kerajaan kutai
Kutai Martadipura adalah kerajaan bercorak Hindu di Nusantara yang berdiri sekitar
abad ke-4. Pusat kerajaan ini terletak di Muara Kaman di tepi sungai Mahakam, yang saat ini
adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur.
Bukti-bukti yang menguatkan adanya kerajaan Kutai diantaranya yang populer yakni
prasasti Yupa yang berisi silsilah kerajaan Kutai. Serta peninggalan- peninggalan lain seperti
Ketopong Sultan Kutai, Kalung Uncal, Kalung Ciwa, Pedang Sultan Kutai, Kura-kura Emas
dan lain sebagainya.
Kehidupan sosial masyarakat kerajaan Kutai dapat diketahui dari isi prasasti Yupa.
dimana informasi yang didapat dari prasasti tersebut menjelaskan bahwa masyarakat di Kutai
telah terpengaruh oleh peradaban India dengan kepercayaan Hindu yang telah masuk dan
berkembang pesat. Sebagian besar masyarakat mengikut rajanya yang telah menerima unsur
budaya yang datang dari India. Namun masih banyak juga masyarakat yang masih menganut
kepercayaan dari para leluhurnya. Unsur budaya yang masih disesuaikan dengan tradisi yang
ada, maka terjadilah akulturasi.
Kehidupan ekonomi kerajaan Kutai di dukung oleh letak kerajaan tersebut, dimana
letak kerajaan Kutai yang berada di pinggir aliran sungai Mahakam membuat kehidupan
ekonomi tertumpu pada perdagangan dan pelayaran di Sepanjang sungai tersebut. Selain itu
ekonomi di kerajaan Kutai juga berasal dari pertanian dan peternakan, Dimana sektor
pertanian tersebut menjadi penunjang sektor perdagangan, sedangkan sektor peternakan di
kerajaan Kutai benar-benar telah maju, hal ini dibuktikan oleh isi dari Prasasti yupa yang
mengatakan bahwa raja memberikan sedekah kepada para brahmana Sebanyak 20 ribu ekor
sapi.
Prasasti yang ditulis dalam tiang batu merupakan ciri khas kebudayaan kerajaan
Kutai. Yupa ditulis menggunakan huruf Pallawa, hal ini kemudian memunculkan fakta
bahwa adanya pengaruh dari India Selatan melalui prasasti ini. Yupa ini merupakan
kelanjutan budaya nenek moyang bangsa Indonesia pada zaman Megalitikum (zaman batu
besar). Jika dianalisis, bentuk Yupa mirip dengan Menhir yang dulunya digunakan sebagai
tempat untuk memuja para roh nenek moyang. Pada zaman kerajaan Kutai, yupa digunakan
sebagai tempat korban (sapi) yang dipersembahkan kepada dewa.
politik: dari 7 buah Yupa yang dikeluarkan pada masa raja Mulawarman,
menyebutkan silsilah Mulawarman yang merupakan raja terbesar di Kerajaan Kutai. pada isi
yupa dielaskan bahwa Mulawarman merupakan cucu dari Kudungga.Dalam Yupa ini juga
dijelaskan Kudungga memiliki putra yang mashur, bernama Sang Aswawarmman. Putranya
ini di ibaratkan sebagai Ansuman (Dewa Matahari). Aswawarmman mempunyai 3 orang
putra. Putra yang paling terkemuka bernama Sang Mulawarmman, ia merupakan raja yang
berpendidikan baik, kuat dan kuasa. Dalam isi Yupa ini juga menyebutkan bahwa
Aswawarmman lah pendiri keluarga kerajaan dan bukan Kudungga yang dianggap sebagai
pendiri kerajaan.
Kerajaan Mataram Kuno adalah kerajaan yang didirikan Rakai Mataram Sang
Ratu Sanjaya pada tahun 732. Awalnya, Kerajaan Hindu-Budha ini berlokasi di
Bhumi Mataram (Yogyakarta) dan Jawa Tengah, namun kemudian bergeser ke Jawa
Timur.
Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya adalah kerajaan bercorak Buddha yang didirikan oleh Dapunta
Hyang Sri Jayanasa pada abad ke-7.Kerajaan Sriwijaya terletak di tepian Sungai Musi, di
daerah Palembang, Sumatera Selatan.Pada masanya, kerajaan maritim ini banyak memberi
pengaruh di nusantara. Kerajaan Sriwijaya mencapai puncak kejayaan ketika diperintah oleh
Raja Balaputradewa, yang berkuasa pada abad ke-9.
banyak sekali bukti peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang tersisa yang menjadi saksi
bisu, sejarah panjang Indonesia. Salah satunya adalah candi peninggalan Kerajaan Sriwijaya
seperti, Candi Muara Takus dan Candi Buaro Bahal III. Ada juga prasasti peninggalan
Kerajaan Sriwijaya yang beberapa di antaranya, disebut memiliki kutukan. beberapa prasasti
peninggalan kerajaan sriwijaya diantaranya:
1.Prasasti Talang Tuo
2.Prasasti Kedukan Bukit
3. Prasasti Telaga Batu
4. Prasasti Karang Berahi
5. Prasasti Kota Kapur
6. Prasasti Ligor
7. Prasasti Leiden
8. Prasasti Palas Pasemah.