Anda di halaman 1dari 5

Kerajaan-Kerajaan Maritim di Indonesia

(Hindu-Budha)

SUMBER:
HTTPS://ID.WIKIPEDIA.ORG/WIKI/BERKAS:PRAMBANAN_COMPLEX_1.JPG

Kerajaan maritim merujuk kepada kerajaan-kerajaan yang ekonominya bergantung


pada perdagangan dan pelayaran. Di Indonesia, kerajaan-kerajaan maritim sempat
berjaya di masanya. Kerajaan-kerajaan maritim di Indonesia banyak yang awalnya
merupakan pendatang, kemudian mendirikan kerajaan di Indonesia.

Tercatat sebanyak 6 kerajaan maritim Hindu-Budha yang pernah menetap dan


menguasai sebagian wilayah Indonesia. Di artikel kali ini, kita akan membahas kerajaan-
kerajaan maritim Hindu-Budha tersebut.
Kutai

Kerajaan Kutai berdiri di abad ke-5 SM di dekat Sungai Mahakam, Kalimantan Timur.
Tidak banyak peninggalan sejarah yang menceritakan tentang kerajaan ini, kecuali
prasasti 7 yupa yang ditemukan di Muara Kaman. Prasasti tersebut ditulis dalam bahasa
Sansekerta dan huruf Pallawa. Prasasti 7 yupa menceritakan tentang raja-raja yang
pernah memimpin Kerajaan Kutai, yaitu Kudungga, Aswawarman, dan Mulawarman.
Kutai dipercaya sebagai kerajaan Hindu tertua di Indonesia.

Tarumanegara

Kerajaan Tarumanegara didirikan pada abad ke-5 SM dan terletak di Jawa Barat.
Wilayah kekuasaannya meliputi Banten hingga Cirebon. Beberapa sumber sejarah yang
membahas kerajaan ini adalah buku karya Claudius Ptolomeus, berita dari Gunawarman
(pendeta dari Khasmir), dan berbagai macam prasasti, seperti Prasasti Ciaruten dan
Prasasti Pasir Kaleangkak.

Sumber ekonomi kerajaan ini adalah pertanian dan peternakan. Masyarakat


Tarumanegara juga mulai mengenal dan membudayakan teknik menulis pada batu atau
prasasti jika dilihat dari peninggalan-peninggalannya.

Mataram Kuno

Mataram Kuno berdiri pada abad ke-8 SM dan berlokasi di Jawa Tengah. Kerajaan ini
merupakan salah satu kerajaan yang memiliki sumber sejarah terlengkap. Mereka
meninggalkan banyak prasasti, yaitu Prasasti Mantyasih, Prasasti Kedu, Prasasti
Kalasan, Prasasti Kalitung, Prasasti Kelurak, Prasasti Dinoyo, dan Prasasti Canggal

Dari sisi politik, Kerajaan Mataram Kuno dipimpin oleh dua dinasti, yaitu Dinasti
Sanjaya dan Dinasti Syailendra. Kerajaan ini tergolong ke dalam kerajaan agraris yang
rakyatnya bermatapencaharian sebagai petani. Tapi karena Mataram Kuno cenderung
tertutup, mereka mengalami sedikit kesulitan dalam hal pengembangan ekonomi.

Kerajaan Mataram Kuno menghasilkan produk-produk kebudayaan yang hingga saat ini
masih dapat kita nikmati. Peninggalan Dinasti Sanjaya adalah Candi Gedong Sanga dan
Candi Dieng. Sementara itu, peninggalan Dinasti Syailendra meliputi Candi Borobudur,
Candi Mendut, dan Candi Pawon.

Sriwijaya

Kerajaan Sriwijaya dipercaya berdiri abad ke-7 SM. Terdapat perdebatan mengenai
lokasi kerajaan ini. Ada yang menyebut bahwa Kerajaan Sriwijaya bertempat di
Palembang, sementara sebagian lain percaya kalau kerajaan ini berlokasi di
Minagatamwan, Jambi. Sumber sejarah yang merujuk kepada kerajaan ini pun cukup
banyak, yaitu berupa prasasti, naskah, piagam, serta berita dari Cina.

Sriwijaya meninggalkan prasasti di dalam dan luar negeri. Beberapa prasasti


peninggalan Sriwijaya yang berada di dalam negeri adalah Prasasti Kedukan Bukit,
Prasasti Talang Tuwo, Prasasti Kota Kapur, dan Prasasti Amoghapasa. Sementara itu,
prasasti yang ditinggalkan di luar negeri adalah Prasasti Linggor, Prasasti Nalanda,
Prasasti Laiden, dan lain-lain.

Dari sisi politik, Kerajaan Sriwijaya berhasil mengembangkan politik ekspansi. Karena
itu, kerajaan ini mendapat julukan sebagai Negara Nusantara pertama. Sriwijaya juga
berhasil menguasai Selat Mahaka dan dipandang sebagai penguasa perdagangan
nasional dan internasional.

Singasari

Kerajaan Singasari adalah salah satu kerajaan maritim di Indonesia yang didirikan oleh
Ken Arok di Malang, Jawa Timur pada tahun 1222. Sumber sejarah yang menjelaskan
keberadaan kerajaan ini adalah Kitab Negarakertagama karya Mpu Prapanca yang
menceritakan tentang raja-raja yang memerintah Singasari. Ada pula Kitab Pararaton
yang memaparkan tentang misteri Ken Arok. Raja-raja yang pernah memimpin Singasari
berdasarkan Negarakertagama adalah Ken Arok, Anusapati, Tohjoyo, Rangawuni, dan
Kertanegara.
Ekonomi Kerajaan Singasari bertumpu pada pertanian, perdagangan, dan pelayaran.
Kondisi ekonomi Singasari semakin membaik di masa pemerintahan Kertanegara.
Singasari meninggalkan berbagai produk kebudayaan berupa candi dan patung.
Beberapa candi peninggalan Singasari adalah Candi Kidal, Candi Jago, dan Candi
Singasari. Sementara itu, patung-patung yang ditinggalkan adalah patung Ken Dedes
dan Kertanegara.

Majapahit

Berdasarkan sumber sejarah, Kerajaan Majapahit bertempat di sekitar Sungai Brantas,


Mojokerto. Majapahit dikenal sebagai kerajaan Hindu terbesar di Indonesia dan dijuluki
sebagai kerajaan nasional kedua karena berhasil menguasai sebagian besar wilayah
Nusantara.

Kerajaan Majapahit didirikan oleh Raden Wijaya, yaitu menantu dari raja Singasari
terakhir, Kertanegara. Raden Wijaya dinobatkan sebagai raja tahun 1293 M dengan
gelar Sri Kertarajasa Jayawardhana. Raden Wijaya meninggal tahun 1309 M dan
digantikan oleh putranya Jayanegara.

Jayanegara kemudian diteruskan oleh Tribhuana Tunggadewi. Setelah mengundurkan


diri di tahun 1350, Tribhuana Tunggadewi menunjuk anaknya, Hayam Wuruk, sebagai
raja. Hayam Wuruk ditemani oleh Gajah Mada sebagai mahapati. Di bawah
kepemimpinan Hayam Wuruk, Majapahit berhasil menaklukkan wilayah Nusantara.
Gajah Mada meninggal di tahun 1364 M, sementara Hayam Wuruk meninggal tahun
1389 M. Hayam Wuruk digantikan oleh Wikramawardhana yang menjabat selama 12
tahun sebelum wafat di tahun 1429 M.

Kerajaan Majapahit bergantung pada pertanian dan perdagangan di sektor ekonomi. Di


bawah kepemimpinan Hayam Wuruk, Majapahit membangun jalan lalu lintas dan
pelabuhan. Barang-barang yang didagangkan oleh Majapahit di antaranya adalah beras,
rempah-rempah, dan kayu cendana.

Kerajaan Majapahit meninggalkan berbagai candi sebagai produk kebudayaan, yaitu


Candi Panataran, Candi Brahu, Candi Bentar, Candi Bajang Ratu, dan Candi Tikus.
Majapahit juga meninggalkan berbagai karya sastra, seperti Kitab Negarakertagama,
Kitab Sutasoma, Kitab Paraton, dan Kitab Arjunawijaya.

TUGAS :
Diskusikan dengan teman sekelasmu kerajaan -kerajaan tersebut dilihat dari sudut
system pemerintahan, social ekonomi, kebudayaan dan pengaruhnya terhadap
kehidupan masyarakat sekarang ini?
Setelah itu masing-masing siswa di tiap kelas membuat laporan hasil Diskusinya sesuai
pembagian di bawah ini .
Kelas 11 IPS 1 membahas kerajaan Hindu Kutai dan Tarumanagara
Kelas 11 IPS 2 membahas kerajaan Budha Sriwijaya
Kelas 11 IPS 3 membahas kerajaan Hindu Budha Majapahit

Contoh Laporannya
Kerajaan Singosari
1. Sistem Pemerintahan, yaitu …………………………………………………… dstnya
2. Sistem Sosialnya, yaitu ………………………………………………………… dstnya
3. System ekonominya, yaitu ………………………………………………… dstnya
4. System kebudayaannya, yaitu …………………………………………. Dst dengan contohnya……..
5. Pengaruhnya terhadap kehidupan masyarakat di masa kini adalah …………………….

Anda mungkin juga menyukai