Anda di halaman 1dari 5

RINGKASAN SISTEM PERNAFASAN

NAMA. : ANDI ARJUNA SAKTI


KELAS/NIM : B(21281070)
MK. : ANATOMI FISIOLOGI

MACAM – MACAM SISTEM PERNAFASAN DAN FUNGSINYA


1. Hidung
Sebagai “gerbang utama” keluar masuknya udara saat bernapas, fungsi hidung sangat penting. Di lapisan
dalam hidung, terdapat rambut-rambut halus, yang fungsinya adalah menyaring kotoran dari udara yang
kamu hirup. 

2. Faring
Faring merupakan nama lain dari tenggorokan bagian atas, berupa tabung yang terletak di belakang mulut
dan rongga hidung, dan menghubungkan keduanya ke trakea (batang tenggorokan). Fungsi faring dalam
sistem pernapasan manusia adalah menyalurkan aliran udara dari hidung dan mulut, ke trakea.

3. Epiglotis
Epiglotis merupakan lipatan tulang rawan yang terletak di belakang lidah, tepatnya di atas laring atau kotak
suara. Seperti katup, epiglotis akan terbuka saat bernapas, untuk memungkinkan udara masuk ke laring,
menuju paru-paru. Lalu, saat makan, epiglotis akan menutup, untuk mencegah makanan dan minuman
masuk ke saluran pernapasan dan menyebabkan tersedak.

4. Laring (Kotak Suara)


Laring atau kotak suara terletak di bawah persimpangan saluran faring yang membelah menjadi trakea dan
kerongkongan. Organ pernapasan ini memiliki dua pita suara yang membuka saat bernapas dan menutup
untuk memproduksi suara. 

Saat bernapas, udara mengalir melewati dua pita suara yang berimpitan, sehingga menghasilkan getaran.
Getaran inilah yang kemudian menghasilkan suara saat berbicara.

5. Trakea (Batang Tenggorokan)


Fungsi trakea dalam sistem pernapasan cukup penting, yaitu mengalirkan udara dari dan menuju paru-paru.
Organ ini berbentuk tabung berongga lebar, yang menghubungkan laring ke bronkus paru-paru. 

6. Tabung Bronkial
Organ pernapasan ini berbentuk tabung, dengan silia atau rambut-rambut kecil yang bergerak seperti
gelombang. Gerakan gelombang tersebut akan membawa dahak, lendir, atau cairan ke hingga ke luar
tenggorokan. 
Fungsi lendir atau dahak di tabung bronkial adalah untuk mencegah masuknya debu, kuman, atau zat asing
lain agar tidak sampai masuk ke paru-paru. 

7. Bronkiolus
Bronkiolus merupakan cabang dari bronkus yang berfungsi untuk menyalurkan udara dari bronkus ke
alveoli. Bronkiolus juga berfungsi untuk mengontrol jumlah udara yang masuk dan keluar saat proses
pernapasan berlangsung.

8. Paru-Paru
Paru-paru adalah organ yang berjumlah sepasang, dan terletak di dalam tulang rusuk. Fungsi utama paru-
paru dalam sistem pernapasan adalah untuk menampung udara kaya oksigen, dan mengalirkannya ke
pembuluh darah, untuk disebarkan ke seluruh tubuh. 

9. Alveolus
Alveolus adalah kantong-kantong kecil di dalam paru yang terletak di ujung bronkiolus. Fungsinya adalah
sebagai tempat pertukaran oksigen dan karbon dioksida. Pada alveolus juga ada kapiler pembuluh darah. 

Kemudian, alveolus akan menyerap oksigen dari udara yang dibawa oleh bronkiolus dan mengalirkannya
ke dalam darah. Setelah itu, karbon dioksida dari sel-sel tubuh mengalir bersama darah ke alveolus untuk
diembuskan keluar.

10. Diafragma
Merupakan dinding otot yang memisahkan rongga dada dan perut. Ketika melakukan pernapasan perut,
diafragma akan bergerak ke bawah dan menciptakan rongga untuk menarik udara. Organ pernapasan ini
juga bisa membantu memperluas paru-paru.

PERNAFASAN DADA DAN PERUT

Pernapasan Dada  

Dikutip dari laman resmi Asosiasi Pelatih Kebugaran Indonesia (APKI) pernapasan dada


merupakan pernapasan yang dilakukan dengan bantuan otot antar tulang rusuk atau
interkostal. Proses pernapasan tersebut berperan sebagai pemicu kontraksi dan relaksasi
rongga dada. Prosesnya, saat tubuh menarik napas, otot interkostal akan berkontraksi sampai
rongga dada mengembang dan kembali ke posisi semula. 

Dilansir dari NHS (National Health Service – UK), jenis pernapasan ini dicirikan oleh
gerakan dada ke atas dan ke luar, dan paling sering ditemukan selama olahraga berat, atau
situasi darurat. Alhasil, jika kita terus-menerus menggunakan pernapasan dada, hal ini dapat
membuat tubuh tegang, seolah-olah tubuh sedang stress. Pasalnya, otot dada bagian atas yang
diaktifkan ketika pernapasan dada terjadi, dapat meningkatkan perasaan cemas.

Pernapasan Perut 

Bila pernapasan dada akan dibantu oleh otot interkostal, pernapasan perut akan dibantu oleh
otot diafragma, sebagai penggerak utamanya. Nantinya, otot diafragma akan bekerja secara
berlawanan dengan otot interkostal. Inilah alasan mengapa pernapasan perut sering disebut
juga dengan istilah diaphragmatic breathing atau pernapasan diafragma. 

Ketika pernapasan perut terjadi, maka pernapasan tersebut akan melibatkan perut, otot perut,
dan diafragma sepenuhnya. Dilansir dari Medical News Today, pernapasan diafragma
membantu paru-paru terisi udara lebih efisien

Mengutip dari laman American Lung Association, pada dasarnya manusia adalah belly


breather yang secara alami memiliki kemampuan bernapas dengan perut. Pernapasan yang
tepat dimulai pada hidung dan kemudian bergerak ke perut saat diafragma berkontraksi.
Alhasil, perut akan mengembang sehingga paru-paru akan terisi dengan udara. 

Pernapasan perut pun dianggap sebagai cara yang paling efisien untuk bernapas, karena
menarik paru-paru ke bawah. Kondisi tersebut akan menciptakan tekanan negatif di dada,
sehingga udara mengalir ke paru-paru dengan baik.

Mekanisme Pernapasan Dada

Pernapasan dada yang selama ini kamu lakukan bekerja dengan mengandalkan pergerakan
otot-otot di antara tulang rusuk. Prosesnya dimulai ketika otot di antara tulang rusuk
mengembang saat kamu menghirup udara (inspirasi) dan mengempis kembali (relaksasi)
setelah mengembuskan udara. Perlu kamu ketahui bahwa otot antar tulang rusuk dan
diafragma bekerja dengan mekanisme yang berlawanan.

Artinya, saat otot tulang rusuk berkontraksi, diafragma akan berelaksasi, dan berlaku
sebaliknya. Nah, berikut proses terjadinya pernapasan dada:

Saat menarik napas terjadi kontraksi otot interkostal sehingga tulang rusuk pun terangkat dan
rongga dada membesar.

Paru-paru kemudian mengembang dan tekanan udara dalam paru-paru rendah sehingga udara dari
luar masuk ke paru-paru.

Otot diafragma kemudian berelaksasi sehingga perut dalam keadaan datar

Saat membuang napas, otot interkostal berelaksasi sehingga tulang rusuk kembali ke posisi
semula dan rongga dada mengecil.

Paru-paru kemudian ikut mengecil dan tekanan udara dalam paru-paru menjadi tinggi sehingga
karbondioksida keluar dari paru-paru.

Hal ini menyebabkan otot diafragma berkontraksi dan perut mengembang.

Mekanisme Pernapasan Perut

Perbedaan yang paling mencolok antara mekanisme pernapasan dada dengan pernapasan
perut, terletak pada bagian otot yang bekerja saat proses respirasi atau pertukaran oksigen dan
karbon dioksida. Jika pernapasan dada menggunakan otot-otot tulang rusuk, maka pernapasan
perut melibatkan otot-otot diafragma yang terletak di antara rongga dada dan perut.
Nah, pada pernapasan perut, otot diafragma akan berkontraksi saat proses inspirasi dan
berelaksasi saat mengeluarkan udara. Berikut proses pernapasan perut yang menggunakan
otot diafragma:

Udara dihirup melalui hidung lalu menahannya beberapa saat buang membuang udara lewat
mulut.

Selama menarik napas dari hidung, pastikan mulut tertutup untuk menahan bagian dada tetap
datar sehingga diafragma bisa berkontraksi.

Hal ini ditunjukkan dengan posisi perut yang lebih condong ke depan atau mengembang. Kamu
juga harus merasakan udara masuk mengisi perut.

Kemudian, embuskan udara secara perlahan melalui mulut.

Selama proses inspirasi rongga dada mengembang, tetapi otot bagian luar tulang rusuk akan
berkontraksi sehingga diafragma pun ikut mengembang. Nah, proses inilah yang
memudahkan oksigen untuk langsung masuk ke dalam perut. Ketika pertukaran udara sedang
berlangsung dan karbon dioksida siap dikeluarkan, diafragma akan mulai mengendur diikuti
dengan otot tulang rusuk dan rongga dada yang mengempis.

KELAINAN SISTEM PERNAFASAN

1. Influenza
Disebabkan oleh virus dan mudah menular. Penularan bisa melalui kontak langsung ke
cairan seperti batuk atau bersin. Saat flu, hidung dipenuhi lendir sehingga mengganggu
pernapasan.
2. Emfisema
Penyakit yang disebabkan karena alveolus kehilangan elastisitasnya. Kantong udara
pada paru-paru juga akan mengalami kehancuran secara perlahan sehingga membuat
napas menjadi pendek. Emfisema disebabkan karena kebiasaan merokok, polusi udara
dan polusi asap rokok.
3. Kanker paru-paru
Penyakit yang berbahaya karena disebabkan sel kanker yang tumbuh di paru-paru. Bila
dibiarkan, sel kanker dapat menyerang bagian tubuh lain. Kanker paru-paru juga
disebabkan karena kebiasaan buruk seperti merokok, menghirup asap kendaraan,
minum-minuman beralkohol, dan kebiasaan tidak sehat lainnya. 
4. Tuberkulosis (TBC)
Penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis menyerang paru-
paru dan menimbulkan bintil-bintil pada dinding alveolus sehingga menyebabkan proses
difusi oksigen terganggu. Penderita TBC juga sering mengalami batuk darah.
5. Asma
Pasti sudah familiar dengan istilah asma kan? Asma adalah penyakit yang terjadi karena
penyempitan saluran pernapasan yang disebabkan alergi terhadap debu, bulu, serangga
kecil, ataupun rambut. Penyakit ini dapat muncul kembali jika suhu lingkungan terlalu
dingin atau ketika penderita mengalami masalah psikologis.
6. Laringitis
Penderita mengalami peradangan yang terjadi di laring atau pangkal tenggorokan
karena infeksi bakteri, virus atau jamur. Selain laringitis, ada juga.
7. Bronkhitis
Gangguan pada cabang trakea (bronkus) akibat infeksi yang menyebabkan penderita
menghasilkan lendir yang menyumbat bronkus sehingga dapat membuat sesak napas.
8. Asfiksi
Gangguan pengangkutan oksigen ke jaringan tubuh yang disebabkan karena
hemoglobin darah mengikat komponen selain oksigen seperti karbon monoksida.
Karena daya ikat HB lebih tinggi terhadap CO, maka CO akan lebih berpotensi untuk
masuk ke dalam tubuh.
9. Pneumonia
Sering disebut gejala Coronavirus yang disebabkan oleh infeksi bakteri diplococcus
pneumoniae, sehingga alveolus penderita akan terisi cairan.
10. Alergi

Reaksi alergi pada tubuh manusia ternyata dapat mengganggu sistem pernapasan.
Penyebabnya sangat beragam, antara lain debu, serbuk bunga, bulu binatang, jamur, suhu
dingin, dan makanan yang mengandung banyak protein. Kontak dengan penyebab alergi
bisa menyebabkan gangguan pernapasan berupa batuk-batuk, sesak napas, dan nadi
berdenyut cepat.

Pada kondisi yang lebih parah, alergi juga bisa menyebabkan gagal napas dan penurunan
kesadaran. Oleh sebab itu, kamu harus cermat mengenali penyebab alergi pernapasan
supaya bisa menghindarinya.

Anda mungkin juga menyukai