Anda di halaman 1dari 7

KLIPING

MACAM-MACAM ALIRAN SENI RUPA

D
I
S
U
S
U
N

OLEH :

ANISA LESTARI
KELAS : XI IPA 2

SMA KRISTEN SINAR KASIH


TAHUN 2021
Aliran Seni Rupa | Macam-Macam,
Ciri-Ciri dan Contoh Gambarnya
Seni rupa merupakan aliran seni yang meliputi seni pahat dan seni lukis. Seni rupa
memiliki banyak aliran yang berbeda. Beberapa macam-macam aliran seni rupa yang cukup
terkenal misalnya adalah naturalisme, realisme, romantisme, surrealisme, abstrak, pop art,
neok lklasik dan lain-lain. Secara umum definisi dan pengertian seni rupa adalah suatu
cabang seni yang menghasilkan karya seni dimana bentuk dan kualitasnya dapat dirasakan
oleh indera manusia, khususnya indera penglihatan dan indera peraba. Karya seni rupa
dapat dinikmati oleh masyarakat secara umum karena dapat memiliki bentuk dan wujud nyata
dan dapat dilihat.
Seni rupa dapat berupa seni rupa 2 dimensi atau 3 dimensi. Selain itu terdapat
8 unsur-unsur seni rupa yakni titik, garis, bidang, bentuk, ruang, warna, tekstur, dan gelap
terang. Tiap unsur memiliki kesinambungan satu sama lain hingga menghasilkan karya yang
estetika. Selain itu terdapat banyak aliran-aliran seni rupa yang berbeda satu sama lain. Tiap
aliran memiliki ciri-ciri dan karakteristik masing-masing, bisa dari segi konsep, tema, teknik
pembuatan, hingga dari sisi historisnya.
Macam-Macam Aliran Seni Rupa
Berikut ini akan dijelaskan jenis-jenis aliran seni rupa beserta penjelasan, ciri-ciri serta
contoh gambarnya.
1. Naturalisme

Aliran seni rupa yang pertama adalah aliran naturalisme.


Aliran ini merupakan aliran seni rupa yang berusaha
melukiskan sebuah objek yang mempunyai kesamaan dengan
keadaan alam, misalnya lukisan pemandangan gunung atau
pantai.
Ciri-ciri naturalisme yang utama adalah bertemakan tentang
alam. Selain itu teknik warna menggunakan gradiasi warna, serta memiliki susunan
perspektif, tekstur, perwarnaan serta gelap terang yang dikerjakan dengan teliti dan detail.
Tokoh dan seniman yang mempopulerkan aliran naturalisme misalnya adalah Wakidi Basuki
Abdullah, Gambir Anom, Abdullah Sudrio Subroto, Theodore Rousseu, Franss Hall, William
Bliss Baker, dan William Hogart.
2. Realisme

Berikutnya ada aliran seni rupa realisme. Realisme


merupakan salah satu jenis aliran seni rupa yang
menggambarkan objek dengan situasi dan keadaan yang
benar-benar nyata dan tidak hanya berfokus pada satu objek
tertentu saja.
Ciri-ciri realisme adalah menggambarkan kegiatan yang ada
pada kehidupan sehari-hari di sekitar kita. Lukisan dibuat apa
adanya dan antar objek terlihat seperti satu kesatuan. Detail kecil juga harus diperhatikan agar
lukisan tampak lebih nyata.
Tokoh dan seniman yang mempopulerkan aliran realisme misalnya adalah Gustove
Corbert, Fransisco de Goya, Honore Daumier, Raden Saleh, Rustamaji, S. Soedjojono,
Tarmizi, dan Dede Erisupria.
3. Romantisme

Romantisme merupakan salah satu aliran seni rupa yang


menggambarkan suasana atau kejadian, memiliki nilai
fantastis, irasional, dramatis dan absurd. Umumnya jenis
aliran seni rupa menggambarkan sesuatu yang dramatis atau
romantis.
Ciri-ciri romantisme adalah lukisan mengandung sebuah
cerita yang dramatis dan emosional. Karakteristiknya lukisan penuh gerak dan dinamis,
bersifat kontras dan meriah, komposisinya dinamis, serta mampu menyentuh perasaan orang
yang melihatnya.
Tokoh dan seniman yang mempopulerkan aliran romantisme misalnya adalah Raden Saleh,
Ferdinand Victor, Eugene Delacroix, Theoborre, Gerriwult dan Victor Marie Hugo.
4. Impressionisme

Impressionisme adalah aliran seni rupa yang berusaha


menampilkan kesan yang ditangkap objek. Dengan kata lain,
jenis aliran ini berupaya untuk memperlihatkan kesan pada
objek yang digambarkan secara sekilas atau selintas saja.
Ciri-ciri impressionisme adalah objek yang digambarkan
tanpa memperlihatkan detail yang khusus dan cenderung
kabur atau blur. Selain itu goresan kuat pendek dan tebal
mirip sketsa, serta detail kecil seperti pantulan cahaya objek
harus diperhatikan pula.
Tokoh dan seniman yang mempopulerkan aliran impressionisme misalnya adalah Solichin,
Kusnadi, Zaini, Affandi, Claude Monet, Casmile Pissaro, Vincent Van Gogh, Aguste Renoir,
Mary Cassat, dan Edward Degas.
5. Ekspresionisme

Ekspresionisme adalah aliran seni rupa yang memberikan


kebebasan distorsi bentuk dan warna untuk melahirkan emosi
ataupun menyatakan sensasi dari dalam. Tujuannya sebagai
curahan batin pembuatnya secara umum dan bebas.
Ciri-ciri ekspresionisme adalah lebih banyak mengungkapkan
jenis emosi kemarahan dan depresi daripada emosi bahagia.
Dalam hal ini, pemilihan warna sangat penting untuk
diperhatikan karena bisa menjadi representasi dari emosi tertentu.
Tokoh dan seniman yang mempopulerkan aliran ekspresionisme misalnya adalah
Affandi, Popo Iskandar, Srihadi Soedarsono, Vincent Van Gogh, Paul Gaugiuin, Ernest
Ludwig, Karl Schmidt, Emile Nolde, dan JJ. Kandinsky.
6. Kubisme

Kubisme merupakan jenis aliran seni rupa yang memiliki


bentuk-bentuk geometris untuk mendapatkan nilai-nilai seni
yang indah dilihat, misalnya seperti segitiga, segi empat,
lingkaran, silinder, bola, kerucut, kubus dan kotak-kotak.
Ciri-ciri kubisme yang utama tentunya adalah memiliki
bentuk geometris. Selain itu karakteristik lainnya adalah
memiliki perpaduan warna yang sangat perspektif.
Tokoh dan seniman yang mempopulerkan aliran kubisme misalnya adalah Fajar Sidik,
Srihadi Sudarsono, Pablo Ruiz Picasso, Albert Glazes, Gezanne, Barque, Fernand Leger,
Salvador Felip Jacint Dali Domenech, Metzinger, dan Robert Delaunay.
7. Fauvisme

Fauvisme merupakan aliran seni rupa yang


memberikan kebebasan berekspresi sehingga banyak objek
lukisan yang dibuat kontras dengan aslinya. Aliran seni rupa
ini pertama kali muncul pada awal abad ke 20.
Ciri-ciri fuvisme adalah seni lukisannya menggunakan warna-
warna yang kontras dan cenderung liar. Bahkan warna yang
digunakan terkesan acak dan tidak sesuai warna yang sesuai.
Penggunaan garis juga disederhanakan sehingga agar bisa mendeteksi keberadaan garis yang
jelas dan kuat.
Tokoh dan seniman yang mempopulerkan aliran fuvisme misalnya adalah Henry Matisse,
Rauol Dufi, Andre Dirrain, Maurice de Vlamink Paul, Gustave Moreau, Paul Gauguin, dan
Kess Van Dongen.
8. Dadaisme

Dadaisme merupakan jenis aliran seni rupa yang


menggambarkan mengenai kekerasan dan kekasaran, karena
dilatarbelakangi oleh kondisi peperangan. Oleh karena itu
aliran dadaisme sering dianggap sebagai anti seni atau anti
perasaan dan seolah bertentangan dengan prinsip seni
rupa itu sendiri.
Ciri-ciri dadaisme antara lain adalah gambar objek cenderung
berbau kekerasan, kasar, dan bersifat kritikan, sindiran ataupun plesetan. Biasanya lukisan
didominasi oleh teknik pewarnaan primer yang tajam dan kontras.
Tokoh dan seniman yang mempopulerkan aliran kubisme misalnya adalah Hendra Gunawan,
Juan Gross, Guillaume Apollinaire, Marcel Duchamp, Max Ernst, Hans Arp, dan Picabia.
9. Futurisme

Futurisme merupakan jenis aliran seni rupa yang sangat


menekankan keindahan gerak, garis, visual, dan warna. Jenis
aliran ini dianggap sebagai aliran seni rupa anti kubisme yang
dikatakan statis.
Ciri-ciri futurisme adalah karya seninya menangkap unsur
gerak dan kecepatan. Selain itu futurisme memanfaatkan
prinsip aneka tampak dan menggunakan tipografi sebagai
unsur ekspresi. Biasanya yang dijadikan objek adalah makhluk hidup.
Tokoh dan seniman yang mempopulerkan aliran futurisme ini misalnya adalah Severini,
Umberto, Ruigi Russalo, Gioccomo Ballad, Boccioni, dan Carlo Cara.
10. Surrealisme

Macam-macam aliran seni rupa berikutnya adalah


surrealisme, yang ditujukan untuk menggambarkan objek
yang sering dijumpai dalam mimpi atau imajinasi alam bawah
sadar. Surrealisme bersifat tidak realistis dan tidak mungkin
berwujud dalam kehidupan nyata.
Ciri-ciri surrealisme yang utama adalah lukisannya penuh
dengan khayalan dan imajinasi. Hal ini membuat lukisan
terkesan aneh dan asing, biasanya dengan menggabungkan
objek makhluk hidup dan benda mati.
Tokoh dan seniman yang mempopulerkan aliran surrealisme ini misalnya adalah Gusti Putu
Saderi, Abdul Rahman, Joan Miro, Sudiardjo, Andre Masson, dan Salvador Dali.
11. Abstraksionisme

Abstraksionisme merupakan aliran seni rupa yang


menggambarkan objek dengan kabur, tidak mendetail bahkan
tidak mirip dengan bentuk aslinya karena dipengaruhi oleh
imajinasi. Aliran ini menggunakan bentuk dan warna dalam
cara non-representasional.
Ciri-ciri abstraksionisme adalah menampilkan unsur-unsur
seni lukis yang disusun tidak terbatas pada bentuk-bentuk
yang ada di alam. Selain itu objek dari aliran absktrak murni
berasal dari imajinasi, mimpi, hingga intuisi sang seniman.
Tokoh dan seniman yang mempopulerkan aliran abstraksionisme ini misalnya adalah Fajar
Sidik, Zaini, Naum Goba, Wassily Kadinsky, Clyfford Stll, Adolf Got Lieb, Mark Rothko,
Robert Montherwell, dan Bornet Newman.
12. Popular Art / Pop Art

Popular art, biasa disingkat pop art, merupakan aliran seni


rupa yang muncul karena jenuh dengan obyek-obyek seni dan
mengingatkan akan keadaan sekitar yang sering terlupakan.
Dalam pop art, benda apa pun dapat dijadikan sebagai obyek.
Ciri-ciri popular art adalah sebagian besar karyanya berupa
karikatur yang memuat sindiran, kritik atau humor. Objek
biasanya berupa manusia yang digambarkan dalam perspektif
atau cara pandang lain. Kini pop art banyak digunakan untuk
kampanye politik.
Tokoh dan seniman yang mempopulerkan aliran pop art ini
misalnya adalah Andy Warhol, Ris Purnomo, Nyoman
Nuarta, George Segal, Tom Wasselman, Yoseph Benys, Tom Wasselman, Claes Oldenburg,
George Segal, Yoseph Benys, dan Cristo.
13. Post Modern / Kontemporer

Post modern atau bisa disebut kontemporer adalah salah satu


jenis aliran seni rupa tidak terikat oleh pakem dan
berkembang sesuai perkembangan zaman. Aliran seni rupa ini
merefleksikan situasi dan waktu secara tematik.
Ciri-ciri post-modern atau kontemporer adalah penggambaran
objek berupa refleksi situasi situasi dan waktu yang tematik.
Objek yang digambarkan adalah objek yang dinamis,
ekspresif, dinamis, dan mencolok.
Tokoh dan seniman yang mempopulerkan aliran post modern atau kontemporer ini misalnya
adalah Jim Nyoman Nuarta, Supankat, Sprinka, Angelina P, Frank Auerbach, Richard
Artschwager, dan Ida Applebroog.
14. Konstruktivisme

Konstruktivisme adalah bentuk aliran seni rupa yang sangat


menekankan pada penggambaran seni sebuah bangunan.
Singkatnya, jenis aliran seni rupa konstruktivisme
menggambarkan sebuah gedung atau bangunan dari sisi
estetikanya.
Ciri-ciri konstruktivisme adalah objek utama yang dilukis
adalah bangunan dan latar yang berada di sekitar bangunan
dari satu sudut lukis. Objek yang digambarkan bisa berupa
bangunan klasik, bangunan modern, bangunan kuno, dan
bangunan yang lainnya.
Tokoh dan seniman yang mempopulerkan aliran konstruktivisme ini misalnya adalah Jim
Nyoman Nuarta, Laszlo Moholy-Nagy, Liubov Popova, Naum Gabo, Sprinka, dan Victor
Pasmore.

15. Klasikisme / Neo Klasik

Macam-macam aliran seni rupa selanjutnya adalah klasikisme


atau neo-klasik. Klasikisme adalah aliran seni lukis yang
menampilkan gambar secara klasik, serta mempunyai
karakter dan ciri tersendiri. Aliran seni rupa ini muncul
pertama kali setelah pecahnya revolusi Perancis.
Ciri-ciri klasikisme adalah objek digambar dalam wujud yang
hiperbolis, seimbang, dan menggunakan batasan warna yang
bersih dan statis. Umumnya, objek yang digambar berlatarkan istana sentris dan intelektual
akademis.
Tokoh dan seniman yang mempopulerkan aliran neo klasik ini misalnya adalah Bartholome
Vignon, Jaques Lovis David, dan Jan Ingles.
16. Pointilisme

Berikutnya ada jenis aliran seni rupa pointilime. Aliran seni


rupa ini menggambarkan sebuah objek menggunakan titik-
titik. Titik yang digunakan terdiri dari berbagai macam
variasi, baik besar-kecil, tebal-tipis, maupun berwarna hitam
putih.
Ciri-ciri pointilisme antara lain adalah objek yang dilukis
akan terlihat jelas dari kejauhan, dan agak baur jika dilihat
dari dekat. Aliran seni rupa ini pun terkesan unik karena menggunakan titik-titik yang
kompleks.
Tokoh dan seniman yang mempopulerkan aliran pointilisme ini misalnya adalah Rijaman,
Keo Budi Harijanto, Vincent van Gogh, dan Seurat’s La Parade.
17. Primitif

Aliran seni rupa primitif merupakan jenis seni rupa yang


menggambarkan sebuah objek berdasarkan gaya
penggambaran primitif di dinding goa-goa. Karya
digambarkan seolah-olah dibuat pada masa prasejarah.
Ciri-ciri primitif adalah objek yang dilukis berupa tumbuhan,
hewan dan manusia dalam bentuk garis sederhana. Selain itu,
detail objek tidak ditonjolkan, hanya pada penggambaran minimalis berupa garis dan aksen
sederhana.
Tokoh dan seniman yang mempopulerkan aliran primitif ini misalnya adalah S. Sudjojono
dan Ricardo Ponce.
18. Optik

Aliran seni rupa optik merupakan jenis seni rupa yang


menggambarkan sebuah objek manipulasi visual yang dapat
menipu mata. Optik mampu membuat ilusi secara visual yang
membuat kita jadi bingung melihatnya.
Ciri-ciri optik ini antara lain adalah objek yang dilukis hanya
berupa bidang, garis, atau objek yang berwarna hitam putih
saja. Selain itu, gambar berupa bentuk sederhana dan tidak
memiliki detail yang rumit.
Tokoh dan seniman yang mempopulerkan aliran optik ini misalnya adalah Agus Djaja,
Bridget Louise Riley, dan Walter Gropius.
19. Pittura Metafisica

Pittura metafisica merupakan salah satu aliran seni rupa yang


menggambarkan sebuah objek dengan sentuhan metafisika.
Aliran seni rupa pittura metafisica ini merupakan penentang
aliran kubisme dan aliran futuristik.
Ciri-ciri pittura metafisica adalah objek biasanya berupa
manusia yang sedang melakukan aktivitas dengan bendadan
latar di belakangnya. Selain itu objek juga bisa berupa boneka
yang erat dengan hal yang bersifat metafisika.
Tokoh dan seniman yang mempopulerkan aliran pittura metafisica ini misalnya adalah
Giorgio de Chirico dan Carlo Carra.
20. Gotik

Macam-macam aliran seni rupa yang terakhir adalah gotik.


Jenis aliran ini menggambarkan sebuah objek dengan garis
tebal dan bentuk ramping serta menegaskan sesuatu
berdasarkan warna.
Ciri-ciri gotik antara lain objek yang dilukis biasanya adalah
tokoh suci, kesatria, raja dan ratu. Umumnya jenis lukisan
gotik biasa ditemui di kerajaan-kerajaan, rumah ibadah, kastil
atau bangunan klasik.
Tokoh dan seniman yang mempopulerkan aliran gotik ini misalnya adalah Albert Durer, Jan
Van Eyck, Mathias Grunnewald, dan Pieter Droughel.

Anda mungkin juga menyukai