Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN KEGIATAN LIVE IN DI TEMANGGUNG

DI SUSUN OLEH:
NIKO JULIAN

SEKOLAH SMA PERGURUAN BUDDHI
JL.IMAN BONJOL 41 KOTA TANGGERANG


Live In di Desa Pendidikan, Desa Kalimanggis,
Kecamatan Kelayoran, Kabupaten Temanggung

Nama : Niko Julian
Nama Kegiatan : LIVE IN
Waktu Kegiatan : 22 April 2014 24 April 2014
Tempat Kegiatan :Desa Kalimanggis Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung

Profil keluarga orang tua asuh:
Bapak : Ponidi
Pekerjaan : Petani atau berkebun
Ibu :SriRubiyati
Pekerjaan : Petani atau berkebun
Anak ;Sila
Pekerjaan : Petani atau berkebun












Pada hari Selasa, 22 April 2014 pada sekitar pukul 9, Aku dan rombongan dari
SMA Perguruan Buddhi tiba di desa Kalimanggis Kecamatan Kelayoran Kabupaten
Temanggung. Setelah sampai disana kami dapat melihat warga desa yang sedang menunggu
kedatangan kami, warga desa telihat sangat ramah. Aku dan rombongan Siswa SMA Perguruan
Buddhi keluar dari bus dan mengambil koper masing-masing lalu berjalan dan berkumpul di
Vihara Dhamma Panna. Vihara Dhamma Panna adalah Vihara sederhana dengan cat dinding
berwarna putih dan sekolah untuk taman kanak-kanak disebelahnya. Sebelum memulai kegiatan
Live in Aku dan para siswa masuk ke vihara, walaupun ruangan vihara tidak terlalu besar tetapi
vihara tersebut sangat nyaman. Didalam Vihara kami mendengarkan pembukaan dari kepala
sekolah dan sambutan dari kepala Vihara Dhamma Panna. Setelah mendengarkan pembukaan
serta sambutan kami melakukan doa bersama agar acara ini berjalan dengan lancar. Kegiatan
Live in pun dimulai dengan pengelompokan antara setiap kelompok siswa dan orang tua asuh.
Aku berkelompok dengan tiga siswa lain, yaitu Toni Setiawan, Virya Nanda, dan Feri Gunawan
dan tinggal dengan orang tua asuh, yaitu Ibu Sri Rubiati dan Pak Ponidi. Sebelum siswa pergi
kerumah orang tua asuh, para siswa diingatkan untuk berkumpul di Vihara pada pukul 01.00.
Aku dan kelompokku pun berangkat ke rumah Ibu Sri Rubiati dan Pak Ponidi, di sepanjang jalan
kami dapat melihat kelompok siswa lain yang sudah berangkat sebelum kami. Setelah sampai di
rumah orang tua asuh, kami segera melakukan pengenalan dan berkenalan dengan anak dari Ibu
Sri Rubiati yaitu Silla. Saat kami dirumah orang tua asuh kami disuruh untuk beristirahat dan
disuguhkan makanan serta minuman, rumah keluarga asuh kami sangatlah sederhana dengan
ruang tamu dan halaman belakang yg cukup luas. Di saat kami sedang beristirahat, kami melihat
seorang ibu-ibu yang sedang mengangkut tanah dan segera mambantunya dan berbicara sejenak
dengannya. Setelah itu, kami kembali masuk kedalam rumah orang tua asuh dan berganti
pakaian menggunakan pakaian live in Karen kami harus berkumpul di vihara Dhamma Panna
untuk menanam pohon atau Go Green. Aku dan kelompokku pergi ke Vihara tetapi sebelum itu
kami sudah berpamitan kepada Ibu orang tua asuh kami. Saat kami dan kelompok lain sudah
berkumpul di vihara kami diberi beberapa nasehat dari kepala sekolah dan mulai mengambil satu
pohon untuk kelompok dua orang. Sebelum kami keluar dari vihara kami melakukan foto
bersama dan mulai menanam pohon ditempat yang telah disiapkan. Setelah selesai menanam
pohon, kami kembali ke rumah orang tua asuh kami dan beristirahat sejenak di teras rumah orang
tua asuh. Saat hari mulai sore, kami pun berangkat untuk mandi dan setelah mandi kami pun
segera mengganti pakaian dan berpamitan untuk ke vihara. Dalam perjalanan ke vihara kami
bertemu dengan kelompok Yuli, kami pun berbincang sejenak dan berangkat ke vihara bersama.
Di Vihara kami melakukan kebaktian bersama dengan warga desa dan setelah itu kami pulang ke
rumah orantg tau asuh dan beristirahat tidur.

Pada hari kedua, yaitu hari Rabu, 23 April 2014 sekitar pukul 06.00, kami bangun
dan langsung disuguhkan teh hangat olehn orang tua asuh, kami tak lupa untuk mengucapkan
terima kasih. Setelah itu kami pergi ke kali yang bernama kali madu untuk mandi pagi dan
mencuci pakaian kami. Setelah selesai mandi, kami kembali ke rumah orang tua asuh dan
sarapan pagi bersama. Setelah kami selesai makan kami pn mengikuti Ibu Sri Rubiati yang akan
pergi ke ladang untuk memanen cabe pada ladang cabe yg telah di tanamnya. Dalam perjalanan
ke kebun cabe, kami melewati jalan yang berliku-liku dan berlumpur tetapi dlama perjalan itu
kami melihat pemandangan sawah yang sangat indah. Setelah sampai di ladang milik Ibu Sri
Rubiati, kami diajarkan unutk memanen cabe. Tanpa disangka waktu berlalu cukup cepat dan
kami telah memanen satu karung cabe, kami pun segera kembali ke rumah orang tua asuh
dengan mengangkut karung cabe secara bergantian antara temanku Toni dan Aku. Dalam
perjalanan pulang, kami menyempatkan diri untuk membersihkan diri kali madu dan
sesampainya di rumah, kami beristirahat sejenak untuk melepas lelah. Di saat beristirahat, Pak
Ponidi dengan anaknya dating dan mengajak kami untuk memetik kelapa, tanpa piker panjang
kami pun segera menerima ajakan pak Ponidi dan berangkat memetik kelapa. Setelah sampai di
tempat untuk memetik kelapa, Pak Ponidi segera memanjat pohon kelapa unutk memetik kelapa
dan kami serta anaknya pak Ponidi bertugas untuk mengambil kelapa yang jatuh. Kami memetik
4 kelapa dan segera membawanya pulang untuk dipotong dan dinikmati bersama, setelah selesai
makan kelapa, kami berterima kasih kepada pak Ponidi. Setelah itu, kami pun berkeliling ladang
dengan Silla anak dari Pak Ponidi dan Ibu Sri Rubiati, di perjalanan kami mengalami berbagai
macam kesulitan seperti lumpur, batu yang licin, sungai kecil yang juga cukup licin, tetapi hal itu
sangatlah menantang dan menyenangkan. Dalam perjalan itu, kami juga berfoto-foto dan
berbincang dengan Silla. Setelah kembali dari berkeliling, kami membantu Pak Ponidi yang
sedang mengambil bibit dari cabe. Kami bergotong royong mengangkut bibit cabe bersama-
sama, tetapi tanpa disengaja Virya yang sedang mengangkut cabe bersamaku terjatuh tetapi
untungnya dia tidak terluka dan bibit cabe pun tidak terjatuh karena ditahan oleh ku. Setelah
mengambil bibit cabe, kami pun berangkat ke ladang kosong milik keluarga pak Ponidi dan pak
Ponidi mengajarkan kami cara menanam cabe yang baik dan benar. Setelah itu, kami pun mulai
menanam cabe bersama sambil bercanda dan berbincang agar tidak merasa bosan serta member
semangat. Tetapi tiba-tiba hujan turun tetapi tidak terlalu deras sehingga kami tetap melanjutkan
untuk menanam cabe. Setelah selesai menanam cabe, kami pun kembali ke rumah dan mandi
bersama Pak Ponidi di Kali Madu. Setelah selesai mandi, kami makan malam bersama dan
kemudian pergi ke vihara dengan keluarga Pak Ponidi. Sesampainya di Vihara, kami disambut
dengan musik-musik tradisional serta sambutan dan berbagi pengalaman. Sepulangnya dari
vihara, Aku dan Virya segera istirahat tidur karena terlalu lelah tetapi Feri dan Toni ingin pergi
bersama Pak Ponidi mencari hama tikus tetapi kembali tanpa menangkap satu pun tikus.
Akhirnya kegiatan hari kedua pun selesai setelah Toni dan Feri kembali pulang dan istirahat
tidur.



Pada hari ketiga, yaitu hari Kamis, 24 April 2014. Kami baru saja bangun dan
tiba-tiba disuguhkan teh dan makanan ringan. Pada hari terakhir ini kami disuruh untuk beristirat
saja, tetapi kami meminta ijin untuk berkeliling dan kami pun berkeliling menikmati
pemandangan dan udara yang sejuk. Beberapa saat kemudian kami mendapat ajakan dari
kelompok Yuli untuk ikut mengambil air aren dan melihat air terjun dan lagi tanpa piker panjang
kami pun menerima ajakan dari kelompok Yuli yang terdiri dari Juni Sari, ketua osis yang tidak
lain adalah Monika Novianty, serta Sherin. Setelah bertemu kelompok Yuli dan orang tua
asuhnya kami pun berangkat bersama ke air terjun, tetapi perjalanan yang kami lewati tidak
semudah yang ada di pikiran kami. Kami harus melewati jalan yang terjal penuh lumpur dan
licin tetapi itu semua tidak melemahkan tekad kami, kami terus berjalan menuju arah air terjun
walaupun kadang terjatuh. Sherin dari kelompok Yuli terjatuh tepat didepan Toni tetapi Toni
bukannya membantu Sherin, dia asik merekam Sherin yang terjatuh. Tidak lama setelah Sherin
terjatuh, Yuli pun ikut terjatuh tetapi berbeda dengan sherin, Yuli terjatuh Tiga kali.
Sesampainya di air terjun kami pun bermain-main di air terjun dan berfoto-foto bersama orang
tua asuh dari kelompok Yuli. Setelah puas bermain, kami pun kembali ke rumah orang tua asuh,
kami pun segera mandi dan berganti pakaian. Setelah selesai mandi dan berganti pakaian, kami
pergi ke sebuah toko untuk membeli sembako sebagai hadiah untuk orang tua asuh kami. Setelah
itu, kami meminta ijin untuk pergi ke vihara. Sesampainya di vihara, semua siswa SMA
Perguruan Buddhi berkumpul dan mendengarkan ucapan terima kasih dan ucapan perpisahan
dari kepala sekolah untuk warga desa. Setelah mendengarkan kepala sekolah, kami berpamitan
kepada orang tua asuh kami sembari memberikan hadiah perpisahan. Setelah itu, kami
berbincang-bincang dan berfoto-foto dengan orang tua asuh. Acara live in kami pun berakhir saat
semua siswa SMA Perguruan Buddhi telah kembali ke bus dan meninggalkan desa Kalimanggis,
kecamatan Kelayoran, kabupaten Temanggung.

Anda mungkin juga menyukai