Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH SEJARAH INDONESIA

KERAJAAN KEDIRI

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 2;
1. PUTRI RAMADHANI
2. ZHAFARINA AQIL SYAHPUTRA T
3. HEDWIGIS MICHELLE LUISYA C
4. RAMADHANI

SMA NEGERI 8 KOTA BOGOR


TAHUN PELAJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah swt yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah
nya sehinggakami dapat menyelesaikan makalah Sejarah Indonesia yang
membahas tentang Kerajaan Kediriini. Kami berharap agar makalah ini
bermanfaat bagi pembaca dan dapat menjadi sumberreferensi siswa maupun
guru sehingga pembaca memiliki ilmu pengetahuan yang lebih luasmengenai
sejarah Kerajaan Kediri.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada pihak yang terlibat dalam
penyusunanmakalah ini. Tanpa kerja keras dan bantuan pihak lain, pastilah
penyusun tidak dapat membuatmakalah ini dengan baik.
Dalam menyusun makalah ini, tidak sedikit hambatan yang telah
penyusun lalui. Hal itutentu mempengaruhi isi daripada makalah yang telah
disusun ini. Berken aan dengan haltersebut, kesalahan dalam makalah pastilah
ada. Oleh karena itu, kami berharap agar pembacadapat memberi kritik dan
saran demi tercapainya kesempurnaan makalah yang inI,
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kerajaan Kediri merupakan salah satu Kerajaan Hindu yang terletak di
tepi Sungai Brantas,Jawa Timur. Kerajaan yang berdiri pada abad ke-12 ini
merupakan bagian dari KerajaanMataram Kuno. Raja pertamanya bernama Shri
Jayawarsa Digjaya Shastraprabu yangmenamakan dirinya sebagai titisan Wisnu.
Sejarah Berdirinya Kerajaan Kediri diawali dengan perintah Raja
Airlangga yang membagikerajaan menjadi dua bagian, yakni Jenggala
(Kahuripan) dan Panjalu (Kediri) yang dibatasidengan Gunung Kawi dan
Sungai Brantas. Tujuannya supaya tidak ada pertikaian. KerajaanJanggala atau
Kahuripan terdiri atas Malang dan Delta Sungai Brantas dengan
pelabuhanSurabaya, Rembang, dan Pasuruhan, Ibu Kotanya Kahuripan.
Sedangkan Kerajaan Panjalu(Kediri) meliputi, Kediri, Madiun, dan Ibu Kotanya
Daha.

1.2 Rumusan Masalah


1) Dimana letak lokasi Kerajaan Kediri?
2) Bagaimana perkembangan Kerajaan Kediri?
3) Bagaimana aspek kehidupan Kerajaan Kediri?
4) Siapa saja raja-raja yang pernah memerintah dikerajaan Kediri?
5) Apa saja sumber sejarah Kerajaan Kediri?
6) Apa penyebab runtuhnya Kerajaan Kediri?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalahini adalah:
1) Umum :
 Mengetahui tentang berdirinya Kerajaan Kediri
 Mengetahui sumber sejarah Kerajaan Kediri
 Mengetahui aspek kehidupan Kerajaan Kediri
 Mengetahui raja-raja yang memerintah Kerajaan Kediri
 Mengetahui perkembangan Kerajaan Kediri
 Mengetahui sumber sejarah Kerajaaan Kediri
 Mengetahui penyebeb runtuhnya Kerajaan Kediri

2) Khusus :
Untuk memenuhi tugas mata pelajaran Sejarah Indonesia mengenai
materi kelas X tentang kerajaan-kerajaan pada masa Hindu-Budha di
onesiesia.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarab Berdirinya Kerajaan Kediri
Penemuan Situs Tondowongso pada awal tahun 2007, yang diyakini
sebagai peninggalanKerajaan Kadiri diharapkan dapat membantu memberikan
lebih banyak informasi tentangkerajaan tersebut. Beberapa arca kuno
peninggalan Kerajaan Kediri. Arca yang ditemukan didesa Gayam, Kediri itu
tergolong langka karena untuk pertama kalinya ditemukan patung DewaSyiwa
Catur Muka atau bermuka empat.
Pada tahun 1041 atau 963 M Raja Airlangga memerintahkan membagi
kerajaan menjadidua bagian. Pembagian kerajaan tersebut dilakukan oleh
seorang Brahmana yang terkenal akankesaktiannya yaitu Mpu Bharada. Kedua
kerajaan tersebut dikenal dengan Kahuripan menjadiJenggala (Kahuripan) dan
Panjalu (Kediri) yang dibatasi oleh gunung Kawi dan sungai Brantasdikisahkan
dalam prasasti Mahaksubya (1289 M), kitab Negarakertagama (1365 M), dan
kitabCalon Arang (1540 M). Tujuan pembagian kerajaan menjadi dua agar tidak
terjadi pertikaian.
Kerajaan Jenggala meliputi daerah Malang dan delta sungai Brantas
dengan pelabuhannya Surabaya, Rembang, dan Pasuruhan, ibu kotanya
Kahuripan, sedangkan Panjalukemudian dikenal dengan nama Kediri meliputi
Kediri, Madiun, dan ibu kotanya Daha.Berdasarkan prasasti-prasasti yang
ditemukan masing-masing kerajaan saling merasa berhak atasseluruh tahta
Airlangga sehingga terjadilah peperangan
Pada akhir November 1042, Airlangga terpaksa membelah wilayah
kerajaannya karena kedua putranya bersaing memperebutkan takhta. Putra yang
bernama Sri Samarawijaya mendapatkankerajaan barat bernama Panjalu yang
berpusat di kota baru, yaitu Daha. Sedangkan putra yang bernama Mapanji
Garasakan mendapatkan kerajaan timur bernama Janggala yang berpusat dikota
lama, yaitu Kahuripan. Panjalu dapat dikuasai Jenggala dan diabadikanlah nama
RajaMapanji Garasakan (1042-1052 M) dalam prasasti Malenga. Ia tetap
memakai lambangKerajaan Airlangga, yaitu Garuda Mukha.
Pada awalnya perang saudara tersebut, dimenangkan oleh Jenggala tetapi
pada perkembanganselanjutnya Panjalu/Kediri yang memenangkan peperangan
dan menguasai seluruh tahtaAirlangga. Dengan demikian di Jawa Timur
berdirilah kerajaan Kediri dimana bukti-bukti yangmenjelaskan kerajaan
tersebut, selain ditemukannya prasasti-prasasti juga melalui kitab-kitabsastra.
Dan yang banyak menjelaskan tentang kerajaan Kediri adalah hasil karya
berupa kitabsastra. Hasil karya sastra tersebut adalah kitab Kakawin
Bharatayudha yang ditulis Mpu Sedahdan Mpu Panuluh yang menceritakan
tentang kemenangan Kediri/Panjalu atas Jenggala.

2.2 Perkembangan Kerajaan Kediri


Dalam perkembangannya Kerajaan Kediri yang beribukota Daha tumbuh
menjadi besar,sedangkan Kerajaan Jenggala semakin tenggelam. Diduga
Kerajaan Jenggala ditaklukkan olehKediri. Akan tetapi hilangnya jejak Jenggala
mungkin juga disebabkan oleh tidak adanya prasastiyang ditinggalkan atau
belum ditemukannya prasasti yang ditinggalkan Kerajaan Jenggala.Kejayaan
Kerajaan Kediri sempat jatuh ketika Raja Kertajaya (1185-1222) berselisih
dengangolongan pendeta. Keadaan ini dimanfaatkan oleh Akuwu Tumapel
Tunggul Ametung.
Namun kemudian kedudukannya direbut oleh Ken Arok. Diatas bekas
Kerajaan Kediri inilahKen Arok kemudian mendirikan Kerajaan Singasari, dan
Kediri berada di bawah kekuasaanSingasari. Ketika Singasari berada di bawah
pemerintahan Kertanegara (1268 1292), terjadilah pergolakan di dalam
kerajaan. Jayakatwang, raja Kediri yang selama ini tunduk kepada Singasari
bergabung dengan Bupati Sumenep (Madura) untuk menjatuhkan
Kertanegara.Akhirnya pada tahun 1292 Jayakatwang berhasil mengalahkan
Kertanegara dan membangun kembali kejayaanKerajaan Kediri.

2.3 Aspek Kehidupan Kerajaan Kediri


Adapun kehidupan politik, agama, ekonomi, sosial dan budaya pada masa
Kerajaan Kediriadalah sebagai berikut :
A. Kehidupan PolitikRaja pertama Kediri adalah Samarawijaya. Selama
menjadi Raja Kediri, Samarawijaya selalu berrselisih paham dengan
saudaranya, Mapanji Garasakan yag berkuasa di Jenggala. Keduanyamerasa
berhak atas seluruh takhta Raja Airlangga (Kerajaan Medang Kamulan) yang
meliputihampir seluruh wilayah Jawa Timur dan sebagian Jawa Tengah.
Akhirnya perselisihan tersebutmenimbulkan perang saudara yang berlangsung
hingga tahun 1052. Peperangan tersebutdimenangkan oleh Samarawijaya dan
berhasil menaklukan Jenggala.
Kerajaan Kediri mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan
Jayabaya. Saat ituwilayah kekuasaan Kediri meliputiseluruh bekas wilayah
Kerajaan Medang Kamulan. Selama menjadi RajaKediri, Jayabaya berhasil
kembali menaklukan Jenggala yanga sempat memberontak inginmemisahkan
diri dari Kediri. Keberhasilannya tersebut diberitakan dalam prasasti Hantang
yang beraangka tahun 1135.
Prasasti ini memuat tulisan yang berbunyi Panjalu jayati yang artinya
Panjalu menang.Prasasti tersebut dikeluarkan sebagai piagam pengesahan
anugerah dari Jayabaya untuk penduduk Desa Hantang yang setia pada Kediri
selam perang melawan Jenggala.
Sebagai kemenangan atas Jenggala, nama Jayabaya diabadikan dalam
kitab Bharatayuda.Kitab ini merupakn kitab yang digubah oleh Mpu Sedah dan
Mpu Panuluh. Bharatayuda memuatkisah perang perbutan takhta Hastinapura
antara keluarga Pandhawa daan Kurawa. Sejarah pertikaian anatar Panjalu dan
Jenggala mirip dengan kisah tersebut sehingga kitab Bharatayudadianggap
sebagai legitimasi (klaim) Jayabaya untuk memperkuat kekuasaannya atas
seluruhwilayah bekas Kerajaan Medang Kamulan.
Selain itu, untuk menunjukkan kebesaran dan kewibawaan sebagai Raja
Kediri, Jayabayamenyatakan dirinya sebagai keturunan Airlangga dan titisan
Dewa Wisnu. Selanjutnya iamengenakan lencana narasinga sebagai lambang
Kerajaan Kediri.
Pada masa pemerintahan Ketajaya Kerajaan Kediri mulai mengalami
kemunduran. RajaKertajaya membuat kebijakan yang tidak populer dengan
mengurangi hak-hak brahmana.Kondisi ini menyebabkan banyak brahmana
yang mengungsi ke wilayah Tumapel yang dkuasaioleh Ken Arok. Melihat
kejadian ini Kertajaya memutuskan untuk menyerang Tumapel. Akantetapi
pertempuran di Desa Ganter, pasukan Kediri mengalami kekalahan dan
Kertajayaterbunuh. Sejak saat itu Kerajaan Kediri berakhir dan kedudukannya
digantikan oleh Singasari.

B. Kehidupan Agama
Masyarakat Kediri memiliki kehidupan agama yang sangat religius.
Mereka menganutajaran agama Hindu Syiwa. Hal ini terlihat dari berbagai
peninggalan arkeolog yang ditemukandi wilayah Kediri yakni berupa arca-arca
di candi Gurah dan Candi Tondowongso. Arca-arcatersebut menunjukkan latar
belakang agama Hindu Syiwa. Para penganut agama Hindu Syiwamenyembah
Dewa Syiwa, karena merekaa mempercayai bahwa Dewa Syiwa dapat
menjelmamenjadi Syiwa Maha Dewa (Maheswara), Dewa Maha Guru, dan
Makala. Salah satu pemujaanyang dilakukan pendeta adalah dengan
mengucapkan mantra yang disebut Mantra Catur DasaSyiwa atau empat belas
wujud Syiwa.

C. Kehidupan Ekonomi
Perekonomian di Kediri bertumpu pada sektor pertanian dan
perdagangan. Sebagai kerajaan agraris, Kediri memiliki lahan pertanian yang
baik di sekitar Sungai Brantas. Pertanianmenghasilkan banyak beras dan
menjadikannya komoditas utama perdagangan. Sektor perdagangan Kediri
dikembangkan melalui jalur pelayaran Sungai Brantas. Selain beras, barang-
barang yang diperdagangkan di Kediri antara lian emas, perak, kayu cendana,
rempah-rempah,dan pinang.
Pedagang Kediri memiliki peran penting dalam perdagangan di wilyah
Asia. Mereka memperkenalkan rempah-rempah diperdagangan dunia. Mereka
membawa rempah-rempah kesejumlah Bandar di Indonesia bagian barat, yaitu
Sriwijay daan Ligor. Selanjutnya rempah-rempah dibawa ke India, Teluk Persia,
Luat Merah. Komoditas ini kemudian diangkut olehkapal-kapal Venesia menuju
Eropa. Dengan demikian, melalui Kediri wilayah Maluku mulaidikenal dalam
lalu lintas perdagangan dunia.

D. Kehidupan Sosial Budaya


Pada masa pemerintahan Raja Jayabaya, struktur pemerintahan ‘
Kerajaan Kediri sudah teratur. Berdasarkan kedudukannya dalam
pemerintahan, masyarakatKedri dibedakan menjadi tiga golongan sebagai
berikut :
1. Golongan masyarakat pusat (kerajaan), yaitu masyarakat yang terdapat dalam
lingkunganraja dan beberapa kaum kerabatnya serta kelompok pelayannya
.2. Golongan masyarakat thani (daerah), yaitu golongan masyarakat yang terdiri
atas para pejabat atau petugas pemerintahan di wilyah thani (daerah).
3. Golongan masyarakat nonpemerintah, yaitu golongan masyarakat yang tidak
mempunyaikedudukan dan hubungan dengan pemerintah secara resmi.
Kehidupan budaya Kerajaan Kediri terutama dalam bidang sastra
berkembang pesat. Padamasa pemerintahan Jayabaya kitab Bharatayuda
berhasil digubah oleh Mpu Sedah dan MpuPanuluh. Selain itu Mpu Panuluh
menulis kitab Hariwangsa dan Gatotkacasrayaa. Selanjutnya pada masa
pemerintahan Kameswara muncul kitab Smaradhahana yang ditulis oleh
MpuDharmaja serta kirab Lubdaka dan Wertasancaya yang ditulis oleh Mpu
Tanakung. Pada masa pemerintahan Kertajaya terdapat Pujangga bernama Mpu
Monaguna yang menulis kitabSumansantaka dan Mpu Triguna yang menulis
kitab Kresnayana.

2.4 Raja-raja Yang Pernah Memerintah


Kerajaan Kediri yang termasyhur pernah diperintah 8 raja dari awal
berdirinya sampai masakeruntuhan kerajaan ini. Dari kedelapan raja yang
pernah memerintah kerajaan ini yang sanggupmembawa Kerajaan Kediri
kepada masa keemasan adalah Prabu Jayabaya, yang sangat terkenalhingga saat
ini.
Adapun 8 raja Kediri tersebut urutannya sebagai berikut :
1. Sri Jayawarsa
Sejarah tentang raja Sri Jayawarsa ini hanya dapat diketahui dari prasasti
Sirah Keting (1104M). Pada masa pemerintahannya Jayawarsa memberikan
hadiah kepada rakyat desa sebagaitanda penghargaan, karena rakyat telah
berjasa kepada raja. Dari prasasti itu diketahui bahwaRaja Jayawarsa sangat
besar perhatiannya terhadap masyarakat dan berupaya
meningkatkankesejahteraan rakyatnya.
2. Sri Bameswara
Raja Bameswara banyak meninggalkan prasasti seperti yang ditemukan
di daerah TulungAgung dan Kertosono. Prasasti seperti yang ditemukan itu
lebih banyak memuat masalah-masalah keagamaan, sehingga sangat baik
diketahui keadaan pemerintahannya.
3. Prabu Jayabaya
Kerajaan Kediri mengalami masa keemasan ketika diperintah oleh Prabu
Jayabaya. Strategikepemimpinan Prabu Jayabaya dalam memakmurkan
rakyatnya memang sangat mengagumkan.
Kerajaan yang beribu kota di Dahono Puro, bawah kaki Gunung Kelud,
ini tanahnya amat subur,sehingga segala macam tanaman tumbuh
menghijau.Hasil pertanian dan perkebunan berlimpah ruah. Di tengah kota
membelah aliran sungai Brantas.Airnya bening dan banyak hidup aneka ragam
ikan, sehingga makanan berprotein dan bergiziselalu tercukupi.Hasil bumi itu
kemudian diangkut ke kota Jenggala, dekat Surabaya, dengan naik
perahumenelusuri sungai. Roda perekonomian berjalan lancar, sehingga
Kerajaan Kediri benar-benar dapat disebut sebagai negara yang “Gemah Ripah
Loh Jinawi Tata Tentrem Karta Raharja”.Prabu Jayabaya memerintah antara
tahun 1130 sampai 1157 Masehi. Dukungan spiritual danmaterial dari Prabu
Jayabaya dalam hal hukum dan pemerintahan tidak tanggung-tanggung.Sikap
merakyat dan visinya yang jauh ke depan menjadikan Prabu Jayabaya layak
dikenangsepanjang masa.Jika rakyat kecil hingga saat ini ingat kepada beliau,
hal itu menunjukkan bahwa pada masanya berkuasa tindakan beliau yang selalu
bijaksana dan adil terhadap rakyat.
4. Sri Sarwaswera
Sejarah tentang raja ini didasarkan pada prasasti Padelegan II (1159) dan
prasasti Kahyunan(1161). Sebagai raja yang taat beragama dan berbudaya, Sri
Sarwaswera memegang teguh prinsip “tat wam asi”, yang berarti “dikaulah itu,
dikaulah (semua) itu, semua makhluk adalah engkau”.
Menurut Prabu Sri Sarwaswera, tujuan hidup manusia yang terakhir
adalah moksa, yaitu pemanunggalan jiwatma dengan paramatma. Jalan yang
benar adalah sesuatu yang menuju arahkesatuan, sehingga segala sesuatu yang
menghalangi kesatuan adalah tidak benar.
5. Sri Aryeswara
Berdasarkan prasasti Angin (1171), Sri Aryeswara adalah raja Kediri
yang memerintahsekitar tahun 1171. Nama gelar abhisekanya ialah Sri
Maharaja Rake Hino Sri AryeswaraMadhusudanawatara Arijamuka.
Tidak diketahui dengan pasti kapan Sri Aryeswara naik tahta.
peninggalan sejarahnya berupa prasasti Angin, 23 Maret 1171. Lambang
Kerajaan Kediri pada saat itu Ganesha. Tidak diketahui pula kapan
pemerintahannya berakhir. Raja Kediri selanjutnya berdasarkan prasasti Jaring
adalahSri Gandra.
6. Sri Gandra
Masa pemerintahan Raja Sri Gandra (1181 M) dapat diketahui dari
prasasti Jaring, yaitutentang penggunaan nama hewan dalam kepangkatan
seperti seperti nama gajah, kebo, dan tikus. Nama-nama tersebut menunjukkan
tinggi rendahnya pangkat seseorang dalam istana.
7.Sri Kameswara
Masa pemerintahan Raja Sri Gandra dapat diketahui dari Prasasti Ceker
(1182) dan Kakawin Smaradhana. Pada masa pemerintahannya dari tahun 1182
sampai 1185 Masehi, seni sastra mengalami perkembangan sangat pesat,
diantaranya Empu Dharmaja mengarang kitab Smaradhana. Bahkan pada masa
pemerintahannya juga dikeal cerita-cerita panji seperti cerita Panji Semirang.
8. Sri Kertajaya
Berdasarkan prasasti Galunggung (1194), prasasti Kamulan (1194),
prasasti Palah (1197), prasasti Wates Kulon (1205), Nagarakretagama, dan
Pararaton, pemerintahan Sri Kertajaya berlangsung pada tahun 1190 hingga
1222 Masehi.
Raja Kertajaya juga dikenal dengan sebutan “Dandang Gendis”. Selama
masa pemerintahannya, kestabilan kerajaan menurun. Hal ini disebabkan
Kertajaya ingin mengurangi hak-hak kaum Brahmana
Keadaan ini ditentang oleh kaum Brahmana. Kedudukan kaum Brahmana
di Kerajaan Kediriwaktu itu semakin tidak aman. Kaum Brahmana banyak yang
lari dan minta bantuan ke Tumapelyang saat itu diperintah oleh Ken Arok.
Mengetahui hal ini Raja Kertajaya kemudian mempersiapkan pasukan
untuk menyerangTumapel. Sementara itu Ken Arok dengan dukungan kaum
Brahmana melakukan serangan keKerajaan Kediri. Kedua pasukan itu bertemu
di dekat Ganter (1222 M).

2.5 Sumber Sejarah kerajaan Kediri


Adapun sumber sejarah Kerajaan Kediri berasal dari beberapa prasasti
dan berita asingsebagai berikut :
1. Prasasti Sirah Keting (1104 M), yang memuat tentang pemberian
hadiah tanah kepada rakyatdesa oleh Raja Jayawarsa.
2. Prasasti yang ditemukan di Tulungagung dan Kertosono, yang berisi
masalah keagamaan,diperkirakan berasal dari Raja Bameswara tahun 1117 –
1130 M.
3. Prasasti Ngantang (1135 M), yang menyebutkan tentang Raja Jayabaya
yang memberikanhadiah kepada rakyat Desa Ngantang sebidang tanah perdikan
yang bebas dari pajak. Bacaselengkapnya di Siapa sosok Prabu Jayabaya?
4. Prasasti Jaring (1181 M) dari Raja Gandra yang memuat tentang
sejumlah nama hewan,seperti kebo waruga dan tikus finada.
5. Prasasti Kamulan (1194 M), yang menyatakan bahwa pada masa
pemerintahan RajaKertajaya, Kerajaan Kediri telah berhasil mengalahkan
musuh yang memusuhi istana di Katang-katang.
6. Berita Asing
Berita asing tentang Kerajaan kediri sebagian besar diperoleh dari berita
Cina. Berita Cina inimerupakan kumpulan cerita dari para pedagang Cina yang
melakukan kegiatan perdagangan diKerajaan Kediri, seperti Chu Fan Chi
karangan Chu Ju Kua (1220 M).Buku ini banyak mengambil cerita dari buku
Ling Wai Tai Ta (1778 M) karangan Chu IkFei. Kedua buku tersebut
menerangkan keadaan Kerajaan Kediri pada abad ke-12 dan 13Masehi

2.6 Runtuhnya Kerajaan Kediri


Kertajaya adalah raja terakhir kerajaan Kediri. Ia memakai lencana
Garuda Mukha sepertiRia Airlangga, sayangnya ia kurang bijaksana, sehingga
tidak disukai oleh rakyat terutama kaumBrahmana. Dalam masa
pemerintahannya, terjadi pertentangan antara dirinya dan para Brahmanahal
inilah akhirnya menjadi penyebab berakhirnya Kerajaan Kediri.
Pertentangan itu disebabkan Kertajaya dianggap telah melanggar adat dan
memaksa kaum brahmana menyembahnya sebagai Dewa. Para Brahmana
kemudian meminta perlindungan padaKen Arok di Singosari. Kebetulan Ken
Arok juga berkeinginan memerdekakan Tumapel (Singosari) yang dulunya
merupakan bawahan Kediri. Tahun 1222 pecahlah pertempuran antara prajurit
Kertajaya dan pasukan Ken Arok di desa Ganter. Dalam peperangan ini,
pasukan KenArok berhasil menghancurkan prajurit Kertajaya. Dengan demikian
berakhirlah masa KerajaanKediri, yang sejak saat itu menjadi bawahan
Kerajaan Singosari. Runtuhnya kerajan Panjalu-Kediri pada masa pemerintahan
Kertajaya dikisahkan dalam Kitab Pararaton dan Kitab Negarakertagama.
Setelah Ken Arok mengangkat Kertajaya, Kediri menjadi suatu wilayah
dibawahkekuasaan Kerajaan Singosari. Ken Arok mengangkat Jayasabha, putra
Kertajaya sebagai BupatiKediri. Tahun 1258 Jayasabha digantikan putranya
yang bernama Sastrajaya. Pada tahun 1271Sastrajaya digantikan oleh putranya ,
yaitu Jayakatwang. Tahun 1292 Jayakatwang menjadi bupati geleng-geleng.
Selama menjadi bupati, Jayakatwang memberontak terhadap Singosariyang
dipimpin oleh Kertanegara, karena dendam di masa lalu dimana leluhurnya
yaitu Kertajayadikalahkan oleh Ken Arok. Setelah berhasil membunuh
Kertanegara, Jayakatwang membangunkembali Kerajaan Kediri, namun hanya
bertahan satu tahun. Hal itu terjadi karena adanyaserangan gabungan yang
dilancarkan oleh pasukan Mongol dan pasukan menantu Kertanegara,Raden
Wijaya.
BAB III
PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan
Menurut sumber yang kami peroleh tentang Kerajaan Kediri maka dapat
kami ambilsimpulan bahwa Kerajaan Kediri merupakan salah satu kerajaan
Hindu yang terletak di tepiSungai Brantas, Jawa Timur. Kerajaan yang berdiri
pada abad ke-12 ini merupakan bagian dariKerajaan Mataram Kuno. Raja
pertamanya bernama Shri Jayawarsa Digjaya Shastraprabu yangmenamakan
dirinya sebagai titisan Wisnu.
Kertajaya adalah raja terakhir kerajaan Kediri. Ia memakai lencana
Garuda Mukha sepertiRia Airlangga, sayangnya ia kurang bijaksana, sehingga
tidak disukai oleh rakyat terutama kaumBrahmana. Dalam masa
pemerintahannya, terjadi pertentangan antara dirinya dan para Brahmanahal
inilah akhirnya menjadi penyebab berakhirnya Kerajaan Kediriv.

3.2 Saran
Dengan adanya tugas Sejarah Indonesia membuat makalah mengenai
Kerajaan Hindu-Budha di Indonesia, maka kita diharapkan lebih mengetahui
tentang sejarah kerajaan-kerajaan diIndonesia salah satunya Kerajaan Kediri.
Menurut Ir. Soekarno beliau berkata “JASMERAH” Jangan Lupakan
Sejarah, maka kita penerima warisan (sejarah) hendaknya lebih giat lagi
mencari pengetahuan mengenai sejarah-sejarah masa lampau. Contoh kecil
adalah mencari peristiwa apa saja yang terjadi sebelumProklamasi
Kemerdekaan Indonesia. Dengan demikian kita akan menambah rasa
patriotisme(cinta tanah air) yang sebagai pemuda-pemudi bangsa sangat penting
memiliki jiwa tanah air,guna membangun bangsa yang lebih baik lagi.
DAFTAR PUSAKA

http://jagosejarah.blogspot.co.id/2015/05/sejarah-kerajaan-kediri.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Kadiri

http://uegi-liverpudlian.blogspot.com/2011/11/makalah-kerajaan-kediri.html

Anda mungkin juga menyukai