"KERAJAAN MAJAPAHIT"
Tujuan pembuatan makalah:di buat untuk mendapatkan nilai Sejarah dan untuk lebih memahami materi
Disusun Oleh :
Kelompok 7
Ilfi syawalani
Kelas :
X. E6
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat pada waktunya. Adapun judul makalah yang
penulis ajukan adalah “KERAJAAN MAJAPAHIT”.
Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran
SejarahIndonesia. Dalam mempersiapkan, menyusun, dan menyelesaikan makalah ini, penulis tidak lepas
dari berbagai kesulitan dan hambatan yang dihadapi.
Penulis menyadari bahwa di dalam makalah ini masih banyak terdapat kelemahan dankekurangan,
untuk itu penulis mengharapkan saran, kritik, serta masukannya yang bersifat membanguntentunya demi
perbaikan dan pengembangan di dalam menyusun makalah di masa mendatang.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan................................................................................ 11
3.2 Saran........................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN
Majapahit adalah sebuah kerajaan kuno di Indonesia yang berpusat di Jawa Timur yang pernah
berdiri dari sekitar tahun 1293 hingga 1500 M oleh Raden Wijaya, tepatnya di daerah Trowulan yang
sekarang menjadi Mojokerto. Berdirinya Kerajaan Majapahit merupakan kelanjutan dari Kerajaan
Singosari yanng runtuh akibat serangan dari bangsa Mongol. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya
menjadi kemaharajaan raya yang menguasai wilayah yang luasdi Nusantara pada masa kekuasaan Hayam
Wuruk, yang berkuasa dari tahun 1350 hingga 1389.
1.3 Tujuan
Pada saat terjadi serangan Jayakatwang, Raden Wijaya bertugas menghadang bagian utara,ternyata
serangan yang lebih besar justru dilancarkan dari selatan. Maka ketika Raden Wijayakembali ke Istana, ia
melihat Istana Kerajaan Singasari hampir habis dilalap api dan mendengarKertanegara telah terbunuh
bersama pembesar-pembesar lainnya. Akhirnya ia melarikan diri bersama sisa-sisa tentaranya yang masih
setia dan dibantu penduduk desa Kugagu. Setelah merasaaman ia pergi ke Madura meminta perlindungan
dari Aryawiraraja. Berkat bantuannya ia berhasilmenduduki tahta, dengan menghadiahkan daerah tarik
kepada Raden Wijaya sebagai daerahkekuasaannya. Ketika tentara Mongol datang ke Jawa dengan
dipimpin Shih-Pi, Ike-Mise, dan KauHsing dengan tujuan menghukum Kertanegara, maka Raden Wijaya
memanfaatkan situasi itu untuk bekerja sama menyerang Jayakatwang. Setelah Jayakatwang terbunuh,
tentara Mongol berpesta poramerayakan kemenanganya. Kesempatan itu pula dimanfaatkan oleh Raden
Wijaya untuk berbalikmelawan tentara Mongol, sehingga tentara Mongol terusir dari Jawa dan pulang ke
negrinya. Makatahun 1293 Raden Wijaya naik tahta dan bergelar Sri Kertajasa Jayawardhana.
Arca Harihara, dewa gabungan Siwa dan Wisnu sebagai penggambaran Kertarajasa.
Berlokasisemula di Candi Simping, Blitar, kini menjadi koleksi Museum Nasional Republik
Indonesia.Sebelum berdirinya Majapahit, Singhasari telah menjadi kerajaan paling kuat di Jawa. Hal
inimenjadi perhatian Kubilai Khan, penguasa Dinasti Yuan di Tiongkok. Ia mengirim utusan yang
bernama Meng Chi ke Singhasari yang menuntut Uperi. Kertanagara, penguasa kerajaan Singhasariyang
terakhir menolak untuk membayar upeti dan mempermalukan utusan tersebut dengan merusakwajahnya
dan memotong telinganya. Kubilai Khan marah dan lalu memberangkatkan ekspedisi besarke Jawa tahun
1293.
Ketika itu, Jayakatwang, adipati Kediri, sudah menggulingkan dan membunuh Kertanegara. Atassaran
Aria Wiraraja, Jayakatwang memberikan pengampunan kepada Raden Wijaya, menantuKertanegara, yang
datang menyerahkan diri. Kemudian, Wiraraja mengirim utusan ke Daha, yangmembawa surat berisi
pernyataan, Raden Wijaya menyerah dan ingin mengabdi kepadaJayakatwang. Jawaban dari surat diatas
disambut dengan senang hati. Raden Wijaya kemudian diberihutan Tarik. Ia membuka hutan itu dan
membangun desa baru. Desa itu dinamai Majapahit, yang namanya diambil dari buah maja, dan rasa
"pahit" dari buah tersebut. Ketika pasukan Mongol tiba,Wijaya bersekutu dengan pasukan Mongol untuk
bertempur melawan Jakatwang.
Setelah berhasil menjatuhkan Jayakatwang, Raden Wijaya berbalik menyerang sekutu Mongolnya
sehingga memaksamereka menarik pulang kembali pasukannya secara kalang-kabut karena mereka berada
di negeriasing. Saat itu juga merupakan kesempatan terakhir mereka untuk menangkap angin muson
agardapat pulang, atau mereka terpaksa harus menunggu enam bulan lagi di pulau yang asing.
Tanggal pasti yang digunakan sebagai tanggal kelahiran kerajaan Majapahit adalah hari penobatan
Raden Wijaya sebagai raja, yaitu tanggal 15 bulan Kartika tahun 1215 saka yang bertepatan dengan
tanggal 10 November 1293. Ia dinobatkan dengan nama resmi KertarajasaJayawardhana. Kerajaan ini
menghadapi masalah. Beberapa orang terpercaya Kertarajasa, termasukRanggalawe, Sora, dan Nambi
memberontak melawannya, meskipun pemberontakan tersebut tidak berhasil. Pemberontakan Ranggalawe
ini didukung oleh Panji Mahajaya, Ra Arya Sidi, Ra JaranWaha, Ra Lintang, Ra Tosan, Ra Gelatik, dan
Ra Tati. Semua ini tersebut disebutkan dalamPararaton. Slamet Muljana menduga bahwa mahapatih
Halayudha lah yang melakukan konspirasiuntuk menjatuhkan semua orang tepercaya raja, agar ia dapat
mencapai posisi tertinggi dalam pemerintahan. Namun setelah kematian pemberontak terakhir (Kuti),
Halayudha ditangkap dandipenjara, dan lalu dihukum mati. Wijaya meninggal dunia pada tahun 1309.
Putra dan penerus Wijaya adalah Jayanegara. Pararaton menyebutnya Kala Gemet, yang berarti "penjahat
lemah". Kira-kira pada suatu waktu dalam kurun pemerintahan Jayanegara, seorang pendeta Italia,Oodrico
da Pordenone mengunjungi keraton Majapahit di Jawa. Pada tahun 1328,Jayanegara dibunuh oleh
tabibnya, Tanca. Ibu tirinya yaitu Gayatri Rajapatni seharusnyamenggantikannya, akan tetapi Rajapatni
memilih mengundurkan diri dari istana dan menjadiBhiksuni. Rajapatni menunjuk anak perempuannya
Tribhuwana untuk menjadi ratu Majapahit. Padatahun 1336, Tribhuwana menunjuk Gajah Mada sebagai
Mahapatih, pada saat pelantikannya GajahMada mengucapkan Sumpah Palapa yang menunjukkan
rencananya untuk melebarkan kekuasaanMajapahit dan membangun sebuah kemaharajaan. Selama
kekuasaan Tribhuwana, kerajaanMajapahit berkembang menjadi lebih besar dan terkenal di kepulauan
Nusantara. Tribhuwana berkuasa di Majapahit sampai kematian ibunya pada tahun 1350. Ia diteruskan
oleh putranya, Hayam Wuruk.
2.2 Letak Kerajaan Majapahit
Secara geografis letak Kerajaan Majapahit sangat strategis karena adanya di daerah lembah sungai
yang luas, yaitu Sungai Brantas dan Bengawan Solo, serta anak sungai nya yang dapat dilayari sampai ke
hulu, dengan pusat di hutan Tarik di Desa Trawulan Mojokerto, Jawa Timur. Daerah ini merupakan bekas
ibukota Kerajaan Majaoahit pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk
a. Kehidupan Politik
Para pengikut Raden Wijaya yang setia dan berjasa dalam mendirikan kerajaan Majapahit, diberi
kedudukan yang tinggi dalam pemerintahan. Tetapi ada saja yang tidak puas dengan kedudukan yang
diperolehnya. Hal ini menimbulkan pemberontakan di sana-sini. Pemberontakan pertama terjadi pada
tahun 1295 yang dilakukan oleh Rangga Lawe (Parangga Lawe) Bupati Tuban.
Susunan pemerintahan Raden Wiajaya tidak banyak berbeda dengan pemerintahan Singasari. Raja
dibantu oleh tiga orang mahamenteri (i hino, i sirikan, dan i halu) dan dua orang pejabat lagi, yaitu rakryan
rangga dan rakryan tumenggung. Pada tahun 1309 Raden Wiajay wafat dan didharmakan di Simping
dengan Arca Syiwa dan di Antahpura (di kota Majapahit) dengan arca perwujudannya berbentuk Harihara
(penjelmaan Wisnu dan Syiwa).
2. Jayanegara (1309–1328)
Setelah Raden Wijaya meninggal dunia, Kerajaan Majapahit dipimpin oleh Jayanegara dengan gelar
Sri Jayanegara.Kehidupan politik Majapahit masa pemerintahan Raja Jayanegara digambarkan sangat
lemah, banyak terjadi kekacauan dan banyak pemberontakan yang dilakukan oleh pengikut setia Raden
Wijaya karena Jayanegara dianggap tidak adil. Pada masa pemerintahan Jayanegara, banyak
pemberontakan yang terjadi. Diantaranya pemberontakan Ranggalawe (1309), Lembu Sora (1311), Juru
Demung dan Gajah Biru (1314), Nambi (1316), dan Kuti (1320).
Pemberontakan Kuti adalah dua orang dari tujuh dharmmaputra. Pemberontakan inilah yang paling
berbahaya karena Kuti berhasil menduduki ibu kota Kerajaan Majapahit. Jayanegara terpaksa melarikan
diri dan mengungsi ke Badander di bawah perlindungan pasukan Bayangkara yang dipimpin oleh Gajah
Mada.
Pada tahun 1928, Jayanegara tewas dibunuh oleh tabib istana Ra Tanca, ia di dharmakan di dalam
pura di Sila Petak dan Bubat. Jaya negara tidak mempunyai putra sehingga takhta kerajaan jatuh ke tangan
adiknya yaitu Gayatri. Akan tetapi, karena Gayatri telah menjadi seorang bhiksuni maka digantikan oleh
putrinya Bhre Kahuripan atau Tribhuanatunggadewi.
3. Tribhuanatunggadewi (1328–1350)
Ia dinobatkan menjadi Raja Majapahit dengan gelar Tribhuwanatunggadewi Jaya wisnu warddhani.
Selama memerintah, Tribhuwanatunggadewi didampingi suaminya yang bernama Cakradhara atau
Cakreswara yang menjadi raja di Singasari (Bhre Singasari) dengan gelar Kertawardhana. Berkat bantuan
dan saran dari Patih Gajah Mada, pemerintahannya dapat berjalan lancar walaupun masih timbul
pemberontakan.
Pada tahun 1331 timbul pemberontakan Sadeng dan Keta di daerah Besuki, tetapi dapat dihancurkan
oleh pasukan Gajah Mada. Karena jasanya itu, Gajah Mada naik pangkat lagi dari Patih Daha menjadi
Mahapatih Majapahit menggantikan Pu Naga. Pada tahun 1339, Gajah Mada bersumpah tidak akan
Amukti Palapa sebelum wilayah nusantara bersatu. Sumpahnya itu dikenal dengan "Sumpah Palapa".
Pada tahun 1334 Bali berhasil ditaklukkan oleh Gajah Mada yang dibantu oleh Laksamana Nala dan
Adityawarman. Setelah penaklukkan Bali, satu demi satu daerah di Sumatra, Semenanjung Malaka,
Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Irian (Papua) bagian barat berhasil ditundukkan dan
mengakui kekuasaan Majapahit.
Tribhuanatunggadewi turun takhta pada tahun 1350 sebab Rajapatni Dyah Dewi Gayatri wafat.
penggantinya adalah putranya yang bernama Hayam Wuruk yang lahir pada 1334. Hayam Wuruk naik
takhta dengan gelar Rajasanegara.
Pada tahun 1372 Tribhuwanatunggadewi meninggal dan didharmakan di Panggih dengan nama
Pantarapurwa.
Pada saat pemerintahan Raja Hayam Wuruk, ada satu daerah di Pulau Jawa yang belum tunduk
kepada Majapahit, yaitu Kerajaan Sunda di Jawa Barat. Kerajaan Sunda itu diperintah oleh Sri Baduga
Maharaja.
Gajah Mada menghendaki agar putri Kerajaan Sunda itu dipersembahkan kepada Hayam Wuruk
sebagai tanda tunduk Raja Sunda kepada Majapahit. Tentu saja maksud Gajah Mada itu ditentang oleh
raja dan kaum bangsawan Sunda. Akibatnya, terjadilah pertempuran sengit yang tidak seimbang. Sri
Baduga beserta para pengikutnya gugur, Dyah Pitaloka bunuh diri di tempat itu juga. Peristiwa itu terkenal
dengan nama Perang Bubat.
Pada tahun 1364M, Gajah Mada meninggal dunia. Kemudian tahun 1388M Raja Hayam Wuruk
meninggal dunia. Hal ini menjadi salah satu oenyebab mundurnya Kerajaan Majapahit disamping
terjadinya perang saudara atau perang paregreg.
5. Wikramawardhana (1389–1429)
Kemelut politik pertama meletus pada tahun 1401. Seorang raja daerah dari bagian timur, yaitu Bhre
Wirabhumi memberontak terhadap Raja Wikramawardhana. Raja Wikramawardhana adalah suami
Kusumawardhani yang berhak mewarisi takhta kerajaan ayahnya (Hayam Wuruk), sedangkan Bhre
Wirabhumi adalah putra Hayam Wuruk dari selir. Dalam kitab Pararaton, pertikaian antarkeluarga itu
disebut Perang Paregreg. Pasukan Bhre Wirabhumi dapat dihancurkan dan ia terbunuh oleh Raden Gajah.
Pada tahun 1429M, Wikramawardhana meninggal dunia.
2. Kegiatan Ekonomi
Kegiatan ekonomi yang dijalankan oleh rakyat dan pemerintah Kerajaan Majapahit adalah sebagai
berikut.
1.Di Pulau Jawa dititikberatkan pada sektor pertanian rakyat yang banyak menghasilkan bahan
makanan.
2. Di luar Jawa, terutama bagian timur (Maluku), dititikberatkan pada tanaman rempah-rempah dan
tanaman perdagangan lainnya.
3. Di sepanjang sungai-sungai besar berkembang kegiatan perdagangan yang menghubungkan daerah
pantai dan pedalaman.
4. Di kota-kota pelabuhan, seperti Tuban, Gresik, Sedayu, Ujung Galuh, Canggu, dan Surabaya,
dikembangkan perdagangan antarpulau dan dengan luar negeri, seperti Cina, Campa, dan India.
5. Dari kota-kota pelabuhan, pemerintah menerima bea cukai, sedangkan dari raja-raja daerah pemerintah
menerima pajak dan upeti dalam jumlah yang cukup besar.
Kehidupan ekonomi masyarakat Majapahit menitikberatkan pada bidang pertanian dan pelayaran.
Guna membantu kegiatan pengairan, pemerintah Majapahit membangun dua bendungan, yautu
Bendungan Jiwu untuk persawahan dan Bendungan Trailokyapur untuk mengairi daerah hilir.
Majapahit memiliki mata uang sendiri yang bernama gobog.
gobog merupakan uang logam yang terbuat dari caampuran
perak, timah hitam, timah putih, dan tembaga.
Kitab ini menceritakan kemegahan negri majapahit ketika raja prabu hayam wuruk dan patihgajah
mada berkuasa. Kitab ini merupakan intan berkilauan dalam perpustakaan kita karena berasaldari kerajaan
indonesia kuno, ketika matahari kebesaran nusantara bersinar terang. KerajaanMajapahit pada masa
pemerintahan Raja Hayam Wuruk telahmencapi keemasaannya. Dari pemberitaan Pranpanca didalam
kakawin Nagarakertagama, kita mengetahui pada zaman HayamWuruk daerah-daerah yang ada dibawah
pengaruh kekuasaan majapahit sangat luas.
2.7 Runtuhnya Kerajaan Majapahit
Kemunduran Majapahit berawal sejak wafatnya Gajah Mada pada tahun 1364. Hayam Wuruktidak
dapat memperoleh ganti yang secakap Gajah Mada. Jabatan-jabatan yang dipegang GajahMada (semasa
hidupnya, Gajah Mada memegang begitu banyak jabatan) diberikan kepada tigaorang. Setelah Hayam
Wuruk meninggal pada tahun 1389, Majapahit benar-benar mengalamikemunduran.Masa sesudah Prabu
Hayam Wuruk dan Gajah Mada merupakan masa kemunduran KerajaanMajapahit. Beberapa hal yang
menyebabkan kemunduran Majapahit adalah sebagai berikut.
1. Tidak ada tokoh pengganti yang cakap dan berwibawa sesudah wafatnya Hayam
Wuruk(1389) dan Gajah Mada (1364)
2. Perang Paregreg (1401-1406) antara Bhre Wirabhumi dan Wikramawardhana telah
melemahkan Majapahit secara keseluruhan. Perang Saudara Perang saudara mulai terjadi
ketika Raja Hayam Wuruk wafat pada tahun 1389. Pasalnya, takhta seharusnya diturunkan
kepada putri mahkota Kusumawardhani.Namun, diketahui bahwa Kusumawardhani
menikah dengan sepupunya yang bernama Wikramawardhana.terdapat pemberontakan dari
anak selir Hayam Wuruk yang menuntut takhta, yakni Wirabhumi. Terjadilah pertempuran
yang bernama Perang Paregreg.
3. Serangan Kerajaan Demak
Konflik kerajaan Majapahit dan Demak bermula ketika terjadi kekalahan Bhre Kertabhumi
dar Rajawijaya. Selama pertempuran dan pemberontakan terjadi di Majapahit, kerajaan
Demak sudah menguasai sejumlah daerah di pesisir Jawa.
diketahui bahwa ketegangan antara dua kerajaan ini mereda ketika Patih Udara yang naik
takhta setelah Girindrawardhana, telah mengakui kekuasaan Demak. Namun, konflik
kembali tersulut ketika ia meminta bantuan dari Portugis untuk menaklukkan Demak. Hal
tersebut memancing Demak untuk meruntuhkan kekuasaan Majapahit sepenuhnya. Pada
tahun 1527, Demak berhasil menghentikan keberlangsungan dan sejarah Majapahit.
Diketahui bahwa Demak menyerang ibukota Majapahit. Kekuasaan secara penuh pindah ke
tangan Pati Unus yang saat ini memimpin Kesultanan Demak.
4. Kekuatan Majapahit telah melemah akibat dinasti ini dan mulai bangkitnya kekuatan
kerajaan kerajaan islam di pantai utara jawa.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kerajaan Majapahit adalah Kerajaan bercorak Hidhu terakhir terbesar di Pulau jawa.
Kerajaan Majapahit didirikan pada tahun 1293 di Hutan Tarik, Mojokerto.
•Babakan sejarah tentang Kerajaan Majapahit dapat dikelompokkan menjadi 3 masa yaitu:
1.Masa Kejayaan (1293-1389)
2.Masa Pudar (1389-1815)
3.Masa Muncul Kembali (1815-kini)
Dari keberadaanya Kerajaan Majapahit di wilayah kita pada masa yang lalu. Maka kita
wajibmensyukurinya. Rasa syukur tersebut dapat di wujudkan dalam sikap dan perilaku dengan hati yang
tulusserta di dorong rasa tanggung jawab yang tinggi untuk melestarikan dan memelihara budaya
nenekmoyang kita. Jika kita ikut berpartisipasi dalam menjamin kelestariannya berarti kita ikut
mengangkatderajat dan jati diri bangsa. Oleh karena itu marilah kita menjaga dan melestarikan
peninggalanbudayabangsa.
DAFTAR PUSTAKA
http://vao07.blogspot.com/2016/07/makalah-sejarah-kerajaan-majapahit.html
http://hanatikah.blogspot.com/2015/02/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html
http://rinapatra.blogspot.com/2014/05/makalah-kerajaan-majapahit.html
http://nesaci.com/sejarah-lengkap-kerajaan-majapahit/
http://id.wikepedia.org/wiki/majapahit http://ayha-samsuel.blogspot.com/2013/10/makalah-kerajaan-
majapahit.html.
Badrika, I Wayan. 2006. Sejarah Untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga
Data buku
Judul : ips Sejarah
Penulis: Ratna Hapsani
Penerbit: Erlangga
Kota penerbit: Jakarta
Tahun terbit: 2022