Anda di halaman 1dari 4

KERAJAAN ISLAM MAJAPAHIT

Disusun oleh:

Nama: Lina Sintia Dita Allyahna

Kelas: X MIPA 4.

MAN KOTA SORONG

2021/2022

KERAJAAN ISLAM MAJAPAHIT

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat allah SWT,bahwa kami telah menyelesaikan tugas mata pelajaran
Sejarah dalam bentuk makalah yang berjudul “Kerajaan Majapahit”. Dalam penyusunan tugas ini, tak
sedikit hambatan yang kami hadapi,namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan
makalah ini tidak lain berkat bantuan dorongan dan bimbingan orangtua sehingga kendala kendala yang
kami hadapi teratasi oleh karena itu kami mengucap terima kasih kepada.

Ibu guru Mata Pelajaran Sejarah yang telah memberikan tugas, petunjuk kepada kami sehingga kami
bermotifasi dan menyelesaikan tugas ini.

Orang tua yang telah turut membantu,membimbing dan mengatasi berbagai kesulitan sehingga tugas ini
selesai.

Dalam penulisan tugas makalah ini kami masih merasa banyak kekurangan baik pada teknis maupun
materi,mengingat akan kemampuan yang kami miliki untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat
kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Harapan kami semoga makalah ini dapat
bermanfaat dan menjadi sumbangan fikiran bagi pihak yang membutuhkan khususnya bagi kami
sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Semaka, Agustus 2015 Penyusun

BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang. Kerajaan bercorak Hindu yang terakhir dan terbesar di pulau Jawa adalah Majapahit.
Menurut cerita, nama kerajaan ini berasal dari buah maja yang rasanya pahit. Ketika orangorang Madura
bersama Raden Wijaya membuka hutan di Desa Tarik, mereka menemukan sebuah pohon maja yang
berbuah pahit. Padahal, rasa buah itu biasanya manis. Oleh karena itu, mereka menamakan pemukiman
yang baru mereka bangun itu sebagai Majapahit. Kerajaan Majapahit disebut sebagai kerajaan nasional
Indonesia yang kedua. Hal tersebut disebabkan oleh upaya yang besar dari kerajaan ini untuk
mewujudkan suatu cita-cita yaitu penyatuan Nusantara. Dalam perjalanan Sejarah, upaya integrasi
wilayah kepulauan Nusantara memang tidak sepenuhnya berlangsung dengan mulus dan dilakukakan
dengan cara Ksatria. Peristiwa bubat yang disusul dengan perpecahan internal di dalam tubuh Majapahit
sendiri menyebabkan cita-cita penyatuan tidak sepenuhnya dapat dilakukan. Meskipun demikian pada
awalnya, Majapahit merupakan kerajaan yang mempunyai wibawa dan kekuatan yang besar, sehingga
kerajaan lain harus berpikir ratusan kali untuk membelot atau memberontak terhadap kekuasaan yang
ada.

BAB II PEMBAHASAN

KERAJAAN MAJAPAHIT Majapahit adalah sebuah kerajaan yang berpusat di Jawa Timur, Indonesia, yang
pernah berdiri dari sekitar tahun 1293 hingga 1500 M. Kerajaan Majapahit Didirikan tahun 1294 oleh
Raden Wijaya yang bergelar Kertarajasa Jayawardana yang merupakan keturunan Ken Arok raja
Singosari. Kerajaan Majapahit adalah kerajaan Hindu-Buddha terakhir yang menguasai Nusantara dan
dianggap sebagai salah satu dari negara terbesar dalam sejarah Indonesia. Kekuasaannya terbentang di
Jawa, Sumatra, Semenanjung Malaya, Kalimantan, hingga Indonesia timur, meskipun wilayah
kekuasaannya masih diperdebatkan.

Letak Geografis Secara geografis letak kerajaan Majapahit sangat strategis karena adanya di daerah
lembah sungai yang luas, yaitu Sungai Brantas dan Bengawan Solo, serta anak sungainya yang dapat
dilayari sampai ke hulu.

Sejarah Terbentuknya Kerajaan Majapahit Pada saat terjadi serangan Jayakatwang, Raden Wijaya
bertugas menghadang bagian utara, ternyata serangan yang lebih besar justru dilancarkan dari selatan.
Maka ketika Raden Wijaya kembali ke Istana, ia melihat Istana Kerajaan Singasari hampir habis dilalap
api dan mendengar Kertanegara telah terbunuh bersama pembesar-pembesar lainnya. Akhirnya ia
melarikan diri bersama sisa-sisa tentaranya yang masih setia dan dibantu penduduk desa Kugagu.
Setelah merasa aman ia pergi ke Madura meminta perlindungan dari Aryawiraraja. Berkat bantuannya ia
berhasil menduduki tahta, dengan menghadiahkan daerah tarik kepada Raden Wijaya sebagai daerah
kekuasaannya. Ketika tentara Mongol datang ke Jawa dengan dipimpin Shih-Pi, IkeMise, dan Kau Hsing
dengan tujuan menghukum Kertanegara, maka Raden Wijaya memanfaatkan situasi itu untuk bekerja
sama menyerang Jayakatwang. Setelah Jayakatwang terbunuh, tentara Mongol berpesta pora
merayakan kemenanganya. Kesempatan itu pula dimanfaatkan oleh Raden Wijaya untuk berbalik
melawan tentara Mongol, sehingga tentara Mongol terusir dari Jawa dan pulang ke negrinya. Maka
tahun 1293 Raden Wijaya naik tahta dan bergelar Sri Kertajasa Jayawardhana. Raja-Raja Majapahit
Raden wijaya (1293-1309) Kalagamen (1309-1328) Sri Gitarja (1328-1350)

Hayam Wuruk (1350-1389) Mikramawardhana (1389-1429) Suhita (1429-1447) Kertawijaya (1447-1451)


Rajasarwardhana (1451-1453) Pyrwasisesa atau Girishawardhana (1456-1466) Bhre Pandansalas atau
Suraprabhawa (1466-1468) Bhre Kertabumi (1468-1478) Girindrawardhana (1478-1498) Patih Udara
(1498-1518) Kejayaan Majapahit Hayam Wuruk, juga disebut Rajasanagara, memerintah Majapahit dari
tahun 1350 hingga 1389. Pada masanya Majapahit mencapai puncak kejayaannya dengan bantuan
mahapatihnya, Gajah Mada. Di bawah perintah Gajah Mada (1313-1364), Majapahit menguasai lebih
banyak wilayah. Jatuhnya Majapahit Sesudah mencapai puncaknya pada abad ke-14, kekuasaan
Majapahit berangsur-angsur melemah. Setelah wafatnya Hayam Wuruk pada tahun 1389, Majapahit
memasuki masa kemunduran akibat konflik perebutan takhta. Struktur Pemerintahan Majapahit
memiliki struktur pemerintahan dan susunan birokrasi yang teratur pada masa pemerintahan Hayam
Wuruk, dan tampaknya struktur dan birokrasi tersebut tidak banyak berubah selama perkembangan
sejarahnya. Raja dianggap sebagai penjelmaan dewa di dunia dan ia memegang otoritas politik tertinggi.
Aspek Keagamaan Aspek keagamaan merupakan hal penting yang harus di perhatikan dari kerajaan
Majapahit, sebab penduduk di kerajaan besar ini menganut agama yang berdeda, yaitu Hindu, Buddha,
dan Syiwa-Buddha.

Aspek Budaya Nagarakretagama menyebutkan budaya keraton yang adiluhung dan anggun, dengan cita
rasa seni dan sastra yang halus, serta sistem ritual keagamaan yang rumit. Peristiwa utama dalam
kalender tata negara digelar tiap hari pertama bulan Caitra (Maret-April) ketika semua utusan dari
semua wilayah taklukan Majapahit datang ke istana untuk membayar upeti atau pajak. Kawasan
Majapahit secara sederhana terbagi dalam tiga jenis: keraton termasuk kawasan ibu kota dan
sekitarnya; wilayah-wilayah di Jawa Timur dan Bali yang secara langsung dikepalai

oleh pejabat yang ditunjuk langsung oleh raja; serta wilayah-wilayah taklukan di kepulauan Nusantara
yang menikmati otonomi luas. Aspek Ekonomi Majapahit merupakan negara agraris dan sekaligus
negara perdagangan. Pajak dan denda dibayarkan dalam uang tunai. Ekonomi Jawa telah sebagian
mengenal mata uang sejak abad ke-8 pada masa kerajaan Medang yang menggunakan butiran dan
keping uang emas dan perak. Sekitar tahun 1300, pada masa pemerintahan raja pertama Majapahit,
sebuah perubahan moneter penting terjadi: keping uang dalam negeri diganti dengan uang "kepeng"
yaitu keping uang tembaga impor dari China. Aspek Sosial Pola tata masyarakat Majapahit dibedakan
atas lapisan-lapisan masyarakat (strata) yang perbedaannya lebih bersifat statis. Peninggalan kerajaan
Majapahit : Bangunan: Candi Panataran, Sawentar, Tiga Wangi, Muara Takus Kitab : Negara Kertagama
oleh Mpu Prapanca, Sitosoma oleh Mpu Tantular yang memuat slogan Bhinneka Tunggal Ika.

BAB III PENUTUP KESIMPULAN Majapahit adalah sebuah kerajaan yang berpusat di Jawa Timur,
Indonesia, yang pernah berdiri dari sekitar tahun 1293 hingga 1500 M. Kerajaan Majapahit Didirikan
tahun 1294 oleh Raden Wijaya yang bergelar Kertarajasa Jayawardana yang merupakan keturunan Ken
Arok raja Singosari. Secara geografis letak kerajaan Majapahit sangat strategis karena adanya di daerah

lembah sungai yang luas, yaitu Sungai Brantas dan Bengawan Solo, serta anak sungainya yang dapat
dilayari sampai ke hulu. Raja-raja yang memerintah di Majapahit merupakan keturunan dari raja-raja
Singhasari, dengan raja pertamanya bernama Raden Wijaya. Hayam Wuruk, juga disebut Rajasanagara,
memerintah Majapahit dari tahun 1350 hingga 1389. Pada masanya Majapahit mencapai puncak
kejayaannya dengan bantuan mahapatihnya, Gajah Mada. Di bawah perintah Gajah Mada (1313-1364),
Majapahit menguasai lebih banyak wilayah. Sesudah mencapai puncaknya pada abad ke-14, kekuasaan
Majapahit berangsurangsur melemah. Setelah wafatnya Hayam Wuruk pada tahun 1389, Majapahit
memasuki masa kemunduran akibat konflik perebutan takhta. Majapahit memiliki struktur
pemerintahan dan susunan birokrasi yang teratur pada masa pemerintahan Hayam Wuruk. Di kerajaan
Majapahit menganut agama yang berdeda, yaitu Hindu, Buddha, dan Syiwa-Buddha. Perekonomian
Majapahit bertumpu pada sektor pertanian yang menghasilkan beras, kelapa, lada, pala, dan cengkih.
selain pertanian, Majapahit mengumbangkan pula perdagangan.Kemajuan kebudayaan di Kerajaaan
Majapahit meliputi seni bangunan, seni patung dan karya sastra.

Anda mungkin juga menyukai