BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pernapasan adalah proses vital yang dilakukan oleh semua makhluk hidup
untuk mempertahankan kelangsungan hidup. Melalui pernapasan, organisme dapat
mengambil oksigen dari lingkungan dan mengeluarkan karbon dioksida sebagai
produk sampingan metabolisme. Sistem pernapasan manusia melibatkan sejumlah
organ dan struktur yang bekerja sama untuk memfasilitasi pertukaran gas yang
efisien.
Proses pernapasan manusia dimulai dengan pengambilan udara melalui hidung
atau mulut. Udara yang masuk melewati jalan napas bagian atas, termasuk rongga
hidung, faring, dan laring, sebelum mencapai saluran udara yang lebih dalam, yaitu
trakea. Trakea kemudian membagi menjadi dua bronkus utama yang masuk ke paru-
paru kiri dan kanan. Di dalam paru-paru, bronkus bercabang menjadi saluran yang
lebih kecil, yang dikenal sebagai bronkiolus, dan akhirnya berakhir pada gelembung
udara yang disebut alveoli.
Alveoli merupakan struktur yang sangat penting dalam pertukaran gas.
Permukaan alveoli yang luas dan sangat vaskular memungkinkan oksigen dari udara
yang masuk untuk berdifusi ke dalam darah melalui kapiler darah yang terhubung.
Sebaliknya, karbon dioksida yang dihasilkan oleh metabolisme sel berdifusi dari
darah ke dalam alveoli dan kemudian dikeluarkan melalui proses ekspirasi.
Selain sistem pernapasan, ada juga peran penting dari sistem peredaran darah
dalam proses pernapasan. Darah membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh
melalui pembuluh darah arteri, dan membawa karbon dioksida yang dihasilkan oleh
sel-sel tubuh kembali ke paru-paru melalui pembuluh darah vena. Pertukaran gas ini
terjadi melalui proses difusi yang terjadi di kapiler darah di dekat alveoli.
Pada tingkat seluler, oksigen yang diambil oleh darah dalam paru-paru
digunakan dalam proses respirasi seluler untuk menghasilkan energi yang diperlukan
oleh sel-sel tubuh. Respirasi seluler melibatkan pemecahan molekul glukosa dengan
bantuan oksigen untuk menghasilkan energi dalam bentuk adenosin trifosfat (ATP).
Dalam makalah ini, akan dibahas secara rinci tentang anatomi dan fisiologi
sistem pernapasan manusia, termasuk komponen-komponennya, proses pernapasan,
serta hubungannya dengan sistem peredaran darah. Selain itu, makalah ini juga akan
2
B. Tujuan Makalah
1. Menganalisis proses pernapasan manusia: Makalah ini bertujuan untuk
menjelaskan secara rinci proses pernapasan manusia, baik secara anatomi maupun
fisiologi. Penjelasan tersebut mencakup organ-organ pernapasan utama, seperti
paru-paru, trakea, dan bronkus, serta bagaimana mereka berperan dalam
pengambilan oksigen dan pengeluaran karbon dioksida.
2. Menjelaskan pentingnya pernapasan yang sehat: Makalah ini bertujuan untuk
membahas pentingnya menjaga kesehatan pernapasan. Hal ini mencakup
penjelasan mengenai bagaimana pernapasan yang baik mempengaruhi kesehatan
fisik dan mental, serta meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Dalam
konteks ini, topik-topik seperti latihan pernapasan, perawatan paru-paru, dan pola
hidup sehat yang mendukung fungsi pernapasan akan diulas.
3. Menyajikan faktor-faktor yang memengaruhi kesehatan pernapasan: Makalah ini
bertujuan untuk mengidentifikasi dan menjelaskan faktor-faktor yang dapat
memengaruhi kesehatan pernapasan. Hal ini mencakup aspek lingkungan, seperti
polusi udara, serta kebiasaan dan gaya hidup, seperti merokok, paparan bahan
kimia berbahaya, dan paparan alergen. Analisis mengenai dampak faktor-faktor
ini terhadap kesehatan pernapasan akan dilakukan.
4. Menjelaskan penyakit pernapasan yang umum: Makalah ini bertujuan untuk
mempelajari penyakit-penyakit pernapasan yang umum terjadi pada manusia.
Penyakit seperti asma, bronkitis, pneumonia, dan penyakit paru obstruktif kronis
(PPOK) akan dijelaskan secara mendalam, termasuk gejala, penyebab,
pengobatan, dan langkah-langkah pencegahan yang dapat diambil.
5. Menjelaskan peran pernapasan dalam olahraga dan aktivitas fisik: Makalah ini
bertujuan untuk menjelaskan peran pernapasan dalam aktivitas fisik dan olahraga.
Hal ini mencakup penjelasan tentang bagaimana pernapasan yang efisien
memengaruhi kinerja atlet, strategi pernapasan yang digunakan dalam berbagai
jenis olahraga, serta manfaat latihan pernapasan dalam meningkatkan kapasitas
paru-paru dan daya tahan tubuh.
3
BAB II
PEMBAHASAN
bedah spesialis THT (Telinga, Hidung, Tenggorokan) atau terapis wicara untuk
pemulihan suara.
Secara keseluruhan, laring adalah organ penting dalam produksi suara
manusia dan memiliki peran penting dalam komunikasi dan melindungi saluran
pernapasan. Pemahaman tentang struktur dan fungsi laring membantu kita
menghargai pentingnya perawatan dan perlindungan organ ini untuk menjaga
kesehatan suara kita.
4. Trakea
Trakea adalah sebuah saluran udara yang terletak di bagian tenggorokan dan
menghubungkan rongga hidung dan mulut dengan paru-paru. Juga dikenal
sebagai pipa udara, trakea memiliki struktur yang fleksibel dan terdiri dari cincin
kartilago yang melindunginya. Fungsi utama trakea adalah untuk mengangkut
udara dari luar ke dalam paru-paru.
Struktur trakea terdiri dari sekitar 16 hingga 20 cincin kartilago yang
cembung ke depan. Kartilago ini memberikan kekuatan dan dukungan struktural
pada trakea, sehingga saluran ini tetap terbuka dan tidak runtuh saat udara
melewatinya. Antara cincin kartilago terdapat serat otot dan jaringan elastis yang
memberikan fleksibilitas pada trakea saat kita menggerakkan leher atau memakan
makanan.
Di dalam trakea, terdapat lapisan lendir yang berfungsi untuk
membersihkan dan melindungi saluran udara. Lendir ini mengandung rambut-
rambut halus yang disebut silia, yang bergerak secara berirama untuk mengangkut
lendir, debu, dan partikel lain yang masuk ke dalam paru-paru. Proses ini
membantu melindungi paru-paru dari masuknya benda-benda asing dan
mencegah iritasi atau infeksi.
Trakea juga memiliki beberapa fitur perlindungan tambahan. Ada penutup
katup yang disebut epiglotis yang mengarahkan makanan ke kerongkongan dan
mencegahnya masuk ke trakea saat kita menelan. Ketika seseorang menelan
makanan atau minuman, epiglotis menutup trakea, sehingga makanan tidak masuk
ke saluran udara.
Selain itu, trakea juga dilengkapi dengan batang pendukung yang disebut
bronkus, yang membagi trakea menjadi dua cabang utama yang disebut bronki
kiri dan bronki kanan. Masing-masing bronkus ini kemudian membagi menjadi
saluran-saluran yang lebih kecil dan berakhir di dalam paru-paru, membentuk
sistem pernapasan yang kompleks.
8
6. Paru-paru
Paru-paru merupakan organ vital dalam sistem pernapasan manusia. Mereka
terletak di dalam rongga dada dan bertanggung jawab untuk pertukaran oksigen
dan karbon dioksida antara udara dan darah.
Fungsi utama paru-paru adalah menyediakan oksigen untuk tubuh dan
menghilangkan karbon dioksida, yang merupakan hasil samping dari proses
metabolisme seluler. Proses pertukaran gas terjadi melalui unit fungsional paru-
paru yang disebut alveoli. Alveoli adalah gelembung kecil berongga di dalam
paru-paru yang dikelilingi oleh pembuluh darah kapiler. Oksigen dari udara yang
dihirup masuk ke dalam alveoli dan melalui dinding alveoli, oksigen tersebut
masuk ke dalam darah di pembuluh darah kapiler, sedangkan karbon dioksida
yang terdapat dalam darah ditransfer ke alveoli dan kemudian dikeluarkan melalui
proses pernapasan.
Selain berperan dalam pertukaran gas, paru-paru juga berfungsi sebagai
pelindung dengan memiliki sistem pertahanan terhadap benda asing. Rambut
getar atau silia di dalam saluran pernapasan membantu membersihkan lendir,
partikel debu, dan mikroorganisme yang terhirup agar tidak masuk ke dalam paru-
paru. Selain itu, paru-paru juga berperan dalam pengaturan suhu dan kelembaban
udara yang masuk ke dalam tubuh.
Penyakit paru-paru yang umum meliputi penyakit paru obstruktif kronis
(PPOK), asma, pneumonia, tuberkulosis, dan kanker paru-paru. Merokok
merupakan salah satu faktor risiko utama terjadinya penyakit paru-paru, karena
zat-zat beracun dalam asap rokok dapat merusak paru-paru dan menyebabkan
berbagai kondisi kesehatan yang serius.
Untuk menjaga kesehatan paru-paru, penting untuk menghindari paparan
asap rokok dan polusi udara. Aktivitas fisik yang teratur dan menjaga kebersihan
lingkungan juga dapat membantu dalam menjaga kesehatan paru-paru. Jika
terdapat keluhan atau gejala yang berkaitan dengan paru-paru, seperti batuk yang
berkepanjangan, sesak napas, atau nyeri dada, sebaiknya berkonsultasi dengan
dokter untuk pemeriksaan dan pengobatan yang tepat.
10
efisien, tubuh mampu memenuhi kebutuhan oksigen untuk proses respirasi seluler
dan menghilangkan karbon dioksida yang beracun.
3. Regulasi Pernapasan
Regulasi pernapasan adalah proses biologis yang mengatur laju dan pola
pernapasan dalam tubuh manusia dan hewan. Tujuan utama regulasi pernapasan
adalah memastikan pasokan oksigen yang cukup ke dalam tubuh dan
penghilangan karbon dioksida yang terbentuk sebagai hasil metabolisme.
Regulasi pernapasan melibatkan interaksi antara sistem saraf pusat, sistem
pernapasan, dan berbagai sensor di dalam tubuh. Proses dimulai dengan
perangsangan sensorik di otak atau tubuh yang mengirimkan sinyal ke pusat
pernapasan di batang otak. Pusat pernapasan ini terdiri dari dua daerah utama,
yaitu pusat pernapasan inspirasi dan pusat pernapasan ekspirasi.
Pusat pernapasan inspirasi mengatur kontraksi otot-otot pernapasan, seperti
diafragma dan otot-otot interkostal, untuk menghasilkan inspirasi atau menghirup
udara ke dalam paru-paru. Pusat pernapasan ekspirasi mengatur otot-otot yang
terlibat dalam ekspirasi atau mengeluarkan udara dari paru-paru.
Selain itu, regulasi pernapasan juga melibatkan berbagai mekanisme
pengendalian lainnya. Misalnya, sensor oksigen dan karbon dioksida yang
terdapat dalam pembuluh darah memberikan umpan balik ke pusat pernapasan
untuk mengatur laju pernapasan berdasarkan kadar oksigen dan karbon dioksida
dalam darah. Jika kadar oksigen rendah atau kadar karbon dioksida tinggi, pusat
pernapasan akan merespons dengan meningkatkan laju pernapasan.
Selain itu, regulasi pernapasan juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain
seperti tingkat aktivitas fisik, pH darah, suhu tubuh, dan tekanan atmosfer.
Misalnya, saat seseorang berolahraga atau melakukan aktivitas fisik yang intens,
pusat pernapasan akan meningkatkan laju pernapasan untuk memenuhi kebutuhan
oksigen yang lebih tinggi.
Regulasi pernapasan merupakan proses yang kompleks dan penting untuk
memastikan fungsi normal tubuh dan kelangsungan hidup. Gangguan dalam
regulasi pernapasan dapat menyebabkan masalah pernapasan, seperti sesak napas,
hiperventilasi, atau penurunan kadar oksigen dalam darah. Oleh karena itu,
pemahaman tentang regulasi pernapasan sangat penting dalam bidang kedokteran
dan ilmu kesehatan untuk mendiagnosis dan mengobati gangguan pernapasan.
C. Gangguan Pernapasan
13
1. Asma
Gangguan pernapasan asma adalah kondisi kronis yang mempengaruhi
saluran pernapasan. Penderita asma mengalami peradangan pada saluran udara
yang menyebabkan penyempitan dan pembengkakan. Ini mengakibatkan
kesulitan bernapas, napas mengi, batuk, dan rasa sesak.
Penyebab pasti asma masih belum diketahui, tetapi faktor genetik dan
lingkungan diyakini berperan dalam pengembangan kondisi ini. Beberapa pemicu
umum asma meliputi alergen seperti serbuk sari, tungau debu rumah, bulu
binatang, dan polusi udara. Infeksi saluran pernapasan, olahraga, perubahan
cuaca, dan stres juga dapat memicu serangan asma.
Asma dapat dikendalikan dengan pengobatan yang tepat. Pengobatan asma
terdiri dari dua jenis, yaitu pengobatan jangka panjang untuk mengendalikan
gejala sehari-hari dan pengobatan jangka pendek untuk mengatasi serangan akut.
Pengobatan jangka panjang meliputi penggunaan obat-obatan antiinflamasi,
seperti kortikosteroid inhalasi, yang membantu mengurangi peradangan pada
saluran udara. Obat-obatan bronkodilator juga digunakan untuk melebarkan
saluran udara yang menyempit, sehingga memudahkan pernapasan. Selain itu,
dokter mungkin juga akan meresepkan rencana tindakan darurat untuk mengatasi
serangan asma yang parah.
Selain pengobatan, penting bagi penderita asma untuk menghindari pemicu
yang dapat memicu serangan. Ini bisa mencakup menjaga kebersihan rumah,
menghindari paparan asap rokok, dan mengenali faktor lingkungan yang
mempengaruhi kondisi asma.
Meskipun asma tidak dapat disembuhkan sepenuhnya, dengan manajemen
yang baik, penderita asma dapat menjalani kehidupan yang normal. Mereka harus
berkomunikasi dengan dokter untuk mempelajari cara mengenali tanda-tanda
serangan asma dan bagaimana mengelolanya dengan benar.
Penting juga bagi penderita asma untuk mengikuti rencana pengobatan yang
ditetapkan oleh dokter dan menjaga gaya hidup yang sehat. Dengan perawatan
yang tepat dan kesadaran terhadap gejala dan pemicu, penderita asma dapat
mengendalikan kondisi mereka dan mengurangi dampaknya pada kualitas hidup
mereka.
2. Pneumonia
Pneumonia adalah sebuah gangguan pernapasan yang melibatkan
peradangan pada paru-paru. Penyakit ini umumnya disebabkan oleh infeksi, baik
14
oleh bakteri, virus, jamur, atau mikroorganisme lainnya. Pneumonia dapat terjadi
pada siapa saja, tetapi lebih sering terjadi pada bayi, anak-anak, orang tua, serta
individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Gejala pneumonia biasanya meliputi batuk yang parah, demam, menggigil,
kesulitan bernapas, sesak napas, nyeri dada, serta mengalami kelelahan yang
berlebihan. Beberapa orang juga mengalami mual, muntah, diare, atau mengalami
kebingungan mental terkait dengan infeksi paru-paru yang berat.
Diagnosis pneumonia biasanya didasarkan pada gejala klinis, pemeriksaan
fisik, dan hasil tes seperti foto toraks. Jika diperlukan, dokter juga dapat
melakukan tes darah, tes dahak, atau tes lainnya untuk mengidentifikasi agen
penyebab infeksi.
Perawatan pneumonia tergantung pada penyebab infeksi, tingkat keparahan,
dan kondisi individu. Jika pneumonia disebabkan oleh bakteri, antibiotik akan
diresepkan untuk membantu memerangi infeksi. Pneumonia viral tidak dapat
diobati dengan antibiotik, tetapi perawatan suportif seperti istirahat yang cukup,
hidrasi yang baik, dan obat pereda gejala dapat membantu dalam pemulihan.
Mencegah pneumonia dapat dilakukan dengan beberapa langkah, seperti
menjaga kebersihan tangan yang baik, menjaga imunitas tubuh dengan pola
makan sehat, olahraga teratur, tidur yang cukup, serta vaksinasi. Vaksin
pneumonia, seperti vaksin pneumokokus dan vaksin influenza, dapat membantu
melindungi seseorang dari beberapa jenis infeksi yang dapat menyebabkan
pneumonia.
Pneumonia dapat menjadi kondisi serius, terutama pada kelompok rentan
seperti bayi, orang tua, atau individu dengan penyakit kronis. Oleh karena itu,
penting untuk segera mencari perawatan medis jika mengalami gejala-gejala yang
mencurigakan. Dengan diagnosis dan perawatan yang tepat, kebanyakan orang
dapat pulih sepenuhnya dari pneumonia.
3. Bronkitis
Bronkitis adalah gangguan pernapasan yang melibatkan peradangan pada
saluran bronkial, yaitu saluran udara yang membawa udara ke paru-paru.
Gangguan ini dapat menyebabkan batuk, produksi lendir berlebih, serta kesulitan
bernapas.
Bronkitis dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu bronkitis akut dan bronkitis
kronis. Bronkitis akut umumnya disebabkan oleh infeksi virus, seperti virus flu
atau virus pernapasan syncytial. Gejalanya meliputi batuk kering yang berubah
15
menjadi batuk berdahak, demam ringan, sesak napas, dan kelelahan. Bronkitis
akut biasanya sembuh dengan sendirinya dalam waktu satu hingga dua minggu,
meskipun batuk bisa bertahan lebih lama.
Di sisi lain, bronkitis kronis terjadi ketika peradangan saluran bronkial
berlangsung dalam jangka waktu yang lama, biasanya lebih dari tiga bulan selama
dua tahun berturut-turut. Penyebab umum bronkitis kronis adalah kebiasaan
merokok dan paparan jangka panjang terhadap iritan seperti polusi udara atau
bahan kimia. Gejala bronkitis kronis meliputi batuk berdahak yang berlangsung
dalam jangka waktu lama, sesak napas, peningkatan produksi lendir, dan
kelelahan. Penanganan bronkitis kronis melibatkan menghindari faktor pencetus,
penggunaan bronkodilator untuk melebarkan saluran udara, dan terkadang
rehabilitasi paru.
Pencegahan bronkitis meliputi menjaga kebersihan tangan, menghindari
paparan asap rokok dan polusi udara, serta menjaga kekebalan tubuh dengan pola
makan sehat, istirahat yang cukup, dan olahraga teratur. Jika seseorang
mengalami gejala bronkitis yang berkepanjangan atau parah, penting untuk
berkonsultasi dengan profesional medis guna mendapatkan diagnosis yang akurat
dan pengobatan yang tepat.
Dalam kesimpulannya, bronkitis adalah gangguan pernapasan yang
melibatkan peradangan pada saluran bronkial. Bronkitis akut umumnya
disebabkan oleh infeksi virus dan cenderung sembuh dengan sendirinya.
Sementara itu, bronkitis kronis berlangsung dalam jangka waktu yang lama dan
dapat disebabkan oleh kebiasaan merokok atau paparan iritan jangka panjang.
Pemahaman tentang jenis dan penyebab bronkitis serta langkah-langkah
pencegahan yang tepat dapat membantu mengurangi risiko terkena gangguan
pernapasan ini.
4. Sleep Apnea
Sleep apnea adalah gangguan pernapasan yang serius yang terjadi saat tidur.
Pada individu dengan sleep apnea, saluran napas terhalang secara periodik,
menyebabkan gangguan pernapasan yang berulang selama tidur. Gangguan ini
dapat mempengaruhi kualitas tidur dan menyebabkan berbagai masalah
kesehatan.
Sleep apnea terbagi menjadi dua jenis utama: sleep apnea obstruktif (OSA)
dan sleep apnea sentral (CSA). OSA merupakan jenis yang paling umum, di mana
saluran napas terblokir akibat relaksasi otot-otot di tenggorokan. Sementara itu,
16
CSA terjadi ketika otak tidak mengirimkan sinyal yang tepat kepada otot-otot
pernapasan untuk mengatur pernapasan.
Gejala umum dari sleep apnea termasuk nyaringnya mendengkur saat tidur,
sering terbangun dengan sesak napas atau tersedak, dan merasa sangat lelah pada
siang hari meskipun telah tidur cukup. Gangguan tidur yang terjadi akibat sleep
apnea dapat mengganggu kualitas hidup dan menyebabkan masalah kesehatan
jangka panjang seperti peningkatan risiko penyakit jantung, stroke, tekanan darah
tinggi, dan diabetes.
Faktor risiko untuk sleep apnea meliputi obesitas, usia lanjut, memiliki leher
besar, riwayat keluarga dengan sleep apnea, dan gangguan struktur saluran napas.
Sleep apnea dapat didiagnosis melalui tes tidur yang melibatkan pemantauan pola
tidur, aktivitas otot, pernapasan, dan oksigen dalam darah.
Pengobatan untuk sleep apnea tergantung pada tingkat keparahan gangguan
dan faktor-faktor individu. Pengobatan umum meliputi perubahan gaya hidup
seperti menurunkan berat badan, menghindari alkohol dan obat-obatan yang
menekan sistem saraf pusat, serta menggunakan perangkat pemosisi saluran napas
seperti CPAP (Continuous Positive Airway Pressure) yang membantu menjaga
saluran napas tetap terbuka selama tidur.
Dalam beberapa kasus yang lebih parah, intervensi bedah mungkin
diperlukan untuk menghilangkan hambatan fisik dalam saluran napas. Penting
untuk mengobati sleep apnea karena dapat meningkatkan kualitas tidur,
mengurangi risiko komplikasi kesehatan jangka panjang, dan meningkatkan
kualitas hidup secara keseluruhan. Konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis
dan pengobatan yang tepat jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan.
BAB III
KESIMPULAN
Pernapasan adalah proses vital yang terjadi di dalam tubuh manusia dan makhluk
hidup lainnya. Dalam makalah ini, telah diuraikan berbagai aspek pernapasan, termasuk
struktur pernapasan, mekanisme pernapasan, serta pentingnya oksigen dan karbon
dioksida dalam proses ini. Berikut adalah kesimpulan yang dapat diambil dari makalah
ini:
1. Pernapasan adalah proses yang penting untuk kelangsungan hidup manusia dan
makhluk hidup lainnya. Melalui pernapasan, oksigen dihirup dan karbon dioksida
dikeluarkan dari tubuh.
2. Struktur pernapasan manusia terdiri dari saluran pernapasan, termasuk hidung,
faring, laring, trakea, dan paru-paru. Paru-paru adalah organ utama dalam
pernapasan, di mana pertukaran oksigen dan karbon dioksida terjadi.
3. Mekanisme pernapasan melibatkan dua proses utama: inspirasi dan ekspirasi.
Inspirasi adalah proses pengambilan oksigen ke dalam tubuh, sedangkan ekspirasi
adalah proses pengeluaran karbon dioksida dari tubuh.
4. Oksigen sangat penting dalam pernapasan karena diperlukan untuk produksi energi
di dalam sel melalui respirasi seluler. Proses ini mengubah glukosa menjadi energi
yang dapat digunakan oleh tubuh.
5. Karbon dioksida merupakan produk sampingan dari respirasi seluler. Jumlah karbon
dioksida yang dihasilkan harus diatur agar tidak menyebabkan penumpukan
berbahaya di dalam tubuh. Proses pernapasan membantu mengeluarkan karbon
dioksida tersebut.
19
6. Selain fungsi utamanya dalam pertukaran gas, pernapasan juga berperan dalam
menjaga keseimbangan asam-basa dalam tubuh melalui pengaturan kadar karbon
dioksida dalam darah.
7. Kualitas pernapasan dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti polusi udara,
merokok, dan penyakit pernapasan. Penting bagi individu untuk menjaga kesehatan
pernapasan mereka dengan menghindari paparan zat berbahaya dan menjalani gaya
hidup sehat.
DAFTAR PUSTAKA
Soetjiningsih, R., & Broto, R. (2018). Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: EGC.
Sulistiana, S., & Puspita, R. (2017). Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan
Gangguan Pernapasan. Yogyakarta: Gosyen Publishing.
Pradana, R., & Rahayu, S. (2020). Dasar-Dasar Ilmu Pernapasan. Jakarta: CV. Andi
Offset.
Wulandari, D., & Utami, N. (2021). Gangguan Pernapasan pada Pasien dengan
Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK). Makalah Tugas Akhir. Universitas
Indonesia.
Azizah, N., & Marwati, E. (2019). Perawatan Pernapasan pada Pasien dengan Infeksi
Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Puskesmas XYZ. Makalah Seminar Nasional
Kesehatan. Universitas Gadjah Mada.
Irawan, B., & Yanti, D. (2018). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pernapasan pada
Anak Balita. Makalah Simposium Nasional Kesehatan Anak. Universitas
Airlangga.
Utami, R., & Suryadi, E. (2017). Pengaruh Latihan Fisik Terhadap Peningkatan
Kapasitas Pernapasan pada Orang Dewasa. Makalah Jurnal Ilmiah Olahraga.
Universitas Pendidikan Indonesia.