Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH SEJARAN

KERAJAAN MAJAPAHIT

Disusun Oleh :
Kelas X3
1. Warsiti
2. Salsabila Aulia khoirunnisa
3. Dede Sofyan
4. Latifah Dinar

SMA MA'ARIF BULAKAMBA


Makalah Sejarah Kerajaan Majapahit | ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya
yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk maupun pedoman bagi pembaca mengenai seni ukir..
Harapan kami semoga makalah tentang seni ukir ini membantu menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengetahuan yang kami miliki
sangat kurang. Oleh kerena itu, kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Makalah Sejarah Kerajaan Majapahit | i


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 1
C. Manfaat1
BAB II ISI 2
A. Sejarah Berdirinya Majapahit 2
B. Kejayaan Majapahit 3
C. Agama dan Kebudayaan Majapahit 4
D. Kehidupan Ekonomi Kerajaan Majapahit 5
E. Struktur Pemerintahan 6
F. Raja Yang Pernah Memimpin Majapahit 8
G. Jatuhnya Majapahit 8
H. Peninggalan Kerajaan Majapahit yang Tersebar di Indonesia 10
BAB III PENUTUP 15
A. Kesimpulan 15
B. Saran 15
DAFTAR PUSTAKA16

Makalah Sejarah Kerajaan Majapahit | ii


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Majapahit adalah sebuah kerajaan yang berpusat di Jawa Timur, Indonesia yang
pernah berdiri dari sekitar tahun 1293 hingga1550 M. Kerajaan ini mencapai puncak
kejayaannya menjadi kemaharajaan raya yang menguasai wilayah yang luas di
Nusantara pada masa kekuasaan Hayam Wuruk, yang berkuasa dari tahun
1350  hingga1389. Kerajaan Majapahit adalah kerajaan Hindu-Buddha terakhir yang
menguasai Nusantara dan dianggap sebagai salah satu dari negara terbesar dalam
sejarah Menurut Negarakertagama, kekuasaannya terbentang di Jawa, Sumatra,
Semenanjung, Malaya, Kalimantan, hingga Indonesia timur, meskipun wilayah
kekuasaannya masih diperdebatkan.
Hanya terdapat sedikit bukti fisik dari sisa-sisa Kerajaan Majapahit, dan sejarahnya tidak
jelas.Sumber utama yang digunakan oleh para sejarawan adalah Pararaton ('Kitab Raja-
raja') dalam bahasa Kawai dan Nagarakretagama dalam bahasa Jawa
Kuno. Pararaton terutama menceritakan Ken Arok (pendiri Kerajaan Singhasari) namun
juga memuat beberapa bagian pendek mengenai terbentuknya Majapahit. Sementara
itu, Nagarakertagama merupakan puisi  Jawa Kuno yang ditulis pada masa keemasan
Majapahit di bawah pemerintahan Hayam Wuruk. Setelah masa iCtu, hal yang terjadi
tidaklah jelas. Selain itu, terdapat beberapa prasasti dalam bahasa Jawa Kuno maupun
catatan sejarah dari Tiongkok dan negara-negara lain.
B. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui Sejarah Kebudayaan Majapahit
b. Untuk mengetahui Sejarah Berdirinya Kerajaan Majapahit
c. Untuk mengetahui Struktur Pemerintahan Kerajaan Majapahit.
C. Manfaat
Manfaat pembuatan makalah ini yaitu untuk menambah pengetahuan kita tentang
sejarah Kebudayaan Majapahit.

Makalah Sejarah Kerajaan Majapahit | 1


BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Berdirinya Majapahit


Pada saat terjadi serangan Jayakatwang, Raden Wijaya bertugas menghadang bagian
utara, ternyata serangan yang lebih besar justru dilancarkan dari selatan. Maka ketika
Raden Wijaya kembali ke Istana, ia melihat Istana Kerajaan Singasari hampir habis
dilalap api dan mendengar Kertanegara telah terbunuh bersama pembesar-pembesar
lainnya. Akhirnya ia melarikan diri bersama sisa-sisa tentaranya yang masih setia dan
dibantu penduduk desa Kugagu. Setelah merasa aman ia pergi ke Madura meminta
perlindungan dari Aryawiraraja. Berkat bantuannya ia berhasil menduduki tahta, dengan
menghadiahkan daerah tarik kepada Raden Wijaya sebagai daerah kekuasaannya.
Ketika tentara Mongol datang ke Jawa dengan dipimpin Shih-Pi, Ike-Mise, dan Kau
Hsing dengan tujuan menghukum Kertanegara, maka Raden Wijaya memanfaatkan
situasi itu untuk bekerja sama menyerang Jayakatwang. Setelah Jayakatwang terbunuh,
tentara Mongol berpesta pora merayakan kemenanganya. Kesempatan itu pula
dimanfaatkan oleh Raden Wijaya untuk berbalik melawan tentara Mongol, sehingga
tentara Mongol terusir dari Jawa dan pulang ke negrinya. Maka tahun 1293 Raden
Wijaya naik tahta dan bergelar Sri Kertajasa Jayawardhana.
Arca Harihara, dewa gabungan Siwa dan Wisnu sebagai penggambaran Kertarajasa.
Berlokasi semula di Candi Simping, Blitar, kini menjadi koleksi Museum Nasional
Republik Indonesia. Sebelum berdirinya Majapahit, Singhasari telah menjadi kerajaan
paling kuat di Jawa. Hal ini menjadi perhatian Kubilai Khan, penguasa Dinasti Yuan di
Tiongkok. Ia mengirim utusan yang bernama Meng Chi ke Singhasari yang menuntut
Uperi. Kertanagara, penguasa kerajaan Singhasari yang terakhir menolak untuk
membayar upeti dan mempermalukan utusan tersebut dengan merusak wajahnya dan
memotong telinganya. Kubilai Khan marah dan lalu memberangkatkan ekspedisi besar
ke Jawa tahun 1293. Ketika itu, Jayakatwang, adipati Kediri, sudah menggulingkan dan
membunuh Kertanegara. Atas saran Aria Wiraraja, Jayakatwang memberikan
pengampunan kepada Raden Wijaya, menantu Kertanegara, yang datang menyerahkan
diri. Kemudian, Wiraraja mengirim utusan ke Daha, yang membawa surat berisi
pernyataan, Raden Wijaya menyerah dan ingin mengabdi kepada Jayakatwang.
Jawaban dari surat diatas disambut dengan senang hati. Raden Wijaya kemudian diberi
hutan Tarik. Ia membuka hutan itu dan membangun desa baru. Desa itu
dinamai Majapahit, yang namanya diambil dari buah maja, dan rasa "pahit" dari buah
tersebut. Ketika pasukan Mongol tiba, Wijaya bersekutu dengan pasukan Mongol untuk
bertempur melawan Jayakatwang. Setelah berhasil menjatuhkan Jayakatwang, Raden
Wijaya berbalik menyerang sekutu Mongolnya sehingga memaksa mereka menarik
pulang kembali pasukannya secara kalang-kabut karena mereka berada di negeri asing.
Saat itu juga merupakan kesempatan terakhir mereka untuk menangkap angin muson
agar dapat pulang, atau mereka terpaksa harus menunggu enam bulan lagi di pulau
yang asing.
Tanggal pasti yang digunakan sebagai tanggal kelahiran kerajaan Majapahit adalah hari
penobatan Raden Wijaya sebagai raja, yaitu tanggal 15 bulan Kartika tahun 1215 saka
yang bertepatan dengan tanggal 10 November 1293. Ia dinobatkan dengan nama resmi
Kertarajasa Jayawardhana. Kerajaan ini menghadapi masalah. Beberapa orang
terpercaya Kertarajasa, termasuk Ranggalawe, Sora, dan Nambi memberontak
melawannya, meskipun pemberontakan tersebut tidak berhasil. Pemberontakan
Ranggalawe ini didukung oleh Panji Mahajaya, Ra Arya Sidi, Ra Jaran Waha, Ra
Lintang, Ra Tosan, Ra Gelatik, dan Ra Tati. Semua ini tersebut disebutkan dalam
Pararaton. Slamet Muljana menduga bahwa mahapatih Halayudha lah yang melakukan
konspirasi untuk menjatuhkan semua orang tepercaya raja, agar ia dapat mencapai
posisi tertinggi dalam pemerintahan. Namun setelah kematian pemberontak terakhir

Makalah Sejarah Kerajaan Majapahit | 2


(Kuti), Halayudha ditangkap dan dipenjara, dan lalu dihukum mati. Wijaya meninggal
dunia pada tahun 1309.
Putra dan penerus Wijaya adalah Jayanegara. Pararaton menyebutnya Kala Gemet,
yang berarti "penjahat lemah". Kira-kira pada suatu waktu dalam kurun pemerintahan
Jayanegara, seorang pendeta Italia,Oodrico da Pordenone  mengunjungi keraton
Majapahit di Jawa. Pada tahun 1328, Jayanegara dibunuh oleh tabibnya, Tanca. Ibu
tirinya yaitu Gayatri Rajapatni seharusnya menggantikannya, akan tetapi Rajapatni
memilih mengundurkan diri dari istana dan menjadi Bhiksuni. Rajapatni menunjuk anak
perempuannya Tribhuwana untuk menjadi ratu Majapahit. Pada tahun 1336, Tribhuwana
menunjuk Gajah Mada sebagai Mahapatih, pada saat pelantikannya Gajah Mada
mengucapkan Sumpah Palapa yang menunjukkan rencananya untuk melebarkan
kekuasaan Majapahit dan membangun sebuah kemaharajaan. Selama kekuasaan
Tribhuwana, kerajaan Majapahit berkembang menjadi lebih besar dan terkenal di
kepulauan Nusantara. Tribhuwana berkuasa di Majapahit sampai kematian ibunya pada
tahun 1350. Ia diteruskan oleh putranya, Hayam Wuruk.

B. Kejayaan Majapahit
Bidadari Majapahit yang anggun, arca cetakan emasapsara (bidadari surgawi) gaya khas
Majapahit menggambarkan dengan sempurna zaman kerajaan Majapahit sebagai
"zaman keemasan" nusantara. Hayam Wuruk, juga disebut Rajasanagara, memerintah
Majapahit dari tahun 1350 hingga 1389. Pada masanya Majapahit mencapai puncak
kejayaannya dengan bantuan mahapatihnya, Gajah Mada. Di bawah perintah Gajah
Mada (1313-1364), Majapahit menguasai lebih banyak wilayah. Menurut Kakawin
Nagarakretagama pupuh XIII-XV, daerah kekuasaan Majapahit meliputi Sumatra,
Semenajung Malaya, Kalimantan Sulawesi, kepulauan Nusa Tenggara, Maluku, Papua,
Tumasik (Singapura) sebagian kepulauan Filipina. Sumber ini menunjukkan batas terluas
sekaligus puncak kejayaan Kemaharajaan Majapahit.

Namun demikian, batasan alam dan ekonomi


menunjukkan bahwa daerah-daerah
kekuasaan tersebut tampaknya tidaklah
berada di bawah kekuasaan terpusat
Majapahit, tetapi terhubungkan satu sama lain
oleh perdagangan yang mungkin berupa
monopoli oleh raja. Majapahit juga memiliki
gmbr.Arca Emas Peninggalan Majapahit hubungan dengan Campa, Kamboja, Siam,
Birma bagian selatan, dan Vietnam, dan
bahkan mengirim duta-dutanya ke Tiongkok.
Selain melancarkan serangan dan ekspedisi
militer, Majapahit juga menempuh jalan
diplomasi dan menjalin persekutuan.
Kemungkinan karena didorong alasan politik,
Hayam Wuruk berhasrat mempersunting
Citraresmi (Pitaloka), putri Kerajaan Sunda
sebagai Permaisurinya. Pihak Sunda
menganggap lamaran ini sebagai perjanjian persekutuan. Pada 1357 rombongan raja
Sunda beserta keluarga dan pengawalnya bertolak ke Majapahit mengantarkan sang
putri untuk dinikahkan dengan Hayam Wuruk. Akan tetapi Gajah Mada melihat hal ini
sebagai peluang untuk memaksa kerajaan Sunda takluk di bawah Majapahit.
Pertarungan antara keluarga kerajaan Sunda dengan tentara Majapahit di lapangan
Bubat tidak terelakkan. Meski dengan gagah berani memberikan perlawanan, keluarga
kerajaan Sunda kewalahan dan akhirnya dikalahkan. Hampir seluruh rombongan
keluarga kerajaan Sunda dapat dibinasakan secara kejam. Tradisi menyebutkan bahwa
sang putri yang kecewa, dengan hati remuk redam melakukan "bela pati", bunuh diri

Makalah Sejarah Kerajaan Majapahit | 3


untuk membela kehormatan negaranya. Kisah Pasunda Bubat menjadi tema utama
dalam naskah Kidung Sunda yang disusun pada zaman kemudian di Bali dan juga
naskah Carita Parahiyangan. Kisah ini disinggung dalam Pararaton tetapi sama sekali
tidak disebutkan dalam Nagarakretagama. Kakawin Nagarakretagama yang disusun
pada tahun 1365 menyebutkan budaya Keraton yang adiluhung, anggun, dan canggih,
dengan cita rasa seni dan sastra yang halus dan tinggi, serta sistem ritual keagamaan
yang rumit. Sang pujangga menggambarkan Majapahit sebagai pusat mandala raksasa
yang membentang dari Sumatra ke Papiua, mencakup Semenanjung Malaya dan
Maluku. Tradisi lokal di berbagai daerah di Nusantara masih mencatat kisah legenda
mengenai kekuasaan Majapahit. Administrasi pemerintahan langsung oleh kerajaan
Majapahit hanya mencakup wilayah Jawa Timur dan Bali, di luar daerah itu hanya
semacam pemerintahan otonomi luas, pembayaran upeti berkala, dan pengakuan
kedaulatan Majapahit atas mereka. Akan tetapi segala pemberontakan atau tantangan
bagi ketuanan Majapahit atas daerah itu dapat mengundang reaksi keras.Pada tahun
1377, beberapa tahun setelah kematian Gajah Mada, Majapahit melancarkan serangan
laut untuk menumpas pemberontakan di Palembang.
Meskipun penguasa Majapahit memperluas kekuasaannya pada berbagai pulau dan
kadang-kadang menyerang kerajaan tetangga, perhatian utama Majapahit nampaknya
adalah mendapatkan porsi terbesar dan mengendalikan perdagangan di kepulauan
Nusantara. Padasaat inilah pedagang muslim dan penyebar agama Islam mulai
memasuki kawasan ini.

C. Kebudayaan Majapahit

Gapura Bajang Ratu, gerbang masuk salah


satu kompleks bangunan penting di ibu kota
Majapahit. Bangunan ini masih tegak berdiri
di Trowulan. "Dari semua bangunan, tidak
ada tiang yang luput dari ukiran halus dan
warna indah" [Dalam lingkungan dikelilingi
tembok] "terdapat pendopo anggun beratap
ijuk, indah bagai pemandangan dalam
gmbr.Bajang Ratu
lukisan... Kelopak bunga katangga gugur
tertiup angin dan bertaburan di atas atap.
Atap itu bagaikan rambut gadis yang
berhiaskan bunga, menyenangkan hati
siapa saja yang memandangnya".
Nagarakretagama menyebutkan budaya keraton yang adiluhung dan anggun, dengan
cita rasa seni dan sastra yang halus, serta sistem ritual keagamaan yang rumit. Peristiwa
utama dalam kalender tata negara digelar tiap hari pertama bulan Caitra (Maret-April)
ketika semua utusan dari semua wilayah taklukan Majapahit datang ke istana untuk
membayar upeti atau pajak. Kawasan Majapahit secara sederhana terbagi dalam tiga
jenis: keraton termasuk kawasan ibu kota dan sekitarnya; wilayah-wilayah di Jawa Timur
dan Bali yang secara langsung dikepalai oleh pejabat yang ditunjuk langsung oleh raja;
serta wilayah-wilayah taklukan di kepulauan Nusantara yang menikmati otonomi luas.  Ibu
kota Majapahit di Trowulan merupakan kota besar dan terkenal dengan perayaan besar
keagamaan yang diselenggarakan setiap tahun. Agama Buddha, Siwa, dan Waisnawa
(pemuja Wisnu) dipeluk oleh penduduk Majapahit, dan raja dianggap sekaligus titisan
Buddha, Siwa, maupun Wisnu. Nagarakertagama sama sekali tidak menyinggung
tentang Islam, akan tetapi sangat mungkin terdapat beberapa pegawai atau abdi istana
muslim saat itu. Walaupun batu bata telah digunakan dalam candi pada masa
sebelumnya, arsitek Majapahitlah yang paling ahli menggunakannya. Candi-candi
Majapahit berkualitas baik secara geometris dengan memanfaatkan getah tumbuhan
merambat dan gula merah sebagai perekat batu bata. Contoh candi Majapahit yang

Makalah Sejarah Kerajaan Majapahit | 4


masih dapat ditemui sekarang adalah Candi Tikus dan Gapura Bajang Ratu di Trowulan,
Mojokerto. Beberapa elemen arsitektur berasal dari masa Majapahit, antara lain gerbang
terbelah Candi Bentar, gapura paduraksa (kori agung) beratap tinggi, dan pendopo
berdasar struktur bata. Gaya bangunan seperti ini masih dapat ditemukan dalam
arsitektur Jawa dan Bali. Raja [Jawa] memiliki bawahan tujuh raja bermahkota. [Dan]
pulaunya berpenduduk banyak, merupakan pulau terbaik kedua yang pernah ada. Raja
pulau ini memiliki istana yang luar biasa mengagumkan. Karena sangat besar, tangga
dan bagian dalam ruangannya berlapis emas dan perak, bahkan atapnya pun bersepuh
emas. Kini Khan Agung dari China beberapa kali berperang melawan raja ini; akan tetapi
selalu gagal dan raja ini selalu berhasil mengalahkannya. Catatan yang berasal dari
sumber Italia mengenai Jawa pada era Majapahit didapatkan dari catatan perjalanan
Mattiussi, seorang pendeta Ordo Fransiskan dalam bukunya: "Perjalanan Pendeta
Odorico da Poedenone". Ia mengunjungi beberapa tempat di Nusantara: Sumatera,
Jawa, dan Banjarmasin di Kalimantan. Ia dikirim Paus untuk menjalankan misi Katolik di
Asia Tengah. Pada 1318 ia berangkat dari Padua, menyeberangi Laut Hitam dan
menembus Persia, terus hingga mencapai Kolkata, Madras, dan Srilanka. Lalu menuju
kepulauan Nikobar hingga mencapai Sumatera, lalu mengunjungi Jawa dan
Banjarmasin. Ia kembali ke Italia melalui jalan darat lewat Vietnam, China, terus
mengikuti Jalur Sultra menuju Eropa pada 1330. Di buku ini ia menyebut kunjungannya
di Jawa tanpa menjelaskan lebih rinci nama tempat yang ia kunjungi. Disebutkan raja
Jawa menguasai tujuh raja bawahan. Disebutkan juga di pulau ini terdapat banyak
cengkeh, kemukus, pala, dan berbagai rempah-rempah lainnya. Ia menyebutkan istana
raja Jawa sangat mewah dan mengagumkan, penuh bersepuh emas dan perak. Ia juga
menyebutkan raja Mongol beberapa kali berusaha menyerang Jawa, tetapi selalu gagal
dan berhasil diusir kembali. Kerajaan Jawa yang disebutkan di sini tak lain adalah
Majapahit yang dikunjungi pada suatu waktu dalam kurun 1318-1330 pada masa
pemerintahan Jayanegara.

D. Kehidupan Ekonomi Kerajaan Majapahit


Majapahit merupakan negara agraris dan sekaligus negara perdagangan. Pajak dan
denda dibayarkan dalam uang tunai. Ekonomi Jawa telah sebagian mengenal mata uang
sejak abad ke-8 pada masa kerajaan Medaang yang menggunakan butiran dan keping
uang emas dan perak. Sekitar tahun 1300, pada masa pemerintahan raja pertama
Majapahit, sebuah perubahan moneter penting terjadi: keping uang dalam negeri diganti
dengan uang "kepeng" yaitu keping uang tembaga impor dari China. Pada November
2008 sekitar 10.388 keping koin China kuno seberat sekitar 40 kilogram digali dari
halaman belakang seorang penduduk di Sidoarjo. Badan Pelestarian Peninggalan
Purbakala (BP3) Jawa Timur memastikan bahwa koin tersebut berasal dari era
Majapahit. Alasan penggunaan uang logam atau koin asing ini tidak disebutkan dalam
catatan sejarah, akan tetapi kebanyakan ahli menduga bahwa dengan semakin
kompleksnya ekonomi Jawa, maka diperlukan uang pecahan kecil atau uang receh
dalam sistem mata uang Majapahit agar dapat digunakan dalam aktivitas ekonomi
sehari-hari di pasar Majapahit. Peran ini tidak cocok dan tidak dapat dipenuhi oleh uang
emas dan perak yang mahal. Beberapa gambaran mengenai skala ekonomi dalam
negeri Jawa saat itu dikumpulkan dari berbagai data dan prasasti. Prasasti Canggu yang
berangka tahun 1358 menyebutkan sebanyak 78 titik perlintasan berupa tempat perahu
penyeberangan di dalam negeri (mandala Jawa) Prasasti dari masa Majapahit
menyebutkan berbagai macam pekerjaan dan spesialisasi karier, mulai dari pengrajin
emas dan perak, hingga penjual minuman, dan jagal atau tukang daging. Meskipun
banyak di antara pekerjaan-pekerjaan ini sudah ada sejak zaman sebelumnya, namun
proporsi populasi yang mencari pendapatan dan bermata pencarian di luar pertanian
semakin meningkat pada era Majapahit. Menurut catatan Wang Ta-Yuan, pedagan
Tiongkok, komoditas ekspor Jawa pada saat itu ialah lada, garam, kain dan burung
kakak tua, sedangkan komoditas impornya adalah mutiara, emas, perak, sutra, barang

Makalah Sejarah Kerajaan Majapahit | 5


keramik dan barang dari besi. Mata Uangnya dibuat dari campuran perak, timah putih,
timah hitam dan tembaga. Selain itu, catatan Odorico da Pordenone, biarawan Katolik
Roma dari Italia yang mengunjungi Jawa pada tahun 1312, menyebutkan bahwa istana
raja Jawa penuh dengan perhiasan emas, perak, dan permata  Kemakmuran Majapahit
diduga karena dua faktor. Faktor pertama; lembah sungai Brantas dan Bengawan Solo di
dataran rendah Jawa Timur utara sangat cocok untuk pertanian padi. Pada masa
jayanya Majapahit membangun berbagai infrastruktur irigasi, sebagian dengan dukungan
pemerintah. Faktor kedua; pelabuhan-pelabuhan Majapahit di pantai utara Jawa mungkin
sekali berperan penting sebagai pelabuhan pangkalan untuk mendapatkan komoditas
rempah-rempah Maluku. Pajak yang dikenakan pada komoditas rempah-rempah yang
melewati Jawa merupakan sumber pemasukan penting bagi
Majapahit. Nagarakretagama menyebutkan bahwa kemashuran penguasa Wilwatikta
 

telah menarik banyak pedagang asing, di antaranya pedagang dari India, Khmer, Siam
dan China. Pajak khusus dikenakan pada orang asing terutama yang menetap semi-
permanen di Jawa dan melakukan pekerjaan selain perdagangan internasional.
Majapahit memiliki pejabat sendiri untuk mengurusi pedagang dari India dan Tiongkok
yang menetap di ibu kota kerajaan maupun berbagai tempat lain di wilayah Majapahit di
Jawa.
E. Struktur Pemerintahan
Arca dewi Parwati sebagai perwujudan anumerta Tribhuwanottunggadewi, ratu Majapahit
ibunda Hayam Wuruk. Majapahit memiliki struktur pemerintahan dan susunan birokrasi
yang teratur pada masa pemerintahan Hayam Wuruk, dan tampaknya struktur dan
birokrasi tersebut tidak banyak berubah selama perkembangan sejarahnya. Raja
dianggap sebagai penjelmaan dewa di dunia dan ia memegang otoritas politik tertinggi.
a. Aparat birokrasi
Raja dibantu oleh sejumlah pejabat birokrasi dalam melaksanakan pemerintahan,
dengan para putra dan kerabat dekat raja memiliki kedudukan tinggi. Perintah raja
biasanya diturunkan kepada pejabat-pejabat di bawahnya, antara lain yaitu:
 Rakryan Mahamantri Katrini, biasanya dijabat putra-putra raja
 Rakryan Mantri ri Pakira-kiran, dewan menteri yang melaksanakan pemerintahan
 Dharmmadhyaksa, para pejabat hukum keagamaan
 Dharmma-upapatti, para pejabat keagamaan
Dalam Rakryan Mantri ri Pakira-kiran terdapat seorang pejabat yang terpenting
yaitu Rakryan Mapatih atau Patih Hamangkubhumi. Pejabat ini dapat dikatakan
sebagai perdana menteri yang bersama-sama raja dapat ikut melaksanakan
kebijaksanaan pemerintahan. Selain itu, terdapat pula semacam dewan
pertimbangan kerajaan yang anggotanya para sanak saudara raja, yang
disebut Bhattara Saptaprabhu.
b. Pembagian wilayah
Dalam pembentukannya, kerajaan Majapahit merupakan kelanjutan Singhasari,
terdiri atas beberapa kawasan tertentu di bagian timur dan bagian tengah Jawa.
Daerah ini diperintah oleh uparaja yang disebut Paduka Bhattara yang bergelar Bhre
atau "Bhatara i". Gelar ini adalah gelar tertinggi bangsawan kerajaan. Biasanya
posisi ini hanyalah untuk kerabat dekat raja. Tugas mereka adalah untuk mengelola
kerajaan mereka, memungut pajak, dan mengirimkan upeti ke pusat, dan mengelola
pertahanan di perbatasan daerah yang mereka pimpin. Selama masa pemerintahan
Hayam Wuruk (1350 s.d. 1389) ada 12 wilayah di Majapahit, yang dikelola oleh
kerabat dekat raja.
Hierarki dalam pengklasifikasian wilayah di kerajaan Majapahit dikenal sebagai
berikut:
1. Bhumi: kerajaan, diperintah oleh Raja
2. Nagara: diperintah oleh rajya (gubernur), atau natha (tuan), atau bhre (pangeran
atau bangsawan)
3. Watek: dikelola oleh wiyasa,
Makalah Sejarah Kerajaan Majapahit | 6
4. Kuwu: dikelola oleh lurah,
5. Wanua: dikelola oleh thani,
6. Kabuyutan: dusun kecil atau tempat sakral.

Hubungan dengan
No Provinsi Gelar Penguasa
Raja
Kahuripan
Bhre Tribhuwanatunggad
1 (atau janggala, ibu suri
Kahuripan ewi
sekarang surabaya)
Daha (bekas ibukota Rajadewi bibi sekaligus ibu
2 Bhre Daha
dariKediri) Maharajasa mertua
Tumapel (bekas
Bhre
3 ibukota Kertawardhana ayah
Tumapel
dari Singhasari)
Wengker Bhre paman sekaligus
4 Wijayarajasa
(sekarang Ponorogo) Wengker ayah mertua
Matahun
Bhre suami dari Putri
5 (sekarang Bojonegor Rajasawardhana
Matahun Lasem, sepupu raja
o)
Wirabhumi Bhre
6 Bhre Wirabhumi1 Anak
(Blambangan) Wirabhumi
Bhre
7 Paguhan Singhawardhana saudara laki-laki ipar
Paguhan
8 Kabalan Bhre Kabalan Kusumawardhani2 anak perempuan
Bhre keponakan
9 Pawanuan Surawardhani
Pawanuan perempuan
Lasem (kota pesisir Rajasaduhita
10 Bhre Lasem Sepupu
di Jawa Tengah) Indudewi
Pajang (sekarang Sur
11 Bhre Pajang Rajasaduhita Iswari saudara perempuan
akarta)
Mataram (sekarang Y Bhre
12 Wikramawardhana2 keponakan laki - laki
ogyakarta) Mataram

Sedangkan dalam Prasasti Wingun Pitu (1447 M) disebutkan bahwa pemerintahan


Majapahit dibagi menjadi 14 daerah bawahan, yang dipimpin oleh seseorang yang
bergelar Bhre. Daerah-daerah bawahan tersebut yaitu :

- Daha - Kahuripan - Kembang Jenar - Singhapura - gker


- Jagarag - Keling - Matahun - Tanjungpura - Wirabumi
- Kabalan - Kelinggapura - Pajang - Tumapel
Saat Majapahit memasuki era kemaharajaan Thalasokrasi saat pemerintahan Gajah
Mada, beberapa negara bagian di luar negeri juga termasuk dalam lingkaran pengaruh
Majapahit, sebagai hasilnya, konsep teritorial yang lebih besar pun terbentuk:
1. Negara Agung, atau Negara Utama, inti kerajaan. Area awal Majapahit atau
Majapahit Lama selama masa pembentukannya sebelum memasuki era
kemaharajaan. Yang termasuk area ini adalah ibukota kerajaan dan wilayah
sekitarnya dimana raja secara efektif menjalankan pemerintahannya. Area ini
meliputi setengah bagian timur Jawa, dengan semua provinsinya yang dikelola oleh
para Bhre (bangsawan), yang merupakan kerabat dekat raja.
Makalah Sejarah Kerajaan Majapahit | 7
2. Mancanegara, area yang melingkupi Negara Agung. Area ini secara langsung
dipengaruhi oleh kebudayaan Jawa, dan wajib membayar upeti tahunan.Wilayah
Mancanegara termasuk di dalamnya seluruh daerah Pulau Jawa lainnya, Madura
Bali dan juga Dharmasraya, Pagaruyung, Lampung dan Palembang di Sumatra.
3. Nusantara, adalah area yang tidak mencerminkan kebudayaan Jawa, tetapi
termasuk ke dalam koloni dan mereka harus membayar upeti tahunan. Termasuk
dalam area ini adalah kerajaan kecil dan koloni di Maluku, Kepulauan Nusa
Tenggara, Sulawesi, Kalimantan dan Semenanjung Malaya.
Ketiga kategori itu masuk ke dalam lingkaran pengaruh Kerajaan Majapahit. Akan tetapi
Majapahit juga mengenal lingkup keempat yang didefinisikan sebagai hubungan
diplomatik luar negeri:
1. Mitreka Satata, yang secara harafiah berarti "mitra dengan tatanan (aturan) yang
sama". Hal itu menunjukkan negara independen luar negeri yang dianggap setara
oleh Majapahit, bukan sebagai bawahan dalam kekuatan Majapahit. Menurut
Negarakertagama pupuh 15, bangsa asing adalah Syangkayodhyapura (Ayutthaya di
Thailand), Dharmmanagari (Kerajaan Nakhon Si Thammarat), Marutma, Rajapura
dan Sinhanagari (kerajaand i Myanmar),Kerajaan Champa,Kamboja (Kamboja), dan
Yawana (Annam).
2. Mitreka Satata dapat dianggap sebagai aliansi Majapahit, karena kerajaan asing di
luar negeri seperti China dan India tidak termasuk dalam kategori ini meskipun
Majapahit telah melakukan hubungan luar negeri dengan kedua bangsa ini.

F. Raja-Raja Yang Pernah Memimpin Majapahit


1. Raden Wijaya (1293-1309)
2. Jayanegara (1309-1328)
3. Tribuana Tungga Dewi (1328-1350)
4. Hayam Wuruk (1350-1389)
5. Kusumawardani-Wikramawardhana (1389-1399)
6. Suhita (1399-1429)
7. Bhre Tumapel (Kertawijaya) (1447-1451)
8. Rajasawardhana (1456-1466)
9. Kartabumi (1466-1478)

G. Jatuhnya Majapahit
Sesudah mencapai puncaknya pada abad ke-14, kekuasaan Majapahit berangsur-
angsur melemah. Setelah wafatnya Hayam Wuruk pada tahun 1389, Majapahit
memasuki masa kemunduran akibat konflik perebutan takhta. Pewaris Hayam Wuruk
adalah putri mahkota Kusumawardhani, yang menikahi sepupunya sendiri, pangeran
Wikramawardhana. Hayam Wuruk juga memiliki seorang putra dari selirnya Wirabhumi
yang juga menuntut haknya atas takhta. Perang saudara yang disebut Perang Paregreg
diperkirakan terjadi pada tahun 1405-1406, antara Wirabhumi melawan
Wikramawardhana. Perang ini akhirnya dimenangi Wikramawardhana, semetara
Wirabhumi ditangkap dan kemudian dipancung. Tampaknya perang saudara ini
melemahkan kendali Majapahit atas daerah-daerah taklukannya di seberang. Pada
kurun pemerintahan Wikramawardhana, serangkaian ekspedisi laut Dinasti Ming yang
dipimpin oleh laksamana Chaeng Ho, seorang jenderal muslim China, tiba di Jawa
beberapa kali antara kurun waktu 1405 sampai 1433. Sejak tahun 1430 ekspedisi Cheng
Ho ini telah menciptakan komunitas muslim China dan Arab di beberapa kota pelabuhan
pantai utara Jawa, seperti di Semarang, Demak, Tubah dan Ampel; maka Islam pun
mulai memiliki pijakan di pantai utara JawaWikramawardhana memerintah hingga tahun
1426, dan diteruskan oleh putrinya, Ratu Suhita, yang memerintah pada tahun 1426
sampai 1447. Ia adalah putri kedua Wikramawardhana dari seorang selir yang juga putri
kedua Wirabhumi. Pada 1447, Suhita mangkat dan pemerintahan dilanjutkan oleh
Kertawijaya, adik laki-lakinya. Ia memerintah hingga tahun 1451. Setelah Kertawijaya

Makalah Sejarah Kerajaan Majapahit | 8


wafat, Bhere Pamotan menjadi raja dengan gelar Rajasawardhana dan memerintah di
Kahuripan. Ia wafat pada tahun 1453 AD.
Terjadi jeda waktu tiga tahun tanpa raja akibat krisis pewarisan takhta. Girisawardhana,
putra Kertawijaya, naik takhta pada 1456. Ia kemudian wafat pada 1466 dan digantikan
oleh Singhawikramawardhana. Pada 1468 pangeran Kertabhumi memberontak terhadap
Singhawikramawardhana dan mengangkat dirinya sebagai raja Majapahit. Ketika
Majapahit didirikan, pedagang Muslim dan para penyebar agama sudah mulai memasuki
Nusantara. Pada akhir abad ke-14 dan awal abad ke-15, pengaruh Majapahit di seluruh
Nusantara mulai berkurang. Pada saat bersamaan, sebuah kerajaan perdagangan baru
yang berdasarkan Islam, yaitu Kesultanan Malaka, mulai muncul di bagian barat
Nusantara. Di bagian barat kemaharajaan yang mulai runtuh ini, Majapahit tak kuasa lagi
membendung kebangkitan Kesultanan Malaka yang pada pertengahan abad ke-15 mulai
menguasai Selat Malaka dan melebarkan kekuasaannya ke Sumatera. Sementara itu
beberapa jajahan dan daerah taklukan Majapahit di daerah lainnya di Nusantara, satu
per satu mulai melepaskan diri dari kekuasaan Majapahit. Sebuah tampilan model kapal
Majapahit di Museum Negara Malaysia, Kuala Lumpur Malaysia
Singhawikramawardhana memindahkan ibu kota kerajaan lebih jauh ke pedalaman di
Daha (bekas ibu kota Kerajaan Kediri) dan terus memerintah di sana hingga digantikan
oleh putranya Ranawijaya pada tahun 1474. Pada 1478 Ranawijaya mengalahkan
Kertabhumi dan mempersatukan kembali Majapahit menjadi satu kerajaan. Ranawijaya
memerintah pada kurun waktu 1474 hingga 1519 dengan gelar Girindrawardhana.
Meskipun demikian kekuatan Majapahit telah melemah akibat konflik dinasti ini dan mulai
bangkitnya kekuatan kerajaan-kerajaan Islam di pantai utara Jawa. Waktu berakhirnya
Kemaharajaan Majapahit berkisar pada kurun waktu tahun 1478 (tahun 1400 saka,
berakhirnya abad dianggap sebagai waktu lazim pergantian dinasti dan berakhirnya
suatu pemerintahan) hingga tahun 1527. Dalam tradisi Jawa ada sebuah Kronogram
atau candasengkala yang berbunyi sirna ilang kretaning bumi. Sengkala ini konon adalah
tahun berakhirnya Majapahit dan harus dibaca sebagai 0041, yaitu tahun 1400 Saka,
atau 1478 Masehi. Arti sengkala ini adalah “sirna hilanglah kemakmuran bumi”. Namun
demikian yang sebenarnya digambarkan oleh candrasengkala tersebut adalah gugurnya
Bhre Kertabumi, raja ke-11 Majapahit, oleh Girindrawardhana. prasasti Jiyu dan Petak,
Ranawijaya mengaku bahwa ia telah mengalahkan Kertabhumi dan memindahkan ibu
kota ke Daha (Kediri). Peristiwa ini memicu perang antara Daha dengan Kesultanan
Demak, karena penguasa Demak adalah keturunan Kertabhumi.
Peperangan ini dimenangi Demak pada tahun 1527. Sejumlah besar abdi istana,
seniman, pendeta, dan anggota keluarga kerajaan mengungsi ke pulau Bali.
Pengungsian ini kemungkinan besar untuk menghindari pembalasan dan hukuman dari
Demak akibat selama ini mereka mendukung Ranawijaya melawan Kertabhumi. Dengan
jatuhnya Daha yang dihancurkan oleh Demak pada tahun 1527, kekuatan kerajaan Islam
pada awal abad ke-16 akhirnya mengalahkan sisa kerajaan Majapahit. Demak dibawah
pemerintahan Raden (kemudian menjadi Sultan) Patah (Fatah), diakui sebagai penerus
kerajaan Majapahit. Menurut Babad Tanah Jawi dan tradisi Demak, legitimasi Raden
Patah karena ia adalah putra raja Majapahit Brawijaya V dengan seorang putri China.
Catatan sejarah dari Tiongkok, Portugis (Tome Pires), dan Italia (Pigafetta)
mengindikasikan bahwa telah terjadi perpindahan kekuasaan Majapahit dari tangan
penguasa Hindu ke tangan Adipati Unus, penguasa dari Kesultanan Demak, antara
tahun 1518 dan 1521 M.
Demak memastikan posisinya sebagai kekuatan regional dan menjadi kerajaan Islam
pertama yang berdiri di tanah Jawa. Saat itu setelah keruntuhan Majapahit, sisa kerajaan
Hindu yang masih bertahan di Jawa hanya tinggal kerajaan Blambangan di ujung timur,
serta Kerajaan Sunda yang beribukota di Pajajaran di bagian barat. Perlahan-lahan Islam
mulai menyebar seiring mundurnya masyarakat Hindu ke pegunungan dan ke Bali.
Beberapa kantung masyarakat Hindu Tengger hingga kini masih bertahan di
pegunungan Tengger, kawasan Bromo dan Semeru.

Makalah Sejarah Kerajaan Majapahit | 9


H. Peninggalan Kerajaan Majapahit yang Tersebar di Indonesia

1. Celengan Majapahit
Celengan ini ditemukan di trowulan, Jawa Timur dan
dipergunakan sekitar abad 14-15. Sekarang merupakan
koleksi Museum Gajah, Jakarta.

2. Arca Emas
Arca ini menggambarkan Bidadari Majapahit yang
anggun

3. Terakota Wajah
Banyak terakota ditemukan di wilayah
majapahit, namun yang menarik adalah
terakota yang dipercaya menggambarkan
wujud asli dari Gajah Mada.

4. Surya Majapahit
Surya Majapahit adalah lambang yang umumnya dapat
ditemui di reruntuhan Majapahit, sehingga Surya
Majapahit mungkin merupakan simbol kerajaan
Majapahit.

5. Arca Pertapa Hindu


Arca yang menggambarkan pertapa Hindu dari masa
Majapahit akhir ini sekarang merupakan koleksi Museum
für Indische Kunst, Berlin-Dahlem, Jerman.

Makalah Sejarah Kerajaan Majapahit | 10


6. Uang Gobog Majapahit
Benda yang zaman dahulu ini pernah digunakan sebagai
salah satu mata uang Kerajaan Majapahit ini terbuat dari
tembaga.

7. Candi Tikus
Candi peninggalan kerajaan Majapahit yang pertama yaitu
Candi Tikus. Candi ini berada komplek Trowulan di desa
Temon, kecamatan Trowulan, kabupaten Mojokerto, Jawa
Timur.

8. Candi Sukuh
Candi peninggalan kerajaan Majapahit selanjutnya
yaitu Candi Sukuh. Candi ini berada di desa Berjo,
kecamatan Ngargoyoso, kabupaten Karanganyar,
Jawa Tengah.Candi yang diperkirakan dibangun
pada tahun 1437 masehi.

9. Candi Brahu
Candi ini terletak di Trowulan, tepatnya terletak
di desa Bejijong, kecamatan Trowulan, kabupaten
Mojokerto, Jawa
Timur.Nama “Brahu” diperkirakan berasal dari
kata “Wanaru” atau “Warahu”, nama ini
didapatkan dari sebutan bangunan suci yang
disebutkan dalam Prasasti Alasantan, dimana
prasasti tersebut ditemukan tidak jauh dari Candi
ini.

10. Candi Cetho

Makalah Sejarah Kerajaan Majapahit | 11


Candi ini berada di dusun Ceto, desa Gumeng,
kecamatan Jenawi, kabupaten Karanganyar.
Selain itu, komplek Candi ini juga sering
digunakan oleh warga setempat dan peziarah yang
beragama Hindu sebagai tempat pemujaan.

11. Candi Wringin Branjang


Candi Wringin Branjang berada di desa
Gadungan, kecamatan Gandusari, kabupaten
Blitar, Jawa Timur. Bentuk dari Candi ini
sangat sederhana, dimana Candi ini tidak
memiliki kaki Candi, hanya memiliki badan
dan atap Candi.

12. Candi Pari


Candi peninggalan kerajaan Majapahit
selanjutnya adalah Candi Pari yang berada di
desa Candi Pari, kecamatan Porong, kabupaten
Sidoarjo, Jawa Timur. Sedangkan tahun
didirikannya Candi yaitu pada tahun 1371
masehi.

13. Candi Surawana


Candi Surawana (Surowono) adalah Candi bercorak Hindu
yang juga merupakan Candi peninggalan kerajaan
Majapahit ini terletak di desa Canggu, kecamatan Pare,
kabupaten Kediri.Diperkirakan Candi yang memiliki nama
sebenarnya yaitu Wishnubhawanapura ini dibangun pada
abad ke 14 masehi.

14. Candi Jabung


Candi yang berada di desa Jabung, kecamatan
Paiton, kabupaten Probolinggo, Jawa Timur ini
merupakan Candi peninggalan kerajaan
Majapahit bercorak Hindu.

15. Gapura Wringin Lawang


Gapura Wringin Lawang adalah gapura
peninggalan kerajaan Majapahit yang dibangun
Makalah Sejarah Kerajaan Majapahit | 12
pada abad ke 14 masehi. Gapura ini terletak di desa Jatipasar, kecamatan Trowulan,
kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

16. Gapura Bajang Ratu


Candi peninggalan kerajaan Majapahit yang
terakhir yaitu Gapura Bajang Ratu. Gapura
yang diperkirakan dibangun pada abad ke 14
ini terletak di desa Temon, kecamatan
Trowulan, kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

Makalah Sejarah Kerajaan Majapahit | 13


BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah  pada masanya Majapahit mencapai puncak
kejayaannya dengan bantuan mahapatihnya, Gajah Mada. Di bawah perintah Gajah
Mada (1313-1364), Majapahit menguasai lebih banyak wilayah. Menurut Kakawin
Nagarakretagama pupuh XIII-XV, daerah kekuasaan Majapahit meliputi Sumatra,
Semenajung Malaya, Kalimantan Sulawesi, kepulauan Nusa Tenggara, Maluku, Papua,
Tumasik (Singapura) sebagian kepulauan Filipina. Sumber ini menunjukkan batas terluas
sekaligus puncak kejayaan Kemaharajaan Majapahit.

B. Saran
Makalah ini tentulah masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu saya sangat
membutuhkan kontribusi kritik dan saran dari pembaca agar dijadikan sebagai intropeksi
bagi makalah ini untuk menjadi lebih baik lagi. Terima kasih kepada pihak-pihak yang
telah terlibat untuk mendukung dan membantu agar makalah ini dapat terselesaikan.

Makalah Sejarah Kerajaan Majapahit | 14


DAFTAR PUSTAKA

http://nesaci.com/sejarah-lengkap-kerajaan-majapahit/
http://id.wikepedia.org/wiki/majapahit
https://www.google.com/amp/s/waktuku.com/peninggalan -kerajaan-majapahit/amp/

Makalah Sejarah Kerajaan Majapahit | 15

Anda mungkin juga menyukai