Organ dan Sistem Pernapasan Manusia, Penyakit pada Organ Pernapasan dan
Pemeliharaannya, Perkembangbiakan pada Hewan secara Kawin (Generatif) dan
Tidak Kawin (Vegetatif)
Disusun oleh:
Kelompok 5
Erin Pebriani (2120201091)
Annisa Destiana (2120201094)
Ani Rahayu (2130201102)
Dosen Pengampu :
Ayu Nur Shawmi, M.Pd
RONGGA FARING
HIDUNG
LARING
TRAKEA
PARU-PARU BRONKIOLUS
BRONKUS ALVEOLUS
DIAFRAGMA
Sistem pernapasan pada manusia memiliki beberapa organ penting yang terlibat.
Semuanya berperan penting untuk mendukung proses pertukaran oksigen dan karbon
dioksida dalam darah. Berkat organ inilah, kita bisa bernapas setiap harinya. Seseorang
mempunyai laju pernapasan yang normal jika bernapas setidaknya sebanyak 12 sampai
20 kali setiap menit ketika beristirahat dan terjadi secara kontinyu atau terus-menerus.
Sistem pernapasan pada manusia tersusun atas dua bagian utama, yaitu bagian
atas dan bawah. Berikut penjelasan dari setiap bagian tersebut dan organ pernapasan
yang ada di dalamnya:
1) Hidung
Hidung adalah bagian yang penting yang dimiliki oleh setiap manusia,
karena hidung memiliki fungsi sebagai organ pernapasan dan juga sebagai indera
penciuman. Sebagai bagian tubuh yang terluar, hidung secara langsung akan
bersentuhan dengan berbagai macam gas atau udara yang akan diterima dan
masuk ke dalam tubuh manusia. Oleh karena itu, fungsi hidung didefinisikan
sebagai tempat penyaringan udara yang masuk ke dalam tubuh manusia,
penyaringan udara ini dilakukan agar tubuh dapat menerima udara yang baik bagi
tubuh.
2) Faring
3) Laring
4) Trakea
5) Bronkus
Bronkus merupakan organ dalam sistem pernapasan yang menjadi
penghubung batang tenggorokan/trakea dengan paru-paru. Fungsi bronkus dalam
sistem pernapasan cukup penting, salah satunya adalah memastikan aliran udara
masuk dan keluar paru-paru.
6) Bronkiolus
7) Paru-paru
Paru-paru adalah organ penting dalam tubuh yang peran utamanya adalah
mendukung sistem pernapasan. Namun tidak hanya sebatas itu, sebenarnya fungsi
paru-paru cukup kompleks. Bahkan, organ vital ini juga berperan dalam proses
ekskresi atau pembuangan uap air dan karbondioksida. Fungsi paru-paru dalam
sistem pernapasan berikutnya adalah menjadi tempat pertukaran gas oksigen dan
karbon dioksida. Proses ini terjadi pada salah satu bagian paru-paru, yaitu
alveolus.
8) Alveolus
Alveolus adalah unit struktural yang paling kecil dalam paru-paru yang
berfungsi sebagai tempat pertukaran gas antara udara yang dihirup dan darah.
Alveolus memiliki bentuk yang mirip dengan sachet yang diisi udara dan
dikelilingi oleh kapiler darah yang menyediakan oksigen dan mengangkut
karbondioksida.
9) Diafragma
Tidak hanya berfungsi sebagai tempat bertukarnya gas dan udara, sistem
pernapasan juga bertugas untuk menyaring, melembapkan, dan menghangatkan udara
yang kamu hirup. Bahkan, sistem ini juga membantu dalam proses penciuman dan
bicara.
Bronkus bercabang lagi, cabang yang lebih kecil disebut bronkiolus. Bronkiolus
bermuara pada alveolus.
Setiap kita bernapas, udara segar yang mengandung oksigen masuk ke paru-
paru, kemudian oksigen (O2) tersebut akan diedarkan keseluruh tubuh melalui
pembuluh darah. Dan disaat yang bersamaan karbondioksida (CO2) akan dikeluarkan
dari tubuh melalui paru-paru.
B. PENYAKIT PADA ORGAN PERNAPASAN DAN PEMELIHARAANNYA
1. FLU
a. Penyebab:
Penyakit flu biasanya cukup ringan, namun bisa berisiko bagi orang-orang
dengan sistem imun yang lemah. Virus influenza juga mudah menular karena
tersebar melalui udara atau menghirup percikan dahak penderita.
b. Cara mengatasinya:
2. ASMA
Sebagai penyakit yang umumnya diderita oleh banyak orang, penyakit asma
sudah menjadi penyakit umum yang tidak menakutkan. Penyakit ini berhubungan
dengan masalah paru-paru di mana seseorang yang terkena penyakit asma dan sedang
kambuh, maka akan sulit untuk bernapas. Karena itu, asma bisa berakibat sangat serius
dan bahkan mematikan jika tidak diobati.
Dalam beberapa penelitian, asma memang belum dapat ditemukan secara pasti
penyebab dari asma. Secara umum, asma dapat terjadi karena paru-paru terkena iritasi
dan menyebabkan otot di saluran pernapasan jadi kaku dan menyempit. Ditambah
dengan produksi dahak yang meningkat, sehingga penderita asma menjadi sulit
bernapas. Pada anak, gejala asma dapat menghilang secara otomatis atau dengan
sendirinya saat memasuki usia remaja. Namun, jika anak memiliki gejala asma yang
cukup berat, sangat memungkinkan anak terkena asma kembali.
a. Penyebab:
b. Cara mengatasinya:
1) Kenali dan hindari faktor pemicu asma seperti asap rokok, asap kendaraan yang
berlebih, udara dingin dan lainnya
3) Lakukan langkah pengobatan dengan patuh dan pahami penyebab serangan asma
4) Menggunakan obat-obatan asma yang telah dianjurkan oleh dokter secara teratur
dan patuh, sehingga pengobatan dapat berjalan dengan lancar
Selain dari itu hindari faktor risiko tersebut, vaksinasi flu dan pneumonia
juga disarankan bagi pasien pengidap asma untuk mencegah komplikasi berbahaya
yang berkaitan dengan pernapasan.
3. TBC (TUBERKULOSIS)
a. Penyebab:
b. Cara mengatasinya:
4. PNEUMONIA
Gejalanya atau ciri-cirinya tergantung pada jenis dan beratnya infeksi seperti
batuk yang disertai dahak berwarna hijau atau kuning, demam dan menggigil,
berkeringat, kesulitan bernafas, nyeri dada saat bernafas, Lelah dan lemas, sakit kepala,
nyeri otot dan sendi, detak jantung meningkat, mual dan muntah bahkan kehilangan
nafsu makan.
a. Penyebab:
Penyebab pneumonia juga bisa terkait dengan faktor risiko tertentu seperti
usia lanjut, merokok, memiliki penyakit kronis seperti diabetes atau penyakit
jantung, serta menurunnya sistem kekebalan tubuh seperti pada penderita
HIV/AIDS. Terpaparnya tubuh pada polusi udara dan bahan kimia tertentu juga
dapat meningkatkan risiko terkena pneumonia.
b. Cara mengatasinya:
6) Memakai masker
Akibatnya, fungsi kantung udara ini untuk menyalurkan udara jadi berkurang,
sehingga oksigen dalam darah jadi berkurang dan terjadi penumpukan karbon dioksida
dalam darah. Sebagaimana dilansir dari website resmi WHO, sekitar 90% kasus
kematian akibat PPOK terjadi pada penderita dengan usia di bawah 70 tahun dan di
negara-negara berpenghasilan rendah/menengah.
a. Penyebab:
b. Cara mengatasinya:
6. KANKER PARU
a. Penyebab:
b. Cara mengatasinya:
Berkembang biak menjadi salah satu ciri organisme. Dengan berkembang biak
organisme dapat menghasilkan keturunan baru dan menjaga kelestarian jenisnya. Secara
umum, perkembangbiakan organisme dapat terjadi dengan dua cara, yaitu
perkembangbiakan generatif dan vegetatif.
a. Bertelur (ovipar)
b. Beranak (vivipar)
a. Pertunasan
Hewan juga dapat bereproduksi dengan membentuk tunas seperti Hydra.
Pembentukan tunas pada Hydra sendiri diawali dengan tonjolan yang muncul pada
dinding tubuh bagian tengah. Tonjolan tersebut nantinya memanjang dan
membentuk mulut dan tangan.Contoh hewan yang berkembangbiak dengan tunas
antara lain hydra, porifera (bunga karang), dan coelenterata (ubur-ubur).
b. Membelah diri
c. Fragmentasi
Sporulasi adalah perkembangbiakan dengan cara pembelahan sel dari satu sel
menjadi banyak melalui pembentukan spora. Contoh hewan yang berkembangbiak
dengan sporulasi adalah, plasmodium sp.