Anda di halaman 1dari 9

Nama : Oktaviana Shary Purba

NIM : 190801061

Prodi : S1- Fisika

Mata Kuliah : Manajemen Industri

Dosen : Ir. Ukurta Tarigan MT

RESUME MANAJEMEN INDUSTRI

A. Pengertian Manajemen

Manajemen adalah ilmu dan seni dalam fungsi manajemen (planning (perencanaan), (organizing)
pengorganisaian, actuating (pelaksanaan), dan controlling (pengendalian)) dalam mengelola
sumber daya secara efektif dan efisien sehingga tercapainya tujuan.

a) Pengertian Manajemen menurut beberapa ahli

1. Ricky W. Griffin
Manajemen adalah proses perencanaan, organisasi, koordinasi, dan kotrol pada
sumber daya agar tujuan tercapai secara efektif dan efisien.

2. Andrew F. Sikula
Menurut Andrew menyatakan bahwa Manajemen pada umum nya dikaitkan dengan
kegiatan kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengendalaian, penempatan,
pengarahan, pemotivasian, komunikasi, dan pengambilan keputusan yang dilakukan
oleh setiap organisasi dengan tujuan untuk mengkoordinasikan berbagai sumber daya
yang dimiliki oleh perusahaan sehingga akan dihasilkan suatu produk atau jasa secara
efisien.

3. G.R Terry
Menurut G. R Terry menyatakan bahwa Manajemen adalah suatu proses yang khas
yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang
telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lain
nya.

4. Harold Koontz dan Cyril O’Doonel


Menurut Harold Koontz dan Cyril O’Doonel menyatakan bahwa Manajemen adalah
usaha mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain. Dengan demikian
manajer mengadakan koordinasi atas sejumlah aktivitas orang lain yang meliputi
perencanaan, pengorganisasian, penempatan, pengarahan, dan pengendalian.

5. Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan


Menurut Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan menyatakan bahwa Manjemen adalah ilmu
dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lain
nya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

6. Henry Fayol
Menurut Henry Fayol menyatakan bahwa Manajemen mengandung gagasan lima
fungsi utama, yakni merancang, mengorganisasi, memerihtah, mengoordinasi, dan
mengendalikan.

7. James A.F. Stoner (2006)


Menurut James A.F. Stoner (2006) menyatakan bahwa Manajemen adalah suatu
proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari
anggota organisasi serta penggunaan semua sumber daya yang ada pada organisasi
untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.

8. Gordon (1976)
Menurut Gordon (1976) menyatakan bahwa Manajemen adalah metode yang
digunakan administrator untuk melakukan tugas-tugas tertentu atau mencapai tujuan
tertentu.

9. Millet (1954)
Menurut Millet (1954) menyatakan bahwa Manajemen adalah proses memimpin dan
melancarkan pekerjaan dari orang-orang yang terorganisir secara formal sebagai
kelompok untuk memperoleh tujuan yang diinginkan.

10. Hani Handoko (2000:10)


Menurut T. Hani Handoko (2000:10) menyatakan bahwa Manajemen adalah bekerja
dengan orang-orang untuk menentukan, menginterpretasikan, dan mencapai tujuan-
tujuan organisasi dengan pelaksanaan, fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisassian,
penyusunan, personalia, pengarahan, kepemimpinan dan pengawasan.

B. Pengertian Manajemen Industri


Pengertian manajemen industri merupakan bagian dari proses mengatur (Planning,
Organizing, Actuating, Controling) yang dilakukan oleh sebuah perusahaan industri dalam
mencapai tujuan usaha agar berjalan efektif dan efisien.

Pemenuhan fungsi manajemen untuk mencapai tujuan bisnis dan level manajemen dengan
dukungan keterampilan yang diperlukan sesuai dengan sarana untuk mendorong hal-hal
seperti sumber daya manusia (SDM) ke pasar (6 M yaitu Man, Materials, Methods,
Machines, Money and Market) .

Manajemen industri sering juga disebut sebagai manajemen operasi. Manajemen operasional
atau manajemen industri adalah upaya untuk mengelola secara optimal penggunaan sumber
daya atau faktor-faktor suatu produksi selama proses pengubahan bahan baku dan tenaga
kerja menjadi produk dan jasa yang berbeda.

Manajemen industri, sebagai bidang perdagangan & administrasi bisnis, mempelajari struktur
dan organisasi perusahaan industri. Ini terdiri dari bidang administrasi bisnis yang diperlukan
untuk keberhasilan perusahaan dalam sektor manufaktur dan layanan yang meliputi (terutama
manajemen operasi, pemasaran, dan manajemen keuangan).

Istilah perusahaan industri umumnya diterapkan pada perusahaan manufaktur yang –


berlawanan dengan bisnis kerajinan memproduksi barang tahan lama di pabrik dari bahan
mentah secara massal dan produksi berseri (pembagian kerja) dengan menggunakan mesin
manufaktur modern.

Pengertian Manajemen Industri secara umum adalah proses mengatur (Planning, Organizing,
Actuating, Controling) yang dilakukan oleh suatu industri untuk mencapai tujuan usaha
secara efektif dan efisien.

Dengan kata lain, manajemen industri merupakan kemampuan manajemen suatu industri
dalam upaya pengembangan industri dengan prinsip Planning hingga Controlling,
pemenuhan fungsi manajerial untuk mencapai tujuan usaha, tingkatan manajemen yang
didukung keterampilan yang dibutuhkan untuk menggerakkan sumber daya manusia (SDM)
hingga pasar.

C. Sejarah Manajemen
Ilmu manajemen sudah ada sejak berpuluhan ribu tahun yang lalu. Hal ini terbukti dengan
adanya Piramida di Mesir. Piramida itu dibangun oleh lebih dari 100.000 orang selama 20
tahun lamanya.

Pembangunan piramida tersebut tak mungkin terlaksana tanpa adanya seseorang yang
merencanakannya, mengorganisasikan dan menggerakan para pekerja, serta mengontrol
pembangunannya.

Praktik manajemen lainnya bisa dilihat selama tahun 1400-an di kota Venesia, Italia, yang
saat itu menjadi pusat perekonomian dan perdagangan di Italia.

Penduduk Venesia membangun bentuk awal suatu perusahaan bisnis dan mengerjakan
banyak kegiatan yang biasa terjadi di organisasi-organisasi modern saat itu. Sebagai
ilustrasinya yakni di gudang senjata Venesia, kapal perang yang diluncurkan sepanjang kanal
dan dalam setiap perhentian, bahan baku dan tali layar ditambahkan ke kapal ini.

Hal tersebut sama seperti dengan model lini perakitan (assembly line) yang dikembangkan
oleh Hanry Ford untuk merakit mobil-mobilnya. Selain lini perakitan itu, orang Venesia
mempunyai sistem penyimpanan dan pergudangan untuk melihat isinya, manajemen sumber
daya manusia untuk mengelola angkatan kerja, dan sistem akuntansi untuk melacak
pendapatan dan biaya.

Sebelum abad ke-20, telah terjadi dua peristiwa yang sangat penting di dalam ilmu
manajemen. Peristiwa penting pertama terjadi di tahun 1776 saat Adam Smith menerbitkan
sebuah doktrin ekonomi klasik, “The Wealth of Nation”. Di dalam bukunya, ia
menyampaikan keunggulan ekonomis yang akan diperoleh oleh organisasi dari pembagian
kerja (division of labor) yakni perincian pekerjaan ke dalam tugas-tugas yang spesifik dan
berulang. Smith juga menyatakan bahwa pembagian kerja bisa meningkatkan produktivitas
dengan meningkatnya keterampilan dan kecekatan setiap pekerja, menghemat waktu yang
terbuang pada pergantian tugas, dan menciptakan mesin dan penemuan lain yang bisa
menghemat tenaga kerja.

Peristiwa penting kedua yang dapat mempengaruhi perkembangan ilmu manajemen ialah
Revolusi Industri di Inggris. Revolusi Industri tersebut menandai dimulainya penggunaan
mesin, menggantikan tenaga manusia, yang berakibat dalam pindahnya kegiatan produksi
dari setiap rumah menuju tempat khusus yang dinamakan pabrik.

Perpindahan tersebut mengakibatkan setiap manajer yang saat itu membutuhkan teori yang
bisa membantu mereka memperkirakan permintaan, memastikan cukupnya persediaan bahan
baku, membagikan tugas kepada bawahan, mengarahkan kegiatan sehari-hari, dan lain
sebagainya, sampai ilmu manajamen tersebut mulai dikembangkan oleh para ahli.
Di awal abad ke-20 seorang industriawan Perancis bernama Henry Fayol mengemukakan
suatu gagasan lima fungsi utama manajemen yaitu diantaranya sebagai berikut ini
merancang, mengorganisasi, memerintah, mengoordinasi, dan mengendalikan. Gagasan
Fayol tersebut kemudian mulai dipakai sebagai kerangka kerja buku ajaran ilmu manajemen
dalam pertengahan tahun 1950 dan terus-menerus berlangsung hingga sekarang.

Ahli sosiologi Jerman Max Weber menguraikan suatu tipe ideal organisasi yang dinamakan
sebagai birokrasi yang berbentuk organisasi yang dicirikan oleh pembagian kerja, hierarki
yang diartikan dengan jelas, peraturan dan ketetapan secara teperinci, dan sejumlah
hubungan yang impersonal. Weber juga mengerti bahwa bentuk “Birokrasi Yang Ideal” itu
tidak ada di dalam realita. Dia hanya mengilustrasikan tipe organisasi tersebut dengan
maksud dan tujuan yang dapat menjadikannya sebagai landasan untuk berteori tentang
bagaimana pekerjaan bisa dikerjakan dalam suatu kelompok besar. Teorinya ini dapat
menjadikan contoh desain struktural bagi banyak organisasi besar sekarang ini.

Perkembangan selanjutnya terjadi di tahun 1940-an saat Patrick Blackett mencetuskan ilmu
riset operasi yang adalah kombinasi dari sebuah teori statistika dengan sebuah teori
mikroekonomi.

Yang terkenal dengan “Sains Manajemen”. Beliau juga mencoba pendekatan sains untuk
mengatasi masalah di dalam manajemen khususnya di bidang logistik dan operasi. Pada
tahun 1946 Peter F. Drucker sering juga disebut sebagai Bapak Ilmu Manajemen melahirkan
salah satu buku paling awal tentang manajemen terapan sebagai berikut yakni “Konsep
Korporasi” (Concept of the Corporation). Buku ini juga muncul atas ide Alfred Sloan
(chairman dari General Motors) yang menugaskan penelitian tentang sebuah organisasi.

D. Sejarah Manajemen Industri


Manajemen industri adalah pengembangan dari bidang manajemen pabrik, keduanya
memiliki kemiripan yaitu memiliki manajemen teknis. Di dalam manajemen industri dapat
menangani berbagai macam pekerjaan seperti pembukuan pabrik.

Dalam sejarah perkembangan manajemen industri itu sendiri dibentuk oleh MIT School of
Management Industry tahun 1952. Lalu pada tahun 1964 berganti nama menjadi MIT Sloan
School of Management. Tujuan dari MIT School of Management Industry adalah untuk
memberikan dan membentuk manajer ideal melalui program manajemen pascasarjananya.
Kemudian program tersebut menjadi referensi bagi lembaga pendidikan bidang manajemen
lainnya di seluruh dunia.
E. Fungsi-fungsi Manajemen

1. Perencanaan (Planning)

Perencanaan adalah aktivitas strategis dengan menyusun hal-hal yang akan dikerjakan


dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan
secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu.

Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan


kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi
tujuan perusahaan.

Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa
perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.

Planning  yang baik harus memiliki tujuan, dibuat secara rasional dan sederhana, memuat
analisis pekerjaan, flkesibel sesuai dengan kondisi, memiliki keseimbangan dan juga mampu
mengefektifkan sumber daya.

Jenjang Planning dari perspektif manajemen sendiri memiliki beberapa  tahapan:

1. Top Level Planning, perencanaan dalam jenjang ini bersifat strategis. memberikan
petunjuk umum, rumusan tujuan, pengambilan keputusan serta memberikan pentunjuk
pola penyelesaian dan sifatnya menyeluruh. top level planning ini penekanannya pada
tujuan jangka panjang organisasi dan tentu saja menjadi tanggungjawab manajemen
puncak.
2. Middle Level Planning, jenjang perencanaan ini sifatnya lebih administratif meliputi
berbagai cara menempuh  tujuan dari sebuah perencanaan dijalankan. tanggungjawab
pada level ini berada pada level mid-management atau manajemen pada tiap divisi.
3. Low Level Planning, perencanaan ini memfokuskan diri dalam menghasilkan sehingga
planing ini mengarah  kepada aktivitas operasional. dan perencanaan ini menjadi
tanggungjawab manajemen pelaksana.

2. Pengorganisasian (Organizing)

Pengorganisasian dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-
kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan
pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang
telah dibagi-bagi tersebut.

Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan,
siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa
yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, dan pada tingkatan mana keputusan harus
diambil.
3. Pengarahan (Actuating)

Pengarahan adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok
berusaha agar dapat mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha.
Dalam proses ini meliputi kegiatan:

1. Membimbing dan memberi motivasi kepada pekerja supaya bisa bekerja secara efektif
dan efisien
2. Memberi tugas serta penjelasan secara rutin tentang pekerjaan
3. Menjelaskan semua kebijakan yang sudah ditetapkan

4. Pengendalian (Controlling)

Evaluasi dilakukan setelah proses kerja dilakukan. Pada proses ini, kinerja dinilai apakah
sesuai dengan planning.  Pada tahap ini manajemen mengevaluasi keberhasilan dan efektifitas
kinerja, melakukan klarifikasi dan koreksi,  dan juga memberikan alternatif solusi masalah
yang terjadi selama proses kerja berlangsung.

Controlling atau fungsi pengawasan bisa berjalan dengan efektif jika hal hal ini diperhatikan:

1. Routing, manajer harus bisa menetapkan cara atau jalur guna bisa mengetahui letak
diaman sesuatu sering terjadi suatu kesalahan
2. Scheduling, manajer harus bisa menetapkan dengan tegas kapan semestinya pengawasan
itu dijalankan. terkadang pengawasan yang dijadwal tidak efisien dalam menemukan
suatu kesalahan, dan sebaliknya yang dilakukan secara mendadak terkadang malah lebih
berguna.
3. Dispatching, manajemen dalam hal ini akan melakukan penyampaian terkait evaluasi
kinerja kepada unit delegasi. pihak manajer akan menyampaikan kesalahan dan solusi
perbaikan.
4. Follow Up, yaitu proses tindak lanjut dan penyampaian informasi. Masalah yang
disampaikan dan didiskusikan selanjutnya ditindak-lanjut sebagai upaya memperbaiki
kesalahan kinerja.
5. Fungsi Pengarahan (Directing)
Fungsi ini merupakan usaha demi terciptanya suasana kerja yang sehat dan dinamis, sehingga
kinerjanya efisien dan lebih efektif

Kegiatan dalam fungsi Pengarahan, diantaranya:

 Membimbing dan memotivasi para pekerja agar bekerja dengan efektif dan efisien.
 Memberi tugas dan penjelasan secara berkala tentang tugasnya.
 Menjelaskan setiap kebijakan yang telah menjadi ketetapan.
6. Fungsi Pengkoordinasian (Coordinating)

Fungsi dari Manajamen pengkoordinasian adalah supaya dapat menjaga agar aktivitas
pada sebuah organisasi tetap terus melaksanakan hubungan dengan baik dengan mitra
dan juga dapat bekerja sama dengan baik. Tidak hanya itu saja, komunikasi juga sangat
diperlukan dalam sebuah proses koordinasi antar lini di dalam organisasi, baik itu dalam
komunikasi formal maupun informal.

7. Fungsi Penempatan (Placement)

Manajer bertugas untuk dapat menempatkan sumber daya yang tersedia sesuai dengan
kebutuhan yang diperlukan. Dengan melaksanakan demikian, maka proses pencapaian
tujuan dapat dilaksanakan dengan lebih efisien dan efektif.

8. Fungsi Pemimpin (Leading)

Ada lima kegiatan yang meliputi pekerjaan leading yaitu:

a) Pengambilan keputusan
b) Diadakannya komunikasi supaya ada rasa saling mengerti antara manajer dengan
bawahan.
c) Memberi inspirasi, semangat, & dorongan terhadap bawahan agar mereka bertindak.
d) Memilih beberapa orang untuk menjadi bagian dari kelompoknya.
e) Memperbaiki sikap-sikap dan pengetahuan bawahan supaya mereka lebih terampil
dalam melakukan usaha agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

9. Fungsi Pengarahan (Directing/Commanding)

Directing atau Commanding ialah sebuah fungsi manajemen yang berkaitan dengan
usaha memberi arahan, saran, instruksi atau perintah kepada bawahan guna melaksanakan
pekerjaan masing-masing, supaya sebuah pekerjaan bisa dilakukan dengan baik dan tepat
tertuju ke tujuan yang telah ditentukan.

10. Fungsi Motivasi (Motivating)

Motivating atau pemotivasian ialah fungsi manajemen yang berupa pemberian inspirasi,
motivasi dan dorongan terhadap pegawai supaya pegawai melakasanakan pekerjaan
dengan suka rela sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh atasan.

11. Fungsi Koordinasi (Coordinating)

Coordinating atau pengkoordinasian ialah fungsi manajemen untuk melaksanakan


berbagai pekerjaan supaya tidak terjadi kericuan, perdebatan, perselisihan, kosongnya
kegiatan, dengan jalan menyatukan, menghubungkan dan menyamakan pekerjaan
bawahan sehingga terjalin kerja sama yang terkonsep dengan baik demi upaya
tercapainya sebuah tujuan organisasi.
12. Fungsi Pelaporan (Reporting)

Reporting merupakan salah satu fungsi manajemen yang berupa laporan perkembangan
atau hasil dari sebuah kegiatan atau pemberian berbagai keterangan mengenai hal yang
berkaitan dengan pekerjaan dan fungsi terhadap pejabat yang lebih tinggi.

Anda mungkin juga menyukai