Anda di halaman 1dari 3

Pengalaman pada saat retret

Retret, saya telah menanti untuk melaksanakan retret sejak awal masuk kelas 9.
Karena pada saat kelas 6, saya juga telah melaksanakan retret. Dan pada saat waktunya tiba
untuk retret pada kelas 9, saya melaksanakannya dengan penuh semangat. Dan ini adalah
pengalaman saya.
Saya terbangun pada jam 04:30 pada hari Rabu, 9 November 2022 dengan penuh
semangat karena saya akan melaksanakan retret setelah 3 tahun. Saya terbangun pada alarm
saya pada jam 04:30 subuh, saya langsung bangun dan mandi. Setelah itu, saya sarapan dan
saya berangkat ke sekolah pada jam 06:00 karena sudah diperintahkan pada hari sebelumnya
bahwa peserta didik wajib berada disekolah pada jam 06:00.
Setelah tiba disekolah, masih tidak ada orang sama sekali. Bahkan, saya yang pertama
hadir disekolah. Saya bingung, kok jam sekarang masi belum ada orang sama sekali tiba
disekolah? Dan setelah menunggu kurang lebih setengah jam, akhirnya sekolah mulai ramai
dengan peserta peserta retret yang sangat bergaiarah. Saya langsung berkumpul dengan
teman-teman saya untuk membahas retret dan hal-hal biasa yang kami biasa bahas.
Setelah itu, pada jam kira-kira 6:45, bus telah tiba. Saya mengucapkan selamat tinggal
kepada orangtua saya, saya tidak merasa sedih karena saya penuh semangat untuk retret. Dan
kita sudah berangkat untuk perjalanan ke Pontianak. Sepanjang perjalanan bus, saya hanya
mendegar musik dan bermain game sepanjang jalan, setelah itu kami singgah di Sungai
Pinyuh untuk beristirahat sebelum melanjutkan perjalan kami ke Pontianak.
Pada saat kami bersinggah di Sungai Pinyuh, saya tidak berani untuk maju ke kasir
untuk pesan makan saya, jadi saya tidak makan. Tetapi, Virgo sahabat saya, dengan pasrah
pesanin makanan untuk saya daripada saya kelaparan dan terkena maag. Setelah itu,
semuanya balik ke bus untuk melanjutkan perjalanannya.
Sebelum ke rumah retret, kami singgah lagi ke SMA Santo Paulus Pontianak untuk
berkeliling sekolah mereka dan kita dipromosikan untuk bersekolah disana setelah ktia lulus
SMP. Pada saat di sana, sekolahnya terlihat sangat bagus, 3 tingkat, bersih, dan setiap kelas
memiliki 2 AC dan lengkap dengan semua perlengkapan untuk belajar.
Setelah kami selesai berkeliling SMA Santo Paulus, kami akhirnya tiba di rumah
retret Tirtaria, pada saat kami tiba di rumah retret, segala barang elektronik, alat hiburan, dan
bahkan snack-snack kami perlu dititip pada pihak pendamping rumah retret. Karena, jika
barang-barang itu tidak dititip, proses retret dapat diganggu dengan alat-alat hiburan kami
biasa. Jadi, sebelum saya mengumpulkan HP saya, saya mengkabari orangtua saya bahwa
saya telah sampai rumah retret dengan selamat.
Rumah retret memiliki banyak fasilitas yang bagus, ada ruang makan dapat
menampung banyak orang, kolam berenang, dan taman, bahkan kita bisa melihat Sungai
Kapuas secara langsung di bagian belakang rumah retret. Setelah kami mengumpulkan HP,
kami dibagi kamar-kamar kami. Saya dapat rumah Christiana ruang nomor 3, dan teman
kamar saya antara lain : Nicholas, Rogelio, dan Willfed.
Setelah itu, kami langsung menyimpan segala perlengkapan kami kedalam kamar
masing-masing dan menunggu waktu untuk pertemuan di aula. Setelah pertemuan, saatnya
makan siang. Segala makanan yang disajikan di rumah retret sangat enak.
Hari mulai menggelap, kami berkumpul di aula lagi untuk melaksanakan doa malam.
Setelah itu, kami balik ke kamar masing-masing untuk beristirahat. Tapi, saya tidak dapat
beristirahat dengan tenang karena teman kamar, dan kamar sebelah, bahkan satu rumah,
semua pada bermain-main dan menimbulkan keributan. Dari awalnya tidur jam 22:00, jadi
23:00. Kurang tidur satu jam karena teman-teman yang tidak bisa menjaga sikap apalagi pada
malam hari.
Kemudian, pada esok hari, kami semua dibangun oleh Virgo pada jam 3:30. Saya
tidak tau apa yang menimbulkan Virgo untuk melakukan itu tapi, Virgo telah membangunkan
semua murid yang sedang tidur, bahkan guru-guru pendamping dan warga-warga yang
menghuni diluar penginapan.
Virgo masuk kamar saya, dan dia berkata :”XAVIER MANA??” saya langsung
terbangun dari suaranya dan setelah itu, dia langsung menggoyang saya dan memaksa saya
untuk bangun dan mandi. Akhirnya, saya mandi pada jam 04:00 masih capek, karena
dibangun Virgo pada jam ini.
Dan pada saat matahari mulai terbit, Virgo dan saya tepar di taman karena bangun
pagi-pagi dan kurang istirahat hingga kecapean. Dan pada saat itu, kami berkumpul di
sekeliling kolam untuk melakukan doa pagi dan sekalian untuk menyemangati semua peserta
retret. Setelah itu, kami pergi ke ruang makan untuk snack.
Setelah itu, kami pergi ke aula untuk pertemuan lagi. Dan pada pertemuan ini,
materinya adalah orangtua dan cita-cita. Setelah pertemuan, kami makan siang. Dan setelah
itu, kami balik lagi ke aula tapi menggunakan seragam olahraga karena kami akan
melaksanakan outbond. Pada outbond, mempunyai empat permainan yang sangat
memperlukan kekompakan kelompok. Dan pada kelompok kami, tidak mempunyai terlalu
banyak kekompakan karena kelompok kami kesusahan untuk melakukan permainannya.
Setelah outbond, sudah saatnya untuk berenang di kolam renang, tapi saya tidak
berenang karena dilarang oleh orang tua saya. Dan juga saya tidak bisa berenang jadi saya
balik ke kamar untuk mandi dan ngobrol dengan teman dari kamar tetangga karena tidak
memiliki HP untuk main. Pada retret, hal yang saya paling rindukan adalah orangtua saya dan
spotify saya. Kita tidak sadar bahwa betapa banyak kita tergantung terhadap orangtua kita
pada saat kita mempunyai mereka. Dan pada retret, tidak ada orangtua untuk menasehatkan
saya ketika saya melakukan yang salah.
Orangtua saya adalah orang yang terpenting di hidup ku. Dan saya baru menyadarkan
pada saat retret, karena saya merasa tersesat, hilang, dan tak tau arah tanpa mereka. Dan pada
saat itu, saya memapresiasikan orangtua saya jauh lebih banyak daripada sebelum saya pergi
ke retret. Dan setelah saya ngobrol dengan teman saya, waktunya telah tiba untuk pertemuan
lagi pada aula.
Setelah pertemuan, kami pergi ke ruang makan untuk makan malam. Setelah itu kami
balik ke aula lagi untuk pertemuan terakhir kali pada hari ini, sebelum kita balik ke kamar
masing-masing, kami membentuk sebuah lingkaran besar dan satu per satu saling salam satu
sama lain sebagai tindakan solidaritas antar murid.

Dan pada hari kedua tidur di retret, saya tidak merakan bahwa pada esok harinya,
kami sudah balik dari rumah penginapan, saya tidak tau untuk merasakan apa, senang, sedih,
bingung dan lain-lain. Senang karena saya dapat mendapatkan HP saya kembali, sedih karena
sudah balik lagi dari rumah retret, dan dari kedua perasaan tersebut saya merasakan
kebingungan, tapi untuk mengosongkan kepala saya mending saya tidur saja.
Pada esok paginya, dapat dikatakan beruntung karena Virgo tidak bangunin saya pada
jam seawal kemarin, tetapi kita bangun sedikit kesiangan, karena, saya bangun pada jam 5:50
dan doa pagi itu jam 06:00. Jadi, setelah saya melihat jam, saya langsung mandi dan saya
sampai pas-pas an.
Setelah doa pagi dikeliling kolam, kami pergi ke ruang makan lagi untuk makan pagi.
Setelah makan pagi, kami ke aula untuk pertemuan terakhir. Dan setelah pertemuan terakhir,
kami balik ke ruang makan untuk makan siang sebelum pihak retret mengembalikan kami ke
SMP Bruder. Sebelum pulang, kami berkumpul di kapel untuk mengadakan misa sebelum
kamu pulang. Setelah misa, kami merapikan barang-barang kami dan mengucapkan selamat
tinggal ke rumah retret.
Setelah kami pulang dari rumah retret, kami mampir ke Gaia Mall. Pada saat di Gaia
Mall, saya langsung jalan menuju ke Starbucks untuk memesan minumannya. Hanya itu
tujuan saya ke mall, setelah itu saya balik bergabung sama grup peserta karena pada saat saya
ke Starbucks, saya harus keluar mall karena lokasi Starbucks yang diluar mall. Setelah itu,
saya ketemu Virgo di A&W sedang makan, dan setelah menunggu dia selesai makan, saya
dengan dia jalan-jalan di mall sekalian membeli oleh-oleh untuk orangtua kita di
Singkawang.
Setelah kami pulang dari mall, kami akhirnya melakukan perjalanan balik ke
Singkawang. Karena di mall saya tidak makan sama sekali, hanya membeli minum, saya
merasa mual, hingga pulang ke Singkawang, walaupun pada saat pulang kami ada mampir
rumah makan, saya tidak memesan apa-apa karena saya terlalu capek untuk makan. Jadi, saya
diam saja. Dan malam telah tiba, langit diluar menjadi hitam. Kami tidak bisa lihat apa apa
diluar, jadi saya mending tidur sambil mendengar musik saja.
Dan akhirnya, kami sudah masuk Singkawang lagi, saya tidak bisa tahan menunggu
sampai ke sekolah dan akhirnya dapat menjumpai orangtua saya setelah tiga hari dan dua
malam tanpa mereka, dan juga saya mempunyai rasa mual dan ingin muntah. Pada saat
sampai di sekolah, sudah jam 21:00. Saya langsung ke belakang parkiran sepeda dan muntah
di got sana. Setelah itu, akhirnya, saya tiba di rumah saya yang saya telah rindukan sepanjang
retret. Saya langsung mandi, ganti baju tidur, dan langsung terjun ke kasur saya.

Anda mungkin juga menyukai