Anggaran didefinisikan sebagai suatu pernyataan kuantitatif dari
kegiatan/tindakan yang akan direncanakan untuk satu periode tertentu. Perencanaan anggaran dan pengelolaan keuangan dilakukan oleh bendaharabendahara di dalam LDK. Bendahara-bendahara tersebut antara lain bendahara umum dan bendahara biro. Adapun sistem dan mekanisme keuangan terdapat beberapa proses yaitu penyusunan anggaran,penetapan anggaran,penggunaan anggaran pelaporan dan audit. Adapun pada penetapan anggaran adanya suplai anggaran dan pemberitahuan kebadan dana usaha dan yang terakhir ke depertemen ekonomi LDK dima dana itu diperoleh. Adapun penyusunan anggaran yang disusun oleh bendahara umum , yaitu Anggaran Pendapatan dan Belanja (APB) LDK. Yang termasuk anggaran belanja adalah anggaran rutin dan anggaran tidak rutin. Penetapan anggaran adalah proses penyepakatan rencana. Pada penetapan anggaran, keuangan yang telah dibuat. Kesepakatan atas rencana anggaran keuangan ini dilakukan dalam Rapat Kerja yang diketahui oleh semua pengurus. Poin-poin penting dalam penetapan anggaran ini adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja ini dirasionalisasikan dalam Rapat Kerja. Dan Setiap pengurus harus mematuhi kesepakatan yang telah dibuat dalam penyusunan program kerja dan Anggaran Keuangan Tahunan LDK tersebut. Pada Penggunaan anggaran aktivitas pengeluaran dana berdasarkan Anggaran Belanja yang telah disepakati bersama pada Rapat Kerja. Pada Permintaan anggaran permintaan bendahara departemen kepada bendahara umum berupa peminjaman dengan besarnya pengembalian sesuai kesepakatan keduanya. Permintaan ini adalah pengeluaran di luar anggaran belanja yang telah ditetapkan. Dan Prosedur permintaan dana ini merupakan tahapan-tahapan teknis yang sebaiknya dilalui dalam melakukan permintaan dana pada bendahara umum LDK. Pada pembahasan ini tahapan itu akan dipersingkat. Caranya Biro/departemen/kepanitiaan yang memerlukan dana itu menghubungi dan meminta persetujuan bendahara umum. Setelah disetujui, bendahara umum akan mengeluarkan Form Pengeluaran Dana. Pada laporan keuangan adanya laporan keuangan perbulan, Bentuk Laporan Keuangan seperti laporan keuangan kepanitiaan, laporan akhir yang dibuat oleh departemen/biro,dan Laporan keuangan keseluruhan yang perlu dilaporkan ke LDK. Dalam mekanisme keuangan perlu juga adanya audit internal yakni proses pengakumulasian dan pengevaluasian bahan bukti dari informasi pelaporan keuangan untuk dibandingkan dengan kriteria yang telah ditentukan, yang dilakukan oleh pihak yang kompeten dan independen. Sumber dan pengelolaan dana yang dimaksud di sini mencakup sumber dan penggunaan dana yang tidak termasuk dalam anggaran . Misalnya dana dari dan untuk usaha mandiri. Sumber dan pengeluaran di luarn anggaran harus pula dicatat dalam laporan keuangan selengkap mungkin sehingga Laporan Keuangan LDK mencerminkan seluruh kinerja keuangan yang terjadi dalam satu tahun kepengurusan. Khusus untuk usaha mandiri, laporannya tidak dikonsolidasi dalam Laporan Keuangan LDK, tetapi cukup dilampirkan saja. Adanya dana dari sumber internal dan dana dari sumber eksternal. Pada Pengelolaan/Penggunaan Dana aktivitas pengeluaran dana dari pemasukan yang diperoleh LDK yang berasal dari sumber-sumber dana LDK. Dana yang dikelola berbeda dengan dana yang langsung dikeluarkan/digunakan untuk kegiatan LDK. Dalam arti dana yang dikelola merupakan dana berputar yang sebagian keuntungan dari pengelolaannya menjadi pemasukan LDK tersebut. Dilihat dari jenis pengeluarannya, penggunaan dana dibagi menjadi dua yaitu untuk usaha mandiri dan pengeluaran untuk anggaran. Dan seluruh aktivitas pengelolaan dan penggunaan dana tersebut kemudian dilaporkan dalam laporan keuangan sesuai dengan penggunaannya dan diaudit.
Pada Era Globalisasi Ini Kemajuan Tekhnologi Informasi Dan Komunikasi Sangat Pesat Sekali Baik Dari Segi Alat Untuk Mengaksesnya Maupun Kemajuan Infrastruktur Pendukungnya