Anda di halaman 1dari 2

Perkemahan Pramuka di Tuban

Dulu, pada saat Mts saya mengikuti ekstrakurikuler Pramuka dan sering mengikuti kegiatan
Pramuka, salah satunya adalah berkemah. Pramuka mengajarkan banyak hal tentang sifat
kemandirian serta sikap kerjasama antar anggota.

Pada saat kelas 7, bulan Desember tahun 2018 dilaksanakan perkemahan yang melibatkan
seluruh siswa-siswi mts, termasuk saya, perkemahan itu sendiri dilakukan 3 hari 2 malam. Dimulai
pemberangkatan dari sekolah pada pukul 15.00. Perkemahan dilaksanakan di bumi perkemahan
Tuban, Jawa timur. Memakan perjalanan selama kurang lebih 1-2 jam, sehingga kami sampai di
lokasi sekitar pukul 16.30 Wib.

Sesampainya di lokasi agenda pertama yang dilakukan yakni mendirikan tenda, dilanjutkan
dengan ishoma (istirahat, sholat,makan) pada pukul 17.30-18.30. Agenda berikutnya yakni sholat
isya berjamaah, kemudian dilaksanakan upacara pembukaan.

Pada saat upacara pembukaan, disitulah keseruan mulai terjadi, dimana semua peserta
berkumpul dan melaksanakan upacara, setelah itu dilanjutkan dengan agenda api unggun, yaitu
menyusun kayu dengan sedemikian rupa sehingga menjadi bentuk kerucut, dilumuri dengan minyak
tanah dan dibakar dengan api, nyanyian mulai terdengar seiring dengan besarnya kobaran api,
malam itu suasana terasa sangat bersemangat, kakak-kakak pembina melempari api unggun guna
menjaga api agar tetap berkobar. Suara tepukan bergemuruh disertai dengan hentakan tongkat
pramuka menambah semangat di kala malam itu.

Selanjutnya karena waktu sudah menunjukkan pukul 22.00 agenda selanjutnya yakni tidur,
tetapi regu saya memutuskan untuk tidak tidur, membakar jagung serta ikan dari bekas api unggun,
tidak lupa membagikan ke regu lain.

Waktu menunjukkan pukul 23.00, saya dan teman-teman memutuskan untuk berjalan-jalan
di sekitar lokasi, sampai tersesat di kuburan, awalnya saya dan teman-teman tidak sadar kalau
tempat yang kami masuki kuburan, sampai salah satu teman saya tersandung batu nisan. Sontak
kami lari terbirit-birit kembali ke lokasi perkemahan.

Setelah sampai di lokasi perkemahan, kami menghampiri tenda perempuan, kebetulan


temen-temen perempuan belum ada yang tidur, kami meminta jajan dan Snack bawaan mereka,
akhirnya kekumpul 1 kresek sedang, dan kami memakan bersama-sama sambil bermain gitar dan
bernyanyi di tenda regu kami.

Tak terasa sudah jam 01.00 dini hari, saya bersama teman-teman mencari cafe dekat lokasi
perkemahan, setelah berjalan cukup jauh, ditemukan lah cafe di pinggir jalan yang buka 24 jam, kami
memesan kopi dan mie karena masih agak lapar, tidak lupa kami berbincang-bincang dan bercanda
ria.

Satu jam berlalu, kami kembali ke lokasi perkemahan dan memutuskan untuk tidur karena
sudah kecapekan dan sudah puas mengekspor tempat-tempat sekitar lokasi perkemahan, kami tidur
sangat lelap hingga pagi tiba.

Tak terasa begitu lama adzan subuh berkumandang, kakak-kakak pembina mulai
membangunkan kami untuk melakukan sholat berjamaah, kami melakukan sholat berjamaah
dengan rasa agak mengantuk karena tidak puas tidur malam.
Setelah sholat berjamaah agenda berikutnya yaitu qultum, yaitu pengajian agama, karena
kami merasa ngantuk sekali, sehingga membuat kami ketiduran disaat qultum dan di marahi kakak-
kakak pembina.

Selanjutnya yaitu senam pagi, dikarenakan regu kami tertidur pas qultum, maka kami
dihukum disuruh menjadi instruktur senam pagi tersebut. Kami melakukan gerakan dengan sekreatif
mungkin, karena asing dengan lagu senam dan gerakan senam yang asli.

Jam 07.00, lomba memasak dimulai, regu kami mengeluarkan bumbu rahasia, yaitu bumbu
nasi goreng instan, ditambah bumbu ayam goreng instan. Kami memasak dengan sepenuh hati
tetapi apa daya kami tidak bisa memasak, sehingga ayam goreng yang dimasak belum matang
sempurna. Namun kami tak peduli dengan hal itu, kami tetap menyajikannya kepada guru/juri, tidak
peduli nilai yang diberikan asalkan ikut berpartisipasi.

Selanjutnya adalah part paling seru, yaitu macam-macam perlombaan, yang pertama adalah
lomba menutup pipa dengan jari, melatih kekompakan regu, di lomba ini kami kalah dengan kakak
kelas, dan diseluruh lomba juga kami kalah dengan kakak kelas, sesuai hukum alam (kakak kelas
bakal menang kalo lawan adek kelas).

Jam 12.00 waktunya ishoma, saya dan teman-teman memanfaatkannya untuk berenang di
kolam alami(sendang) yang dekat dengan lokasi. Sampai jam 15.00 kegiatan berlajut, yaitu
game/lomba sepak bola menggunakan sarung. Kami cukup kerepotan, berkali-kali jatuh karena
memakai sarung.

Setalah lomba dilanjutkan dengan sholat Maghrib, dan pembacaan tahlil/dzikir sampai isya
dan sholat isya berjamaah. Setalah itu kegiatan selanjutnya yakni penampilan yel yel dan pentas
seni, sampai sekitar jam 23.00

Seperti sebelumnya, malam itu saya dan teman-teman tidak langsung tidur, kami berenang
di sendang sembari bermain voli. Tepat jam 00.00 kami menyudahi renang. Karena malam itu badan
sudah kecapekan, maka selepas renang kami tidur.

Bangun sekitar subuh, kami sholat berjamaah seperti biasa dilanjutkan kultum dan senam
pagi serta sarapan. Jam 07.00 kegiatannya adalah penjelajahan, kami berjalan melewati rute menaiki
gunung kapur, di setiap post kami disuruh untuk menyanyikan yel-yel, semaphore, dan lain
sebagainya. Sampai pada jam 12.00 kami sholat dhuhur berjamaah dilanjutkan pada jam 1 siang ada
perlombaan terakhir, yakni lomba menangkap ikan di sendang menggunakan wakul/ mangkok yang
mempunyai lubang kecil, regu siapa yang menangkap ikan paling banyak mereka lah yang menang.
Namun naas, ditengah perlombaan ada insiden dimana ada salah satu teman perempuan saya tiba-
tiba pingsan di dalam air, sehingga kakak pembina memutuskan untuk membatalkan lomba, dan
bergegas pulang, sementara teman saya dibawa ke klinik terdekat.

Anda mungkin juga menyukai