Anda di halaman 1dari 7

KERAJAAN MELAYU

1. Lokasi
Kerajaan Melayu adalah kerajaan bercorak Budha yang terletak di Sumatra.
Lokasinya dekat Selat Malaka, yaitu sekitar Jambi (Chan-pei), persisnya di tepi kiri-
kanan Sungai Batanghari.

2. Sumber Sejarah
Dalam negeri : Kitab Negarakertagama
Luar Negeri : Sumber berita Tiongkok Cina, antara lain seperti kronik Dinasti Tang,
Kronik Itsing, dan beberapa prasasti

Sumber dari Dalam Negeri:


1. Prasati Grahi dan Pararaton
Tahun ditemukan: Tahun 1275
isi : Menceritakan tentang raja-raja Singasari dan silsilah raja-raja Majapahit yang
berhubungan dengan raja Singasari.
Sumber dari Luar Negeri:
1. Prasati Grahi
Tahun ditemukan: Tahun 1183
Tempat ditemukan: Di Chaiya, Selatan Thailand
Isi: Perintah Maharaja Srimat Trailokyaraja Maulibhusana Warmadewa kepada bupati Grahi
yang bernama Mahasenapati Galanai supaya membuat arca Buddha seberat 1 bhara 2 tula
dengan nilai emas 10 tamlin.

2. Prasasti Suruaso
Tahun ditemukan: Belum diketahui.
Tempat ditemukan: Dikawasan bukit Gombak.
Isi: Ananggawarman sebagai putra mahkota, kemudian menggantikan posisi Adityawarman
dalam satu upacara Hewja dan Adityawarman diibaratkan telah menuju kepada tingkat
ksetrajna.
3. Prasti Padang Coro
Tahun ditemukan: Tahun 1911.
Tempat ditemukan: DI hulu sungai Batanghari.
isi: Pada tahun 1208 Saka, atas pemerintah raja Kertanegara dari Singhasari, sebuah arca
Amoghapasalokeswara dipindahkan dari Bhumijawa ke Swarnabhumi untuk ditegakkan di
Dharmasyara.

4. Arca Amaghapasa
Tahun ditemukan: Tahun 1286 atau1208.
Tempat ditemukan: Dharmasyara.
isi: Pengukuhan atau pratista, dari patung Amoghapasa oleh Ācārya (Pendeta Guru)
Dharmaśekara atas perintah Adityawarman atau nama lainnya Ādityawarmodaya.
5. Prasati Manjusri
Tahun ditemukan: Tahun 1343
Tempat ditemukan: Di Candi Jago
isi: Dalam kerajaan yang dikuasai oleh Ibu Yang Mulia Rajapatni maka Adityawarman itu,
yang berasal dari keluarganya, yang berakal murni dan bertindak selaku menteri wreddaraja,
telah mendirikan di pulau Jawa, di dalam Jinalayapura, sebuah candi yang ajaib- dengan
harapan agar dapat membimbing ibunya, ayahnya dan sahabatnya ke kenikmatan Nirwana

6. Prasati Kedukan Bukit


Tahun ditemukan: 29 November 1920
Tempat ditemukan: Di Kampung Kedukan
Bukit, Sumatera Selatan, di tepi Sungai Tatang
isi: Dapunta Hyang berangkat dari Minanga dan menaklukan kawasan tempat ditemukannya
prasasti ini (Sungai Musi, Sumatera Selatan). Tempat penaklukan Malayu terjadi sebelum
menaklukan Minanga dengan menganggap isi prasasti ini menceritakan penaklukan Minanga
3. Kehidupan Politik
a. Latar belakang Kerajaan Melayu
b. Struktur pemerintahan
c. Pendiri : Srimat Trailokyaraja Maulibhusana Warmadewa
Dalam Kertagama Pupuh XLI/5 diuraikan dengan jelas tentang pengiriman tentara
Singosari ke Melayu itu. Untuk menghadapi perluasan kekuasaan bangsa Mongol, sebagai
persahabatan, maka raja Kertanegara mengirimkan sebuah arca Amoghapasa yang
merupakan hadiah dari raja Kertanegara untuk Sri Maharaja Mauliwarmadewa.
d. Raja yang memerintah :
1. Srimat Trailokyaraja Maulibhusana Warmadewa (1183)
2. Srimat Tribhuwanaraja Mauli Warmadewa (1286)
3. Akarendrawarman (1316)
4. Srimat Sri Udayadityawarman Pratapaparakrama Rajendra Maulimali Warmadewa
(1347)
5. Ananggawarman (1375)
e. Puncak Kejayaan :
Kerajaan Melayu mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan
Adityawarman (1347-1375) dengan pusat kekuasaannya di daerah hulu
Batanghari.
Adityawarman mulai menyusun kembali kerajaan peninggalan raja Mauli
Warmadewa. Ia mulai meluaskan daerah kekuasaannya sampai ke Pagarruyung
pada tahun 1347. Setelah usahanya berhasil ia mengangkat dirinya sebagai
maharaja diraja
f. Masa Keruntuhan
Pada masa Ananggawarman, kerajaan Majapahit mencoba menundukan kembali
bhumi malayu, hal ini dimulai pada tahun 1409
Setelah meninggalnya Ananggawarman, pengaruh kekuasaan Majapahit dan
agama Hindu-Buddha berangsur-angsur menghilang di wilayah kerajaan
Pagaruyung atau Minangkabau.
g. Faktor Keruntuhan
1. Faktor Politis
Kedudukan kerajaan ini makin terdesak karena munculnya kerajaan besar yang juga
memiliki kepentingan dalam bidang perdagangan, seperti Kerajaan Siam di sebelah
utara yang menguasai daerah-daerah di Semenanjung Malaka termasuk Tanah
Genting Kra.
2. Faktor Ekonomi
Aktivitas perdagangan berkurang karena daerah strategis perdagangan yang dikuasai
Sriwijaya jatuh ke kekuasaan raja-raja disekitarnya. Sehingga sejak akhir abad ke-13
Sriwijaya menjadi kerajaan kecil dan wilayahnya terbatas pada daerah Palembang.

4. Kehidupan Sosial
Beberapa benda arkeologis yang ditemukan di daerah Jambi (kerajaan Melayu)
menunjukkan bahwa, di daerah ini telah berlangsung suatu aktifitas ekonomi yang
berpusat di daerah Sungai Batang Hari.
Temuan benda-benda keramik juga membuktikan bahwa, di daerah ini,
penduduknya telah hidup dengan tingkat budaya yang tinggi.
Temuan arca-arca Budha dan candi juga menunjukkan bahwa, orang-orang Jambi
merupakan masyarakat yang religius.

5. Kehidupan Ekonomi
Kegiatan perekonomian Kerajaan Melayu yang sering dilakukan adalah berdagang.

6. Kehidupan Budaya
a. Perkembangan kebudayaan Kebudayan Melayu yang diterima oleh semua golongan
masyarakat tumbuh dari sejarah perkembangan kebudayaan Melayu itu sendiri yang
selalu berkaitan dengan tumbuh, berkembang, dan runtuhnya kerajaan-kerajaan
Melayu, dengan agama Islam, perdagangan internasional, serta penggunaan bahasa
Melayu.
b. Peninggalan Sejarah
7. Kehidupan Agama
Penduduk Kerajaan Melayu sebagian besar memeluk agama Budha. Seorang pendeta
Budha bernama Dharmapala pernah didatangkan secara khusus dari India untuk
mengajarkan agama ini.

Anda mungkin juga menyukai