Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH SEJARAH

“KERAJAAN MAJAPAHIT DAN KERAJAAN KEDIRI”

DISUSUN OLEH:

1. IFFAT GANNIS FITRIA


2. MAULIDA KHAFIYA KHAIRUNNISA
3. NITA HANIF FATIMAH
4. RANGGA
5. RESTU ANDRA IBRAHIM

1
KATA PENGHANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada allah swt, karena atas
rahmat allah dankarunianya penulis menyelesaikan makalah ini dengan tepat
waktu. Adapun judul makalah yang penulis ajukan adalah “Kerajaan Majapahit
dan Kerajaan Kediri”

Penulis makalah ini dimaksud untuk memenuhi salah satu tugas mata
pelajaran sejarah indonesia. Dalam mempersiapkan, menyusun, dan
menyelesaikan makalah ini, penulis tidak lepas dari berbagai kesulitan dan hamba
yang dihadapi.

Penulis menyadari bahwa di dalam makalah ini masih banyak terdapat


kelemahan dan kekurangan untuk itu penulis mengharapkan saran, kritik nserta
masukkannya yang bersifat membangun tentunya demi perbaikan dan
pengembangan di dalam menyusun makalah di masa mmendatang .

Kuningan, Februari 2024

Penulis

2
DAFTAR ISI

BAB I................................................................................................................................4
A. Latar Belakang.................................................................................................4
B. Rumusan Masalah............................................................................................6
C. Tujuan...............................................................................................................6
BAB II...............................................................................................................................7
PEMBAHASAN...........................................................................................................7
A. Sejarah Berdirinya Kerajaan Majapahit.......................................................7
B. Letak Kerajaan Majapahit dan Kerajaan Kediri..........................................7
C. Aspek Kehidupan Masyarakat Kerajaan Majapahit.....................................8
D. Silsilah Kerajaan..............................................................................................9
E. Masa Kejayaan..........................................................................................10
F. Runtuhnya Kerajaan Majapahit...................................................................11
G. Peninggalan Kerajaan Majapahit.............................................................12
H. Peninggalan Kerajaan Kediri....................................................................13
BAB III PENUTUP........................................................................................................16
A. Kesimpulan.....................................................................................................16
B. Saran...............................................................................................................16

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Majapahit adalah sebuah kerajaan kuno di indonesia yang berpusat
di jawa timur yang pernah berdiri dari sekitar tahun 1293 hingga 1500 M
oleh raden wijaya tepatnya di daerah trowulan yang sekarang menjadi
mojokerto. Berdirinya kerajaan majapahit merupakan kelanjutan dari
kerajaan singasari yang runtuh akibat serangan dari bangsa mongol.
Kerajaan ini mencapai opuncak kejayaan menjadi kemaharajaan raya yang
menguasai wilayah yang luas di Nusantara pada masa kekuasaaan Hayam
Wuruk, yang berkuasa dari tahun 1350 sampai 1389.

Kerajaan majapahit adalah kerajaan hindu-budha terakhir yang


menguasai nusantara dan dianggap sebagai salah satu dari negara terbesar
dalam sejarah indonesia. Menurut negarakertagama, kekuasaan terbentang
di Jawa, Sumatra, Semenanjung, Malaya, Borneo, Kepulauan Sulu, Manila
(Saludung), hingga Indonesia Timur, meskipun wailayah kekuasaannya
masi diperdebatkan.

Kerajaan Kediri merupakan salah satu Kerajaan Hindu yang


terletak di tepi Sungai Brantas, Jawa Timur. Kerajaan yang berdiri pada
abad ke-12 ini merupakan bagian dari Kerajaan Mataram Kuno. Raja
pertamanya bernama Shri Jayawarsa Digjaya Shastraprabu yang
menamakan dirinya sebagai titisan Wisnu.

Sejarah Berdirinya Kerajaan Kediri diawali dengan perintah Raja


Airlangga yang membagi kerajaan menjadi dua bagian, yakni Jenggala
(Kahuripan) dan Panjalu (Kediri) yang dibatasi dengan Gunung Kawi dan
Sungai Brantas. Tujuannya supaya tidak ada pertikaian. Kerajaan Janggala
atau Kahuripan terdiri atas Malang dan Delta Sungai Brantas dengan
pelabuhan. Surabaya, Rembang, dan Pasuruhan, Ibu Kotanya Kahuripan.
Sedangkan Kerajaan Panjalu (Kediri) meliputi, Kediri, Madiun, dan Ibu
Kotanya Daha.

4
B. Rumusan Masalah
1. Dimana letak Kerajaan Majapahit dan Kerajaan Kediri?
2. Bagaimana sejarah berdirinya kerajaan Majapahit dan Kerajaan Kediri?
3. Bagaimana aspek kehidupan masyarakat Kerajaan Majapahit dan Kerajaan
Kediri?
4. Bagaimana sistem pemerintahan kerajaan majapahit dan Kerajaan Kediri?
5. Kapan masa kejayaan kerajaan majapahit dan Kerajaan Kediri?
6. Apa penyebab runtuhnya kerajaan majaphit dan Kerajaan Kediri?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dimana letak Kerajaan Majapahit dan Kerajaan Kediri
2. Untuk meengetahui bagaimana sejarah Kerajaan Majapahit dan Kerajaan
Kediri
3. Untuk mengetahui aspek kehidupan masyarakat Kerajaan Majapahit dan
Kerajaan Kediri
4. Untuk mengetahui sistem pemerintahan Kerajaan Majapahit dan Kerajaan
Kediri
5. Untuk mengetahui masa kejayaan Kerajaan Majapahit dan Kerajaan Kediri
6. Untuk mengetahui penyebab rutuhnya Kerajaan Majapahit dan Kerajaan
Kediri

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Berdirinya Kerajaan Majapahit

Raden wijaya merupakan menantu kartanegara, raja kerajaan singasari,


pada tahun 1292 M, terjadi pemberontakan di Singasari yang dilakukan oleh
Jayakatwang yang disebabkan oleh hasutan patihnya, Jayakatwang bertekad akan
membalas dendam kematian leluhurnya. Sang patih, itulah yang menjadi
penyebab Jayakatwang akhirnya memberontak untuk menyerang dan membunuh
Kertanegara yang menyebabkan runtuhnya Singasari. Pada waktu itu Raden
Wijaya melarikan diri bersama Arya Wiraraja. Raden Wijaya kemudian
mendiami sebuah hutan di Trowulan yang merupakan tanah sima pada masa
kerajaan Singasari. Wilayah ini kemudian dinamakan Majapahit.

Penamaan majapahit didasarkan pada nama buah maja yang banyak


ditemukan di wilayah Trowulan serta memiliki rasa yang pahit. Wilayah
majapahit berkembang hingga ampu menarik simpati penduduk daha dan
Tumapel. Niat balas dendam Raden Wijaya terbantu lebih cepat setelah adanya
pasukan Khubilai Khan yang tiba pada 1293. Setelah mengalahkan Jaya
Katwang, Raden Wijaya kemudian menyerang pasukan mongol di bawah
Kubulaikhan. Setelah mengalahkan mongol dan kediri, Raden Wijaya
kemudian diangkat menjadi raja pada tanggal 15 bulan Kartika tahun 1215.
Setelah diangkat menjadi raja, Raden Wijaya kemudian bergelar Kertarajasa
Jayawardana.

Sejarah Berdirinya Kerajaan Kediri diawali dengan perintah Raja


Airlangga untuk membagi kerajaan menjadi dua bagian pada tahun 1041
Masehi. Pembagian kerajaan dimaksudkan untuk menghindari pertikaian.
Wilayah kerajaan Raja Airlangga dikenal sebagai Kahuripan. Pembagian
kerajaan tersebut dilakukan Brahmana sakti bernama Empu Bharada. Kedua
kerajaan tersebut dikenal sebagai Kerajaan Jenggala (Kahuripan) dan Panjalu
(Kediri). Kerajaan ini dibatasi oleh Gunung Kawi dan Sungai Brantas, seperti
dikisahkan dalam prasasti Mahaksubya (1289 M), kitab Negarakertagama (1365
M), dan kitab Calon Arang (1540 M).

B. Letak Kerajaan Majapahit dan Kerajaan Kediri


Secara geografis letak kerajaan Majapahit sangat strategis karena adanya
di daerah lembah sungai yang luas, yaitu Sungai Brantas dan Bengawan Solo,
serta anak sungainya yang dapat dilayari sampai kehulu, dengan pusat di hutan
Tarik di desa Trowulan Mojokerto, Jawa Timur.

6
Sejarah Kerajaan Kediri atau Panjalu mulai diketahui oleh adanya
Prasasti Sirah Keting tahun 1104 atas nama Sri Jayawarsa. Sebelum Sri
Jayawarsa, hanya raja Sri Samarawijaya yang diketahui. Letak kerajaan
Kerajaan Kediri yakni di daerah tepi Sungai Brantas Jawa Timur.

C. Aspek Kehidupan Masyarakat Kerajaan Majapahit


1. Kehidupan Ekonomi
Keberadaan Kerajaan Majapahit ditopang oleh sektor pertanian dan
perdagangan. Dengan demikian, berarti Kerajaan Majapahit adalah kerajaan
agraris dan maritim. Disektor pertanian dan hasil pertanian lainnya
merupakan tulang punggung perekonomian kerajaan.

Bahwa kehidupan ekonomi Kerajaan Kediri berasal dari sektor


perdagangan dan pertanian. Komoditas utamanya dari hasil pertanian,yaitu
seperti beras,kayu cendana,gerabah,daging,perak,emas,dan pinang. Lahan
yang luas & subur disekitar sungai Brantas banyak dijadikan tempat untuk
menanam padi.

2. Kehidupan Sosial Kerajaan Majapahit


Kerajaan Majapahit terbagi dalam kelompok masyarakat berdasarkan
dari pekerjaan. Umumnya, rakyat Majapahit adalah petani, sisanya pedagang
dan pengrajin. Selain bidang pertanian, majapahit juga mengembangkan

7
perdagangan dan perlayaran. Ini bisa kita simpulkan dari wilayah kekuasaan
Majapahit yang meliputi Nusantara bahkan Asia Tenggara.

Sistem sosial di Kerajaan Kediri sangat beragam,dengan berbagai kelas


sosial dan golongan masyarakat. Terdapat golongan Brahmana sebagai
pemimpin spiritual, Kshatriya sebagai pemimpin militer, Vaishya sebagai
pedagang dan pengusaha, dan Shudra sebagai pekerja manual

3. Kehidupan Politik
Sistem pemerintahan yang diterapkan Majapahit bersifat desentralisasi,
Desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah
kepada Daerah Otonom, Daerah otonom adalah istilah untuk menyebut
daerah yang memiliki kewenangan mengatur urusannya sendiri. Raja adalah
penguasa dan pemimpin tertinggi.

Sistem pemerintahan Kerajaan Kediri telah menerapkan adanya sistem


demokrasi. Hal ini membantu rakyat untuk menyuarakan pendapatnya.
Kerajaan Kediri menerapkan sistem pemerintahan monarki atau turun-
temurun. Monarki sendiri adalah bentuk kerajaan yang kekuasaan
pemerintahannya dipegang oleh satu orang raja atau kaisar atau pimpinan
tertinggi.

4. Kehidupan Budaya
Kebudayaan penduduk Majapahit sudah sangat maju. Hal
tersebut di tandai dengan perarayaan keagamaan yang di rayakan setiap
tahun. Sedangkan seni dan sastra yang sangat maju juga berperan dalam
kehidupan budaya masyarakat Majapahit. Dari semua bangunan, tidak ada
tiang tiang yang luput dari ukiran halus dan warna yang indah.

Kehidupan budaya Kerajaan Kediri terutama dalam bidang sastra


berkembang pesat. Pada masa pemerintahan Jayabaya kita Bharatayuda
berhasil diubah oleh Mpu Sedah & Mpu Panuluh. Selain itu Mpu Panuluh
menulis kitab Hariwangsa dan Gatotkacasraya. Selanjutnya pada masa
pemerintahan Kameswara muncul kitab Smaradhadana yang ditulis oleh
Mpu Dharmaja serta kirab Lubdaka dan Wertasancaya yang ditulis oleh Mpu
Tanakung.

D. Silsilah Kerajaan
Kerajaan Majapahit
1. Raden wijaya , bergelar Kertajasa Jayawardhana (1293-1309
2. Kalagamet, bergelar Sri Jayanagara (1309-1328
3. Sri Gitarja bergelar Tribhuwana Wijayatunggadewi(1328-1350)
4. Hayam Wuruk bergelar Sri Rajasanagara (1350-1389)
5. Wikramawardhana (1389-1429)
6. Suhita (1429-1447)
7. Kertawijaya bergelar Brawijaya I (1447-1451)
8. Sri Rajasawardhana, bergelar Brawijaya II (1447-1451)
9. Purwawisesa atau Girishawardhana bergelar Brawijaya III(1456-1466)

8
Kerajaan Kediri
1. Sri Samarawijaya (1042-1051)

2. Sri Jitendrakara (1051-1112)

3. Sri Bameswara (1112-1135)

4. Jayabaya (1135-1159)

5. Sri Sarweswara (1159-1169)

6. Sri Aryeswara (1169-1180)

7. Sri Gandraa (1180-1182)

8. Kameswara (1182-1194)

9. Kertajaya (1194-1222)

E. Masa Kejayaan
Kerajaan ini telah mencapai puncak kebesarannya dan
keemasannya pada abad XIV yaitu pada masa pemerintahan raja Hayam
Wuruk. Pada masa itu, kekuasaan dan kebesaran kerajaan Majapahit
sangat luas. Kerajaan ini memiliki pengaruh di seluruh nusantara, bahkan
terhadap negara negara tetangganya di Asia Tenggara pada tahun 1894,
Belanda menyerang Puri Cekranegara di bali. Raja di bunuh, Puri
dibakar, rakyat dihabisi dan emas kekayaan di rampok. Salah satu benda
yang dirampok adalah naskah kuno dari tahun 1365, yakni kitab negara
kertagama karangan Empu Prapanca.

Kitab ini menceritakan kemegahan negri majapahit ketika raja prabu


Hayam Wuruk dan Patih gajah mada berkuasa. Kitab ini merupakan intan
berkilauan dalam perpustakaan kita karena berasal dari kerajaan indonesia
kuno, ketika matahari kebesaran nusantara bersinar terang. Kerajaan Majapahit
pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk telah mencapai keemasannya
dari pemberitaan Prapanca dalam kakawin Nagarakertagama, kita menegetahui
pada zaman Hayam Wuruk daerah-daerah yang ada di bawah pengaruh
kekuasaan majapahit sangat luas.

Kerajaan Kediri berada pada masa kejayaannya di bawah kepemimpinan


Raja Jayabaya pada tahun 1135-1157 M. Pada masa ini, Raja Jayabaya

9
memperluas daerah kekuasaannya hingga mengalahkan Kerajaan Sriwijaya.
Selain itu, Kerajaan Kediri juga memiliki kekuatan di bidang agraris. Hasil
pertaniannya pada umumnya berada di sekitar kawasan Sungai Brantas.
Kehidupan ekonomi Kerajaan Kediri dapat diketahui melalui kronik-kronik
Cina yang menyebutkan bahwa Kerajaan Kediri menghasilkan banyak beras
dan barang dagangan lain yang laku di pasaran. Untuk alat pembayaran sendiri
Kerajaan Kediri sudah menggunakan emas sebagai alat tukarnya. Raja Jayabaya
merupakan Raja Kerajaan Kediri yang terkenal dengan ramalannya yang
terbukti nyata. Ramalan-ramalan dari Raja Jayabaya ini dikumpulkan dalam
kitab berjudul Jongko Joyoboyo.

F. Runtuhnya Kerajaan Majapahit


Kemunduran Majapahit berawal sejak wafatnya Gajah mada pada taun
1364. Hayan wuruk tidak dapat memperoleh ganti yang secakap gajah mada.
Jabatan jabatan yang di pegang gajah mada (semasa hidupnya, gajah mada
memegang begitu banyak jabatan)diberikan kepada tiga orang. Setelah Hayam
Wuruk meninggal pada tahun 1389, majapahit benar benar mengalami
kemunduran. Masa sesudah Prabu ayam Wuruk dan gajah mada merupakan
masa kemunduran kerajaan majapahit. Beberpa hal menyebabkan kemunduran
majapahit sebagai berikut:

Tidak ada tokoh pengganti yang cakap dan berwibawa sesudsah wafatnya
Hayam Wuruk (1389)dan gajah mada(1364), perang papareg (1401-1406)
antara Bhre Wirabhumi dan Wirakmawardhana telah melemahkan majapahit
secara keseluruhan , banyak negeri bawahan majapahit yang mencoba
melepaskan diri, pada akhir abad ke -14 dan awal abad ke-15, pengaruh
majapahit di seluruh nusantara mulai berkurang. Pada saat bersamaan, sebuah
kerajaan perdagangan baru yang berdasarkan islam yaitu kesultanan malaka.

Waktu berakirnya Kemaharajaan majapahit berkisar pada tahun


1478(tahun 1400 saka, berakhirnya dianggap senbagai waktu lazim pergantian
dan berakhirnya suatu pemerintahan) hingga tahun 1527 dalam tradisi jawa ada
seuah kronogam atau candrasengka yang berbunyi sima ilang kretaning bumi.
Sengakala ini konon adalah tahun berakhirnya majapahit dan harus dibaca
sebagai 0041, yaitu tahun 1400 saka, atau 1478 M. Arti saka ini adalah “sirna
hilanglah kemakmuran bumi” namun demikin yang sebenarnya digambarkan
oleh candrasengkala tersebut adalah gugurnya Bhre Kertabumi, raja ke-11
majapahit oleh Girindrawhidana.

Keruntuhan Kerajaan Kediri berawal dari konflik antara Raja Kertajaya


dan kaum Brahmana. Konflik tersebut dipicu oleh ambisi Raja Kertajaya yang
ingin disembah oleh para Brahmana Hindu dan Buddha di Kerajaan Kediri.
Akan tetapi, ambisi tersebut menuai penolakan dari para Brahmana. Pada
perkembangannya, penolakan dari kaum Brahmana menjadi penyebab Raja
Kertajaya marah dan akhirnya melakukan berbagai tindakan buruk terhadap

10
kaum Brahmana. Kaum Brahmana lalu meminta perlindungan Ken Arok.
Setelah tiba di Tumapel, kaum Brahmana membuat aliansi dengan Ken Arok
untuk melakukan perlawanan terhadap Raja Kertajaya.

Pada akhirnya, Ken Arok menyatakan Tumapel sebagai kerajaan


berdaulat yang terpisah dari pengaruh Kerajaan Kediri. Selanjutnya, kaum
Brahmana memimpin upacara pelantikan Ken Arok sebagai raja Tumapel.
Merasa geram dengan hal tersebut, pertempuran kedua kubu pun tak lagi bisa
dibendung. Puncak pertempuran Ken Arok dan Kertajaya terjadi pada tahun
1221 atau 1222 di tempat yang disebut Genter (juga disebut Ganter) di Kediri
timur. Selama pertempuran Ken Arok berhasil mengalahkan Kertajaya yang
menyebabkan kekalahan bagi Kerajaan Kediri. Pertempuran yang terjadi di
Ganter ini menandai berakhirnya Kerajaan Kediri.

G. Peninggalan Kerajaan Majapahit


1. Candi Tikus

Candi Tikus adalah sebuah peninggalan dari kerajaan yang bercorak Hindu
yang terletak di Kompleks Trowulan, tepatnya di dukuh Dinuk, Desa Temon,
Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Nama ‘Tikus’ hanya
merupakan sebutan yang digunakan masyarakat setempat. Konon, pada saat
ditemukan, tempat Candi tersebut merupakan sarang tikus. Di sana
pemandangannya sangat bagus.

11
2. Kitab Sutasoma

Kitab Sutasoma, merupakan karya sastra yang ditulis pada sekitar tahun
1365 sampai 1369. Kitab karya sastra ini memaparkan tentang timbulnya
gejala-gejala pertentangan antara keraton barat dan keraton timur Majapahit.

3. Candi Jabung

Candi Jabung terletak di Desa Jabung, Kecamatan Paiton, Kabupaten


Probolinggo. Dalam Kitab Pararaton, candi ini disebut bernama
Bajrajinaparamitapura. Sedangkan Kitab Negarakertagama menyebutkan bahwa
Prabu Hayam Wuruk yang memerintah Kerajaan Majapahit antara 1350-1389,
pernah mengunjungi bangunan ini untuk melakukan upacara persembahan
(nyekar), dalam lawatannya keliling Jawa Timur pada tahun 1359

H. Peninggalan Kerajaan Kediri


1. Candi Penataran

12
Candi Penataran berlokasi di lereng barat daya Gunung Kelud, atau lebih
tepatnya di Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Menurut Kitab Negarakertagama,
Candi Penataran juga disebut sebagai Candi Palah. Candi ini sengaja dibangun
untuk memuja Hyang Acalapati atau Raja Gunung (Girindra) dalam
kepercayaan atau ajaran Siwa. Berdasarkan tulisan yang terdapat di salah satu
batunya, candi ini diduga dibangun pada awal abad ke-12 atas perintah Raja
Srengga dari Kerajaan Kediri.

2. Candi Tondowongso

Candi Tondowongso atau situs Tondowongso ditemukan pada tahun 2007 di


Dusun Tondowongso, Desa Gayam, Kecamatan Gurah, Kediri, Jawa Timur.
Situs Tondowongso adalah sebuah kompleks candi dengan ukuran besar yang
dipercaya dibangun pada awal masa Kerajaan Kediri, yakni pada sekitar abad
ke-11.

3. Kitab Smaradahana

13
Kitab Smaradahana ditulis pada zaman Raja Kameswari oleh Mpu Darmaja
yang terkenal dengan karya buatannya, yakni Cerita Panji. Isi Kitab
Smaradahana ini menceritakan tentang sepasang suami istri yakni Smara dan
Rati yang menggoda Dewa Syiwa saat sedang bertapa.Karena perbuatannya,
Smara dan Rati akhirnya terkena kutukan dan mati terbakar di api karena
kesaktian yang dimiliki Dewa Siwa. Beruntungnya, mereka bisa dihidupkan
kembali dan nantinya menjelma sebagai Kameswara (Raja Kediri) dan
permaisurinya.

4. Prasti Ngantang

Prasasti Ngantang merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Kediri yang


dibuat pada tahun 1194 Masehi. Prasasti ini bercerita tentang pemberian atau
pembebasan pajak tanah yang dilakukan oleh Raja Jayabaya untuk Desa
Ngantang karena telah dengan sukarela mengabdi pada Kerajaan Kediri. Kalau
penasaran, kamu bisa melihat prasasti ini secara langsung di Museum Nasional,
Jakarta. Itu dia beberapa peninggalan dari Kerajaan Kediri yang pernah berdiri
di Nusantara beberapa abad yang lalu

14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kerajaan Majapahit adalah kerajaan bercorak Hindu terakhir terbesar di
pulau jawa. Kerajaan Majapahit didirikan pada tahun 1293 di hutan Tarik,
Mojokerto.

Menurut sumber yang kami peroleh tentang Kerajaan Kediri maka dapat
kami ambil simpulan bahwa Kerajaan Kediri merupakan salah satu kerajaan
Hindu yang terletak di tepi sungai Brantas, Jawa Timur. Kerajaan yang berdiri
pada abad ke-12 ini merupakan bagian dari Kerajaan Mataram Kuno. Raja
pertamanya bernama Sri Samarawijaya yang menamakan dirinya titisan wisnu.

Kertajaya adalah raja terakhir kerajaan Kediri. Ia memakai lencana


Garuda Mukha seperti Ria Airlangga, sayangnya ia kurang bijaksana, sehingga
tidak disukai oleh rakyat terutama kaum Brahmana. Dalam masa
pemerintahannya, terjadi pertentangan antara dirinya dan para Brahmana hal
inilah akhirnya penyebab berakhirnya Kerajaan Kediri.

B. Saran
Dengan adanya tugas sejarah memebuat makalah mengenai kerajaan
kerajaan indonesia, maka kita diharapkan lebih mengetahui tentang sejarah
sejarah kerajaan indonesia diantaranya Kerajaan Majapahit dan Kerajaan
Kediri. Menurut IR.Soekarno beliau berkata “JASMERAH” jangan lupakan
sejarah, maka kita penerima warisan (sejarah) hendaknya lebih giat lagi mencari
pengetahuan mengenai sejarah sejarah masa lampau. Contoh kecil mencari
peristiwa apa saja yang terjadi sebelum proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Dengan demikian kita akan menambah rasa patritisme (cinta tanah air) yang
sebagai pemuda-pemudi bangsa sangat penting memiliki jiwa tanah air, guna
membangun bangsa yang lebih baik lagi.

15

Anda mungkin juga menyukai