Kelas : XI IPS 2
Nama Anggota:
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat,hidayah,dan
taufiq-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini tanpa suatu halangan. Solawat
serta salam kita aturkan pada junjungan Nabi Muhammad SAW. Yang mana telah
menghantarkan dari zaman jahiliyah menuju zaman islamiyah seperti saat ini dan yang kita
nantikan syafaatnya di yaumul qiyamah nanti. Mataram Kuno atau Mataram (Hindu)
merupakan sebutan untuk dua dinasti, yakni Dinasti Sanjaya dan Dinasti Syailendra, yang
berkuasa di Jawa Tengah bagian selatan. Dinasti Sanjaya yang bercorak Hindu didirikan oleh
Sanjaya pada tahun 732. Beberapa saat kemudian, Dinasti Syailendra yang bercorak Buddha
Mahayana didirikan oleh Bhanu pada tahun 752. Kedua dinasti ini berkuasa berdampingan
secara damai. Nama Mataram sendiri pertama kali disebut pada prasasti yang ditulis di masa
raja Balitung.
Penulis
Daftar Isi
Kesimpulan …………………………………………………………………. 9
PENDAHULUAN
Dari sejumlah keterangan yang diperoleh, terdapat empat Raja Mataram Kuno yang
memerintah kerajaan tersebut lebih dari 20 tahun, yaitu Raja Sanjaya (24 tahun), Raja
Panangkaran (38 tahun), Rakai Warak (20 tahun), dan Rakai Kayuwangi (30 tahun). Raja-
Raja ini memerintah cukup lama disbanding raja-raja lainya yang memerintahnya hanya
berkisar selama 11,5 tahun. Secara umun kerajaan Mataram Kuno pernah di pimpin oleh 3
dinasti yang pernah berkuasa pada waktu itu, yaitu Wangsa Sanjaya, Wangsa Sailendra, dan
Wangsa Isyana. Wangsa Isyana merupakan dinasti yang berkuasa di Kerajaan Mataram Kuno
setelah berpindah dari Jawa Tengah ke Jawa Timur. Peninggalan bangunan suci dari
keduanya, antara lain Candi Gedong Sanga, Kompleks Candi Dieng, dan Kompleks Candi
Prambanan yang berlatar belakang Hindu. Adapun yang berlatar belakang agama Buddha,
antara lain Candi Kalasan, Candi Borobudur, Candi Mendut, Candi Sewu, dan Candi Plaosan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
D. Metode Penulisan
Penulis menggunakan metode studi pustaka yaitu mengumpulkan informasi dan data
dengan bantuan berbagai macam material yang ada di perpustakaan seperti
dokumen,catatan,majalah,kisah-kisah sejarah.
BAB II
PEMBAHASAN
Struktur pemerintahan dalam kerajaan mataram kuno yang menjadi penguasa tertinggi
adalah Raja (Sri Maharaja). Hal ini sesuai dengan landasan kosmogonis bahwa seorang raja
adalah penjelmaan dari dewa di dunia. Gelar ini diperoleh dari Abhiseka dan puji-pujian
untuk raja dan berbagai prasasti dan kitab-kitab susatra jawa kuno sejak Raja Airlangga.
Dalam masalah tahta warisan kerajaan yang berhak untuk pertama kali adalah anak-anak
yang lahir dari prameswari. Sanjaya sebagai raja pertama memakai gelar Ratu. Pada zaman
itu istilah Ratu belum identik dengan kaum perempuan. Gelar ini setara dengan Datu yang
berarti "pemimpin". Keduanya merupakan gelar asli Indonesia.
Ketika Rakai Panangkaran dari Wangsa Sailendra berkuasa, gelar Ratu dihapusnya dan
diganti dengan gelar Sri Maharaja. Kasus yang sama terjadi pada Kerajaan Sriwijaya di mana
raja-rajanya semula bergelar Dapunta Hyang, dan setelah dikuasai Wangsa Sailendra juga
berubah menjadi Sri Maharaja.
Pemakaian gelar Sri Maharaja di Kerajaan Medang tetap dilestarikan oleh Rakai
Pikatan meskipun Wangsa Sanjaya berkuasa kembali. Hal ini dapat dilihat dalam daftar raja-
raja versi Prasasti Mantyasih yang menyebutkan hanya Sanjaya yang bergelar Sang Ratu.
Jabatan tertinggi sesudah raja ialah Rakryan Mahamantri i Hino atau kadang ditulis Rakryan
Mapatih Hino. Jabatan ini dipegang oleh putra atau saudara raja yang memiliki peluang untuk
naik takhta selanjutnya. Misalnya, Mpu Sindok merupakan Mapatih Hino pada masa
pemerintahan Dyah Wawa. Jabatan Rakryan Mapatih Hino pada zaman ini berbeda dengan
Rakryan Mapatih pada zaman Majapahit. Patih zaman Majapahit setara dengan perdana
menteri namun tidak berhak untuk naik takhta. Jabatan sesudah Mahamantri i Hino secara
berturut-turut adalah Mahamantri i Halu dan Mahamantri i Sirikan. Pada zaman Majapahit
jabatan-jabatan ini masih ada namun hanya sekadar gelar kehormatan saja. Pada zaman
Wangsa Isana berkuasa masih ditambah lagi dengan jabatan Mahamantri Wka dan
Mahamantri Bawang. Jabatan tertinggi di Medang selanjutnya ialah Rakryan Kanuruhan
sebagai pelaksana perintah raja. Mungkin semacam perdana menteri pada zaman sekarang
atau setara dengan Rakryan Mapatih pada zaman Majapahit. Jabatan Rakryan Kanuruhan
pada zaman Majapahit memang masih ada, namun kiranya setara dengan menteri dalam
negeri pada zaman sekarang.
Meski dua keyakinan ini bersebrangan namun mampu hidup berdampingan penuh
TOLERANSI. Sikap ini dibuktikan dengan kebersamaan yang mereka jalin saat membangun
Candi Borobudur. Selain toleransi, masyarakat juga dikenal saling GOTONG ROYONG.
Kebudayaan pada masa kerajaan Mataram Kuno ini juga terbilang maju, terbukti dengan
banyaknya peninggalan-peninggalan berupa candi.
Dampak Dari Kerajaan Mataram kuno
Salah satu pengaruh kerajaan mataram kuno bagi bangsa indonesia masa kini dapat
dilihat dari salah satu peninggalannya, yaitu Borobudur. Borobudur yang telah dipercaya
dunia sebagai salah satu keajaiban dunia, adalah peninggalan terbesar kerajaan mataram
kuno. Desain bangunan candi borobudur, mempengaruhi arsitek bangunan di Indonesia. Hal
itu dapat ditemui diberbagai tempat.
Misalnya, arsitektur bangunan gapura, pendopo, dan beberapa candi di daerah jawa.
Relief yang terdapat di sekitar bangunan candi borobudur dijadikan sebagai rujukan para
seniman pahat. Bangunan yang diresmikan oleh pemerintah sebagai monumen nasional pada
tahun 1983 ini juga menjadi inspirasi bagi para peneliti untuk menjelaskan cikal bakal hingga
makna relief dari candi borobudur.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
2. Struktur pemerintahan dalam kerajaan mataram kuno yang menjadi penguasa tertinggi
adalah Raja (Sri Maharaja). Hal ini sesuai dengan landasan kosmogonis bahwa seorang raja
adalah penjelmaan dari dewa di dunia.
3. Kerajaan Mataram Kuno ini dikategorikan sangat teratur. Kehidupan sosial dipengaruhi
oleh sistem kosmologi yakni suatu kepercayaan bahwa dunia manusia sangat dipengaruhi
oleh alam oleh sebab itu maka wajib untuk menjalin keserasian baik itu sesama manusia
maupun manusia dan alam. Sistem kosmologi ini menjadikan rakyat patuh pada raja yang
dianggap sebagai penjelmaan dewa sementara raja memerintah dengan arif dan bijaksana.
Pada masa ini pula kehidupan sosial budaya ditandai dengan kuatnya pengaruh kebudayaan
hindu dan Buddha.
4. Salah satu pengaruh kerajaan mataram kuno bagi bangsa indonesia masa kini dapat dilihat
dari salah satu peninggalannya, yaitu Borobudur. Borobudur yang telah dipercaya dunia
sebagai salah satu keajaiban dunia, adalah peninggalan terbesar kerajaan mataram kuno.
Daftar pustaka
1. https://brainly.co.id/tugas/152445
2. https://brainly.co.id/tugas/11620468
3. https://www.sridianti.com/sistem-pemerintahan-kerajaan-mataram-kuno.html
4. https://brainly.co.id/tugas/1564383
6. https://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Medang
7. https://ms.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Mataram_Kuno