Anda di halaman 1dari 17

Aliran Seni Lukis

Disusun oleh :
Nama : Abimanyu Ahmad Azizi
Kelas : XII MIPA 2
No. Presensi: 02

SMA NEGERI 1 PATI


TAHUN PELAJARAN 2022/2023
BAB I
Pendahuluan

A. Latar Belakang
Seni lukis adalah salah satu cabang dari seni rupa. Dengan dasar pengertian yang sama,seni
lukis adalah sebuah pengembangan yang lebih utuh dari menggambar.Melukis adalah kegiatan
mengolah medium dua dimensi atau permukaan dari objek tigadimensi untuk mendapat kesan
tertentu. Medium lukisan bisa berbentuk apa saja, sepertikanvas, kertas, papan, dan bahkan film
di dalam fotografi bisa dianggap sebagai medialukisan. Alat yang digunakan juga bisa
bermacam-macam, dengan syarat bisamemberikan imaji tertentu kepada media yang digunakan.
Lukisan adalah karya seni yang proses pembuatannya dilakukan dengan memulaskan
berbagai warna, dengan kedalaman warna "pigmen" dalam pelarut (atau medium) dangen
pengikat (lem) untuk pengencer air, gen pegikat berupa minyak linen untuk catminyak dengan
pengencer terpenthin, pada permukaan (penyangga) seperti kertas,kanvas, atau dinding. Ini
dilakukan oleh seorang pelukis; dengan kedalaman warna dancita rasa pelukis, definisi ini
digunakan terutama jika ia merupakan pencipta suatu karyalukisan. Manusia telah melukis
selama 6 kali lebih lama berbanding penggunaan tulisan. Sebagai contoh lukisan-lukisan yang
berada di gua-gua tempat tinggal manusia prasejarah. Dalam laporan ini akan membahas
berbagai aliran seni lukis.

B. Rumusan Masalah
Dalam laporan ini penulis akan memaparkan berbagai macam aliran seni lukis beserta nama-
nama pelukis dari setiap lukisan dan contoh lukisannya.

C. Tujuan
Tujuan penulisan laporan yang dibuat oleh penulis ini adalah untuk menjelaskan mengenai
berbagai macam aliran seni lukis.
BAB II
Isi Laporan

1. Romantisme
Aliran Romantisisme adalah salah satu aliran seni rupa yang berupaya untuk menampilkan
sebuah lukisan yang indah dan fantastik. Umumnya, aliran Romantisisme akan melukiskan
mengenai suatu hal yang bersifat romance, seperti sebuah sejarah, tragedi, ataupun pemandangan
alam dan menyajikan sebuah lukisan dengan fantastik. Romantisisme adalah sebuah gerakan
seni, sastra, dan intelektual yang berasal dari Eropa Barat abad ke-18 pada masa Revolusi
Industri. Romantisme merupakan ide dan cara pandang baru yang mengedepankan emosi,
perasaan, passion, ekspresif, dan imajinatif terhadap apa pun dalam hidup. Romantisme
termanifesto dalam karya-karya seni, musik, dan literatur. Romantisme merupakan ide dan cara
pandang emosi, menajamkan perasaan, mengekspresikan semangat, mengapresiasi keindahan,
dan mengagumi alam. Contoh pelukis yang beraliran romantisme adalah Raden Saleh, J.M.W.
Turner, Fransisco Goya, Caspar David Friedrich, Henry Fuseli, Theodore Gericault, Jean
Auguste Dominique Ingres, dan lain-lain. Ciri-ciri lukisan romantisme adalah sebagai berikut.

a. Bersifat imajinatif dan subjektif.


b. Adegan pada lukisan cenderung tampak teatrikal dan bukan pemandangan sehari-hari.
c. Terdapat daya imajinasi yang tinggi, ekspresi dari seniman, emosional yang tinngi
d. Menggunakan perumpaan dan simbol.
e. Pengaturan komposis dinamis.
f. Mengandung kegetiran yang menyentuh perasaan.
Contoh lukisan romantisme adalah sebagai berikut.
1. Penangkapan Pangeran Diponegoro karya Raden Saleh
2. Wanderer Above The Sea of Fog karya Caspar David Friedrich

2. Klasikisme
Aliran Klasikisme adalah aliran yang menampilkan gambar secara klasik, serta
memiliki karakter dan ciri tersendiri. Aliran Klasikisme banyak terpampang di nusantara
maupun di mancanegara. Aliran ini biasanya mengacu pada Yunani dan Romawi.
Lukisan klasikisme biasanya menampilkan pesan-pesan moral, kepahlawanan, aristokrat,
adegan-adegan penting dalam kitab suci, dan lain-lain. Pelukis yang beraliran klasikisme
diantaranya yaitu Bartholome Esteban Murillo, Michelangelo Buonarroti, Nicolas
Poussin, Leonardo da Vinci. Adapun ciri-ciri aliran seni klasikisme adalah sebagai
berikut.

a. Lukisan terikat pada norma-norma intelektual akademis.


b. Bentuk selalu seimbang dan harmonis.
c. Batasan-batasan warna bersifat bersih dan statis.
d. Raut muka tenang dan berkesan agung.
e. Biasanya berisi cerita lingkungan istana.
f. Cenderung dilebih-lebihkan.
g. Menampilkan kemegahan.
h. Bersifat idealisme dan homosentri.
Contoh lukisan klasikisme sebagai berikut.
1. Fresco of the last judgement karya Michel Angelo

2. The Birth of Venus karya Sandro Botticelli

3. Realisme
Realisme di dalam seni rupa berarti usaha menampilkan subjek dalam suatu karya
sebagaimana tampil dalam kehidupan sehari-hari tanpa tambahan embel-embel atau interpretasi
tertentu. Perupa realis selalu berusaha menampilkan kehidupan sehari-hari dari karakter, suasana,
dilema, dan objek, untuk mencapai tujuan verisimilitude (sangat hidup).. Pelukis realisme
diantaranya adalah Jean Desire Gustave Courbet, Thomas Eakins, Jean Francois Millet, Basuki
Abdullah, Barli Sasmitawinata dan Ignacy Aleksander Gierymski. Ciri-ciri aliran realisme
diantaranya sebagai berikut.
a. Mengangkat peristiwa keseharian yang dialami oleh orang kebanyakan.
b. Menggambarkan masyarakat dan situasi kontemporer yang nyata dan khas dengan
lingkungan keadaan sehari-harinya
c. Menggambarkan manusia dari semua kelas dalam situasi dan kondisi aslinya.
d. Penggambarannya tidak didramatisir.
e. Memiliki detail gambar yang menyerupai aslinya.
f. Bersifat objektif.
Contoh lukisan realisme adalah sebagai berikut.
1. The Stone Breakers karyan Gustave Courbet

2. Kakak dan Adik karya Basuki Abdullah

4. Abstraksionisme
Aliran seni abstraksionisme atau seni abstrak atau seni tanwujud merupakan salah satu
dari jenis kesenian kontemporer yang tidak menggambarkan suatu objek pada dunia
nyata. Akan tetapi menggunakan beragam warna serta bentuk dengan suatu cara yang
non representasional. Aliran abstraksionisme juga dapat diartikan sebagai seni yang tidak
mudah untuk dipahami, apabila hanya dilihat dengan sekilas saja. Hal ini dikarenakan,
seni abstrak tidak berbentuk realistis serta tidak naturalis. Apa yang digambarkan pada
lukisan seni abstraksionisme tidak menunjukan suatu benda atau objek tertentu. Contoh
pelukis beraliran abstaksionisme adalah Jackson Pollock, Joan Miro, Mark Rothko,
Wassily Wassilyevich, Piet Mondriaan, Williem de Kooning, Ahmad Sadali, dan Fadjar
Sidik. Ciri dari lukisan abstrak adalah sebagai berikut.
1. Bentuk seni yang tidak dapat dikenali.
2. Memiliki komposisi warna yang pekat
3. Memiliki sisi lain dari sebuah lukisan.
Contoh lukisan abstraksionisme sebagai berikut.

1. Banyuwangi karya Ahmad Sadali

2. Number 17A karya Jakson Pollock

5. Dadaisme
Dadaisme adalah aliran yang tidak membuat suatu karya indah secara fisik, namun bermuatan
kritik tajam atau pesan sosial dengan cara membuat sindiran tidak langsung, hingga ke ungkapan
langsung yang provokatif. Aliran dadaisme memancarkan keindahan estetis dari sisi-sisi yang
yang jarang dimuat dalam keindahan generik atau biasa seperti: keindahan dalam
ketidakteraturan dan sesuatu yang acak (random) namun tetap seimbang. Contoh pelukis
dadaisme adalah Francis Picabia, Marchel Durchamp, Man Ray, Hannah Hoch, dan Andre
Breton. Ciri-ciri dari aliran ini adalah sebagai berikut.
1. Menampilkan gambaran yang tidak indah dan provokatif.
2. Memuat pesan yang mempertanyakan kembali arti seni, peran seniman dan estetika
secara umum.
3. Menyampaikan seruan anti perang melalui satir atau sindirian terhadap kekejaman
perang.
4. Menggunakan objek-objek “readymade” atau sesuatu yang telah ada, seperti objek
sehari-hari seperti: gelas, toilet, sendok, dll.
Contoh lukisan dadaisme adalah sebagai berikut.
1. Very Rare Picture On Earth karya Francis Picabia

2. Stormtroops Advancing Under Gas karya Otto Dix

5. Surealisme
Surealisme merupakan aliran seni lukis yang menghadirkan gambar objek yang nyata dalam
keadaan tidak mungkin terjadi di dalam dunia nyata. Sehingga citranya seperti yang ada di dalam
mimpi. Dimana aliran tersebut mengeksplorasi alam bawah sadar dan citra mimpi seorang
manusia sebagai salah satu gambaran dari sebuah hasrat manusia. Contoh pelukis surealisme
adalah Salvador Dali, Joan Miro, Andre Masson, Sudiarjo, Amang Rahman, Andre Breton,
Hans Arp, Alberto Giacometti, dan Max Ernst. Berikut adalah ciri-ciri aliran surealisme.
1. Memuat gambar suatu objek yang nyata dalam kondisi yang tidak nyata.
2. Pencitraan seperti yang ada di dalam mimpi.
3. Mempunyai kontras yang tinggi, itu artinya, ada wujud besar yang bersebelahan dengan
wujud yang kecil.
4. Memainkan imajinasi yang ada di dalam mimpi dengan dunia nyata.
5. Terlihat seperti fantasi tapi tetap berpegangan pada referensi dunia nyata
Contoh lukisan surealisme adalah sebagai berikut.

1. Nenek karya Amang Rahman


2. The Persistance of Memory karya Salvador Dali

7. Fauvisme
Seni lukis aliran fauvisme adalah seni lukis yang menggunakan warna-warna cerah, sapuan kuas
kasar, gambar yang disederhanakan, emosional, dan ekspresif. Pelukis fauvisme adalah Henri
Matisse, Andre Derain, Maurice de Vlaminck, Raoul Dufi, Kees van Dongen, George Rouault,
dan Albert Marquet. Berikut adalah ciri-ciri aliran fauvisme.
1. Warna-warnanya kontras, liar, terang dan cerah.
2. Bentuk-bentuk pada lukisan terkesan berani.
3. Tema kehidupan sehari-hari seperti potret tokoh, benda alam dan pemandangan.
4. Bentuk gambar dengan garis tegas.
5. Tidak ada keakurasian antara model lukis dengan model gambar.
Contoh aliran fauvisme adalah sebagai berikut

1. The Dessert: Harmony in Red karya Henri Matisse

2. La fee electricite karya Raoul Dufy


8. Kubisme
Seni lukis aliran kubisme menggambarkan cara pandang baru yang berbeda dengan perspektif
konvensional dan digambarkan melalui bentuk-bentuk geometris. Contoh pelukis kubisme
adalah Pablo Picasso, Georges Braque, Juan Gris, Fernand Leger, Albert Glazes, Robert
Delaunay, Roger de La Fresnaye, Louis Marcoissis, dan Marie laurecin. Ciri-ciri kubisme adalah
sebagai berikut.
1. Menggunakan beberapa perspektif sekaligus dalam satu gambar.
2. Melakukan deformasi dan dekonstruksi.
3. Menyederhanakan obyek menjadi mirip bentuk geometris.
4. Mengeksplorasi bentuk terbuka.
5. Banyak menggunakan benda sehari-hari sebagai tanda abstrak.
Contoh lukisan kubisme adalah sebagai berikut.
1. Bottle and Fishes karya Georges Braque
2. Harlequin with Guitar karya Juan Gris

9. Naturalisme
Lukisan naturalisme menggambarkan kehidupan apa adanya sehingga seringkali terlihat
menggambarkan alam pedesaan, pegunungan, dan kehidupan masyarakatnya yang sederhana
namun tetap bersifat sentimental. Alliran ini mengedepankan kemiripan objek yang digambar
supaya terlihat natural dan realistis seperti referensinya di alam. Contoh pelukis naturalisme
adalah Basuki Abdullah, Mas Pringadi, Wakidi, William Bliss Baker, John Constable, Thomas
Cole, dan Jean-Baptiste Camille Corot. Ciri-ciri aliran ini adalah sebagai berikut.
1. Biasanya bertemakan sebuah alam.
2. Terdapat gradasi warna.
3. Memiliki teknik penyusunan, baik dari perbandingan perspektif, tekstur pewarnaan
maupun yang lainnya.
Contoh lukisan naturalisme adalah sebagai berikut.
1. Senja di Dataran Mahat karya Wakidi

2. Fallen Monarchs karya William Biss Baker


10. Ekspresionisme
Aliran ekspresionisme merupakan salah satu aliran yang mengedepankan ekspresi
individu seniman itu sendiri terhadap apa yang mereka ingat, lihat, dan rasakan. Dapat
dikatakan bahwa ekspresionisme merupakan aliran seni lukis yang menonjolkan
ungkapan yang ada di dalam jiwa. Contoh pelukis ekspresionisme adalah Edvard Munch,
Karl Schmidt Rottluff, Ernast Ludwig, Affandi, Popo Iskandar, Zaini, James Ensor, dan
Emile Nolde. Ciri-ciri dari aliran ini adalah sebagai berikut
1. Tidak akan mengutamakan kemiripan objek yang mereka lukis.
2. Sapuan kuas yang ekspresif dan berani atau bekas kuas dibiarkan terlihat dan tidak
ditutup-tutupi.
3. Teknik melukis yang terlihat naif atau amatir tapi tetap mempunyai komposisi yang baik.
4. Mementingkan ekspresi jiwa individu seniman dibandingkan dengan menjiplak alam.
5. Menggunakan warna sebagai salah satu simbol untuk suatu hal, tidak sebagai pewarna
objek saja.
Contoh lukisan ekspresionisme adalah sebagai berikut
1. Tangkuban Perahu karya Affandi
2. The Scream karya Edvard Munch

11. Pointilisme
Pointilisme adalah sebuah teknik menggambar dengan memanfaatkan bentuk
lingkaran kecil yang disusun pada pola tertentu sehungga menhasilkan bentuk gambar.
Contoh pelukis dari aliran pointilisme adalah Rijaman, Keo Budi Harijanto, Vincent van
Gogh, Paul Signac, dan Seurats La Parade. Ciri-ciri aliran seni ini adalah sebagai berikut.
1. Objek yang dilukis dapat terlihat jelas meski dilihat dari kejauhan, dan agak blur jika
dilihat dari dekat.
2. Menggunakan titik berbagai macam variasi, baik besar-kecil, tebal-tipis, serta berwarna-
hitam putih.
Contoh lukisan pointilisme adalah sebagai berikut.
1. Ein Sonntagnachmittag auf der Insel La Grande Jatte karya Seurants La Parade
2. Dining Room karya Paul Signac

12. Impresionisme
Impresionisme merupakan sebuah aliran seni lukis yang hanya melukis sebuah
impresi sekilas dari suatu subjek yang akan dilukis. Aliran ini berusaha menampilkan
kesan-kesan pencahayaan yang kuat, dengan penekanan pada tampilan warna dan bukan
bentuk. Contoh pelukis impresionisme adalah Claude Monet, Auguste Renoir, Berthe
Morisot, Camille Pissaro, Edgar Degas, Vincent van Gogh, Henri De Toulouse-Lautrec,
dan Mary Cassat. Ciri-ciri aliran impresionisme adalah sebagai berikut.
1. Objek yang ada di lukisan tidak menampilkan detail yang tajam dan hanya menampilkan
impresi dan menunjukkan kesan warna yang cerah.
2. Mempunyai komposisi yang bersifat terbuka, baik itu objek lukisan outdoor maupun
indoor.
3. Palet warna yang digunakan cenderung kontras dan cerah berdasarkan pengelompokan
warnanya. Sapuan kuas pendek dan tebal yang menyerupai teknik lukisan sketsa.
Sehingga hal itu akan menciptakan esensi subjek dibandingkan dengan detailnya.
4. Marka kuas yang ada pada lukisan cenderung lebih terlihat dan tidak ditutup-tutupi. Cat
yang digunakan tidak ditunggu kering untuk ditimpa lagi dengan warna berikutnya.
5. Pantulan cahaya menjadi suatu variasi objek sekunder yang lebih ditonjolkan dalam
lukisan ini.
Contoh lukisan impresionisme adalah sebagai berikut.

1. Impression, Soleil Levant karya Claude Monet

2. Eugene Manet and His Daughter at Bougival karya Berthe Morisot


BAB III
Penutup

A. Kesimpulan
Seni lukis adalah salah satu cabang dari seni rupa yang berfokus pada kegiatan melukis.
Dengan dasar pengertian yang sama, seni lukis adalah sebuah pengembangan yang lebih utuh
dari menggambar. Melukis adalah kegiatan mengolah medium dua dimensi atau permukaan dari
objek tiga dimensi untuk mendapat kesan tertentu. Medium lukisan bisa berbentuk apa saja,
seperti kanvas, kertas, papan, dan bahkan film di dalam fotografi bisa dianggap sebagai media
lukisan.
Lukisan adalah karya seni lukis yang proses pembuatannya dilakukan dengan memulaskan cat
dengan alat kuas lukis, pisau palet atau peralatan lain, yaitu memulaskan berbagai warna dan
nuansa gradasi warna, dengan kedalaman warna tertentu juga komposisi warna tertentu dari
bahan warna pigmen warna dalam pelarut (atau medium) dan gen pengikat (lem) untuk
pengencer air, gen pengikat berupa minyak linen untuk cat minyak dengan pengencer terpenthin,
pada permukaan (penyangga) seperti kertas, kanvas, atau dinding. Ini dilakukan oleh seorang
pelukis; dengan kedalaman warna dan cita rasa pelukis, definisi ini digunakan terutama jika ia
merupakan pencipta suatu karya lukisan. Dalam seni lukis terdapat berbagai aliran yang
memiliki karakter dan ciri khas masing-masing diantaranya yaitu naturalisme, ekspresionisme,
realisme, fauvisme, pointilisme, abstraksionisme, kubisme, impresionisme, dadaisme,
surealisme, klasikisme, dan romantisme.

Anda mungkin juga menyukai