Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KERAJAAN MATARAM KUNO

Oleh :

Luh Gede Adistira Monica Putri (12)

Ni Made Jesika Melayani (26)

Ni Komang Kris Ulva Juniyanti (23)

Ni Komang Angelina Cahyani (21)

I Made Satya Mahatma Wardana (08)

SMA NEGERI 1 KINTAMANI

KELAS X MIPA 2 (TAHUN 2021/2022)


KATA PENGANTAR
OM SWASTYASTU

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas berkat dan
rahmat-Nya lah, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
"Kerajaan Mataram Kuno" dengan tepat waktu.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Sejarah. Selain itu,
makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang Kerajaan Mataram Kuno bagi
para pembaca dan juga bagi penulis.

Adapun materi yang dipaparkan adalah mengenai sejarah Kerajaan Mataram


Kuno, sumber sejarahnya, Raja-raja yang berkuasa pada masa Kerajaan Mataram
Kuno, kehidupan sosial ekonomi dan kebudayaan masyarakatnya serta masa
runtuhnya Kerajaan Mataram Kuno.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Roy Adnyana selaku guru Mata
Pelajaran Sejarah. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak
yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran
dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Kintamani, 12 Januari 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................1

1.1 Latar Belakang..........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................1

1.3 Tujuan Masalah.........................................................................................2

BAB 2 PEMBAHASAN.........................................................................................3

2.1 Sejarah Kerajaan Mataram Kuno...................................................................3

2.2 Sumber Sejarah Kerajaan Mataram Kuno.....................................................3

2.3 Raja-Raja Kerajaan Mataram Kuno...............................................................4

2.4 Kehidupan Sosial Ekonomi, Agama dan Kebudayaan Kerajaan Mataram


Kuno.....................................................................................................................5

2.5 Runtuhnya Kerajaan Mataram Kuno.............................................................6

BAB 3 PENUTUP..................................................................................................8

3.1 Kesimpulan................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................iii

ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Latar Belakang Kerajaan Mataram kuno adalah kerajaan zaman hindu yang
banyak meninggalkan sejarah melalui prasasti yang ditemukan. Sejak abad 10
kerajaan Mataram Kuno di Jawa Timur dimulai dari pemerintahan Mpu Sindok
yang kemudian diganti oleh Sri Lokapala. Selanjutnya adalah Makuthawangsa
Wardhana, yang terakhir adalah Dharmawangsa Teguh sebagai penutup Kerajaan
Mataram Kuno atau medang. Secara umum kerajaan Mataram Kuno pernah
dipimpin oleh 3 dinasti yang pernah berkuasa pada waktu itu, yaitu Wangsa
Sanjaya, Wangsa Sailendra, dan Wangsa Isyana. Wangsa Isyana merupakan
dinasti yang berkuasa di Kerajaan Mataram Kuno setelah berpindah dari Jawa
Tengah ke Jawa Timur. Pendiri dari dinasti Isyana adalah Mpu Sindok, baru
membangun kerajaannya di Tamwlang tahun 929. Kerajaan yang didirikan Mpu
Sindok merupakan lanjutan dari kerajaan mataram.Dengan demikian Mpu Sindok
dianggap sebagai cikal bakal wangsa baru, yaitu wangsa Isana. Perpindahan
kerajaan ke Jawa Timur tidak disertai dengan penaklukan karena sejak masa Dyah
Balitung, kekuasaan Kerajaan Mataram Kuno telah meluas hingga ke Jawa Timur.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, dapat kami rumuskan masalah yang akan
dibahas sebagai berikut:

1. Sejarah Kerajaan Mataram Kuno.


2. Sumber Sejarah Kerajaan Mataram Kuno.
3. Raja-Raja Kerajaan Mataram Kuno.
4. Kehidupan Sosial Ekonomi, Agama dan Kebudayaan Kerajaan Mataram
Kuno.
5. Runtuhnya Kerajaan Mataram Kuno.

1
1.3 Tujuan Masalah
1. Mengetahui sejarah Kerajaan Mataram Kuno
2. Mengetahui sumber sejarah Kerajaan Mataram Kuno
3. Mengetahui raja-raja yang pernah berkuasa di Kerajaan Mataram Kuno
4. Mengetahui kehidupan social dan ekonomi Kerajaan Mataram Kuno
5. Mengetahui bagaimana runtuhnya Kerajaan Mataram Kuno.

2
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Kerajaan Mataram Kuno
Kerajaan Mataram Kuno adalah kerajaan bercorak Hindu-Buddha pernah
berkembang di Bhumi Mataram (sebutan lama untuk Yogyakarta).

Sejak pertama kali didirikan pada 732 Masehi, kerajaan ini sempat mengalami
beberapa kali perpindahan ibu kota, hingga akhirnya pindah ke Jawa Timur pada
abad ke-10. Pada periode Jawa Timur, kerajaan ini lebih dikenal dengan nama
Kerajaan Medang.

Pendiri Kerajaan Mataram Kuno adalah Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya, yang
berkuasa antara 732-760 Masehi.

Dalam sejarahnya, Kerajaan Mataram Kuno ini diperintah oleh dua dinasti, yaitu
Dinasti Sanjaya yang beragama Hindu dan Dinasti Syailendra yang beragama
Budha. Kedua dinasti cenderung saling bersaing memperebutkan kekuasaan,
namun ada masa saat mereka pernah memerintah bersama.

Puncak kejayaan Kerajaan Mataram Kuno berlangsung pada masa pemerintahan


Dinasti Syailendra, yang berkuasa mulai akhir abad ke-8.

Pada masa keemasannya, kerajaan mengalami perkembangan di berbagai bidang,


seperti politik, ilmu pengetahuan, kesenian, budaya, dan social.

Wilayah kekuasaan Kerajaan Mataram Kuno sangat luas, bahkan mencapai


Semenanjung Malaka.

2.2 Sumber Sejarah Kerajaan Mataram Kuno


1. Prasasti Canggal
Ditemukan di kompleks Candi Wukir, Magelang, Jawa Tengah pada tahun
732M. Prasasti Canggal menjelaskan asal usul Sanjaya atau Rakai
Mataram.

3
2. Prasasti Mantyasih / Prasasti Belitung
Prasasti ini ditemukan di Desa Meteseh, Magelang, Jawa Tengah. Dalam
prasasti ini termaktub silsilah keturunan raja-raja Mataram Kuno sebelum
era Sri Maharaja Rakai Watukura Dyah Belitung.
3. Prasasti Kalasan
Prasasti ini ditemukan di Desa Kalasan, Yogyakarta. Pada prasasti ini
diceritakan tentang pendirian bangunan suci untuk Dewi Tara dan
pembangunan biara bagi pendeta oleh Raja Panangkaran atas permintaan
Keluarga Syailendra.

2.3 Raja-Raja Kerajaan Mataram Kuno


Sebelum Sanjaya berkuasa di Mataram Kuno Sudah berkuasa seorang raja
bernama Sana Diterangkan bahwa Raja Sana telah digantikan oleh Raja
Sanjaya. Raja Sanjaya adalah putra Sanaha, saudara perempuan dari Raja
Sana.

Raja Sanjaya bersikap Arif, adil dalam memerintah, dan memiliki


pengetahuan luas. Di bawah pemerintahan Raja Sanjaya Kerajaan menjadi
aman dan tentram dan rakyat hidup makmur. Mata pencarian penting
adalah pertanian hasil utama padi. Sanjaya juga dikenal sebagai raja yang
paham akan isi kitab kitab. Bangunan suci dibangun oleh Raja Sanjaya
tiga di atas gunung bukit sebagai lambang penakhluk nya raja kecil.
Setelah Raja Sanjaya wafat digantikan oleh putranya bernama Rakai
Panangkaran. Panangkaran mendukung adanya perkembangan agama
Buddha dalam prasasti ber angka tahun 778Raja Panangkaran telah
memberikan tanah dan memerintahkan pembangunan sebuah candi untuk
Dewi Tara dan sebuah biara untuk para pendeta agama Buddha prasasti
Kalasan juga menerangkan bahwa raja Panangkaran disebut dengan nama
Syailendra sri Maharaja dyah Pancapana Rakai Panangkaran. Raja
Panangkaran dikenal sebagai penakhluk yang gagah berani bagi kerajaan

4
ia juga memerintahkan didirikannya bangunan misalnya: candi Kalasan
dan arca Manjusri.
Setelah kekuasaan Panangkaran berakhir timbul persoalan dalam keluarga
karena adanya anggota keluarga agama Buddha dan yang masih memeluk
agama Hindu. Perpecahan keluarga Syailendra tidak lama di keluarga
akhirnya bersatu, ditandai dengan perkawinan Rakai Pikatan dari keluarga
yang beragama Buddha dengan Pramudawardhani putri dari
Samaratungga. Dinasti Syailendra bersatu kembali di bawah
pemerintahan Raja Pikatan.

Setelah Samaratungga wafat anaknya dengan ditarah nama Balam


menunjukkan sikap menentang Pikatan. Mudian terjadi perang perebutan
kekuasaan antara Pikatan dengan Balaputradewa

Kerajaan Mataram kuno berkembang pesat tahun 856 Rakai Pikatan turun
dan digantikan oleh Kayuwangi atau dyah Lokapala . Kayuwangi
kemudian di kan oleh Diah Balitung. Raja Balitung merupakan
memerintah tahun 898 sampai 119 m. Sesudah pemerintahan Balitung
berakhir kerajaan Mataram kuno mengalami Kemunduran Yang berkuasa
setelah Balitung adalah, daksa ,Tulodong, adafaktor yang Menyebabkan
adanya kemunduran Mataram kuno antara lain: bencana alam dan
ancaman dari musuh yaitu kerajaan Sriwijaya.

2.4 Kehidupan Sosial Ekonomi, Agama dan Kebudayaan Kerajaan Mataram


Kuno.
 Kehidupan Sosial Ekonomi
Kehidupan ekonomi masyarakat bertumpu pada pertanian. Kondisi alam
Bumi Mataram yang tertutup dari dunia luar sulit mengembangkan
aktivitas perekonomian dengan pesat. Pada masa Raja Balitung aktivitas
perhubungan dan perdagangan dikembangkan lewat sungai Bengawan
Solo. Pada Prasasti Wonogiri (903) disebutkan bahwa desa-desa di kanan

5
kiri sungai dibebaskan dari pajak, dengan catatan harus menjamin
kelancaran lalu lintas lewat sungai tersebut.
 Kehidupan Agama dan Kebudayaan
Bumi Mataram diperintah oleh Dinasti Sanjaya dan Dinasti Syailendra.
Dinasti Sanjaya beragama Hindu dengan pusat kekuasaan di utara. Hasil
budayanya berupa candi-candi, seperti Gedong Sanga dan Kompleks
Candi Dieng.

Sebalikny, Dinasti Syailendra beragama Buddha dengan pusat


kekuasaannya di daerah selatan. Hasil budayanya seperti Candi
Borobudur, Candi Mendut dan Candi Pawon.

2.5 Runtuhnya Kerajaan Mataram Kuno


Runtuhnya Kerajaan Mataram Kuno sejatinya merupakan dendam lama atas
pengusiran Balaputradewa oleh Rakai Pikatan. Balaputradewa yang kemudian
menjadi Raja dari Sriwijaya masih menyimpan dendam kepada Rakai Pikatan.
Perselisihan antara dua raja tersebut lalu berkembang menjadi sebuah permusuhan
turun-temurun. Terjadi beberapa kali pertempuran antara Sriwijaya dan Mataram
seperti pertempuran yang terjadi di daerah Anjukladang (sekarang wilayah
Nganjuk, provinsi Jawa Timur) pertempuran ini di menangkan oleh Mpu Sindok (
yang pada saat itu memimpin Mataram ). Kemudian ketika Raja Dharmawangsa
Teguh yang adalah cicit dari Mpu Sindok memimpin. pada masa itu permusuhan
Kerajaan Mataram dan Kerajaan Sriwijaya sedang memanas. Sriwijaya pernah
menggempur Mataram tetapi pertempuran itu dimenangkan oleh pihak Raja
Dharmawangsa.

Mahapralaya merupakan peristiwa dimana hancurnya istana Medang di provinsi


Jawa Timur berdasarkan info di dalam prasasti Pucangan. Muncul dua versi
pendapat tentang kapan tahun pasti runtuhnya kerajaan medang, hal ini
dikarenakan tahun terjadinya peristiwa tersebut tidak bisa dibaca dengan jelas.
Sebagian ahli memperkirakan Kerajaan Medang runtuh pada tahun 1006, sedang
yang lain memperkirakan pada tahun 1016. Ketika dharmawangsa mengadakan

6
pesta pernikahan putrinya, istana kerajaan Medang di serang oleh Aji Wurawari
dari Lwaram. Ia di perkirakan merupakan sekutu dari Kerajaan Sriwijaya. Dalam
peristiwa penyerangan itu, Dharmawangsa tewas.

BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kerajaan Mataram Kuno adalah kerajaan bercorak Hindu-Buddha pernah
berkembang di Bhumi Mataram (sebutan lama untuk Yogyakarta).

Puncak kejayaan Kerajaan Mataram Kuno berlangsung pada masa


pemerintahan Dinasti Syailendra, yang berkuasa mulai akhir abad ke-8.

Sumber sejarah Kerajaan Mataram Kuno cukup banyak, beberapa contohnya


adalah Prasasti Canggal, Prasasti Mantyasih, Candi Borobudur, dan Candi
Prambanan yang menjadi peninggalannya.

Kehidupan ekonomi masyarakat bertumpu pada pertanian.

Bumi Mataram diperintah oleh Dinasti Sanjaya dan Dinasti Syailendra.

Runtuhnya Kerajaan Mataram Kuno sebenarnya merupakan dendam lama atas


pengusiran Balaputradewa oleh Rakai Pikatan. Balaputradewa yang kemudian
menjadi Raja Sriwijaya masih menyimpan dendam terhadap Rakai Pika

7
DAFTAR PUSTAKA

iii

Anda mungkin juga menyukai