Anda di halaman 1dari 19

KERAJAAN HINDU BUDDHA

MAKALAH
KERAJAAN MATARAM KUNO

Disusun oleh:
Ghaitsa Putri Zahira Shofa
Muhammad Farrel Firjatullah
Nadya Salsabillah
Roy Leo Wijaya
Siti Nurma Fauziah

Guru Pengampuh:
Yusran, S.Pd

SMK NEGERI 4 BALIKPAPAN


KELAS 10 PERHOTELAN 1

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur tim penulis panjatkan kehadirat Allah Ta’ala.  atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul, “KERAJAAN MATARAM KUNO” dapat kami
selesaikan dengan baik. Penulis berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca tentang pelanggaran atau kesalahan apa saja yang biasa terjadi dalam
bahasa keseharian yang bisa kita pelajari salah satunya dari karya film. Begitu pula atas limpahan
kesehatan dan kesempatan yang Allah SWT karuniai kepada kami sehingga makalah ini dapat kami
susun melalui beberapa sumber yakni melalui buku, digital, & artikel.

Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah ini. Akhirnya kami
sebagai penyusun menyadari bahwasanya makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, baik
dalam penulisan maupun isi. Oleh sebab itu, kami meminta maaf kepada pembaca atas
kekurangan-kekurangan tersebut, & kami sangat mengharapkan saran, tanggapan, dan kritik dari
pembaca guna sebagai pedoman dan perbaikan ke masa yang akan datang. Kami mengharapakan
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Tiada yang sempurna di dunia, melainkan Allah SWT.
Tuhan Yang Maha Sempurna, karena itu kami memohon kritik dan saran yang membangun bagi
perbaikan makalah kami selanjutnya.

Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, atau pun adanya

ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada makalah ini, kami mohon maaf. Tim penulis
menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar bisa membuat karya makalah yang
lebih baik pada kesempatan berikutnya.

Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan, karena
kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan kekurangan pasti milik kita
sebagai manusia. Semoga Makalah Kerajaan Mataram Kuno (Kerajaan Medang) ini dapat
bermanfaat bagi kita semuanya.
i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………….i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………ii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………….1
A. Latar Belakang………………………………………………………………….....1
B. Perumusan Masalah………………………………………………………………..2
C. Tujuan ……………………………………………………………………………..2
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………....3
A. Sejarah Berdirinya Kerajaan Mataram Kuno……………………………………...3
B. Struktur Pemerintahan Kerajaan Mataram Kuno………………………………….6
C. Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Kerajaan Mataram Kuno………………..…8
D. Kondisi Kejayaan Masyarakat Mataram Kuno…………………………………..10
E. Masa Keruntuhan Kerajaan Mataram Kuno……………………………...………11
BAB III PENUTUP………………………………………………………………………..12
1. Kesimpulan……………………………………………………………………….12
2. Saran……………………………………………………………………………...12
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………..13
ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.
Kerajaan Mataram kuno adalah kerajaan zaman hindu yang banyakmeninggalkan
sejarah melalui prasasti yang ditemukan. Sejak abad 10 kerajaanMataram Kuno di Jawa
Timur dimulai dari pemerintahan Mpu Sindok yangkemudian di gantikan oleh Sri
Lokapala. Selanjutnya adalah MakuthawangsaWardhana, terakhir adalah Dharmawangsa
Teguh sebagai penutup KerajaanMataram Kuno atau medang.Secara umun kerajaan
Mataram Kuno pernah di pimpin oleh 3 dinasti yang pernah berkuasa pada waktu itu, yaitu
Wangsa Sanjaya, Wangsa Sailendra, dan Wangsa Isyana. Wangsa Isyana merupakan
dinasti yang berkuasa di KerajaanMataram Kuno setelah berpindah dari Jawa Tengah ke
Jawa Timur.Pendiri dari dinasti Isyana adalah Mpu Sindok, baru membangunkerajaannya
di Tamwlang tahun 929. Kerajaan yang didirikan Mpu Sindokmerupakan lanjutan dari
kerajaan mataram.Dengan demikian Mpu Sindok dianggap sebagai cikal bakal wangsa
baru, yaitu wangsa Isana. Perpindahan kerajaan ke Jawa Timur tidak disertai dengan
penaklukan karena sejak masa Dyah Balitung, kekuasaan Kerajaan Mataram Kuno telah
meluas hingga ke Jawa Timur.
Kerajaan Mataram kuno adalah kerajaan zaman hindu yang ditemukan. Sejak abad 10
kerajaan Mataram Kuno di Jawa Timur melalui prasasti yang dimulai dari pemerintahan
Mpu Sindok yang kemudiandi gantikan oleh Sri Lokapala. Selanjutnya adalah
Makuthawangsa Wardhana,terakhir adalah Dharmawangsa Teguh sebagai penutup
Kerajaan Mataram Kuno atau medang. Mataram Kuno atau Mataram (Hindu) merupakan
sebutan untuk dua dinasti,yakni Dinasti Sanjaya dan Dinasti Syailendra, yang berkuasa di
Jawa Tengah bagianselatan. Dinasti Sanjaya yang bercorak Hindu didirikan oleh Sanjaya
pada tahun 732.Beberapa saat kemudian, Dinasti Syailendra yang bercorak Buddha
Mahayanadidirikan oleh Bhanu pada tahun 752. Kedua dinasti ini berkuasa berdampingan
secara damai. Nama Mataram sendiri pertama kali disebut pada prasasti yang ditulis di
masaraja Balitung. Pada umumnya para sejarawan menyebut ada tiga dinasti yang
pernah berkuasa di Kerajaan Medang, yaitu Wangsa Sanjaya dan Wangsa Sailendra pada 
1
periode Jawa Tengah, serta Wangsa Isyana pada periode Jawa Timur.Istilah Wangsa
Sanjaya merujuk pada nama raja pertama Medang, yaitu Sanjaya. Dinasti ini menganut
agama Hindu
Naerssen, pada masa pemerintahan Rakai Panangkaran (pengganti Sanjaya sekitar tahun 77
0-an), kekuasaan atas Medang direbut oleh Wangsa Sailendra yang beragama
BuddhaMahayana.Mulai saat itu Wangsa Sailendra berkuasa di Pulau Jawa, bahkan
berhasil pulamenguasai Kerajaan Sriwijaya di Pulau Sumatra. Sampai akhirnya, sekitar
tahun 840-an, seorang keturunan Sanjaya bernama Rakai Pikatan berhasil
menikahiPramodawardhani putri mahkota Wangsa Sailendra. Berkat perkawinan itu ia
bisamenjadi raja Medang, dan memindahkan istananya ke Mamrati. Peristiwa
tersebutdianggap sebagai awal kebangkitan kembali Wangsa Sanjaya.

B. Rumusan Masalah.
Ada beberapa rumusan yang akan dibahas dalam makalah tentang kerajaan
Mataram Kuno, antara lain:
1. Bagaimana sejarah berdirinya kerajaan Mataram Kuno?
2. Bagaimana struktur pemerintahan kerajaan Mataram Kuno?
3. Bagaiaman kondisi sosial ekonomi masyarakat kerajaan Mataram Kuno?
4. Bagaiaman kondisi kejayaan Mataram Kuno?
5. Apa penyebab runtuhnya kerajaan Mataram Kuno?

C. Tujuan.
1. Mengetahui sejarah berdirinya kerajaan Mataram Kuno.
2. Mengetahui proses berkembangnya kerajaan Mataram Kuno.
3. Mengetahui kehidupan rakyat kerajaan Mataram Kuno.
4. Mengetahui kondisi kejayaan kerajaan Mataram Kuno.
5. Mengetahui penyebab runtuhnya Kerajaan Mataram Kuno.
2

BAB II
PEMBAHASAN

1. Sejarah Berdirinya Kerajaan Mataram Kuno.

Mataram Kuno merupakan kerajaan bercorak Hindu-Buddha pernah berkembang di


Bhumi Mataram (sebutan lama untuk Yogyakarta).
Kerajaan Mataram Kuno juga sering disebut sebagai Kerajaan Mataram Hindu atau
Kerajaan Medang. Kerajaan ini pertama kali didirikan pada 732 Masehi, kemudian runtuh
pada abad ke-11. Pendirinya adalah Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya, sekaligus raja
pertama Mataram Kuno. Ia berkuasa antara 732-760 Masehi. Berkuasa hampir selama 3
dekade, ada tiga dinasti yang pernah memerintah kerajaan ini. Di antaranya Dinasti Sanjaya
dan Dinasti Syailendra (di Jawa Tengah), serta Dinasti Isyana (di Jawa Timur). Sementara
puncak kejayaan Mataram Kuno berlangsung pada masa pemerintahan Dinasti Syailendra,
yang berkuasa mulai akhir abad ke-8. Berikut ini proses berdirinya Mataram Kuno,
berdasarkan bukti peninggalannya. Pendirian Kerajaan Mataram Kuno tercatat dalam
Prasasti Canggal.
Prasasti ini bertanggal 732 M, ditemukan di halaman Candi Gunung Wukir di desa
Canggal.

Prasasti ini menggunakan huruf pallawa dan bahasa Sansekerta. Dalam Prasasti Canggal
tercatat bagaimana pendirian Kerajaan Mataram Kuno. Diceritakan dalam Prasasti Canggal
tentang pendirian lingga atau lambang Dewa Siwa di Desa Kunjarajunca oleh Raja Sanjaya.
Prasasti ini juga menyebutkan nama dari pemimpin sebelumnya yaitu Sanna. Menurut
Prasasti Canggal dan Carita Parahyangan, raja pertamanya, Raja Sanjaya, dikenal sebagai
raja yang bijaksana, cakap, adil, dan taat dalam beragama. Mataram Kuno merupakan
kerajaan bercorak Hindu-Buddha pernah berkembang di Bhumi Mataram (sebutan lama
untuk Yogyakarta). Kerajaan Mataram Kuno juga sering disebut sebagai Kerajaan Mataram
Hindu atau Kerajaan Medang. Kerajaan ini pertama kali didirikan pada 732 Masehi,
kemudian runtuh pada abad ke-11. Pendirinya adalah Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya,
sekaligus raja pertama Mataram Kuno. Ia berkuasa antara 732-760 Masehi. Berkuasa
hampir selama 3 dekade, ada tiga dinasti yang pernah memerintah kerajaan ini.
Di antaranya Dinasti Sanjaya dan Dinasti Syailendra (di Jawa Tengah), serta Dinasti
Isyana (di Jawa Timur). Sementara puncak kejayaan Mataram Kuno berlangsung pada
masa pemerintahan Dinasti Syailendra, yang berkuasa mulai akhir abad ke-8.
6 Prasasti Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno, Salah Satunya Berisi Nama Raja-raja dari
Dinasti Sanjaya. Berikut ini proses berdirinya Mataram Kuno, berdasarkan bukti
peninggalannya. Pendirian Kerajaan Mataram Kuno tercatat dalam Prasasti Canggal.
Prasasti ini bertanggal 732 M, ditemukan di halaman Candi Gunung Wukir di desa
Canggal.
Prasasti ini menggunakan huruf pallawa dan bahasa Sansekerta. Dalam Prasasti Canggal
tercatat bagaimana pendirian Kerajaan Mataram Kuno. Diceritakan dalam Prasasti Canggal
tentang pendirian lingga atau lambang Dewa Siwa di Desa Kunjarajunca oleh Raja Sanjaya.
Prasasti ini juga menyebutkan nama dari pemimpin sebelumnya yaitu Sanna. Menurut
Prasasti Canggal dan Carita Parahyangan, raja pertamanya, Raja Sanjaya, dikenal sebagai
raja yang bijaksana, cakap, adil, dan taat dalam beragama. Beginilah Letusan Mengerikan
Gunung Krakatau yang Sedang Diberitakan Dalam Kondisi Siaga II. Di bawah
pemerintahannya, wilayah Kerajaan Mataram Kuno semakin luas dan rakyatnya sejahtera.

4
Kerajaan ini juga menjadi pusat pembelajaran agama Hindu, dibuktikan dengan banyaknya
pendeta yang berkunjung dan menetap di Mataram.
Pada pertengahan abad ke-8, Raja Sanjaya wafat dan digantikan oleh putranya, Rakai
Panangkaran. Setelah Rakai Panangkaran wafat, kemudian Kerajaan Mataram Kuno
terpecah menjadi dua. Dinasti Sanjaya memerintah Kerajaan Mataram Kuno bercorak
Hindu di Jawa Tengah bagian utara. Sementara Dinasti Syailendra memerintah Kerajaan
Mataram Kuno bercorak Buddha di Jawa Tengah bagian selatan. Muncul pada abad ke-8,
periode kepemimpinan Dinasti Syailendra menjadi masa keemasan Kerajaan Mataram
Kuno. Raja pertama Kerajaan Mataram Kuno dari Dinasti Syailendra adalah Sri
Dharmatungga.
Pada masa pemerintahannya, konon wilayah kekuasaannya mencapai Semenanjung
Malaka. Kerajaan Mataram Kuno akhirnya bersatu kembali setelah perkawinan Rakai
Pikatan dari Dinasti Sanjaya dan Pramodhawardani dari Wangsa Syailendra. Pada 929
masehi, ibu kota Mataram Kuno dipindahkan oleh Mpu Sindok ke Jawa Timur dengan
pusat pemerintahan di antara Gunung Semeru dan Gunung Wilis Mpu Sindok kemudian
dinobatkan sebagai raja pertama dari Dinasti Isyana. Dalam Prasasti Pucangan yang
dikeluarkan Raja Airlangga pada 1041 M, istilah Wangsa Isyana dapat dijumpai. Setelah
pindah ke Jawa Timur inilah Mataram Kuno sering disebut sebagai Kerajaan Medang.
Sesuai Prasasti Turyan, ibu kota pertamanya berada di Tamwlang, daerah yang saat ini
berada di sekitar Jombang. Masa kekuasaan Kerajaan. Mataram Kuno di Jawa Timur tidak
berlangsung lama. Pada 1017 M, Kerajaan Mataram Kuno akhirnya runtuh setelah
peristiwa Pralaya Medang.
Nama Raja-raja Mataram Kuno, Apabila teori Slamet Muljana benar, maka daftar
raja-raja Medang sejak masih berpusat di Bhumi Mataram sampai berakhir di Wawatan
dapat disusun secara lengkap sebagai berikut:
1. Sanjaya, pendiri Kerajaan Medang.
2. Rakai Panangkaran, awal berkuasanya Wangsa Syailendra.
3. Rakai Panunggalan alias Dharanindra.
4. Rakai Warak alias Samaragrawira.
5. Rakai Garung alias Samaratungga.
5
6. Rakai Pikatan suami Pramodawardhani, awal kebangkitan Wangsa Sanjaya.
7. Rakai Kayuwangi alias Dyah Lokapala.
8. Rakai Watuhumalang.
9. Rakai Watukura Dyah Balitung.
10. Mpu Daksa.
11. Rakai Layang Dyah Tulodong.
12. Rakai Sumba Dyah Wawa.
13. Mpu Sindok, awal periode Jawa Timur.
14. Sri Lokapala suami Sri Isanatunggawijaya.
15. Makuthawangsawardhana.
16. Dharmawangsa Teguh, Kerajaan Medang berakhir.
Pada daftar di atas hanya Sanjaya yang memakai gelar Sang Ratu, sedangkan raja-raja
sesudahnya semua memakai gelar Sri Maharaja..

2. Struktur Pemerintahan Kerajaan Mataram Kuno.


Raja merupakan pemimpin tertinggi Kerajaan Medang. Sanjaya sebagai raja
pertama
memakai gelar Ratu. Pada zaman itu istilah Ratu belum identik dengan kaum
perempuan. Gelar ini setara dengan Datu yang berarti "pemimpin". Keduanya
merupakan gelar asli Indonesia. Ketika Rakai Panangkaran dari Wangsa Sailendra
berkuasa, gelar Ratu dihapusnya dan diganti dengan gelar Sri Maharaja. Kasus yang
sama terjadi pada Kerajaan Sriwijaya di mana raja-rajanya semula bergelar Dapunta
Hyang, dan setelah dikuasai Wangsa Sailendra juga berubah menjadi Sri Maharaja.
Pemakaian gelar Sri Maharaja di Kerajaan Medang tetap dilestarikan oleh Rakai
Pikatan meskipun Wangsa Sanjaya berkuasa kembali. Hal ini dapat dilihat dalam daftar
Jabatan tertinggi sesudah raja ialah Rakryan Mahamantri i Hino atau
kadang ditulis Rakryan Mapatih Hino. Jabatan ini dipegang oleh putra atau saudara raja
yang memiliki peluang untuk naik takhta selanjutnya. Misalnya, Mpu Sindok merupakan
Mapatih Hino pada masa pemerintahan Dyah Wawa.
raja-raja versi Prasasti Mantyasih yang menyebutkan hanya Sanjaya yang bergelar Sang
Ratu.
6
Jabatan Rakryan Mapatih Hino pada zaman ini berbeda dengan Rakryan Mapatih pada
zaman Majapahit. Patih zaman Majapahit setara dengan perdana menteri namun tidak
berhak untuk naik takhta. dengan Rakryan Jabatan sesudah Mahamantri i Hino secara
berturut-turut adalah Mahamantri i Halu dan Mahamantri i Sirikan. Pada zaman Majapahit
jabatan-jabatan ini masih ada namun hanya sekadar gelar kehormatan saja. Pada zaman
Wangsa Isana berkuasa masih ditambah lagi dengan jabatan Mahamantri Wka dan
Mahamantri Bawang. Jabatan tertinggi di Medang selanjutnya ialah Rakryan Kanuruhan
sebagai pelaksana perintah raja. Mungkin semacam perdana menteri pada zaman sekarang
atau setara dengan Rakryan Mapatih pada zaman Majapahit. Jabatan Rakryan Kanuruhan
pada zaman Majapahit memang masih ada, namun kiranya setara dengan menteri dalam
negeri pada zaman sekarang.
7
Berikut merupakan penjelasan singkat tentang struktur birokrasi pemerintahan Kerajaan
Mataram, antara lain:
 Raja atau Sultan atau Susuhunan merupakan pemimpin tertinggi dalam Kerajaan
Mataram.
 Agar bisa menjalankan tugasnya dengan baik, seorang Sultan akan menujuk
beberapa pejabatan internal dalam Keraton. Pejabat internal tersebut diantaranya
Patih Kerajaan, Wedana, keluarga kerajaan, abdi dalem, prajurit dan lain
sebagainya.
 Raja atau Sultan bisa membawahi secara langsung bupati atau pemimpin desanya.
Namun, juga bisa diwakilkan oleh orang kepercayaan atau pejabat internal dalam
kerajaan tersebut.
 Bupati membawahi Wedana atau Demang. Tugasnya hampir serupa yakni untuk
membantu tugas Bupati. Namun, bupati juga bisa dibantu oleh seorang Kaliwon
yang merupakan pemimpin pedesaan tetapi jabatannya berada di bawah bupati.
 Penewu atau penatus biasanya menerima perintah langsung dari seorang Kaliwon
atau Wedana atau Demang. Perintah ini kemudian akan disampaikan kepada
bawahannya.
 Lurah desa juga diartikan sebagai pemimpin desa atau kapala. Tugasnya juga
memimpin desa di tempatnya tinggal.

Sistem pemerintahan yang dianut kerajaan Mataram Islam adalah sistem Dewa-Raja.
Artinya pusat kekuasaan tertinggi dan mutlak ada pada diri sultan.
dapat disimpulkan bahwa struktur pemerintahan di Kerajaan Mataram Kuno dipegang oleh
dua dinasti yang berbeda, yaitu Dinasti Sanjaya yang bercorak Hindu dan Dinasti
Syailendra yang bercorak Buddha serta terdiri dari tiga menteri, yaitu rakryan i hino,
rakryan i halu, dan rakryan i sirikan.
3. Kondisi Sosial Ekonomi.

8
Kerajaan Mataram Kuno merupakan salah satu kerajaan di Jawa yang memiliki corak
agraris. Maka itu, mayoritas penduduk Kerajaan Mataram Kuno memiliki mata pencaharian
di sektor pertanian. Bukti bahwa perekonomian Kerajaan Mataram Kuno ditopang oleh
sektor agraris adalah keterangan dalam prasasti Canggal yang menjelaskan bahwa tanah
Jawa kaya akan padi. Selain itu, wilayah Kerajaan Mataram Kuno memiliki banyak sungai
dan dataran subur, baik saat periode Jawa Tengah maupun Jawa Timur. Kehidupan Sosial-
Budaya penduduk Kerajaan Mataram Kuno juga terbilang maju. Hal tersebut dibuktikan
dengan banyaknya peninggalan, terutama berupa candi. Contoh 2 candi peninggalan era
Mataram Kuno yang hingga kini masih kesohor adalah Candi Borobudur dan Candi
Prambanan Sistem sosial-politik masyarakat Mataram Kuno hingga kini masih terus
dipelajari, mengingat terbatasnya sumber sejarah yang bisa digali informasinya. Kegiatan
ekonomi utama yang dilakukan masyarakat Mataram Kuno adalah bertani, beternak,
berdagang, dan membuat kerajinan. Kegiatan perdagangan dilakukan secara bergilir
mengikuti hari pasaran Jawa, dengan barang yang diperdagangkan berupa rempah-
rempah, kapur barus, gading, dan emas.
Adapun merujuk kajian Denys Lombard dalam Nusa Jawa: Silang Budaya, Sejarah
Kajian Terpadu; Jilid III: Warisan Kerajaan-kerajaan Konsentris (1996), sejumlah prasasti
yang berasal dari abad 8 M menunjukkan bahwa organisasi komunitas desa menjadi fondasi
masyarakat Mataram Kuno. Menurut Lombard, prasasti-prasasti tersebut memperlihatkan
bahwa, pada abad 8 M, Jawa Tengah menjadi arena kontestasi sejumlah penguasa yang
berhasil mempersatukan dan menguasai sejumlah wanua (komunitas desa). Mereka yang
berhasil menjadi pemimpin sejumlah wanua menerima gelar rakai atau rakryan. Mereka
membawahi sejumlah rama, pembesar di tingkat wanua. Federasi regional beberapa wanua
itu disebut watak. Nama dari tiap watak akan disematkan pada rakai yang menjadi
pemimpinnya. Sebagai misal, nama Rakai Pikatan menunjukkan bahwa pemilik gelar itu
menjadi penguasa daerah Pikatan. Untuk meningkatkan prestisnya sebagai penguasa
federasi wanua, para rakai kerap berlomba membangun bangunan-bangunan suci, seperti
candi.

9
4. Masa Kejayaan Mataram Kuno.

Masa Kejayaan Kerajaan Mataram Kuno dimulai pada era Dinasti Sanjaya dan
Syailendra. Pada era kedua dinasti tersebut, berbagai bidang dapat berlambang secara pesat.
Bidang-bidang tersebut meliputi Budaya, Kesenian, Tatanan Sosial dan juga Ilmu
Pengetahuan. Kekuatan tempur yang sangat kuat juga berada di era Dinasti Syailendra.
Akibat dari kekuatan tempur dari kerajaan tersebut, wilayah kekuasaan berhasil mencapai
Semenanjung Malaka, dan juga berhasil mengalahkan Kerajaan di Chenla, Kamboja.
Dinasti Syailendra juga dikenal sebagai kuat dalam Ilmu Pengetahuan, sehingga warisan
sejarah penting banyak ditinggalkan pada masa kerajaan ini. Beberapa candi bekas
peninggalan yang masih terkenal hingga saat ini adalah Candi Borobudur dan juga Candi
Prambanan. Toleransi agama yang ada pada Dinasti Syailendra juga sangat baik. Hal ini
dibuktikan dengan perkawinan antara pemeluk agama Hindu dan juga Budha.
Kerajaan Mataram Kuno mencapai masa kejayaannya pada masa kepemimpinan
Raja Balitung. Raja ini banyak membangun candi dan prasasti, di antaranya ialah
kompleks Candi Prambanan, Daksa, Tulodang, dan Wawa. Kerajaan Mataram Kuno juga
meninggalkan sejumlah prasasti, yaitu prasasti Canggal (732 M), prasasti Kalasan (776 M),
prasasti Kelurak (782 M), prasasti Karangtengah (824 M), prasasti Balitung atau kedu
(907M), dan prasasti Sojomerto Batang.
10
5. Masa Keruntuhan Kerajaan Mataram Kuno.
Masa Keruntuhan Kerajaan Mataram dipicu permusuhan antara Jawa dan Sumatra
yang dimulai saat pengusiaran Balaputradewa oleh Rakai Pikatan. Balaputradewa yang
kemudian menjadi Raka Sriwijaya menyimpan dendam terhadap Rakai Pikatan.
Perselisihan antara kedua raja ini berkembang menjadi permusuhan turun-temurun pada
generasi selanjutnya. Selain itu, Medang dan Sriwijaya juga bersaing untuk menguasai lalu
lintas perdagangan di Asia Tenggara.Rasa permusuhan Wangsa Sailendra terhadap Jawa
terus berlanjut bahkan ketika Wangsa Isana berkuasa. Sewaktu Mpu Sindok memulai
periode Jawa Timur, pasukan Sriwijaya datang menyerangnya. Pertempuran terjadi di
daerah Anjukladang (sekarang Nganjuk, Jawa Timur) yang dimenangkan oleh pihak Mpu
Sindok. untuhnya Kerajaan Mataram ketika Raja Dharmawangsa Teguh yang merupakan
cicit Mpu Sindok memimpin. Waktu itu permusuhan antara Mataram Kuno dan Sriwijaya
sedang memanas. Tercatat Sriwijaya pernah menggempur Mataram Kunotetapi
pertempuran tersebut dimenangkan oleh Dharmawangsa. Dharmawangsa juga pernah
melayangkan serangan ke ibu kota Sriwijaya. Pada tahun 1006 (atau 1016) Dharmawangsa
lengah. Ketika ia mengadakan pesta perkawinan putrinya, istana. Medang di Wwatan
diserbu oleh Aji Wurawari dari Lwaram yang diperkirakan sebagai sekutu Kerajaan
Sriwijaya. Dalam peristiwa tersebut, Dharmawangsa tewas. Kemunduran kerajaan Mataram
Kuno disebabkan karena kedudukan ibu kota kerajaan yang semakin lama semakin lemah
dan tidak menguntungkan. Hal ini disebabkan oleh:
1. Tidak memiliki pelabuhan laut sehingga sulit berhubungan dengan dunia luar.
2. Sering dilanda bencana alam oleh letusan Gunung Merapi.
3. Mendapat ancaman serangan dari kerajaan Sriwijaya.
Oleh karena itu pada tahun 929 M ibukota Mataram Kuno dipindahkan ke Jawa
Timur (di bagian hilir Sungai Brantas) oleh Empu Sindok. Pemindahan ibukota ke Jawa
Timur ini dianggap sebagai cara yang paling baik. Selain Jawa Timur masih wilayah
kekuasaan Mataram Kuno, wilayah ini dianggap lebih strategis.

11
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Kerajaan Mataram Kuno atau yang biasa di sebut Kerajaan mataram hindu
merupakan sebuah kerajaan dengan corak agraris ( pertanian ). Dari sejarah tercatat kalau
terdapat 3 Wangsa atau dinasti yang pernah menguasai Kerajaan Mataram Kuno antara lain
Wangsa( dinasti ) Sanjaya, Wangsa Syailendra dan Wangsa Isana. Wangsa Sanjaya adalah
pemeluk Agama Hindu yang beraliran Syiwa sedang Wangsa Syailendra adalah pengikut
agama Budha, dan Wangsa Isana sendiri adalah dinasti baru yang di dirikan oleh Mpu
Sindok.
Wangsa atau dinasti Sanjaya kembali memegang kekuasaan di Mataram setelah putri Raja
Samaratungga, Ia Pramodawardhani lalu menikah dengan Rakai Pikatan yang merupakan
keturunan dari Dinasti Sanjaya yang beragama Hindu. Dari pernikahan itulah yang
membuat seorang Rakai Pikatan bisa menjadi seorang Raj. Selain itu Rakai Pikatan berhasil
juga membuat tersingkirnya seorang anggota Dinasti Sailendra yang bernama
Balaputradewa yang sejatinya masih saudara dari Pramodawardhani. Balaputradewa lalu
mengungsi ke Kerajaan Sriwijaya yang nantinya ia akan menjadi seorang Raja di sana.

2. Saran.
Saran untuk para siswa agar jangan melupakan sejarah bangsa kita, dan berusaha
menjaga dan melestarikan peninggalan sejarah yang ada di Indonesia. Kita sebagai generasi
muda harus mengetahui tentang sejarah kerajaan-kerajaan di Indonesia. Agar lebih
menghargai budaya-budaya kita di Indonesia yang sangat banyak. Menjaga peninggalan-
peninggalan pada masa sebelum reformasi. Agar kedepannya kita masih bisa berbagi dan
melihat peninggalan serta kebudayaan kita nanti.

12
Daftar Pustaka

Muhayat, Hairul. Chintya Ayu Lestari. Wawan Susanto. (2018) MAKALAH KERAJAAN
KUTAI. rumusan masalah.

Ariyani, Tatik. (2022) sejarah berdirinya kerajaan mataram kuno. intisari.grid.id.

Putri, Vanya Karunia Mulia. (2021) SKEMA STRUKTUR BIOKRASI PEMERINTAHAN


KERAJAAN MATARAM. Struktur pemerintahan. kompas.com.

Maarif, Syamsul Dwi. (2021) SEJARAH SINGKAT KERAJAAN MATARAM. Sistem


ekonomi. tirto.id

(2022). KERAJAAN MATARAM KUNO. Sistem kejayaan. romacade.org

MASA KERUNTUHAN KERAJAAN MATARAM KUNO. masa runtuh. coursehero.com.

13

Anda mungkin juga menyukai