Anda di halaman 1dari 16

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Pelajaran

NAMA KELOMPOK : 6
1.ALANTINO NURRAHMAN SENTOSA (02)
2.BILLY ARDIANSYAH (07)
3DELA NURUL FADILAH (09)
4.KATRINA DIAN ARYANTI (16)

Diperintahkan Provinsi Jawa Timur

Dinas Pendidikan

SMA NEGRI 1 PARE

Jalan Pahlawan Kusuma Bangsa No. 41 , Pare , Kabupaten Kediri – Jawa Timur 64212

Telp/Fax (0354) 391132 E-mail Info@smansa1pare.sch.id twitter


http://twitter.com/sma1pare
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah swt yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah nya
sehinggakami dapat menyelesaikan makalah Sejarah Indonesia yang membahas tentang
Kerajaan Kediriini. Kami berharap agar makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat
menjadi sumberreferensi siswa maupun guru sehingga pembaca memiliki ilmu
pengetahuan yang lebih luasmengenai sejarah Kerajaan Kediri.Tidak lupa kami ucapkan
terima kasih kepada pihak yang terlibat dalam penyusunanmakalah ini. Tanpa kerja keras
dan bantuan pihak lain, pastilah penyusun tidak dapat membuatmakalah ini dengan
baik.Dalam menyusun makalah ini, tidak sedikit hambatan yang telah penyusun lalui. Hal
itutentu mempengaruhi isi daripada makalah yang telah disusun ini. Berken aan dengan
haltersebut, kesalahan dalam makalah pastilah ada. Oleh karena itu, kami berharap agar
pembacadapat memberi kritik dan saran demi tercapainya kesempurnaan makalah yang
ini .
DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
1.2Rumusan Masalah
1.3Tujuan
1.4 Manfaat
BAB II PEMBAHASAAN
2.1SejarahBerdirinya kerajaan kediri
2.2PerkembanganKerajaanKediri
2.3 Aspek Kehidupan Kerajaan Kediri
2.4 Raja – Raja yang memerintah
2.5 Sumber Sejarah Kerajaan Kediri
2.6 Runtuhnya Kerajaan Kediri
BAB III PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSAKA

I
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kerajaan Kediri merupakan salah satu Kerajaan Hindu yang terletak di tepi
Sungai Brantas,Jawa Timur. Kerajaan yang berdiri pada abad ke-12 ini merupakan
bagian dari KerajaanMataram Kuno. Raja pertamanya bernama Shri Jayawarsa Digjaya
Shastraprabu yangmenamakan dirinya sebagai titisan Wisnu.
Sejarah Berdirinya Kerajaan Kediri diawali dengan perintah Raja Airlangga
yang membagikerajaan menjadi dua bagian, yakni Jenggala (Kahuripan) dan Panjalu
(Kediri) yang dibatasidengan Gunung Kawi dan Sungai Brantas. Tujuannya supaya tidak
ada pertikaian. KerajaanJanggala atau Kahuripan terdiri atas Malang dan Delta Sungai
Brantas dengan pelabuhanSurabaya, Rembang, dan Pasuruhan, Ibu Kotanya Kahuripan.
Sedangkan Kerajaan Panjalu (Kediri) meliputi, Kediri, Madiun, dan Ibu Kotanya Daha.

1.2 RUMUS MASALAH

1)Dimana letak lokasi Kerajaan Kediri?

2)Bagaimana perkembangan Kerajaan Kediri?

3)Bagaimana aspek kehidupan Kerajaan Kediri?

4)Siapa saja Raja-raja yang pernah memerintah di Kerajaan Kediri?

5)Apa saja sumber sejarah Kerajaan Kediri?

6)Apa penyebab runtuhnya Kerajaan Kediri?


1.3 TUJUAN

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut :

1. Mengetahui tentang berdiri Kerajaan Kediri

2. Mengetahui sumber sejarah Kerajaan Kediri

3. Mengetahui aspek kehidupan Kerajaan Kediri

4. Mengetahui Raja-raja yang memerintah Kerajaan Kediri

5. Mengetahui perkembangan Kerajaan Kediri

6.Mengetahui sumber sejarah Kerajaan Kediri

7. Mengetahui penyebab runtuhnya Kerajaan Kediri

1.4 MANFAAT

Penulisan karya tulis ini diharapkan dapat memberikan manfaat dari berberapa
pihak ,sebagai berikut.
1.Bagi ilmu pengetahuan
a. Memberikan pengetahuan tentang asal usul suatu daerah di Kabupaten Kediri
b. Sebagai wawasannya / informasi tentang asal usul di Kabupaten Kediri
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 SEJARAH BERDIRINYA KERAJAAN KEDIRI


Penemuan Situs Tondowongso pada awal tahun 2007, yang diyakini sebagai
peninggalanKerajaan Kadiri diharapkan dapat membantu memberikan lebih banyak
informasi tentangkerajaan tersebut. Beberapa arca kuno peninggalan Kerajaan Kediri.
Arca yang ditemukan didesa Gayam, Kediri itu tergolong langka karena untuk pertama
kalinya ditemukan patung DewaSyiwa Catur Muka atau bermuka empat.
Pada tahun 1041 atau 963 M Raja Airlangga memerintahkan membagi kerajaan
menjadidua bagian. Pembagian kerajaan tersebut dilakukan oleh seorang Brahmana yang
terkenal akankesaktiannya yaitu Mpu Bharada. Kedua kerajaan tersebut dikenal dengan
Kahuripan menjadiJenggala (Kahuripan) dan Panjalu (Kediri) yang dibatasi oleh gunung
Kawi dan sungai Brantasdikisahkan dalam prasasti Mahaksubya (1289 M), kitab
Negarakertagama (1365 M), dan kitabCalon Arang (1540 M). Tujuan pembagian
kerajaan menjadi dua agar tidak terjadi pertikaian.
Kerajaan Jenggala meliputi daerah Malang dan delta sungai Brantas dengan
pelabuhannya Surabaya, Rembang, dan Pasuruhan, ibu kotanya Kahuripan, sedangkan
Panjalukemudian dikenal dengan nama Kediri meliputi Kediri, Madiun, dan ibu kotanya
Daha.Berdasarkan prasasti-prasasti yang ditemukan masing-masing kerajaan saling
merasa berhak atasseluruh tahta Airlangga sehingga terjadilah peperangan.
Pada akhir November 1042, Airlangga terpaksa membelah wilayah kerajaannya
karena kedua putranya bersaing memperebutkan takhta. Putra yang bernama Sri
Samarawijaya mendapatkankerajaan barat bernama Panjalu yang berpusat di kota baru,
yaitu Daha. Sedangkan putra yang bernama Mapanji Garasakan mendapatkan kerajaan
timur bernama Janggala yang berpusat dikota lama, yaitu Kahuripan. Panjalu dapat
dikuasai Jenggala dan diabadikanlah nama RajaMapanji Garasakan (1042 – 1052 M)
dalam prasasti Malenga. Ia tetap memakai lambangKerajaan Airlangga, yaitu Garuda
Mukha.

Pada awalnya perang saudara tersebut, dimenangkan oleh Jenggala tetapi pada
perkembanganselanjutnya Panjalu/Kediri yang memenangkan peperangan dan menguasai
seluruh tahtaAirlangga. Dengan demikian di Jawa Timur berdirilah kerajaan Kediri
dimana bukti-bukti yangmenjelaskan kerajaan tersebut, selain ditemukannya prasasti-
prasasti juga melalui kitab-kitabsastra. Dan yang banyak menjelaskan tentang kerajaan
Kediri adalah hasil karya berupa kitabsastra. Hasil karya sastra tersebut adalah kitab
Kakawin Bharatayudha yang ditulis Mpu Sedahdan Mpu Panuluh yang menceritakan
tentang kemenangan Kediri/Panjalu atas Jenggala.

2.1 PERKEMBANGAN KERAJAAN KEDIRI


Dalam perkembangannya Kerajaan Kediri yang beribukota Daha tumbuh
menjadi besar,sedangkan Kerajaan Jenggala semakin tenggelam. Diduga Kerajaan
Jenggala ditaklukkan olehKediri. Akan tetapi hilangnya jejak Jenggala mungkin juga
disebabkan oleh tidak adanya prasastiyang ditinggalkan atau belum ditemukannya
prasasti yang ditinggalkan Kerajaan Jenggala.Kejayaan Kerajaan Kediri sempat jatuh
ketika Raja Kertajaya (1185-1222) berselisih dengangolongan pendeta. Keadaan ini
dimanfaatkan oleh Akuwu Tumapel Tunggul Ametung.
Namun kemudian kedudukannya direbut oleh Ken Arok. Diatas bekas Kerajaan
Kediri inilahKen Arok kemudian mendirikan Kerajaan Singasari, dan Kediri berada di
bawah kekuasaanSingasari. Ketika Singasari berada di bawah pemerintahan Kertanegara
(1268 1292), terjadilah pergolakan di dalam kerajaan. Jayakatwang, raja Kediri yang
selama ini tunduk kepada Singasari bergabung dengan Bupati Sumenep (Madura) untuk
menjatuhkan Kertanegara. Akhirnya pada tahun 1292 Jayakatwang berhasil mengalahkan
Kertanegara dan membangun kembali kejayaanKerajaan Kediri.

2.3 ASPEK KEHIDUPAN KERAJAAN KEDIRI


Adapun kehidupan politik, agama, ekonomi, sosial dan budaya pada masa
Kerajaan Kediriadalah sebagai berikut :
a. Kehidupan Politik
Raja pertama Kediri adalah Samarawijaya. Selama menjadi Raja Kediri,
Samarawijaya selalu berrselisih paham dengan saudaranya, Mapanji Garasakan yag
berkuasa di Jenggala. Keduanyamerasa berhak atas seluruh takhta Raja Airlangga
(Kerajaan Medang Kamulan) yang meliputihampir seluruh wilayah Jawa Timur dan
sebagian Jawa Tengah. Akhirnya perselisihan tersebutmenimbulkan perang saudara yang
berlangsung hingga tahun 1052. Peperangan tersebutdimenangkan oleh Samarawijaya
dan berhasil menaklukan Jenggala.
Kerajaan Kediri mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan
Jayabaya. Saat ituwilayah kekuasaan Kediri meliputiseluruh bekas wilayah. Kerajaan
Medang Kamulan. Selama menjadi Raja Kediri, Jayabaya berhasil kembali menaklukan
Jenggala yanga sempat memberontak inginmemisahkan diri dari Kediri .
Keberhasilannya tersebut diberitakan dalam prasasti Hantang yang beraangka tahun
1135.
Prasasti ini memuat tulisan yang berbunyi Panjalu jayati yang artinya Panjalu
menang.Prasasti tersebut dikeluarkan sebagai piagam pengesahan anugerah dari Jayabaya
untuk penduduk Desa Hantang yang setia pada Kediri selam perang melawan Jenggala.
Sebagai kemenangan atas Jenggala, nama Jayabaya diabadikan dalam kitab
Bharatayuda.Kitab ini merupakn kitab yang digubah oleh Mpu Sedah dan Mpu Panuluh.
Bharatayuda memuatkisah perang perbutan takhta Hastinapura antara keluarga Pandhawa
daan Kurawa. Sejarah pertikaian anatar Panjalu dan Jenggala mirip dengan kisah tersebut
sehingga kitab Bharatayudadianggap sebagai legitimasi (klaim) Jayabaya untuk
memperkuat kekuasaannya atas seluruhwilayah bekas Kerajaan Medang Kamulan.
Selain itu, untuk menunjukkan kebesaran dan kewibawaan sebagai Raja Kediri.
Jayabayamenyatakan dirinya sebagai keturunan Airlangga dan titisan Dewa Wisnu.
Selanjutnya iamengenakan lencana narasinga sebagai lambang Kerajaan Kediri.
Pada masa pemerintahan Ketajaya Kerajaan Kediri mulai mengalami kemunduran.
RajaKertajaya membuat kebijakan yang tidak populer dengan mengurangi hak-hak
brahmana.Kondisi ini menyebabkan banyak brahmana yang mengungsi ke wilayah
Tumapel yang dkuasaioleh Ken Arok. Melihat kejadian ini Kertajaya memutuskan untuk
menyerang Tumapel. Akantetapi pertempuran di Desa Ganter, pasukan Kediri
mengalami kekalahan dan Kertajayaterbunuh. Sejak saat itu Kerajaan Kediri berakhir dan
kedudukannya digantikan oleh Singasari.
b. Kehidupan Agama
Masyarakat Kediri memiliki kehidupan agama yang sangat religius. Mereka
menganutajaran agama Hindu Syiwa. Hal ini terlihat dari berbagai peninggalan arkeolog
yang ditemukandi wilayah Kediri yakni berupa arca-arca di candi Gurah dan Candi
Tondowongso. Arca-arcatersebut menunjukkan latar belakang agama Hindu Syiwa. Para
penganut agama Hindu Syiwamenyembah Dewa Syiwa, karena merekaa mempercayai
bahwa Dewa Syiwa dapat menjelmamenjadi Syiwa Maha Dewa (Maheswara), Dewa Maha
Guru, dan Makala. Salah satu pemujaanyang dilakukan pendeta adalah dengan
mengucapkan mantra yang disebut Mantra Catur DasaSyiwa atau empat belas wujud
Syiwa.

c. Kehidupan Ekonomi
Perekonomian di Kediri bertumpu pada sektor pertanian dan perdagangan.
Sebagaikerajaan agraris, Kediri memiliki lahan pertanian yang baik di sekitar Sungai
Brantas. Pertanianmenghasilkan banyak beras dan menjadikannya komoditas utama
perdagangan. Sektor perdagangan Kediri dikembangkan melalui jalur pelayaran Sungai
Brantas. Selain beras, barang- barang yang diperdagangkan di Kediri antara lian emas,
perak, kayu cendana, rempah-rempah,dan pinang.
Pedagang Kediri memiliki peran penting dalam perdagangan diwilyah Asia.
Merekamemperkenalkan rempah-rempah diperdagangan dunia. Mereka membawa rempah-
rempah kesejumlah Bandar di Indonesia bagian barat, yaitu Sriwijay daan Ligor.
Selanjutnya rempah-rempah dibawa ke India, Teluk Persia, Luat Merah. Komoditas ini
kemudian diangkut olehkapal-kapal Venesia menuju Eropa. Dengan demikian, melalui
Kediri wilayah Maluku mulaidikenal dalam lalu lintas perdagangan dunia.
d. Kehidupan Sosial Budaya
pada masa pemerintahan Raja Jayabaya, struktur pemerintahan Kerajaan Kediri
sudah teratur. Berdasarkan kedudukannya dalam pemerintahan, masyarakatKedri dibedakan
menjadi tiga golongan sebagai berikut :
1. Golongan masyarakat pusat (kerajaan), yaitu masyarakat yang terdapat dalam
lingkunganraja dan beberapa kaum kerabatnya serta kelompok pelayannya.

2. Golongan masyarakat thani (daerah), yaitu golongan masyarakat yang terdiri atas para
pejabat atau petugas pemerintahan di wilyah thani (daerah).

3. Golongan masyarakat nonpemerintah, yaitu golongan masyarakat yang tidak


mempunyaikedudukan dan hubungan dengan pemerintah secara resmi.

Kehidupan budaya Kerajaan Kediri terutama dalam bidang sastra berkembang


pesat. Padamasa pemerintahan Jayabaya kitab Bharatayuda berhasil digubah oleh Mpu
Sedah dan MpuPanuluh. Selain itu Mpu Panuluh menulis kitab Hariwangsa dan
Gatotkacasrayaa. Selanjutnya pada masa pemerintahan Kameswara muncul kitab
Smaradhahana yang ditulis oleh MpuDharmaja serta kirab Lubdaka dan Wertasancaya
yang ditulis oleh Mpu Tanakung. Pada masa pemerintahan Kertajaya terdapat Pujangga
bernama Mpu Monaguna yang menulis kitab Sumansantaka dan Mpu Triguna yang
menulis kitab Kresnayana.

2.4 RAJA RAJA YANG PERNAH MEMERINTAHAN

Kerajaan Kediri yang termasyhur pernah diperintah 8 raja dari awal berdirinya
sampai masakeruntuhan kerajaan ini. Dari kedelapan raja yang pernah memerintah
kerajaan ini yang sanggupmembawa Kerajaan Kediri kepada masa keemasan adalah
Prabu Jayabaya, yang sangat terkenalhingga saat ini.Adapun 8 raja Kediri tersebut
urutannya sebagai berikut:

1. Sri Jayawarsa
Sejarah tentang raja Sri Jayawarsa ini hanya dapat diketahui dari prasasti Sirah
Keting (1104M). Pada masa pemerintahannya Jayawarsa memberikan hadiah kepada
rakyat desa sebagaitanda penghargaan, karena rakyat telah berjasa kepada raja. Dari
prasasti itu diketahui bahwaRaja Jayawarsa sangat besar perhatiannya terhadap
masyarakat dan berupaya meningkatkankesejahteraan rakyatnya.
2. Sri Bameswara

Raja Bameswara banyak meninggalkan prasasti seperti yang ditemukan di daerah


TulungAgung dan Kertosono. Prasasti seperti yang ditemukan itu lebih banyak memuat
masalah-masalah keagamaan, sehingga sangat baik diketahui keadaan pemerintahannya.

3. Prabu Jayabaya
Kerajaan Kediri mengalami masa keemasan ketika diperintah oleh Prabu Jayabaya.
Strategikepemimpinan Prabu Jayabaya dalam memakmurkan rakyatnya memang sangat
mengagumkan.Kerajaan yang beribu kota di Dahono Puro, bawah kaki Gunung Kelud,
ini tanahnya amat subur,sehingga segala macam tanaman tumbuh menghijau.
Hasil pertanian dan perkebunan berlimpah ruah. Di tengah kota membelah aliran
sungai Brantas.Airnya bening dan banyak hidup aneka ragam ikan, sehingga makanan
berprotein dan bergiziselalu tercukupi.
Hasil bumi itu kemudian diangkut ke kota Jenggala, dekat Surabaya, dengan naik
perahumenelusuri sungai. Roda perekonomian berjalan lancar, sehingga Kerajaan Kediri
benar-benar dapat disebut sebagai negara yang “Gemah Ripah Loh Jinawi Tata Tentrem
Karta Raharja”.Prabu Jayabaya memerintah antara tahun 1130 sampai 1157 Masehi.
Dukungan spiritual danmaterial dari Prabu Jayabaya dalam hal hukum dan pemerintahan
tidak tanggung-tanggung.Sikap merakyat dan visinya yang jauh ke depan menjadikan
Prabu Jayabaya layak dikenangsepanjang masa.
Jika rakyat kecil hingga saat ini ingat kepada beliau, hal itu menunjukkan bahwa
pada masanya berkuasa tindakan beliau yang selalu bijaksana dan adil terhadap rakyat.

4. Sri Sarwaswera

Sejarah tentang raja ini didasarkan pada prasasti Padelegan II (1159) dan prasasti
Kahyunan(1161). Sebagai raja yang taat beragama dan berbudaya, Sri Sarwaswera
memegang teguh prinsip “tat wam asi”, yang berarti “dikaulah itu, dikaulah (semua) itu,
semua makhluk adalah engkau”.

Menurut Prabu Sri Sarwaswera, tujuan hidup manusia yang terakhir adalah moksa,
yaitu pemanunggalan jiwatma dengan paramatma. Jalan yang benar adalah sesuatu yang
menuju arahkesatuan, sehingga segala sesuatu yang menghalangi kesatuan adalah tidak
benar.

5. Sri Aryeswara

Berdasarkan prasasti Angin (1171), Sri Aryeswara adalah raja Kediri yang
memerintahsekitar tahun 1171. Nama gelar abhisekanya ialah Sri Maharaja Rake Hino
Sri AryeswaraMadhusudanawatara Arijamuka.Tidak diketahui dengan pasti kapan Sri
Aryeswara naik tahta. peninggalan sejarahnya berupa prasasti Angin, 23 Maret 1171.
Lambang Kerajaan Kediri pada saat itu Ganesha. Tidak diketahui pula kapan
pemerintahannya berakhir. Raja Kediri selanjutnya berdasarkan prasasti Jaring adalahSri
Gandra.

6. Sri Gandra

Masa pemerintahan Raja Sri Gandra (1181 M) dapat diketahui dari prasasti Jaring,
yaitutentang penggunaan nama hewan dalam kepangkatan seperti seperti nama gajah,
kebo, dan tikus. Nama-nama tersebut menunjukkan tinggi rendahnya pangkat seseorang
dalam istana.
7. Sri Kameswara

Masa pemerintahan Raja Sri Gandra dapat diketahui dari Prasasti Ceker (1182) dan
KakawinSmaradhana. Pada masa pemerintahannya dari tahun 1182 sampai 1185 Masehi,
seni sastramengalami perkembangan sangat pesat, diantaranya Empu Dharmaja
mengarang kitabSmaradhana. Bahkan pada masa pemerintahannya juga dikeal cerita-
cerita panji seperti ceritaPanji Semirang.

8. Sri Kertajaya

Berdasarkan prasasti Galunggung (1194), prasasti Kamulan (1194), prasasti Palah


(1197), prasasti Wates Kulon (1205), Nagarakretagama, dan Pararaton, pemerintahan Sri
Kertajaya berlangsung pada tahun 1190 hingga 1222 Maseh. Raja Kertajaya juga dikenal
dengan sebutan “Dandang Gendis”. Selama masa pemerintahannya,kestabilan kerajaan
menurun. Hal ini disebabkan Kertajaya ingin mengurangi hak-hak kaum Brahmana.

Keadaan ini ditentang oleh kaum Brahmana. Kedudukan kaum Brahmana di


Kerajaan Kediriwaktu itu semakin tidak aman. Kaum Brahmana banyak yang lari dan
minta bantuan ke Tumapelyang saat itu diperintah oleh Ken Arok.

Mengetahui hal ini Raja Kertajaya kemudian mempersiapkan pasukan untuk


menyerangTumapel. Sementara itu Ken Arok dengan dukungan kaum Brahmana
melakukan serangan keKerajaan Kediri. Kedua pasukan itu bertemu di dekat Ganter
(1222 M)

2.5.SUMBER SEJARAH KERAJAAN KEDIRI

Adapun sumber sejarah Kerajaan Kediri berasal dari beberapa prasasti dan berita
asingsebagai berikut :

1. Prasasti Sirah Keting (1104 M), yang memuat tentang pemberian hadiah tanah kepada
rakyatdesa oleh Raja Jayawarsa.

2. Prasasti yang ditemukan di Tulungagung dan Kertosono, yang berisi masalah


keagamaan,diperkirakan berasal dari Raja Bameswara tahun 1117– 1130 M.

3.Prasasti Ngantang (1135 M), yang menyebutkan tentang Raja Jayabaya yang
memberikanhadiah kepada rakyat Desa Ngantang sebidang tanah perdikan yang bebas
dari pajak.
4. Prasasti Jaring (1181 M) dari Raja Gandra yang memuat tentang sejumlah nama
hewan,seperti kebo waruga dan tikus finada.

5. Prasasti Kamulan (1194 M), yang menyatakan bahwa pada masa pemerintahan
RajaKertajaya, Kerajaan Kediri telah berhasil mengalahkan musuh yang memusuhi istana
di Katang-katang.

6. Berita AsingBerita asing tentang Kerajaan kediri sebagian besar diperoleh dari berita
Cina. Berita Cina inimerupakan kumpulan cerita dari para pedagang Cina yang
melakukan kegiatan perdagangan diKerajaan Kediri, seperti Chu Fan Chi karangan Chu
Ju Kua (1220 M).Buku ini banyak mengambil cerita dari buku Ling Wai Tai Ta (1778
M) karangan Chu IkFei. Kedua buku tersebut menerangkan keadaan Kerajaan Kediri
pada abad ke-12 dan 13Masehi

2.6 RUNTUHNYA KERAJAAN KEDIRI

Kertajaya adalah raja terakhir kerajaan Kediri. Ia memakai lencana Garuda Mukha
sepertiRia Airlangga, sayangnya ia kurang bijaksana, sehingga tidak disukai oleh rakyat
terutama kaumBrahmana. Dalam masa pemerintahannya, terjadi pertentangan antara
dirinya dan para Brahmanahal inilah akhirnya menjadi penyebab berakhirnya Kerajaan
Kediri.

Pertentangan itu disebabkan Kertajaya dianggap telah melanggar adat dan memaksa
kaum brahmana menyembahnya sebagai Dewa. Para Brahmana kemudian meminta
perlindungan padaKen Arok di Singosari. Kebetulan Ken Arok juga berkeinginan
memerdekakan Tumapel(Singosari) yang dulunya merupakan bawahan Kediri. Tahun
1222 pecahlah pertempuran antara prajurit Kertajaya dan pasukan Ken Arok di desa
Ganter. Dalam peperangan ini, pasukan KenArok berhasil menghancurkan prajurit
Kertajaya.Dengan demikian berakhirlah masa KerajaanKediri, yang sejak saat itu
menjadi bawahan Kerajaan Singosari. Runtuhnya kerajan Panjalu-Kediri pada masa
pemerintahan Kertajaya dikisahkan dalam Kitab Pararaton dan Kitab Negarakertagama.
Setelah Ken Arok mengangkat Kertajaya, Kediri menjadi suatu wilayah
dibawahkekuasaan Kerajaan Singosari. Ken Arok mengangkat Jayasabha, putra
Kertajaya sebagai Bupati Kediri. Tahun 1258 Jayasabha digantikan putranya yang
bernama Sastrajaya. Pada tahun 1271Sastrajaya digantikan oleh putranya , yaitu
Jayakatwang. Tahun 1292 Jayakatwang menjadi bupati geleng-geleng. Selama menjadi
bupati, Jayakatwang memberontak terhadap Singosariyang dipimpin oleh Kertanegara,
karena dendam di masa lalu dimana leluhurnya yaitu Kertajayadikalahkan oleh Ken
Arok. Setelah berhasil membunuh Kertanegara, Jayakatwang membangunkembali
Kerajaan Kediri, namun hanya bertahan satu tahun. Hal itu terjadi karena adanyaserangan
gabungan yang dilancarkan oleh pasukan Mongol dan pasukan menantu
Kertanegara,Raden Wijaya.
BAB III

PENUTUPAN

3.1 KESIMPULAN

Menurut sumber yang kami peroleh tentang Kerajaan Kediri maka dapat kami
ambilsimpulan bahwa Kerajaan Kediri merupakan salah satu kerajaan Hindu yang
terletak di tepiSungai Brantas, Jawa Timur. Kerajaan yang berdiri pada abad ke-12 ini
merupakan bagian dariKerajaan Mataram Kuno. Raja pertamanya bernama Shri
Jayawarsa Digjaya Shastraprabu yangmenamakan dirinya sebagai titisan Wisnu.

Kertajaya adalah raja terakhir kerajaan Kediri. Ia memakai lencana Garuda


Mukha sepertiRia Airlangga, sayangnya ia kurang bijaksana, sehingga tidak disukai oleh
rakyat terutama kaumBrahmana. Dalam masa pemerintahannya, terjadi pertentangan
antara dirinya dan para Brahmanahal inilah akhirnya menjadi penyebab berakhirnya
Kerajaan Kediri.

3.2 SARAN

Dengan adanya tugas Sejarah Indonesia membuat makalah mengenai Kerajaan


Hindu-Budha di Indonesia, maka kita diharapkan lebih mengetahui tentang sejarah
kerajaan-kerajaan diIndonesia salah satunya Kerajaan Kediri.

Menurut Ir. Soekarno beliau berkata “JASMERAH” Jangan Lupakan Sejarah,


maka kita penerima warisan (sejarah) hendaknya lebih giat lagi mencari pengetahuan
mengenai sejarah-sejarah masa lampau. Contoh kecil adalah mencari peristiwa apa saja
yang terjadi sebelumProklamasi Kemerdekaan Indonesia. Dengan demikian kita akan
menambah rasa patriotisme(cinta tanah air) yang sebagai pemuda-pemudi bangsa sangat
penting memiliki jiwa tanah air,guna membangun bangsa yang lebih baik lagi.
DAFTAKA PUSTAKA

http://jagosejarah.blogspot.co.id/2015/05/sejarah-kerajaan-kediri.htmlhttp://sule-
epol.blogspot.co.id/2015/05/makalah-kerajaan-kediri-dan-singasari.htmlhttp://
juragansejarah.blogspot.co.id/2012/05/sejarah-kerajaankediri.htmlhttp://www.sejarah-
negara.com/2014/07/8-raja-yang-pernah-memerintah-

Anda mungkin juga menyukai