DOSEN PENGAMPU:
Disusun oleh:
KELOMPOK 6
PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
Daftar isi
BAB I...................................................................................................................................3
PENDAHULUAN..................................................................................................................3
Rumusan masalah........................................................................................................3
Tujuan Masalah...........................................................................................................3
Manfaat masalah..........................................................................................................3
BAB II..................................................................................................................................4
PEMBAHASAN....................................................................................................................4
Kerajaan kediri...................................................................................................................4
Berdirinya Kerajaan Kediri........................................................................................4
Masa kejayaan kerajaan kediri...................................................................................6
Runtuhnya kerajaan kediri.........................................................................................6
Letak lokasi kerajaan kediri.......................................................................................7
Raja-raja Kediri...........................................................................................................8
Letak kerajan kendiri................................................................................................13
sumber sejarah kerajaan Kediri...............................................................................13
Kerajaan singasari............................................................................................................16
Berdirinya kerajaan singasari...................................................................................16
Kejayaan kerajaan singasari.....................................................................................17
Runtuhnya kerajaan singasari..................................................................................17
Letak lokasi kerajaan singasari................................................................................18
Raja-raja di Kerajaan Singasari....................................................................................18
Sumber Peninggalan Kerajaan Singasari..........................................................................20
Daftar Pustaka..................................................................................................................22
BAB I
PENDAHULUAN
A. Rumusan masalah
B. Tujuan Masalah
C. Manfaat masalah
PEMBAHASAN
Kerajaan kediri
https://images.app.goo.gl/GxNq22hei8noGJFy8 https://images.app.goo.gl/5AgQSbDQxBVnDpQA7
Karena wilayah kekuasaan kerajaan ini begitu luas, hal ini menjadikan
kediri sebagai kerajaan yang sangat disegani. Tak hanya termasyur karena
kekayaan dan kekuasaannya, kerajaan ini juga dikenal karena memiliki karya seni
sastra yang maju pesat.
Peperangan antara Panjalu dan Jenggala tetap terus terjadi selama 60 tahun
berlalu, penyebabnya kedua anak Airlangga sama-sama merasa pantas
mendapatkan takhta sang ayah. Hingga pada akhirnya Jenggala mampu
memenangi perang, namun Panjalu yang sukses merebut seluruh tahta yang
dimiliki Airlangga.
https://www.youngontop.com/asal-usul-kerajaan-kadiri/
Raja-raja Kediri
1. Sri Samarawijaya
2. Sri Jayawarsa
3. Raja Bameswara
4. Sri jayabaya
Dari catatan yang ada, Sri Jayabaya berkuasa sekitar tahun 1135 M hingga
1157 M.Raja ini bergelar Sri Maharaja Sang Mapanji Jayabhaya Sri Warmeswara
Madhusudana Awataranindita Suhtrisingha Parakrama Uttunggadewa.Pada masa
pemerintahan Jayabaya, Kerajaan Kediri mencapai puncaknya. Pada masa
tersebut, Panjalu mampu mengalahkan Jenggala dan menguasai seluruh takhta
Airlangga. Dalam pemerintahan Jayabaya, seluruh wilayah Kediri bisa
bersatu.Banyak catatan prasasti yang ditinggalkan pada masa ini. Catatan prasasti
yang ditemukan yakni prasasti Hantang (tahun 1135 M), prasasti Talan (tahun
1136 M), dan prasasti Jepun (tahun 1144 M). Tidak hanya itu, terdapat juga karya
sastra berupa kakawin Bharatayuddha (tahun 1157 M).Dalam babad Tanah Jawi
dan Serat Aji Pamasa disebut jika Raja Jayabaya merupaka titisan Dewa Wisnu.
Raja ini memimpin negara yang bernama Widarba dengan ibu kota di
Mamenang.Ayah Jayabaya adalah Gendrayana. Gendrayana merupakan putra dari
Yudayana, putra dari Parikesit, putra dari Abimanyu,putra dari Arjuna dari
keluarga Pandawa.Permaisuri Raja Jayabaya bernama Dewi Sara. Jayabaya
diketahui memiliki 4 anak yakni Jayaamijaya, Dewi Pramesti, Dewi Pramuni dan
Dewi Sasanti.Jayaamijaya menurunkan raja-raja di tanah Jawa, bahkan sampai
Kerajaan Majapahit dan juga Kerajaan Mataram Islam. Sedangkan Pramesti
menikah dengan Astradarma raja dari Yawastina, melahirkan seorang anak
bernama Anglingdarma raja dari Malawapati.Dalam pemerintahannya Jayabaya
menerapkan strategi untuk mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran bagi
seluruh rakyatnya. Kerajaan pada masa ini sangat makmur, baik dari pertanian
maupun perdagangan. Secara ekonomi rakyat Kediri kehidupannya terjamin.
Kekuasaan kerajaan juga meluas hingga seluruh pulau Jawa dan
Sumatera.Jayabaya turun takhta dengan cara muksa atau hilang tanpa
meninggalkan jasad. Sebelum menghilang, Jayabaya bertapa terlebih dahulu di
Desa Menang Kecamatan Pagu Kabupaten Kediri. Setelahnya, mahkota (kuluk)
dan juga pakaian kebesarannya (ageman) dilepas, kemudian raja Jayabaya
menghilang.Jayabaya terkenal dengan ramalannya, Jangka Jayabaya. Ramalan ini
beberapa sudah terbukti kebenarannya di era peradaban modern saat ini.
5. Sri Sarweswara
Raja Sri Sarweswara memerintah pada tahun 1159 – 1161. Raja ini bergelar Sri
Maharaja Rakai Sirikan Sri Sarweswara Janardanawatara Wijaya Agrajasama
Singhadani Waryawirya Parakrama Digjaya Uttunggadewa.Sri Sarwaswera adalah
salah satu raja Kediri yang terkenal sebagai raja yang sangat religius dan juga
berbudaya. Hal ini dikisahkan dalan Prasasti Padelegan II tahun 1159 M dan
Prasasti Kahyunan tahun 1161 M.Sebagai raja yang taat agama dan budaya, prabu
Sarwaswera memegang teguh dengan prinsip tat wam asi yang artinya Dikaulah
itu.Pemikiran ini berarti dikaulah (semuanya) itu, semua makhluk ialah engkau.
Tujuan hidup manusia menurut dari prabu Sarwaswera yang terakhir ialah moksa,
yaitu pemanunggalan jiwatma dengan paramatma. Jalan menuju benar ialah
sesuatu yang menuju kearah kesatuan dan segala sesuatu yang menghalangi
kesatuan ialah tidak benar.Tidak diketahui secara pasti kapan Raja Sri Sarweswara
turun takhta. Berdasarkan isi prasasti Angin tahun 1171 M, raja selanjutnya yang
memimpin Kerajaan Kediri adalah Raja Sri Aryeswara.
6. Sri Aryeswara
Sri Aryeswara adalah raja Kediri yang berkuasa pada tahun 1171 M. Raja ini
bergelar Sri Maharaja Rake Hino Sri Aryeswara Madhusudanawatara Arijamuka.
Pemerintahan Sri Aryeswara diketahui dari prasasti Angin, tanggal 23 Maret
1171.Prasasti tersebut menyebut bahwa raja yang kelima dari Kerajaan Kediri
adalah Sri Aryeswara yang bergelar Sri Maharaja Rake Hino Sri Aryeswara
Madhusudanawatara Arijamuka.
7. Sri Gandra
Raja Sri Gandra berkuasa pada 1811 M. Gelar yang dipangkunya adalah Sri
Maharaja Koncaryadipa Handabhuwanapadalaka Parakrama Anindita Digjaya
Uttunggadewa Sri Gandra.Masa kepemimpinan raja Sri Gandra terkutip dalam
prasasti Jaring (1181 M). Prasasti tersebut menceritakan sang raja yang
mengabulkan keinginan rakyat Desa Jaring tentang anugerah raja sebelumnya
yang belum terwujud. Pengabulan permohonan ini disampaikan melalui senapati
Sarwajala.Di prasasti tersebut juga diceritakan adanya nama hewan yang
digunakan untuk menunjukkan tinggi rendahnya kepangkatan dalam istana. Nama
yang tersebut misalnya Menjangan Puguh, Lembu Agra dan Macan Kuning.
Tidak diketahui kapan pastinya berakhirnya pemerintahan Raja Sri Gandra. Raja
dari Kadiri ini selanjutnya berdasarkan isi dari prasasti Semanding pada tahun
1182 adalah Raja Sri Kameswara.
8. Sri Kameswara
Sri Kameswara adalah raja ketujuh dari Kerajaan Kediri, hal ini tercantum
dalam Prasasti Ceker tahun 1182 M serta Prasasti Kakawin Smaradhan. Masa
pemerintahan raja Sri Kameswara sekitar tahun 1180 M – 1190 M. Raja ini
bergelar Sri Maharaja Sri Kameswara Triwikramawatara Aniwariwirya Anindhita
Digjaya Uttunggadewa.Di masa pemerintahan Sri Kameswara seni sastra
berkembang sangat pesat. Salah satunya adanya Kitab Smaradhana karangan dari
Mpu Dharmaja. Kitab ini berkisah tentang cerita rakyat seperti cerita Panji
Semirang. Mpu Dharmaja juga menuliskan kisah tentang kelahiran dari Dewa
Ganesha, yaitu dewa berkepala gajah yang merupakan anak dari Dewa Siwa.
Ganesha menjadi lambang dari Kerajaan Kadiri sebagaimana yang tercatat dalam
prasasti-prasasti.Beberapa peninggalan sejarah pada masa pemerintahan ini
diantaranya, prasasti Semanding (1182 M) dan prasasti Ceker (1185 M).
9. Sri Kertajaya
Sri Maharaja Kertajaya adalah raja terakhir dari Kerajaan Kediri. Raja ini
berkuasa pada tahun 1194 M – 1222 M. Di masa raja Kertajaya, Kediri jatuh
karena serangan kerajaan Tumapel atau Singashari.Raja Kertajaya memiliki gelar
Sri Maharaja Sri Sarweswara Triwikramawatara Anindita Srenggalancana Digjaya
Uttunggadewa.Nama Raja Kertajaya tercatat dalam teks Nagarakertagama (tahun
1365) yang ditulis setelah zaman Kerajaan Kadiri. Sementara dalam teks
Pararaton Raja Kertajaya disebut dengan nama Prabu Dandhang Gendis.Bukti
sejarah masa pemerintahan Raja Kertajaya diantaranya tertuang dalam prasasti
Galunggung (tahun 1194), prasasti Kamulan (tahun 1194), prasasti Palah (tahun
1197), dan prasasti Wates Kulon (tahun 1205).Kestabilan pemerintahan Kerajaan
Kediri pada pemerintahan raja Kertajaya mulai menurun. Kondisi ini karena raja
bermaksud mengurangi hak-hak kaum Brahmana. Sang prabu ingin disembah
sebagai dewa, kaum Brahmana menentang keputusan tersebut. Mereka memilih
lari dan meminta bantuan dari kerajaan Tumapel dibawah kepemimpinan Ken
Arok.Mengetahui hal ini, Raja Kertajaya lalu mempersiapkan pasukan untuk
menyerang Tumapel. Sementara itu. Ken Arok dan dukungan kaum Brahmana
melakukan serangan balik ke Kerajaan Kediri. Kedua pasukan itu telah bertemu di
dekat Ganter (1222 M).
1. prasasti sirah keting Prasasti Sirah Keting diperkirakan dibuat sekitar tahun
1126 Saka atau 1204 Masehi. Isi prasasti ini ditulis dengan aksara Jawa Kuno dan
berbahasa Jawa Kuno. Prasasti Sirah Keting ditemukan di daerah Ponorogo, Jawa
Timur dan saat ini disimpan di Museum Nasional, Jakarta. Prasasti ini ditulis di
atas batu berbentuk persegi panjang dengan pahatan pada keempat sisinya. Isi
Prasasti Sirah Keting menyebut tentang nama Sri Jayawarsa Digwijaya
Sastraprabhu, yang menghadiahi rakyatnya tanah. Sri Jayawarsa Digwijaya
Sastraprabhu mengaku sebagai cucu Dharmawangsa Teguh, penguasa terakhir
Kerajaan Medang. Dari isi Prasasti Sirah Keting, diketahui bahwa Sri Jayawarsa
Digwijaya Sastraprabhu adalah seorang raja yang memiliki kekuasaan otonom
(terpisah) dari Kerajaan Kediri, tepatnya di sekitar Madiun dan Ponorogo saat ini.
Sri Jayawarsa Digwijaya Sastraprabhu berkuasa bersamaan dengan Raja
Kameswara (1184-1194) di Kerajaan Kediri.
https://pinhome-blog-assets-public.s3.amazonaws.com/2021/12/Prasasti-Sirah-Keting.jpg
https://pinhome-blog-assets-public.s3.amazonaws.com/2021/12/Prasasti-Kamulan.jpg
https://pinhome-blog-assets-public.s3.amazonaws.com/2021/12/Prasasti-Ngantang.jpg
https://andrikyawarman.wordpress.com/2016/08/16/prasasti-panumbangan-i/img_0515/
7. Prasasti Talan Prasasti Talan adalah sebuah prasasti yang berangka tahun
1136 M dan ditemukan di di Dusun Gurit, Kabupaten Blitar. Prasasti ini
menceritakan anugerah Sima kepada Desa Talan dan membebaskannya dari iuran
pajak. Raja Jayabaya, yang berkuasa saat itu, mengabulkan permintaan warga
Talan karena kesetiaan mereka dan menambah anugerah berupa berbagai macam
hak istimewa. 8. Prasasti Ceker Sesuai namanya, Prasasti Ceker ditemukan di
Dukuh Ceker, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Prasasti Ceker
yang diperkirakan dibuat pada tahun 1185 mencantumkan nama Sri Kameswara.
Isi Prasasti Ceker adalah permohonan warga Desa Ceker akan anugerah.
https://andrikyawarman.wordpress.com/2016/08/03/prasasti-talan/img_2548/
https://www.blitarkab.go.id/wp-content/uploads/2016/05/slide2-Copy.jpg
10. Candi Tondowongso Candi Tondowongso atau Situs Tondowongso
ditemukan pada tahun 2007 di Dusun Tondowongso, Desa Gayam, Kecamatan
Gurah, Kediri, Jawa Timur. Situs Tondowongso merupakan kompleks candi besar
yang dibangun pada abad ke-11, pada masa awal berdirinya Kerajaan Kediri.
Melihat banyaknya arca yang ditemukan di situs ini, diperkirakan Candi
Tondowongso adalah kompleks candi yang besar.
https://i0.wp.com/travellersblitar.com/wp-content/uploads/2018/09/situs-tondowongso.jpg?w=1024&ssl=1
11. Candi Gurah Candi Gurah berlokasi tidak jauh dari Candi Tondowongso
yang masih berada di Kecamatan Gurah, Kediri, Jawa Timur. Candi Gurah
memiliki beberapa kesamaan dengan Candi Tondowongso terutama dengan
adanya temuan Arca Brahma, Surya, Candra, Yoni dan Nandi.
http://3.bp.blogspot.com/-1Oh73ibHq84/URMHvuRJ5JI/AAAAAAAAAGg/n1eqVz5gUXg/s320/scan0015.jpg
Kerajaan singasari
https://cdnwpedutorenews.gramedia.net/wp-content/uploads/2022/02/04123149/singasari-
candi.jpg
Kertanagara adalah raja terakhir dan raja terbesar dalam sejarah Singhasari
(1272 - 1292). Dia adalah raja pertama yang mengalihkan wawasannya ke luar
Jawa. Pada tahun 1275 dia mengirim pasukan Ekspedisi Pamalayu sbg
menjadikan Sumatra sbg benteng pertahanan dalam menghadapi ekspansi bangsa
Mongol. Masa itu penguasa Sumatra adalah Kerajaan Dharmasraya (kelanjutan
dari Kerajaan Malayu). Kerajaan ini akibatnya diasumsikan sudah ditundukkan,
dengan dikirimkannya bukti arca Amoghapasa yang dari Kertanagara, sbg tanda
persahabatan kedua negara.
Pada tahun 1284, Kertanagara juga menyelenggarakan ekspedisi
menaklukkan Bali. Pada tahun 1289 Kaisar Kubilai Khan mengirim utusan ke
Singhasari berkeinginan supaya Jawa mengakui kedaulatan Mongol. Namun
permintaan itu tidak diterima tegas oleh Kertanagara. Nagarakretagama
menyebutkan daerah-daerah bawahan Singhasari di luar Jawa pada masa
Kertanagara diantaranya, Melayu, Bali, Pahang, Gurun, dan Bakulapura.
ipar, sekaligus besan dari Kertanagara sendiri. Dalam serangan itu Kertanagara
mati terbunuh. Setelah runtuhnya Singhasari, Jayakatwang menjadi raja dan
membangun ibu kota baru di Kadiri. Riwayat Kerajaan Tumapel-Singhasari pun
habis.
Menurut kitab Pararaton, diceritakan Ken Arok adalah anak dari Ken
Endok dari desa Pangkur, sebelah timur Gunung Kawi, Malang. Ken Arok
digambarkan sebagai seorang pencuri dan perampok yang sakti, sehingga menjadi
buronan tentara Tumapel. Akan tetapi setelah mendapatkan bantuan dari seorang
Brahmana (Lohgawe), Ken Arok dapat mengabdi kepada Akuwu (bupati) di
Tumapel bernama Tunggul Ametung. Setelah berhasil membnh Tunggul
Ametung, Ken Arok menggantikannya sebagai penguasa Tumapel. Ia juga
menjadikan Ken Dedes, istri Tunggul Ametung, sebagai permaisurinya. Pada
waktu itu Tumapel masih berada di bawah kekuasaan Kerajaan Kadiri.
Ken Arok menjadi raja pertama Kerajaan Singasari dengan mendapat gelar
Sri Ranggah Rajasa Sang Amurwabumi. Ken Arok memerintah selama lima tahun
hingga 1227 M. Pada tahun tersebut Ken Arok wafat karena adanya serangan atas
perintah Anusapati.
2. Anusapati (1221-1248M)
Pada 1227 M Anusapati menjadi raja setelah Ken Arok dan memerintah
selama 21 tahun. Akan tetapi Anusapati belum berbuat banyak untuk
pembangunan kerajaan. Berita kematian Ken Arok sampai kepada Tohjaya yang
merupakan anak Ken Arok, yang akhirnya mengetahui bahwa Anusapati yang
telah membuat ayahnya wafat. Akhirnya, Tohjaya ingin membalas dendam
kepada Anusapati hingga akhirnya Anusapati wafat dan dicandikan di Candi
Kidal dekat Kota Malang.
3. Tohjaya (1248 M)
4. Ronggowuni (1248-1268 M)
Pada tahun 1248, Ronggowuni naik takhta sebagai raja Kerajaan Singasari
yang bergelar Sri Jaya Wisnuwardana. Kemudian, pada 1254, Ronggowuni
mengangkat putranya, yaitu Kertanegara sebagai raja muda atau Yuwaraja. Pada
pemerintahan Ronggowuni rakyat Singasari hidup tentram dan damai, di mana
rakyat hidup dengan berdagang dan bertani. Hinggal pada 1268,Ronggowuni
akhirnya meninggal dunia dan dicandikan di dua tempat, yaitu sebagai Syiwa di
Waleri dan sebagai Buddha di Amogapasa di Jajagu atau dikenal Candi Jago.
5. Kartanegara (1268-1292 M)
Pada tahun 1268, Kertanegara naik takhta menggatikan ayahnya dan diberi
gelar Sri Maharajadiraja Sri Kertanegara dan menjadi raja paling terkenal di
Singhasari. Lalu pada 1275 M, raja Kertanegara mengirimkan ekspedisi Pamalayu
di bawah pimpinan Mahesa Anabrang untuk menguasai Sriwijaya. Selain itu,
untuk memperkuat politik luar negeranya, Kertanegara menjalin hubungan dengan
kerajaan lain di luar Indonesia. Adjarian, itu tadi raja-raja kerajaan Singasari dari
mulai Ken Arok sampai yang terakhir, yaitu Kertanegara.
Sumber Peninggalan Kerajaan Singasari
1. Candi singasari
http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbjatim/wp-content/uploads/sites/33/2020/11/DSC_0141-
1068x702.jpg
https://anangpaser.files.wordpress.com/2012/02/prasasti-mula-malurung.jpeg
3. Candi Kidal
https://asset.kompas.com/crops/MriNeux5scMLEHIUJOL8zrrzWEg=/0x0:1024x683/750x500/data/photo/
2022/01/22/61eb933f5c316.jpg
4. Prasasti Wurare
5. Candi Kangenan
https://asset.kompas.com/crops/0DG2Se467YBVStdZjym7y_gPBJU=/0x14:824x564/750x500/data/photo/
2020/09/07/5f557f87a4e3f.jpg
6. Candi Jawi
Candi Jawi yang diperkirakan dibangun pada abad ke-13 ini terletak di
Desa Candi Wates, Kecamatan Prigen, Pasuruan. Dalam Kitab Negarakertagama,
dikatakan bahwa Candi Jawi didirikan atas perintah Kertanegara sebagai tempat
ibadah bagi umat Siwa-Buddha.
https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2021/11/image-106.jpeg
7. Candi Jago
https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2021/11/image-103.jpeg
8. Candi Sumberawan
https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2021/11/image-104.jpeg
.
Daftar Pustaka
https://www.kompas.com/stori/read/2021/05/21/123020679/kerajaan-kediri-
berdirinya-puncak-kejayaan-dan-peninggalan?page=all
https://www.gramedia.com/literasi/pendiri-kerajaan-singosari/
https://nasional.okezone.com/read/2022/03/07/337/2557435/silsilah-kerajaan-
kediri-raja-rajanya-keturunan-raja-airlangga
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5837188/5-raja-kerajaan-singasari-dan-
kisah-tragedi-yang-menyertai-jelang-suksesi
https://ejournal.unib.ac.id/index.php/pgsd/article/download/5710/2790
https://jurnal.unej.ac.id/index.php/JH/article/view/6915