Kerajaan Kutai
Berdiri sekitar abad ke- 4 M.
Terletak di tepi Sungai Mahakam, Kalimantan Timur.
Pendiri kerajaannya adalah Kudungga (orang asli Indonesia)
Putra Kudungga yaitu Aswawarman dianggap sebagai pendiri keluarga raja
(vansakarta) dan sudah terpengaruh oleh ajaran agama dan kebudayaan
Hindu. Hal ini dapat diketahui dari nama belakangnya yang berakhiran
warman dan disebut sebagai Dewa Ansuman.
Mencapai kejayaan pada masa pemerintahan Mulawarman. Hal ini
dibuktikan dengan adanya pemberian amal berupa 20.000 ekor sapi kepada
para brahmana.
Berdasarkan letak dan isi yupa, maka dimungkinkan kehidupan ekonomi
masyarakat Kutai adalah beternak, bertani dan berdagang. Masuknya
pengaruh Hindu di Kutai menunjukkan suatu hubungan dagang antara
pedagang setempat dan India.
Kehidupan masyarakat Kerajaan Kutai diwarnai oleh budaya Hindu.
Kehidupan sosial masyarakat Hindu sangat terikat dengan sistem kasta.
Kerajaan Kutai berakhir saat Raja Kutai yang bernama Maharaja Dharma
Setia tewas dalam peperangan di tangan Raja Kutai Kartanegara ke-13, Aji
Pangeran Anum Panji Mendapa. Perlu diingat bahwa kerajaan Kutai ini
(Kutai Martadipura) berbeda dengan Kerajaan Kutai Kartanegara yang
ibukotanya pertama kali berada di Kutai Lama (Tanjung Kute). Kutai
Kartanegara inilah, di tahun 1365, yang disebutkan dalam sastra
Jawa Negarakertagama. Kutai Kartanegara selanjutnya menjadi kerajaan
Islam yang disebut Kesultanan Kutai Kartanegara.
Hasil kebudayaannya berupa 7 buah prasasti berbentuk Yupa dengan huruf
Pallawa dan bahasa Sanskerta.
2. Kerajaan Tarumanegara
Berdiri hampir bersamaan dengan Kerajaan Kutai (tahun 450 M)
Terletak di daerah Bogor, Jawa Barat.
Penjelasan tentang Tarumanegara cukup jelas di Naskah Wangsakerta.
Sayangnya, naskah ini mengundang polemik dan banyak pakar sejarah yang
meragukan naskah-naskah ini bisa dijadikan rujukan sejarah. Pada Naskah
Wangsakerta dari Cirebon itu, Tarumanegara didirikan oleh Rajadirajaguru
Jayasingawarman pada tahun 358.
Dalam catatan sejarah dan peninggalan artefak di sekitar lokasi kerajaan,
terlihat bahwa pada saat itu Kerajaan Tarumanegara adalah kerajaan Hindu
beraliran Wisnu.
Mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Purnawarman. Ini
dibuktikan dengan selamatan yang diadakan oleh Purnawarman dengan
memberikan 1.000 ekor sapi kepada para brahmana.
Ciri kehidupan sosisal masyarakat Tarumanegara adalah kehidupan gotong
royong dan sikap bertoleransinya yang baik. Hal ini terlihat dengan
digalinya Sungai Gomati dan Sungai Chandrabaga. Kehidupan
keagamaannya juga sudah berjalan dengan baik.
Masyarakat Tarumanegara hidup dari hasil pertanian, beternak dan
berdagang. Dengan digalinya Sungai Gomati dan Sungai Chandrabaga,
memungkinkan masyarakat Tarumanegara untuk bertani, berlayar dan
berdagang.
Majapahit telah menjadi sumber inspirasi kejayaan masa lalu bagi bangsabangsa Nusantara pada abad-abad berikutnya. Warisan sejarah dari Kerajaan
Majapahit yang memberikan inspirasi yaitu:
a. Legitimasi politik
b. Arsitektur (candi, bangunan keraton di Jawa serta Pura dan kompleks
perumahan masyarakat di Bali masa kini).
c. Persenjataan (keris)
d. Seni sastra (Kitab Negarakertagama dan Kitab Pararaton)
e. Seni pertunjukan (tari, wayang, lawak)
f. Kesenian modern