Anda di halaman 1dari 24

RANGKUMAN KERAJAAN HINDU BUDHA DI INDONESIA

Agama Hindu: Campuran bangsa Arya dan Dravida (kepercayaan) Polytheisme Ajaran: Hidup di dunia merupakan samsara akibat karma Adanya reinkarnasi (kesempatan untuk memperbaiki diri, sehingga pada kehidupan selanjutnya dapat dilahirkan dengan kasta yang lebih tinggi) Moksa (telah sempurna, hidup abadi di surga) Menjalankan Dharma, Artha, Dan Karma Untuk Triwangsa (Brahmana, Waisya, Ksatria), Diwajibkan Mempelajari Kitab Weda Mengikuti Upacara Keagamaan Weda, kitab utama Brahmana, tafsiran Weda Upanisad, cara menghindar dari samsara Kaum Brahmana Memonopoli Jalannya Upacara Keagamaan Timbul Golongan Baru Yang Berusaha Mencari Hidup Abadi Dipimpin Sidharta Ada 3 Kitab Hindu: Cara-cara mencapai nirwana:

Kemunduran pada abad ke-6 SM, karena:

Agama Budha: Diajarkan oleh Sidharta dari kerajaan Kapilawastu Misi penyebaran : dharmadutta Peristiwa kelahirannya, mendapat penerangan, serta kematiannya terjadi pada bulan purnama saat Mei (waisak) Kitab suci: Tripitaka Lambang: bunga seroja: kelahiran Budha pohon pippala: lambang mengajar stupa: lambang kematian saya mencari perlindungan pada Buddha (Sidharta)

Yang mau masuk harus mengucapkan tridharma:

16

saya mencari perlindungan pada Dharma (kewajiban) saya mencari perlindungan pada Sanggha (aturan) hinayana (kendaraan kecil) mahayana (kendaraan besar) Kaisar Ashoka meninggal Agama Hindu mulai memperbaiki kelemahannya

Dalam perkembangannya terpecah menjadi dua aliran:

Mengalami kemuduran karena:

Kebudayaan India: Bidang kesenian ==> seni pahat dan patung ==> kuil-kuil megah dibangun Bidang kesusastraan ==> mengalami masa yang cukup gemilang, baik dalam kesusastraan Hindu dan Budha Kitab Wiracarita, yang berisi ajaran moral (epos Mahabrata dan Ramayana) Peradaban Lembah Sungai Gangga menghasilkan dua agama yaitu: Hindu Budha

Kerajaan Hindu-Budha di Indonesia


1. Kerajaan Kutai Kerajaan tertua,berdiri pada abad ke-5, terletak di hulu sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Ditemukan Prasasti Yupa menggunakan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta Raja-raja: Kudungga o pengaruh Hindu belum masuk o Merupakan raja pertama o awalnya kepala suku Aswawarman o upacara Asmawedha (untuk memperluas wilayah kekuasaan) o raja yang cakap dan kuat Mulawarman o putra Aswawarman o raja terbesar o mengadakan upacara kurban emas, karena Kutai sangat berjaya di bawah pemerintahannya Bidang sosial

16

merupakan kerajaan yang teratur menurut pola pemerintahan India nemerima unsur dari luar (india) lalu menerapkan pada tradisi

Bidang ekonomi Terletak di jalur perdagangan Barat dan Timur Perdagangan , mata pencaharian utama

Bidang budaya adanya Yupa, yang berasal dari zaman megalithikum masyarakat memeluk agama Siwa

2. Kerajaan Tarumanegara Pusat Kerajaan Di Bogor Wilayah Kekuasaan Seluruh Jawa Barat Telah Mendapat Pengaruh Hindu Prasasti & bukti peninggalan : Ciaruteun (ditemukan di Desa Ciampea, Bogor) Kebon Kopi Jambu Muara Cianten (belum dapat diartikan) Tugu Pasir Awi (belum Dapat Diartikan) Munjul Catatan dari Cina Catatan Fa-Hsein Catatan Dinasti Sui Catatan Dinasti Tang

Raja a. Purnawarman Raja yang menyejahterakan rakyat, karena telah membuat kali untuk irigasi pertanian. Bidang Sosial: o Teratur, terlihat dari kesejahteraan rakyat o Memperhatikan kaum Brahmana karena penting untuk upacara keagamaan Bidang Ekonomi Pembuatan terusan sepanjang 6122 tombak, untuk mencegah banjir dan sebagai sarana perdagangan Bidang Budaya Tingkat kebudayaan sudah tinggi, dapat dilihat dari adanya prasasti-prasasti, berkembangnya kebudayaan tulis-menulis

16

3. Melayu Kerajaan Budha di Sumatra (abad 6-7), diperkirakan berpusat di daerah tepi Sungai Batanghari, Jambi Sumber sejarah: Banyak Candi dan Arca Catatan I-Tsing (abad 7) Kerajaan Melayu disebut sebagai bagian dari Kerajaan Sriwijaya Kitab Negarakertagama (abad 13) Kertanegara mengadakan ekspansi ke Sumatra, espedisi tersebut diberi nama Ekspedisi Pamalayu Raja Pada abad 17, Adityawarman (putra dari Adyawarman) memerintah mencapai puncak kejayaan. Setalah itu digantikan anaknya, Anangwarman. (AdyawarmanAdityawarmanAnangwarman)

Ekonomi: perdagangan dan pelayaran. Agama dan Budaya: Mayorita memeluk agama Budha (dibuktikan dengan penerimaan patung Budha Amongphasa pemberian Kertanegara) 4. Kerajaan Sriwijaya Muncul abad ke-6. Letaknya strategis, dekat selat Malaka (perdagangan cina, romawi, dan india) Berita asing: Berita arab, adanya perkampungan untuk orang arab istirahat/ tinggal sementara Berita India, adanya hubungan dengan kerajaan india ( Nalanda dan Chola) Berita cina, adanya hubungan perdagangan dengan negara Cina o Kedukan bukit o Talang tuwo o Kota kapur o Telaga batu Bidang politik Raja Dapunta Hyang o menundukkan Jambi o mencita-citakan kerajaan maritim Raja Balaputra Dewa o merupakan masa keemasan (puncak kejayaan) o berasal dari kerajaan Syailendra, lalu terjadi perang antar saudara, kalah. Sehingga kabur ke Sriwijaya. Raja Sriwijaya adalah Dharma Setru (kakak ibu Balaputra) o menjalin hubungan dengan kerajaan luar Indonesia (Nalanda dan Chola) Raja Sanggrama Wijayattunggawarman o terancam oleh kerajaan Chola 16 Karang Berahi Ligor Nalanda

Prasasti:

o Kerajaan Sriwijaya direbut, lalu ia ditawan, dan akhirnya dibebaskan kembali o Sriwijaya sebagai negara maritim (bidang ekonomi) o menguasai selat Malaka, Sunda o menjadi penguasa tunggal jalur perdagangan Asia Tenggara o armada laut kerajaan Sriwijaya yang kuat juga dapat menjamin keamanan di jalur aktivitas perdagangan Hubungan luar negeri: Kerajaan Pala Kerajaan Cholamandala

Budaya menganut agama Budha mahayana

Mundurnya kerajaan Sriwijaya Faktor Politis o munculnya kerajaan besar yang berkepentingan dalam perdagangan juga. (Kej. Siam di sebelah utara) o dan adanya ekspedisi Pamalayu yang berasal dari Kej. Singasari di sebelah timur Faktor ekonomi o karena dua faktor diatas, maka daerah strategis berkurang, sehingga pendapatan Kerajaan juga berkurang 5. Kerajaan Mataram Kuno Terletak di Jateng, pusat kerajaan yaitu bhumi mataram Dikelilingi pegunungan, namun merupakan daerah yang subur Mata pencaharian pertanian a) Dinasti Sanjaya Raja-raja: Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya o pendiri Kerajaan Mataram o agama, mendatangkan pendeta Hindu Siwa o cita-cita: meguasai Jateng, caranya o meminang Pramodhawardani o sehingga terjadi perang saudara antara Balaputra Dewa dan Pramodhawardani Rakai Kayuwangi o memajukan pertanian o perhatian terhadap agama sangat besar. Adanya prasasti di Dieng Rakai Watuhamalang

16

o mengkhususkan masalah keagamaan daripada masalah pemerintahan o Watakura Diah Balitung (Raja Balitung) o Puncak Kejayaan o mempersatukan kerajaan yang hampir tepecah belah o kesejahteraan dan keamanan meningkat o memperluas wilayah ke Jawa Timur o Daksa o pembuatan candi Prambanan

Rakai Wawa o mengubah pusat kerajaan ke Jatim o dibantu Mpu Sindok

Bidang Ekonomi tertutup dari dunia luar, sehingga sulit berkembang dijalankan kebijakan ekonomi, yaitu desa di kanan-kiri Bengawan Solo dibebaskan dari pajak, tetapi mereka harus menjamin keamanan dan kelancaran lalu lintas Bidang Budaya masyarakat menganut agama Hindu Zaman Rakai Pikatan dibangun Candi Prambanan

b) Dinasti Syailendra Bidang Politik Dinasti Sanjaya tunduk kepada Dinasti Syailendra tetapi kedudukan Raja Sanjaya tetap dihormati dan diakui Raja-raja: Bhanu Wisnu Indra o politik ekspansi, dengan tujuan menguasai selat Malaka o Perkawinan politik untuk memperluas kekuasaan Samarotungga Balaputra Dewa Pramodhawardani

Bidang Sosial teratur dan adanya kebiasaan gotong royong

16

Bidang Budaya Candi Mendut Candi Borobudur Candi Kalasan

6. Medang Kemulan Terletak di muara Sungai Brantas, Jawa Timur. Ibukota: Watan Mas Pada awalnya daerah kekuasaan mencakup Nganjuk, Surabaya, Pasuruan, dan Malang. Tapi dalam perkembangannya wilayah kerajaan mencakup hamper seluruh wilayah Jawa Timur Sumber Sejarah: Prasasti Mpu Sindok (Menyebutkan nama permaisuri Mu Sindok: Mpu Kebi) Prasasti Kalkuta (Berasal dari Raja Airlangga. Berisi silsilah keturunan Raja-raja) Prasasti Cunggrang dan Prasasti Geweg (Menyebutkan nama permaisuri Mpu Sindok: Mpu Kebi (Sri Prameswari Wardhani Mpu Kebi) Prasasti Pucangan (Menceritakan penyerangan dari Kerajaan Wurawari dari Waram)

Raja-raja: Mpu Sindok o Mendirikan Medang setalah memindahkan pusat kerajaan Mataram Kuno ke Jawa Timur. o Mempunyai Istri bernama Mpu Kebi o Salah seorang Putra Mahkota Kerajaan Mataram (menurut prasasti Kalkuta) Sri Dharmawangsa (Teguh Anantawikramattanggadewa) o Pada masa pemerintahannya, terjadi penyerangan dari Kerajaan Wurawari (menurut Prasasti Pucangan). o Dalam peristiwa penyerangan ituSri Dharmawangsa wafat dan Airlangga (menantu Dharmawangsa) bersama Narottama (pengawalnya) melarikan diri ke Hutan Wonogiri selama 2 tahun. Airlangga o Setalah 2 tahun bersembunyi di hutan, kembali menguasai Medang pada tahun 1019 o Tahun 1029 berhasil mengalahkan Raja Wishnupraba dari Waratan. o Tahun 1030 berhasil mengalahkan Raja Wengker o Tahun 1032 dapat menaklukan kerajaan wurawari o Menunjuk putrinya , Sanggrama Wijayatunggadewi, untuk menjadi penerusnya, tetapi sang putrid memilih mnjadi pertapa o Membagi kerajaan menjadi 2: Jenggala (ibukota: Kahuripan) dan Panjalu/Kediri (ibukota:Daha). Hal ini untuk mencegah perebutan tahta oleh 2 putranya. Ekonomi 16

Perdagangan dan pelayaran; komoditas: porselen, beras, daging, kayu; ada bendungan untuk irigasi dan perikanan (dibuat di jaman Mpu Sindok) Sosial Masyarakat tersusun secara hirarjis; birokrasi berjalan sesuai fungsinya;profesi mayoritas: petani, pedangang, nelayan. Budaya dan agama Kebudayaan berkembang dengan baik; ada desa perdikan/sima (desa yang dibebaskan dari pajak karena harus memelihara bangunan suci) 7. Kediri Terletak di Kediri, Jawa Timur Sumber sejarah Prasasti Kerajaan Kediri (thun 1104) Ditulis Sri Jayawarsha. Berisi Sri Jayawarsha mengaku titisan Dewa Wisnu (seperti Erlangga) Kitab Kakawin Smaradhana Ditulis Mpu Dharmaja. Menceritakan Bameshwara adalah keturunan pendiri dinasti isyana yang menikah dengan Chandra Kirana (putrid Jenggala) Jangka Jayabhaya Berisi ramalan Jayabhaya Kakawin Bhratayuddha Berisi cerita perang saudara dengan kerajaan Jenggala Prasasti Ngantang Menceritakan kemenangan Kediri dalam perang saudara dengan Jenggala. Raja-raja Sri Jayawarsha Mengaku titisan Deawa Wisnu (menurut prasasti Kerajaan Kediri) Bameswara Menikahi Chandra Kirana (putrid Jenggala) Jayabhaya o Mencapai puncak kejayaan, Menulis Jankgka Jayabhaya o Pada masa pemerintahannya terjadi perang saudara dengan Jenggala. Akhirnya menang dan mempersatukan dengan Jenggala Sarweswara Aryyeswara Gandra Meneyempurnakan struktur pemerintahan dengan member nama hewan bagi pejabat sebagai tanda pangkat Kameshwara

16

Pada masa pemerintahannya, karya sastra berkembang pesat Kertajaya o Pada masa pemerintahannya terjadi ketidakstabilan karena Kertajaya mengurangi hak istimewa kaum Brahmana. o Terjadi pemberontakan di Tumapel, dipimpin Ken Arok o Terjadi perpindahan para brahmana dari Kediri ke Tumapel o Kertajaya mengerahkan pasukan Kediri untuk menyerbu Tumapel o Perang dengan Ken Arok terjai di Ganter, dimenangkan Ken Arok Ekonomi Pertanian dan perdagangan; hasil tani utama: beras; komoditas: gading, cendana, emas; pajak berupa hasil bumi; barter dengan uang emas-perak Sosial Masyarakat teratur; rumah sduah baik; hukuman:denda dan mati; martabat seseorang ditentukan kelakuannya Budaya dan Agama Perkembangan sastra maju; ada ramalan Jangka Jayabhaya; memuja para dewa 8. Singasari Sumber sejarah Kita Pararaton Kitab Negarakertagama

Raja-raja Ken Arok o Pendiri Kerajaan Singasari o Istri pertama Ken Umang, anak: Panji Tohjaya, Panji Sudhatu, Panji Wregola, Dewi Rambi, o Istri kedua: Ken Dedes (istri dari Tunggul Ametung yang dibunuhnya dulu. Anak: Mahisa Wong Ateleng, Panji Sabrang, Agni Bhaya, Dewi rimbu, dan Anusapati (anak tiri Ken Arok, anak dari Tunggul Ametung). o Dibunuh oleh Anusapati dengan keris Mpu Gandring Anusapati o Dibunuh Panji Tohjaya dengan keris Mpu Gandring Tohjaya o Terjadi emberontakan yang digerakkan Ranggawuni (anak Anusapati) dibantu Mahisa Wong Ateleng dan Mahisa Cempaka. Ranggawuni o Memberikan kedudukan sebagai Ratu Angabhaya pada Mahisa Cempaka Kertanegara o Mencapai puncak kejayaan, Anak dari Ranggawuni 16

o Melakukan ekspansi, menaklukan ke Kerajaan Melayu dengan nama Ekspedisi Pamalayu. Penaklukan tsb diabadikan dengan Patung AmogapashaTujuan penaklukan Kerajaan Melayu: menghadang rencana Ekspansi Kubilai Khan. o Menolak mengirim upeti dan malah memotong anggota badan utusan Kubilai Kahan (Meng Ki). Menyebabkan kemarahan Kubilai Khan, sehingga memicu timbulnya serangan dari Cina. o Penyerangan tersebut dimanfaatkan oleh Jayakatwang(Raja Kediri) untuk merebut kekuasaan o Pada saat terjadi serangan, Kertanegara sedang melakukan upacara Tantrayana, sehingga dengan mudah dikalahkan. Kediri merebut kekuasaan Singasari. Ekonomi Pertanian, perdagangan, kerajinan; kegiatan perdagangan dilakukan selama 5 hari pasaran, perdagangan dengan luar kerajaan sudah baik. Sosial Terbagi 2 kela:bangsawan dan rakyat; pejabat memiliki wilayah yang dapat dikenakan pajak untuk membayar upeti pada raja;dibangun desa menurut hari pasaran jawa

Budaya dan Agama Hasil karya Mpu Tanakung dan kitab Lubdhaka; dipengaruhi budaya hindu; agama mayoritas Hindu; masyarakat berkesempatan mendapat pendidikan;kebudayaan seni pertunjukan maju pesat 9. Majapahit Sumber sejarah Candi Simping dan Candi Antahpura Tempat penghormatan Raden Wijaya Kitab Negarakertagama Menyebutkan terjadinya beberapa pemberontakan di masa Tribuwanatunggadewi. Awal terbentuk Awalnya merupakan tanah yang diberikan oleh Jayakatwang (Kediri) bagi Raden wijaya (menantu Kertanegara dari Singasari) Pada saat Singasari diserbu,Raden wijaya berhasil kabur dan meminta perlindungan pada Arya Wiraraja (Bupati Madura) Raden Wijaya membangun pemukiman di Desa Tarik, yang kemudian diberi nama daerah Majapahit Tahun 1292, armada Cina dating untuk menyerang Kertanegara (singasari), tapi Kertanegara sudah dibunuh Jayakatwang

16

Raden Wijaya memanfaatkan situasi, dia masuk ke dalam pasukan Cina dan menyerang Jayakatwang di Kediri Setelah Jayakatwang kpasukan Cina berpesta. Pada saat ini dimanfaatkan Raden Wijaya untuk menyerang pasukan Cina tersebut. Raden Wijaya berhasil mengusir pasukan Cina kembali ke asalnya dan sejak saat itu kerajaan Majapahit dianggap sudah berdiri

Raja-raja Raden Wijaya o Terjadi pemberontakan Ranggalawe, Sora, dan Nambi. Semuanya dapat dipadamkan o Meninggal dan dihormati di 2 tempat: Candi Simping dan Candi Antahpura Jayanegara o Anak Raden Wijaya o Terjadi pemberontakan Nambi (sisa dari jaman Raden Wijaya), Kuti, dan Semi. o Diselamatkan oleh pasukan pengawal di bawah pimpinan Gajah Mada pada waktu pemberontakan Semi o Dibunuh anggota dharmawangsa bernama Tanca Bhre Kahuripan / Tribuanatunggadewi Jayawisnuwardhani o Adik dari Jayanegara o Suami: Cakradhara yang berkuasa di Singasari dengan gelar Kertawardhana o Terjadi beberapa pemberontaka, yang paling berbahaya: Sadeng dan Keta. Akhirnya dapat dipadamkan oleh Gajah Mada. o Pada masa ini, Gajah Mada melkaukan sumpah Palapa Hayam Wuruk o Memerintah sebagi raja, didampingi Gajah Mada sebagai Patih Hamangkubumi o Masa pemerintahannya adalah masa kejayaan o Wafatnya Gajah Mada merupakan titik tolak kemunduran Majapahit, dan keadaan memburuk ketika kemudian Hayam Wuruk juga wafat. o Memiliki putri bernama Kusumawardhani dan putra (bukan dari permaisuri) bernama Bhre Wirabhumi. Hak pemerintahan Majapahit dipegang oleh Kusumawardhani, tapi Wirabhumi diberi kekuasaan di daerah Blambangan Wikramawardhana o Menantu dari Hayam Wuruk, suami dari putri Kusumawardhani o Ketika Kusumawardhani meninggal, beralih menjadi pertapa Suhita o Anak dari Wikramawardhana o Ditunjuk menjadi ratu Majapahit oleh ayahnya Karen ayahnya menjadi pertapa o Kemunduran 16

o Terjadi perang antara keluarga Wirabhumi dan WikramawardhanaPerang Paregreg o Perang berhentti ketika Bhre Wirabhumi terbunuh o Perang saudara ini melemahkan Majapahit, satu per satu wilayahnya melepaskan diri, tidak ada raja yang cukup kuat untuk megatur wilayah sedemikian luas. o Skitar tahun 1500 (sirna ilang kertaning bumi) Majapahit diperkirakan runtuh Ekonomi Pertanian: padi lada, dsb;pada masa Hayam Wuruk, kesejahteraan warga sangat diperhatikan Sosial Upeti digunakan untuk membuat sarana umum untuk kepentingan masyarakat; karena wilayahnya luas, system pemerintahannya harus kuat; terdapat dewan mentri Budaya dan Agama Hindu-Budha, ada toleransi beragama; banyak kitab disusun oleh pujangga besar 10. Kerajaan Sunda Terletak di bagian Barat pulau Jawa (provinsi Banten, Jakarta, dan Jawa Barat sekarang)\ Sumber sejarah Prasasti Kebon Kopi II tahun 854 Saka (932 Masehi) Prasasti Sanghyang Tapak Tugu Sunda Kelapa Tempat sakral (Gunung Pulosari)

Pendiri Kerajaan Sunda : Raja Tarusbawa Raja terakhir Kerajaan Sunda : Prabu Suryakancana segi ekonomi (pertaniannya), sosial dan budaya berkembang Menjalin hubungan dengan kerajaan Galuh (kerajaan Sunda-Galuh) Kemunduran Serangan dari Kesultanan Banten. 11. Pajajaran Sumber sejarah Kitab Pararaton Prasasti Batu Tulis Catatan Tome Pires

Menceritakan perang Bubat Menyebutkan gnama lain Hyang Bunisora: Prabu Guru Dewataprani Menyebutkan bahwa di wilayah timur Pajajaran telah terdapat banyak penagnut Islam. Pengaruh islam (dari kerajaan Demak) belum masuk sampai ke pusat kerajaan.

16

Raja-raja Sena

Pada masanya, tahta pernah direbut oleh Purbasora (saudaranya), tapi dapat direbut kembali Jayabhupati Rahyang Niskala Watu Kencana Rahya Dewa Niskala Sri Baduga Maharaja Mengembangkan Hindu Waisnawa Memindahkan pusat kerajaan dari Galuh ke Kawali

Perang dengan Majapahit (perang Bubat) Wafat dalam perang Hyang Bunisora Pengasuh putra mahkota Wastu Kencana Disebut juga Prabu Guru Dewataprani (menurut prasasti Batu Tulis) Wastu Kencana Tohaan Sang Ratu Jayadewata

Diperkirakan telah terdapat penduduk beragama Islam (menurut catatan Tome Pires) Meminta bantuan Portugis untuk melawan Demak Ratu Samiam Pada masanya, pelabuhan Sunda Kelapa berhasil direbut Faletehan dari Demak

Prabu Ratu Dewata o o o Berusaha mempertahankan Pajajaran dari Maulana Hassanudi dan Tahun 1579 dikuasai Banten. Orang Hindu Pajajaran yang tidak mau tunduk pada Islam, melarikan diri Maulana Yusuf (anak M.Hasanuddin) dari Banten

ke pedalaman, menjadi suku badui Ekonomi Digolongkan sesuai pekerjaannya; ada 6 pelabuhan penting sbg pusat ekonomi;beredar mata uang asing Sosial Telah dikenal sistem hidup bertingkat sesuai hierarki kerajaan Budaya dan Agama Hindu, Budha, kepercayaan asli

16

12. Bali Sumber sejarah Prasasti Sanur

Raja-raja Sri Kesariwarmadewa o Raja pertama Bali dari Dinasti Warmadewa o Mengalahkan suku pedalaman Bali dan memerintah Bali dengan pusat di Singhamandawa Ugrasena o Membuat beberapa kebijakan antara lain pembebasan beberapa desa dari pajak karena dijadikan sumber penghasil kayu o Membangun tempat suci dan pesanggrahan bagi peziarah Tabanendra Warmadewa o Istri: Sri Luhur Subhardika Dharmadewi o Membangun pemandian suci Tirata Empul di Manukraya dekat Tampak Siring Jayasingha Warmadewa Jayasadhu Warmadewa Ratu Sri Maharaja Sri Wijaya Mahadewi Diperkirakan sebagai putrid dari Mpu Sindok dari Mataram Kuno Dharma Udayana Warmadewa o Politik perkawinan antara Udayana dengan Gunapriya Fharmapatni/Mahendrata (cicit Mpu Sindok) o Banyak prasasti dalam huruf Nagari dan kawi, bahasa Bali Kuno dan Sansekerta Marakatapangkaja o Putra kedua Udayana, adik Airlangga o Menjadi raja karena Airlangga menjadi raja Medang (Airlangga menikah dengan putrid Darmawangsa dari Medang) o Memperhatikan kesejahteraan rakyatnya o Membangun candi di Gunung Kawi Anak Wungsu o Adik Marakatapangkaja o Menegeluarkan 28 prasasti yang menceritakan kegiatan pemerintahannya o Raja dari Dinasti Warmadewa yang terakhir, karena tidak punya keturunan Sri Walaprabu

16

Sri Sakalendukirana Sri Suradhipa Jayasakti Ragajaya Jayapangus Paduka Batara Sri Artasura o Berusaha mempertahankan kemerdekaan Bali dari serangan Majapahit, tapi akhirnya gagal. o Tahun 1343, Bali dikuasai Majapahit

Ekonomi Pertanian, peternakan, perkebunan Sosial Ada kasta catur warna (tapi tidak seketat India); ketika diserang Majapahit, muncul kelompok Wong Majapahit; selain kasta, masyarakat dibagi berdasarkan pembagian tugas. Budaya dan Agama Hindu dan kepercayaan nenek moyang

Faktor penyebab kemunduran Kerajaan Hindu-Budha


a. Kedudukannya digantikan oleh munculnya Kerajaan Islam b. Terjadi perang saudara (perebutan kekuasaan) c. Tidak mengenal proses kaderisasi d. Terjadinya bencana alam

RANGKUMAN KERAJAAN ISLAM DI INDONESIA


Kerajaan-Kerajaan Islam di Indonesia : Islam lahir di Jazirah Arab. Islam berkembang sampai ke Indonesia dibawa oleh pedagang dari Arab, Persia, dan Gujarat, sekitar abad ke-7 dan 8 Proses masuk dan berkembangnya Islam di Indonesia : Melalui perdagangan

16

Melalui perkawinan Melalui pendidikan Melalui dakwah/syiar agama Melalui ajaran tasawuf Melalui kesenian

Faktor pendorong Islam cepat berkembang di Indonesia : Syarat masuk Islam mudah Islam bersifat terbuka Tidak mengenal sistem kasta Disebarkan secara damai Upacara sedehana dan biaya murah Runtuhnya kerajaan majapahit

Peranan Wali Sanga : Sebagai penyebar agama Islam Pendukung berdirinya kerajaan Islam Penasehat Raja pendukung berkembangnya kebudayaan daerah yang disesuaikan dengan Islam.

Media Dakwah Wali Sanga : Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim)

Berkedudukan di Gresik Jatim. Media : pondok pesantren Sunan Ampel ( Raden Rahmad) Berkedudukan : Ampel Denta Surabaya. Media : pondok pesantren Sunan Bonang ( R. Makdum Ibrahim) Berkedudukan di Tuban jawa Timur. Media : Bonang, Gending Ciptaan : gendhing Dharma Sunan Giri ( R. Paku) Berkedudukan di Giri dekat Gresik Jatim. Media : dolanan anak-anak, gendhing pucung dan asmaradhana Sunan Drajat ( Syarifudin ) Berkedudukan di Drajat, Lamongan, Jatim. Media : Gamelan Jawa, gendhing pangkur Sunan kalijaga ( Jaka Said) Berkedudukan di Kadilangu, Demak, Jateng 16

Media : dending dhandhanggula, lukisan batik, wayang, bedhug dan kentongan, baju taqwa Sunan Kudus ( Jafar Shodiq ) Berkedudukan Di Kudus, Jateng Media : dendhing maskumambang dan mijil Sunan Muria ( Raden Umar Said) Berkedudukan Di lereng Gunung Muria Jateng Media : gamelan Jawa, gendhing sinom dan kinanti Sunan Gunung Jati (Syarif H ) Berkedudukan Di Gunungjati, Cirebon, Jabar Media : Pondok pesantren Sumber sejarah masuknya Islam : Abad VII M Kronik dinasti Tang : dipantai Sumatera Utara ada pemukiman pedagang Arab Islam Abad XI M Makam Fatimah Binti Maimun di Leran Gresik Jawa Timur Abad XIII M Makam Sultan Malik As Shaleh, Catatan Marcopolo Abad XIV M Makam Muslim di Troloyo dan Trowulan Abad XV Catatan Ma-Huan Abad XVI Suma Oriental dari Tome Pires (orang Portugis)

Kerajaan Islam di Indonesia


1. Kerajaan Perlak Perlak adalah kerajaan Islam tertua di Indonesia. Perlak adalah sebuah kerajaan dengan masa pemerintahan cukup panjang. Kerajaan berdiri pada tahun 840 Memiliki mata uang sendiri yang terbuat dari: emas (dirham), perak (kupang) tembaga atau kuningan

Raja Sultan Alaidin Saiyid Maulana Abdul Aziz Syah (225 249 H / 840 964 M).

16

Sultan Makhdum Alaidin Malik Muhammad Amin Syah II Johan Berdaulat (622-662 H/1225-1263 M). Sultan Makhdum Alaidin Malik Abdul Aziz Syah Johan Berdaulat (662-692 H/12631292 M).

Kerajaan runtuh pada tahun 1292 Keruntuhannnya disebabkan bergabung dengan Kerajaan Samudra Pasai 2. Kerajaan Samudera Pasai Kerajaan Islam kedua di Indonesia setelah kerajaan perlak, berdiri pada abad ke-13 Letak : Aceh Utara (Kab. Loukseumawe) Letaknya strategis di jalur perdagangan India-Cina Berperan besar dalam penyebaran dan pengembangan islam ke Minagkabau, Jambi, Malaka, Jawa, dan daerah di Semenanjung Malaka Tahun 1522 : Samudra Pasai diduduki oleh Portugis Sumber sejarah Catatan perjalanan Ibnu Batutta Nisan Sultan Malik al Saleh

Raja-raja yang memerintah : Meurah Silau (S. Malik Al-Shaleh) o Penyatuan kerajaan samudra dan pasai o Sultan pertama S. Malik Al-Thahir o Ibnu Batutta berkunjung di Samudra Pasai pada tahun 1345 o Mempunyai sikap baik kepada para ulama dan rakyatnya o Perdagangan maju (banyak pedagang yang datang dari Jawa, cina, dan India) S. Muhammad (S. Malik Al-Thahir)

Penyebab runtuh : berdirinya kerajaan Malaka dikuasai Portugis

3. Kesultanan Malaka Wilayah Kesultanan Malaka: Pahang, Indragiri, Kampar, Tumasik, Sumatera Utara, Aceh Raja Muhamad Iskandar Syah (1414 1424) pendiri Kerajaan Malaka Sultan Mansur Syah (1458-1477) Sultan Alaudin Syah (1477-1488) Sultan Mahmud Syah (1488-1511)

16

Memiliki hubungan politik dan dagang dengan Gujarat, Cina, Benggala serta pelabuhan-pelabuhan di Jawa. Sistem birokrasi dan feodalisme sultan, pembesar dan golongan bangsawan melemahkan Malaka di bidang politik dan pertahanan. Penyebab keruntuhan serangan Bangsa Portugsi dibawah pimpinan Alfonso dAlberquerqe 4. Kerajaan Aceh Letak : Aceh Pusat pemerintahan : di Kutaraja Corak pemerintahan di Aceh terdiri atas dua sistem: kaum bangsawan (golongan teuku) kaum ulama (golongan tengku atau teungku) Wilayah kekuasaan Kerajaan Aceh meliputi : Johor, Pahang, Kedah, Perak di Semenanjung Melayu dan Indragiri, Pulau Bintan, dan Nias. Raja-raja yang memerintah : Sultan Ibrahim dengan gelar Ali Mughayat Syah Sultan Iskandar Muda (zaman keemasan) Adat Mahkota Alam (undang-undang tata pemerintahan) Sultan Iskandar Thani Aceh mengalami kemunduran Faktor pendukung perkembangan Aceh Letak strategis Malaka jatuh ketangan Portugis Memiliki komoditas ekspor

Penyebab runtuhnya Aceh : Kekalahan Aceh melawan VOC Persaingan antara bangsawan dan ulama Persaingan antara penganut faham Syamsudin as Samatrani dengan Nurudin ar-Raniri Bawahan banyak yang melepaskan diri

5. Kerajaan Demak Letak : Demak, Jawa Tengah Peninggalan : Masjid Agung Demak Pada awalnya adalah sebuah wilayah dengan nama Glagah atau Bintoro yang berada di bawah kekuasaan Majapahit Faktor pendukung kebesaran Demak Runtuhnya majapahit Bawahan Majapahit banyak yang bergabung ke Demak 16

Menguasai jalur perdagangan di perairan Jawa Jatuhnya malaka ke tangan Portugis Didukung para Wali

Raja-raja yang memerintah : Raden Patah bergelar Sultan Alam Akhbar al Fatah pendiri Kerajaan Demak Pati Unus membendung pengaruh Portugis jangan sampai meluas ke Jawa. Sultan Trenggana Demak mengalami masa kejayaan Runtuhnya kerajaan : Perebutan kekuasaan antara Arya Penangsang dengan Sunan Prawata 6. Kerajaan Pajang Letak : Pajang, Jawa Tengah Raja-raja yang memerintah : Joko tingkir dengan gelar Sultan Hadiwijaya Pendiri kerajaan pajang Pangeran Benawa Sutawijaya Memindahkan pusat pemerintahan dari pajang ke mataram Penyebab runtuh : Pemberontakan dari Arya Pangiri (putra Sunan Prawoto) 7. Kerajaan Mataram Islam Letak : Kota Gede, Yogyakarta Raja-raja yang memerintah : Panembahan Senopati Sultan Anyakrawati Sultan Agung Hanyakrakusuma o zaman keemasan o kebijakan Sultan Agung : Menyatukan seluruh P.Jawa kecuali : Banten, Cirebon, Mataram Mengusir VOC 2x, namun gagal membuat kalender Jawa memadukan unsur Islam dengan budaya Jawa meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui pertanian menulis kitab Sastra Gendhing

16

wilayah kerajaan dibagi menjadi Kutagara, Negara Agung, Mancanegara, daerah Pesisiran

Amangkurat I o Pengaruh Belanda mulai masuk dan berkembang di Kerajaan Mataram. o Th. 1755 Perjanjian Gianti (Mataram terpecah menjadi dua) : Ngayogyakarta Hadiningrat (Kesultanan Yogyakarta) yang berpusat di Yogyakarta dengan raja Mangkubumi yang bergelar Hamengku Buwono I dan Kesuhunan Surakarta yang berpusat di Surakarta dengan raja Susuhunan Pakubuwono III. Dengan demikian, berakhirlah Kerajaan Mataram. o Th. 1757 Perjanjian Salatiga (Mataram terpecah menjadi empat yaitu) : Kesultanan Yogyakarta Kasultanan Surakarta Pakualaman Mangkunegara

8. Kerajaan Cirebon Letak : Cirebon Jawa Barat Raja Syarif Hidayatullah ( Sunan Gunung Jati) o o pendiri kerajaan Cirebon dan Banten salah satu anggota Walisanga

Pangeran Ratu (Panembahan Yusuf) Panembahan Girilaya (1650-1662) Martawijaya (Panembahan Sepuh) Kartawijaya (Panembahan Anom) o Cirebon berhasil dikuasai VOC pada akhir abad ke-17 berdasarkan Perjanjian Kartasura 1705.

Penyebab runtuh : Tahun 1679 : Cirebon dipecah menjadi Kasepuhan dan Kanoman 9. Kerajaan Banten Letak : Banten, Jawa Barat Raja-raja yang memerintah : Sultan Hasanudin Banten melepaskan diri dari Demak Panembahan Yusuf Berhasil meluaskan wilayah ke Pajajaran Maulana Muhammad (Kanjeng Ratu Banten) 16

Abu Mufakir Belanda mendarat di Banten dibawah pimpinan Cornelis de Houtman Abu Maali Sultan Ageng Tirtayasa Zaman keemasan Banten diraih

Penyebab runtuh : Konflik antara Sultan Ageng Tirtayasa dengan Sultan Haji (putranya) akibat politik adu domba Belanda 10. Kerajaan Makasar (Gowa-Tallo) Letak : Sulawesi selatan. Pusat perdagangan (Ibu Kota) : Sombaopu Raja-Raja yang memerintah Sultan Allaudin Sultan Muhammad Said Sultan Hasanudin (Ayam Jantan dari Timur De Hantjes van Het Oosten) o Zaman Keemasan diraih. VOC berkali-kali menyerang Makasar selalu gagal. Makasar mulai terdesak setelah VOC bekerjasama dengan Aru Palaka (raja Bone). Akhirnya Hasanudin harus menandatangani Perjanjian Bongaya. Perjanjian Bongaya o Belanda mendapat monopoli dagang di Makassar o Makassar harus melepaskan jajahannya o Belanda boleh mendirikan benteng di Makassar o Aru Palaka harus diakui sebagai Raja Bone Mapasomba o Beliau juga menentang VOC, akan tetapi perjuangannya tidak berhasil karena VOC sudah memiliki benteng pertahanan yang kuat di Makasar. Akibatnya Makasar dapat dikalahkan. 11. Kerajaan Ternate Dan Tidore Letak : Maluku Kedua kerajaan ini selalu bersaing terutama dalam bidang perdagangan. Masing-masing kerajaan kemudian membuat persekutuan dagang, Ternate (Uli Lima) dengan anggota Ternate, Obi, Bacan, Seram, Ambon Tidore ( Uli Siwa) dengan anggota Tidore, Jailolo, Makean, Halmahera dan pulaupulau kecil sampai Papua Raja Ternate : Zainal Abidin Sultan Tabariji 16

Sultan Hairun Portugis berusaha memonopoli rempah-rempah. Sikap tersebut ditentang tegas oleh masyarakat Ternate. Portugis menggunakan siasat mengundang sultan Hairun ke benteng untuk berdamai, namun dengan liciknya Sultan Hairun dibunuh. Sultan Baabullah ( zaman keemasan) Berhasil menyatukan seluruh rakyat Maluku dan berhasil mengusir Portugis dari maluku pada tahun 1575.

Zaman keemasan Tidore : Sultan Nuku 12. Kesultanan banjar Terletak di kota Banjarmasin Didirikan oleh Pangeran Samudra (Sultan Suryanullah) Sumber sejarah : Hikayat Banjar Perdagangan berkembang baik, letak strategis Menjalin kerjasam dengan kesultanan Demak Peninggalan Kerajaan Islam Masjid Masjid bermakna tempat sujud, yakni tempat orang melakukan salat menurutperaturan Islam. Ciri-ciri masjid di Indonesia : o Masjid mempunyai denah bujur sangkar o Pada sisi barat terdapat bangunan yang menonjol untuk mihrab o Di kedua sisi masjid kadangkala ada serambi di atas pondasi yang agak tinggi o Atap masjid kebanyakan beratap tumpang o Halaman masjid dikelilingi pagar tembok dengan satu atau dua pintu gerbang o Di dalam masjid terdapat sokoguru o Di kiri/kanan masjid terdapat menara sebagai tempat menyerukan panggilan shalat o Letak masjid tepat di tengah tengah kota atau dekat dengan istana Keraton Keraton adalah tempat untuk melakukan kegiatan penting yang menyangkut urusan kerajaan, yang digunakan sebagai lambang kekuasaan pemerintahan. Keraton juga sebagai tempat tinggal sultan beserta keluarganya. Contoh keraton adalah: Keraton Kasepuluhan dan Kanoman (Cirebon), Keraton Banten (Srosowan), Keraton Demak, Keraton Yogyakarta, Kerato Surakarta, Keraton Samudera Pasai, dan Keraton Kasultanan Aceh.

16

Batu Nisan Nisan adalah tonggak pendek dari batu yang ditanam diataas gundukan tanah sebagai tanda kubur yang biasanya dipasang diujung utara dan selatan jirat. Di batu nisan juga terdapat tulisan kaligrafinya

Kaligrafi Kaligrafi adalah seni melukis indah. Seni kaligrafi berkembang mulai abad ke-16 ( ada juga yang menyebutkan abad 14 awal ). Kaligrafi itu adalah berupa tulisan indah dalam bahasa arab. Seni Sastra Hikayah, sebuah karya sastra berupa dongeng sebagai pelipur lara atau penyemangat. Salah satunya adalah Hikayah Amir Hamzah, Babad, adalah cerita sejarah berupa uraian yang disertai bukti dan fakta. Misalnya Babad Giyanti. Syair, merupakan puisi lama, terdiri empat baris per bait, dan bersajak sama. Syair antara lain adalah Syair Abdul Muluk. Suluk, ialah kitab yang menjelaskan tentang ilmu tasawuf. Suluk merupakan karya sastra islam tertua di Nusantara. Suluk Wujil adalah salah satu suluk yang terkenal. Seni Tari Di beberapa daerah ada beberapa tarian yang bernafaskan Islam. Seperti permainan Debus di Minangkabau, Aceh. Seni Gamelan Pada upacara peringatan hari besar Islam seperti Maulud Nabi Muhammad, SAW dibunyikan gamelan sekaten.

16

Anda mungkin juga menyukai