Anda di halaman 1dari 14

Aliran Aliran dan Simbol Simbol Dalam Seni Rupa Dua

Dimensi

Oleh :
I Kadek Swaha Mandala
Absen 29
Kelas XII MIPA 1

SMA N 1 ABIANSEMAL
Tahun Pelajaran 2018/2019
Seni rupa merupakan cabang seni yang membuat karya seni dengan media yang dapat
dilihat oleh mata dan dirasakan dengan rabaan. Seni rupa juga dapat diartikan sebagai hasil
ciptaan yang memiliki kualitas, hasil, dan ekspresi atau semua hal yang melebihi aslinya.
Biasanya kesan ini dapat diciptakan dengan mengolah konesep titik, bidang, garis,
volume, bentuk, tekstur, warna, dan pecahayaan dengan aturan estetika tertentu.
Berikut aliran-aliran dalam seni rupa :
1. Aliran Seni Rupa Naturalisme

Naturalisme merupakan aliran dalam seni rupa yang berusaha melukiskan sebuah objek
yang mempunya kesamaan dengan keadaan alam.
Ciri-ciri aliran seni rupa naturalisme adalah wujudnya sama persis sesuai aslinya dan
dapat dilihat oleh mata kita. Perspektif, proposrsi, keseimbangan, pewarnaan, dan prinsip-prinsip
yang dimiliki seni rupa lainnya tergambar sesuai dengan pemandangan yang sebenarnya.
Kebanyakan dari aliran seni rupa naturalisme mengambil objek landscape atau
pemandangan alam.
Tokoh Indonesia yang mempopulerkan aliran seni rupa naturalisme adalah Wakidi
Basuki Abdullah, Gambir Anom, dan Abdullah Sudrio Subroto.
Tokoh Luar Negeri yang mempopulerkan aliran seni rupa aliran naturalisme adalah Theodore
Rousseu, Franss Hall, William Bliss Baker, dan William Hogart.
2. Aliran Seni Rupa Realisme

l
Realisme merupakan aliran seni rupa yang menggambarkan objek dengan keadaan yang
benar-benar nyata dan tidak berfokus pada objek.
Ciri-ciri aliran seni rupa realisme adalah penggambaran objek harus sangat diperhatikan
dan detail. Khususnya untuk menciptakan kesan dan suasasna dari objek tersebut.
Kebanyakan dari aliran seni rupa realisme mengambil objek seperti manusia ataupun
hewan dengan ekspresi yang terlihat hidup.
Tokoh Indonesia yang mempopulerkan aliran seni rupa realisme adalah Tarmizi dan
Basuki Abdullah.
3. Aliran Seni Rupa Romantisme

Romantisme merupakan aliran seni rupa yang lebih memperlihatkan nilai-nilai estetika,
fantastis, irasional, dan absurd. Pada umumnya menggambarkan kisah-kisah yang romantis atau
dramatis.
Ciri-ciri aliran seni rupa romantisme adalah lebih memainkan warna cerah dan mecolok
pada objek dan benda disekitar objek. Biasanya aliran romantisme menggambarkan objek yang
lebih sedikit.
Kebanyakan dari aliran romantisme ini mengambil objek manusia, khususnya objek pria
dan wanita dalam situasi yang romantis.Tokoh Indonesia yang mempopulerkan aliran seni rupa
romantisme adalah Raden Saleh.
Tokoh Luar Negeri yang mempopulerkan aliran seni rupa romantisme adalah Ferdinand
Victor, Victor Marie Hugo, Eugene Delacroix, Theoborre dan Gerriwult.
4. Aliran Seni Rupa Ekspresionisme

\
Ekspresionisme merupakan aliran seni rupa yang lebih memperlihatkan curahan batin
pembuatnya secara general dan bebas, baik dari imajinasi, dalam batin, ataupun perasaannya.
Ciri-ciri aliran seni rupa ekspresionisme adalah lebih menekankan pada ekspresi
ketakutan, kekerasan, kesedihan, kemiskinan, dan ekpresi manusia. Aliran seni rupa
ekspresionisme mengambil objek wajah manusia dan ekspresi yang diperlihatkannya.
Tokoh Indonesia yang mempopulerkan aliran seni rupa ekspresionisme adalah Affandi,
Popo Iskandar, dan Srihadi Soedarsono.
Tokoh Luar Negeri yang mempopulerkan aliran seni rupa ekspresionisme adalah Vincent
Van Gogh, Ernest Ludwig, Emile Nolde, Paul Gaugiuin, Karl Schmidt, JJ. Kandinsky, dan Paul
Klee.
5. Aliran Seni Rupa Impresionisme

Impresionisme merupakan aliran seni rupa yang memperlihatkan kesan pada objek yang
di gambarkan secara sekilas atau selintas saja.
Ciri-ciri aliran seni rupa impresionisme adalah objek yang digambarkan tanpa
memperlihatkan detail yang khusus dan cenderung kabur atau blur.
Sebagian besar aliran seni rupa impresionisme mengambil objek manusia dan ada juga
yang hewan.
Tokoh Indonesia yang mempopulerkan aliran seni rupa impresionisme adalah Solichin,
Kusnadi, Zaini dan Affandi.
Tokoh Luar Negeri yang mempopulerkan aliran seni rupa impresionisme adalah Claude
Monet, Casmile Pissaro, Vincent Van Gogh, Aguste Renoir, Mary Cassat, dan Edward Degas.
6. Aliran Seni Rupa Kubisme

Kubisme merupakan aliran seni rupa yang cenderung memperlihatkan abstraksi objek ke
dalam bentuk geometri tertentuk untuk mendapatkan nilai seni yang indah.
Ciri-ciri aliran seni rupa kubisme adalah dalam penggambarannya, objek dirubah dalam
kombinasi bidang-bidang seperti persegi, segitiga, lingkaran, dan sebagainya.
Objek yang digambarkan biasanya berupa manusia dan hewan, dengan background alam
atau bangunan.
Toko Indonesia yang mempopulerkan aliran seni rupa kubisme adalah Fajar Sidik dan
Srihadi Sudarsono.
Tokoh Luar Negeri yang mempopulerkan aliran seni rupa kubisme adalah Pablo Ruiz
Picasso, Gezanne, Metzinger, Salvador Felip Jacint Dali Domenech, Albert Glazes, Barque,
Fernand Leger, Robert Delaunay, Francis Picabia, dan Juan Gris.
7. Aliran Seni Rupa Fauvisme

Fauvisme merupakan aliran seni rupa yang menekankan pada corak warna yang bebas,
imajinatif, dan liar. Aliran seni rupa ini muncul sekitar abad ke XX Masehi.
Ciri-ciri aliran seni rupa fauvisme adalah wujud dari objek yang digambar tidak terlalu
penting, keliaran gambar sangat ditonjolkan, dan memiliki warna yang imajinatif.
Beberapa pelukis ada yang melukis fauvisme ini dalam bentuk landscape dan ada pula
yang tidak terikat pada objek tertentu. Tokoh Indonesia yang mempopulerkan aliran seni rupa
fauvisme belum diketahui.
Tokoh Luar Negeri yang mempopulerkan aliran seni rupa fauvisme adalah Henry
Matisse, Rauol Dufi, Andre Dirrain, Maurice de Vlamink Paul Cezanne, Paul Gauguin, Gustave
Moreau, dan Kess Van Dongen.

8. Aliran Seni Rupa Dadaisme

Dadaisme merupakan aliran seni rupa yang justru dianggap anti seni dan anti perasaan
karena aliran seni rupa ini lebih menggambarkan refleksi kekerasan dan kekasaran.
Ciri-ciri aliran seni rupa dadaisme adalah gambar suatu objek cenderung berbau
kekerasan, kasar, dan bersifat kritikan, sindiran ataupun plesetan.
Objek yang dijadikan bahan lukisan tanpa batasan dan sangat beragam, baik benda,
manusia, hewan ataupun tumbuhan. Tokoh Indonesia yang mempopulerkan aliran seni rupa
dadaisme adalah Hendra Gunawan.
Tokoh Luar Negeri yang mempopulerkan aliran dadaisme adalah Juan Gross, Guillaume
Apollinaire, Marcel Duchamp, Max Ernst, Hans Arp, dan Picabia.
9. Aliran Seni Rupa Futurisme

Futurisme merupakan aliran seni rupa yang sangat menekankan keindahan gerak, garis,
visual, dan warna sebagai aliran seni rupa anti kubisme yang dikatakan statis.
Ciri-ciri aliran seni rupa futurisme adalah gambar suatu objek digambarkan dalam
bentuk sedang bergerak, sehingga memiliki gerak bayang disekitarnya.
Objek yang dijadikan bahan lukisan biasanya adalah makhluk hidup, misalkan kuda yang
berkaki lebih dari 4 karena digambarkan sedang bergerak dalam model bayangan. Tokoh
Indonesia yang mempopulerkan aliran seni rupa futurisme belum diketahui.
Tokoh Luar Negeri yang mempopulerkan aliran seni rupa futurisme adalah Boccioni,
Carlo Cara, Severini, Umberto, Ruigi Russalo, dan Gioccomo Ballad.
10. Aliran Seni Rupa Surealisme

Surealisme merupakan aliran seni rupa yang ditujukan untuk menggambarkan objek yang
sering dijumpai dalam mimpi atau imajinasi alam bawah sadar.
Ciri-ciri aliran seni rupa Surealisme adalah penggabungan antara dua objek nyata yang
berbeda wujud dan terkesan aneh. Objek yang digabung dalam lukisan bisa benda mati dan
makhluk hidup, asalkan bisa menjadi unik.
Tokoh Indonesia yang mempopulerkan aliran surealisme adalah Gusti Putu Saderi dan
Abdul Rahman.
Tokoh Luar Negeri yang mempopulerkan
aliran surealisme adalah Andre Masson dan
Salvador Dali.
11. Aliran Seni Rupa Post Modern /
Kontemporer
Kontemporer merupakan aliran seni rupa
yang tidak terikat oleh pakem dan berkembang
sesuai perkembangan zaman. Aliran seni rupa ini
merefleksikan situasi dan waktu secara tematik.
Ciri-ciri aliran seni rupa kontemporer adalah penggambaran objek berupa refleksi situasi
situasi dan waktu yang tematik. Objek yang digambarkan adalah objek yang dinamis, ekspresif,
dinamis, dan mencolok.
Tokoh Indonesia yang mempopulerkan aliran seni rupa kontemporer adalah Jim Nyoman
Nuarta, Supankat, Sprinka, dan Angelina P.
Tokoh Luar Negeri yang mempopulerkan aliran seni rupa kontemporer adalah Frank
Auerbach, Richard Artschwager, dan Ida Applebroog.
12. Aliran Seni Rupa Konstruktivisme

Konstruktivisme merupakan aliran seni rupa yang sangat menekankan pada


penggambaran seni sebuah bangunan.
Ciri-ciri aliran seni rupa konstruktivisme adalah objek utama yang dilukis merupakan
bangunan dengan latar berada disekitar bangunan dari sudut gambar. Objek berupa bangunan
klasik, modern, kuno, dan bangunan yang lainnya.
Tokoh Indonesia yang mempopulerkan aliran seni rupa konstruktivisme adalah Jim
Nyoman Nuarta, Supankat, Sprinka, dan Angelina P.
Tokoh Luar Negeri yang mempopulerkan aliran seni rupa konstruktivisme adalah Laszlo
Moholy-Nagy, Liubov Popova, Victor Pasmore, Oskar Schlemmer, dan Naum Gabo.
13. Aliran Seni Rupa Popular Art / Pop
Art
Populer art adalah aliran seni rupa
yang muncul akibat kejenuhan pada seni
tanpa objek yang jelas.
Ciri-ciri aliran seni rupa pop art
adalah sebagian besar karya seni rupa pop art
berupa seni rupa karikatur yang
menggambarkan krritik, humor, ataupun
sindiran. Objek biasanya berupa manusia
yang digambarkan secara perspektif atau cara
pandang lain.
Tokoh Indonesia yang mempopulerkan aliran seni rupa pop art adalah Nyoman Nuarta dan
Ris Purnomo.
Tokoh Luar Negeri yang mempopulerkan aliran seni rupa pop art adalah Tom Wasselman,
Claes Oldenburg, George Segal, Yoseph Benys, dan Cristo.
14. Aliran Seni Rupa Abstraksionisme

Abstraksionisme merupakan aliran seni rupa yang berkembang bertujuan untuk


melepaskan diri dari sensasi-sensasi figuratif suatu objek. Aliran seni rupa ini sangat
menghindari peniruan objek secara mentah dan menggantu bentuk dan porsinya.
Ciri-ciri aliran seni rupa Abstraksionisme adalah memiliki dua aliran, yaitu
abstraksionisme geometri dan abstraksionisme nonfiguratif.
Abstraksionisme geometri berbentuk objek abstrak geometris murni. Sedangkan
abstraksionisme nonfiguratif berbentuk garis dan warna.
Tokoh Indonesia yang mempopulerkan aliran seni rupa abstraksionisme adalah Fajar
Sidik dan Zaini.
Tokoh Luar Negeri yang mempopulerkan aliran seni rupa abstraksionisme adalah El
Lisitzky, Wassily Kadinsky, Alexander Rodchenko, dan Naum Goba.
15. Aliran Seni Rupa Neo – Klasik

Neo – Klasik merupakan aliran seni rupa yang bersifat klasik, objektif, dan rasional.
Aliran seni rupa ini muncul pertama kali setelah pecahnya revolusi Perancis.
Ciri-ciri aliran seni rupa Neo – Klasik adalah digambar dalam wujud hiperbolis,
seimbang, dan menggunakan batasan warna yang bersih dan statis. Objek yang dogambar
berlatar istana sentris dan akademis.
Tokoh Indonesia yang mempopulerkan aliran seni rupa Neo – Klasik belum diketahui.
Tokoh Luar Negeri yang mempopulerkan aliran seni rupa Neo – Klasik adalah Jean August dan
Dominique Ingres.
16. Aliran Seni Rupa Pointilisme

Pointilisme merupakan aliran seni rupa yang menggambarkan suatu objek menggunakan
titik-titik.
Ciri-ciri aliran seni rupa pointilisme adalah ketika objek digambar maka akan terlihat
jelas dari kejauhan, dan agak membaur jika dinikmati dari dekat. Titik yang digunakan terdiri
dari berbagai macam variasi, baik tebal tipis, besar kecil, ataupun berwarna hitam putih.
Tokoh Indonesia yang mempopulerkan aliran seni rupa pointilisme adalah Keo Budi
Harijanto dan Rijaman. Tokoh Luar Negeri yang mempopulerkan aliran seni rupa pointilisme
adalah Vincent van Gogh dan Serat’ s La Parade.
17. Aliran Seni Rupa Primitif

Primitif merupakan aliran seni rupa yang memperlihatkan sebuah objek berdasarkan gaya
penggambaran yang primitif di dinding goa.
Ciri-ciri aliran seni rupa primitif adalah objek yang digambar berupa manusia, hewan,
dan tumbuhan dalam bentuk garis sederhana. Detail objek tidak di tonjolkan, hanya pada
penggambaran yang minimalis berupa garis sederhana.
Tokoh Indonesia yang mempopulerkan aliran seni rupa primitif adalah S. Sudjojono.
Tokoh Luar Negeri yang mempopulerkan aliran seni rupa primitif adalah Ricardo Ponce.

18. Aliran Seni Rupa Optik


Optik merupakan aliran seni rupa yang memperlihatkan objek manipulasi visual yang bisa
menipu penglihatan mata.
Ciri-ciri aliran seni rupa optik adalah objek yang digambar hanya berupa bidang, garis,
atapun objek yang hanya berwarna hitam putih. Gambar mempunyai bentuk sederhana dan tidak
mempunyai detail yang rumit.
Tokoh Indonesia yang mempopulerkan aliran seni rupa optik adalah Agus Djaja. Tokoh
Luar Negeri yang mempopulerkan aliran seni rupa optik adalah Walter Gropius dan Bridget
Louise Riley.
19. Aliran Seni Rupa Pittura Metafisica

Pittura metafisica merupakan aliran seni rupa yang memperlihatkan sebuah objek dengan
sentuhan atau goresan metafisica. Aliran seni rupa ini merupakan penentang aliran kubisme dan
futuristik.
Ciri-ciri aliran seni rupa puttura metafisica adalah objek yang digambarkan biasanya
berbentuk boneka yang erat dengan hal yang bersifat metafisica dan biasanya berupa manusia
yang sedang melakukan aktifitas dengan latarbelakang tertentu.
Tokoh Indonesia yang mempopulerkan aliran seni rupa pittura metafisica belum
diketahui. Tokoh Luar Negeri yang mempopulerkan aliran seni rupa pittura metafisica adalah
Carlo Carra dan Giorgio de Chirico.
20. Aliran Seni Rupa Gotik

Gotik merupakan aliran seni rupa yang memperlihatkan suatu objek dengan garis tebal
dan bentuk ramping serta menekankan sesuatu berdasarkan pemilihan warna.
Ciri-ciri aliran seni rupa gotik adalah objek yang digambarkan biasanya adalah tokoh
suci, raja, ratu, ataupun kesatria. Biasanya lukisan dengan aliran seni rupa gotik terdapat di
kerajaan-kerajaan, rumah ibadah, dan juga kastil atau bangunan klasik.
Tokoh Indonesia yang mempopulerkan aliran seni rupa gotik belum diketahui. Tokoh
Luar Negeri yang mempopulerkan aliran seni rupa gotik adalah Van Eyck, Mathias Grunnewald,
Albert Durer, dan Pieter Droughel.
Simbol Seni Rupa Dua Dimensi
Dalam seni rupa, simbol dapat dijumpai pada karya dua dimensi atau tiga dimensi. Dalam
pembelajaran seni rupa, kata Simbol dijelaskan sebagai makna yang dikandung dalam karya seni
rupa baik wujud objeknya atau unsur-unsur rupanya. Simbol merupakan lambang yang
mengandung makna atau arti. Kata simbol dalam bahasa Inggris: symbol; Latin symbolium,
berasal dari bahasa Yunani symbolon (symballo) yang berarti menarik kesimpulan, bermakna
atau memberi kesan. Secara konseptual, kata simbol ini memiliki beberapa pengertian sebagai
berikut.
1. Sesuatu yang biasanya merupakan tanda yang kelihatan yang menggantikan gagasan atau
objek tertentu.
2. Kata; tanda, isyarat, yang digunakan untuk mewakili sesuatu yang lain: arti, kualitas,
abstraksi, gagasan, objek.
3. Apa saja yang diberikan arti dengan persetujuan umum dan/ atau dengan kesepakatan
atau kebiasaan. Misalnya, lampu lalu lintas.
4. Tanda konvensional, yakni sesuatu yang dibangun oleh masyarakat atau individu-
individu dengan arti tertentu yang kurang lebih standar yang disepakati atau dipakai
anggota masyarakat itu. Arti simbol dalam konteks ini sering dilawankan dengan tanda
alamiah.

Simbol dalam sebuah karya seni rupa dua dimensi dijumpai pada objek dan unsur-unsur
rupanya. Penataan unsur-unsur rupa seperti warna (color), garis (line), bidang (shape), bentuk
(form), gelap terang (value), tekstur (texture) dan ruang (space) dapat menyimbolkan sesuatu.
Selain pada unsur-unsur rupanya, simbol dalam karya seni rupa dua dimensi dapat kamu jumpai
pada visualisasi bentuk objek dan tema yang terdapat pada karya seni rupa tersebut.
Seorang perupa (seniman) mengolah unsur-unsur seni rupa fisik dan non-fisik sesuai dengan
keterampilan dan kepekaan yang dimiliki dalam mewujudkan sebuah karya seni rupa. Berikut ini
unsur-unsur seni rupa dua dimensi.
1. Garis adalah unsur fisik yang mendasar dan penting dalam mewujudkan sebuah karya
seni rupa. Garis memiliki dimensi memanjang dan mempunyai arah serta sifat-sifat
khusus seperti: pendek, panjang, vertikal, horizontal, lurus, melengkung, berombak dan
seterusnya. Garis dapat juga digunakan untuk mengomunikasikan gagasan dan
mengekspresikan diri. Garis tebal tegak lurus misalnya, dapat memberi kesan kuat dan
tegas, sedangkan garis tipis melengkung, memberi kesan lemah dan ringkih. Karakter
garis yang dihasilkan oleh alat yang berbeda akan menghasilkan karakter yang berbeda
pula.
2. Raut (Bidang dan Bentuk) yang merupakan tampak, potongan atau wujud dari suatu
objek. Istilah ” bidang” umumnya digunakan untuk menunjuk wujud benda yang
cenderung pipih atau datar sedangkan ” bangun” atau ” bentuk” lebih menunjukkan
kepada wujud benda yang memiliki volume (mass).
3. Ruang uang dalam sebuah karya seni rupa 2 dimensi menunjukan kesan dimensi dari
obyek yang terdapat pada karya seni rupa tersebut. Pada karya dua dimensi kesan ruang
dapat dihadirkan dalam karya dengan pengolahan unsur-unsur kerupaan lainnya seperti
perbedaan intensitas warna, terang-gelap, atau menggunakan teknik menggambar
perspektif untuk menciptakan ruang semu (khayal). Dalam seni rupa dua dimensi, ruang
besifat semu.
4. Tekstur adalah unsur rupa yang menunjukan kualitas taktis dari suatu permukaan atau
penggambaran struktur permukaan suatu objek pada karya seni rupa. Berdasarkan
wujudnya, tekstur dapat dibedakan atas tekstur asli dan tekstur buatan. Tekstur asli adalah
perbedaan ketinggian permukaan objek yang nyata dan dapat diraba, sedangkan tekstur
buatan adalah kesan permukaan objek yang timbul pada suatu bidang karena pengolahan
unsur garis, warna, ruang, dan terang-gelap.
5. Warna adalah unsur rupa yang paling menarik perhatian. Menurut teori warna Brewster,
semua warna yang ada berasal dari tiga warna pokok (primer) yaitu merah, kuning dan
biru. Dalam berkarya seni rupa terdapat beberapa teknik Contoh penggambaran tekstur
penggunaan warna, yaitu secara harmonis, heraldis, murni, monokromatik dan
polikromatik. Warna dapat memberikan kesan tertentu. Ada warna muda dan warna tua,
warna terang dan warna gelap, serta warna redup dan warna cerah. Warna gelap
cenderung memberi kesan berat, sebaliknya warna terang dapat memberi kesan ringan.
6. Gelap terang pada karya seni rupa timbul karena adanya perbedaan intensitas cahaya
yang jatuh pada permukaan benda. Perbedaan ini menyebabkan munculnya tingkat nada
warna (value) yang berbeda. Bagian yang terkena cahaya akan lebih terang dan bagian
yang kurang terkena cahaya akan tampak lebih gelap.

Anda mungkin juga menyukai