KERAJAAN MAJAPAHIT
Disusun Oleh :
Kelas X3
1. Warsiti
2. Salsabila Aulia khoirunnisa
3. Dede Sofyan
4. Latifah Dinar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya
yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk maupun pedoman bagi pembaca mengenai seni ukir..
Harapan kami semoga makalah tentang seni ukir ini membantu menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengetahuan yang kami miliki
sangat kurang. Oleh kerena itu, kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 1
C. Manfaat1
BAB II ISI 2
A. Sejarah Berdirinya Majapahit 2
B. Kejayaan Majapahit 3
C. Agama dan Kebudayaan Majapahit 4
D. Kehidupan Ekonomi Kerajaan Majapahit 5
E. Struktur Pemerintahan 6
F. Raja Yang Pernah Memimpin Majapahit 8
G. Jatuhnya Majapahit 8
H. Peninggalan Kerajaan Majapahit yang Tersebar di Indonesia 10
BAB III PENUTUP 15
A. Kesimpulan 15
B. Saran 15
DAFTAR PUSTAKA16
A. Latar Belakang
Majapahit adalah sebuah kerajaan yang berpusat di Jawa Timur, Indonesia yang
pernah berdiri dari sekitar tahun 1293 hingga1550 M. Kerajaan ini mencapai puncak
kejayaannya menjadi kemaharajaan raya yang menguasai wilayah yang luas di
Nusantara pada masa kekuasaan Hayam Wuruk, yang berkuasa dari tahun
1350 hingga1389. Kerajaan Majapahit adalah kerajaan Hindu-Buddha terakhir yang
menguasai Nusantara dan dianggap sebagai salah satu dari negara terbesar dalam
sejarah Menurut Negarakertagama, kekuasaannya terbentang di Jawa, Sumatra,
Semenanjung, Malaya, Kalimantan, hingga Indonesia timur, meskipun wilayah
kekuasaannya masih diperdebatkan.
Hanya terdapat sedikit bukti fisik dari sisa-sisa Kerajaan Majapahit, dan sejarahnya tidak
jelas.Sumber utama yang digunakan oleh para sejarawan adalah Pararaton ('Kitab Raja-
raja') dalam bahasa Kawai dan Nagarakretagama dalam bahasa Jawa
Kuno. Pararaton terutama menceritakan Ken Arok (pendiri Kerajaan Singhasari) namun
juga memuat beberapa bagian pendek mengenai terbentuknya Majapahit. Sementara
itu, Nagarakertagama merupakan puisi Jawa Kuno yang ditulis pada masa keemasan
Majapahit di bawah pemerintahan Hayam Wuruk. Setelah masa iCtu, hal yang terjadi
tidaklah jelas. Selain itu, terdapat beberapa prasasti dalam bahasa Jawa Kuno maupun
catatan sejarah dari Tiongkok dan negara-negara lain.
B. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui Sejarah Kebudayaan Majapahit
b. Untuk mengetahui Sejarah Berdirinya Kerajaan Majapahit
c. Untuk mengetahui Struktur Pemerintahan Kerajaan Majapahit.
C. Manfaat
Manfaat pembuatan makalah ini yaitu untuk menambah pengetahuan kita tentang
sejarah Kebudayaan Majapahit.
B. Kejayaan Majapahit
Bidadari Majapahit yang anggun, arca cetakan emasapsara (bidadari surgawi) gaya khas
Majapahit menggambarkan dengan sempurna zaman kerajaan Majapahit sebagai
"zaman keemasan" nusantara. Hayam Wuruk, juga disebut Rajasanagara, memerintah
Majapahit dari tahun 1350 hingga 1389. Pada masanya Majapahit mencapai puncak
kejayaannya dengan bantuan mahapatihnya, Gajah Mada. Di bawah perintah Gajah
Mada (1313-1364), Majapahit menguasai lebih banyak wilayah. Menurut Kakawin
Nagarakretagama pupuh XIII-XV, daerah kekuasaan Majapahit meliputi Sumatra,
Semenajung Malaya, Kalimantan Sulawesi, kepulauan Nusa Tenggara, Maluku, Papua,
Tumasik (Singapura) sebagian kepulauan Filipina. Sumber ini menunjukkan batas terluas
sekaligus puncak kejayaan Kemaharajaan Majapahit.
C. Kebudayaan Majapahit
telah menarik banyak pedagang asing, di antaranya pedagang dari India, Khmer, Siam
dan China. Pajak khusus dikenakan pada orang asing terutama yang menetap semi-
permanen di Jawa dan melakukan pekerjaan selain perdagangan internasional.
Majapahit memiliki pejabat sendiri untuk mengurusi pedagang dari India dan Tiongkok
yang menetap di ibu kota kerajaan maupun berbagai tempat lain di wilayah Majapahit di
Jawa.
E. Struktur Pemerintahan
Arca dewi Parwati sebagai perwujudan anumerta Tribhuwanottunggadewi, ratu Majapahit
ibunda Hayam Wuruk. Majapahit memiliki struktur pemerintahan dan susunan birokrasi
yang teratur pada masa pemerintahan Hayam Wuruk, dan tampaknya struktur dan
birokrasi tersebut tidak banyak berubah selama perkembangan sejarahnya. Raja
dianggap sebagai penjelmaan dewa di dunia dan ia memegang otoritas politik tertinggi.
a. Aparat birokrasi
Raja dibantu oleh sejumlah pejabat birokrasi dalam melaksanakan pemerintahan,
dengan para putra dan kerabat dekat raja memiliki kedudukan tinggi. Perintah raja
biasanya diturunkan kepada pejabat-pejabat di bawahnya, antara lain yaitu:
Rakryan Mahamantri Katrini, biasanya dijabat putra-putra raja
Rakryan Mantri ri Pakira-kiran, dewan menteri yang melaksanakan pemerintahan
Dharmmadhyaksa, para pejabat hukum keagamaan
Dharmma-upapatti, para pejabat keagamaan
Dalam Rakryan Mantri ri Pakira-kiran terdapat seorang pejabat yang terpenting
yaitu Rakryan Mapatih atau Patih Hamangkubhumi. Pejabat ini dapat dikatakan
sebagai perdana menteri yang bersama-sama raja dapat ikut melaksanakan
kebijaksanaan pemerintahan. Selain itu, terdapat pula semacam dewan
pertimbangan kerajaan yang anggotanya para sanak saudara raja, yang
disebut Bhattara Saptaprabhu.
b. Pembagian wilayah
Dalam pembentukannya, kerajaan Majapahit merupakan kelanjutan Singhasari,
terdiri atas beberapa kawasan tertentu di bagian timur dan bagian tengah Jawa.
Daerah ini diperintah oleh uparaja yang disebut Paduka Bhattara yang bergelar Bhre
atau "Bhatara i". Gelar ini adalah gelar tertinggi bangsawan kerajaan. Biasanya
posisi ini hanyalah untuk kerabat dekat raja. Tugas mereka adalah untuk mengelola
kerajaan mereka, memungut pajak, dan mengirimkan upeti ke pusat, dan mengelola
pertahanan di perbatasan daerah yang mereka pimpin. Selama masa pemerintahan
Hayam Wuruk (1350 s.d. 1389) ada 12 wilayah di Majapahit, yang dikelola oleh
kerabat dekat raja.
Hierarki dalam pengklasifikasian wilayah di kerajaan Majapahit dikenal sebagai
berikut:
1. Bhumi: kerajaan, diperintah oleh Raja
2. Nagara: diperintah oleh rajya (gubernur), atau natha (tuan), atau bhre (pangeran
atau bangsawan)
3. Watek: dikelola oleh wiyasa,
Makalah Sejarah Kerajaan Majapahit | 6
4. Kuwu: dikelola oleh lurah,
5. Wanua: dikelola oleh thani,
6. Kabuyutan: dusun kecil atau tempat sakral.
Hubungan dengan
No Provinsi Gelar Penguasa
Raja
Kahuripan
Bhre Tribhuwanatunggad
1 (atau janggala, ibu suri
Kahuripan ewi
sekarang surabaya)
Daha (bekas ibukota Rajadewi bibi sekaligus ibu
2 Bhre Daha
dariKediri) Maharajasa mertua
Tumapel (bekas
Bhre
3 ibukota Kertawardhana ayah
Tumapel
dari Singhasari)
Wengker Bhre paman sekaligus
4 Wijayarajasa
(sekarang Ponorogo) Wengker ayah mertua
Matahun
Bhre suami dari Putri
5 (sekarang Bojonegor Rajasawardhana
Matahun Lasem, sepupu raja
o)
Wirabhumi Bhre
6 Bhre Wirabhumi1 Anak
(Blambangan) Wirabhumi
Bhre
7 Paguhan Singhawardhana saudara laki-laki ipar
Paguhan
8 Kabalan Bhre Kabalan Kusumawardhani2 anak perempuan
Bhre keponakan
9 Pawanuan Surawardhani
Pawanuan perempuan
Lasem (kota pesisir Rajasaduhita
10 Bhre Lasem Sepupu
di Jawa Tengah) Indudewi
Pajang (sekarang Sur
11 Bhre Pajang Rajasaduhita Iswari saudara perempuan
akarta)
Mataram (sekarang Y Bhre
12 Wikramawardhana2 keponakan laki - laki
ogyakarta) Mataram
G. Jatuhnya Majapahit
Sesudah mencapai puncaknya pada abad ke-14, kekuasaan Majapahit berangsur-
angsur melemah. Setelah wafatnya Hayam Wuruk pada tahun 1389, Majapahit
memasuki masa kemunduran akibat konflik perebutan takhta. Pewaris Hayam Wuruk
adalah putri mahkota Kusumawardhani, yang menikahi sepupunya sendiri, pangeran
Wikramawardhana. Hayam Wuruk juga memiliki seorang putra dari selirnya Wirabhumi
yang juga menuntut haknya atas takhta. Perang saudara yang disebut Perang Paregreg
diperkirakan terjadi pada tahun 1405-1406, antara Wirabhumi melawan
Wikramawardhana. Perang ini akhirnya dimenangi Wikramawardhana, semetara
Wirabhumi ditangkap dan kemudian dipancung. Tampaknya perang saudara ini
melemahkan kendali Majapahit atas daerah-daerah taklukannya di seberang. Pada
kurun pemerintahan Wikramawardhana, serangkaian ekspedisi laut Dinasti Ming yang
dipimpin oleh laksamana Chaeng Ho, seorang jenderal muslim China, tiba di Jawa
beberapa kali antara kurun waktu 1405 sampai 1433. Sejak tahun 1430 ekspedisi Cheng
Ho ini telah menciptakan komunitas muslim China dan Arab di beberapa kota pelabuhan
pantai utara Jawa, seperti di Semarang, Demak, Tubah dan Ampel; maka Islam pun
mulai memiliki pijakan di pantai utara JawaWikramawardhana memerintah hingga tahun
1426, dan diteruskan oleh putrinya, Ratu Suhita, yang memerintah pada tahun 1426
sampai 1447. Ia adalah putri kedua Wikramawardhana dari seorang selir yang juga putri
kedua Wirabhumi. Pada 1447, Suhita mangkat dan pemerintahan dilanjutkan oleh
Kertawijaya, adik laki-lakinya. Ia memerintah hingga tahun 1451. Setelah Kertawijaya
1. Celengan Majapahit
Celengan ini ditemukan di trowulan, Jawa Timur dan
dipergunakan sekitar abad 14-15. Sekarang merupakan
koleksi Museum Gajah, Jakarta.
2. Arca Emas
Arca ini menggambarkan Bidadari Majapahit yang
anggun
3. Terakota Wajah
Banyak terakota ditemukan di wilayah
majapahit, namun yang menarik adalah
terakota yang dipercaya menggambarkan
wujud asli dari Gajah Mada.
4. Surya Majapahit
Surya Majapahit adalah lambang yang umumnya dapat
ditemui di reruntuhan Majapahit, sehingga Surya
Majapahit mungkin merupakan simbol kerajaan
Majapahit.
7. Candi Tikus
Candi peninggalan kerajaan Majapahit yang pertama yaitu
Candi Tikus. Candi ini berada komplek Trowulan di desa
Temon, kecamatan Trowulan, kabupaten Mojokerto, Jawa
Timur.
8. Candi Sukuh
Candi peninggalan kerajaan Majapahit selanjutnya
yaitu Candi Sukuh. Candi ini berada di desa Berjo,
kecamatan Ngargoyoso, kabupaten Karanganyar,
Jawa Tengah.Candi yang diperkirakan dibangun
pada tahun 1437 masehi.
9. Candi Brahu
Candi ini terletak di Trowulan, tepatnya terletak
di desa Bejijong, kecamatan Trowulan, kabupaten
Mojokerto, Jawa
Timur.Nama “Brahu” diperkirakan berasal dari
kata “Wanaru” atau “Warahu”, nama ini
didapatkan dari sebutan bangunan suci yang
disebutkan dalam Prasasti Alasantan, dimana
prasasti tersebut ditemukan tidak jauh dari Candi
ini.
B. Saran
Makalah ini tentulah masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu saya sangat
membutuhkan kontribusi kritik dan saran dari pembaca agar dijadikan sebagai intropeksi
bagi makalah ini untuk menjadi lebih baik lagi. Terima kasih kepada pihak-pihak yang
telah terlibat untuk mendukung dan membantu agar makalah ini dapat terselesaikan.
http://nesaci.com/sejarah-lengkap-kerajaan-majapahit/
http://id.wikepedia.org/wiki/majapahit
https://www.google.com/amp/s/waktuku.com/peninggalan -kerajaan-majapahit/amp/