Kehidupan politik
Raja-raja yang pernah memerintah kerajaan Singasari adalah raja
Ken Arok, Raja Anusapati, Raja Tohjaya, Raja Wisnuwardan, Raja
Kertanegara. Di bawah pemerintahan Raja Kertanegara, kerajaan
Singasari mencapai masa kejaya1nnya.
Setelah keadaan Jawa Timur dianggap baik, Raja Kertanegara
melangkah keluar Jawa Timur untuk mewujudkan cita-cita persatuan
seluruh Nusantara di bawah panji Kerajaan Singasari. Untuk
mewujudkan cita-cita tersebut, Raja Kertanegara melaksanakan
politik dalam negeri dan politik luar negeri
Politik dalam negeri dilaksanakan dengan jalan sebagai berikut:
1) Mengadakan pergeseran pembantu-pembantu, seperti
mahapatih Raganata, digantikan oleh Aragani dan Raganata
diangkat menjadi bupati Sumenep (Madura),
2) Berbuat baik terhadap lawan-lawah politiknya, seperti dengan
mengangkat putra Jayakatwang (Raja Kediri) yang bernama
Ardharaja menjadi menantunya. Juga mengangkat Raden
Wijaya (cucu Mahesa Cehpaka) sebagai menantunya.
3) Memperkuat dan membangun angkatan perang, baik angkatan
darat maupun angkatan laut yang menciptakan keamanan dan
ketertiban di dalam negeri, serta untuk mewujudkan persatuan
Nusantara.
Kehidupan ekonomi
Kehidupan ekonomi masyarakat Kerajaan Singasari tidak diketahui
secara jelas. Akan tetapi mengingat, Kerajaan Singasari berpusat di
tepi Sungai Brantas (Jawa Timur), kemungkinan masalah
perekonomian tidak jauh berbeda dari kerajaan-kerajaan
terdahulunya, yaitu secara langsung maupun tidak langsung rakyatnya
ikut ambil bagian dalam dunia pelayaran. Keadaan tersebut juga
didukung oleh hasil-hasil bumi yang sangat besar dari rakyat Jawa
Timur.
Kehidupan Budaya
Kehidupan kebudayaan masyarakat Singasari dapat diketahui dari
peninnggalan candi-candi dan patung-patung yang berhasil
dibangunnya. Candi hasil peninggalan Singasari, di antaranya adalah
Candi Kidal, Candi Jago, dan Candi Singasari. Adapun arca atau
patung hasil peninggalan Kerajaan Singasari, antara lain Patung Ken
Dedes sebagai perwujudan dari Prajnyaparamita lambang
kesempurnaan ilmu dan Patung kartanegara dalam wujud patung Joko
Dolong.