Anda di halaman 1dari 15

OBSERVASI ATAU MINI RESEARCH

Organ dan Sistem Pernapasan Manusia, Penyakit pada Organ Pernapasan dan
Pemeliharaannya, Perkembangbiakan pada Hewan secara Kawin (Generatif) dan
Tidak Kawin (Vegetatif)

Disusun oleh:
Kelompok 5
Erin Pebriani (2120201091)
Annisa Destiana (2120201094)
Ani Rahayu (2130201102)

Dosen Pengampu :
Ayu Nur Shawmi, M.Pd

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
2023
A. ORGAN DAN SISTEM PERNAPASAN MANUSIA

1. ORGAN PERNAPASAN MANUSIA

RONGGA FARING
HIDUNG

LARING
TRAKEA

PARU-PARU BRONKIOLUS

BRONKUS ALVEOLUS

DIAFRAGMA

Bernapas adalah proses menghirup oksigen dan melepaskan karbon dioksida.


Proses ini memiliki sebutan lain sistem pernapasan. Perlu dipahami bahwa kelancaran
pernapasan merupakan hasil dari kerja berbagai organ dan jaringan pada sistem
tersebut. Setiap sistem pada tubuh memiliki peran penting dalam menunjang
kehidupan, tak terkecuali sistem pernapasan. Jika organ pada sistem pernapasan tidak
bekerja dengan baik, seseorang akan mengalami gangguan pernapasan, bahkan masalah
pada fungsi tubuh lainnya.

Sistem pernapasan pada manusia memiliki beberapa organ penting yang terlibat.
Semuanya berperan penting untuk mendukung proses pertukaran oksigen dan karbon
dioksida dalam darah. Berkat organ inilah, kita bisa bernapas setiap harinya. Seseorang
mempunyai laju pernapasan yang normal jika bernapas setidaknya sebanyak 12 sampai
20 kali setiap menit ketika beristirahat dan terjadi secara kontinyu atau terus-menerus.

Sistem pernapasan pada manusia tersusun atas dua bagian utama, yaitu bagian
atas dan bawah. Berikut penjelasan dari setiap bagian tersebut dan organ pernapasan
yang ada di dalamnya:

a. Sistem pernapasan atas

1) Hidung

Hidung adalah bagian yang penting yang dimiliki oleh setiap manusia,
karena hidung memiliki fungsi sebagai organ pernapasan dan juga sebagai indera
penciuman. Sebagai bagian tubuh yang terluar, hidung secara langsung akan
bersentuhan dengan berbagai macam gas atau udara yang akan diterima dan
masuk ke dalam tubuh manusia. Oleh karena itu, fungsi hidung didefinisikan
sebagai tempat penyaringan udara yang masuk ke dalam tubuh manusia,
penyaringan udara ini dilakukan agar tubuh dapat menerima udara yang baik bagi
tubuh.

2) Faring

Faring adalah bagian dari sistem pernapasan dan pencernaan yang


merupakan saluran otot dan mukosa berbentuk seperti tabung dengan panjang
sekitar 13 cm. Bisa dibilang, faring adalah organ penting yang membantu proses
pernapasan dan pencernaan tubuh bekerja semestinya. Perlu diketahui, tugas
utama faring adalah membawa udara, makanan, serta cairan dari hidung dan
mulut. Hal tersebut membuat faring sering kali terpapar penyakit, seperti
peradangan pada tenggorokan dan amandel (tonsillitis).

3) Laring

Laring merupakan saluran yang menghubungkan tenggorokan dengan


sistem pernapasan. Saluran ini memungkinkan udara lewat dari tenggorokan ke
trakea untuk kemudian menuju ke paru-paru. Fungsi laring sangatlah penting
untuk menunjang sistem pernapasan dan menghasilkan suara. Karena perannya
yang begitu besar, kesehatan laring perlu selalu dijaga agar terhindar dari
berbagai penyakit yang dapat mengganggu fungsinya.

b. Sistem pernapasan bawah

4) Trakea

Trakea adalah salah satu organ pernapasan berbentuk tabung panjang


seperti huruf U yang terletak di bagian tengah leher hingga rongga di antara paru-
paru (mediastinum). Selain berfungsi sebagai jalur masuk dan keluarnya udara
dan penyaring masuknya benda asing, trakea juga memiliki sejumlah tugas lain
seperti mengontrol suhu udara yang masuk ke paru-paru, membantu proses batuk,
dan membantu proses menelan makanan.

5) Bronkus
Bronkus merupakan organ dalam sistem pernapasan yang menjadi
penghubung batang tenggorokan/trakea dengan paru-paru. Fungsi bronkus dalam
sistem pernapasan cukup penting, salah satunya adalah memastikan aliran udara
masuk dan keluar paru-paru.

6) Bronkiolus

Bronkiolus adalah saluran udara di dalam paru-paru yang menghubungkan


bronkus dengan alveolus. Bronkus merupakan salah satu bagian dari sistem
pernapasan bawah dengan ukuran cukup kecil, sekitar 0,3 hingga 1 millimeter.
Bronkiolus sering dianggap sama dengan bronkus karena sama-sama berperan
sebagai jalur masuk udara ke dalam paru-paru. Padahal, dua organ tubuh tersebut
memiliki perbedaan yang signifikan, terutama dari segi letaknya. Bronkus
merupakan saluran udara yang terhubung dengan trakea di luar paru-paru.
Sementara itu, bronkiolus adalah cabang dari bronkus, terletak tepat di dalam
paru-paru, dan berfungsi untuk menyalurkan udara ke alveoli.

7) Paru-paru

Paru-paru adalah organ penting dalam tubuh yang peran utamanya adalah
mendukung sistem pernapasan. Namun tidak hanya sebatas itu, sebenarnya fungsi
paru-paru cukup kompleks. Bahkan, organ vital ini juga berperan dalam proses
ekskresi atau pembuangan uap air dan karbondioksida. Fungsi paru-paru dalam
sistem pernapasan berikutnya adalah menjadi tempat pertukaran gas oksigen dan
karbon dioksida. Proses ini terjadi pada salah satu bagian paru-paru, yaitu
alveolus.

8) Alveolus

Alveolus adalah unit struktural yang paling kecil dalam paru-paru yang
berfungsi sebagai tempat pertukaran gas antara udara yang dihirup dan darah.
Alveolus memiliki bentuk yang mirip dengan sachet yang diisi udara dan
dikelilingi oleh kapiler darah yang menyediakan oksigen dan mengangkut
karbondioksida.

9) Diafragma

Diafragma adalah struktur otot berbentuk cincin, yang terletak di antara


rongga dada dan rongga perut manusia. Diafragma memainkan peran penting
dalam proses pernapasan manusia, dikarenakan dapat mengatur tekanan di dalam
rongga dada, yang memungkinkan masuknya udara ke dalam paru-paru ketika
seseorang menghirup dan menghembuskan udara.

Tidak hanya berfungsi sebagai tempat bertukarnya gas dan udara, sistem
pernapasan juga bertugas untuk menyaring, melembapkan, dan menghangatkan udara
yang kamu hirup. Bahkan, sistem ini juga membantu dalam proses penciuman dan
bicara.

2. SISTEM PERNAPASAN MANUSIA

Perjalanan udara memasuki paru-paru dimulai


dari udara memasuki rongga hidung. Pada rongga
hidung udara disaring oleh rambut-rambut halus
hidung dan suhu udara juga dihangatkan dan
dilembabkan oleh rambut hidung dan lender pada
hidung.

Setelah melalui rongga hidung, udara akan


menuju paru-paru melewati faring, kemudian menuju laring dan menuju trakea.

Udara dari tenggorokan akan menuju ke paru-paru, namun sebelumnya diproses


di paru-paru, udara akan melewati saluran bercabang 2 yang disebut juga dengan
bronkus. Setiap bronkus akan terhubung dengan paru kanan dan paru kiri.

Bronkus bercabang lagi, cabang yang lebih kecil disebut bronkiolus. Bronkiolus
bermuara pada alveolus.

Setiap kita bernapas, udara segar yang mengandung oksigen masuk ke paru-
paru, kemudian oksigen (O2) tersebut akan diedarkan keseluruh tubuh melalui
pembuluh darah. Dan disaat yang bersamaan karbondioksida (CO2) akan dikeluarkan
dari tubuh melalui paru-paru.
B. PENYAKIT PADA ORGAN PERNAPASAN DAN PEMELIHARAANNYA

1. FLU

Flu adalah gangguan pernapasan oleh virus


influenza yang bisa terjadi pada hidung, tenggorokan,
hingga paru-paru. Gejalanya yaitu pilek, sakit
tenggorokan, bersin-bersin, demam, kadang disertai
batuk. Flu merupakan penyakit yang mudah menular
ke orang lain, terutama pada 3-4 hari pertama setelah
penderita terinfeksi.

a. Penyebab:

Penyakit flu biasanya cukup ringan, namun bisa berisiko bagi orang-orang
dengan sistem imun yang lemah. Virus influenza juga mudah menular karena
tersebar melalui udara atau menghirup percikan dahak penderita.

b. Cara mengatasinya:

Cukup istirahat, konsumsi makanan bergizi, dan banyak minum dapat


membantu mempercepat proses penyembuhan.

2. ASMA

Asma termasuk dalam jenis penyakit jangka panjang


atau kronis. Asma terjadi ketika saluran udara mengalami
penyempitan akibat reaksi tubuh terhadap benda asing dalam
tubuh. Hal ini dapat menyebabkan sesak napas atau kesulitan
bernapas. Asma paling sering didiagnosis pada anak-anak
dan dewasa muda, tetapi juga dapat terjadi pada orang
dewasa. Ada berbagai jenis asma, dan setiap orang mungkin
mengalaminya secara berbeda.

Sebagai penyakit yang umumnya diderita oleh banyak orang, penyakit asma
sudah menjadi penyakit umum yang tidak menakutkan. Penyakit ini berhubungan
dengan masalah paru-paru di mana seseorang yang terkena penyakit asma dan sedang
kambuh, maka akan sulit untuk bernapas. Karena itu, asma bisa berakibat sangat serius
dan bahkan mematikan jika tidak diobati.
Dalam beberapa penelitian, asma memang belum dapat ditemukan secara pasti
penyebab dari asma. Secara umum, asma dapat terjadi karena paru-paru terkena iritasi
dan menyebabkan otot di saluran pernapasan jadi kaku dan menyempit. Ditambah
dengan produksi dahak yang meningkat, sehingga penderita asma menjadi sulit
bernapas. Pada anak, gejala asma dapat menghilang secara otomatis atau dengan
sendirinya saat memasuki usia remaja. Namun, jika anak memiliki gejala asma yang
cukup berat, sangat memungkinkan anak terkena asma kembali.

a. Penyebab:

Selain iritasi, ada beberapa faktor risiko yang


dapat memperburuk keadaan penderita asma, yaitu:
asap rokok, debu, bulu hewan, udara dingin, infeksi
paru-paru dan saluran napas bagian atas, paparan zat
kimia, memiliki riwayat alergi, aktivitas fisik, risiko
lingkungan pekerjaan tertentu seperti tukang las, kayu, atau pekerja pabrik tekstil,
emosi yang berlebihan (tertawa terbahak-bahak atau kesedihan yang berlarut-larut),
alergi makanan, seperti kacang-kacangan

b. Cara mengatasinya:

1) Kenali dan hindari faktor pemicu asma seperti asap rokok, asap kendaraan yang
berlebih, udara dingin dan lainnya

2) Ikuti anjuran penanganan dari dokter secara rutin dan tepat

3) Lakukan langkah pengobatan dengan patuh dan pahami penyebab serangan asma

4) Menggunakan obat-obatan asma yang telah dianjurkan oleh dokter secara teratur
dan patuh, sehingga pengobatan dapat berjalan dengan lancar

5) Memastikan kondisi saluran napas

Selain dari itu hindari faktor risiko tersebut, vaksinasi flu dan pneumonia
juga disarankan bagi pasien pengidap asma untuk mencegah komplikasi berbahaya
yang berkaitan dengan pernapasan.

3. TBC (TUBERKULOSIS)

Indonesia merupakan negara dengan


penderita TBC ketiga terbanyak di dunia, tepatnya
setelah India dan Cina. Hal ini menunjukkan betapa tinggi persebaran penyakit satu ini.
Apakah TBC menular? ya. Namun, tingkat penularannya cukup rendah. Jika Anda tidak
melakukan kontak dengan penderita TBC dalam waktu yang lama, maka kecil
kemungkinan Anda akan tertular. Meski begitu, bila tidak segera ditangani, TBC bisa
membawa resiko yang cukup fatal. Bahkan, TBC bisa berujung pada kematian. Oleh
karena itu, pastikan Anda atau orang-orang terkasih segera menerima penanganan yang
tepat saat mulai memperlihatkan gejala.

a. Penyebab:

TBC merupakan penyakit yang timbul akibat serangan bakteri


Mycobacterium tuberculosis, yang kemudian menyebabkan infeksi pada tubuh.
Umumnya, penderita TBC akan merasakan keluhan pada paru-paru, dengan gejala
batuk-batuk yang tidak kunjung berhenti. Meski begitu, penyakit TBC juga bisa
menyerang bagian tubuh yang lain, misalnya sistem saraf dan tulang.

b. Cara mengatasinya:

Salah satu cara pencegahan TBC adalah dengan menjaga kebersihan


lingkungan serta menjaga daya tahan tubuh agar senantiasa prima. Selain itu,
menggunakan masker di tempat umum juga merupakan tindakan bijaksana. Jika
Anda merasa orang di sekitar Anda menderita TBC, usahakan untuk mengurangi
kontak langsung yang dapat meningkatkan resiko penularan. Akan lebih baik bila
Anda memastikan sirkulasi udara di ruangan Anda berada tetap lancar. Sementara
itu, untuk para orang tua, sebaiknya memberikan vaksin BCG untuk mencegah TBC
pada anak. Anda juga bisa mendapatkan vaksin tersebut jika pernah kontak langsung
dengan penderita TBC.

4. PNEUMONIA

Pneumonia merupakan penyakit serius yang


dapat membahayakan kesehatan dan membutuhkan
penanganan medis yang tepat. Oleh karena itu,
sangat penting untuk mengenali gejala pneumonia
dan segera berkonsultasi dengan dokter jika terdapat
gejala yang mengkhawatirkan.

Gejalanya atau ciri-cirinya tergantung pada jenis dan beratnya infeksi seperti
batuk yang disertai dahak berwarna hijau atau kuning, demam dan menggigil,
berkeringat, kesulitan bernafas, nyeri dada saat bernafas, Lelah dan lemas, sakit kepala,
nyeri otot dan sendi, detak jantung meningkat, mual dan muntah bahkan kehilangan
nafsu makan.

a. Penyebab:

Penyakit pneumonia disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu infeksi bakteri,


virus dan jamur. Penyebab utama pneumonia adalah infeksi bakteri Streptococcus
pneumoniae. Selain itu, ada beberapa jenis bakteri lain yang bisa menyebabkan
pneumonia seperti Haemophilus influenzae, Legionella pneumophila, Mycoplasma
pneumoniae, dan Chlamydia pneumoniae. Virus yang dapat menyebabkan
pneumonia bervariasi, tergantung pada jenis pneumonia yang terjadi. Pneumonia
virus umumnya disebabkan oleh virus influenza (flu), respiratory syncytial virus
(RSV), dan adenovirus.

Penyebab pneumonia juga bisa terkait dengan faktor risiko tertentu seperti
usia lanjut, merokok, memiliki penyakit kronis seperti diabetes atau penyakit
jantung, serta menurunnya sistem kekebalan tubuh seperti pada penderita
HIV/AIDS. Terpaparnya tubuh pada polusi udara dan bahan kimia tertentu juga
dapat meningkatkan risiko terkena pneumonia.

b. Cara mengatasinya:

1) Berhenti merokok dan menghindari paparan asap rokok

2) Makan makanan yang bergizi seimbang

3) Menjaga daya tahan tubuh

4) Menjaga kebersihan dengan mencuci tangan secara teratur

5) Menghindari kontak dengan orang yang sakit Pneumonia

6) Memakai masker

7) Rutin melakukan olahraga

8) Istirahat yang cukup

9) Melakukan Vaksinasi PCV (Pneumococcus Conjugated Vaccine)

5. Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)


Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) sebenarnya mencakup dua jenis
penyakit sistem pernapasan, yaitu emfisema dan bronkitis kronis. Emfisema adalah
kerusakan pada alveoli (paru) sehingga elastisitasnya berkurang.

Akibatnya, fungsi kantung udara ini untuk menyalurkan udara jadi berkurang,
sehingga oksigen dalam darah jadi berkurang dan terjadi penumpukan karbon dioksida
dalam darah. Sebagaimana dilansir dari website resmi WHO, sekitar 90% kasus
kematian akibat PPOK terjadi pada penderita dengan usia di bawah 70 tahun dan di
negara-negara berpenghasilan rendah/menengah.

a. Penyebab:

Penyebabnya adalah polusi udara terutama di kawasan industri, menghirup


tembakau atau terpajan asap rokok, merokok (baik konvensional maupun elektrik),
dan juga faktor genetik. Gejala masalah pernapasan ini adalah sesak napas, mengi,
dan batuk.

b. Cara mengatasinya:

Selain pengobatan medis sesuai saran dokter, penderita perlu mengikuti


program rehabilitasi paru. Program tersebut biasanya meliputi, mengubah pola
makan menjadi lebih sehat, belajar teknik pernapasan yang tepat, dan berolahraga
rutin.

6. KANKER PARU

Kanker paru-paru adalah kanker yang


terbentuk di paru-paru. Kanker ini merupakan salah
satu kanker yang umum terjadi di Indonesia. Secara
global, kanker paru-paru merupakan penyebab
pertama kematian akibat kanker pada pria dan
penyebab kedua kematian akibat kanker pada wanita. Meski sering terjadi pada
perokok, kanker paru-paru juga bisa terjadi pada orang yang bukan perokok.

Pada orang bukan perokok, kanker paru-


paru terjadi akibat sering terpapar asap rokok dari
orang lain (perokok pasif) atau paparan zat kimia di
lingkungan kerja.Gejala umum yang terjadi
biasanya, batuk, sesak napas, mengi (napas berbunyi), nyeri dada, kelelahan, dan
penurunan berat badan secara signifikan.

a. Penyebab:

Kanker paru terjadi ketika sel-sel mengalami kerusakan akibat menghirup


bahan kimia berbahaya (uranium, arsenik, nikel, dll) dalam jangka panjang. Ini juga
termasuk merokok. Pada kondisi yang lebih parah, kanker atau tumor paru-paru juga
dapat menyebar ke kelenjar getah bening, tulang, otak dan hati.

b. Cara mengatasinya:

Kanker paru-paru bisa diobati dengan berbagai cara, tergantung kondisi


penderita dan tingkat keparahan kanker. Penanganan utama terhadap kanker paru-
paru stadium awal adalah dengan operasi. Jika kanker telah mencapai stadium lanjut,
maka penanganan dapat dilakukan dengan radioterapi dan kemoterapi.

Pencegahan kanker paru-paru dapat dilakukan dengan berhenti merokok atau


menghindari asap rokok. Bagi seseorang yang berisiko terkena kanker paru-paru,
pemeriksaan rutin sebaiknya dilakukan. Selain itu, disarankan untuk berolahraga
secara rutin dan mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang.
C. PERKEMBANGBIAKAN PADA HEWAN SECARA KAWIN (GENERATIF) DAN
TIDAK KAWIN (VEGETATIF)

Berkembang biak menjadi salah satu ciri organisme. Dengan berkembang biak
organisme dapat menghasilkan keturunan baru dan menjaga kelestarian jenisnya. Secara
umum, perkembangbiakan organisme dapat terjadi dengan dua cara, yaitu
perkembangbiakan generatif dan vegetatif.

Perkembangbiakan tersebut tidak hanya berlaku bagi tumbuhan. Hewan juga


mengalami perkembangbiakan secara generatif dan vegetatif. Berikut penjelasan
perkembangbiakan generatif dan vegetatif pada hewan beserta dengan contohnya, yaitu:

1. PERKEMBANGBIAKAN GENERATIF ( KAWIN)

Perkembangbiakan generatif adalah cara perkembangbiakan secara kawin atau


seksual. Terjadi apabila sel kelamin jantan dan sel kelamin betina bertemu.
Perkemabangabiakan ini terbagi menjadi tiga yaitu, bertelur (ovipar), melahirkan
(vivipar), dan bertelur dan melahirkan (ovovivipar). Penjelasannya sebagai berikut:

a. Bertelur (ovipar)

Ovipar adalah perkembangbiakan dengan cara bertelur. Artinya organisme


baru atau embrio tumbuh dan berkembang dalam cangkang telur. Embrio
mendapatkan makanan dari dalam telur dan akan menghasilkan individu baru jika
telur menetas. Ciri-ciri hewan ovipar tidak punya kelenjar susu dan daun telinga.
Contoh hewan ovipar adalah bebek, ayam, angsa, burung, dan jenis hewan bertelur
lainnya.

b. Beranak (vivipar)

Vivipar adalah perkembangbiakan yang dilakukan dengan cara beranak.


Setelah pembuahan terjadi, embrio akan berkembang dan tumbuh dalam rahim
betina. Selama di dalam rahim, embrio mendapatkan sumber makanan dari tubuh
induknya. Ciri-ciri hewan vivipar mempunyai kelenjar susu dan berdaun telinga,
tubuhnya dilindungi bulu. Contoh hewan vivipara adalah, kucing, anjing, singa, sapi,
dan lain sebagainya.

c. Bertelur dan beranak (ovovivipar)

Ovovivipar adalah perkembangbiakan hewan yang dilakukan dengan cara


bertelur dan beranak. Artinya, embrio tumbuh dan berkembang di dalam telur, tetapi
telurnya berada di rahim induknya. Embrio mendapatkan sumber makanan dari
dalam telur, jika embrio sudah berkembang sempurna, embrio akan dikeluarkan dari
tubuh induknya. Contoh hewan ovovivipar adalah, ular, kalajengking, kadal, dan
lain-lain.

2. PERKEMBANGBIAKAN VEGETATIF (TIDAK KAWIN)

Perkembangbiakan vegetatif adalah perkembangbiakan di mana terbentuknya


individu baru tanpa proses pembuahan. Perkembangbiakan vegetatif ini disebut juga
perkembangbiakan tanpa kawin. Perkembangbiakan ini biasanya terjadi pada hewan
tingkat rendah, hewan bersel satu, atau hewan tak bertulang belakang (avertebrata).
Perkembangbiakan secara vegetatif terbagi menjadi empat yaitu, pertunasan,
membelah diri, fragmentasi, dan sporulasi. Berikut penjelasannya: Pertunasan
(budding) Perkembangbiakan pertunasan didahului dengan proses pembentukan tunas
dari tonjolan pada tubuh induk. Contoh hewan yang berkembangbiak dengan tunas
adalah, hydra, obelia,Koral, polip ubur-ubur, dan cacing pita.

a. Pertunasan
Hewan juga dapat bereproduksi dengan membentuk tunas seperti Hydra.
Pembentukan tunas pada Hydra sendiri diawali dengan tonjolan yang muncul pada
dinding tubuh bagian tengah. Tonjolan tersebut nantinya memanjang dan
membentuk mulut dan tangan.Contoh hewan yang berkembangbiak dengan tunas
antara lain hydra, porifera (bunga karang), dan coelenterata (ubur-ubur).

b. Membelah diri

Perkembangbiakan dengan membelah diri dilakukan oleh hewan bersel satu.


Saat membelah diri, inti sel akan terbelah menjadi dua dan diikuti dengan
pembelahan cairan serta dinding sel. Kemudian menjadi individu baru. Contoh
hewan yang membelah diri adalah paramaecium sp dan amoeba sp.

c. Fragmentasi

Fragmentasi adalah perkembangbiakan suatu organisme dari fragmen-


fragmen atau potongan tubuh induknya sehingga menjadi individu baru. Contoh
hewan yang berkembangbiak dengan fragmentasi adalah, cacing pita dan cacing
pipih.
d. Sporulasi

Sporulasi adalah perkembangbiakan dengan cara pembelahan sel dari satu sel
menjadi banyak melalui pembentukan spora. Contoh hewan yang berkembangbiak
dengan sporulasi adalah, plasmodium sp.

Anda mungkin juga menyukai