Anda di halaman 1dari 4

Tugas Modul 2 Kb 3, Apresiasi Sastra Anak

1. Susunlah sebuah puisi dan cerita pendek yang sesuai untuk siswa SD kelas rendah
atau kelas tinggi.
2. Analisis puisi anak di bawah ini, berdasarkan unsur instriknya (tema, rasa, nada,
amanat, diksi,rima, dan gaya bahasa)!
Ibu
Cinta yang putih
Yang merah dengan kasih
Yang selalu tersenyum
Walau kehidupan begitu perih
Beban pundaknya yang letih
Akar kesetiaan dan cinta
Adalah hati ibunda

Jawab:
1. Puisi:

“Kucingku”

Kucingku si belang namanya


Ia kucing yang lucu sekali
Ia makan dan minum susu setiap hari
Aku dan belang suka bermain bola bersama

Cerpen:

“Lebaran Yang Berkesan”

Aku berumur 12 tahun. Hari ini adalah hari ketiga sebelum hari raya, tapi hari ini aku
sedih, aku tidak boleh berpuasa karena, hari ini aku sedang sakit. Waktu aku bangun
tidur pukul 03.30 badanku panas, dan menggigil, rasanya aku lemas sekali. Setelah
itu orangtuaku berkata, “Intan, sebaiknya kamu istirahat saja tidak usah puasa dulu
nanti, puasanya diganti lain waktu!”. Meskipun aku sempat membantah ingin
bepuasa tapi, aku sadar apabila tindakanku itu salah, lalu aku menuruti apa perintah
orangtuaku karena, aku ingin cepat sembuh supaya aku bisa berpuasa lagi. Setelah
pukul 06.00,aku sarapan pagi, dan minum obat, meskipun rasanya tidak enak untuk
ditelan, dan tidak enak karena, hanya aku yang tidak berpuasa.

Waktu terus berjalan sedangkan, tidak ada pekerjaan yang bisa aku lakukan jadi,
lebih baik aku membaca buku saja sambil mengisi waktuku yang kosong. Tidak lama
setelah membaca buku, Ibuku berkata, “Hari ini saudara sepupumu yang dari
Semarang akan datang ke Surabaya, dan singgah di rumah nenek”. Mbak Pipit ya,
yang mau datang kesini, “kata adikku yang bernama Alsya”, ya mbak Pipit akan
datang kesini, “kata ibuku”. Pipit adalah nama saudara sepupuku yang akan datang
ke Surabaya, aku, dan adikku sangat senang apabila saudara sepupuku akan datang
ke Surabaya karena, dia adalah sepupuku yang paling dekat denganku, dan karena
dia juga sebaya denganku.

Setelah itu pukul 14.00 saudara sepupuku sudah sampai di rumah nenek. Aku dan
adikku senang sekali karena mereka sampai di rumah nenek dengan selamat.

Keesokan harinya aku ikut berpuasa tapi, setelah makan sahur aku minum obat.
Setelah pukul 09.45 saudara sepupuku yang dari Semarang itu datang ke rumah ku,
aku sangat senang sekali, dia datang bersama ibunya, dan kakaknya yaitu, “budheku,
dan kakak sepupuku”, lalu aku, adikku, dan sepupuku itu bermain-main. Setelah
maghrib kami semua sholat maghrib berjamaah, lalu buka puasa bersama, aku
sangat senang sekali karena, jarang-jarang aku bisa buka puasa bersama-sama.
Setelah berbuka puasa, aku mengajak saudaraku untuk sholat Tarawih di masjid
dekat rumahku. Setelah selesai sholat, orangtuaku mengantarkan saudaraku untuk
pulang ke rumah nenek.

Keesokan harinya, aku bangun pukul 03.15 untuk makan sahur bersama orangtuaku,
sambil menonton televisi sejenak untuk hiburan. Acara televisi yang selalu aku lihat
bersama orangtuaku waktu makan sahur adalah film “Yuk Kita Sahur” di RCTI,
karena, acaranya sangat menghibur. Setelah itu aku membatu ibu untuk
membersihkan rumah. Sesudah itu aku ingin menggambar, karena menggambar
adalah salah satu kegiatan kesukaanku, setelah menggambar aku mewarnai
gambaranku, waktu aku mewarnai gambaranku tiba-tiba gambaran langit aku
dicoret sama adikku dengan warna hitam, lalu aku berkata, “kenapa alsysa langitnya
kamu coret pakai warna hitam”, biar langitnya mendung mbak, “kata adikku”, lalu
aku berkata, “sudah mendingan gambarannya buat kamu saja”, ye… Terima kasih ya
mbak, “kata adikku”.

Sesudah azan magrib, aku sholat magrib, lalu aku berbuka puasa sambil menonton
televisi, waktu aku menonton televisi, ternyata ada sidang isbat yang akan dimulai,
setelah selesai sidang isbat ternyata, 1 Syawal 1434 H, jatuh pada hari Kamis, 08
Agustus 2013 besok. Waktu mendengar berita itu aku sangat senang sekali, kalau
besok itu 1 Syawal 1434 H, apalagi Hari Raya Idul Fitri besok dirayakan serentak, pasti
besok ramai sekali, malam ini saja di langit atas rumahku banyak kembang api
berbunyi dan bertebaran, lalu aku menyiapkan pakaianku yang akan dipakai untuk
sholat Idul Fitri besok.

Hari ini aku bangun pukul 04.25, untuk bersiap-siap untuk sholat Idul Fitri, tapi
orangtuaku tidak bisa ikut sholat bersamaku jadi, aku sholat Idul Fitrinya bersama
sepupuku, lalu aku diantarkan oleh ayahku ke rumah nenekku untuk sholat Idul Fitri
bersamanya. Setelah sampai di rumah nenek ternyata, saudaraku sudah bersiap-siap
untuk sholat Idul Fitri, lalu aku segera bargegas bersama saudaraku untuk sholat
bersama di Gelora 10 November. Setelah sampai di Gelora 10 November, aku dan
saudaraku segera mengambil tempat, dan bersiap-siap untuk sholat. Setelah sholat
kami mendengarkan ceramah sejenak. Sesudah sholat dan mendengarkan ceramah
aku diajak saudaraku untuk membeli sate ayam, untuk dimakan bersama di rumah.

Setelah sampai di rumah ternyata, orangtuaku beserta adikku sudah sampai di


rumah nenek, lalu aku beserta orangtuaku, dan saudara-saudara sepupuku
semuanya sudah berkumpul dan saling bermaaf- maafan. Lalu aku minta maaf, dan
sungkeman kepada kakek, nenek, dari ibuku, dan sungkeman kepada kedua
orangtuaku, rasanya aku terharu, dan sedih sekali karena, aku sudah banyak dosa
kepada kedua orangtuaku. Dan aku senang sekali karena, aku bisa bermaaf-maafan
dengan orang-orang di sekelilingku dengan perasaan tulus dan ikhlas.

Setelah itu giliran aku ke rumah kakek, dan nenekku yang dari ayahku. Setelah
sampai disana saudara-saudara sepupuku juga sudah berkumpul disana, lalu aku,
dan orangtuaku langsung sungkeman kepada kakek dan nenek, dan maaf-maafan
kepada semuanya disana, aku senang sekali karena juga bisa bermaafan disini
dengan tulus. Lalu orangtuaku berbincang-bincang bersama kakek dan nenek,
sedangkan aku disuruh makan bersama, saudara-saudara sepupuku, lalu bermain-
main.

Setelah cukup lama bermain, adikku meminta untuk ke rumah nenek, dan kakek dari
ibu, untuk bermain bersama mbak Pipit, saudara sepupuku. Lalu kami pergi ke rumah
kakek, dan nenek dari ibu, disana banyak tetangga yang silatuhrahmi. Disana aku dan
adikku juga bermain-main dengan saudara-saudara sepupuku. Tak terasa waktu
sudah malam, lalu aku, adikku, dan orangtuaku pulang ke rumah.

Keesokan harinya aku bangun pukul 04.45 lalu, membantu ibu bersih-bersih rumah.
Hari ini saudaraku sepupuku yang dari Semarang pulang ke rumahnya di Semarang,
awalnya aku merasa kesepian, karena tidak ada dia. Tapi aku yakin, di lain waktu
nanti dia akan kesini lagi, lagi pula aku kan bisa saling mengirim pesan dengannya.
Setelah pukul 08.10 ternyata ada tetangga di sekitar rumah yang bersilatuhrahmi,
aku senang sekali karena, jarang-jarang ada tetangga yang bersilatuhrahmi di rumah.

Setelah itu aku, kedua orangtuaku, dan adikku, beserta saudara sepupuku
bersilatuhrahmi ke rumah saudara jauhku, yang sudah sangat akrab, dengan kakek,
dan nenekku. Disana aku dan semuannya saling bermaafan, lalu aku bermain-main di
taman dekat rumah saudaraku itu.
Setelah dari rumah saudara jauhku, aku pergi ke rumah saudara sepupuku. Disana
aku diajak untuk bermain sepeda. Setelah bermain sepeda aku diajak untuk
bersilatuhrahmi ditetangga disekitar rumah sepupuku itu. Awalnya aku menolaknya
tapi karena, dibujuknya dengan alasan meningkatkan tali silatuhrahmi akhirnya aku
mau. Waktu aku berkunjung ke rumah tetangganya saudaraku itu, bersama
saudaraku, ternyata tetangganya saudaraku itu mudah akrab ya denganku, aku
senang sekali, karena bertambah banyak orang yang ada di sekelilingku, hanya
karena silatuhrahmi. Oleh karena itu aku ingin sekali untuk menjaga tali silatuhrahmi
dengan orang di selelilingku.

Setelah selesai bermain di rumah saudaraku, aku pulang ke rumah. Karena aku
sangat lelah aku langsung tertidur waktu sampai di rumah.
Aku senang sekali karena, dengan Hari Raya Idul Fitri ini orang-orang di sekelilingku
saling berkumpul bersama di suatu tempat, dan aku biasa saling meminta maaf,
dengan tulus dan iklas, dengan perasaan yang penuh dengan rasa bersalah. Dan
pada Hari Raya Idul Fitri ini aku bisa menambah banyak teman, dan menguatkan tali
silatuhrahmi.
Pada intinya, Hari Raya Idul Fitri kali ini, sangat mengesankan, dan menyenangkan
untukku, dan semuannya.

1. Analisis puisi Ibu:


Tema : kasih sayang ibu

rasa : Sedih

Nada : lambat

Amanat : meskipun kehidupan begitu perih dan beban pundaknya yang letih dia
akan selalu tersenyum

diksi : konotatif

rima : U-I-I-U-I-I-A-A

gaya bahasa : Hiperbola

Anda mungkin juga menyukai