Anda di halaman 1dari 26

DEFINISI MANAJEMEN

Kata manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno mnagement, yang berarti
seni melaksanakan dan mengatur. Istilah manajemen juga berasal dari kata
management (Bahasa Inggris) yang berasal dari kata to manage yang artinya
mengurus atau tata laksana.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, manajemen adalah proses penggunaan
sumber daya secara efektif untuk mencapai tujuan perusahaan atau organisasi.
Sedangkan menurut kamus Oxford, manajemen adalah pengendalian dan pembuatan
keputusan di perusahaan atau organisasi sejenis. Dalam manajemen harus melibatkan
proses kontrol dalam kegiatan suatu perusahaan atau organisasi serta menuntut
keberanian dan seni mengambil keputusan.
Banyak ahli yang memberikan definisi tentang manajemen, diantaranya:
1. Harold Koontz
Dalam bukunya yang berjudul The Management Theory Jungle
menganggap pengertian manajemen adalah seni menyelesaikan suatu
pekerjaan melalui dan dengan beberapa orang yang tergabung dalam suatu

kelompok yang terorganisir.


Harold Koontz dan Odonnel dalam buku yang berjudul Principles of
Management mengemukakan bahwa manajemen berhubungan dengan
pencapaian suatu tujuan yang dilakukan melalui dan dengan orang lain.

2. George R. Terry
Dalam buku yang berjudul Principles of Management memberikan definisi
manajemen merupakan suatu proses yang membedakan atas perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan, pelaksanaan, dan pengawasan dengan
memanfaatkan ilmu dan seni agar dapat menyelesaikan tujuan yang telah

ditetapkan sebelumnya.
Manajemen adalah pencapaian tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu
dengan mempergunakan kegiatan orang lain.

Manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja yang melibatkan


bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan
organisasional atau maksud-maksud yang nyata.

3. Mary Parker Follet


Manajemen adalah seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
4. James A. F. Stoner
Manajemen merupakan proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan,
dan pengawasan upaya (usaha-usaha) anggota organisasi dan menggunakan
semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
5. H. B. Siswanto
Manajemen adalah seni dan ilmu dalam perencanaan, pengorganisasian,
pemotivasian, dan pengendalian terhadap orang dan mekanisme kerja untuk
mencapai tujuan.
6. Ricky W. Griffin
Manajemen sebagai

sebuah

proses

perencanaan,

pengorganisasian,

pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran


secara efektif dan efisien. Efektif berarti tujuan dapat dicapai sesuai dengan
perencanaan, sementara efisien berarti tugas yang ada dilaksanakan dengan
benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
7. Drs. Oey Liang Lee
Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan,
pengarahan, dan pengawasan dari sumber daya manusia untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.
8. William H. Newman
Manajemen adalah fungsi yang berhubungan dengan memperoleh hasil tertentu
melalui orang lain.
9. Renville Siagian
Manajemen adalah suatu bidang usaha yang bergerak dalam bidang jasa
pelayanan dan dikelola oleh para tenaga ahli terlatih serta berpengalaman.
10. Prof. Eiji Ogawa
Manajemen adalah perencanaan, pengimplementasian, dan pengendalian
kegiatan-kegiatan termasuk sistem pembuatan barang yang dilakukan oleh
organisasi usaha dengan terlebih dahulu telah menetapkan sasaran-sasaran untuk

kerja yang dapat disempurnakan sesuai dengan kondisi lingkungan yang


berubah.
11. Federick Winslow Taylor
Manajemn adalah suatu percobaan yang sungguh-sungguh untuk menghadapi
setiap persoalan yang timbul dalam pimpinan perusahaan atau setiap sistem
kerjasama manusia dengan sikap dan jiwa seorang sarjana dan dengan
menggunakan alat-alat perumusan.
12. Henry Fayol
Manajemen mengandung gagasan 5 fungsi utama,

yaitu

merancang,

mengorganisasi, memerintah, mengkoordinasi, dan mengendalikan.


13. Lyndak F. Urwick
Manajemen adalah

forecasting

(meramalkan),

Planning

Organizing

(perencanaan pengorganisiran), Commanding (memerintahkan), Coordinating


(pengkoordinasian), dan Controlling (pengontrolan).
14. The Liang Gie
Manajemen adalah unsur yang merupakan suatu rangkaian perbuatan yang
menggerakan karyawan-karyawan dan mengarahkan segenap fasilitas kerja agar
tujuan organisasi yang bersangkutan benar-benar tercapai.

15. Dr. Sp. Siagian


Dalam buku Filsafat Administrasi manajemen merupakan kemampuan atau
keterampilan untuk memperoleh suatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan
melalui orang lain.
16. Ordway Tead
Manajemen adalah proses dan kegiatan pelaksanaan usaha memimpin dan
menunjukan arah penyelenggaraan tugas suatu organisasi didalam mewujudkan
tujuan yang telah ditetapkan.
17. Richard L. Daft
Manajemen adalah pencapaian sasaran-sasaran organisasi dengan cara yang
efektif dan efisien melalui perencanaan pengorganisasian, kepemimpinan, dan
pengendalian sumber daya organisasi.
18. Mulayu S. P. Hasibuan

Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya
manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai
satu tujuan.
19. T. Hani Handoko
Manajemen merupakan bekerja dengan orang-orang untuk menentukan,
menginterpretasikan, dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaan
fungsi-fungsi

perencanaan,

pegorganisasian,

penyusunan

personalia,

pengarahan, kepemimpinan, dan pengawasan.


20. Lawrence A. Appley
Manajemen adalah seni pencapaian tujuan yang dilakukan melalui usaha orang
lain.
21. Peter Drucker
Dalam buku The Principles of Management, manajemen adalah organ yang
memiliki banyak tujuan untuk mengelola bisnis serta mengelola manajer dan
juga mengelola pekerja.
22. Hilman
Manajemen adalah fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain
dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan yang sama.

SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU MANAJEMEN


Ajaran manajemen dipelajari dan diajarkan sejak awal abad 20. Namun
sebenarnya kegiatan dan pemikiran manajemen sudah ada bersama dengan sejarah
manusia. Memang banyak kesulitan yang terjadi dalam melacak sejarah manajemen
namun keberadaan ilmu manajemen dipastikan sudah ada dari ribuan tahun yang lalu.
Pada zaman Nabi Musa telah ada pemikiran manajemen. Ini terlihat pada waktu
perjalanan Nabi Musa meninggalkan Mesir menuju Shiftim yang mana jaraknya kurang
lebih 380 mil. Perjalanan itu dilakukan bersama dengan ribuan pengikutnya. Semula
persoalan yang timbul diputuskan oleh Nabi Musa sendiri sehingga selama 39 tahun
perjalanan tersebut hanya mencapai 240 mil saja, kemudian Jethro (mertua Nabi Musa)
memberikan nasehat agar perjalanan lebih cepat dan masalah Nabi Musa menjadi
ringan, maka Nabi Musa mendelegasikan tugas dan wewenang kepada orang-orang
kepercayaannya dengan kelompok-kelompok: 10, 50, 100, 500, dan 1000 orang tiap
4

kelompok. Dengan tugas dan pendelegasian wewenang tersebut, sisa perjalanan dengan
jarak 140 mil dapat diselesaikan hanya dengan waktu 9 bulan.
Tembok besar di Cina, Candi Borobudur di Indonesia, Gereja di Vatikan,
Piramida di Mesir juga menjadi contoh adanya ilmu manajemen pada masa lampau.
Dari beberapa contoh nyata dapat disimpulkan bahwa keberadaan ilmu manajemen
sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu.

EVOLUSI PEMIKIRAN MANAJEMEN


Daniel Wren membagi evolusi pemikiran manajemen menjadi 4 fase, yakni:
1. Pemikiran Awal Manajemen
Sebelum abad ke-20 terjadi 2 peristiwa penting dalam ilmu manajemen.
Peristiwa pertama terjadi pada tahun 1776, ketika Adam Smith menerbitkan
sebuah doktrin ekonomi klasik, The Wealth of Nation. Dalam bukunya itu, ia
mengemukakan keunggulan ekonomis yang akan diperoleh organisasi dari
pembagian kerja (division of labor), yaitu perincian pekerjaan ke dalam tugastugas yang spesifik dan berulang. Dengan menggunakan industri pabrik peniti
sebagai contoh, Smith mengatakan bahwa dengan 10 orang, perusahaan peniti
dapat menghasilkan kurang lebih 48.000 peniti dalam satu hari. Smith
menyimpulkan bahwa pembagian kerja dapat meningkatkan produktivitas
dengan meningkatnya keterampilan dan kecekatan setiap pekerja, menghemat
waktu yang terbuang dalam pergantian tugas, dan menciptakan mesin serta
penemuan lain yang dapat menghemat tenaga kerja.
Peristiwa penting kedua yang mempengaruhi perkembangan ilmu manajemen
adalah Revolusi Industri di Inggris. Revolusi Industri menandai dimulainya
penggunaan mesin, menggantikan tenaga manusia yang berakibat pada
pindahnya kegiatan produksi dari rumah-rumah menuju tempat khusus yang
dinamakan

pabrik.

Perpindahan

ini

mengakibatkan

manajer-manajer

membutuhkan teori yang dapat membantu mereka meramalkan permintaan,


memastikan cukupnya persediaan bahan baku, memberikan tugas kepada
bawahan, mengarahkan kegiatan sehari-hari, dan lain-lain sehingga ilmu
manajemen mulai dikembangkan oleh para ahli.
5

2. Manajemen di Era Manajemen Ilmiah


Era ini ditandai dengan berkembangnya perkembangan ilmu manajemen dari
kalangan insinyur, seperti Henry Towne, Frederick Winslow Taylor, Frederick A.
Halsey, dan Harrington Emerson.
Manajemen ilmiah atau dalam bahasa Inggris disebut scientific management,
dipopulerkan oleh Frederick Winslow Taylor dalam bukunya yang berjudul
Principles of Scientific Management pada tahun 1911. Dalam bukunya itu,
Taylor mendeskripsikan manajemen ilmiah adalah penggunaan metode ilmiah
untuk menentukan cara terbaik dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.
Beberapa penulis seperti, Stephen Robbins menganggap tahun terbitnya buku ini
sebagai tahun lahirnya teori manajamen modern.
Henry Gantt yang pernah bekerja bersama Taylor di Midvale Steel Company
menggagas ide bahwa seharusnya seorang mandor mampu memberi pendidikan
kepada karyawannya untuk bersifat rajin (industrious) dan kooperatif. Ia juga
mendesain sebuah grafik untuk membantu manajemen dalam merancang dan
mengontrol pekerjaan, grafik ini disebut sebagai Gantt chart.
Manajemen ilmiah kemudian dikembangkan lebih jauh oleh pasangan suami
istri, Frank dan Lillian Gilbreth. Keluarga Gilbreth berhasil menciptakan
micromotion yang dapat mencatat setiap gerakan yang dilakukan oleh pekerja
dan lamanya waktu yang dihabiskan untuk melakukan setiap gerakan tersebut.
Era ini juga ditandai dengan hadirnya teori administratif, yaitu teori mengenai
apa yang dilakukan oleh para manajer dan bagaimana cara membentuk praktik
manajemen yang baik.
Pada awal abad ke-20, seorang industriawan Perancis bernama Henry Fayol
mengajukan gagasan 5 fungsi utama manajemen, diantaranya merancang,
mengorganisasi, memerintah, mengoordinasi, dan mengendalikan. Gagasan
Fayol itu kemudian mulai digunakan sebagai kerangka kerja buku ajar ilmu
manajemen pada pertengahan tahun 1950 dan terus berlangsung hingga
sekarang. Selain itu, Henry Fayol juga menggagas 14 prinsip manajemen yang
merupakan dasar-dasar dan nilai yang menjadi inti dari keberhasilan sebuah
manajemen.

Sumbangan penting lainnya datang dari ahli sosiologi Jerman, Max Weber.
Weber menggambarkan suatu tipe ideal organisasi yang disebut sebagai
birokrasi. Bentuk organisasi yang dicirikan oleh pembagian kerja, hierarki yang
didefinisikan dengan jelas, peraturan dan ketetapan yang rinci, serta sejumlah
hubungan yang impersonal. Namun Weber menyadari bahwa bentuk birokrasi
yang ideal itu tidak ada dalam realita. Ia menggambarkan tipe organisasi tersebut
dengan maksud menjadikannya sebagai landasan untuk berteori tentang
bagaimana pekerjaan dapat dilakukan dalam kelompok besar. Teori tersebut
menjadi contoh desain struktural bagi banyak organisasi besar sekarang ini.
Perkembangan selanjutnya terjadi pada tahun 1940-an ketika Patrick Blackett
melahirkan ilmu riset operasi yang merupakan kombinasi dari teori statistika
dengan teori mikroekonomi. Riset operasi dikenal dengan Sains Manajemen.
Mencoba pendekatan dengan sains untuk menyelesaikan masalah dalam
manajemen khususnya di bidang logistik dan operasi. Pada tahun 1946, Peter F.
Drucker menerbitkan salah satu buku paling awal tentang manajemen terapan:
Konsep Korporasi (Concept of the Corporation). Buku ini muncul atas ide
Alfred Sloan (chairman dari General Motors) yan menugaskan penelitian
tentang organisasi.
3. Manajemen di Era Manusia Sosial
Era manusia sosial ditandai dengan lahirnya mahzab perilaku (behavior school)
dalam pemikiran manajemen di akhir era manajemen ilmiah. Mahzab perilaku
tidak mendapatkan pengakuan luas sampai tahun 1930-an. Katalis utama dari
kelahiran mahzab perilaku adalah serangkaian studi penelitian yang dikenal
sebagai eksperimen Hawthrone.
Eksperimen Hawthrone dilakukan pada tahun 1920-an di pabrik Hawthrone
milik Western Electric Company Works di Cicero, Illenois. Kajian ini awalnya
bertujuan mempelajari pengaruh berbagai macam tingkat penerangan lampu
terhadap produktivitas kerja. Hasil kajian mengindikasikan bahwa ternyata
insentif seperti jabatan, lama jam kerja, periode istirahat, maupun upah lebih
sedikit pengaruhnya terhadap output pekerja dibandingkan dengan tekanan
kelompok, penerimaan kelompok, serta rasa aman yang menyertainya. Peneliti

menyimpulkan bahwa norma-norma sosial atau standar kelompok merupakan


penentu utama perilaku kerja individu.
Kontribusi lainnya datang dari Mary Parker Follet. Follet (1868-1933) yang
mendapatkan pendidikan di bidang filosofi dan ilmu poltik menjadi terkenal
setelah menerbitkan buku berjudul Creative Experience pada tahun 1924. Follet
mengajukan suatu filosofi bisnis yang mengutamakan integrasi sebagai cara
untuk mengurangi konflik tanpa kompromi atau dominasi. Follet juga percaya
bahwa tugas seorang pemimpin adalah untuk menentukan tuuan organisasi dan
mengintegrasikannya dengan tujuan individu dan tujuan kelompok. Dengan kata
lain, ia berpikir bahwa organisasi harus didasarkan pada etika kelompok
daripada individualisme. Dengan demikian, manajer dan karyawan seharusnya
memandang diri mereka sebagai mitra bukan lawan.
Pada tahun 1938, Chester Barnard (1886-1961) menulis buku berjudul The
Function of the Executive yang menggambarkan sebuah teori organisasi dalam
rangka untuk merangsang orang lain memeriksa sifat sistem koperasi. Melihat
perbedaan antara motif pribadi dan organisasi, Barnard menjelaskan dikotonomi
efektif-efisien.
Menurut Barnard, efektivitas berkaitan dnegan pencapaian tujuan dan efisiensi
adalah sejauh mana motif-motif individu dapat terpuaskan. Ia memandang
oorganisasi formal sebagai sistem terpadu dimana kerjasama, tujuan bersama,
dan komunikasi formal merupakan elemen universal, sementara pada organisasi
informal, komunikasi, kekompakan, dan pemeliharaan perasaan harga diri lebih
diutamakan. Barnard juga mengembangkan teori penerimaan otoritas
didasarka pada gagasan bahwa atasan hanya memiliki wewenang jika bawahan
menerima otoritas itu.
4. Manajemen di Era Modern
Era modern ditandai dengan hadirnya konsep manajemen kualitas total (total
quality management) di abad ke-20 yang diperkenalkan oleh beberapa guru
manajemen, yang paling terkenal diantaranya W. Edwards Deming dan Joseph
Juran.
Deming, orang Amerika, dianggap sebagai Bapak Kontrol Kualitas di Jepang.
Deming berpendapat bahwa kebanyakan permasalahan dalam kualitas bukan

berasal dari kesalahan pekerja, melaikan sistemnya. Ia menekankan pentingnya


meningkatkan kualitas dengan mengajukan teori 5 langkah reaksi berantai. Ia
berpendapat bila kualitas dapat ditingkatkan maka;
biaya akan berkurang karena berkurangnya biaya perbaikan, sedikitnya
kesalahan, minimya penundaan, dan pemanfaatan yang lebih baik atas

waktu dan material,


produktivitas meningkat,
market share meningkat karena peningkatan kualitas dan harga,
profitabilitas perusahaan meningkat sehingga dapat bertahan dalam

bisnis,
jumlah pekerja meningkat.

MANAJEMEN SEBAGAI ILMU


Bersifat interdisipliner yang mana mempergunakan bantuan dari ilmu-ilmu
sosial, filsafat, dan matematika. Penyelesaian masalah menggunakan logika, sifatnya
sistematis, dan logis, serta kemampuan menyelesaikan masalah. Misalnya untuk
mengambil kebijakan-kebijakan dengan tim kerja atau saling melengkapi. Dalam hal ini
membutuhkan pengetahuan secara ktitis untuk mengambil keputusan dan harus
dianalisis dari segala aspek dan komperehensif sesuai apa yang dikerjakan.

MANAJEMEN SEBAGAI SENI


Manajemen sebagai suatu seni, disini memandang bahwa di dalam mencapai
suatu tujuan diperlukan kerja sama dengan orang lain. Intinya bagaimana cara
memerintahkan pada orang lain agar mau bekerja sama. Pada hakikatnya kegiatan
manusia pada umumnya adalah managing (mengatur) untuk mengatur disini diperlukan
suatu seni, bagaimana orang lain memerlukan pekerjaan untuk mencapai tujuan
beersama. Seni dalam manajemen yaitu membentuk manusia menjadi lebih efektif dari
yang sudah dan sedang mereka lakukan tanpa anda. Dimana keputusan dibuat,
permasalahan terselesaikan menggunakan pengalaman dan interesting yang ada dalam
mempengaruhi orang lain. Serta membutuhkan kemampuan konseptual yang jelas agar
program berjalan lancar.

HAKIKAT MANAJEMEN
Definisi yang paling sederhana sekaligus paling klasik tentang manajemen
bahwa manajemen adalah seni memperoleh hasil melalui berbagai kegiatan yang
dilakukan oleh orang lain. Definisi yang sangat sederhana tersebut memberikan
petunjuk bahwa manajemen dapat disoroti dari paling sedikit 4 sudut pandang,
diantaranya:
1. Bagaimanapun hasil dari keberhasilan para ilmuan mengembangkan teori
tentang manajemen yang antara lain berakibat pada pengakuan bahwa
manajemen merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan sosial, penerapan
berbagai teori manajemen tetap berdasarkan pada pendekatan yang situasional.
Artinya, penerapan berbagai teori tersebut masih harus dibarengi oleh seni
menggerakkan orang lain agar mau dan mampu berkarya demi kepentingan
organisasi.
2. Manajemen selalu berkaitan dengan kehidupan organisasional ketika terdapat
sekelompok orang yang menduduki berbagai tingkat kepemimpinan dan
kelompok orang lain yang tanggung jawab utamanya adalah menyelenggarakan
berbagai kegiatan operasional. Pandangan ini sangat mendasar karena
keberhasilan seseorang yang menduduki jabatan tidak lagi diukur dari
keterampilannya menyelenggarakan kegiatan operasional, melainkan dari
kemahiran dan kemampuannya menggerakkan orang lain dalam organisasi.
3. Keberhasilan organisasi sesungguhnya merupakan gabungan antara kemahiran
manajerial dan keterampilan teknis para pelaksana kegiatan operasional.
4. Kedua kelompok utama dalam orgaisasi, yaitu kelompok manajerial dan
kelompok pelaksana mempunyai bidang tanggung jawab masing-masing secara
konseptual dan teoritikal dapat dipisahkan. Akan tetapi, hal itu secara

10

operasional menyatu dalam berbagai tindakan nyata dalam rangka pencapaian


tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

FUNGSI MANAJEMEN
Fungsi manajemen merupakan elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan
melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam
melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan.
Fungsi manajemen menurut beberapa penulis, antara lain:

Ernest Dale
Planning, Organizing, Staffing, Directing, Innovating, Representing, dan
Controlling.
Oey Liang Lee
Planning, Organizing, Directing, Coordinating, Controlling.
James Stonner
Planning, Organizing, Leading, Controlling.
Henry Fayol
Planning, Organizing, Commanding, Coordinating, Controlling.
Lindal F. Urwich
Forecasting, Planning, Organizing, Commanding, Coordinating, Controlling.
Dr. SP. Siagian
Planning, Organizing, Motivating, Controlling.
Prayudi Atmosudirjo
Planning, Organizing, Directing/Actuating, Controlling.
DR. Winardi SE
Planning, Organizing, Coordinating, Actuating, Leading, Communicating,
Controlling.
The Liang Gie
Planning, Decision

Making,

Directing,

Coordinating,

Controlling,

Improving.

Pada hakikatnya fungsi-fungsi menurut para penulis dapat dikombinasikan menjadi 10


fungsi, yaitu:

11

1. Forecasting (peramalan)
Forecasting adalah kegiatan meramalkan, memproyeksikan, atau mengadakan
taksiran terhadap berbagai kemungkinan yang akan terjadi sebelum suatu
rencana yang lebih pasti dapat dilakukan.
2. Planning (perencanaan termasuk Budgeting)
Planning ialah penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai suatu hasil yang
diinginkan. Pada hakekatnya, perencanaan merupakan proses pengambilan
keputusan yang merupakan dasar bagi kegiatan-kegiatan atau tindakan-tindakan
ekonomis dan efektif pada waktu yang akan datang. Proses ini memerlukan
pemikiran tentang apa yang perlu dikerjakan, bagaimana dan dimana suatu
kegiatan perlu dilakukan serta siapa yang bertanggung jawab terhadap
pelaksanaannya.
3. Organizing (pengorganisasian)
Organizing adalah keseluruhan aktivitas manajemen dalam mengelompokkan
orang-orang serta penetapan tugas, fungsi, wewenang, serta tanggung jawab
masing-masing dengan tujuan terciptanya aktivitas-aktivitas yang berdaya guna
dan berhasil guna dalam mecapai tujuan yang jelas ditentukan terlebih dahulu.
4. Staffing
Staffing merupakan salah satu fungsi manajemen berupa penyusunan personalia
pada sesuatu organisasi sejak dari merekrut tenaga kerja, pengembangannya
sampai dengan usaha agar setiap petugas memberi daya guna maksimal kepada
organisasi.
5. Directing/Commanding (pengarahan)
Directing atau Commanding berfungsi untuk mengkoordinasi kegiatan berbagai
unsur organisasi agar dapat efektif tertuju pada realisasi tujuan yang ditetapkan
sebelumnya.
6. Leading
Pekerjaan leading meliputi 5 macam kegiatan, yakni:
Mengambil keputusan
Mengadakan komunikasi agar ada bahasa yang sama antara manajer dan

bawahan
Memberi semangat inspirasi dan dorongan kepada bawahan supaya mereka

bertindak
Memilih orang-orang menjadi anggota kelompoknya

12

Memperbaiki pengetahuan dan sikap-sikap bawahan agar mereka terampil


dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan

7. Coordinating (koordinasi)
Coordinasi berfugsi untuk melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi
kekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan dengan jalan menghubungkan,
menyatukan, dan menyelaraskan pekerjaan bawahan. Suatu usaha yang
terkoordinir ialah dimana kegiatan karyawan sangat harmonis, terarah, dan
diintegrasikan menuju tujuan bersama sehingga diperoleh kesatuan bertindak
dalam usaha mencapai tujuan organisasi.
8. Motivating (motivasi)
Motivating mempunyai fungsi berupa pemberian inspirasi, semangat, dan
dorongan kepada bawahan agar bawahan melakukan kegiatan secara sukarela
sesuai apa yang dikehendaki oleh atasannya.
9. Controlling (pengawasan)
Controling berfungsi mengadakan penilaian dan bila perlu mengadakan koreksi
sehingga apa yang dilakukan bawahan dapat diarahkan kejalan yang benar
dengan maksud tercapai tujuan yang sudah digariskan semula.
10. Reporting (pelaporan)
Reporting merupakan salah satu dari fungsi manajemen berupa penyampaian
perkembangan atau hasil kegiatan atau pemberian keterangan mengenai segala
hal yang berkaitan dengan tugas dan fungsi-fungsi kepada pejabat yang lebih
tinggi baik secara lisan maupun tertulis sehingga yang menerima laporan dapat
memperoleh gambaran tentang pelaksanaan tugas orang yang memberi laporan.

INTI MANAJEMEN
Ada 3 hal pokok dalam manajemen yang merupakan inti dari tujuan yang ingin
dicapai, yaitu pengendalian mutu, pengendalian biaya, dan pengendalian waktu. Dalam
perencanaan ketiga hal pokok tersebut harus benar-benar diperhatikan dan dibuat
seefektif dan seefisien mungkin namun harus tetap realistis dan tidak mengada-ada.
Biaya dan waktu peyelesaian proyek yang kita tetapkan harus mencerminkan mutu yang
ingin kita capai, semakin realistis suatu target yang kita tetapkan maka semakin mudah
pengaplikasian dan pelaksanaan proyek tersebut.

13

Penentuan besarnya biaya memang harus seketat mungkin karena kita berlomba
dengan para kompetitor yang selalu membayangi setiap planning yang kita buat. Survey
pasar yang terus menerus dilakukan akan membantu kita membuat perencanaan biaya
yang seobyektif mungkin sehingga kita dapat bersaing dengan baik dan terhindar dari
resiko kehilangan profit.
Seorang estimator yang baik juga harus pandai menentukan waktu pelaksanaan
proyek yang tidak mengada-ada. Pengalaman kerja sangat menentukan keahlian dalam
merencanakan time schedule yang memang bisa diterapkan di lapangan. Penentuan
titik-titik kritis pekerjaan akan sangat berpengaruh terhadap lamanya penyelesaian suatu
proyek, dimana jalur kritis ini harus benar-benar mendapat perhatian ekstra dari seorang
perencana.
Namun diatas itu semua, hasil akhir yang diharapkan oleh suatu proyek adalah
tercapainya target mutu yang telah ditetapkan. Proyek dengan mutu yang baik tapi
dengan biaya yang mahal adalah hal yang sudah biasa. Yang diharapkan dari seorang
project manager adalah dapat menghasilkan proyek dengan mutu yang baik sekaligus
dengan biaya dan waktu yang bisa bersaing dengan kompetitor lain.

SARANA MANAJEMEN
Untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan diperlukan alat atau sarana (tools).
Tools merupakan syarat suatu usaha untuk mencapai hasil yang telah ditetapkan. Tools
tersebut dikenal dengan 6M+I, yakni Man, Money, Material, Machine, Method, dan
Market, serta Information.
1. Man (manusia)
Dalam pendekatan ekonomi, sumber daya manusia adalah salah satu faktor
produksi selain tanah, modal, dan keterampilan. Pandangan yang menyamakan
manusia dengan faktor-faktor produksi lainnya dianggap tidak tepat baik dilihat
dari konsepsi, filsafat, maupun moral. Manusia merupakan unsur manajemen
yang penting dalam mencapai tujuan perusahaan.

14

2. Money (uang)
Uang selalu dibutuhkan dalam perusahaan, mulai dari pendirian perusahaan
hingga pengurusan perizinan pembangunan gedung kantor, pabrik, peralatan
modal, pembayaran tenaga kerja, pembelian bahan mentah, dan transportasi.
Para pemilik modal menyisihkan sebagian dari kekayaannya untuk digunakan
sebagai modal dalam kegiatan produksi. Dengan demikian, uang merupakan
salah satu unsur penting dalam melakukan produksi.
3. Material (bahaan baku)
Perusahaan umumnya tidak menghasilkan sendiri bahan mentah yang
dibutuhkan tersebut, melainkan membeli dari pihak lain. Untuk itu, manajer
perusahaan berusaha untuk memperoleh bahan mentah dengan harga yang
paling murah, dengan menggunakan cara pengangkutan yang murah dan aman.
Di samping itu, bahan mentah tersebut akan diproses sedemikian rupa sehingga
dapat dicapai hasil secara efisien.
4. Machine (mesin)
Mesin mulai memegang peranan penting dalam proses produksi setelah
terjadinya revolusi industri dengan ditemukannya mesin uap sehingga banyak
pekerjaan manusia yang digantikan oleh mesin. Perkembangan teknologi yang
begitu pesat, menyebabkan penggunaan mesin semakin menonjol. Hal ini karena
banyaknya mesin-mesin baru yang ditemukan oleh para ahli sehingga
memungkinkan peningkatan dalam produksi.
5. Method (metode)
Metode kerja sangat dibutuhkan agar mekanisme kerja berjalan efektif dan
efisien. Metode kerja yang sesuai dengan kebutuhan organisasi, baik yang
menyangkut proses produksi maupun administrasi tidak terjadi begitu saja
melainkan memerlukan waktu yang lama. Bahkan sering terjadi, untuk
memperoleh metode kerja yang sesuai dengan kebutuhan organisasi, pimpinan
perusahaan meminta bantuan ahli. Hal ini dilakukan karena penciptaan metode
kerja, mekanisme kerja, serta prosedur kerja sangat besar manfaatnya.
6. Market (pasar)
Pasar merupakan tempat kita memasarkan produk yang telah diproduksi. Pasar
sangat dibutuhkan dalam suatu perusahaan. Pasar itu berupa masyarakat
(pelanggan) itu sendiri. Tanpa adanya pasar, suatu perusahaan akan mengalami

15

kebangkrutan. Jadi perusahaan seharusnya memikirkan manajemen pasar


(pemasaran) dengan baik. Dengan manajemen pasar (pemasaran) yang baik
(juga didukung oleh pasar yang tepat) distribusi produk dapat berjalan dengan
lancar dan sesuai dengan apa yang diharakan.

7. Information (informasi)
Tentu saja informasi sangat dibutuhkan dalam suatu perusahaan. Informasi
tentang apa yang sedang populer, apa yang sedang disukai, apa yang sedang
terjadi di masyarakat, dan sebagainya. Manajemen informasi sangat penting juga
dalam menganalisis produk yang telah dan akan dipasarkan.

PRINSIP MANAJEMEN
Henry Fayol dikenal sebagai pelopor manajemen modern. Banyak pendapatnya
menjadi dasar dari praktik manajemen sampai sekarang. Salah satunya adalah prinsipprinsip manajemen yang terdiri dari 14 prinsip, yaitu sebagai berikut:
1. Pembagian kerja (disvision of work)
Pembagian kerja harus dipikirkan agar mengarah pada spesialisasi. Semakin
seseorang

terspesialisasi,

semakin

efisien

dan

efektif

orang

tersebut

melaksanakan pekerjaan.
2. Wewenang dan tanggung jawab (authory and responsibility)
Dalam pelaksanaan tugas, manajer harus memberi perintah kepada bawahan
untuk menyelesaikan pekerjaan. Meskipun manajer memiliki otoritas untuk
memerintah, ia tidak akan selalu mendapat respon yang positif dari bawahannya.
Hal ini dapat terjadi jika ia tidak memiliki otoritas pribadi, misalnya keahlian
yang sesuai.
3. Disiplin (discipline)
Anggota organisasi harus patuh pada aturan dan kesepakatan yang menjadi
rambu-rambu organisasi. Menurut Henry Fayol, disiplin merupakan hasil
16

kepemimpinan yang baik di semua jenjang organisasi. Contohnya, setiap tahun


diberikan penghargaan pada pegawai yang selalu hadir tepat waktu dan memberi
teguran kepada pegawai yang bermalas-malasan.
4. Kesatuan perintah (unity of command)
Setiap karyawan hanya mendapat satu perintah untuk suatu pekerjaan. Henry
Fayol mengatakan jika seorang karyawan harus bertanggung jawab kepada
beberapa atasan akan dapat mengakibatkan petunjuk yang bertentangan dan
otoritas yang membingungkan.
5. Kesatuan pengarahan (unity of direct)
Kegiatan-kegiatan dalam organisasi yang mempunyai tujuan sama sebaiknya
ditangani seorang manajer dengan satu perencanaan saja. Sebaiknya, pada suatu
perusahaan jangan sampai satu pekerjaan ditangani oleh dua orang karena bisa
mengakibatkan kesimpangsiuran.
6. Mengutamakan kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi (subordination
of individual interests to the common good)
Pada setiap organisasi, kepentingan organisasi secara keseluruhan harus lebih
penting dibanding kepentingan perorangan.
7. Pembayaran upah yang adil (renumeration)
Pemberian balas jasa harus adil, baik untuk karyawan maupun untuk perusahaan.
8. Pemusatan atau Sentralisasi (centralization)
Pengambilan keputusan yang banyak menggunakan pertimbangan atasan disebut
sentralisasi. Sebaliknya, pengambilan keputusan dengan menampung aspirasi
bawahan disebut desentralisasi. Henry Fayol percaya bahwa manajer harus
memikul tanggung jawab terakhir, tetapi ia harus memberi otoritas yang cukup
agar bawahan dapat mengembangkan diri. Namun, yang terpenting adalah
menentukan jenjang sentralisasi atau desentralisasi yang terbaik.
9. Jenjang jabatan (the hierarchy)
Jenjang jabatan dalam suatu organisasi sering digambarkan dengan garis-garis
yang rapi dalam bagan organisasi. Bagan ini menunjukkan kedudukan manajer
dari puncak sampai ke jenjang bawah.
10. Tata tertib (order)
Sarana dan manusia harus berada di tempat yang tepat dan pada waktu yang
tepat. Khususnya manusia. Manusia harus berada pada pekerjaan yang cocok
baginya.

17

11. Keadilan (equity)


Para manajer harus bersahabat dan adil terhadap semua bawahannya.

12. Kestabilan staff (stability of staff)


Perputaran karyawan yang terlalu sering tidak baik bagi kelancaran kegiatan
perusahaan.
13. Inisiatif (initiative)
Bawahan harus diberi kebebasan untuk membuat dan menjalankan rencananya,
walaupun bisa saja ada kesalahan.
14. Semangat kesatuan (esprits de corps)
Menggalakkan semangat kerja sama kelompok dapat menibulkan rasa bersatu.
Menutut Henry Fayol, faktor sekecil apapun dapat membantu menumbuhkan
semangat. Ia menyarankan untuk lebih menggunakan komunikasi lisan daripada
tertulis atau komunikasi formal sepanjang hal itu memungkinkan.

TUJUAN MEMPELAJARI MANAJEMEN


1. Melaksanakan dan mengevaluasi strategi yang kita pilih secara efektif dan
efisien.
2. Mengevaluasi kinerja, meninjau, dan mengkaji ulang situasi serta melakukan
berbagai penyesuaian dan koreksi jika terdapat penyimpangan di dalam
pelaksanaan strategi.
3. Senantiasa memperbaharui strategi yang kita rumuskan agar sesuai dengan
perkembangan lingkungan eksternal.
4. Senantiasa meninjau kembali kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman
peluang yang ada.
5. Senantiasa melakukan inovasi atas kegiatan sehingga kita hidup kita lebih
teratur.

MANFAAT MEMPELAJARI MANAJEMEN

18

1. Membantu kita membuat strategi yang lebih baik dengan menggunakan


pendekatan yang lebih sistematis, logis, rasional pada pilihan strategis.
2. Merupakan sebuah proses bukan keputusan atau dokumen. Tujuan utama dari
proses adalah mencapai pengertian dan komitmen dari apa yang kita rencanakan.
3. Proses

yang

kita

laksanakan

menyediakan

pemberdayaan

individual.

Pemberdayaan adalah tindakan memperkuat pengertian diri sendiri mengenai


efektivitas dengan mendorong dan menghargai usaha kita untuk berpartisipasi
dalam pengambilan keputusan dan latihan inisiatif serta imajinasi.
4. Meningkatkan kesadaran kita akan ancaman eksternal sehingga kita akan
terbiasa mempersiapkan rencana lain atas kejadian yang tidak diinginkan dari
faktor luar.
5. Kita dapat mengetahui dengan lebih baik mengenai strategi pesaing sehingga
kita akan lebih mudah menghadapinya.
6. Berkurangnya

penolakan

kita

terhadap

perubahan

karena

kita

telah

mempersiapkan rencana atas perubahan tersebut.


7. Memungkinkan kita untuk identifikasi, penentuan prioritas, dan eksploitasi
peluang yang terbaik atas permasalahan dan pilihan keputusan.
8. Kita dapat merepresentasikan kerangka kerja untuk aktivitas kontrol dalam
kehidupan sehari-hari dengan lebih baik yang dapat mengatur rencana kegiatan
kita.
9. Memungkinkan alokasi sumber daya dan waktu yang lebih sedikit bagi kita
untuk mengoreksi keputusan yang salah atau tidak terencana.
10. Menciptakan kerangka kerja komunikasi internal dengan orang lain.
11. Membantu mengintegrasikan perilaku individu kita kedalam kelompok atau
golongan.
12. Mendorong pemikiran ke masa depan, sebab dengan mempelajari manajemen
kita telah belajar menganalisa rencana.
13. Menjadikan kita kooperatif, terintegrasi, dan antusias untuk menghadapi
masalah dan peluang.
14. Mendorong terciptanya sikap positif akan perubahan dalam diri kita

19

15. Memberikan tingkat kedisiplinan dan formalitas kepada manajemen kegiatan


kita.

DAFTAR PUSTAKA
Artikelnusa.
2013.
Pengertian
http://artikelnusa.blogspot.com/2013/06/manajemen.html
September 2014

diakses

Manajemen.
pada
13

Assaqaf, Japar Sadiq. 2013. Presentasi Fungsi-fungsi dan Tingkatan Manajemen.


http://www.academia.edu/4774186/Presentasi_Fungsifungsi_dan_Tingkatan_Manajemen diakses pada 13 September 2014
Belajarmanajemen.
2014.
Prinsip
dan
Unsur
Manajemen.
http://belajarmanagement1.wordpress.com/prinsip-dan-unsur-manajemen/ diakses
pada 16 September 2014

20

Bintangkecil.
2012.
Manfaat
dan
Tujuan
Manajemen.
http://bintangkecil44.blogspot.com/2012/10/manfaat-dan-tujuan-manajemen.html
diakses pada 17 September 2014
Eka. 2008. Inti Manajemen. http://blogbisnis-ku.blogspot.com/2008/10/intimanajemen.html diakses pada 16 September 2014
Javierra,
Sesilia.
2013.
Unsur
Manajemen.
http://closetonatura.wordpress.com/manajemen-plh/unsur-manajemen/ diakses pada
16 September 2014
Rachmah,
Yenny
Aulia.
2013.
Pengantar
Ilmu
Manajemen.
http://www.academia.edu/3502506/Pengantar_Ilmu_Manajemen diakses pada 16
September 2014
Rohma, Yolanda Nur. 2013. Pengertian Manajemen dan Manajer.
http://www.academia.edu/5415980/Pengertian_Manajemen_Management_dan_Ma
najer_Manager_ diakses pada 13 September 2014
Utari,
Niken.
2013.
Sejarah
Perkembangan
Manajemen.
http://www.slideshare.net/NikenUtariWidyasari/presentasi-sejarah-perkembanganmana diakses pada 16 September 2014
Wikipedia. 2014. Manajemen. http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen diakses pada
13 September 2014

PERTANYAAN
1. Apa yang dimaksud dengan fungsi manajemen? Sebutkan dan jelaskan 4 fungsi
manajemen!
Jawab: Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan
melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam
melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan.
4 fungsi manajemen diantaranya:

Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan


sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk melakukan tujuan
21

perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu.
Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan
dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan
untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting
dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya

tidak dapat berjalan.


Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan
besar

menjadi

kegiatan-kegiatan

yang

lebih

kecil.

Pengorganisasian

mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang


yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi
tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa
yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugastugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas

tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus diambil.


Pengarahan (directing) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua
anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan

manajerial dan usaha.


Pengevaluasian (evaluating) adalah proses pengawasan dan pengendalian
performa perusahaan untuk memastikan bahwa jalannya perusahaan sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan, seorang manajer dituntut untuk
menemukan masalah yang ada dalam operasional perusahaan, kemudian
memecahkannya sebelum masalah itu menjadi semakin besar.

2. Apa yang dimaksud dengan manajemen?


Jawab: Manajemen adalah suatu proses yang terdiri dari rangkaian kegiatan, seperti
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian atau pengawasan
yang dilakukan untuk menentukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan
melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya.
3. Tools merupakan syarat suatu usaha untuk mencapai hasil yang ditetapkan. Tools
tersebut dikenal dengan 6M, jelaskan masing-masing tools tersebut, yaitu man,
money, materials, machines, method, dan markets!
Jawab: Tools yang dikenal dengan 6M, diantaranya:

Man merujuk pada sumber daya manusia yang dimiliki oleh organisasi. Dalam
manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan. Manusia yang
22

membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai
tujuan. Tanpa ada manusia tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia
adalah makhluk kerja. Oleh karena itu, manajemen timbul karena adanya orang

orang yang bekerja sama utuk mencapai tujuan.


Money atau uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang
merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar kecilnya hasil kegiatan
dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam perusahaan. Oleh karena itu,
uang merupakan alat (tools) yang penting untuk mencapai tujuan karena segala
sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan berhubungan dengan
berapa uang yang harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat
yang dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa hasil yang akan dicapai dari suatu

organisasi.
Materials terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi. Dalam
dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli
dalam bidangnya juga harus dapat menggunakan bahan atau materi-materi
sebagai salah satu sarana. Sebab materi dan manusia tidak dapat dipisahkan,

tanpa materi tidak akan tercapai hasil yang dikehendaki.


Machines atau mesin digunakan untuk memberi kemudahan atau menghasilkan

keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efisiensi kerja.


Method atau metode adalah suatu tata cara kerja yang memperlancar jalannya
pekerjaan manajer. Sebuah metode dapat dinyatakan sebagai penetapan cara
pelaksanaan kerja suatu tugas dengan memberikan berbagai pertimbanganpertimbangan kepada sasaran, fasilitas-fasilitas yang tersedia dan penggunaan
waktu, serta uang dan kegiatan usaha. Perlu diingat meskipun metode baik,
sedangkan orang yang melaksanakannya tidak mengerti atau tidak mempunyai
pengalaman maka hasilnya tidak akan memuaskan. Dengan demikian, peranan

utama dalam manajemen tetap manusianya sendiri.


Markets atau pasar adalah tempat dimana organisasi menyebarluaskan
(memasarkan) produknya. Memasarkan produk sudah barang tentu sangat
penting sebab bila barang yang diproduksi tidak laku, maka proses produksi
barang akan terhenti. Artinya, proses kerja tidak akan berlangsung. Oleh sebab
itu, penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil produksi merupakan faktor
menentukan dalam perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai maka kualitas dan

23

harga barang harus sesuai dengan selera konsumen dan day abeli (kemampuan)
konsumen.
4. Apa yang dimaksud dengan unsur manajemen? Sesuai pengertian manajemen
sebutkan unsur-unsur manajemen tersebut!
Jawab: Unsur manajemen adalah sesuatu yang menjadi bagian mutlak sebagai
pembentuk manajemen. Sesuai dengan pengertian manajemen, maka unsur-unsur
manajemen meliputi:

Manusia (manusia pemimpin, manusia pelaksana, dan atau manusia objek

pelaksana).
Tujuan yang hendak dicapai sebagai pemegangan titik pengarahan.
Wadah yakni badan atau organisasi sebagai tempat orang-orang melakukan kerja

sama.
Alat atau sarana mencapai tujuan.
Kegiatan atau aktivitas, seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dll.

5. Sebutkan beberapa pengertian manajemen menurut para ahli!


Jawab: Pengertian manajemen menurut para ahli adalah sebagai berikut:

Menurut Horold Koontz dan Cyril Odonnel:


Manajemen adalah usaha untuk mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan
orang lain.
Menurut R. Terry:
Manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri dari tindakan-tindakan
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian yang dilakukan
untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditentukan melalui

pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya.


Menurut James A. F. Stoner:
Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan,
dan pengendalian upaya dari anggota organisasi serta penggunaan semua
sumberdaya yang ada pada organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang

telah ditetapkan sebelumnya.


Menurut Lawrence A. Appley:
Manajemen adalah seni pencapaian tujuan yang dilakukan melalui usaha orang

lain.
Menurut Drs. Oey Liang Lee:
Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan pengorganisasian, penyusunan,
pengarahan, dan pengawasan daripada sumberdaya manusia untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
24

Menurut Mary Parker Follet:


Manajemen adalah suatu seni, karena untuk melakukan suatu pekerjaan melalui
orang lain dibutuhkan keterampilan khusus.
Menurut Millet:
Manajemen adalah proses memimpin dan melancarkan pekerjaan dari orangorang yang terorganisir secara formal sebagai kelompok untuk memperoleh

tujuan yang diinginkan.


Menurut Davis:
Manajemen adalah fungsi dari setiap kepemimpinan eksekutif dimanapun.
Menurut Kimball and Kimball:
Manajemen terdiri dari semua tugas dan fungsi yang meliputi penyusunan
sebuah perusahaan, pembiayaan, penetapan garis-garis besar kebijaksanaan,
penyediaan semua peralatan yang diperlukan dan penyusunan kerangka
organisasi serta pemilihan para pejabat terasnya.

6. Sebutkan hubungan antara administrasi dan manajemen!


Jawab: Hubungan antara administrasi dan manajemen diantaranya:

Dalam penerapan administrasi dan manajemen tidak dapat dipisahkan hanya

kegiatannya saja yang dapat dibedakan.


Administrasi bersifat konsep menentukan tujuan dan kebijaksanaan umum
secara menyeluruh sedangkan manajemen sebagai subkonsep yang bertugas
melaksanakan semua kegiatan untuk mencapai tujuan dan kebijaksanaan yang

sudah tertentu pada tingkat administrasi.


Administrasi lebih luas dari pada manajemen karena manajemen sebagai salah
satu unsur dan merupakan inti dari administrasi sebagai pelaksana yang bersifat
operasional

melainkan

mengatur

tindakan-tindakan

pelaksanaan

oleh

sekelompok orang yang disebut bawahan jadi dengan manajemen administrasi


akan mencapai tujuannya.
7. Sebutkan inti manajemen menurut para ahli!
Jawab: Inti manajemen menurut para ahli adalah sebagai berikut:

Dimork dan koening (1960): Leadership is the key to management

(kepemimpinan adalah inti dari manajemen.


Siagian (1981): Kepemimpinan merupakan motor penggerak dari semua
sumber-sumber dan alat-alat (resoures) yang mengisahkan sebuah buah-buahan
yang kulitnya diumpamakan dengan administrasi, dagingnya diumpamakan

25

dengan manajemen dan bijinya adalah kepemimpinan maksudnya sama halnya


dengan manajemen maka yang pertama disoroti adalah kulitnya bagian luar
administrasi kemudian intinya yaitu manajemen selanjutnya bertemu dengan
inti dari manajemen disebut dengan kepemimpinan (leadership) maka baik
tidaknya buah itu nanti sangat bergantung pada kualitas bijinya kaitannya
dengan manajemen baik tidaknya manajemen bergantung pada baik tidaknya
kepemimpinan.

26

Anda mungkin juga menyukai