INSTRUKSI
Raja
-
1371-1395 La Eli gelar Bheteno ne Tombula
-
1517-1520 Lakilaponto
-
1947-1956 La Ode Pandu
Sejarah
- Pengangkatan La Eli
menjadi Raja 1371
-
Dibubarkan
1956
Bendera
Dahulu Pengganti
Kerajaan Muna atau Wuna merupakan salah satu kerajaan besar yang berada di wilayah
Sulawesi Tenggara, yang didirikan pada tahun 1371 hingga tahun 1956. Kerajaan ini terletak di
Bagian Utara Pulau Muna dan beribukota di Kotano Wuna (kini Kecamatan Tongkuno), dengan
Raja pertamanya La Eli alias Baidhuldhamani gelar Bheteno ne Tombula Alias Remang
Rilangi yang menikah dengan Watandriabeng adik sawerigading (Epic I Lagaligo)
Sebelum terbentuknya kerajaan Muna, di Muna telah terbentuk delapan kampung. Walaupun
masih sangat sederhana, kedelapan kampung yang telah terbentuk mengikat diri dalam sebuah
‘Union’ dengan mengangkat Mieno Wamelai sebagai pemimpin tertinggi. Kedelapan kampung
itu kemudian dibagi menjadi dua wilayah utama yang terdiri atas 4 kampung. Empat kampung
pertama dipimpin oleh kamokula, terdiri atas:
Sejarah peradaban manusia di Muna dimulai ketika Sawerigading dan pengikutnya yang
berjumlah 40 orang terdampar di suatu daratan di Pulau Muna yang saat ini di kenal dengan
nama ‘Bahutara’.
Sawerigading dan para pengikutnya, kemudian berbaur dengan penduduk yang telah dahulu
menetap dan membentuk komunitas di Pulau Muna. Lama kelamaan komunitas itu berkembang.
Sawerigading dan empat puluh pengkutnya di Daratan Muna telah membawa nuansa baru dalam
pembangunan peradaban dalam kehidupan Orang Muna. Suatu waktu dipilihlah suatu pemimpin
untuk memimpin komunitas itu. Pemimpin yang dipilih adalah yang dianggap sebagai primus
intervares.
Sejarah kerajaan Muna dimulai setelah dilantiknya La Eli alias Baidhuldhamani gelar Bheteno ne
Tombula sebagai Raja Muna pertama.
Setelah dilantiknya La Eli bergelar Bheteno Ne Tombula sebagai Raja Muna I, Kerajaan Muna
baru dapat dikatakan sebagai sebuah kerajaan berdaulat karena telah memenuhi syarakat-syarat
sebagai sebuah negara yaitu telah memiliki Rakyat, Wilayah dan Pemerintahan yang berdaulat
dan seluruh perangkat masyarakat bersepakat untuk mengikat diri dalam sebuah pemerintahan
dengan segala aturannya yang bernama Kerajaan Muna.
Setelah pemerintahan Bheteno Ne Tombula berakhir, Kerajaan Muna dipimpin oleh Sugi. Sugi
bagi masyarakat Muna berarti Yang Dipertuan atau Yang Mulia.
Sepanjang sejarah Kerajaan Muna ada lima orang Sugi yang perna memimpin Kerajaan Muna.
Mereka itu adalah Sugi Patola, Sugi Ambona, Sugi Patani, Sugi La Ende dan Sugi Manuru.
Dari kelima sugi yang pernah memimpin kerajaan Muna, Sugi Manuru-lah yang dianggap
berhasil membawa banyak perubahan di kerajaan Muna dalam berbagai aspek.
Setelah masa pemerintahan sugi berakhir pemerintahan kerajaan Muna dijalankan oleh
Lakilaponto. Lakilaponto menjadi raja Muna VII setelah menggantikan ayahandanya, Sugi
Manuru sebagai raja Muna. Selama menjadi raja Muna, Lakilaponto terkenal akan
keberaniannya. Pada masa pemerintahannya dibangunlah benteng mengelilingi ibu kota kerajaan
Muna, untuk menghalau dan menghadang ancaman serangan yang datang dari luar. Lakilaponto
memerintah kerajaan Muna selama kurang lebih 3 tahun (1517-1520) sebelum digantikan oleh
adiknya sendiri, La Posasu.
1. Bacalah teks cerita sejarah yang berjudul “Sejarah Singkat Kerajaan Muna”!
di atas, kemudian tentukan struktur ceritanya!
Penilaian Pengetahuan
�����ℎ ���� ���� ��������ℎ
Nilai = �����ℎ ���� ��������
x 100