KERAJAAN KEDIRI
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 2;
1. PUTRI RAMADHANI
2. ZHAFARINA AQIL SYAHPUTRA T
3. HEDWIGIS MICHELLE LUISYA C
4. RAMADHANI
Segala puji bagi Allah swt yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah
nya sehinggakami dapat menyelesaikan makalah Sejarah Indonesia yang
membahas tentang Kerajaan Kediriini. Kami berharap agar makalah ini
bermanfaat bagi pembaca dan dapat menjadi sumberreferensi siswa maupun
guru sehingga pembaca memiliki ilmu pengetahuan yang lebih luasmengenai
sejarah Kerajaan Kediri.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada pihak yang terlibat dalam
penyusunanmakalah ini. Tanpa kerja keras dan bantuan pihak lain, pastilah
penyusun tidak dapat membuatmakalah ini dengan baik.
Dalam menyusun makalah ini, tidak sedikit hambatan yang telah
penyusun lalui. Hal itutentu mempengaruhi isi daripada makalah yang telah
disusun ini. Berken aan dengan haltersebut, kesalahan dalam makalah pastilah
ada. Oleh karena itu, kami berharap agar pembacadapat memberi kritik dan
saran demi tercapainya kesempurnaan makalah yang inI,
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalahini adalah:
1) Umum :
Mengetahui tentang berdirinya Kerajaan Kediri
Mengetahui sumber sejarah Kerajaan Kediri
Mengetahui aspek kehidupan Kerajaan Kediri
Mengetahui raja-raja yang memerintah Kerajaan Kediri
Mengetahui perkembangan Kerajaan Kediri
Mengetahui sumber sejarah Kerajaaan Kediri
Mengetahui penyebeb runtuhnya Kerajaan Kediri
2) Khusus :
Untuk memenuhi tugas mata pelajaran Sejarah Indonesia mengenai
materi kelas X tentang kerajaan-kerajaan pada masa Hindu-Budha di
onesiesia.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarab Berdirinya Kerajaan Kediri
Penemuan Situs Tondowongso pada awal tahun 2007, yang diyakini
sebagai peninggalanKerajaan Kadiri diharapkan dapat membantu memberikan
lebih banyak informasi tentangkerajaan tersebut. Beberapa arca kuno
peninggalan Kerajaan Kediri. Arca yang ditemukan didesa Gayam, Kediri itu
tergolong langka karena untuk pertama kalinya ditemukan patung DewaSyiwa
Catur Muka atau bermuka empat.
Pada tahun 1041 atau 963 M Raja Airlangga memerintahkan membagi
kerajaan menjadidua bagian. Pembagian kerajaan tersebut dilakukan oleh
seorang Brahmana yang terkenal akankesaktiannya yaitu Mpu Bharada. Kedua
kerajaan tersebut dikenal dengan Kahuripan menjadiJenggala (Kahuripan) dan
Panjalu (Kediri) yang dibatasi oleh gunung Kawi dan sungai Brantasdikisahkan
dalam prasasti Mahaksubya (1289 M), kitab Negarakertagama (1365 M), dan
kitabCalon Arang (1540 M). Tujuan pembagian kerajaan menjadi dua agar tidak
terjadi pertikaian.
Kerajaan Jenggala meliputi daerah Malang dan delta sungai Brantas
dengan pelabuhannya Surabaya, Rembang, dan Pasuruhan, ibu kotanya
Kahuripan, sedangkan Panjalukemudian dikenal dengan nama Kediri meliputi
Kediri, Madiun, dan ibu kotanya Daha.Berdasarkan prasasti-prasasti yang
ditemukan masing-masing kerajaan saling merasa berhak atasseluruh tahta
Airlangga sehingga terjadilah peperangan
Pada akhir November 1042, Airlangga terpaksa membelah wilayah
kerajaannya karena kedua putranya bersaing memperebutkan takhta. Putra yang
bernama Sri Samarawijaya mendapatkankerajaan barat bernama Panjalu yang
berpusat di kota baru, yaitu Daha. Sedangkan putra yang bernama Mapanji
Garasakan mendapatkan kerajaan timur bernama Janggala yang berpusat dikota
lama, yaitu Kahuripan. Panjalu dapat dikuasai Jenggala dan diabadikanlah nama
RajaMapanji Garasakan (1042-1052 M) dalam prasasti Malenga. Ia tetap
memakai lambangKerajaan Airlangga, yaitu Garuda Mukha.
Pada awalnya perang saudara tersebut, dimenangkan oleh Jenggala tetapi
pada perkembanganselanjutnya Panjalu/Kediri yang memenangkan peperangan
dan menguasai seluruh tahtaAirlangga. Dengan demikian di Jawa Timur
berdirilah kerajaan Kediri dimana bukti-bukti yangmenjelaskan kerajaan
tersebut, selain ditemukannya prasasti-prasasti juga melalui kitab-kitabsastra.
Dan yang banyak menjelaskan tentang kerajaan Kediri adalah hasil karya
berupa kitabsastra. Hasil karya sastra tersebut adalah kitab Kakawin
Bharatayudha yang ditulis Mpu Sedahdan Mpu Panuluh yang menceritakan
tentang kemenangan Kediri/Panjalu atas Jenggala.
B. Kehidupan Agama
Masyarakat Kediri memiliki kehidupan agama yang sangat religius.
Mereka menganutajaran agama Hindu Syiwa. Hal ini terlihat dari berbagai
peninggalan arkeolog yang ditemukandi wilayah Kediri yakni berupa arca-arca
di candi Gurah dan Candi Tondowongso. Arca-arcatersebut menunjukkan latar
belakang agama Hindu Syiwa. Para penganut agama Hindu Syiwamenyembah
Dewa Syiwa, karena merekaa mempercayai bahwa Dewa Syiwa dapat
menjelmamenjadi Syiwa Maha Dewa (Maheswara), Dewa Maha Guru, dan
Makala. Salah satu pemujaanyang dilakukan pendeta adalah dengan
mengucapkan mantra yang disebut Mantra Catur DasaSyiwa atau empat belas
wujud Syiwa.
C. Kehidupan Ekonomi
Perekonomian di Kediri bertumpu pada sektor pertanian dan
perdagangan. Sebagai kerajaan agraris, Kediri memiliki lahan pertanian yang
baik di sekitar Sungai Brantas. Pertanianmenghasilkan banyak beras dan
menjadikannya komoditas utama perdagangan. Sektor perdagangan Kediri
dikembangkan melalui jalur pelayaran Sungai Brantas. Selain beras, barang-
barang yang diperdagangkan di Kediri antara lian emas, perak, kayu cendana,
rempah-rempah,dan pinang.
Pedagang Kediri memiliki peran penting dalam perdagangan di wilyah
Asia. Mereka memperkenalkan rempah-rempah diperdagangan dunia. Mereka
membawa rempah-rempah kesejumlah Bandar di Indonesia bagian barat, yaitu
Sriwijay daan Ligor. Selanjutnya rempah-rempah dibawa ke India, Teluk Persia,
Luat Merah. Komoditas ini kemudian diangkut olehkapal-kapal Venesia menuju
Eropa. Dengan demikian, melalui Kediri wilayah Maluku mulaidikenal dalam
lalu lintas perdagangan dunia.
3.1 Kesimpulan
Menurut sumber yang kami peroleh tentang Kerajaan Kediri maka dapat
kami ambilsimpulan bahwa Kerajaan Kediri merupakan salah satu kerajaan
Hindu yang terletak di tepiSungai Brantas, Jawa Timur. Kerajaan yang berdiri
pada abad ke-12 ini merupakan bagian dariKerajaan Mataram Kuno. Raja
pertamanya bernama Shri Jayawarsa Digjaya Shastraprabu yangmenamakan
dirinya sebagai titisan Wisnu.
Kertajaya adalah raja terakhir kerajaan Kediri. Ia memakai lencana
Garuda Mukha sepertiRia Airlangga, sayangnya ia kurang bijaksana, sehingga
tidak disukai oleh rakyat terutama kaumBrahmana. Dalam masa
pemerintahannya, terjadi pertentangan antara dirinya dan para Brahmanahal
inilah akhirnya menjadi penyebab berakhirnya Kerajaan Kediriv.
3.2 Saran
Dengan adanya tugas Sejarah Indonesia membuat makalah mengenai
Kerajaan Hindu-Budha di Indonesia, maka kita diharapkan lebih mengetahui
tentang sejarah kerajaan-kerajaan diIndonesia salah satunya Kerajaan Kediri.
Menurut Ir. Soekarno beliau berkata “JASMERAH” Jangan Lupakan
Sejarah, maka kita penerima warisan (sejarah) hendaknya lebih giat lagi
mencari pengetahuan mengenai sejarah-sejarah masa lampau. Contoh kecil
adalah mencari peristiwa apa saja yang terjadi sebelumProklamasi
Kemerdekaan Indonesia. Dengan demikian kita akan menambah rasa
patriotisme(cinta tanah air) yang sebagai pemuda-pemudi bangsa sangat penting
memiliki jiwa tanah air,guna membangun bangsa yang lebih baik lagi.
DAFTAR PUSAKA
http://jagosejarah.blogspot.co.id/2015/05/sejarah-kerajaan-kediri.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Kadiri
http://uegi-liverpudlian.blogspot.com/2011/11/makalah-kerajaan-kediri.html