Respiratory System
Di ajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Biomedik Dasar
Dosen pengampu:
LUH TITI HANDAYANI, S.Kep..Ners., M.Kes.
Disusun oleh:
KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNEVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
RESUME
1. Letak Secara Anatomi
Posisi anatomi adalah ketika seseorang menghadap ke depan, dengan kepala tegak lurus,
kedua tangan berada di samping dengan ibu jari berada di samping.
Anterior(depan): lebih dekat ke depan. Contoh: Lambung terletak anterior terhadap
limpa.
Posterior(belakang): lebih dekat ke belakang. Contoh: Jatung terletak posterior
terhadap tulang rusuk
Lateral(luar): menjauhi bidang median. Contoh: Telinga terletak lateral terhadap
mata.
2. Fisiologi (Fungsi Respiratori dan Metabolisme tingkat sel dan proses kimia)
Fungsi paru adalah tempat pertukaran gas oksigen dan karbondioksida. Tubuh
melakukan usaha memenuhi kebutuhan O2 untuk proses metabolisme dan mengeluarkan
CO2 sebagai hasil metabolism dengan perantara organ paru dan saluran napas bersama
kardiovaskuler sehingga menghasilkan darah yang kaya akan oksigen. Terdapat 3 tahap
dalam proses respirasi, yaitu: Ventilasi,Difusi dan Perfusi.
Metabolisme merupakan serangkaian peristiwa reaksi-reaksi kimia yang berlangsung
dalam sel makhluk hidup. Metabolisme juga merupakan aktivitas hidup yang selalu
terjadi pada setiap sel hidup. Melalui proses metabolisme makanan yang dimakan dapat
diubah menjadi energi untuk kelangsungan hidup. Di dalam tubuh makanan mengalami
serangkaian perombakan melalui berbagai reaksi kimia sehingga membebaskan energi
yang dikandungnya yaitu berupa molekul adenosine trifosfat (ATP). ATP merupakan
molekul berenergi tinggi yang dapat digunakan makhluk hidup. ATP tersusun dari
adenosine (basa adenin dan gula ribosa) dan tiga gugus fosfat dan memiliki ikatan yang
labil karena mudah melepaskan gugus fosfat ketika mengalami hidrolisis sehingga
berubah menjadi ADP (adenosine difosfat). Didalam tubuh berlangsung ratusan bahkan
ribuan reaksi kimia, termasuk reaksi kimia dalam proses perombakan zat makanan. Setiap
reaksi kimia tidak bekerja secara sendiri-sendiri, melainkan berhubungan satu sama
lainnya membentuk suatu rangkaian reaksi kimia. Metabolisme dapat digolongkan
menjadi dua yaitu proses pembongkaran (katabolisme) dan proses penyusunan yang
((anabolisme). Reaksi-reaksi kimia yang terjadi dalam metabolisme tersebut akan
dipengaruhi lajunya oleh protein khusus yang disebut enzim. Tanpa perjalanan
metabolisme berlangsung lambat.
3. Bagian Paru (organ penyusun system pernapasan secara anatomi dan fungsinya dan
segmen paru kiri dan kanan)
a. Organ penyusun system pernapasan secara anatomi dan fungsinya
1. Rongga Hidung berfungsi untuk menarik dan menghembuskan nafas.
2. Rongga Mulut berfungsi untuk mengunyah, memproses makanan secara
kimiawi, dan juga menyalurkan makanan ke dalam lambung.
3. Faring (tenggorokan) berfungsi sebagai jalan bagi udara dan makanan dan ruang
getar untuk menghasilkan suara.
4. Laring (pangkal tenggorokan) berfungsi untuk melindungi saluran pernapasan
dibawahnya dengan cara menutup secara rapat pada stimulus mekanik, sehingga
mencegah masuknya benda asing ke dalam saluran napas.
5. Trakea (batang tenggorokan) berfungsi untuk meneruskan udara masuk menuju
ke paru-paru, membantu system pencernaan dan mencegah masuknya benda
asing.
6. Bronkus berfungsi mengatur udara, baik oksigen dan karbondioksida dari dan
menuju paru-paru.
7. Bronkiolus berfungsi untuk mengontrol jumlah udara yang masuk dan keluar saat
proses bernapas berlangsung.
8. Aveolus berfungsi sebagai tempat pertukaran oksigen dan karbon dioksida.
9. Paru-paru berfungsi menukar oksigen dari udara dengan karbon dioksida dari
dari darah.
b. Segmen paru kiri dan kanan
Paru kanan dan paru kiri memeiliki jumlah lobus dan segmen yang berbeda. Paru
kanan memiliki 3 lobus sedangkan paru kiri hanya memimiliki 2 lobus.
Paru kanan, total 10 segmen
1. Lobus superior
- Segmen anterior
- Segmen apical
- Segmen posterior
2. Lobus medinal
3. Segmen medial
4. Segmen lateral
5. Lobus inferior
6. Segmen anterior basal
7. Segmen posterior basal
8. Segmen superior
9. Segmen lateral basal
10. Segmen medial masal
Gangguan pernapasan mengacu pada berbagai jenis penyakit atau gangguan yang
menghambat fungsi paru-paru.
A. Simpulan
Respiratory system atau system pernapasan merupakan sekumpulan jaringan organ yang
membantu tubuh bernapas. System pernapasan membantu tubuh menyerap oksigen dari
udara dan membuang gas sisa seperti karbondioksida dari darah. Dengan bantuan
oksigenlah organ system pernapasan dapat berfungsi dengan normal.
B. Ringkasan
Istilah anatomi berdasarkan posisi anatomi anterior adalah depan, posterior adalah
belakang, dan lateral adalah luar. Secar afisiologi fungsi paru adalah tempat pertukan gas
oksigen dan karbondioksida. Metabolisme adalah serangkai peristiwa reaksi-reaksi kimia
yang berlangsung dalam sel makhlik hidup. Dari metabolism inilah makanan yang kita
makan berubah menjadi energi. Secara anatomi sistem pernapasan tersusun atas organ
rongga hidung, rongga mulut, faring, laring, trakea, bronkus, bronkiolus, alveolus dan
pau-paru. Menurut segmennya paru kanan memiliki 10 segmen dan 3 lobus, sedangkan
paru kiri memiliki 8 segmen dan 2 lobus. Proses sistem pernapasan dimulai saat
menghirup oksigen melalui hidung dan mulut. Oksigen berjalan ke belakang
tenggorokan, lalu masuk ke trakea dan menuju ke bronkus. Setelah itu oksigen tersebar
ke saluran bronkiolus kemudian menuju bagian ujung alveolus. Disekitar alveolus
terdapat jaringan kapiler, disinilah oksigen diserap masuk ke dalam darah dan mulai
menuju jantung. Setelah itu jantung memompanya agar biisa menyebar ke seluruh bagian
tubuh. Mekanisme pernapasan itu terjadi di dada dan di perut. Proses mekanisme itu ada
2 yaitu: memasukkan atau menarik napas (inspirasi) dan menghembuskan atau
mengeluarkan napas (ekspirasi). Frekuensi pernapasan adalah intensitas memasukkan
atau mengeluarkan udara per menit. Faktor yang mempengaruhi kecepatan freuensi
adalah usia, jenis kelamin, suhu tubuh, posisi tubuh, dan aktivitas. Penyakit atau
gangguan pernapasan yang sering terjadi adalah flu, faringitis, laryngitis, asma, kanker
paru, pneumonia dan emfisema.