangat mengharapkan yang membaca makalah ini akan bertambah motivasinya dan
mengapai cita-cita yang di inginkan, karena saya membuat makalah ini mempunyai arti penting yang
sangat mendalam.

Sekian penutup dari kami semoga berkenan di hati dan kami ucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya.
CONTOH :

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt., karena atas limpahan rahmat dan karunia
– Nya lah sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Sejarah ini sesuai waktunya.
Kami mencoba berusaha menyusun makalah ini sedemikian rupa dengan harapan
dapat membantu pembaca dalam memahami pelajaran Sejarah yang merupakan judul
dari Makalah kami, yaitu “ASEAN (Association of South East Asian Nation)”.Disamping
itu, kami berharap bahwa Makalah Sejarah ini dapat dijadikan bekal pengetahuan untuk
melangkah ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi.

Kami menyadari bahwa didalam pembuatan Makalah Sejarah ini masih ada
kekurangan sehingga kami berharap saran dan kritik dari pembaca sekalian khususnya
dari guru mata pelajaran PKn agar dapat meningkatkan mutu dalam penyajian berikutnya.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih.

Sukabumi, 05
oktober 2013

Penyusun

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA
PENGANTAR…………………………………………………………………………………
i
DAFTAR
ISI………………………………………………………………………………………………
ii
BAB I PENDAHULUAN

1. 1. Latar
Belakang………………………………………………………………………..
2. 2. Tujuan
Penulisan…………………………………………………………………….
3. 3.
Masalah………………………………………………………………………………
……

BAB II PEMBAHASAN
1. 1. Latar Belakang Terbentuknya ASEAN…………………………………..
2. 2. Negara-Negara Anggota ASEAN……………………………………………..
3. 3. Lambang
ASEAN……………………………………………………………………
4. 4. Tujuan Dibentuknya
ASEAN………………………………………………….
5. 5. Struktur Organsisasi
ASEAN………………………………………………….
6. 6. Kerja Sama
ASEAN……………………………………………………………….
7. 7. Keuntungan Indonesia dengan Bergabung Dalam ASEAN…….

BAB III PENUTUP

1. 1.
Kesimpulan……………………………………………………………………………
2. 2.
Saran……………………………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA
………………………………………………………………………………

BAB I
PENDAHULUAN

1. 1. Latar Belakang

Adakalanya tingkah laku binatang menjadi inspirasi bagi manusia. Bahkan,


binatang yang kecil sekalipun, seperti semut. Suatu waktu kamu pasti pernah melihat
sekelompok semut mampu mengangkut benda yang besar. Jika hanya seekor semut
yang mengangkut benda itu, pasti tidak kuat. Kejadian itu menjadi contoh bagi orang,
masyarakat, bahkan negara. Inti kejadian tersebut adalah kegotongroyongan,
kebersamaan, atau menjalin kerja sama. Sebuah negara kecil dapat menjadi kuat bila
saling bekerja sama dengan negara-negara kecil lainnya. Contoh yang lebih nyata
adalah negara-negara Asia Tenggara.
Karena adanya masalah yang terjadi di Asia Tenggara, sehingga negara-negara
yang merupakan anggota Asia Tenggara bersatu dan membentuk organisasi yang
dinamakan ASEAN (Association of South East Asian nation). ASEAN merupakan
perhimpunan bangsa-bangsa di Asia Tenggara yang didirikan pada tanggal 8 Agustus
1967 di Bangkok, Thailand, melalui penandatanganan Deklarasi Bangkok oleh Menteri
Luar Negeri Filipina, Indonesia, Thailand, Malaysia, dan Singapura.

1. 2. Tujuan

Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memperluas wawasan kita tentang
hal-hal yang dikaji dalam makalah ini. Di mana dalam makalah ini telah dikaji tentang
salah satu organisasi yang beperan dalam meningkatkan hubungan internasional, yaitu
ASEAN (Association Of South East Asian Nation).
1. 3 Masalah

Adapun masalah yang akan dibahas dalam makalah ini, yaitu :

1. Bagaimana latar belakang terbentuknya ASEAN ?


2. Negara-negara manakah yang merupakan anggota ASEAN ?
3. Jelaskan tentang Lambang ASEAN !
4. Jelaskan tujuan dibentuknya ASEAN !
5. Sebutkan struktur organisasi ASEAN !
6. Bagaimana kerja sama ASEAN ?
7. Apa keuntungan Indonesia dengan bergabung dalam ASEAN ?

BAB II
PEMBAHASAN

1. Latar Belakang Terbentuknya ASEAN


Negara-negara yang termasuk dalam wilayah Asia Tenggara adalah Indonesia,
Malaysia, Filiphina, Myanmar, Singapura, Brunei Darussalam, Thailand, Vietnam,
Kampuchea, dan Laos.
Letak Asia Tenggara sangat strategis. Kekayaan alamnya sangat melimpah. Ini
membuat bangsa lain menjadi iri dan ingin menguasainya. Buktinya, sejak abad ke-15
bangsa Eropa sudah mengacak-acak Asia Tenggara. Spanyol, Portugis, Inggris, Prancis,
Amerika Serikat, dan Belanda ke Asia Tenggara tidak hanya ingin berdagang.
Penjajahan bangsa Inggris atas Malaysia, Singapura, Myanmar, dan Indonesia;
Penjajahan bangsa Spanyol dan Amerika Serikat atas Filipina; penjajahan bangsa
Belanda atas indonesia; penjajahan bangsa Prancis atas laos, Kampuchea, dan Vietnam;
serta penjajahan bangsa Portugis atau Timor-Timur adalah contoh nyata betapa besar
keinginan bangsa Eropa dan Amerika menguasai Asia Tenggara.
Negara-negara yang dijajah tersebut akhirnya dapat melepaskan diri dari
penjajahan. Mereka merasa senasib dan memiliki banyak persamaan. Persamaan-
persamaan tersebut menimbulkan perasaan setia kawan. Akhirnya, ada lima negara di
wilayah Asia Tenggara sepakat untuk membentuk sebuah organisasi. Kelima negara
tersebut adalah Indonesia, malaysia, Thailand, Singapura, dan Filipina.
Pada tanggal 5-8 Agustus 1967 kelima negara tersebut mengadakan pertemuan di
tepi Pantai Bangsaem, bangkok, Thailand. Pertemuan tersebut dihadiri oleh lima orang
yang merupakan wakil dari lima negara. Kelima orang tersebut sebagai berikut.

1. Adam Malik; Menteri Presidium Urusan Politik/Menteri Luar Negeri indonesia.


2. Tun Abdul Razak; Wakil Perdana Menteri Pembangunan Malaysia.
3. Thanat khoman; Menteri Luar Negeri Thailand.
4. S. Rajaratnam; Menteri Luar Negeri Singapura.
5. Narciso Ramos, Menteri Luar Negeri Filipina.

Pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand dan melalui penandatanganan


Deklarasi Bangkok oleh Menteri Luar Negeri Filiphina, Indonesia,Thailand, Malaysia,
dan Singapura, maka dibentuklah sebuah organisasi, yaitu ASEAN (Association of
South East Asian Nation).
2 Negara-Negara Anggota ASEAN
Mula-mula anggota ASEAN hanya lima negara, yaitu Indonesia, Malaysia,
Thailand, Singapura dan Filiphina. Pada tanggal 7 Januari 1984, negara Brunei
Darussalam menjadi anggota keenam ASEAN. Selanjutnya, pada tanggal 28 Juli 1995,
negara Vietnam menjadi anggota ketujuh ASEAN. Negara Laos dan Myanmar menjadi
anggota kedelapan dan kesembilan ASEAN pada tanggal 23 Juli 1997. Kampuchea
tidak mau ketinggalan. Negara ini bergabung menjadi anggota kesepuluh ASEAN pada
tanggal 16 Desember 1998. Pada saat ini, kesepuluh negara di Asia Tenggara itulah
yang menjadi anggota ASEAN
3. Lambang ASEAN
Seperti halnya orgaisasi lainnya, ASEAN juga mempunyai lambang. Adapun
lambang ASEAN yang dilukiskan atau digambarkan sebagai berikut.

Penjelasan mengenai simbol tersebut, adalah :

1. Lingkaran, mengandung arti kesatuan ASEAN. Dalam logo ASEAN terdapat


dua buah lingaran, yaitu lingkaran luar dan lingkaran dalam. Lingkaran luar
berwarna biru melambangkan perdamaian dan stabilitas. Lingkaran dalam
berwarna putih melambangkan kesucian dan ketulusan.
2. Batang padi berjumlah sepuluh, melambangkan jumlah anggota ASEAN. Warna
kuning padi tersebut melambangkan kemakmuran.
3. Tulisan ASEAN dan lingkaran lambang berwarna biru, melambangkan
persahabatan.
4. Warna dasar merah, melambangkan keteguhan dan kedinamisan.

Secara keseluruhan lambang ASEAN menggambarkan hal-hal berikut.

1. Solidaritas dan kesepakatan ASEAN


2. Keterikatan dalam kerja sama demi kemakmuran rakyat negara-negara ASEAN.
3. Setia pada perdamaian dan stabilitas kawasan ASEAN dan dunia umumnya.

4. tujuan Dibentuknya ASEAN


Tujuan pembentukan ASEAN tertuang dalam Piagam ASEAN yang memuat hal-
hal sebagai berikut.
1) Memelihara dan meningkatkan perdamaian, keamanan, dan stabilitas serta lebih
memperkuat nilai-nilai yang berorientasi pada perdamaian di kawasan;
2) Meningkatkan ketahanan kawasan dengan memajukan kerja sama politik,
keamanan, ekonomi, dan sosial budaya yang lebih luas;
3) Mempertahankan Asia Tenggara sebagai Kawasan Bebas Senjata Nuklir dan
bebas dari semua jenis senjata pemusnah massal lainnya;
4) Menjamin bahwa rakyat dan Negara-Negara Anggota ASEAN hidup damai
dengan dunia secara keseluruhan di lingkungan yang adil, demokratis, dan harmonis;
5) Menciptakan pasar tunggal dan basis produksi yang stabil, makmur, sangat
kompetitif, dan terintegrasi secara ekonomis melalui fasilitasi yang efektif untuk
perdagangan dan investasi, yang di dalamnya terdapat arus lalu lintas barang, jasa-jasa
dan investasi yang bebas; terfasilitasinya pergerakan pelaku usaha, pekerja profesional,
pekerja berbakat dan buruh; arus modal yang lebih bebas;
6) Mengurangi kemiskinan dan mempersempit kesenjangan pembangunan di
ASEAN melalui bantuan dan kerja sama timbal balik;
7) Memperkuat demokrasi, meningkatkan tata kepemerintahan yang baik dan aturan
hukum, dan memajukan serta melindungi hak asasi manusia dan kebebasan-kebebasan
fundamental, dengan memperhatikan hak-hak dan kewajiban-kewajiban dari Negara-
Negara Anggota ASEAN;
8) Menanggapi secara efektif, sesuai dengan prinsip keamanan menyeluruh, segala
bentuk ancaman, kejahatan lintas-negara dan tantangan lintas batas;
9) Memajukan pembangunan berkelanjutan untuk menjamin perlindungan lingkungan
hidup di kawasan, sumber daya alam yang berkelanjutan, pelestarian warisan budaya,
dan kehidupan rakyat yang berkualitas tinggi;
10) Mengembangkan sumber daya manusia melalui kerja sama yang lebih erat di
bidang pendidikan dan pembelajaran dan sepanjang hayat, serta di bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi, untuk pemberdayaan rakyat ASEAN dan penguatan
Komunitas ASEAN;
11) Meningkatkan kesejahteraan dan penghidupan yang layak bagi rakyat ASEAN
melalui penyediaan akses yang setara terhadap peluang pembangunan sumber daya
manusia, kesejahteraan sosial, dan keadilan;
12) Memperkuat erja sama dalam membangun lingkungan yang aman dan terjamin
bebas dari narkotika dan obat-obat terlarang bagi rakyat ASEAN;
13) Memajukan ASEAN yang berorientasi kepada rakyat yang di dalamnya seluruh
lapisan masyarakat didorong untuk berpartisipasi dalam, dan memperoleh manfaat dari,
proses integrasi dan pembangunan komunitas ASEAN;
14) Memajukan identitas ASEAN dengan meningkatkan kesadaran yang lebih tinggi
akan keanekaragaman budaya dan warisan kawasan; dan
15) Mempertahankan sentralitas dan peran proaktif ASEAN sebagai kekuatan
penggerak utama dalam hubungan dan kerja samanya dengan para mitra eksternal
dalam arsitektur kawasan yang terbuka, transparan, dan inklusif.
Tujuan ASEAN tercantum dalam Deklarasi bangkok, yaitu :

1. Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan perkembangan


kebudayaan di kawasan Asia Tenggara;
2. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional;
3. Meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi, sosial, teknik, ilmu pengetahuan,
dan administrasi;
4. Meningkatkan kerja sama di bidang pertanian, industri, perluasan perdagangan,
perbaikan sarana pengangkutan dan komunikasi, serta peningkatan taraf hidup
rakyat;
5. Memelihara kerja sama dengan organisasi-organisasi internasional dan regional
agar semakin mempererat anggota ASEAN;

Secara singkat dapat disebutkan bahwa maksud dan tujuan didirikannya ASEAN
adalah untuk meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi, sosial, budaya, dan politik,
serta mewujudkan ketertiban dan perdamaian di kawasan Asia Tenggara.
5. Struktur Organsisasi ASEAN
Struktur lembaga dan mekanisme di ASEAN, antara lain sebagai berikut.
1) Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN sebagai pengambil keputusan utama
yang akan memberikan arah kebijakan. KTT diselenggarakan minimal 2 kali setahun.
KTT merupakan pertemuan tertinggi dalam ASEAN yang dihadiri oleh kepala negara
ASEAN;
2) Dewan Koordinasi ASEAN (ASEAN Coordinating Council) yang terdiri dari
para Menteri Luar Negeri ASEAN dengan tugas mengkoordinasi Dewan Komunitas
ASEAN (ASEAN Community Councils);
3) Dewan Komunitas ASEAN (ASEAN Communiti Councils) dengan ketiga pilar
komunitas ASEAN yakni Dewan Komunitas Politik-Keamanan ASEAN (ASEAN
Political-Security Community Council/APSCC), Dewan Komunitas Ekonomi ASEAN
(ASEAN Economic Community Council/AECC), dan Dewan Komunitas Sosial-Budaya
(ASEAN Socio-Cultural Community Council/ASCC);
4) Badan-badan Sektoral Tingkat Menteri (ASEAN Sectoral Ministerial Bodies).
5) Komite Wakil Tetap (Committee of Permanent Representatives) yang terdiri dari
wakil tetap negara ASEAN, pada tingkat duta besar dan berkedudukan di Jakarta.
6) Sekretaris Jenderal ASEAN yang dibantu oleh 4(empat) orang wakil sekretaris
jenderal dan sekretariat ASEAN.
7) Sekretariat Nasional ASEAN yang dipimpin oleh pejabat senior untuk
melakukan koordinasi internal di masing-masing negara ASEAN.
8) ASEAN Human Rights Body, yang akan mendorong perlindungan dan promosi
HAM di ASEAN.
9) Yayasan ASEAN (ASEAN Foundation), yang akan membantu Sekjen ASEAN
dalam meningkatkan pemahaman mengenai ASEAN, termasuk pembentukan identitas
ASEAN.
10) Entities associated with ASEAN.
6. Kerja Sama ASEAN
Hubungan kerja sama ASEAN saat ini meliputi kerja sama di bidang ekonomi,
sosial budaya, dan politik pertahanan.
1) Kerja Sama Ekonomi
Kerja sama ekonomi ASEAN ditujukan untuk menghilangkan hambatan- hambatan
ekonomi dengan cara saling membuka perekonomian negara- negara anggota dalam
menciptakan kesatuan ekonomi kawasan. Kerja sama ekonomi mencakup berbagai
kerja sama di sektor perindustrian, perdagangan, dan pembentukan Kawasan
Perdagangan Bebas di ASEAN (AFTA).
2) Kerja Sama di Bidang Sosial Budaya
Kerja sama fungsional dalam ASEAN meliputi bidang-bidang kebudayaan,
penerangan, pendidikan, lingkungan hidup, ilmu pengetahuan dan teknologi, penanganan
bencana alam, kesehatan, ketenagakerjaan, pembangunan sosial, pengentasan kemiskinan,
pemberdayaan perempuan, kepemudaan, penanggulangan narkoba, serta peningkatan
administrasi dan kepegawaian publik.
3) Kerja Sama Politik dan Keamanan
Kerja sama ini ditujukan untuk menciptakan keamanan, stabilitas dan perdamaian
khususnya di kawasan ASEAN dan umumnya di dunia. Kerja sama dalam bidang
politik dan keamanan dilakukan menggunakan alat politik, seperti berikut ini.
a) kawasan Damai, Bebas Dan Netral (Zone of Peace, Freedom And
Neutrality/ZOPFAN);
b) Traktat Persahabatan dan erja Sama (Treaty of Amity and Cooperation/TAC in
Southeast Asia);
c) Kawasan Bebas Senjata Nuklir di Asia Tenggara (Treaty on Southeast Asia
Nuclear Weapon-Free Zone/SEANWFZ).

Selain ketiga instrumen politik tersebut, terdapat pula forum kerja sama dalam
bidang politik dan keamanan yang disebut ASEAN Regional Forum (ARF). Beberapa
bentuk kerja sama politik dan keamanan di ASEAN, antara lain sebagai berikut.
a) Traktat Bantuan Hukum Timbl Balik di Bidang Pidana (Treaty on Mutual Legal
Assistance in Criminal Matters/MLAT).
b) Konvensi ASEAN tentang Pemberantasan Terorisme (ASEAN Convention on
Counter Terrorism/ACCT).
c) Pertemuan para Menteri Pertahanan (Defence Ministers Meeting/ADMM) yang
bertujuan untuk mempromosikan perdamaian dan stabilitas kawasan melalui dialog
serta kerja sama di bidang pertahanan dan keamanan.
d) Penyelesaian sengketa Laut Cina Selatan.
e) kerja sama pemberantasan kejahatan lintas negara yang mencakup pemberantasan
terorisme, perdagangan obat terlarang, pencucian uang, penyelundupan dan perdagangan
senjata ringan dan manusia, bajak laut, kejahatan internet, dan kejahatan ekonomi
internasional;
f) Kerja sama di bidang hukum; bidang imigrasi dan kekonsuleran; serta kelembagaan
antarparlemen.7. Keuntungan Indonesia dengan Bergabung Dalam ASEAN
Sebagai sebuah organisasi regional di kawasan Asia tenggara yang bersifat non
militer dan non politik, ASEAN telah mampu menciptakan stabilitas, perdamaian, dan
keteraturan di kawasan sehingga membantu Indonesia untuk melanjutkan program-
program pembangunan di segala bidang dan mendorong Indonesia untuk menjadi
bangsa yang lebih maju. Pada intinya hubungan Indonesia dengan ASEAN saling
menguntungkan.

BAB III
PENUTUP

1 Kesimpulan
ASEAN (Association of South East Asian Nation) merupakan organisasi
regional di kawasan Asia Tenggara. ASEAN didirikan oleh bangsa-bangsa Asia
Tenggara atas dasar persamaan nasib dan kepentingan bersama. Lima negara yang
sepakat menjadi pelopor membentuk ASEAN adalah Indonesia, Malaysia, Thailand,
Singapura dan Filipina. Organisasi ini didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 di
Bangkok, Thailand dan melalui penandatanganan Deklarasi Bangkok oleh Menteri Luar
Negeri Filiphina, Indonesia,Thailand, Malaysia, dan Singapura.
Pada awalnya, negara-negara anggota ASEAN hanya berjumlah lima, namun
beberapa tahun setelah berdirinya ASEAN, lima negara lainnya bergabung ke dalam
Anggota ASEAN secara bertahap. Tujuan didirikannya ASEAN adalah untuk
meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi, sosial, budaya, dan politik, serta
mewujudkan ketertiban dan perdamaian di kawasan Asia Tenggara.
2. Saran
Negara kita, Indonesia merupakan salah satu anggota ASEAN. Untuk itu, kita
harus membantu mewujudkan cita-cita atau tujuan dari ASEAN itu sendiri. Karena
bagaimanapun, tujuan tersebut merupakan keinginan dari bangsa kita sendiri.
Selain itu, sebagai negara anggota ASEAN yang terbesar, kita harus lebih
menunjukan patisipatif kita dalam mewujudkan tujuan tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Budiyono. 2005. Kewarganegaraan SMA. Jakarta: Erlangga


Tim Penyusun. 1999. Ilmu Pengetahuan Sosial 4. Klaten: Intan Pariwara
Kartodidjo, Sartono. 1988. Ringkasan Geografi. Yogyakarta: Mitra Gama Widya

CONTOH:

MAKALAH SEJARAH TERBENTUKNYA KERAJAAN MAJAPAHIT

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

1. Kerajaan Majapahit

Majapahit adalah sebuah kerajaan kuno di Indonesia yang berpusat di Jawa Timur dan
pernah berdiri dari sekitar tahun 1293 hingga 1500 M oleh Raden wijaya, tepatnya di daerah
Trowulan yang sekarang menjadi mojokerto. Berdirinya kerajaan majapahit merupakan kelanjutan
dari kerajaan singosari yang runtuh akibat serangan dari bangsa Mongol. Kerajaan ini mencapai
puncak kejayaan pada masa kekuasaan Hayam Wuruk yg berkuasa dari tahun 1350 hingga 1389.
Majapahit menguasai kerajaan-kerajaan lain di semenanjung Malaya Borneo Sumatra Bali dan
Filipina. Kerajaan Majapahit adalah kerajaan Hindu-Buddha terakhir yg menguasai Semenanjung
Malaya dan dianggap sebagai salah satu karajaan terbesar di

Indonesia dan mampu menciptakan perubahan besar dalam waktu relatif singkat.
Kekuasaan terbentang di Sumatra Semenanjung Malaya Borneo hingga Indonesia timur meskipun
wilayah kekuasaan masih diperdebatkan.

2. Kerajaan Buleleng & Dinasty Warmadewa di Bali


Kerajaan Buleleng adalah suatu kerajaan di Bali bagian utara yang didirikan sekitar
pertengahan abad ke-17 dan jatuh ke tangan Belanda pada tahun 1849. Kerajaan ini dibangun
oleh I Gusti Anglurah Panji Sakti dari Wangsa Kepakisan dengan cara menyatukan seluruh wilayah
wilayah Bali Utara yang sebelumnya dikenal dengan nama Den Bukit.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana sejarah berdirinya Kerajaan Majapahit ?

2. Bagaimana kehidupan di Kerajaan Majapahit ?

3. Siapa sajakah yang pernah menjadi Raja di Kerajaan Majapahit ?

4. Bagaimana sejarah berdirinya Kerajaan Buleleng & Dinasty Warmadewa ?

5. Bagaimana kehidupan di Kerajaan Buleleng & Dinasty Warmadewa ?

6. Siapa sajakah yang pernah menjadi Raja di Kerajaan Buleleng & Dinasty Warmadewa ?

BAB II

PEMBAHASAN

A. Kerajaan Majapahit

1. Sejarah Terbentuknya Kerajaan Majapahit

Pada saat terjadi serangan Jayakatwang, Raden Wijaya bertugas menghadang bagian
utara, ternyata serangan yang lebih besar justru dilancarkan dari selatan. Maka ketika Raden
Wijaya kembali ke Istana, ia melihat Istana Kerajaan Singasari hampir habis dilalap api dan
mendengar Kertanegara telah terbunuh bersama pembesar-pembesar lainnya. Akhirnya ia
melarikan diri bersama sisa-sisa tentaranya yang masih setia dan dibantu penduduk desa Kugagu.
Setelah merasa aman ia pergi ke Madura meminta perlindungan dari Aryawiraraja. Berkat
bantuannya ia berhasil menduduki tahta, dengan menghadiahkan daerah tarik kepada Raden
Wijaya sebagai daerah kekuasaannya. Ketika tentara Mongol datang ke Jawa dengan dipimpin
Shih-Pi, Ike-Mise, dan Kau Hsing dengan tujuan menghukum Kertanegara, maka Raden Wijaya
memanfaatkan situasi itu untuk bekerja sama menyerang Jayakatwang. Setelah Jayakatwang
terbunuh, tentara Mongol berpesta pora merayakan kemenanganya. Kesempatan itu pula
dimanfaatkan oleh Raden Wijaya untuk berbalik melawan tentara Mongol, sehingga tentara
Mongol terusir dari Jawa dan pulang ke negrinya. Maka tahun 1293 Raden Wijaya naik tahta dan
bergelar Sri Kertajasa Jayawardhana.

1) Raja-Raja Majapahit
2) Raden wijaya (1293-1309)

3) Kalagamen (1309-1328)

4) Sri Gitarja (1328-1350)

5) Hayam Wuruk (1350-1389)

6) Mikramawardhana (1389-1429)

7) Suhita (1429-1447)

8) Kertawijaya (1447-1451)

9) Rajasarwardhana (1451-1453)

10) Pyrwasisesa atau Girishawardhana (1456-1466)

11) Bhre Pandansalas atau Suraprabhawa (1466-1468)

12) Bhre Kertabumi (1468-1478)

13) Girindrawardhana (1478-1498)

14) Patih Udara (1498-1518)

15) Kejayaan Majapahit

Hayam Wuruk, juga disebut Rajasanagara, memerintah Majapahit dari tahun 1350 hingga
1389. Pada masanya Majapahit mencapai puncak kejayaannya dengan bantuan mahapatihnya,
Gajah Mada. Di bawah perintah Patih Gajah Mada (1313-1364) dengan Sumpah Palapa. Majapahit
menguasai lebih banyak wilayah. Gajah Mada Meninggal di Madakaripura pada tahun 1364.

2. Factor-faktor yang mendorong lahirnya Kerajaan Majapahit

a. Letak Majapahit secara geografis sangat strategis , yaitu di tengah-tengah wilayah Indonesia
sehingga mudah memainkan peran dalam menyatukan Indonesia, baik secara politik maupun
ekonomi.

b. Pusat kerajaan di tepi sungai besar yang mudah dilayari sehngga hubungan dg dunia luar sangat
mudah

c. Tanahnya subur dan banyak menghasilkan bahan-bahan ekspor, khususnya hasil pertanian
utamanya beras dan kacang-kacangan.

d. Sebelum Majapahit telah adanya kerajaan-kerajaan jawa timur yang merintisnya.


e. Munculnya tokoh-tokoh kerajaan,

f. Tidak ada lagi saingan kerajaan di Indonesia.

g. Di luar Indonesia, tidak ada lagi kerajaan besar yang dapat menjadi perintang

3. Jatuhnya Majapahit

Sesudah mencapai puncaknya pada abad ke-14, kekuasaan Majapahit berangsur-angsur


melemah. Setelah wafatnya Hayam Wuruk pada tahun 1389, Majapahit memasuki masa
kemunduran akibat konflik perebutan takhta.

4. Struktur Pemerintahan

Majapahit memiliki struktur pemerintahan dan susunan birokrasi yang teratur pada masa
pemerintahan Hayam Wuruk, dan tampaknya struktur dan birokrasi tersebut tidak banyak
berubah selama perkembangan sejarahnya. Raja dianggap sebagai penjelmaan dewa di dunia dan
ia memegang otoritas politik tertinggi. Lembaga-lembaganya antara lain

1) Raja

2) Dewa Saptaprabu, yang bertugas mengurusi keluaraga raja, pergantian raja, dan kebijakan
Negara.

3) Pansaring wilwatikta, yaitu dewan lima menteri yang bertugas mengurusi tata Negara dan
angkatan perang, istilah lainnya adalah rakyan demung, rakyan temenggung, rakyan ranggha, dan
rakyan kanuruhan.

4) Mahamantri katrini, yaitu tiga mentri sebagai pelaksana kebijakan raja (hino, halu, dan sirikan).

5) Dharmadyaksa, yaitu mengurusi agama dan hal yang sacral, terdiri atas lima orang Syiwa dan dua
orang Buddhis

6) Adyaksa, yaitu badan yang mengurusi peradilan dengan kitab hukumnya Kutaramanawa

Akan tetapi dalam usahanya, ia mendapat kendala berupa Pemberontakan Bubat yang
dapat dipadamkan.

5. Macam-Macam Aspek/Bidang

a. Aspek Keagamaan
Aspek keagamaan merupakan hal penting yang harus di perhatikan dari kerajaan
Majapahit, sebab penduduk di kerajaan besar ini menganut agama yang berbeda, yaitu Hindu,
Buddha, dan Syiwa-Buddha.

b. Aspek Budaya

Nagarakretagama menyebutkan budaya keraton yang adiluhung dan anggun, dengan cita
rasa seni dan sastra yang halus, serta sistem ritual keagamaan yang rumit. Peristiwa utama dalam
kalender tata negara digelar tiap hari pertama bulan Caitra (Maret-April) ketika semua utusan dari
semua wilayah taklukan Majapahit datang ke istana untuk membayar upeti atau pajak. Kawasan
Majapahit secara sederhana terbagi dalam tiga jenis: keraton termasuk kawasan ibu kota dan
sekitarnya; wilayah-wilayah di Jawa Timur dan Bali yang secara langsung dikepalai oleh pejabat
yang ditunjuk langsung oleh raja; serta wilayah-wilayah taklukan di kepulauan Nusantara yang
menikmati otonomi luas.

c. Aspek Ekonomi

Majapahit merupakan negara agraris dan sekaligus negara perdagangan. Pajak dan denda
dibayarkan dalam uang tunai. Ekonomi Jawa telah sebagian mengenal mata uang sejak abad ke-8
pada masa kerajaan Medang yang menggunakan butiran dan keping uang emas dan perak. Sekitar
tahun 1300, pada masa pemerintahan raja pertama Majapahit, sebuah perubahan moneter
penting terjadi: keping uang dalam negeri diganti dengan uang "kepeng" yaitu keping uang
tembaga impor dari China.

d. Aspek Sosial

Pola tata masyarakat Majapahit dibedakan atas lapisan-lapisan masyarakat (strata) yang
perbedaannya lebih bersifat statis.

e. Peninggalan kerajaan Majapahit:

Bangunan: Candi Panataran, Sawentar, Tiga Wangi, Muara Takus

Kitab: Negara Kertagama oleh Mpu Prapanca, Sutasoma dan arjunawijaya oleh Mpu
Tantular yang memuat slogan Bhinneka Tunggal Ika, Kunjarakarna, parthayajna,
Panjiwijayakrama, Sundayana, dsb.

B. Kerajaan Buleleng & Dinasty Wamadewa di Bali

1. Catatan Sejarah
Gusti Ngurah Karangasem, raja Buleleng ke-12, dan 400 pengikutnya memilih tewas
daripada menyerah saat perang di Benteng Jagaraga (1849).I Gusti Anglurah Panji Sakti, yang
sewaktu kecil bernama I Gusti Gde Pasekan adalah putra I Gusti Ngurah Jelantik dari seorang selir
bernama Si Luh Pasek Gobleg berasal dari Desa Panji wilayah Den Bukit. I Gusti Panji memiliki
kekuatan supra natural dari lahir. I Gusti Ngurah Jelantik merasa khawatir kalau I Gusti Ngurah
Panji kelak akan menyisihkan putra mahkota. Dengan cara halus I Gusti Ngurah Panji yang masih
berusia 12 tahun disingkirkan ke Den Bukit, ke desa asal ibunya, Desa Panji.I Gusti Ngurah Panji
menguasai wilayah Den Bukit dan menjadikannya Kerajaan Buleleng, yang kekuasaannya pernah
meluas sampai ke ujung timur pulau Jawa (Blambangan). Setelah I Gusti Ngurah Panji Sakti wafat
pada tahun 1704, Kerajaan Buleleng mulai goyah karena putra-putranya punya pikiran yang saling
berbeda.Dikuasai Mengwi dan KarangasemKerajaan Buleleng tahun 1732 dikuasai Kerajaan
Mengwi namun kembali merdeka pada tahun 1752. Selanjutnya jatuh ke dalam kekuasaan raja
Karangasem 1780. Raja Karangasem, I Gusti Gde Karang membangun istana dengan nama Puri
Singaraja. Raja berikutnya adalah putranya bernama I Gusti Pahang Canang yang berkuasa sampai
1821.Perlawanan terhadap BelandaPada tahun 1846 Buleleng diserang pasukan Belanda, tetapi
mendapat perlawanan sengit pihak rakyat Buleleng yang dipimpin oleh Patih / Panglima Perang I
Gusti Ketut Jelantik. Pada tahun 1848 Buleleng kembali mendapat serangan pasukan angkatan
laut Belanda di Benteng Jagaraga. Pada serangan ketiga, tahun 1849 Belanda dapat
menghancurkan benteng Jagaraga dan akhirnya Buleleng dapat dikalahkan Belanda. Sejak itu
Buleleng dikuasai oleh pemerintah kolonial Belanda.

2. Daftar raja Buleleng

Gusti Ngurah Ketut Jelantik, raja Buleleng ke-14, dalam pakaian berburunya. Lukisan AA
Panji Tisna, raja Buleleng ke-16.Berikut daftar raja-raja yang berkuasa di Kerajaan Buleleng:

Wangsa Panji Sakti (1660-?)

Jangka Awal Akhir


Nama Keterangan Keluarga Gambar
hidup memerintah memerintah

Gusti Anglurah
1660 1697/99
Panji Sakti

Anak dari Gusti


Gusti Panji Gede
1697/99 1732 Anglurah Panji
Danudarastra
Sakti

Gusti Alit Panji 1732 1757/65 Anak dari Gusti


Panji Gede
Danudarastra

Anak dari Gusti


Gusti Ngurah Panji 1757/65 1757/65
Alit Panji

Gusti Ngurah Anak dari Gusti


1757/65 1780
Jelantik Ngurah Panji

Keponakan dari
Gusti Made
1793 ? Gusti Made
Singaraja
Jelantik

Wangsa Karangasem (?-1849)

Jangka Awal Akhir


Nama Keterangan Keluarga Gambar
hidup memerintah memerintah

Anak dari Gusti


Anak Agung Rai ? 1806 Gede Ngurah
Karangasem

Saudara dari
Gusti Gede Karang 1806 1818
Anak Agung Rai

Gusti Gede Ngurah Anak dari Gusti


1818 1822
Pahang Gede Karang

Gusti Made Oka Anak dari Gusti


1822 1825
Sori Gede Karang

Keponakan dari
Gusti Ngurah Made
1825 1849 Gusti Gede
Karangasem
Karang

Wangsa Karangasem (?-1849)

Jangka Awal Akhir


Nama Keterangan Keluarga Gambar
hidup memerintah memerintah

Anak Agung Rai ? 1806 Anak dari Gusti


Gede Ngurah
Karangasem

Saudara dari
Gusti Gede Karang 1806 1818
Anak Agung Rai

Gusti Gede Ngurah Anak dari Gusti


1818 1822
Pahang Gede Karang

Gusti Made Oka Anak dari Gusti


1822 1825
Sori Gede Karang

Keponakan dari
Gusti Ngurah Made
1825 1849 Gusti Gede
Karangasem
Karang

Jangka Awal Akhir


Nama Keterangan Keluarga Gambar
hidup memerintah memerintah

Keturunan dari
Gusti Made Rahi 1849 1853 Gusti Ngurah
Panji

Keturunan dari
Gusti Ketut Jelantik 1854 1872 Gusti Ngurah
Jelantik

Keturunan dari
Anak Agung Putu
1929 1944 Gusti Ngurah
Jelantik
Jelantik

Anak dari Anak


Anak Agung
1944 1947 Agung Putu
Nyoman Panji Tisna
Jelantik

Saudara dari
Anak Agung Ngurah Anak Agung
1947 1950
Ketut Jelantik Nyoman Panji
Tisna

Wangsa Warmadewa

Wangsa (dinasti) Warmadewa adalah keluarga bangsawan yang pernah berkuasa di Pulau
Bali.
Pendiri dinasti ini adalah Sri Kesari Warmadewa, menurut riwayat lisan turun-temurun,
yang berkuasa sejak abad ke-10. Namanya disebut-sebut dalam prasasti Blanjong di Sanur dan
menjadikannya sebagai raja Bali pertama yang disebut dalam catatan tertulis. Menurut prasasti
ini, Sri Kesari adalah penganut Buddha Mahayana yang ditugaskan dari Jawa untuk memerintah
Bali. Dinasti inilah yang memiliki hubungan dekat dengan penguasaKerajaan Medang periode
Jawa Timur pada abad ke-10 hingga ke-11.Raja-raja anggota wangsa WarmadewaBerikut adalah
raja-raja yang dianggap termasuk dalam wangsa Warmadewa:

 Sri Kesari Warmadewa ( 914 M)

 Sang Ratu Ugrasena (915 M- 942 M)

 Sri Tabanendra Warmadewa (943 M - 961 M)

 Candra-bhaya-singha-Warmadewa ( 962 M - 975 M)

 Janasadu Warmadewa ( 975 M -988 M)

 Udayana Warmadewa (989 M - 910 M)

 Dharmawangsa Warmadewa (memerintah Medang)

 Airlangga (991-1049, penguasa Kerajaan Kahuripan)

 Anak Wungsu (1049- ? )

Terdapat pula "cabang" dari wangsa Warmadewa yang dikenal sebagai wangsa Jaya,
dengan dua penguasa:

 Jayasakti (memerintah 1146-1151)

 Jayapangus (memerintah 1178-81)

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Kerajaan Majapahit

Majapahit adalah sebuah kerajaan yang berpusat di Jawa Timur, Indonesia, yang pernah
berdiri dari sekitar tahun 1293 hingga 1500 M. Kerajaan Majapahit Didirikan tahun 1293 oleh
Raden Wijaya yang bergelar Kertarajasa Jayawardana yang merupakan keturunan Ken Arok raja
Singosari.
Secara geografis letak kerajaan Majapahit sangat strategis karena adanya di daerah
lembah sungai yang luas, yaitu Sungai Brantas dan Bengawan Solo, serta anak sungainya yang
dapat dilayari sampai ke hulu.

Raja-raja yang memerintah di Majapahit merupakan keturunan dari raja-raja Singhasari,


dengan raja pertamanya bernama Raden Wijaya.

Hayam Wuruk, juga disebut Rajasanagara, memerintah Majapahit dari tahun 1350 hingga
1389. Pada masanya Majapahit mencapai puncak kejayaannya dengan bantuan mahapatihnya,
Gajah Mada. Di bawah perintah Gajah Mada (1313-1364), Majapahit menguasai lebih banyak
wilayah.

2. Kerajaan Buleleng & Dinasty Warmadewa di Bali

Kerajaan Buleleng adalah suatu kerajaan di Bali utara yang didirikan sekitar pertengahan
abad ke-17 dan jatuh ke tangan Belanda pada tahun 1849. Kerajaan ini dibangun oleh I Gusti
Anglurah Panji Sakti dari Wangsa Kepakisan dengan cara menyatukan seluruh wilayah wilayah Bali
Utara yang sebelumnya dikenal dengan nama Den Bukit.

B. Saran

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam
makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah
ini.

Kami banyak berharap para pendengar yang budiman memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di
kesempatan - kesempatan berikutnya.

Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang
budiman pada umumnya.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.slideshare.net/rizkaamaliaessana/sejarah-kerajaan-buleleng-dan-kerajaan-dinasti-
warmadewa

http://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Buleleng
1. Wurjantoro,Edhie. 1996. Sejarah Nasional Indonesia dan Umum 1. Jakarta: Balai Pustaka.

2. Djoened,Marwati, Dkk.1992. Sejarah Nasional Indonesia II . Jakarta: Balai Pustaka.

3. Sumadio, Bambang, Dkk.1997. Sejarah Nasional II. Jakarta: Balai Pustaka.

http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/02/kerajaan-melayu-sejarah-peninggalan-prasasti-
perkembangan-sistem-politik-militer-tata-negara-keruntuhan-kemunduran.html

http://blokrahman.blogspot.com/2013/04/kerajaan-sriwijaya-dan-melayu.html

CONTOH KATA PENUTUP :

Demikianlah makalah yang kami buat semoga bermanfaat bagi orang yang membacanya dan
menambah wawasan bagi orang yang membaca makalah ini. Dan penulis mohon maaf apabila ada
kesalahan dalam penulisan kata dan kalimat yang tidak jelas, mengerti, dan lugas mohon jangan
dimasukan ke dalam hati.

Dan kami juga sangat mengharapkan yang membaca makalah ini akan bertambah motivasinya dan
mengapai cita-cita yang di inginkan, karena saya membuat makalah ini mempunyai arti penting yang
sangat mendalam.

Sekian penutup dari kami semoga berkenan di hati dan kami ucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya.

Anda mungkin juga menyukai