KERAJAAN MAJAPAHIT
DISUSUN
O
L
E
H
KELOMPOK 8
PAMILA
ANISA BELA
YEYEN
KELAS : X IPA 2
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan
banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.............................................................................................................. i
Daftar Isi....................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang........................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................... 1
1.3 Tujuan Masalah...................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................. 2
3.1 Kesimpulan............................................................................................................. 10
3.2 Saran....................................................................................................................... 11
Daftar Pustaka............................................................................................................... 12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Majapahit adalah sebuah kerajaan kuno di Indonesia yang berpusat di Jawa Timur
yang pernah berdiri dari sekitar tahun 1293 hingga 1500 M oleh Raden Wijaya, tepatnya di
daerah Trowulan yang sekarang menjadi Mojokerto. Berdirinya Kerajaan Majapahit
merupakan kelanjutan dari Kerajaan Singosari yanng runtuh akibat serangan dari bangsa
Mongol. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya menjadi kemaharajaan raya yang
menguasai wilayah yang luas di Nusantara pada masa kekuasaan Hayam Wuruk, yang
berkuasa dari tahun 1350 hingga 1389.
Kerajaan Majapahit adalah kerajaan Hindu-Buddha terakhir yang menguasai
Nusantara dan dianggap sebagai salah satu dari negara terbesar dalam sejarah Indonesia.
Menurut Negarakertagama, kekuasaannya terbentang di Jawa, Sumatra, Semenanjung
Malaya, Borneo, Kepulauan Sulu, Manila (Saludung), hingga Indonesia timur, meskipun
wilayah kekuasaannya masih diperdebatkan.
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Masalah
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Letak Geografis
Secara geografis letak Kerajaan Majapahit sangat strategis karena adanya di daerah
lembah sungai yang luas, yaitu Sungai Brantas dan Bengawan Solo, serta anak sungainya
yang dapat dilayari sampai ke hulu, dengan pusat di hutan Tarik di Desa Trowulan
Mojokerto, Jawa Timur.
2.2 Latar Belakang Berdirinya Kerajaan Majapahit
Pada saat terjadi serangan Jayakatwang, Raden Wijaya bertugas menghadang bagian
utara, ternyata serangan yang lebih besar justru dilancarkan dari selatan. Maka ketika Raden
Wijaya kembali ke istana, ia melihat istana Kerajaan Singasari hampir habis dilalap api dan
mendengar Kertanegara telah terbunuh bersama pembesar-pembesar lainnya. Akhirnya ia
melarikan diri bersama sisa-sisa tentaranya yang masih setia dan dibantu penduduk desa
Kugagu. Setelah merasa aman ia pergi ke Madura meminta perlindungan dari Arya Wiraraja.
Berkat bantuannya ia berhasil menduduki tahta, dengan menghadiahkan daerah tarik kepada
Raden Wijaya sebagai daerah kekuasaannya. Ketika tentara Mongol datang ke Jawa dengan
dipimpin Shih-Pi, Ike-Mise, dan Kau Hsing dengan tujuan menghukum Kertanegara, maka
Raden Wijaya memanfaatkan situasi itu untuk bekerja sama menyerang Jayakatwang. Setelah
Jayakatwang terbunuh, tentara Mongol berpesta pora merayakan kemenangannya.
Kesempatan itu pula dimanfaatkan oleh Raden Wijaya untuk berbalik melawan tentar
Mongol, sehingga tentara Mongol terusir dari Jawa dan pulang ke negerinya. Maka tahun
1293 Raden Wijaya naik tahta dan bergelar Sri Kertajasa Jayawardhana.
2
Adapun raja-raja yang sempat memerintah di Kerajaan Majapahit antara lain:
1. Raden Wijaya, bergelar Kertarajasa Jayawardhana (1293 - 1309)
2. Kalagamet, bergelar Sri Jayanagara (1309 - 1328)
3. Sri Gitarja, bergelar Tribhuwana Wijayatunggadewi (1328 - 1350)
4. Hayam Wuruk, bergelar Sri Rajasanagara (1350 - 1389)
5. Wikramawardhana (1389 - 1429)
6. Suhita (1429 - 1447)
7. Kertawijaya, bergelar Brawijaya I (1447 - 1451)
8. Sri Rajasawardhana, bergelar Brawijaya II (1451 - 1453)
9. Purwawisesa atau Girishawardhana, bergelar Brawijaya III (1456 - 1466)
10. Bhre Pandansalas, atau Suraprabhawa, bergelar Brawijaya IV (1466 - 1468)
11. Bhre Kertabumi, bergelar Brawijaya V (1468 - 1478)
12. Girindrawardhana, bergelar Brawijaya VI (1478 - 1498)
13. Hudhara, bergelar Brawijaya VII (1498-1518)
3
Patih di Kahuripan (1319-1321 M), tidak lama kemudian diangkat menjadi Patih di Kediri
(1322-1330 M).
4
Namun, tidak ada satu orangpun yang sanggup menggantikan Patih Gajah Mada. Kemudian
diangkatlah empat orang menteri dibawah pimpinan Punala Tanding. Hal itu tidak
berlangsung lama, keempat orang menteri tersebut digantikan oleh dua orang menteri, yaitu
Gajah Enggon dan gajah Manguri. Akhirnya, Hayam Wuruk memutuskan untuk mengangkat
Gajah Enggon sebagai Patih Mangkubumi menggantikan posisi Gajah Mada.
Keadaan Kerajaan Majapahit bertambah suram dengan wafatnya
Tribhuwanatunggadewi (ibunda Hayam Wuruk) tahun 1379 M. Kerajaan Majapahit semakin
kehilangan pembantu-pembantu yang cakap. Kemunduran Kerajaan Majapahit semakin jelas
setelah wafatnya Raja Hayam Wuruk tahun 1389 M. Berakhirlah masa kejayaan Majapahit.
5
Majapahit memiliki mata uang sendiri yang bernama gobog merupakan uang logam
yang terbuat dari campuran perak, timah hitam, timaah putih, dan tembaga. Bentuknya koin
dengan lubang ditengahnya. Dalam transaksi perdagangan, selain menggunakan mata uang
gobog, penduduk Majapahit juga menggunakan uang kepeng dari berbagai dinasti. Menurut
catatan Wang Ta-yuan pedagang dari Tiongkok, komoditas ekspor Jawa pada saat itu ialah
lada, garam, kain, dan burung kakak tua. Sedangkan komoditas impornya adalah mutiara,
emas, perak, sutra, barang keramik, dan barang dari besi.
6
Candala merupakan anak dari perkawinan campuran antara laki-laki (golongan sudra)
dengan wanita (dari ketiga golongan lainnya: brahmana, ksatria dan waisya).sehingga sang
anak mempunyai status lebih rendah dari ayahnya
Mleccha adalah semua bangsa diluar Arya tanpa memandang bahassa dan warna kulit,
yaitu para pedagang-pedagang asing (Cina, India, Champa, Siam, dll.) yang tidak menganut
agama Hindu.
Tuccha ialah golongan yang merugikan masyarakat, salah satu contohnya adalah para
penjahat. Ketika mereka diketahui melakukan tatayi, maka raja dapat menjatuhi hukuman
mati kepada pelakunya. Perbuatan tatayi adalah membakar rumah orang, meracuni sesama,
mengamuk, merusak, dan memfitnah kehormatan perempuan.
Dari aspek kedudukan dalam masyarakat Majapahit, wanita mempunyaai status yang
lebih rendah dari lelaki. Hal ini terlihat pada kewajiban mereka untuk melayani dan
menyenangkan hati para suami mereka saja. Wanita tidak boleh ikut campur dalam urusan
apapun, selain mengurusi daapur rumah tangga mereka. Dalam undang-undang Majapahit
pun para wanita yang sudah menikah tidak boleh bercakap-cakap dengan lelaki lain, dan
sebaliknya. Hal ini bertujuan untuk menghindari pergaulan bebas antara kaum pria dan
wanita.
2) Sastra
Hasil sastra zaman Majapahit dapat kita bedakan menjadi,
Sastra zaman Majapahit awal, hasil sastra pada zaman ini adalah: Kitab Negarakartagama
karangan Mpu Prapanca (1365 M), Kitab Sutasoma dan Kitab Arjunawiwaha karangan Mpu
Tantular, Kitab Kunjarakarna tidak diketahui pengarangnya.
7
Sastra zaman Majapahit akhir, hasil sastra pada zaman Majapahit akhir ditulis dalam
bahasa Jawa Tengah, diantaranya ada yang ditulis dalam bentuk tembang (kidung) dan
gancaran (prosa). Hasil sastra terpenting antara lain:
Kitab Pararaton, menceritakan riwayat raja-raja Singhasari dan Majapahit
Kitab Sundayana, menceritakan Peristiwa Bubat
Kitab Sorandaka, mencerikatan Pemberontakan Sora
Kitab Ranggalawe, menceritakan pemberontakan Ranggalawe
Panjiwijayakrama, menguraikan riwayat Raden Wijaya sampai menjadi raja
Kitab Usana Jawa, tentang penaklukan Pulau Bali oleh Gajah Mada dan Aryadamar,
pemindahan keraton Majapahit ke Gelgel, dan penumpasan raja raksasa Maya Denawa
Kitab Usana Bali, tentang kekacauan di Pulau bali akibat keganasan Maya Denawa yang
akhirnya dibunuh oleh dewa.
Selain kitab-kitab tersebut, masih ada kitab-kitab sastra lainnya seperti Paman Cangah,
Tantu Pagelaran, Calon Arang, Korawasrama, Babhuksah, Tantri Kamandaka, dan
Pancatantra
8
Berkembangnya agama Islam di pesisir pantai utara Pulau Jawa telah mengurangi
dukungan terhadap Kerajaan Majapahit.
Pada akhir abad ke-14 dan awal abad ke-15, pengaruh Majapahit di seluruh Nusantara
mulai berkurang. Pada saat bersamaan, sebuah kerajaan perdagangan baru yang berdasarkan
Islam, yaitu Kesultanan Malaka.
kekuatan Majapahit telah melemah akibat konflik dinasti ini dan mulai bangkitnya
kekuatan kerajaan-kerajaan Islam di pantai utara Jawa.
Waktu berakhirnya Kemaharajaan Majapahit berkisar pada kurun waktu tahun 1478 (tahun
1400 saka, berakhirnya abad dianggap sebagai waktu lazim pergantian dinasti dan
berakhirnya suatu pemerintahan) hingga tahun 1527. Dalam tradisi Jawa ada sebuah
kronogram atau candrasengkala yang berbunyi sirna ilang kretaning bumi. Sengkala ini
konon adalah tahun berakhirnya Majapahit dan harus dibaca sebagai 0041, yaitu tahun 1400
Saka, atau 1478 Masehi. Arti sengkala ini adalah “sirna hilanglah kemakmuran bumi”.
Namun demikian yang sebenarnya digambarkan oleh candrasengkala tersebut adalah
gugurnya Bhre Kertabumi, raja ke-11 Majapahit, oleh Girindrawardhana.
Menurut prasasti Jiyu dan Petak, Ranawijaya mengaku bahwa ia telah mengalahkan
Kertabhumi dan memindahkan ibu kota ke Daha (Kediri). Peristiwa ini memicu perang antara
Daha dengan Kesultanan Demak, karena penguasa Demak adalah keturunan Kertabhumi.
Peperangan ini dimenangi Demak pada tahun 1527. Sejumlah besar abdi istana, seniman,
pendeta, dan anggota keluarga kerajaan mengungsi ke pulau Bali. Pengungsian ini
kemungkinan besar untuk menghindari pembalasan dan hukuman dari Demak akibat selama
ini mereka mendukung Ranawijaya melawan Kertabhumi. Dengan jatuhnya Daha yang
dihancurkan oleh Demak pada tahun 1527, kekuatan kerajaan Islam pada awal abad ke-16
akhirnya mengalahkan sisa kerajaan Majapahit.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kerajaan Majapahit adalah Kerajaan bercorak Hidhu terakhir terbesar di Pulau jawa.
Kerajaan Majapahit didirikan pada tahun 1293 di Hutan Tarik, Mojokerto
Adapun raja-raja yang sempat memerintah di Kerajaan Majapahit antara lain:
1. Raden Wijaya, bergelar Kertarajasa Jayawardhana (1293 - 1309)
2. Kalagamet, bergelar Sri Jayanagara (1309 - 1328)
3. Sri Gitarja, bergelar Tribhuwana Wijayatunggadewi (1328 - 1350)
4. Hayam Wuruk, bergelar Sri Rajasanagara (1350 - 1389)
5. Wikramawardhana (1389 - 1429)
6. Suhita (1429 - 1447)
7. Kertawijaya, bergelar Brawijaya I (1447 - 1451)
8. Sri Rajasawardhana, bergelar Brawijaya II (1451 - 1453)
9. Purwawisesa atau Girishawardhana, bergelar Brawijaya III (1456 - 1466)
10. Bhre Pandansalas, atau Suraprabhawa, bergelar Brawijaya IV (1466 - 1468)
11. Bhre Kertabumi, bergelar Brawijaya V (1468 - 1478)
12. Girindrawardhana, bergelar Brawijaya VI (1478 - 1498)
13. Hudhara, bergelar Brawijaya VII (1498-1518)
Waktu berakhirnya Kemaharajaan Majapahit berkisar pada kurun waktu tahun 1478
(tahun 1400 saka, berakhirnya abad dianggap sebagai waktu lazim pergantian dinasti dan
berakhirnya suatu pemerintahan) hingga tahun 1527.
10
3.2 Saran
Semoga apa yang dijelaskan didalam makalah kami dapat dipahami dan dipelajari
oleh pembaca. Selain itu, dengan makalah ini semoga kita dapat mengetahui sejarah-sejarah
kerajaan Hindhu-Budha terutama Kerajaan Majapahit.
11
DAFTAR PUSTAKA
ayha-samsuel.blogspot.com/2013/10/makalah-kerajaan-majapahit.html.
12