Anda di halaman 1dari 4

Bab 7

KERAJAAN –KERAJAAN MARITIM DI INDONESIA MASA


HINDU BUDHA

A. Identitas Modul
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas : XI IPS

B. Kompetensi Dasar
3.1 Menganalisis kerajaan-kerajaan maritim Indonesia pada masa Hindu dan
Buddha dalam sistem pemerintahan, sosial, ekonomi, dan kebudayaan
serta pengaruhnya dalam kehidupan masyarakat
Indonesia pada masa kini
4.1 menyajikan hasil penalaran tentang kerajaan-kerajaan maritim
Indonesiapada masa Hindu dan Buddha dalam sistem pemerintahan, sosial,
ekonomi, dan kebudayaan serta pengaruhnya dalam kehidupan masyarakat

C. Materi Pembelajaran
Pengertian Maritim
Kenapa Indonesia disebut negara maritim? Selain karena memiliki wilayah laut yang luas,
Indonesia disebut negara maritim karena sejak dulu masyarakatnya memanfaatkan sumber
daya di perairan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Contohnya melakukan pelayaran,
perdagangan laut, dan armada laut.

Maritim berasal dari bahasa latin, yaitu Mare yang artinya laut. Secara istilah maritim
diartikan “connecting to sea or near the sea”, yaitu hal-hal yang berhubungan dengan laut atau
dekat dengan laut. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), maritim adalah segala
sesuatu yang berkenaan dengan laut atau yang berhubungan dengan pelayaran dan
perdagangan di laut.

Ternyata awal mula munculnya julukan negara maritim di Indonesia itu sudah ada sejak zaman
kerajaan Hindu-Buddha. Kerajaan maritim Hindu-Buddha ini terbentuk karena beberapa faktor.
Beberapa di antaranya sebagai berikut:

1. Indonesia memiliki kekayaan rempah-rempah yang membuat masyarakat India dan Tiongkok
ingin berdagang dengan Indonesia
2. Letak geografis. Pulau Indonesia berada di lautan dengan perairan yang tenang, sehingga
memungkinkan untuk terjadinya perdagangan antar negara.
3. Pengetahuan. Masyarakat Indonesia memiliki pengetahuan akan rasi bintang dan arah mata
angin sebagai penunjuk jalan ketika berlayar dan memiliki pengetahuan dalam membangun
kapal laut. Hal ini yang memaksimalkan proses perdagangan.

Dalam aktivitas perdagangan ini, masyarakat Tiongkok dan India membawa pengetahuan
tentang kepercayaan mereka, yaitu kepercayaan Hindu dan Buddha. Sehingga kerajaan-
kerajaan maritim Indonesia memiliki ciri-ciri atau corak yang menggambarkan kepercayaan-
kepercayaan tersebut. Nah, kira-kira apa saja ya kerajaan maritim Hindu-Buddha yang ada di
Indonesia?

 
Macam-macam kerajaan maritim Hindu-Buddha di Indonesia

Kerajaan Kutai
Kerajaan Kutai berdiri di dekat Sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Namun, nggak banyak
peninggalan sejarah yang menceritakan kehidupan kerajaan ini. Peninggalan sejarah kerajaan
Kutai, yaitu 7 prasasti Yupa yang ditemui di Muara Kaman. Prasasti-prasasti tersebut ditulis
dengan bahasa Sansekerta dan huruf Pallawa.
Diyakini prasasti tersebut mengisahkan tentang raja-raja yang pernah memimpin Kerajaan
Kutai, beberapa di antaranya adalah Raja Kudungga, Raja Aswawarman, dan Raja
Mulawarman. Kerajaan Kutai dipercaya sebagai kerajaan Hindu tertua di Indonesia.

Pada masa Raja Mulawarman, kerajaan Kutai mencapai puncak keemasan dan diperkirakan
menjadi tempat singgah jalur perdagangan internasional yang menghubungkan Selat Makassar,
Filipina, dan China. Oleh karena itu, salah satu sumber perekonomian Kerajaan Kutai berasal
dari kegiatan perdagangan. Nah, salah satu buktinya adalah ditemukan barang-barang keramik,
arca dewa Trimurti, dan arca Ganesha.

Kerajaan Sriwijaya
Salah satu kerajaan maritim Hindu-Buddha terbesar di Indonesia adalah kerajaan Sriwijaya.
Kerajaan bercorak Buddha didirikan oleh Dapunta Hyang yang terletak di sekitar
pertemuan Sungai Musi dan Sungai Ogan, sampai ke pesisir di sebelah timur. Kalau dilihat dari
peta zaman sekarang, letak kerajaan ini ada di Palembang, Sumatera Selatan. Posisi kerajaan
yang berada di pesisir ini yang membuatnya strategis dalam melaksanakan aktivitas maritim.

Sungai-sungai dijadikan jalur lalu lintas dari wilayah pedalaman menuju laut dan juga
sebaliknya. Sebagai salah satu kerajaan maritim Hindu-Buddha, kerajaan Sriwijaya berfokus
pada kegiatan pelayaran dan perdagangan laut. Salah satu produk yang menjadi daya tarik
kerajaan ini adalah emas dan kapur barus. Lokasi kerajaan Sriwijaya yang strategis ini membuat
pelabuhannya ramai didatangi pelanggan dari India dan dari Tiongkok.

Meskipun sempat memegang julukan sebagai salah satu kerajaan maritim Hindu-Buddha
terbesar di Indonesia, kerajaan Sriwijaya mengalami kemunduran. Hal ini disebabkan oleh
beberapa faktor, di antaranya sebagai berikut

1. Serangan Kerajaan Chola dari India pada 1025 yang ingin merebut jalur perdagangan
Selat Malaka.
2. Kerajaan-kerajaan yang sudah ditaklukan di Semenanjung Malaya mulai melepaskan
diri, sehingga Kerajaan Sriwijaya tidak lagi menguasai jalur utama perdagangan maritim.
3. Serangan Majapahit ke Sumatera 1377

Kerajaan Mataram Kuno 


Kerajaan Mataram Kuno yang bercorak Hindu ini memiliki Ibu kota bernama Medang
Kamulan yang terletak di Jawa Tengah. Kerajaan ini dialiri Sungai Progo, Sungai Bogowonto dan
Sungai Bengawan Solo. Di dalam kerajaan ini terjadi aktivitas perdagangan dan pertanian yang
Kmenjadi sumber pendapatan mereka. Selain itu, kerajaan Mataram Kuno juga terletak pada
rute perdagangan antar pulau Maluku dan Selat Malaka. Hal ini yang menjadikan Kerajaan
Mataram Kuno salah satu kerajaan maritim Hindu Buddha terbesar di Indonesia.

Kerajaan Medang Kamulan


Kerajaan Medang Kamulan adalah kelanjutan dari Kerajaan Mataram Kuno yang dipindahkan
oleh Mpu Sindok ke daerah Jombang, Jawa Timur. Faktor yang mempengaruhi perpindahan ini
adalah adanya tekanan dari Kerajaan Sriwijaya di Sumatera dan faktor bencana alam. Selama
Mpu Sindok memerintah, ia dibantu oleh permaisurinya, Sri Wardhani.
Empu Sendok memegangpemerintahan dari tahun 929–947 dengan pusat pemerintahannya di
Watugaluh .Kehidupan sosial ekonomi masyarakat Kerajaan di Jawa Timur ini cukup baik,
karena mendapat perhatian dari raja-raja yang memerintah. Di antaranya Airlangga yan
memerintahkan membuat tanggul di Waringit Pitu (Prasasti Kalegen 1037) dan waduk-waduk di
beberapa bagian Sungai Brantas untuk pengairan sawah-sawah dan mengurangi bahaya banjir.
Mpu Sindok dengan Sri Wardhani berusaha membuat rakyat Kerajaan Medang untuk hidup
sejahtera dan makmur. Mpu Sindok bahkan membangun bendungan dan tanggul agar dapat
mendukung pertanian di Medang Kamulan. Setelah Mpu Sindok meninggal dunia, kekuasaan
Medang Kamulan berpindah ke Raja Dharmawangsa. Pada masa pemerintahan Raja
Dharmawangsa, Medang Kamulan menjalin persahabatan dengan berbagai kerajaan di
nusantara, salah satunya Kerajaan Bali.

Kerajaan Singasari
Singasari merupakan kerajaan bercorak Hindu yang didirikan oleh Ken Arok dan terletak di
Malang, Jawa Timur. Kerajaan Singa ssari mengalami masa kejayaan ketika dipimpin oleh Raja
Kertanegara. Pada saat itu, sektor perdagangan dan pelayaran Singasari berkembang sangat
pesat. Singasari melakukan ekspansif dengan politiknya dan memiliki armada laut yang kuat.
Komoditas yang diperdagangkan adalah rempah-rempah, kayu cendana, beras, dan emas.

Namun, pada tahun 1292 terjadi pembunuhan Kertanegara dalam Pemberontakan Jayakatwang
yang mengakibatkan Kerajaan Singasari runtuh. 

Kerajaan Tarumanegara

Kerajaan Tarumanegara dimulai ketika Maharesi Jayasingawarman datang ke Indonesia dari


Salankayana, India. Kerajaan ini berada di puncak kejayaan di bawah pimpinan Purnawarman,
yang merupakan raja ketiga. Raja Purnawarman merupakan seorang penganut keyakinan
Hindu. Ia membangun ibu kota kerajaan yang letaknya dekat dengan pantai. Kota tersebut
diberi nama Sundapura, yang menjadi cikal-bakal kata “Sunda”.

Perekonomian di pemerintahan Purnawarman sangat maju. Hal ini dibuktikan dengan raja
Purnawarman yang bersedekah 1.000 ekor sapi kepada para Brahmana. Pada saat itu,
mayoritas penduduk kerajaan Tarumanegara bermata pencaharian bertani. Wilayah kerajaan
ini meliputi hampir seluruh Jawa Barat dan menjalin hubungan diplomatik dengan Cina.

Namun, Kerajaan Tarumanegara terjadi penurunan ketika pergantian kekuasaan. Hal ini terjadi
karena adanya serangan dari kerajaan lain yaitu Kerajaan Majapahit. Pengalihan kekuasaan dari
Kerajaan Tarumanegara menjadi Kerajaan Sunda di bawah
kepemimpinan Raja Tarusbawa. Atas terjadinya keinginan ini, pada akhirnya kerajaan
Tarumanegara terbagi menjadi Kerajaan Sunda dan Kerajaan Galuh, dengan Sungai Citarum
yang memisahkannya.

Kerajaan Majapahit
Kerajaan Majapahit terletak di ibu kota Trowulan, Jawa Timur. Kerajaan ini didirikan
oleh Raden Wijaya, yang pada saat itu memanfaatkan kedatangan pasukan Mongol untuk
mengalahkan kerajaan yang dipimpin oleh Jayakatwang. Kerajaan Majapahit memiliki salah
seorang pejabat tinggi, yang bernama Gadjah Mada.

Kerajaan Majapahit dikenal sebagai salah satu kerajaan maritim terbesar di Nusantara.
Majapahit memiliki armada laut dengan berbagai fungsi dan bentuk kapal, seperti kapal perang,
kapal dagang, kapal khusus yang hanya digunakan kepentingan raja dan upacara keagamaan. 

Kerajaan Majapahit mengalami puncak kejayaan ketika dibawah pimpinan Hayam Wuruk. Pada
masa ini juga terjadi perkembangan pesat dalam kesusastraan. Beberapa di antaranya
adalah Kitab Negarakertagama yang dibuat oleh Mpu Prapanca. Kitab tersebut berisi sejarah
singkat berdirinya kerajaan Majapahit, dan Kitab Sutasoma yang ditulis oleh Mpu
Tantular yang berisi puisi Jawa Kuno yang ditulis pada masa keemasan kerajaan Majapahit.

D. LATIHAN SOAL

1. Berdasarkan Prasasti Tugu yang diketemukan di daerah Tugu Cilincing Jakarta Utara,
didapatkan informasi bahwa Raja Purnawarman memerintakan pengaliasaluran air Sungai
Gomati untuk kepentingan transportasi dan irigasi. Namun jikadihubungankan dengan
konteks saat ini selain untuk kepentingan di atas,penggalian saluran air tersebut bertujuan
untuk ....
a. mencegah terjadinya banjir di musim hujan
b. sarana pertahanan Kerajaan Tarumanegara
c. untuk ritual agama Hindu
d. menjadikan daerah yang subur
e. membangun sarana keagamaan
2. Pada masa Raja Balaputra Dewa, Kerajaan Sriwijaya berkembang pesat dan mencapai
zaman keemasan. Sriwijaya memiliki wilayah kekuasaan yang luas sebagain besar di
wilayah Sumatra, sebagian Jawa Barat, Tanjung Pura, Semenanjung Malaysia. Kebesaran
Kerajaan Sriwijaya tersebut satu diantaranya dipengaruhi oleh faktor geografis yaitu ....
a. kaya akan hasil bumi dan komoditas laut
b. Sriwijaya menarik bea cukai dari pelayaran
c. letak yang strategis dekat dengan Selat Malaka
d. menghasilkan rempah-rempah sebagai barang dagangan
e. berhasil menaklukkan Kerajaan Majapahit
3. Jika dianalisis dengan berbagai faktor seperti ekonomi, politik dan bencana alam,
perpindahan pusat pemerintahan Kerajaan Mataram Kuno dari Jawa Tengah ke Jawa Timur
oleh Mpu Sindok memiliki tujuan tertentu. Berdasarkan faktor ekonomi perpindahan pusat
kekuasaan untuk ....
a. Jawa Timur banyak terdapat pelabuhan untuk perdagangan antarpulau
b. Jawa Timur lebih aman dari ancaman serangan Kerajaan Sriwijaya
c. tanah di Jawa Timur lebih subur daripada di Jawa Tengah
d. Jawa Timur tidak memiliki gunung berapi sehingga aman dari bencana alam
e. masyarakat Jawa Tengah telah meninggalkan kehidupan agraris menjadi
maritim
4. Keberhasilan Kerajaan Majapahit memperluas hegemoninya sampai hampir ke seluruh Asia
Tenggara didukung oleh kekuatan militer dan politik luar negerinya yang dikenal dengan
“mitreka satata”, yang artinya ....
a. kerajaan yang tidak bersedia tunduk pada Majapahit akan diserang
b. raja Majapahit dianggap sebagai pemimpin persekutuan kerajaan di Nusantarara
c. setiap vasal harus menyerahkan upeti setiap tahun kepada Majapahit sebagai tanda
setia
d. menjalin persahabatan sederajat dengan kerajaan tetangga yang memiliki pengaruh
besar
e. kerajaan Majapahit wajib melindungi kerajaan yang berada dibawah pengaruhnya jika
mendapat serangan kerajaan lain
5. Proses interaksi di bidang perdagangan antara India dan Nusantara, kemudian berkembang
ke arah komunikasi budaya. Dalam hal ini budaya India berpengaruh atau menyuburkan
budaya Nusantara. Berdasarkan bukti-bukti arkeologi tertu masuknya pengaruh budaya
India di Nusantara diperkirakan pada abad ke-2 atau ke-3 Masehi. Hal ini didasarkan
pada ....
a. penemuan prasasti dalam bentuk Yupa di Kutai Kalimantan Timur
b. penemuan arca perunggu di daerah Sempaga Sulawesi Selatan
c. penemuan arca perunggu di bukit Siguntang di Sumatra Selatan
d. peninggalan berupa Candi Borobudur dan Candi Prambanan
e. penemuan prasasti dari Kerajaan Tarumanegara

Anda mungkin juga menyukai