Puji dan syukur hanyalah milik Allah SWT. Kepadanya kita memuji dan
bersyukur, memohon pertolongan dan ampunan. Kepadanya pula kita memohon
perlindungan dari keburukan diri dan syaiton yang selalu menghembuskan
kebatilan pada diri kita.
Dengan rahmat dan hidayah Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul SEJARAH KERAJAAN KERAJAAN BUDHA ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Dosen
Drs. Syafril MA pada mata kuliah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
semester II jurusan S1 Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengatahuan Alam
Universitas Sumatera Utara tahun ajaran 2019/2020. Selain itu makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang SEJARAH KERAJAAN
KERAJAAN BUDHA bagi para pembaca dan juga penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada pak syafril selaku dosen mata kuliah
PPKN yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah wawasan kami
sesuzai dengan makalah yang kami buat dalam mata kuliah yang kami takuni.
Kami juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengatahuannya untuk membantu kami menyelesaikan makalah kami ini. Dan
kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran akan kami nantikan segbagai bahan evaluasi kami
dalam pembuatan makalah berikutnya. Mudah mudahan itu semua cambuk bagi
kami agar lebih meningkatkan kualitas hasil untuk mendatang.
Medan,
februari 2020
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan
1.4. Manfaat
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Kerajaan Mataram Kuno
2.2. Kerajaan Sriwijaya
BAB III PENUTUP
3.1. Simpulan
3.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.3.Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah :
a. Mengetahui proses masuknya kerajaan bercorak budha ke Indonesia
b. Mengetahui factor penyebab kemajuan dan kemunduran kerajaan bercorak
budha di Indonesia
c. Mengetahui keadaan politik, ekonomi, social dan budaya dari kerajaan
bercorak budha di Indonesia
d. Mengetahui peninggalan kerajaan bercorak budha di Indonesia
1.4.Manfaat
Adapun manfaat dari pembuatan makalah ini adalah agar kita sebagai bangsa
Indonesia dapat mengetahui sejarah tentang kerajaan kerajaan budha yang ada di
Indonesia dan lebih menyadarkan kita bahwa bangsa Indonesia memiliki banyak
ragam suku ras dan agama yang memiliki nilai sejarah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Berdirinya
Kerajaan Mataram didirikan pada abad ke-8 di Jawa Tengah. Kerajaan
Mataram ini disebut juga sebagai Kerajaan Mataram Kuno atau Kerajaan Mataram
Hindu, atau Kerajaan Medang karena ibukotaDalam prasasti Tugu, dinyatakan
bahwa raja Purnawarman memerintahkan rakyatnya untuk membuat sebuah terusan
sepanjang 6122 tombak. Terusan ini (Gomati dan Candrabhaga) dibangun oleh
golongan budak dan kaum sudra. Pada akhirnya terusan ini selain berfungsi sebagai
sarana pencegah banjir, juga berfungsi sebagai sarana lalu lintas pelayaran
perdagangan antar daerah di Kerajaan Tarumanegara dengan daerah lain di luar
kerajaan. Berdasarkan catatan Fa-Hien, seorang musafir Cina, masyarakat
Tarumanegara memperdagangkan beras dan kayu jati.
Kerajaan Mataram didirikan oleh Sanjaya pada abad ke-8 sebagai raja
pertama. Ia menganut agama Hindu aliran Siwa. Sebelum Sanjaya menjadi seorang
raja, daerah kerajaan di Jawa sebelumnya dipimpin oleh Sanna. Suasana menjadi
kacau setelah ditinggalkan oleh Sanna. Sebab, Sanna meninggal dunia karena gugur
diserang musuh. Oleh karena itu, Sanjaya naik untuk menjadi raja dengan dukungan
ibunya, Sannaha, yang juga merupakan saudara perempuan Sanna. Dengan gagah
berani ia menaklukkan raja-raja lain disekitarnya, sehingga Pulau Jawa kembali
tentram. Ungkapan pernyataan diri Sanjaya sebagai raja dan didahului oleh Sanna
tertulis di Prasasti Canggal yang berangka tahun 654 Saka atau 732 Masehi.
Ada tiga dinasti yang pernah berkuasa dan memimpin Kerajaan Mataram. Ketiga
dinasti tersebut yaitu Wangsa Sanjaya, Wangsa Syailendra, dan Wangsa Isyana.
Setelah Sanjaya wafat, karena jatuh sakit lalu ia digantikan oleh Rakai Panangkaran
sebagai putra Sanjaya yang beragam Hindu, ia dikalahkan oleh Wangsa Syailendra
yang beragama Buddha. Setelah hal tersebut terjadi, Kerajaan Mataram berada di
bawah Wangsa Syailendra dan berubah corak menjadi Buddha. Meskipun begitu,
sebenarnya penganut agama Hindu dan Buddha keduanya ada di daerah Kerajaan
Mataram. (https://www.google.com sejarah-dan-asal-usul-kerajaan-
mataram)
B. Wilayah Kerajaan
Kerajaan Mataram Kuno terletak di Bumi Mataram, Jawa Tengah. Daerah ini
sangat subur karena berada di tengah-tengah gunung Sindoro, Tangkuban Perahu,
Sumbing, Merapi, Merbabu, gunung Lawu dan pegunungan Sewu. Kerajaan ini
sering disebut dengan nama Kerajaan Medang yang merupakan kerajaan agraris.
C. Masa Kejayaan
Pemindahan ibukota dari Jawa Tengah ke wilayah Sungai Brantas, Jawa Timur
yang juga dekat dengan Sungai Begawan Solo telah memudahkan bagi lalu lintas
perdagangan . dan dilakukan pembangunan waduk Hujung Galuh di Waringin
Sapta (Waringin Pitu) yang berperan untuk mengatur aliran Sungai Brantas,
sehingga aktivitas perdagangan di wilayah kerajaan Mataram kuno sangat tinggi
yang dibuktikan dengan banyaknya kapal-kapal dagang yang singgah di
wilayahnya yang berasal dari Champa, Benggala, Chola, Sri Lanka, Burma, dan
lain sebagainya. Maka kerajaan ini pada saat itu sangat jaya.
D. Kehidupan Politik
DINASTI SANJAYA
DINASTI SANJAYA
DINASTI SYAILENDRA
F. Sejarah Kehancuran
Kerajaan Mataram diakibatkan oleh konflik dengan Kerajaan Sriwijaya. Hal ini
dipicu oleh kejadian saat Rakai Pikatan menyingkirkan Balaputradewa.
Balaputradewa akhirnya menyingkir ke Sriwijaya dan menjadi raja di sana. Ia
masih menyimpan dendam atas kejadian tersebut sehingga memicu perselisihan
atas kedua kerajaan ini. Kerajaan Sriwijaya beberapa kali menyerang Kerajaan
Mataram. Kerajaan Mataram berakhir setelah Dharmawangsa Teguh, raja
terakhir meninggal dan istana hancur pada tahun 1006 atau 1016. Pada saat itu
permusuhan antara Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Mataram memang
memanas. Pada tahun tersebut Dharmawangsa lengah dan istana Medang
diserbu oleh Aji Wurawari dari Lwaram yang merupakan sekutu Sriwijaya.
G. Peninggalan Sejarah
Peninggalan Kerajaan Mataram berupa berbagai prasasti di daerah Jawa
Tengah dan Jawa Timur (misalnya Prasasti Canggal) serta candi-candi seperti
Candi Kalasan, Candi Plaosan, Candi Prambanan, Candi Mendut, Candi
Borobudur.
A. Sejarah Berdirinya
Hal ini dibuktikan dengan adanya berbagai sumber yang menyebutkan adanya
kerajaan di Sumatera ini. Ada kabar yang mengatakan bahwa para pedagang dari
Arab dan Cina pernah berdagang di Sriwijaya. Sedangkan menurut berita dari
India, kerajaan di India pernah bekerja sama dengan kerajaan Sriwijaya. (
http://www.google.com/url? kerajaan-sriwijaya)
B. Wilayah Kerajaan
Sayangnya, masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya harus berakhir sekitar tahun 1007
dan 1023 Masehi. Bermula ketika Raja Rajendra Chola, seorang penguasa
Kerajaan Cholamandala berhasil menyerang Sriwijaya dan berhasil merebut
bandar-bandar kota Sriwijaya.
Terjadinya penyerangan ini karena kedua kerajaan ini saling bersaing pada bidang
pelayaran serta perdagangan. Kerajaan Cholamandala bukan berniat untuk
menjajah, akan tetapi ingin meruntuhkan armada kerajaan. Sehingga membuat
kondisi ekonomi pada saat itu melemah serta berkurangnya pedagang.
Tidak hanya itu, kekuatan militer kerajaan juga melemah dan membuat prajurit
Sriwijaya melepaskan diri dari kerajaan. Hingga, masa kejayaan Kerajaan
Sriwijaya berakhir sekitar abad ke-13.
D. Kehidupan Politik
1) DapuntaHyang SriJayanasa
Beliau adalah pendiri kerajaan Sriwijaya. Pada masa pemerintahannya, dia berhasil
memperluas wilayah kekuasaan sampai wilayah Jambi dengan menduduki daerah
Minangatamwan yang terletak di dekat jalur perhubungan pelayaran perdagangan di
Selat Malaka. Sejak awal dia telah mencita-citakan agar Sriwijaya menjadi kerajaan
maritim.
2) Balaputera Dewa
3) Sri SanggaramaWijayatunggawarman
Pada masa pemerintahannya, Sriwijaya dikhianati dan diserang oleh kerajaan Chola.
Sang raja ditawan dan baru dilepaskan pada masa pemerintahan Raja Kulottungga I di
Chola.
b. Wilayah kekuasaan
Pada abad ke-8 M, perluasan Kerajaan Sriwijaya ditujukan ke arah utara, yaitu
menduduki Semenanjung Malaya dan Tanah Genting Kra. Pendudukan pada daerah
Semenanjung Malaya memiliki tujuan untuk menguasai daerah penghasil lada dan
timah. Sedangkan pendudukan pada daerah Tanah Genting Kra memiliki tujuan untuk
menguasai lintas jalur perdagangan antara Cina dan India. Tanah Genting Kra sering
dipergunakan oleh para pedagang untuk menyeberang dari perairan Lautan Hindia ke
Laut Cina Selatan, untuk menghindari persinggahan di pusat Kerajaan Sriwijaya.
Pada akhir abad ke-8 M, Kerajaan Sriwijaya telah berhasil menguasai seluruh jalur
perdagangan di Asia Tenggara, baik yang melalui Selat Malaka, Selat Karimata, dan
Tanah Genting Kra. Dengan kekuasaan wilayah itu, Kerajaan Sriwijaya menjadi kerajaan
laut terbesar di seluruh Asia Tenggara.
Kerajaan Sriwijaya karena letaknya yang strategis dalam lalu lintas perdagangan
internasional menyebabkan masyarakatnya lebih terbuka dalam menerima berbagai
pengaruh asing. Masyarakat Sriwijaya juga telah mampu mengembangkan bahasa
komunikasi dalam dunia perdagangannya. Kemungkinan bahasa Melayu Kuno telah
digunakan sebagai bahasa pengantar terutama dengan para pedagang dari Jawa Barat,
Bangka, Jambi, dan Semanjung Malaysia.
Penduduk Sriwijaya juga bersifat terbuka dalam menerima berbagai kebudayaan yang
datang. Salah satunya adalah mengadopsi kebudayaan India, seperti nama-nama India,
adat istiadat, serta tradisi dalam agama Hindu. Oleh karena itu, Sriwijaya pernah
menjadi pusat pengembangan ajaran Buddha di Asia Tenggara.
F. Masa Kehancuran
Pada tahun 1017 dan 1025, Rajendra Chola I, soerang dari dinasti Cholda di
Koromande, India Selatan. Dari dua serangan tersebut membuat luluh lantah armada
perang Sriwijaya dan membuat perdagangan di wilayah Asia-tenggara jatuh pada Raja
Chola. Namun Kerajaan Sriwijaya masih berdiri.
Melemahnya Sriwijaya juga diakibatkan oleh faktor ekonomi. Para pedagang yang
melakukan aktivitas perdagangan di Kerajaan Sriwijaya semakin berkurang karena
daerha-daerah strategis yang dulu merupakan daerah taklukan Sriwijaya jatuh ke
tangan raja-raja sekitarnya.
Kerajaan Sriwijaya pun akhirnya runtuh di tangan Kerajaan Majapahit pada abad ke-13.
G. Peninggalan Sejarah
BAB III
PENUTUP
.1. Simpulan
1. Awal munculnya Agama Budha dimulai pada abad ke 6 Masehi sampai sekarang.
Agama Budha ini muncul saat lahirnya sang Budha Siddharta Gautama. Jadi, agama
budha ini adalah agama yang paling tertua yang dianut di dunia. Agama Budha ini
disebar melalui Raja yang bernama Ashoka. Ia menyebarkan dakwah di India Timur
secara berdarah.
A. Penyebab Kejayaan
1) Letaknya yang strategis di Selat Malaka yang merupakan jalur pelayaran dan
perdagangan internasional. Hal ini mendorong Kerajaan Sriwiijaya untuk berkembang
pesat sebagai negara maritim.
2) Kemajuan kegiatan perdagangan antara India dan Cina yang melintasa Selat Malaka
sehingga membawa keuntungan yang terbesar bagi Sriwijaya.
3) Keruntuhan Kerajaan Funan di Vietnam Selatan akibat serangan Kerajaan Kamboja
memberikan kesempatan bagi perkembangan Sriwijaya sebagai negara maritim
(sarwajala), yang selama abad ke-6 dipegang oleh Kerajaan Funan.
5) Adanya sungai-sungai besar, antara lain Sungai Brantas dan Bengawan Solo yang
sangatmemudahkan bagi lalu lintas perdagangan.
6) Lokasi Jawa Timur yang berdekatan dengan jalan perdagangan utama waktu itu,
yaitu jalur perdagangan rempah-rempah dari Maluku ke Malaka.
Peranan Kerajaan Mataram Kuno di Jawa Tengah mundur ketika pusat kekuasaannya
pindah dari Jawa Tengah ke Jawa Timur. Ada beberapa pendapat mengenai
pemindahan pusat kerajaan ini. Pendapat lama mengatakan bahwa pemindahan pusat
kerajaan ini sehubungan dengan adanya bencana alam berupa banjir atau gunung
meletus atau adanya wabah penyakit.
Namun, pendapat ini tidak dapat dibuktikan sebab tidak didukung oleh bukti-bukti
sejarah. Pendapat lain menyebutkan bahwa rakyat menyingkir ke Jawa Timur akibat
adanya paksaan terhadap para penganut Hindu untuk membangun candi Buddha.
Keadaan alam bumi Mataram yang tertutup secara alamiah berakibat negara
ini sulit berkembang. Sementara, keadaan alam Jawa Timur lebih terbuka
untuk perdagangan luar, tidak ada pegunungan atau gunung yang merintangi,
bahkan didukung adanya Sungai Bengawan Solo dan Brantas yang
memperlancar lalu lintas dari pedalaman ke pantai. Apalagi, alam Jawa Timur
belum banyak diusahakan sehingga tanahnya lebih subur dibandingkan dengan
tanah di Jawa Tengah.
Dari segi politik, ada kebutuhan untuk mewaspadai ancaman Sriwijaya,
terutama karena Sriwijaya pada saat itu dikuasai dinasti Syailendra. Sebagai
antisipasinya, pusat kerajaan perlu dijauhkan dari tekanan Sriwijaya.
a. Bidang Politik
b.Bidang sosial
Hindu budha yang menjadikan masyarakat Indonesia mengenal aturan kasta, yaitu:
c. Bidang Ekonomi
✓candi / stupa
✓Arca
✓Prasasti
3.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=17&
cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwiS7_G659PnAhXG4jgGHTN_CVUQFjAQ
egQIBhAB&url=https%3A%2F%2Fmedium.com%2F%40putriazzahra000
1%2Fsejarah-dan-asal-usul-kerajaan-mataram-
94071e0caa64&usg=AOvVaw1cPc5COmsnWXZCGyz25sYL
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rj
a&uact=8&ved=2ahUKEwiJ4ZzbjdbnAhUCbn0KHYmUAscQFjAAegQIBRAB
&url=https%3A%2F%2Fwww.romadecade.org%2Fkerajaan-
sriwijaya%2F&usg=AOvVaw1QGQCdK1-_bf777xKHos8n
https://brainly.co.id/tugas/11620468
https://www.gurupendidikan.co.id/kerajaan-mataram-kuno/
http://lailameika13.blogspot.com/2015/03/kehidupan-politik-sosial-ekonomi-
dan_22.html?m=1
https://siswaloka.blogspot.com/2019/06/kehidupan-politik-ekonomi-sosial-
budaya_36.html?m=1