Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH BIOLOGI

MENGENAI PENYAKIT PERNAPASAN

DISUSUN OLEH:
TYA MARSHA
Kelas :XI IPS 2

SMA NEGERI 1 NANGA PINOH


2021/2022
KATA PEGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb
Dengan memanjat puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat
dan hidayah-nya,kepada kita sekalian sehingga dalam kehidupan kita dapat berkarya serta
melaksanakan tugas dan kewajiban kita di bidang masing masing.Dan dengan izin nya itu
saya dapat menyelesaikan tugas‘makalah tentang penyakit pernapasan’dengan tepat
waktu.
Makalah ini disususn dengan bahasa yang sederhana dengan tujuan untuk mempermudah
pemahaman mengenai materi yang di bahas.Penyusun menyadari bahwa makalah ini terdapat
kekurangan dan kelemahan,oleh karena itu mohon di maafkan.

Sekian,saya berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca

Wasallamualaikum Wr.Wb

Nanga Pinoh,1Febuari 2021

Penyusun
PENDAHULUAN
1.LATAR BELAKANG
Pernapasan (atau ventilasi) adalah proses menggerakkan udara masuk dan keluar
dari paru-paru untuk memfasilitasi pertukaran gas dengan lingkungan internal tubuh,
terutama dengan memasukkan oksigen dan membuang karbon dioksida.
Semua makhluk aerobik membutuhkan oksigen untuk respirasi seluler, yang menggunakan
oksigen untuk memecah makanan untuk mendapatkan energi dan menghasilkan karbon
dioksida sebagai produk buangan. Pernapasan, atau "respirasi eksternal", membawa udara ke
paru-paru tempat pertukaran gas terjadi di alveolus melalui difusi. Sistem peredaran
darah tubuh mengangkut gas-gas ini ke dan dari sel-sel, tempat "respirasi seluler" terjadi.
Pernapasan semua vertebrata yang memiliki paru-paru terdiri dari siklus
berulang inhalasi dan ekshalasi melalui sistem tabung atau saluran udara bercabang yang
mengarah dari hidung ke alveolus. Jumlah siklus pernapasan per menit adalah laju respirasi,
dan merupakan salah satu dari empat tanda vital utama kehidupan.Dalam kondisi normal,
kedalaman dan laju pernapasan dikendalikan secara otomatis dan tidak sadar oleh
beberapa mekanisme homeostatis yang menjaga tekanan parsial karbon dioksida dan oksigen
dalam darah arteri konstan. Menjaga tekanan parsial karbon dioksida dalam darah arteri tidak
berubah di bawah berbagai keadaan fisiologis, memberikan kontribusi signifikan
terhadap kontrol ketat pH cairan ekstraseluler (extracellular fluid, ECF). Pernapasan yang
berlebihan (hiperventilasi) dan kurang bernapas (hipoventilasi), yang masing-masing
menurunkan dan meningkatkan tekanan parsial arteri karbon dioksida, menyebabkan
kenaikan pH ECF pada kasus pertama, dan penurunan pH pada kasus kedua. Keduanya
menyebabkan gejala yang menyakitkan.
Pernapasan memiliki fungsi penting lainnya. Pernapasan menyediakan mekanisme
untuk wicara, tawa dan ekspresi emosi yang serupa. Pernapasan juga digunakan
untuk refleks seperti menguap, batuk dan bersin. Hewan yang tidak dapat
melakukan termoregulasi dengan keringat, karena hewan tersebut tidak memiliki kelenjar
keringat yang cukup, dapat membuang panas melalui penguapan dengan terengah-engah.

2.PENYEBAB
Gangguan pernafasan adalah kondisi yang berpotensi mengancam jiwa dimana paru-paru
tidak dapat menyediakan cukup oksigen ke tubuh seseorang.
Ada dua tipe utama gangguan pernafasan pernafasan:
1.Gangguan pernafasan yang mempengaruhi bayi baru lahir
2.Gangguan pernafasan akut yang dapat mempengaruhi orang tanpa memandang usia.
Penyebab Gangguan Pernafasan Pada Anak
Sementara gangguan pernafasan neonatal (RDS) kadang-kadang dapat menjadi akibat
masalah genetik yang terkait dengan perkembangan paru-paru, paling sering terjadi kelahiran
prematur, terutama bayi yang lahir sekitar enam minggu sebelum tanggal jatuh tempo atau
lebih awal.
Penyebab RDS adalah kurangnya cairan di paru-paru bayi yang disebut surfaktan, yang
biasanya membantu menjaga kantung udara paru-paru tetap terbuka. Bila tidak ada cukup,
kantung ini roboh dengan setiap napas yang diambil bayi; Sel-sel yang rusak terkumpul di
saluran napas, sehingga lebih sulit bernafas. Sementara itu, kurang oksigen diambil dan lebih
banyak karbon dioksida terbentuk di dalam darah.
Gangguan pernafasan neonatal RDS terjadi pada lebih dari setengah bayi yang lahir antara
usia kehamilan 28 minggu, namun kurang dari sepertiga dari mereka yang lahir antara 32 dan
36 minggu. Semakin dini bayi, semakin besar risikonya mengembangkan RDS dan semakin
parah kondisinya.
Gangguan pernafasan yang mempengaruhi bayi adalah penyebab utama kematian pada bayi,
terhitung 20% kematian pada bayi baru lahir.
Semakin dini bayi itu, semakin besar kemungkinan ia akan mengalami sindrom
gangguan pernafasan. Ini dua kali lebih umum terjadi pada anak laki-laki sebagai anak
perempuan dan kemungkinannya akan terjadi:
1.Setelah operasi caesar (c-section)
2.Jika ada kekurangan oksigen sebelum lahir
3.Jika ibu menderita diabetes
Penyebab Gangguan Pernafasan Pada Orang Dewasa
Penyebab gangguan pernafasan akut yang paling umum adalah infeksi di paru-paru, seperti
infeksi dada atau pneumonia. Bekuan di paru-paru atau cedera paru-paru, seperti yang
disebabkan oleh kecelakaan mobil, juga bisa memicu kondisinya.
Namun, masalah di bagian tubuh lain juga bisa menyebabkan gangguan pernafasan akut. Ini
termasuk luka bakar, luka kecelakaan, infeksi, transfusi darah, atau bahkan melahirkan.
Baiklah, informasi ini dimaksudkan untuk melengkapi, bukan menggantikan saran dari dokter
atau kesehatan penyedia dan tidak dimaksudkan untuk mencakup semua kemungkinan
penggunaan, tindakan pencegahan, interaksi atau efek samping. Informasi ini mungkin tidak
sesuai dengan keadaan kesehatan tertentu Anda

3.AKIBAT

Normalnya manusia bernapas setidaknya 12-20 kali tiap menit. Namun ada kalanya
pernapasan atau respirasi kita terganggu sehingga napas menjadi terasa sulit, tidak nyaman,
atau tidak dapat bernapas sama sekali. Berikut beberapa gangguan respirasi yang biasa terjadi
pada manusia.
Pernapasan merupakan proses pertukaran udara yang dibutuhkan dan yang tidak dibutuhkan
oleh tubuh. Sistem ini bekerja dengan cara menyaring udara sehingga memberikan oksigen
bagi tubuh. Produk buangan dari sistem respirasi berupa karbondioksida dikeluarkan saat
mengembuskan napas.

Sistem respirasi juga berfungsi menyesuaikan suhu dan kelembapan tubuh dengan udara
sekitar. Fungsi lainnya yang tidak kalah penting yakni sebagai indra penciuman (hidung),
penghasil suara, serta membantu dalam mengatur keseimbangan dan pemeliharaan fungsi
berbagai sistem organ di dalam tubuh.
Untuk dapat bernapas dengan baik, saluran pernapasan yang sehat berperan sangat penting.
Saluran pernapasan terbagi menjadi dua bagian. Bagian pertama adalah saluran napas atas
yang meliputi area mulut, hidung, tenggorokan, laring, dan trakea. Bagian kedua adalah
saluran pernapasan bawah yang meliputi bronkus (cabang tenggorok), bronkiolus, dan alveoli
di paru-paru.
Gangguan Respirasi yang Sering Terjadi
Jika salah satu bagian dari organ respirasi bermasalah, secara otomatis sistem respirasi pun
akan terganggu. Berikut beberapa gangguan respirasi:

 Flu (influenza)
Penyakit influenza disebabkan oleh virus dan mudah sekali menular. Penularan bisa
melalui kontak langsung ke cairan atau melalui cairan yang keluar dari penderita saat
batuk atau bersin. Saat flu, hidung dipenuhi lendir sehingga mengganggu pernapasan.
 Faringitis
Keluhan utama pada penyakit ini adalah nyeri tenggorokan. Faringitis seringkali
disebabkan oleh infeksi virus, namun dapat juga disebabkan oleh bakteri, sehingga
untuk penanganannya dibutuhkan antibiotik. Beberapa kasus faringitis disebabkan
oleh alergi atau iritasi pada tenggorokan.
 Laringitis
Laringitis adalah gangguan pernapasan yang menyerang laring atau pita suara.
Peradangan yang terjadi biasanya disebabkan oleh penggunaan pita suara berlebihan,
iritasi, atau infeksi pada laring. Suara serak atau parau bahkan hilang sama sekali
adalah gejala umum yang muncul jika seseorang mengalami laringitis.
 Asma
Asma disebabkan oleh penyempitan saluran napas. Sesak napas menjadi tanda umum
dari penyakit ini. Biasanya sesak napas dibarengi oleh mengi (wheezing) yang
merupakan suara khas bernada tinggi saat pasien mengeluarkan napas.
 Bronkitis
Bronkitis adalah peradangan pada bronkus, yang merupakan saluran udara dari dan ke
paru-paru. Bronkitis umumnya dicirikan dengan batuk berdahak yang kadang
dahaknya bisa berubah warna.
 Emfisema
Emfisema menyerang kantung udara alias alveoli. Seseorang yang
terkena emfisema tidak selalu menunjukkan gejala yang khas. Namun seiring
perjalanan penyakitnya, biasanya penderita kondisi ini lambat laun akan mengalami
sesak saat bernapas. Gangguan ini adalah salah satu kondisi yang digolongkan
sebagai penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
 Pneumonia
Pneumonia, atau yang biasa disebut dengan radang paru-paru, merupakan peradangan
akibat infeksi. Batuk berdahak, demam, dan sesak napas adalah gejala umum dari
pneumonia. Ciri lain dari penyakit ini adalah dahak kental yang dapat berwarna
kuning, hijau, cokelat, atau bernoda darah.
 Kanker paru-paru
Merupakan salah satu jenis kanker paling berbahaya dengan angka kematian yang
tinggi. Terjadinya kanker paru-paru pada seseorang berkaitan erat dengan merokok
baik aktif maupun pasif, riwayat kanker paru-paru di keluarga, riwayat paparan zat
kimia dan gas beracun seperti asbestos dan radon, atau menghirup udara berpolusi
dalam jangka panjang.

Mengingat fungsinya yang vital bagi kelangsungan dan kualitas hidup, setiap orang
hendaknya menjaga kesehatan saluran pernapasannya dengan baik. Jika mengalami gangguan
respirasi yang sudah mengkhawatirkan, jangan ragu untuk segera menghubungi dokter

4.KESIMPULAN
Cara Mengatasi Sesak Napas yang Perlu Anda Ketahui
Sebagian orang mengalami sesak napas atau kesulitan bernapas hanya dalam waktu singkat,
namun sebagian orang lagi mengalaminya dalam jangka panjang, hingga berminggu-minggu.
Jika sesak napas yang Anda alami bukan karena kondisi darurat medis, Anda bisa mencoba
beberapa langkah berikut ini sebagai cara mengatasi sesak napas tanpa menggunakan obat-
obatan.

 Pursed-lip Breathing
Ini merupakan teknik bernapas sebagai cara mengatasi sesak napas yang sederhana
dan mudah dilakukan. Teknik ini membantu memperlambat laju pernapasan Anda,
yang membuat setiap napas lebih dalam dan lebih efektif. Anda bisa melakukannya
kapan saja ketika mengalami sesak napas, terutama saat membungkuk, mengangkat
benda, atau menaiki tangga. Caranya dengan merelaksasikan otot leher dan bahu
Anda. Tutup mulut Anda saat menghirup, dan ambil napas pelan-pelan melalui
hidung dalam dua hitungan, dan buang napas perlahan melalui celah bibir atau mulut
sampai hitungan keempat.
 Duduk dengan Posisi ke Depan dan Sedikit Membungkuk
Istirahat sambil duduk bisa membantu merilekskan tubuh Anda dan membuat
pernapasan lebih mudah. Duduklah di kursi dengan telapak kaki menapak lantai,
condongkan dada sedikit ke depan. Perlahan letakkan siku di lutut atau menahan dagu
dengan tangan. Otot leher dan bahu Anda harus tetap rileks. Posisi duduk ini juga bisa
Anda lakukan dengan bertumpu pada meja, istirahatkan lengan dan kepala Anda di
meja, jangan lupa gunakan bantal untuk menyangga kepala Anda agar posisi lebih
nyaman.
 Berdiri Menyandar Dinding
Berdiri menyandar pada tembok atau lainnya bisa turut membantu merilekskan tubuh
dan saluran pernapasan Anda. Berdiri dan bersandarlah pada dinding dengan
menempelkan pinggul. Jaga agar kaki Anda terbuka selebar bahu dan tangan berada
di samping kedua paha Anda. Santailah dan condongkan badan sedikit ke depan.
Anda juga bisa berdiri sambil telapak tangan Anda bertumpu pada meja dan
merilekskan otot leher dan bahu Anda.
 Berbaring Santai
Cobalah bernapas sambil berbaring miring dengan bantal di antara kedua kaki dan
kepala ditinggikan bertumpu pada bantal. Usahakan punggung tetap lurus. Atau
berbaring telentang dengan kepala ditinggikan beralaskan bantal dan lutut ditekuk
dengan meletakkan bantal di bawah lutut. Kedua posisi ini membantu tubuh dan
saluran udara Anda rileks, membuat pernapasan menjadi lebih mudah.
 Pernapasan Diafragma
Pernapasan diafragma juga dapat menjadi cara mengatasi sesak napas. Caranya, Anda
cukup duduk di kursi, lalu rilekskan lutut, bahu, kepala, dan leher. Letakan satu
tangan Anda di depan perut, dan satu lagi di depan dada. Bernapaslah dengan
perlahan melalui hidung, hingga tangan Anda merasakan perut Anda bergerak saat
bernapas. Saat Anda mengembuskan napas, kencangkan otot perut. Buanglah napas
perlahan melalui mulut dengan bibir mengerucut. Beri penekanan lebih pada embusan
napas dibandingkan saat menghirupnya. Jaga agar mengembuskan napas lebih lama
dari biasanya, sebelum perlahan menghirup napas lagi. Ulangi sekitar lima menit.
 Batuk
Batuk yang terkontrol juga dapat membantu Anda bernapas lebih baik. Terlebih jika
Anda memiliki banyak lendir dalam tenggorokan atau di sekitar paru-paru Anda.
 Kipas Angin
 Beberapa studi menyebutkan bahwa udara sejuk kipas angin bisa membantu
meredakan sesak napas. Anda cukup menyalakan kipas angin dan bernapaslah seperti
biasa. Tapi jangan lupa untuk sering membersihkan kipas angin agar tidak terpapar
debu.
 Minum Kopi
Kafein yang terdapat pada kopi disebut dapat melemaskan otot-otot di saluran napas
penderita asma. Hal ini dapat memperbaiki fungsi paru hingga empat jam.
 Pola Hidup Sehat
Gaya hidup sehat dapat membantu Anda terhindar dari serangan sesak napas.
Berhentilah merokok atau menghindari asap rokok, hindari paparan polusi udara, dan
turunkan berat badan jika Anda terlalu gemuk. Jaga pola makan dengan menu yang
sehat dan tidur yang cukup. Anda perlu berkonsultasi ke dokter terkait kemungkinan
masalah medis yang mendasari kondisi sesak napas yang Anda alami.

Kata Penutup
Demikian yang dapat saya paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahas
dalam makalah ini,tentu sangat banyak kekurangan dan kelemahan nya kerana terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya referensi yang ada hubungannya dengan makalah ini.
Penulis sangat berharap kepada pembaca ,agar dapat memberikan kritik dan
saran.Semoga makalah ini memberikan manfaat kepada penulis dan khususnya bagi para
pembaca.Sekian terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai