KOMPETENSI DASAR
3.1 menganalisis sejarah sebagai ilmu, peristiwa, kisah, dan seni
4.1 menyajikan hasil telaah tentang sejarah sebagai ilmu, peristiwa, kisah dan seni
dalam bentuk lisan, tulisan dan/atau media lain
sejarah dapat dikatakan sebagai ilmu karena ia menjadi sumber-sumber pengetahuan tentang apa yang
terjadi pada masa lampau. Peristiwa pada masa lampau itu disusun secara sistematis menggunakan metode
kajian ilmiah, untuk apa menggunakan kajian ilmiah? Hal itu dikarenakan sejarah akan berpengaruh pada
masa-masa yang akan datang, maka sangat perlu untuk mendapatkan kebenarannya
Yang kedua adalah Objek berasal dari bahasa Latin objectus yang berarti dihadapan sasaran,
tujuan. Sejarah biasanya dimasukkan dalam ilmu tentang manusia (humaniora) karena selain
objek yang diteliti adalah manusia,khususnya perubahan atauperkembangan manusia pada
masa lalu,metodologi yang digunakan juga berbeda dengan ilmu lain, misalnya
antropologi.Lebih dari segalanya, objek dari sejarah ialah waktu.
Ketiga Generalisasi (bahasa Latin generalis bermaksud umum) adalah pekerjaan penyimpulan
dari yang khusus kepada yang umum. Generalisasi yang tersedia dapat menjadi dasar
penelitian bila sifatnya sederhana, sudah dibuktikan oleh peneliti sebelumnya, dan merupakan
accepted history. Generalisasi itu dapat dipakai sebagai hipotesis deskriptif, iaitu sebagai
dugaan sementara. Biasanya ia hanya berupa generalisasi konseptual.
Generalisasi atau kesimpulan umum memang sangat perlu dalam sejarah,sebab sejarah
adalah ilmu. Orang yang tak melakukan generalisasi tidak akan mampu membedakan antara
"pohon dengan hutan". Juga ia tidak akan mampu membedakan antara hutan dengan taman.
Sebab, keduanya mempunyai unsyang sama, yaitu pohon, danau, dan gundukan tanah.
Demikian pula ia tidak akan mengerti lalu-lintas. Yang dilihatnya hanyalah lampu hijau-kuning-
merah, polis, kereta, dan jalan raya. Generalisasi sejarah boleh berarti spesifikasi atau bahkan
anti-generalisasi bagi ilmu lain. Generalisasi bertujuan dua perkara penting, iaitu;(1)
saintifikasi dan (2) simplifikasi.
Ke empat, sejarah mempunyai Metode dalam Bahasa yunani methodos yang berarti cara.
Menurut Sartono Kartodirdjo (1992) metode adalah bagaimanaorang memperoleh
pengetahuan (how to know). Berkaitan dengan ilmu sejarah,metode sejarah adalah
bagaimana mengetahui tentang sejarah. Sejarawan harusmengetahui bagaimana ia
menggunakan ilmu metode itu pada tempat yang seharusnya. Sejarawan harus mengetahui
prosedur-prosedur yang akan ditempuh dalam menjaring informasi, pertanyaan, mengapa
dan bagaimana melakukan kritik terhadap sumber sejarah yang diperolehnya. Dalam kritik
sumber ada dua : kritik Intern yaitu melakukan pengujian terhadap kebenaran isisumber
(validitas) sedangkan kritik ekstern adalah pengujian terhadap keaslian sumber ( otentik).
Ke Lima, Teori berasal dari bahasa Yunani theoria yang berarti renungan. Seperti ilmu lainnya,
sejarah juga memiliki teori pengetahuanyang sering disebut filsafat sejarah kritis. Teori dalam
sejarah, umumnya berisi satu kumpulan tentang kaidah pokok suatu ilmu (Kuntowijoyo,
2001).
Apa yang dimaksud sejarah sebagai peristiwa? Sejarah merupakan sebuah fakta yang hadir dari masa lalu,
merupakan sebuah kejadian yang nyata dan benar-benar terjadi pada masanya. Sejarah menyajikan
penggambaran tentang peristiwa-peristiwa masa lalu, lebih spesifiknya yang dialami oleh manusia.
Kemudian peristiwa itu disusun secara ilmiah, di dalamnya terpadat gambaran waktu tertentu, kemudian
diberi tafsiran, dan dianalisis secara kritis agar mudah dipahami dan dimengerti.
Sejarah sebagai peristiwa dapat dipahami sebagai sesuatu yang terjadi di dalam kehidupan
masyarakat pada masa lampau. Di sini, pengertian ‘sesuatu yang terjadi di dalam kehidupan
masyarakat’ merupakan hal penting karena segala sesuatu yang terjadi yang tidak ada
hubungannya dengan kehidupan masyarakat bukanlah sejarah.
Peristiwa yang dapat digolongkan sebagai peristiwa sejarah haruslah unik, terjadi sekali saja
(einmalig) dan memiliki pengaruh yang besar pada masanya dan masa sesudahnya. Sejarah
sebagai peristiwa tidak dapat kita amatilagi karena kita tidak dapat lagi menyaksikan peristiwa
tersebut. Misalnya peristiwa 10 November 1945 ketika Bung Tomo membakar semangat arek-
arek(anak-anak) Suroboyo .
LATIHAN SOAL
1. Salah satu syarat sejarah sebagai peristiwa adalah unik. Unik artinya ….
a. bersifat multidimensional
b. ditulis olseh non sejarwan
c. Memiliki data yang kredibilitas
d. Peristiwanya hanya terjadi sekali
e. Dapat berubah sesuai perkembangan zaman