Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

“SEJARAH KERAJAAN MAJAPAHIT”


Makalah ini sebagai bentuk untuk memenuhi salah satu tugas pada mata
pelajaran Bahasa Indonesia

Guru Pengajar: Bu Teti Rumiati, S.Pd

Disusun Oleh:
Badru Zaman
XII - TKJ

TEKNIK KOMPUTER JARINGAN


SMK Al - JAZARI
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat-Nya dan
karunia-Nya saya dapat menyelesaikan makalah singkat tepat pada waktunya.
Adapun judul dari makalah singkat ini adalah “Sejarah Kerajaan Majapahit”

Pada kesempatan kali ini, untuk memenuhi salah satu tugas pelajaran
Bahasa Indonesia. Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Bu Teti
Rumiati, S. Pd. yang telah membimbing saya untuk menyelesaikan makalah
singkat ini. Selain itu,

Penulis menyadari bahwa dalam menulis makalah singkat ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
diharapkan dapat membuat makalah singkat ini menjadi lebih baik serta
bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

Bekasi, 19 Oktober 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................1
1.3 Tujuan Masalah .....................................................................................2
1.4 Manfaat .................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................3
2.1 Sejarah Berdirinya Kerajaan Majapahit ................................................3
2.2 Sejarah Singkat Kerajaan Majapahit .....................................................3
2.3 Masa Kejayaan Kerajaan Majapahit .....................................................4
2.4 Raja-raja Kerajaan Majapahit ...............................................................4
2.5 Pusat Kerajaan Majapahit .....................................................................5
2.6 Keruntuhan Kerajaan Majapahit ...........................................................5
2.7 Peninggalan Kerjaan Majapahit ............................................................6
BAB III PENUTUP ........................................................................................7
3.1 Kesimpulan ...........................................................................................7
3.2 Saran .....................................................................................................7

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Munculnya Kerajaan Majapahit sesudah tergulingnya kekuasaan


Jayakatwang di Daha karena serangan pasukan Tartar dan pasukan Dyah
Wijaya. Secara esensial, Jayakatwang yang berhasil menggulingkan tahta
kekuasaan Kertanagara tersebut merupakan Raja Singhasari terakhir.
Dikatakan demikian, karena Jayakatwang yang merupakan suami Turukbali
(saudara perempuan Kertanagara) tersebut melanjutkan pemerintahan
Singhasari.

Diketahui bahwa Singhasari merupakan kerajaan yang didirikan oleh


Sri Rajasa Bhatara Sang Amurwabhumi (Ken Arok) pada tahun 1222.
Berpijak pada fakta sejarah, kerajaan tersebut hanya berusia 70 tahun (1222-
1292). Selama 70 tahun, Singhasari telah diperintah oleh lima raja secara
berurutan, yakni: Ken Arok (1222-1227), Bathara Anusapati (1227-1248),
Apanji Tohjaya (1248), Wisnuwardhana atau Ranggawuni (1248-1254), dan
Kertanagara (1254-1292). Dari kelima raja tersebut, Kertanagara yang
memerintah Singhasari dalam waktu paling lama, yakni 38 tahun.

Semasa keberlangsungannya, Singhasari tidak luput dengan intrik-


intrik politik internal. Di mana menurut Serat Pararaton, pemerintahan
Singhasari tidak dapat dilepaskan dengan tumbal nyawa dan lumuran darah
para raja. Ken Arok yang membunuh Akuwu Tunggulametung dengan keris
Mpu Gandring tewas di tangan Bathara Anusapati (putra Tunggulametung
dan Ken Dedes). Sesudah memerintah selama 21 tahun, Bathara Anusapati
tewas di tangan Apanji Tohjaya (putra Ken Arok dari Ken Umang) atas
hasutan Pranaraja. Belum genap setahun mengendalikan pemerintahan
Singhasari, Apanji Tohjaya tewas di tangan Wisnuwardhana (putra Bhatara
Anusapati). Sesudah Wisnuwardhana mangkat dan dicandikan di Waleri
sebagai Siwa (Serat Pararaton) atau di Jajagu sebagai Buddha (Kakawin
Nagarakretagama), Kertanagara putranya dinobatkan sebagai Raja Singhasari
pada tahun 1254.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana Sejarah Kerajaan Kerajaan Majapahit


2. Bagaimana kepemimpinan raja-raja di Kerajaan Majapahit
1
1.3 Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui Sejarah Berdirinya Kerajaan Majapahit.


2. Untuk mengetahui Struktru Pemerintahan Kerajaan Majapahit.

1.4 Manfaat

1. Menambah pengetahuan tentang sejarah di Indonesia.


2. Mengerti tentang sejarah Kerajaan Majapahit.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Berdirinya Kerajaan Majapahit


Kerajaan Majapahit merupakan kerajaan Hindu-Budha terakhir di
Nusantara antara abad ke-13 dan ke-16. Dalam sejarah, Majapahit dianggap
sebagai salah satu kerajaan terbesar, dan wilayahnya mencakup hampir
seluruh nusantara. Kerajaan Majapahit didirikan pada tahun 1293 oleh Raden
Wijaya, menantu Kertanegara, raja terakhir Kerajaan Singasari. Puncak
kesuksesan kerajaan itu pada masa pemerintahan Hayam Wuruk, yang
memerintah dari tahun 1350 hingga 1389. Di bawah pemerintahan Hayam
Wuruk, Majapahit berhasil menaklukkan Sumatera, Semenanjung Malaya,
Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, Papua, Tumasik (Singapura)
dan beberapa pulau Filipina. Kerajaan juga memiliki hubungan dengan
Kampa, Kamboja, Siam, Burma selatan, Vietnam dan Cina. Sumber sejarah
kerajaan Majapahit dapat ditemukan dalam kitab Negarakertagama,
Pararaton, kitab Kidung, prasasti dan berita Cina.

2.2 Sejarah Singkat Kerajaan Majapahit


Konon awal mula Kerajaan Majapahit berdiri setelah runtuhnya
Kerajaan Singasari akibat Pemberontakan Jayakatwang pada tahun 1292 M.
Cucu Kartanegara (raja Singosari dikalahkan Jayakatwang) yang berada di
bawah tekanan, yaitu Raden Wijaya kemudian melarikan diri. Selama
pelariannya, ia menerima bantuan dari Arya Wiraja. Raden Wijaya kemudian
membuat desa kecil di hutan Trowulan dan diberi nama desa Majapahit. Nama
ini diambil dari nama buah Maja yang tumbuh di hutan namun memiliki rasa
pahit, terkait dengan Historia. Seiring berjalannya waktu, desa itu
berkembang dan Wijaya diam-diam dikuatkan dengan merebut hati penduduk
dari Tumapel dan Daha. Niat balas dendam Raden Wijaya terbantu lebih cepat
ketika pasukan Khubilai Khan tiba pada tahun 1293. Setelah mengalahkan
Jayakatwang, Raden Wijaya menyerang pasukan Khubilai Khan karena tidak
mau tunduk pada kekuasaan kaisar Mongol. Penobatannya sebagai raja pada
tanggal 15 bulan Kartika tahun 1215 atau pada tanggal 10 November 1293
merupakan cikal bakal lahirnya kerajaan Majapahit. Sebagai raja, Raden
Wijaya bergelar Kertarajasa Jayawardhana. Nama Raden Wijaya telah

3
disematkan untuk menghormati pamannya, pendiri Kerajaan Singasari, serta
untuk menghormati leluhurnya di Singasari.

2.3 Masa Kejayaan Kerajaan Majapahit


Meskipun sering memberontak pada tahap awal, kerajaan Majapahit
tumbuh menjadi kerajaan terbesar di Nusantara. Masa kejayaan kerajaan
datang ketika dipimpin oleh Hayam Wuruk (1350-1389 M). Kejayaan
Majapahit tak luput dari peran Gajah Mada, sang mahapatih yang berhasil
menumpas segala pemberontakan dan bersumpah untuk menyatukan
nusantara. Selama 39 tahun berkuasa, Hayam Wuruk dan Gajah Mada telah
berhasil membuat panji Majapahit terlihat di seluruh nusantara bahkan
semenanjung Malaka. Sumpah Palapa yang dikeluarkan oleh Gajah Mada
dilaksanakan, dengan wilayah Majapahit meliputi Sumatera, Semenanjung
Malaysia, Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan Nusa Tenggara, Maluku, Papua,
serta Tumasik (Singapura) dan sebagian Kepulauan Filipina. Selain itu,
kerajaan juga menjalin hubungan dengan Campa (Thailand), Kamboja, Siam,
Burma selatan, Vietnam dan Cina. Majapahit juga memiliki armada laut yang
tangguh di bawah pimpinan Mpu Nala. Berkat kekuatan dan strategi
militernya, Majapahit mampu menciptakan stabilitas di wilayahnya. Dari segi
ekonomi, Majapahit telah menjadi pusat perdagangan di Asia Tenggara
dengan ekspor lada, garam, dan lengkeng.

2.4 Raja-raja Kerajaan Majapahit

• Raden Wijaya (1293-1309 M)


• Sri Jayanagara (1309-1328 M)
• Tribhuwana Tunggadewi (1328-1350 M)
• Hayam Wuruk (1350-1389 M)
• Wikramawardhana (1389-1429 M)
• Dyah Ayu Kencana Wungu (1429-1447 M)
• Prabu Brawijaya I (1447-1451 M)
• Prabu Brawijaya II (1451-1453 M)
• Prabu Brawijaya III (1456-1466 M)
• Prabu Brawijaya IV (1466-1468 M)
• Prabu Brawijaya V (1468 -1478 M)
• Prabu Brawijaya VI (1478-1489 M)
• Prabu Brawijaya VII (1489-1527 M)
4
2.5 Pusat Kerajaan Majapahit
Sebagai kerajaan besar saat ini, Majapahit tercatat telah tiga kali pindah
pusat pemerintahan. Tiga pusat pemerintahan tetap berada di wilayah Jawa
Timur.
• Mojokerto Pusat pemerintahan atau ibu kota kerajaan Majapahit yang
pertama terletak di kota Mojokerto. Saat itu ibu kota diperintah oleh
raja pertama, diyakini Kertarajasa Jayawardhana atau Raden Wijaya.
Lokasi pusat pemerintahan tersebut konon berada di tepi Sungai
Brantas.
• Trowulan Pusat pemerintahan kemudian berpindah mengikuti masa
kepimimpinan Sri Jayanegara, raja kedua kerajaan Majapahit.
Jayanegara memindahkan pusat pemerintahan ke Trowulan. Pada
masa kini, kota tersebut berjarak 12 km dari Mojokerto. Pusat
pemerintahan di Trowulan berjalan cukup lama.
• Daha Daha atau disebut Kediri saat ini merupakan kota ketiga dari
pusat pemerintahan kerajaan Majapahit. Kepindahan pusat
pemerintahan Majapahit ke Daha berkaitan erat dengan masalah
internal di kerajaan dan ancaman dari kerajaan Islam, kerajaan Demak
yang merupakan kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa.

2.6 Keruntuhan Kerajaan Majapahit


Kerajaan Majapahit mulai mengalami kemunduran setelah wafatnya
Gajah Mada dan Hayam Wuruk. Sejak saat itu, para penerusnya tidak ada
yang cakap dalam mengelola luasnya kekuasaan Majapahit. Selain itu,
terdapat beberapa faktor yang mendorong runtuhnya Kerajaan Majapahit, di
antaranya:
• Banyak wilayah taklukkan yang melepaskan diri
• Terdapat konflik perebutan takhta
• Meletusnya Perang Paregreg
• Semakin berkembangnya pengaruh Islam di Jawa Kekuasaan
Kerajaan Majapahit benar-benar berakhir pada 1527, setelah
ditaklukkan oleh pasukan Sultan Trenggana dari Kesultanan Demak.
Sejak saat itu, wilayahnya yang tersisa diambil alih oleh Kesultanan
Demak.

5
2.7 Peninggalan Kerjaan Majapahit
Meski telah runtuh beberapa abad lalu, hingga kini masyarakat modern
tetap dapat menyaksikan sisa-sisa peninggalan kerajaan Majapahit. Saksi bisu
kejayaan Majapahit muncul dalam berbagai rupa seperti situs, candi, kitab,
dan arsitektur.
• Situs Trowulan: Sebagai salah satu pusat pemerintahan, kerajaan
Majapahit banyak meninggalkan warisannya seperti prasasti Wurare,
Kudadu, Sukamerta, Balawi, Prapancasapura, Parung, Canggu,
Biluluk, Karang Bogem, Katiden.
• Candi: Candi Tikus, Candi Bajang Ratu, Candi Wringin Lawang,
Candi Brahu, Candi Pari, Candi Penataran, Candi Jabung, Candi
Sukuh, Candi Cetho, Candi Wringin Branjang, Candi Surawana Candi
Minak Jinggo, Candi Rimbi, Candi Kedaton, dan Candi Sumberjati.
• Prasasti: Prasasti Kudadu, Prasasti Sukamerta, Prasasti
Prapancasapura, Prasasti Wringin Pitu, Prasasti Wurare, Prasasti
Balawi, Prasasti Parung, Prasasti Biluluk, Prasasti Karang Bogem,
Prasasti Katiden, dan Prasasti Canggu Prasasti Jiwu. (OL-13)

6
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kerajaan Majapahit adalah Kerajaan Hindu terbesar dan terakhir di


Indonesia.Dengan Raden Wijaya sebagai pendirinya. Awalnya kerajaan ini
hanya sebuah desa kecil pemberian Jayakatwang, dari Kerajaan Kediri yang
telah berhasil merebut kekuasaan Kerajaan Singasari. Namun, berkat kecerdasan
Raden Wijaya,akhirnya Kerajaan Kediri dapat dikalahkan Majapahit dengan
siasat bekerjasama dengan pasukan Kubilaikhan dari Cina. Raja Majapahit yang
paling terkenal adalah Raja Hayam Wuruk bersama patihnya, Gajah Mada.
Dengan sumpah Palapa, Gajah Mada bersama rajanya, Hayam Wuruk berhasil
menyatukan Nusantara, kecuali untuk kerajaan kecil, yaitu Kerajaan Sunda.
Berakhirnya Kerajaan Majapahit adalah dengan meninggalnya Raja Hayam
wuruk karena patah hati tidak bias menikahi putri cantik dari Kerajaan Sunda,
Dyah Pitaloka.Dyah Pitaloka bunuh diri karena keluarganya mati dibunuh
pasukan Majapahityang diperintahkan Gajah Mada atas sebuah
kesalahpahaman.

3.2 Saran
Demikianlah yang dapat saya sampaikan mengenai materi yang menjadi
bahasan dalam makalah ini, saya meminta maaf apabila ada kesalahan eajaan
dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas, dimengerti dan
lugas.Tentunya banyak kekurangan dan kelemahan karena terbatasnya
pengetahuan,kurangnya rujukan atau referensi yang saya peroleh hubungannya
denganmakalah ini. Penulis banyak berharap kepada para pembaca yang
budiman memberikan kritik saran yang membangun kepada saya demi
sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai