Anda di halaman 1dari 11

KERAJAAN MAJAPAHIT

TUGAS SEJARAH KELAS X SEMESTER 2

Disusun oleh :

1) Adhwa Zaky Ghaisan ( 1 )


2) Elang Yudha Dharma ( 10 )
3) Muhammad Nathan R. S ( 22 )
4) Rayhan Zuliyanda ( 25 )

Kelas :
XB

SMA NEGERI 1 SAPURAN

2023/2024
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat pada waktunya. Adapun
judul makalah yang penulis ajukan adalah “KERAJAAN MAJAPAHIT”

Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran
Sejarah Indonesia. Dalam mempersiapkan, menyusun, dan menyelesaikan makalah ini,
penulis tidak lepas dari berbagai kesulitan dan hambatan yang dihadapi.

Penulis menyadari bahwa di dalam makalah ini masih banyak terdapat kelemahan dan
kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan saran, kritik, serta masukannya yang bersifat
membangun tentunya demi perbaikan dan pengembangan di dalam menyusun makalah di
masa mendatang.

Wonosobo,24 Januari 2024

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................... i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ......... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang............................................................................ ......................... 1


1.2 Rumusan masalah................................................................................................. 1
1.3 Tujuan......................................................................................... ........................ 1
1.4 Manfaat................................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Letak Geografis Kerajaan Majapahit.................................................................... 2


2.2 Aspek Bidang Pemerintahan Kerajaan Majapahit…............................................ 3
2.3 Kondisi Ekonomi Kerajaan Majapahit….............................................................. 4
2.4 Sosial Budaya Kerajaan Majapahit…................................................................... 5

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan........................................................................................................... 6
3.2 Saran........................................................................................... ......................... 6

DAFTAR PUSAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Majapahit adalah sebuah kerajaan kuno di Indonesia yang berpusat di Jawa Timur
yang pernah berdiri dari sekitar tahun 1293 hingga 1500 M oleh Raden Wijaya, Tepatnya di
daerah Trowulan yang sekarang menjadi Mojokerto. Berdirinya Kerajaan Majapahit
merupakan kelanjutan dari Kerajaan Singosari yang runtuh akibat serangan dari bangsa
Mongol. Kerajaan ini menuju puncak kejayaannya menjadi kemaharajaan raja yang
menguasai wilayah yang luas di Nusantara pada masa kekuasaan Hayam Wuruk, yang
berkuasa dari tahun 1350 hingga 1389.

Kerajaan Majapahit adalah kerajaan Hindu-Buddha terakhir yang menguasai


Nusantara dan dianggap sebagai salah satu dari negara terbesar dalam sejarah Indonesia.
Menurut Negarakertagama, kekuasaannya terbentang di Jawa, Sumatra, Semenanjung
Malaya, Borneo, Kepulauan Sulu, Manila (Saludung), hingga Indonesia timur, meskipun
wilayah kekuasaannya masih diperdebatkan.
B.Rumusan Masalah
1. Dimana Letak Geografis Kerajaan Majapahit ?
2. Bagaimana Bidang Pemerintahan Kerajaan Majapahit ?
3. Bagaimana Kondsi Ekonomi Kerajaan Majapahit ?
4. Bagaimana Kondisi Sosial Budaya Kerajaan Majapahit ?
C.Tujuan
1) Untuk mengetahui dimana letak Kerajaan Majapahit.
2) Untuk mengetahui bagaimana sejarah Kerajaan Majapahit.
3) Untuk mengetahui berbagai bidang dalam Kerajaan Majapahit.
4) Untuk mengetahui Politik Kerajaan Majapahit
5) Untuk mengetahui Kondisi Ekonomi Kerajaan Majapahit.
D.Manfaat
1. Manfaat bagi pembaca
2. Menyebarkan informasi mengenai Kerajaan Mataram
3. Memperluas wawasan ilmu pengetahuan Sejarah
4. Dapat dijadikan sumber penelitian selanjutnya

1
BAB II
PEMBAHASAN

A.Letak Geografis Kerajaan Majapahit

Secara geografis letak Kerajaan Majapahit sangat strategis karena adanya di


daerah lembah sungai yang luas, yaitu Sungai Brantas dan Bengawan Solo, serta anak
sungainya yang dapat dilayari sampai ke hulu, dengan pusat di hutan Tarik di Desa
Trowulan Mojokerto, Jawa Timur.

Jumlah catatan sejarah menjelaskan bahwa pusat Kerajaan Majapahit terletak di


Trowulan, Jawa Timur. Untuk membuktikan hal tersebut, pemerintah kolonial Belanda pun
membentuk badan purbakala bernama Oudheidkundige Vereeniging Majapahit (OVM) pada
15 April 1924. Berbagai bukti catatan kitab dan prasasti memang menyebut kerajaan
Majapahit memiliki luas wilayah yang amat besar. Wilayah kekuasaan Majaphit kurang lebih
sama dengan Wilayah Indonesia saat ini, ditambah dengan Malaysia, Brunei Darussalam,
Singapura, dan sebagian Filipina.

2
B.Aspek Bidang Pemerintahan Kerajaan Majapahit

Pola tata masyarakat majapahit dibedakan atas lapisan lapisan masyarakat


yang perbedaannya lebih bersifat statis. Walaupun di Majapahit terdapat empat kasta
seperti diindia, yang lebih dikenal dengan catur warna, tetapi hanya bersifat teoritis
dalam literatur istana.

 Pola ini dibedakan menjadi empat golongan masyarakat, yaitu brahmana, ksatria,
waisya dan sudra.
 Brahmana (kaum pendeta) mempunyai kewajiban menjalankan enam dharma,
yaitu mengajar, belajar, melakukan persajian untuk diri sendiri dan oranglain.
 Dari aspek kedudukan kaum wanita dalam kerajaan majapahit, mereka
mempunyai status yang lebih rendah dari para lelaki.

Raja kertanegara wafat pada tahun 1291 M, ketika keraton singasari saat itu
secara mendadak oleh jayakatwang (keturunan raja kediri). Dalam serangan itu raden
wijaya, menantu kertanegara, berhasil meloloskan diri dan lari ke madura untuk
meminta perlindungan dari bupati arya wiraraja. Atas bantuan dari arya wiraraja,
raden wijaya diterima dan diampuni oleh jayakatwang dan diberikan sebidang tanah
di tarik.

Sistem pemerintahan di Kerajaan Majapahit bersifat teritorial desentralisasi


dan didukung birokrasi yang rinci. Raja menjadi pemimpin tertinggi yang memiliki
otoritas politik tertinggi sebagai penguasa, dan dianggap sebagai penjelmaan
dewaStruktur pemerintahan Kerajaan Majapahit mencerminkan adanya kekuasaan
yang bersifat teritorial dan disentralisasikan dengan birokrasi yang terperinci. Raja

3
memegang otoritas politik tertinggi dan menduduki puncak hierarki kerajaan. Dalam
melaksanakan pemerintahan, raja dibantu oleh sejumlah pejabat birokrasi.

C.Kondisi Ekonomi Kerajaan Majapahit

Keberadaan kerajaan Majapahit ditopang oleh sektor pertanian dan


perdagangan. Dengan demikian berarti kerajaan Majapahit adalah kerajaan agraris
dan maritim. Di sektor pertanian padi dan hasil pertanian lainnya merupakan tulang
punggung perekonomian kerajaan.Dapat diketahui bahwa Kerajaan Majapahit
berkembang menjadi negara agraris dan maritim. Jadi mata pencaharian utama
masyarakat majapahit adalah bertani, berdagang, dan berlayar. Kerajaan Majapahit
juga telah menggunakan alat pembayaran berupa koin gobog.

Perdagangan dan pertanian merupakan salah dua hal yang mampu


mendongkrak perekonomian Kerajaan Majapahit. Untuk mendukung kehidupan
perekonomian kerajaan, maka Kerajaan Majapahit juga membangun berbagai sarana
untuk memudahkan proses berdagang, seperti jalan, lalu lintas sungai, dan pelabuhan.

Dibawah masa pemerintahan Hayam Wuruk, rakyat hidup dengan aman dan
tentram. Itu semua karena keamanan dan kemakmuran rakyat sangat penting sehingga
selalu diutamakan. Hal ini tentunya mendukung kegiatan keamanan dan
perekonomian, apalagi perdagangan.

Kerajaan Majapahit disebut sebagai kerajaan agraris dan maritim karena


Majapahit menggabungkan kedua kekuatan perekonomiannya, yaitu dari bercocok
tanam padi (agraris) dan perdagangan rempah-rempah (maritim).Pada masa kerajaan
Majapahit, Kerajaan Majapahit dianggap sebagai puncak kejayaan maritim nusantara

4
karena mampu menguasai dan menyatukan nusantara dan pengaruhnya meluas
sampai ke luar negeri. Setelah pemerintahan Raden Wijaya, Majapahit mulai
memperoleh modal untuk mengembangkan industri perkapalan kerajaan.

D.Sosial Budaya Kerajaan Majapahit

Bukti-bukti perkembangan kebudayaan di kerajaan Majapahit dapat diketahui


melalui peninggalan-peninggalan seperti candi antara lain, candi panataran (blitar),
candi tegalwangi dan surawana (pare, kediri), dan candi sawentar (blitar). Bidang
sastra antara lain, kitab negarakertagama, kitab arjunawiwaha, dan kitab kunjarakarna

Nagarakertagama menyebutkan budaya keraton yang adiluhung dan anggun,


dengan cita rasa seni dan sastra yang halus, serta sistem ritual keagamaan yang rumit.
Peristiwa utama dalam kalender tata negara digelar tiap hari pertama bulan Caitra
(Maret-April) ketika semua utusan dari semua wilayah taklukan Majapahit datang ke
istana untuk membayar upeti atau pajak..Perkembangan budaya di Kerajaan
Majapahit dapat diketahui dari peninggalan-peninggalan berikut;

•Candi

Candi peninggalan Kerajaan Majapahit antara lain Candi Panataran (Blitar), Candi
Tegalwangi dan Surawana (Pare, Kediri), Candi Sawentar (Blitar), Candi Sumberjati (Blitar),
Candi Tikus (Trowulan), dan bangunan-bangunan purba lainnya, terutama yang terdapat di
daerah Trowulan.

•Sastra

Hasil sastra zaman Majapahit dapat kita bedakan menjadi,

o Sastra zaman Majapahit awal, hasil sastra pada zaman ini adalah: Kitab
Negarakartagama karangan Mpu Prapanca (1365 M), Kitab Sutasoma dan Kitab
Arjunawiwaha karangan Mpu Tantular, Kitab Kunjarakarna tidak diketahui
pengarangnya.

5
o Sastra zaman Majapahit akhir, hasil sastra pada zaman Majapahit akhir ditulis dalam
bahasa Jawa Tengah, diantaranya ada yang ditulis dalam bentuk tembang (kidung) dan
gancaran (prosa).

BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan

Kerajaan Majapahit merupakan salah satu kerajjan besar di Indonesia yang


didirikan oleh Raden Wijaya pada tahun 1293. Setelah pemerintahan Raden Wijaya
berakhir, tahta Majapahit jatuh ke tangan putranya yakni Jayanagara. Saat
pemerintahan Tribhuwana Wijayatunggadewi terjadi pemberontakan Sadeng yang
mampu dipadamkan oleh Gajah Mada. Sumpah Palapa juga diikrarkan pada masa
pemerintahan Tribhuwana Wijayatunggadewi. Setelah Pemerintahan Tribhuwana
Wijayatunggadewi berakhir, Hayam Wuruk putranya menggantikannya.

Hayam Wuruk memerintah bersama dengan Gajah Mada sebagi Ptih


Amangkubumi. Hayam Wuruk merupakan tipe seorang pemimpin yang demokratis,
sedangkan Gajah Mada memimpin pasukannya dengan koersif. Walaupun tipe
kepeimpinan mereka berbeda, eduanya mampu membawa Majapahit ke masa
kejayaannya. Kejayaan Majapahit yang paling menonjol adalah luasnya daerah
kekuasaan Majapahit yang merupakan wujud dari Sumpah Palapa. Hubungan Hayam
Wuruk dan Gajah Mada tidak selamanya baik, hubungan mereka merenggang karena
peristiwa Perang Bubad.

Dalam kepemimpinan Hayam Wuruk dan Gajah Mada terdapat banyak nilai
karakter yang dapat diteladan generasi masa kini. Beberapa nilai tersebut antara lain
nilai nasionalis, nilai religius, nilai bertanggung jawab, nilai disiplin, nilai kerja keras,
nilai percaya diri, nilai menghargai keberagaman, dan nilai demokratis.

B.Saran

Dari keberadaanya Kerajaan Majapahit di wilayah kita pada masa yang lalu. Maka kita wajib
mensyukurinya. Rasa syukur tersebut dapat di wujudkan dalam sikap dan perilaku dengan hati yang
tulus serta di dorong rasa tanggung jawab yang tinggi untuk melestarikan dan memelihara budaya

6
nenek moyang kita. Jika kita ikut berpartisipasi dalam menjamin kelestariannya berarti kita ikut
mengangkat derajat dan jati diri bangsa. Oleh karena itu marilah kita bersama – sama menjaga dan
memelihara peninggalan budaya bangsa yang menjadi kebanggaan kita semua

7
DAFTAR PUSTAKA

http://vao07.blogspot.com/2016/07/makalah-sejarah-kerajaan-majapahit.html

http://hanatikah.blogspot.com/2015/02/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html

http://rinapatra.blogspot.com/2014/05/makalah-kerajaan-majapahit.html

http://nesaci.com/sejarah-lengkap-kerajaan-majapahit/

http://id.wikepedia.org/wiki/majapahit

http://ayha-samsuel.blogspot.com/2013/10/makalah-kerajaan-majapahit.html

Ghaisan, A. Z., Dharma, E. Y., Subhkan, N. R., & Zuliyanda, R. (2024). Kerajaan Majapahit.
Wonosobo: Permata Equator Media.

Anda mungkin juga menyukai