Disusun oleh:
Kelompok 1
Sarti Yani Daulay (19101020082)
Muhammad Taufiq Abror (19101020081)
Vivi Yunita (19101020093)
Ahmad Hafiduddin (19101020096)
Bechik Budi
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugrah dari-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Kerajaan Mataram Priode
Jawa Tengah” ini. Sholawat dan Salam semoga senantiasa tercurahkan kepada
junjungan besar kita Nabi Muhammad SAW, yang telah menunjukkan kita semua
jalan yang lurus berupa ajaran agama Islam yang sempurna dan menjadi anugrah
terbesar bagi seluruh alam semesta.
Penulis sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang
menjadi tugas Sejarah Kebudayaan Indonesia dengan judul “Kerajaan Mataram
Priode Jawa Tengah”. Disamping itu, kami mengucapkan banyak terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu kami selama pembuatan makalah ini
berlangsung, sehingga dapat terealisasikanlah makalah ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat
bbermanfaat bagi para pembaca. Kami mengharapkan keritik dan saran terhadap
makalah ini agar kedepannya dapat kami perbaiki. Karena kami sadar, makalah
yang kami buat ini masih banyak terdapat kekurangan.
Penulis
Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Kerajaan mataram kuno adalah kerajaan Hindu/Buddha yang
banyak meninggalkan prasasti yang di temukan. Nama Mataram sendiri
pertama kali disebut pada prasasti yang ditulis di masa Raja Balitung.
Ibukota Mataram adalah Medang atau Medang Kamulan hingga tahun 925.
Pada prasasti Canggal terdapat kata-kata “Medang i Bhumi Mataram”.
Namun, hingga sekarang letak pasti Ibukota ini belum diketahui.
Secara umum Kerajaan Mataram Kuno pernah di pimpin 3 Dinasti
yang pernah berkuasa pada masa itu, yaitu Wangsa Sanjaya, Wangsa
Sailendra, dan Wangsa Isyana. Wangsa Sanjaya dan Wangsa Sailendra
merupakan Dinasti yang berkuasa di Kerajaan Mataram Kuno sebelum
berpindah dari Jawa Tengah ke Jawa Timur.
Berdasarkan prasasti Canggal diketahui, Mataram Kuno mula-mula
di perintah oleh Raja Sanna, Sanna kemudian digantikan oleh
keponakannya, Sanjaya yang merupakan anak Sanaha, saudara perempuan
Raja Sanna (Sanna tidak memiliki keturunan). Setelah Sanjaya, Mataram
diperintah oleh Panangkaran yang bergelar Syailendra Sri Maharaja Dyah
Pancapana Raka I Panangkaran. Oleh karna itu, pada kesempatan ini
penulis ingin memaparkan tentang Sejarah Kerajaan Mataram Kuno Priode
Jawa Tengah, Wangsa Sanjaya dan Wangsa Sailendra.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana Sejarah dan proses berkembangnya Kerajaan Mataram
Kuno priode Jawa Tengah?
Bagaiman hubungan Kerajaan dengan Kerajaan lainnya?
C. Rumusan
Mengetahui perkembangan Kerajaan Mataram Kuno priode Jawa
Tengah.
Mengetahui perkembangan Kerajaan dan hubungan dengan
Kerajaan lain.
Bab II
Pembahasan
A. Kesimpulan
Secara umum Kerajaan Mataram Kuno pernah di pimpin 3 Dinasti
yang pernah berkuasa pada masa itu, yaitu Wangsa Sanjaya, Wangsa
Sailendra, dan Wangsa Isyana. Dengan Wangsa Sanjaya dan Wangsa
Sailendra merupakan Dinasti yang berkuasa di Kerajaan Mataram Kuno
sebelum berpindah dari Jawa Tengah ke Jawa Timur.
Istilah Wangsa Sanjaya berasal dari Rakai Mataram Sang Ratu
Sanjaya, yang memiliki hubungan yang erat dengan Kerajaan Sunda dan
memiliki peninggalan berupa Candi Prambanan. Silsilah wangsa Sanjaya
dapat diketahu didalam prasasti Canggal dan Prasasti Mantyasih.
Sedangkan Wangsa Syalieandra berasal dari Daputa Syalieadra, yang
menjalin hubungan kerajaan dengan kerajaan Sriwijaya dan salah satu
peninggalan dari Wangsa ini ialah Candi Borobudur. Silsilah dari Wangsa
Syalieandra ini tertera dalam prasasti Ligor.
Hingga akhirnya kedua Wangsa tersebut berakhir dan kemudian
dilanjutkan dengan Wangsa baru yaitu Wangsa Isyana sekaligus
perpindahan kerajaan Mataram dari Jawa Tengah ke Jawa Timur.
B. Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan
bagi para pembaca. Selain itu kita bisa lebih mengetahui lebih dalam tentang
kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia khususnya Kerajaan Mataram pada
masa piode Jawa Tengah. Dengan harapan kita sebagai penerus bangsa bisa
melestarikan serta menjaga semua peninggalannya.
Daftar Pustaka