Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

Kerajaan Kediri

DISUSUN OLEH :
KELAS X IPA-3
TRIA AGUSTIN ATTA ARIQ
SATILA WATI

SMA NEGERI 1 EMPANG

TAHUN PELAJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat
dan karunia-Nya kelompok kami dapat menyelesaikan makalah Sejarah Indonesia yang
membahas tentang Kerajaan Kediri ini.
Makalah yang kami buat ini meliputi : Sejarah Perkembangan Kerajaan Kediri, Letak
Kerajaan, Nama-nama Rajanya, Kehidupan Kerajaan, dan Kemunduran/Kehancuran dari
Kerajaan Kediri ini. Selain itu, disini kami juga melampirkan isi yang singkat sehingga
mudah untuk dipahami.
Kepada Ibu Guru yang telah memberikan dorongan untuk menulis makalah ini, kami
ucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya.
Akhir kata, tiada gading yang tak retak, demikian pula makalah yang kami buat ini
masih belum sempurna. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, kami mohon saran
dan kritik demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita
semua.
Empang, 03 Maret 2023

Penulis

2
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam pelajaran sejarah di SD & SMP, kita pernah belajar tentang kerajaan-kerajaan
Hindu-Budha yang pernah berdiri di Indonesia, salah satunya adalah Kerajaan Kediri.
Kerajaan Kediri adalah kerajaan besar di Jawa Timur yang berdiri pada abad ke-12,
tepatnya pada tahun 1042-1222. Kerajaan ini merupakan bagian dari Kerajaan Mataram
kuno. Pusat kerajaannya terletak di dekat tepi Sungai Brantas yang pada masa itu telah
menjadi jalur pelayaran yang ramai. Ibukota kerajaan ini adalah Daha (yang berarti kota
api), yang terletak di sekitar kota Kediri sekarang. Untuk lebih jelasnya, kami membuat
makalah ini dengan tujuan agar pembaca dapat mengetahui tentang Kerajaan Kediri,
sehingga pembaca dapat memahami dan mengetahui salah satu kerajaan besar di Jawa
Timur ini.
B. Rumusan Masalah
1. Dimana letak lokasi Kerajaan Kediri?
2. Bagaimana aspek kehidupan Kerajaan Kediri?
 Bagaimana kehidupan Kerajaan Kediri di bidang politik?
 Bagaimana kehidupan Kerajaan Kediri di bidang ekonomi?
 Bagaimana kehidupan Kerajaan Kediri di bidang sosial budaya?
C. Tujuan
1. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah :
Umum : Untuk mengetahui tentang berdiri Kerajaan Kediri, masa pemerintahan
Kerajaan Kediri, aspek kehidupan di Kerajaan Kediri, dan masa kehancuran atau
kemunduran Kerajaan Kediri.
2. Khusus : Untuk memenuhi tugas mata pelajaran Sejarah Indonesia mengenai
materi kelas X tentang Kerajaan-Kerajaan pada masa Hindu-Budha di Indonesia.

3
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Letak Geografis Kerajaan Kediri


Kerajaan Kediri adalah sebuah kerajaan besar di Jawa Timur yang berdiri pada abad ke-
12. Letak Kerajaan Kediri terdapat di Jawa Timur, berada di sebelah selatan sungai
Brantas, Kerajaan ini berpusat di kota Daha, yang terletak di sekitar kota Kediri sekarang.
Kerajaan ini merupakan bagian dari Kerajaan Mataram Kuno. Pusat kerajaanya terletak di
tepi Sungai Brantas yang pada masa itu telah menjadi jalur pelayaran yang ramai. Melalui
pelabuhan Canggu, aktivitas perekonomian rakyat sangat lancar sehingga mendatangkan
kemakmuran. Daerahnya subur dan aliran sungainya dipakai sebagai sarana transportasi.
Wilayahnya semakin luas setelah Jenggala dapat dikuasai sehingga membuat Kediri
sebagai satu-satunya kerajaan di Jawa Timur. Wilayah kekuasaannya, meliputi Kediri,
Madiun, dan bagian barat Medang Kamulan.

Letak kerajaan kediri dalam peta

B. Kehidupan Kerajaan Kediri


Kerajaan Kediri merupakan kerajaan yang berdiri pada abad XI Masehi dan merupakan
kelanjutan dari Kerajaan Medang Kamulan yang didirikan oleh Mpu Sindok dari Dinasti
Isyana. Kerajaan ini terletak di wilayah pedalaman Jawa Timur. Kerajaan ini merupakan
hasil dari pembagian wilayah Kerajaan Medang Kamulan yang dibagi menjadi dua yakni
Panjalu dan Jenggala. Nama Keraajaan Kediri sebelumnya adalah Panjalu.
Adapun kehidupan politik, ekonomi, sosial dan budaya pada masa Kerajaan Kediri adalah
sebagai berikut :
1. Kehidupan Politik
Raja pertama Kediri adalah Samarawijaya. Selama menjadi Raja Kediri,
Samarawijaya selalu berselisih paham dengan saudaranya, Mapanji Garasakan

4
yag berkuasa di Jenggala. Keduanya merasa berhak atas seluruh takhta Raja
Airlangga (Kerajaan Medang Kamulan) yang meliputi hampir seluruh wilayah
Jawa Timur dan sebagian Jawa Tengah. Akhirnya perselisihan tersebut
menimbulkan perang saudara yang berlangsung hingga tahun 1052. Peperangan
tersebut dimenangkan oleh Samarawijaya dan berhasil menaklukan Jenggala.
Kerajaan Kediri mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan
Jayabaya. Saat itu wilayah kekuasaan Kediri meliputi seluruh bekas wilayah
Kerajaan Medang Kamulan. Selama menjadi Raja Kediri, Jayabaya berhasil
kembali menaklukan Jenggala yanga sempat memberontak ingin memisahkan diri
dari Kediri. Keberhasilannya tersebut diberitakan dalam prasasti Hantang yang
beraangka tahun 1135.
Prasasti ini memuat tulisan yang berbunyi Panjalu jayati yang artinya Panjalu
menang. Prasasti tersebut dikeluarkan sebagai piagam pengesahan anugerah dari
Jayabaya untuk penduduk Desa Hantang yang setia pada Kediri selam perang
melawan Jenggala.
Sebagai kemenangan atas Jenggala, nama Jayabaya diabadikan dalam kitab
Bharatayuda. Kitab ini merupakn kitab yang digubah oleh Mpu Sedah dan Mpu
Panuluh. Bharatayuda memuat kisah perang perbutan takhta Hastinapura antara
keluarga Pandhawa daan Kurawa. Sejarah pertikaian anatar Panjalu dan Jenggala
mirip dengan kisah tersebut sehingga kitab Bharatayuda dianggap sebagai
legitimasi (klaim) Jayabaya untuk memperkuat kekuasaannya atas seluruh wilayah
bekas Kerajaan Medang Kamulan.
Selain itu, untuk menunjukkan kebesaran dan kewibawaan sebagai Raja Kediri,
Jayabaya menyatakan dirinya sebagai keturunan Airlangga dan titisan Dewa
Wisnu. Selanjutnya ia mengenakan lencana narasinga sebagai lambang Kerajaan
Kediri.
Pada masa pemerintahan Ketajaya Kerajaan Kediri mulai mengalami
kemunduran. Raja Kertajaya membuat kebijakan yang tidak populer dengan
mengurangi hak-hak brahmana. Kondisi ini menyebabkan banyak brahmana yang
mengungsi ke wilayah Tumapel yang dkuasai oleh Ken Arok. Melihat kejadian ini
Kertajaya memutuskan untuk menyerang Tumapel. Akan tetapi pertempuran di
Desa Ganter, pasukan Kediri mengalami kekalahan dan Kertajaya terbunuh. Sejak
saat itu Kerajaan Kediri berakhir dan kedudukannya digantikan oleh Singasari.
2. Kehidupan Ekonomi

5
Perekonomian di Kediri bertumpu pada sektor pertanian dan perdagangan.
Sebagai kerajaan agraris, Kediri memiliki lahan pertanian yang baik di sekitar
Sungai Brantas. Pertanian menghasilkan banyak beras dan menjadikannya
komoditas utama perdagangan. Sektor perdagangan Kediri dikembangkan melalui
jalur pelayaran Sungai Brantas. Selain beras, barang-barang yang diperdagangkan
di Kediri antara lian emas, perak, kayu cendana, rempah-rempah, dan pinang.
Pedagang Kediri memiliki peran penting dalam perdagangan di wilyah Asia.
Mereka memperkenalkan rempah-rempah diperdagangan dunia. Mereka
membawa rempah-rempah ke sejumlah Bandar di Indonesia bagian barat, yaitu
Sriwijay daan Ligor. Selanjutnya rempah-rempah dibawa ke India, Teluk Persia,
Luat Merah. Komoditas ini kemudian diangkut oleh kapal-kapal Venesia menuju
Eropa. Dengan demikian, melalui Kediri wilayah Maluku mulai dikenal dalam
lalu lintas perdagangan dunia.
3. Kehidupan Sosial Budaya
Pada masa pemerintahan Raja Jayabaya, struktur pemerintahan Kerajaan Kediri
sudah teratur. Berdasarkan kedudukannya dalam pemerintahan, masyarakat Kedri
dibedakan menjadi tiga golongan sebagai berikut :
1) Golongan masyarakat pusat (kerajaan), yaitu masyarakat yang terdapat
dalam lingkungan raja dan beberapa kaum kerabatnya serta kelompok
pelayannya.
2) Golongan masyarakat thani (daerah), yaitu golongan masyarakat yang
terdiri atas para pejabat atau petugas pemerintahan di wilyah thani
(daerah).
3) Golongan masyarakat nonpemerintah, yaitu golongan masyarakat yang
tidak mempunyai kedudukan dan hubungan dengan pemerintah secara
resmi.
Kehidupan budaya Kerajaan Kediri terutama dalam bidang sastra berkembang pesat.
Pada masa pemerintahan Jayabaya kitab Bharatayuda berhasil digubah oleh Mpu
Sedah dan Mpu Panuluh. Selain itu Mpu Panuluh menulis kitab Hariwangsa dan
Gatotkacasrayaa. Selanjutnya pada masa pemerintahan Kameswara muncul kitab
Smaradhahana yang ditulis oleh Mpu Dharmaja serta kirab Lubdaka dan
Wertasancaya yang ditulis oleh Mpu Tanakung. Pada masa pemerintahan Kertajaya
terdapat Pujangga bernama Mpu Monaguna yang menulis kitab Sumansantaka dan
Mpu Triguna yang menulis kitab Kresnayana.

6
C. FAKTOR-FAKTOR KEMAJUAN ATAU KEMUNDURAN KERAJAAN KEDIRI
Kemajuan :
1) Naik tahtanya Jayabaya sebagai raja yang mempersatukan Kerajaan Kediri dengan
Kerajaan Jenggala.
2) Seni sastra yang berkembang pesat. Disebabkan oleh:
 Pujangga yang pandai
 Adanya perlindungan terhadap para pujangga.
 Penghormatan kepada raja melalui hasil sastra.
 Adanya kebebasan berpikir dalam mengembangkan kesusastraan.

Kemunduran :

Kerajaan Kediri runtuh pada masa pemerintahan Kertajaya, dan dikisahkan dalam
Pararaton dan Nagarakertagama. Pada tahun 1222 Kertajaya sedang berselisih
melawan kaum Brahmana, perselisihan ini terjadi karena Raja Kertajaya
memerintahkan kaum Brahmana untuk menyembah dia sebagai raja, namun para
kaum Brahmana menolak dan kemudian meminta perlindungan Ken Arok akuwu
Tumapel. Kebetulan Ken Arok juga bercita-cita memerdekakan Tumapel yang
merupakan daerah bawahan Kediri. Perang antara Kediri dan Tumapel terjadi dekat
Desa Ganter. Pasukan Ken Arok berhasil menghancurkan pasukan Kertajaya. Dengan
demikian, berakhirlah masa Kerajaan Kediri, yang sejak saat itu kemudian menjadi
bawahan Tumapel atau Singhasari.

Setelah Ken Arok mengangkat Kertajaya, Kediri menjadi suatu wilayah dibawah
kekuasaan Singhasari. Ken Arok mengangkat Jayasabha, putra Kertajaya sebagai
bupati Kediri. Tahun 1258 Jayasabha digantikan putranya yang bernama Sstrajaya.
Pada tahun 1271 Sastrajaya digantikan putranaya, yaitu Jayakatwang.

Jayakatwang memberontak terhadap Singhasari yang dipimpin oleh Kertanegara,


karena dendam masa lalu dimana leluhurnya Kertajaya dikalahkan oleh Ken Arok.
Setelah berhasil membunuh Kertanegara, Jayakatwang membangun kembali kerajaan
Kediri, namun hanya bertahan satu tahun dikarenakan serangan gabungan yang
dilancarkan oleh pasukan Mongol dan pasukan menantu Kertanegara, Raden Wijaya.

7
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan analisa kami dari sejumlah referensi yang saya baca, kami dapat
menyimpulkan beberapa hal tentang Kerajaan Kediri yaitu :
Kerajaan Kediri merupakan salah satu kerajaan yang besar yang pernah berkuasa di
Nusantara. Kerajaan Kediri sudah ada sebelum Raja Airlangga membagi Kerajaan
Mataram Kuno menjadi dua bagian.
Kerajaan Kediri sempat menjadi kerajaan yang kaya dan disegani di Asia. Kerajaan
Kediri mengalami 2 kali pendirian masa, yang pertama saat Airlangga membagi Kerajaan
Mataram Kuno, yang kedua saat Jayakatwang berhasil mengalahkan Kertanegara.

B. SARAN
Sebenarnya terbentuknya Kerajaan Kediri ini dapat kita telusuri dari sejarah Kerajaan
Medang Kamulan, yaitu merupakan Kerajaan lanjutan dari Mataram Lama di Jawa
Tengah. Letak Kerajaan Medang Kamulan berada di wilayah Jawa Timur. Kerajaan
Medang Kamulan menjadi kerajaan tersendiri sejak Mpu Sindok membentuk Dinasti
Baru yaitu Isyana.
Menurut Ir. Soekarno beliau berkata “JASMERAH” Jangan Lupakan Sejarah, maka kita
penerima warisan (sejarah) hendaknya lebih giat lagi mencari pengetahuan mengenai
sejarah-sejarah masa lampau. Contoh kecil adalah mencari peristiwa apa saja yang terjadi
sebelum Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Dengan demikian kita akan menambah rasa
patriotisme (cinta tanah air) yang sebagai pemuda-pemudi bangsa sangat penting
memiliki jiwa tanah air, guna membangun bangsa yang lebih baik lagi.

8
DAFTAR PUSTAKA

 jihanfadilah10.blogspot.co.id/2014/05/kerajaan-kediri.html
 gyomaru.blogspot.co.id/2014/05/kerajaan_kediri30.html
 suwandi-sejarah.blogspot.co.id/2010/09/kerajaan-kediri.html
 risiwi.blogspot.co.id/2015/01/kerajaan-kediri.html

Anda mungkin juga menyukai