Anda di halaman 1dari 3

1.

AWAL MULA BERDIRINYA KERAJAAN KONAWE


a. Munculnya Sangia Ndudu yang disebut Tolahianga (orang dari langit)
b. Berkembangnya tiga kerajaan kecil yang diperintah oleh seorang mokole
atau raja yang masing-masing memerintah kerajaannya (kerajaan
Padangguni, kerajaan Besulutu, dan kerajaan Wowolesea).
c. Terjadi pengembangan keturunan dari tiga kerajaan tersebut yang pada
akhirnya terjadi peperangan perebutan wilayah.
d. Kerajaan Padangguni memenangkan perang, dan pusat ketiga kerajaan
berada di Abuki.
e. Muncul keturunan dari Mokole Padangguni yang diberi gelar Ndotongano
Wonua (penguasa negeri) berusaha untuk mempersatukan ketiga wilayah.
f. Munculnya Putri Wekoila yang bermaksud menyatukan kembali masyarakat dan
penduduk ketiga wilayah yang kacau balau akibat perang.
g. Diangkatnya Putri Wekoila sebagai Mokole dari tiga wilayah yang kemudian diberi
nama Kesultanan Konawe.
h. Penataan sistem pemerintahan oleh Putri Wekoila.
i. Dibentuknya sistem pembagian kekuasaan berdasarkan sistem kasta dengan
membagi masyarakat dalam tiga tingkatan golongan atau struktur sosial yaitu
golongan bangsawan, golongan menengah, dan golonganbudak.
j. Ditetapkannya hukum adat negeri (sara wonua) yang berlaku pada seluruh wilayah
kekuasaan negeri, sara wonua berupa hukum adat di bidang perkawinan (sara ine
perapua), hukum adat pertanahan (sara ine wuta atau hohowi ine wuta), hukum ada
waris (sara ine petiari’a).

2. SISTEM PEMBAGIAN KERAJAAN KONAWE


a. Terdiri atas beberapa o’kambo yang dipimpin oleh seorang Toono motuo.
b. Terdiri dari beberapa wilayah mokolele kecil (Puutobu wonua) terdiri dari :
1.    Mokolele Laronii (Unaaha/Puosu)
2.    Mokole Asohi
3.    Mokole Tinondo
4.    Mokole Puriala di Lambuya Selatan
5.    Mokole I Angata di Angata
6.    Mokole I Landono
7.    Mokole I Andoolo/Anggapaaha
8.    Mokole I Lawata di bagian Wiwirano
9.    Mokole I Sambaosu (Walay)
10. Mokole Lanowulu di Tinanggea
11. Mokole Bandaena di Pantai Lasolo (Hadriati, 1993: 26)
3. Kemundura kerajaan Konawe
a. Dijulukinya Ramandalangi sebagai “Langgai Moriana” dan  isterinya Wekoila
disebut “Sangia I Wekoila”.
b. terjadi perebutan kekuasaan antara turunan Kerajaan Luwu-Tolaki kemudian
yang memerintah di Kerajaan Konawe adalah merupakan keturunan Raja
Wekoila (Dinasti Wekoila).
c. kerajaan Konawe dilandah wabah penyakit.
d. Munculnya Onggabo, orang luar daerah yang telah membebaskan masyarakat
Konawe dari wabah penyakit.
e. Diangkatnya Onggabo menjadi Raja.
f. Digantikannya pemerintahan Onggabo oleh Melamba.
g. Serangan bajak laut Tobelo.
h. Digantikannya Melmba oleh Mokole Tebawo yang membawa Kerajaan Konawe
pada puncak kejayaannya.

4. KEHIDUPAN SOSIAL
a. Stratifikasi Sosial masyarakat Di dalam masyarakat Tolaki, kelas-kelas ini terdiri
dari :
-Golongan Anakia (bangsawan)
-Golongan Pu’utobu (bangsawan menengah)
-Golongan Tonodadio (rakyat biasa)
-Golongan bawah atau o’ata
-Golongan Budak
b. Di dalam masyarakat Tolaki sejak dahulu telah terbentuk stratifikasi yang
berdasar kepada pembagian pekerjaan, yaitu :
-Kelompok petani sederhana;
-Kelompok peternak (mbuwalaka);
-Kelompok penguasa (keluarga ningrat);
-Keluarga kaya;
-Keluarga pendekar; dan
-Beberapa bentuk kelompok/keluarga lain

5. KEHIDUPAN EKONOMI
a. Masyarakat Konawe seagian besar berprofesi sebagai pedagang.
b. kerajaan Konawe membentuk Panglima Angkatan Laut (Kapita Lau) atau juga lebih
dikenal Kapita Bondoala.
c. Mereka berdagang diatas perahu dengan membawa sagu, daun agel, dan buah-
buahan pisang, serikaya, dan kelapa.
d. Terjadi tukar menukar dengan Haribau.

5. KEHIDUPAN BUDAYA.
1. Kalo, salah satu kebudayaan di Konawe, Kalo adalah suatu benda yang
berbentuk lingkaran.
2. Pembagian KALO, yaiyu :
a.  sara wonua, yaitu adat pokok dalam pemerintahan;
b. sara mbedulu, yaitu adat pokok dalam hubungan kekeluargaan dan persatuan
pada umumnya;
c.  sara mbe’ombu, yaitu adat pokok dalam aktivitas agama dan kepercayaan;
d.  sara mandarahia, yaitu adat pokok dalam pekerjaan yang berhubungan dengan
keahlian dan keterampilan; dan
e. sara monda’u, mombopaho, mombakani, melambu, dumahu, meoti-oti, yaitu
adat pokok dalam berladang, berkebun, beternak, berburu, dan menangkap ikan.
[4]
3. Kalo pada tingkat aturan khusus mengatur aktivitas-aktivitas yang amat jelas dan
terbatas ruang lingkupnya dalam kehidupan masyarakat.
4. Jenis jenis kalo :
a. Kalo dari rotan ada yang disebut Kalosara
b. Kalo dari emas disebut Kalo eno-eno

Anda mungkin juga menyukai