Anda di halaman 1dari 12

Kerajaan Indonesia

Bagian Timur
Kelompok 6 WSBM - Psikologi A
Chiara Nurul Annisa I.S.Basri (C021221036)
Suci (C021221012)
Salsyahrani Qurana R. (C021221018)
Viola Sherissa (C021221006)
Yoris Surya P (C021221030)
Liliana Mu'allim (C021221024)

Pada Abad ke-17, kerajaan-kerajaan yang mendiami


SEJARAH Indonesia Bagian Timur diantaranya :

KERAJAAN
1. Kerajaan Gowa
(Makassar)
2. Kesultanan Buton
3. Kesultanan Ternate
KERAJAAN GOWA
SEJARAH
Sebelum Kerajaan Gowa terbentuk -> ada sembilan negeri
yang dikepalai oleh penguasa yang bernama Raja Kecil.
Pacallaya bersama Raja-Raja Kecil membentuk sebuah
musyawarah mudakat dengan meminta kepada Dewata agar
menurunkan seorang wakilnya untuk memerintah Gowa.
Tamarunang diangkat menjadi Raja untuk memimpin raja-
raja kecil.
Ia adalah Raja Gowa Pertama dengan gelarnya Karaeng
Sombaya Ri Gowa.
KERAJAAN GOWA
MASA KERAJAAN
Terdapat peristiwa-perstiwa penting selama masa kerajaan.

Kerajaan Gowa berhasil diperluas hingga hampir seluruh daratan di Sulawesi Selatan ->
Pemerintahan I Daeng Matanre Karaeng Imannuntungi Karaeng Tumapa’risi
Kallonna.
Diciptakan pula aksara Makassar (18 huruf) yang disebut Lontara Turiolo
Pada tahun 1605 agama islam disebarkan di Kerajaan Gowa.
Raja I Mangerangi Daeng Manrabia (Sultan Alauddin) menyatakan masuk islam. Diikuti
oleh Raja Tallo I Mallingkaang Daeng Nyonri Karaeng Katangka (Sultan Awwalul Islam)
Raja I Mallombasi Daeng Mattawang Karaeng Bontomangape Muhammad Bakir Sultan
Hasanuddin Raja Gowa ke XVI (Ayam Jantan dari Timur) memproklamasikan Kerajaan
Gowa sebagai Kerajaan Maritim dengan armada perang yang tangguh dan kerajaan
terkuat di Kawasan Indonesia Timur.
PEPERANGAN DENGAN BELANDA
1653-1670 - Kebebasan berdagang adalah garis
KERAJAAN kebijaksanaan Gowa di bawah pemerintahan Sultan
Hasanuddin. Namun, tantangan dari VOC menimbulkan
GOWA konflik dan perseteruan.
18 November 1667 - Perjanjian Bungaya (Cappaya ri
Bungaya).
9 Maret 1668 - Kerajaan Gowa merasa dirugikan oleh
perjanjian Bungaya.
Raja Gowa kembali melawan Belanda -> jatuhnya Benteng
Somba Opu.
Dalam sejarah berdirinya Kerajaan Gowa, mulai dari Raja
Tumanurung Bainea sampai dengan setelah era Raja Sultan
Hasanuddin, Kerajaan Gowa telah mengalami 36 kali
pergantian Somba (raja).
MASA KEMERDEKAAN
1950 - Daerah Gowa berbentuk Daerah Swapraja yang berisi 30 daerah Swapraja lainnya
dalam pembentukan 13 Daerah Indonesia Bagian Timur.
17 Januari 1957 - Gowa termasuk dalam wilayah NKRI dan ditetapkan sebagai daerah Tingkat
II. Operasionalnya dipimpin Andi Ijo Karaeng Lalolang (Kepala Daerah) yang memimpin 12
daerah bawahan Distrik yang dibagi dalam 4 lingkungan kerja pemerintahan.
1960 - Diadakan Reorganisasi Distrik menjadi Kecamatan, dimana dari 12 Distrik diubah menjadi
8 kecamatan.
Menyamarkan jejak sejarah Gowa di masa lampau, terutama yang berkaitan dengan aspek
kelautan pada daerah Barombong dan sekitarnya. Padahal dulunya Gowa pernah menjadi
sebuah Kerajaan Maritim yang berjaya di Indoneia Bagian Timur, bahkan sampai ke Asia
Tenggara.
Akhirnya dibentuk 2 buah Kecamatan yaitu Kecamatan Somba Opu dan Kecamatan Parangloe.
2006 - Jumlah kecamatan di Kabupaten Gowa menjadi 18 kecamatan
MASA KEMERDEKAAN

Sekarang - Kabupaten Gowa berbatasan langsung dengan Kota


Makassar, Ibu Kota Provinsi Sulawesi Selatan -> daerah
pengembangan perumahan dan permukiman selain Kota
Makassar.
Kabupaten Gowa bersentra pengembangan pertanian dan
tanaman pangan, juga menjadi sentra pelayanan jasa dan
perekonomian.
KESULTANAN BUTON
SEJARAH
Berdiri tahun 1332 M (belum mendapat pengaruh Islam)
Berdiri atas kesepakatan 3 kelompok (Kerajaan Sriwijaya, Kekaisaran
Cina, dan Kerajaan Majapahit)
Konsep kekuasaannya ditopang oleh dua golongan bangsawan, yaitu
Kaomu dan Walaka.
Golongan Walaka memiliki hak atas pemilihan dan pengangkatan Sultan.
Sedangkan golongan Kaomu yang harus menjadi Sultan
Raja yang dipilih tidak berdasarkan keturunan, tetapi berdasarkan
pilihan yang terbaik.
Awal pemerintahannya dipimpin oleh perempuan yang bergelar Ratu
Wa Kaa Kaa
MASA KEJAYAAN

Masa kejayaan Buton pada abad ke-17, yang saat itu Buton menguasai
beberapa wilayah Sulawesi Tenggara.
Sistem pemerintahan berkembang pesat.
Sistem perpajakannya lebih maju dibandingkan kerajaan lain di Sulawesi
Memiliki hubungan diplomatik yang baik dengan kerajaan Sulawesi dan
Jawa yang membuat perekonomian Buton meningkat
Terjadi peperangan antara VO dan Kesultanan Buton karena tabiat asli
VOC diketahui Kerajaan Buton yang sebelumnya menyepakati perjanjian
dengan VOC
Karena kejayaannya, Kesultanan Buton mampu bertahan sehingga
Belanda tidak dapat menguasai Buton
KEJAYAAN
KESULTANAN TERNATE
Bangsa Portugis di Masa Setelah kepemimpinan
Sultan Bayanullah pertama Sultan Baabullah kemudian
kali menginjakkan kaki di kembali pada masa
Kawasan Maluku dan tahun Kejayaannya yang dimana
1512 M tiba di perairan ia berhasil memperluas
Banda (Kapten Antonio de wilayah kekuasaannya
Abreu). Hal ini menandai hingga ke wilayah
awal jalan penjajagan Mindanao dan memiliki
bagsa portugis di kawasan kekuasaan sebanyak 72
wilayah Ternate pulau besar dan kecil
SEJARAH KESULTANAN
TERNATE

kesultanan ternate juga


mencapai kejayaan di bidang
perdagangan rempah-repah
kekuatan militer dan pelayaran
pada abad ke 13-19. karena
letaknya yang strategis dan
armada laut yang kuat
Kejayaan Kesultanan Ternate
mengalami kemunduran setelah
direbut oleh belanda dengan
membentuk VOC.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai