Disusun Oleh:
Guru Pengampuh :
Yusran,S.Pd
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT atas Rahmat dan Hidayah sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan selesai tepat waktu. Makalah
yang kami buat yakni berjudul “KERAJAAN KEDIRI”. Makalah ini disusun
dalam rangka memenuhi tugas pelajaran SEJARAH Kelas X PHT 1.
Tujuan kami membuat tugas makalah ini agar kami dapat lebih mengetahui tentang
“KERAJAAN KEDIRI”. Dalam pembuatan ini juga saya mengucapkan terima kasih
atas waktu yang telah diberikan oleh Bapak Yusran, S.Pd sebagai Guru pembimbing
mata pelajaran SEJARAH serta teman-teman sekalian.
Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua yang membaca
maupun yang mendengarkan. Sebagai seorang pelajar yang masih dalam proses
pembelajaran, penulisan makalah ini masih banyak kekurangannya. Maka dari itu kami
berharap kepada teman-teman sekalian tak lupa memberi kritik dan saran yang bersifat
positif bagi kelompok kami, guna penulisan yang lebih baik lagi dimasa yang akan
datang. Harapan kami, semoga makalah yang sederhana ini dapat memberi informasi
yang bermanfaat mengenai “KERAJAAN KEDIRI”.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
Kami berharap nantinya makalah ini dapat menjadi salah satu dokumen penting
yang mampu menjelaskan perjalanan Kerajaan Kediri secara historis dan kronologis.
Tentu dengan berbagai perdebatan yang berlangsung mengenai penulisan riwayat
Kerajaan Kediri, kami berusaha semampunya agar penjelasan yang kami berikan dapat
dengan mudah dipahami dan mampu meluruskan sedikit perdebatan yang ada.
B. Rumusan Masalah.
C. Tujuan.
Maka dari itu, makalah yang kami buat ini bertujuan untuk mengetahui dan
memahami lebih jelas point-point yang menjadi rumusan masalah pada pembahasan ini.
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui sejarah berdirinya Kerajaan Kediri.
2. Untuk mengetahui bagaimana struktur pemerintahan Kerajaan Kediri
3. Untuk mengetahui kondisi ekonomi Kerajaan Kediri
4. Untuk mengetahu bagaimana kerajaan Kediri dapat mencapai masa kejayaannya
5. Untuk mengetahui apa yang menyebabkan runtuhnya Kerajaan Kediri
BAB II
PEMBAHASAN
Kerajaan Kediri bermula dari perintah Raja Airlangga untuk membagi kerajaan
menjadi dua bagian pada tahun 1041 Masehi. Pembagian kerajaan dimaksudkan untuk
menghindari pertikaian. Berdirinya Kerajaan Kediri berawal dari pembagian kerajaan
yang dilakukan oleh Raja Airlangga. Tujuannya yakni untuk menghindari pertikaian.
Raja Airlangga membagi kerajaannya menjadi dua bagian yakni Kerajaan Panjalu
(Kediri) untuk Samarawijaya dan Kerajaan Jenggala (Kahuripan) untuk Mapanji. Dari
sini bisa dikatakan kalau Samarawijaya merupakan pendiri Kerajaan Kediri sekaligus
raja pertama.
Pada tahun 1019, Airlangga berhasil naik menjadi raja Medang Kamulan. Saat
sedang memerintah, Airlangga berhasil mengembalikan kewibawaan Medang Kamulan
dan akhirnya memindahkan pusat pemerintahannya ke Kahuripan. Pada tahun 1041,
Airlangga memerintahkan kerajaan untuk dibagi menjadi dua bagian. Pembagian itu
dilakukan oleh Mpu Bharada, Brahmana yang terkenal sakti. Dua kerajaan yang
terbelah tadi lalu dikenal sebagai Jenggala (Kahuripan) dan Panjalu (Kediri) dan
dipisahkan oleh gunung Kawi dan Sungai Brantas. Kejadian ini kemudian dikisahkan
dalam prasasti Mahasukbya, serat Calon Arang, dan kitab Negarakertagama. Meskipun
tujuan awal Airlangga memecah kerajaan menjadi dua adalah agar tidak ada perebutan
kekuasaan, pada praktiknya kedua putra Airlangga tetap bersaing bahkan setelah
mereka masing-masing diberi kerajaan sendiri.
Kerajaan Jenggala meliputi daerah Malang dan delta sungai Brantas dengan
pelabuhannya Surabaya, Rembang, dan Pasuruhan, ibu kotanya Kahuripan, sedangkan
Panjalu kemudian dikenal dengan nama Kediri meliputi Kediri, Madiun, dan ibu
kotanya Daha. Berdasarkan prasasti-prasasti yang ditemukan masing-masing kerajaan
saling merasa berhak atas seluruh tahta Airlangga sehingga terjadilah peperangan.
Pada awalnya perang saudara tersebut, dimenangkan oleh Jenggala tetapi pada
perkembangan selanjutnya Panjalu/Kediri yang memenangkan peperangan dan
menguasai seluruh tahta Airlangga. Dengan demikian di Jawa Timur berdirilah kerajaan
Kediri dimana bukti-bukti yang menjelaskan kerajaan tersebut, selain ditemukannya
prasasti-prasasti juga melalui kitab-kitab sastra. Dan yang banyak menjelaskan tentang
kerajaan Kediri adalah hasil karya berupa kitab sastra. Hasil karya sastra tersebut adalah
kitab Kakawin Bharatayudha yang ditulis Mpu Sedah dan Mpu Panuluh yang
menceritakan tentang kemenangan Kediri/Panjalu atas Jenggala.
Satu hal yang perlu dicatat adalah adanya aspek demokrasi yang memungkinkan
rakyat mengajukan permohonan kepada raja. Meskipun hal-hal seperti ini juga sudah
dikenal pada masa sebelumnya, sebagian besar prasasti Kediri merupakan permohonan
rakyat kepada raja agar anugerah yang sudah diterima dari raja sebelumnya dikukuhkan
dalam prasasti batu, ditambah dengan anugerah raja yang sedang memerintah.
Permohonan kepada raja ini disampaikan kepada salah satu pejabat. Pada
umumnya, permohonan ini dikabulkan oleh raja, mengingat rakyat yang memohon
tersebut sudah pernah berjasa atau menunjukkan kesetiaan kepada raja.
Hal yang juga penting adalah adanya samya haji atau bawahan raja penguasa
daerah dalam struktur Kerajaan Kediri. Meskipun sudah dikenal sejak periode sebelum
Kediri, tampaknya samya haji pada masa Kediri cukup besar perannya dalam
pemerintahan pusat kerajaan.
Berikut adalah nama-nama dan masa jabatan raja-raja yang menjabat Kerajaan Kediri:
Raja terakhir Kerajaan Kediri adalah Kertajaya, namun berhasil dibangun kembali
oleh Jayakatwang meskipun hanya bertahan satu tahun saja. Jadi bisa dikatakan juga
bahwa raja terakhir Kerajaan Kediri adalah Jayakatwang.
Pada masa itu, mata uang yang terbuat dari emas dan campuran antara perak,
timah, dan tembaga sudah digunakan. Hubungan antara daerah pedalaman dan daerah
pesisir sudah berjalan cukup lancar. Sungai Brantas banyak digunakan untuk lalu lintas
perdagangan antara daerah pedalaman dan daerah pesisir. Kediri merupakan Kerajaan
agraris maritim. Perekonomian Kediri bersumber atas usaha perdagangan, peternakan
dan pertanian untuk masyarakatyang hidup di daerah pedalaman. Sedangkan yang
berada di pesisir hidupnya bergantung dari perdagangan dan pelayaran. Mereka telah
mengadakanhubungan dagang dengan Maluku dan Sriwijaya. Kediri terkenal sebagai
penghasil beras, kapas dan ulat sutra. Kerajaan Kediri cukup makmur, hal initerlihat
pada kemampuan Kerajaan yang memberikan penghasilan tetap pada para pegawainya
walaupun hanya dibayar dengan hasil bumi. Keterangantersebut berdasarkan kitab
Chi-fan-Chi
(1225) karya Chau Ju-kua mengatakan bahwan Su-ki-tan yang merupakan bagian dari
She-po(Jawa) telah memilikidaerah taklukkan. Para ahli memperkirakan Su-ki-tan
adalah sebuah Kerajaanyang berada di Jawa Timur, dan yang tak lain dan tak bukan
adalah KerajaanKediri. Mungkin juga Su-ki-tan sebagai kota pelabuhan yang telah
dikenal para pedagang dari luar negeri, termasuk Cina
Pada awalnya perang saudara tersebut, dimenangkan oleh Jenggala tetapi pada
perkembangan selanjutnya Panjalu/Kediri yang memenangkan peperangandan
menguasai seluruh tahta Airlangga. Dengan demikian di Jawa Timur berdirilah kerajaan
Kediri dimana bukti-bukti yang menjelaskan kerajaantersebut, selain ditemukannya
prasasti-prasasti juga melalui kitab-kitab sastra.Dan yang banyak menjelaskan tentang
kerajaan Kediri adalah hasil karya berupakitab sastra. Hasil karya sastra tersebut adalah
kitab Kakawin Bharatayudha yangditulis Mpu Sedah dan Mpu Panuluh yang
menceritakan tentang kemenanganKediri/Panjalu atas Jenggala.
A. Kesimpulan.
B. Saran