Anda di halaman 1dari 36

BAB I PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Bertolak dari kegiatan manusia sehari-hari tidak terlepas dari pengaturan pada
setiap kegiatannya, pengaturan inilah yang dinamakan manajemen. Pada dasarnya
manajemen mencakup segala kalangan pengguna, tidak terkhususkan pada kalangan
perusahaan saja sebab seluruh manusia di dunia ini pasti melakukan suatu kegiatan
yang memerlukan perencanaan, pengorganisasian maupun pengontrolan.
Perbedaanya hanya terdapat pada segi profesionalitas atau non profesionalitasnya
saja. Konsep Dasar Manajemen merupakan langkah awal yang harus dipahami agar
bisa melakukan manajemen secara professional. Oleh karena itu, makalah ini
disususun untuk mendorong pembacannya khususnya mahasiswa menjadi kalangan
yang bisa melakukan manajemen secara professional terlepas dari nantinya menjadi
seorang manajer professional bagi karyawannya maupun menjadi manajer yang
professional bagi dirinya sendiri. Jadi dengan mempelajari konsep dasar manajemen
akan menjadi fondasi awal untuk mempelajari ilmu manajemen yang lebih dalam lagi
nantinya. Sekarang timbul suatu pertanyaan Apa itu manajemen? Siapa professional
dalam manajemen? Apa saja yang menjadi asas, prinsip, fungsi, tujuan, bidang serta
sistem manajemen?

2. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dapat ditentukan rumusan
masalah dalam makalah ini seperti:
A. Apa itu manajemen?
B. Siapa profesionalisme dalam manajemen?
C. Apa yang menjadi unsur-unsur manajemen?
D. Apakah asas-asas manajemen?
E. Apa saja prinsip-prinsip manajemen?
F. Apakah fungsi manajemen?
G. Tujuan dari manajemen?
H. Bidang-bidang manajemen?
I. Sistem manajemen?

3. TUJUAN
Makalah ini dibuat agar pembaca memahami konsep dasar manajemen sehingga
dapat menjadi pelaku manajemen yang professional bagi dirinya sendiri maupun bagi
orang lain. Adapun konsep dasar manajemen yang harus diketahui itu antara lain
pembaca khususnya mahasiswa dapat mengetahui definisi manajemen, siapa
profesionalisme manajemen, unsur, asas, prinsip, fungsi, tujuan, bidang-bidang dan
sistem manajemen.

1 | Page
BAB II PEMBAHASAN

1. DEFINISI MANAJEMEN
Manajemen dalam bahasa inggris dikenal dengan kata manage yang berarti
mengurus, mengatur, melaksanakan, dan mengelola (John M. Echols & Hassan
Shadily, 2003:372). Sedangkan dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (W.J.S.
Poerwadarminta, 2007:742) manajemen diartikan sebagai cara mengelola suatu
perusahaan besar.

Definisi manajemen harus dapat menjawab rumusan 5W1H (what, when, who,
why, where, dan how) yang uraiannya akan dijabarkan dibawah ini:

Apa yang diatur? (WHAT)

Yang diatur adalah semua unsur manajemen yang terdiri dari 6 M (Men,
Money, Methods, Materials, Machines, and Market) dan semua aktivitas
yang ditimbulkannya dalam proses manajemen.

Kenapa harus diatur? (WHY)

Agar unsur manajemen (6M) itu lebih berdaya guna, berhasil guna,
terintegrasi, dan terkoordinasi dalam mencapai tujuan yang optimal.

Siapa yang mengatur? (WHO)

Yang mengatur adalah pemimpin dengan wewenang kepemimpinannya


melalui instruksi atau persuasi, sehingga 6M dan semua proses manajemen
tertuju serta terarah kepada tujuan yang diinginkannya

Dimana harus diatur? (WHERE)

Dalam suatu organisasi atau perusahaan, karena organisasi merupakan alat


dan wadah untuk mengatur 6 M dan semua aktivitas proses manajemen
dalam mencapai tujuannya.

Kapan harus mengatur? (WHEN)

Mengatur segala macam urusan perusahaan (6 M) dalam segala waktu dan


kondisi agar proses managemen berlangsung secara efektif dan efisien.

2 | Page
Para ahli memandang manajemen dari sudut yang berbeda yaitu beberapa ahli
memandang manajemen sebagai suatu ilmu dan seni, ahli lain memandang
manajemen sebagai suatu proses dan sebagai profesi.

A. Manajemen Sebagai Ilmu dan Seni

Manajemen sebagai suatu seni

Yaitu sebagai suatu keahlian, kemahiran, kemampuan, dan keterampilan


dalam aplikasi ilmu pengetahuan untuk mencapai tujuan.
Manajemen sebagai suatu ilmu
Yaitu akumulasi pengetahuan yang telah disistemasikan dan di
organisasikan untuk mencapai kebenaran umum(general purpose)

Perbedaan antara science dan art adalah Science berkembang secara


teoritis, membuktikan, meramalkan, memberi defenisi, memberikan
kepastian/ukuran sedangkan Art Berkembang secara praktis, merasa,
menerka, menguraikan / mengajarkan, memberi pendapat. Dengan demikian
dapat ditarik kesimpulan bahwa ilmu mengajarkan kita tentang sesuatu,
sedangkan seni/art mengajarkan kita bagaimana sesuatu hal dilakukan.

Manajemen merupakan suatu ilmu dan seni sebab antara keduanya


tidak bisa dipisahkan. Manajemen sebagai suatu ilmu pengetahuan, karena
telah dipelajari sejak lama, dan telah diorganisasikan menjadi suatu teori.
Hal ini dikarenakan didalamnya menjelaskan tentang gejala-gejala
manajemen, gejala-gejala ini lalu diteliti dengan menggunakan metode
ilmiah yang dirumuskan dalam bentuk prinsip-prinsip yang diujudkan dalam
bentuk suatuteori.
Sedang manajemen sebagai suatu seni, disini memandang bahwa di dalam
mencapai suatu tujuan diperlukan kerja sama dengan orang lain bagaimana
cara memerintahkan pada orang lain agar mau bekerja sama. Pada
hakekatnya kegiatan manusia pada umumnya adalah managing ( mengatur )
untuk mengatur disini diperlukan suatu seni, bagaimana orang lain
memerlukan pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama. Manajemen itu
sendiri memandang di dalam mencapai suatu tujuan diperlukan kerja sama
yang baik dengan orang lain atau dengan kata lain cara bagaimana untuk
membuat seseorang untuk dapat diajak bekerjasama dalam menjalankan
suatu aktivitas atau kegiatan yang terorganisir,seni dalam Manajemen itu
sendiri adalah membentuk (make) atau menciptakan (create) manusia yang
lebih efektif dari yang sudah dan sedang mereka lakukan tanpa anda sendiri.

3 | Page
Beberapa pendapat ahli tentang definisi manajemen sebagai ilmu dan
seni:

1) Menurut Drs. Oey Liang Lee Manajemen adalah seni dan ilmu
perencanaan pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan
pengawasan daripada sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
2) Marry Parker Follett menyatakan bahwa Managment sebagai seni
dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti
bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain
untuk mencapai tujuan organisasi.
3) Hikmat (2009:11) menyatakan bahwa manajemen adalah ilmu dan seni
mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia secara efektif yang
didukung oleh sumber-sumber lainnya dalam suatu organisasi untuk
mencapai tujuan tertentu.
4) American Society Of Mechanical Engineers (Tim Dosen Adpen UPI,
2011:87) menyatakan bahwa manajemen adalah ilmu dan seni
mengorganisasi dan memimpin usaha manusia, menerapkan pengawasan
dan pengendalian tenaga, serta memanfaatkan bahan alam bagi
kebutuhan manusia.
5) Malayu S.P. Hasibuan (2006:2) mengemukakan bahwa manajemen
adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan,
pengarahan, dan pengawasan sumber daya, untuk mencapai tujuan yang
sudah ditetapkan.
6) Thomas H. Nelson mengemukakan manajemen adalah ilmu dan seni
memadukan ide-ide, fasilitas, proses, bahan dan orang-orang unutk
menghasilkan barang/jasa yang bermanfaat dan menjualnya dengan
menguntungkan.
7) Chaster I Bernard dalam bukunya yang berjudul The function of the
executive, bahwa Managment yaitu seni dan ilmu, juga Henry Fayol,
Alfin Brown Harold, Koontz Cyril Odonnel dan Geroge R. Terry.

B. Manajemen Sebagai Proses

Manajemen sebagai proses karena dalam mencapai tujuan menggunakan


serangkaian kegiatan yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya
yang terdiri dari tindakan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan
pengendalian dimana dalam masing2 bidang tersebut digunakan ilmu
pengetahuan & keahlian yang diikuti secara berurutan dalam usaha
mencapai sasaran & tujuan yang telah ditetapkan. Manajemen sebagai
proses lebih diarahkan pada proses mengelola dan mengatur pelaksanaan
suatu pekerjaan, atau serangkain aktivitas dalam rangka mencapai tujuan.
Pengertian manajemen sebagai suatu proses dapat dilihat dari pengertian
menurut :

4 | Page
1) Encyclopedia of The Social Sciebce, yaitu suatu proses dimana
pelaksanaan suatu tujuan tertentu dilaksanakan dan diawasi.
2) Haiman, manajemen yaitu fungsi untuk mencapai suatu tujuan melalui
kegiatan orang lain, mengawasi usaha-usaha yang dilakukan individu
untuk mencapai tujuan.
3) Georgy R. Terry, yaitu cara pencapaian tujuan yang telah ditentukan
terlebih dahulu dengan melalui kegiatan orang lain.
4) Menurut Ricky W. Griffin manajemen Adalah sebagai sebuah proses
perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan
sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien. Efektif
berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan,
sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara
benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
5) Menurut James. A.F. Stoner manajemen adalah proses
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan
usaha-usaha para anggota-anggota organisasi dan
penggunaan sumberdaya-sumberdaya organisasi agar
mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan (Ibid, 8).
6) Robbins dan Coulter (1999) menyebutkan manajemen
adalah proses pengkoordinasian dan pengintegrasian
kegiatan-kegiatan kerja agar diselesaikan secara efektif dan
efisien melalui orang lain.
7) Millet dalam Tim Dosen Adpen UPI (2011:86)
mendefinisikan manajemen sebagai proses pengawasan
terhadap pekerjaan yang dilaksanakan oleh staff atau
bawahan secara bersama-sama dengan kelompoknya untuk
mencapai tujuan yang diharapkan.
8) Mamduh M. Hanafi (2011:6) mendefinisikan manajemen
sebagai proses merencanakan, mengorganisir, mengarahkan,
dan mengendalikan kegiatan untuk mencapai tujuan
organisasi dengan menggunakan sumber daya organisasi.
9) Gibson, Donelly, dan Ivancevich (1996) menyebutkan
manajemen adalah proses yang dilakukan seorang atau
beberapa orang untuk mengkoordinasikan aktifitas orang lain
untuk mencapai hasil-hasil yang tidak dapat dicapai oleh orang
itu sendiri.

C. Manajemen Sebagai Profesi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1996) disebutkan profesi adalah


bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian (keterampilan,
kejuruan dsb.) tertentu.
Manajemen diartikan profesi karena manajemen membutuhkan keahlian
tertentu dalam mencapai tujuan. Manajemen menurut parker (stoner dan
freeman2000) ialah seni melaksanakan pekerjaan melalui orang-orang (the
art of getting things done through poeple).
Dalam jaman modern ini semua jenis kegiatan selalu harus
dimanajemeni, dalam arti aturan yang jelas, dan sekarang boleh dikatakan
bahwa bidang Manajemen sudah merupakan suatu profesi bagi ahlinya.

5 | Page
Mengapa demikian karena dalam kegiatan apapun pekerjaan harus
dikerjakan secara efisien dan efektif, sehingga diperoleh masukan atau input
yang besar.
Edgar H Schein dalam bukunya yang berjudul organization
socialization and the profession of Managemen menguraikan karakteristik
atau kriteria-kriteria sesuatu bisa dijadikan suatu profesi yaitu :
1). Para professional membuat keputusan atas dasar prinsip-prinsip umum
yang berlaku dalam situasi dan lingkungan, hal ini banyak ditunjang dengan
banyaknya pendidikan-pendidikan yang tujuannya mendidik siswanya
menjadi seorang professional. Misalnya Akademi Pendidikan Profesi
Manajemen, kursus-kursus dan program-program latihan dan lain
sebagainya.
2). Para profesioal memperoleh status dengan cara mencapai suatu standar
prestasi kerja tertentu, ini tidak didasarkan pada keturunan, favoritas, suku
bangsa, agama dan kriteria-kriteria lainnya.
3). Para professional harus ditentukan oleh suatu kode etik yang kuat.

2. PROFESIONALISME DALAM MANAJEMEN

A. Definisi Manajer

Manajer merupakan subjek atau pelaku yang memegang peranan


penting di dalam perusahaan. Manajer dikatakan sebagai profesionalisme
dalam manajemen karena seorang manajer yang baik pasti memahami apa
itu manajemen secara professional atau ahli. manajer memegang kendali
yang amat penting dalam mewujudkan efektivitas organisasi. Seberapa jauh
organisasi mencapai tujuannya dan memenuhi kebutuhan masyarakat,
sangat bergantung pada baik tidaknya manajer organisasi yang bersangkutan
mengoperasikan pekerjaanya.
Peter F. Drucker (1976) berpendapat bahwa prestasi seorang manajer
dapat diukur berdasarkan dua konsep, yaitu efisiensi(efficiency)dan
efektivitas(effectivity). Efisiensi berarti menjalankan pekerjaan dengan
benar, sedangkan sukan keluaran(input output). Seorang manajer yang
efisien adalah manajer yang mencapai keluaran atau hasil yang maksimal.
Manajer yang memiliki kemampuan untuk meminimumkan biaya simber
daya yang digunakannya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
adalah manajer yang bertindak dengan efisien.
B. Peran Manajer

Peran manajemen di sini dapat dilihat dari peran seorang manajer dalam

6 | Page
organisasi. Organisasi dan manajemen adalah 2 bidang yang terkait erat.
Organisasi untuk berhasil memerlukan manajemen yang baik, dan
manajemen tersebut dikelola oleh seorang manajer. Organisasi adalah
sekumpulan orang-orang yang memiliki tujuan yang sama.
Peran manajer menurut Mintzberg dalam Robbins dan Coulter (1999)
adalah peran antar pribadi, peran informasi, dan peran memutuskan, dengan
penjelasan masing-masing adalah sebagai berikut :
Peran antar pribadi: Peran-peran yang melibatkan kegiatan-kegiatan
simbolis (figure head), pemimpin, dan penghubung.
Peran informasi: Peran yang meliputi kecepatan-kecepatan memantau,
menyebarkan, dan juru bicara.
Peran memutuskan: Peran yang meliputi kewirausahawan, penanganan
gangguan, pengalokasi sumber daya
C. Jenis-Jenis Manajer dan Keterampilan Manajer

Jenis-jenis atau tingkatan manajer menurut Robbins dan Coulter (1999)


adalah :

Manajer lini pertama(first line manager): Manajer tingkat paling


rendah. Para manajer ini sering disebut penyelia, manajer kantor,
manajer departemen.

Manajer menengah(middle manager): Mencakup semua tingkat


manajemen antara tingkat penyelia dan tingkat puncak. Misalnya kepala
bagian, kepala biro, manajer pabrik, manajer devisi, general manajer,
dekan.

Manajer puncak(top manager): Manajer yang bertanggung jawab atas


pengambilanKeputusan organisasi. Misalnya presiden direktur, CEO,
COO, presiden komisaris.

Perbedaan tingkatan manajemen mempengaruhi fungsi manajemen


yang dilakukan, di mana ada 2 fungsi manajemen yaitu manajemen
administratif dan manajemen operatif.

Semakin rendah jabatan, maka lebih banyak mengerjakan fungsi


manajemen operatif.

Semakin tinggi jabatan, lebih banyak menggunakan fungsi


administratif.

Menurut Stoner dan Hankel (1986), ada 3 tingkat keterampilan


manajer, yaitu keterampilan teknis, keterampilan manusiawi, dan
keterampilan konseptual dengan penjelasan masing-masing sebagai berikut :

7 | Page
Keterampilan teknis: kemampuan menggunakan alat-alat, prosedur, dan
teknik suatu bidang yang khusus.

Keterampilan manusiawi: Kemampuan untuk bekerja dengan orang lain.

Keterampilan konseptual: kemampuan mental untuk mengkoordinasi


dan memadukan semua kepentingan dan kegiatan organisasi.

Bagi manajer lini pertama, bobot yang terbesar adalah keterampilan


teknis diikuti keterampilan manusiawi lalu keterampilan konseptual.
Semakin ke arah manajer puncak, bobot terbesar adalah keterampilan
konseptual, diikuti keterampilan manusiawi, dan keterampilan teknis.

3. UNSUR-UNSUR MANAJEMEN
Dalam ilmu manajemen terdapat istilah tools of management (alat manajemen)
yang disingkat dengan sebutan 6M+I, yaitu dijabarkan dibawah ini:

A. Man

Yaitu tenaga kerja manusia, baik tenaga kerja pimpinan maupun tenaga
kerja operasional/pelaksana. Faktor manusia merupakan faktor yang paling
menentukan karena tanpa adanya manusia tujuan apapun tidak akan bisa
tercapai, sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja.

B. Money

Yaitu uang yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.


Merupakan faktor penggerak produksi.

C. Methods

Yaitu cara yang digunakan dalam usaha mencapai tujuan. Mengandung


berbagai macam pertimbangan yang akan menentukan tujuan yang akan
dicapai.

D. Materials

Yaitu bahan-bahan yang diperlukan untuk mencapai tujuan, terdiri dari


bahan baku, bahan setengah jadi dan bahan jadi.

8 | Page
E. Machines

Yaitu mesin atau alat yang digunakan untuk mencapai tujuan. Semakin
canggih suatu alat maka akan membawa efisiensi dalam pengelolaan
material sehingga skala ekonomis yang diperoleh perusahaan akan lebih
besar.

F. Market

Yaitu pasar penjualan barang dan jasa yang merupakan unsur terpenting
dalam produksi suatu produk karena di pasarlah akan ditentukan
keberhasilan pemproduksian suatu produk.

G. Information

Yaitu segala informasi yang digunakan dalam melakukan kegiatan


suatu perusahaan yang menjadi alat bantu untuk lebih meningkatkan
produktifitas perusahaan.

4. ASAS-ASAS DAN FILSAFAT MANAJEMEN


A. Definisi Asas dan Filsafat Manajemen

Asas adalah suatu pernyataan fundamental/kebenaran umum yang


dapat dijadikan pedoman pemikiran dan tindakan. Asas-asas muncul dalam
pengalaman, merupakan hasil pelaksanaan pekerjaan atau hasil penelitian.
Asas bersifat permanent dan setiap ilmu pengetahuan memiliki asas yang
mencerminkan intisari kebenaran-kebenaran dasar dalam bidang ilmu
tersebut.

Filsafat manajemen adalah kumpulan pengetahuan dan kepercayaan


yang memberikan dasar atau basis yang luas untuk menentukan pemecahan
terhadap masalah-masalah manajer

B. Manfaat Filsafat Manajemen

1) Memberikan suatu dasar dan pedoman bagi pekerjaan manajer


2) Memberikan kepercayaan dan pegangan bagi manajer dalam proses
manajemen untuk mencapai tujuan

9 | Page
3) Memberikan dasar dan pedoman berfikir efektif bagi manajer
4) Dapat dipergunakan untuk mendapatkan sokongan dan partisipasi para
bawahan, jika mereka mengetahui peranan manajer dan mengerti
tindakan-tindakannya, asalkan mereka telah menghayati filasafat
manajemen
5) Memberikan pedoman arah pemecahan yang terbaik terhadap masalah-
masalah yang dihadapi manajer
6) Menjadi pedoman dasar dan kepercayaan bagi manajer dalam
melakukan wewenang kepemimpinannya.
C. Asas-Asas Manajemen Menurut Ahli

Asas-Asas Manajemen menurut Henry Fayol terdiri dari empat belas


asas :

1) Division of Work (pembagian kerja)


Pembagian kerja harus disesuaikan dengan kemampuan dan
keahlian sehingga pelaksanaan kerja berjalan efektif. Oleh
karena itu, dalam penempatan karyawan harus menggunakan
prinsip the right man in the right place. Pembagian kerja harus
rasional/objektif, bukan emosional subyektif yang didasarkan
atas dasar like and dislike. Dengan adanya prinsip the right man in
the right place akan memberikan jaminan terhadap kestabilan,
kelancaran dan efesiensi kerja

2) Authority and Responsibility (wewenang dan tanggungjawab)


Setiap karyawan dilengkapi dengan wewenang untuk melakukan
pekerjaan dan setiap wewenang melekat atau diikuti
pertanggungjawaban. Wewenang dan tanggung jawab harus
seimbang. Setiap pekerjaan harus dapat memberikan
pertanggungjawaban yang sesuai dengan wewenang. Oleh
karena itu, makin kecil wewenang makin kecil pula
pertanggungjawaban demikian pula sebaliknya. Tanggung jawab
terbesar terletak pada manajer puncak. Kegagalan suatu usaha
bukan terletak pada karyawan, tetapi terletak pada puncak
pimpinannya karena yang mempunyai wewemang terbesar
adalah manajer puncak. oleh karena itu, apabila manajer puncak
tidak mempunyai keahlian dan kepemimpinan, maka wewenang
yang ada padanya merupakan bumerang.

3) Discipline
Disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap pekerjaan
yang menjadi tanggung jawab. Disiplin ini berhubungan erat
dengan wewenang. Apabila wewenang tidak berjalan dengan
semestinya, maka disiplin akan hilang. Oleh karena ini,
pemegang wewenang harus dapat menanamkan disiplin terhadap

10 | P a g e
disrinya sendiri sehingga mempunyai tanggung jawab terhadap
pekerajaan sesuai dengan weweanng yang ada padanya.

4) Unity of Command (kesatuan perintah)


Dalam melakasanakan pekerjaan, karyawan harus
memperhatikan prinsip kesatuan perintah sehingga pelaksanaan
kerja dapat dijalankan dengan baik. Karyawan harus tahu kepada
siapa ia harus bertanggung jawab sesui dengan wewenang yang
diperolehnya. Perintah yang datang dari manajer lain kepada
serorang karyawan akan merusak jalannya wewenang dan
tanggung jawab serta pembagian kerja

5) Unity of Direction (kesatuan tindakan)


Dalam melaksanakan tugas-tugas dan tanggung jawabnya,
karyawan perlu diarahkan menuju sasarannya. Kesatuan
pengarahan bertalian erat dengan pembagian kerja. Kesatuan
pengarahan tergantung pula terhadap kesatuan perintah. Dalam
pelaksanaan kerja bisa saja terjadi adanya dua perintah sehingga
menimbulkan arah yang berlawanan. Oleh karena itu, perlu alur
yang jelas dari mana karyawan mendapat wewenang untuk
pmelaksanakan pekerjaan dan kepada siapa ia harus mengetahui
batas wewenang dan tanggung jawabnya agar tidak terjadi
kesalahan. Pelaksanaan kesatuan pengarahan (unity of directiion)
tidak dapat terlepas dari pembaguan kerja, wewenang dan
tanggung jawab, disiplin, serta kesatuan perintah.

6) Subordinaioan of Individual Interest into General Interest


(mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentinga pribadi)
Setiap karyawan harus mengabdikan kepentingan sendiri kepada
kepentingan organisasi. Hal semacam itu merupakan suatu syarat
yang sangat penting agar setiap kegiatan berjalan dengan loancar
sehingga tujuan dapat tercapai dengan baik
Setian karyawan dapat mengabdikan kepentingan pribadi kepada
kepentingan organisasi apabila memiliki kesadaran bahwa
kepentingan pribadi sebenarnya tergantung kepada berhasil-
tidaknya kepentingan organisasi. Prinsip pengabdian kepentingan
pribadi kepada kepentingan orgabisasi dapat terwujud, apanila
setiap karyawan merasa senang dalam bekerja sehingga memiliki
disiplin yang tinggi.

7) Renumeration of Personal
Gaji atau upah bagi karyawan merupakan kompensasi yang
menentukan terwujudnya kelancaran dalam bekerja. Karyawan
yang diliputi perasaan cemas dan kekurangan akan sulit
berkonsentrasi terhadap tugas dan kewajibannya sehingga dapat
mengakibatkan ketidaksempurnaan dalam bekerja. Oleh karena
itu, dalam prinsip penggajian haris dipikirkan bagaimana agar
karyawan dapat bekerja dengan tenang. Sistem penggajian harus

11 | P a g e
diperhitungkan agar menimbuulkan kedisiplinan dan kegairahan
kerja sehingga karyawan berkompetisi untuk membuat prestasi
yang lebih besar. Prinsip more pay for more prestige (upaya lebih
untuk prestasi lebih), dan prinsip upah sama untuk prestasi yang
sama perlu diterapkan sebab apabila ada perbedaan akan
menimbulkan kelesuan dalam bekerja dan mungkin akan
menimbulkan tindakan tidak disiplin.

8) Centaliation
Pemusatan wewenang akan menimbulkan pemusatan tanggung
jawab dalam suatu kegiatan. Tanggung jawab terakhir terletak
ada orang yang memegang wewenang tertinggi atau manajer
puncak. Pemusatan bukan berarti adanya kekuasaan untuk
menggunakan wewenang, melainkan untuk menghindari
kesimpangsiurang wewenang dan tanggung jawab. Pemusatan
wewenang ini juga tidak menghilangkan asas pelimpahan
wewenang (delegation of authority)

9) Scalar of Chain (Hierarchy)


Pembagian kerja menimbulkan adanya atasan dan bawahan. Bila
pembagian kerja ini mencakup area yang cukup luas akan
menimbulkan hirarki. Hirarki diukur dari wewenang terbesar
yang berada pada manajer puncak dan seterusnya berurutan ke
bawah. dengan adanya hirarki ini, maka setiap karyawan akan
mengetahui kepada siapa ia harus bertanggung jawab dan dari
siapa ia mendapat perintah.

10) Order
Ketertiban dalam melaksanakan pekerjaan merupakan syarat
utama karena pada dasarnya tidak ada orang yang bisa bekerja
dalam keadaan kacau atau tegang. Ketertiban dalam suatu
pekerjaan dapat terwujud apabila seluruh karyawan, baik atasan
maupun bawahan mempunyai disiplin yang tinggi. Oleh karena
itu, ketertiban dan disiplin sangat dibutuhkan dalam mencapai
tujuan.

11) Equity
Keadilan dan kejujuran merupakan salah satu syarat untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan. Keadilan dan kejujuran
terkait dengan moral karyawan dan tidak dapat dipisahkan.
Keadilan dan kejujuran harus ditegakkan mulai dari atasan
karena atasan memiliki wewenang yang paling besar. Manajer
yang adil dan jujur akan menggunakan wewenangnya dengan
sebaik-baiknya untuk melakukan keadilan dan kejujuran pada
bawahannya.

12) Initiative

12 | P a g e
Prakarsa timbul dari dalam diri seseorang yang menggunakan
daya pikir. Prakarsa menimbulkan kehendak untuk mewujudkan
suatu yang berguna bagi penyelesaian pekerjaan dengan sebaik-
beiknya. Jadi dalam prakarsa terhimpun kehendak, perasaan,
pikiran, keahlian dan pengalaman seseorang. Oleh karena itu,
setiap prakarsa yang datang dari karyawan harus dihargai.
Prakarsa (inisiatif) mengandung arti menghargai orang lain,
karena itu hakikatnya manusia butuh penghargaan. Setiap
penolakan terhadap prakarsa karyawan merupakan salah satu
langkah untuk menolak gairah kerja. Oleh karena itu, seorang
manajer yang bijak akan menerima dengan senang hari prakarsa-
prakarsa yang dilahirkan karyawannya.

13) Esprit de Corp (Kesatuan)


Setiap karyawan harus memiliki rasa kesatuan, yaitu rasa senasib
sepenanggyungan sehingga menimbulkan semangat kerja sama
yang baik. semangat kesatuan akan lahir apabila setiap karyawan
mempunyai kesadaran bahwa setiap karyawan berarti bagi
karyawan lain dan karyawan lain sangat dibutuhkan oleh dirinya.
Manajer yang memiliki kepemimpinan akan mampu melahirkan
semangat kesatuan (esprit de corp), sedangkan manajer yang
suka memaksa dengan cara-cara yang kasar akan melahirkan
friction de corp (perpecahan dalam korp) dan membawa
bencana.

14) Stability of Turn-ver of Personnel (Kestabilan Jabatan Karyawan)


Dalam setiap kegiatan kestabilan karyawan harus dijaga sebaik-
baiknya agar segala pekerjaan berjalan dengan lancar. Kestabilan
karyawan terwujud karena adanya disiplin kerja yang baik dan
adanya ketertiban dalam kegiatan. Manusia sebagai makhluk
sosial yang berbudaya memiliki keinginan, perasaan dan pikiran.
Apabila keinginannya tidak terpenuhi, perasaan tertekan dan
pikiran yang kacau akan menimbulkan goncangan dalam
bekerja.
Empat asas manajemen menurut F.W. Taylor:

1) Pengembangan metode-metode kerja yang terbaik

2) Pemilihan dan pengembangan para pekerja

3) Usaha untuk menghubungkan dan menyatukan metode kerja


terbaik dengan para pekerja yang terpilih atau terlatih

4) Kerja sama yang harmonis antara manajer dan non manajer yang
meliputi pembagian kerja dan tanggung jawab manajer untuk
merencanakan pekerjaan

13 | P a g e
5. PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN
Prinsip merupakan dasar, namun tidak bersifat mutlak karena prinsip bukanlah
umum. Dalam hubungannya dengan manajemen prinsip-prinsip bersifat fleksibel
dalam arti bahwa perlu di pertimbangkan sesuai dengan kondisi-kondisi khusus dan
situasi-sitauasi yang berubah. Adapun prinsip-prinsip manajemen terdiri dari prinsip
berdasarkan sasaran, orang, dan informasi, penjabarannya sebagai berikut:

A. Prinsip Manajemen Berdasarkan Sasaran

Istilah manajemen berdasarkan sasaran pertama kali dipopulerkan


oleh Peter Drucker dalam bukunya 1954 The Practice of Management.
Sejak saat itu MBO (Management By Objectivitas) telah memacu banyak
pengkajian, evaluasi dan riset.

Inti dari MBO adalah penetapan tujuan partisipatif, proses memilih


tindakan dan pengambilan keputusan. Bagian penting dari MBO adalah
pengukuran dan perbandingan kinerja aktual karyawan dengan standar yang
ditetapkan. Idealnya, ketika karyawan itu sendiri telah terlibat dengan tujuan
pengaturan dan memilih tindakan yang harus diikuti oleh mereka, mereka
lebih mungkin untuk memenuhi tanggung jawab mereka.

Dengan MBO manajer tingkat atas bersamasama dengan manajer


tingkatbawah menentukan tujuan unit kerja agar serasi dengan tujuan organi
sasi.Tujuan organisasi adalah segala sesuatu yang harus dicapai organisasi d
alam melaksanaan misinya. Menurut John R. Schermenhorn (1986)
organisasipada dasarnya mempunyai tujuan resmi yang disebut misi
dan tujuan operasi. Misi organisasi membantu organisasi
dalam identifikasi, integrasi, kolaborasi, adaptasi dan pembaruan
diri.Sedangkantujuanoperasi mencapai tingkat keuntungan, posisi pasar, su
mber daya, efisiensi, kualitas, inovasi dan tanggung jawab sosial.

Prinsip dasar dibalik Management By Objectives (MBO) adalah bagi


karyawan untuk memiliki kejelasan peran dan tanggung jawab diharapkan
dari mereka. Mereka kemudian dapat memahami bagaimana kegiatan
mereka berkaitan dengan pencapaian organisasi. Mereka juga memberikan
arahan untuk tujuan pribadi setiap karyawan.

Beberapa fitur penting dan keuntungan dari MBO adalah:

14 | P a g e
1) Motivasi Melibatkan karyawan dalam seluruh proses penetapan
tujuan dan meningkatkan pemberdayaan karyawan karyawan
meningkatkan kepuasan kerja dan komitmen.

2) Komunikasi yang lebih baik dan Koordinasi review Sering dan


interaksi antara atasan dan bawahan membantu untuk mempertahankan
hubungan yang harmonis dalam perusahaan dan juga memecahkan
berbagai masalah yang dihadapi selama periode berjalan.

3) Kejelasan tujuan

4) Bawahan memiliki komitmen lebih tinggi untuk tujuan bahwa mereka


mengatur diri mereka sendiri daripada yang dikenakan pada mereka
oleh manajer mereka.

5) Manajer dapat memastikan bahwa tujuan dari bawahannya terkait


dengan tujuan organisasi.

MBO mempunyai proses yang dibedakan menjadi tiga jenis yaitu :

1) identifikasi tujuan, tangung jawab, dan tugas tugas

2) pengembangan standar prestasi (performance)

3) pengukuran dan penilaian prestasi

MBO ( Manajemen by Objectivitas) Menurut Reddin (1971) sistem ini


dapat efektif jika mengandung berbagai unsur sebagai berikut:

1) Komitmen Pada program, maksudnya keterlibatan setiap tingkat


manajer sangat dibutuhkan karena management by
objectivitas membutuhkan banyak waktu dan tenaga.

2) Penentuan sasaran pada tingkat puncak, artinya manajer puncak


menetapkan terlebih dahulu tujuan pendahuluan setelah berkonsultasi
dengan anggota organisasi.

3) Sasaran individu maksudnya penentuan tujuan setiap tingkat untuk


membantu para karyawan apa yang diharapkan dari mereka.

4) Peran serta aktif semua tingkatan manajer sangat menentukan tercapai


tidaknya sasaran. Semakin besar peran serta manajer dalam
menentukan sasaran semakin besar pula kemungkinan mencapainya.

5) Otonomi dalam pelaksanaan rencana, artinya setiap individu


mempunyai keleluasaan memilih sarana untuk mencapai sasaran.

15 | P a g e
6) Penilaian prestasi, artinya harus ada evaluasi yang dilakukan secara
terprogram untuk menilai kemajuan menuju sasaran.

Keunggulan Managemen by objectivita:

1) Pengelolaan dan fungsi struktur organisasi harus jelas

2) Peranan dan fungsi struktur organisasi harus jelas.

3) Pengawasan lebih efektif berkembang.

Kelemahan Management by objectivitas:

1) Tidak mudah menanamkan pemahaman tentang konsep-konsep dan


pemberian motivasi kepada bawahan untuk mempelajari penggunaan
tekhnik MBO secara tepat.

2) Tidak mudah menentukan tujuan dengan memberikan kesempatan


kepada para anggota untuk berpartisipasi

3) Tidak mudah menilai prestasi kerja, Karena tidak setiap prestasi dapat
diukur secara kuantifikasikan.

4) Perubahan yang diinginkan MBO dalam perilaku manager


kemungkinan akan menimbulkan masalah dalam proses MBO titik
berat akan bergeser dari menilai menjadi membantu bawahan.

Sistem managemen by objectivitas tujuh langkah, yaitu:

1) Tentukan hasil-hasil akhir

2) Tentukan apakah dia bertautan dengan tujuan organisasi

3) Atasan bersama-sama dengan bawahan berunding dalam menentukan


sasaran-sasaran.

4) Menyusun kegiatan untuk mencapai sasaran-sasaran

5) Susunlah tugas-tugas

6) Tentukan batas-batas pekerjaan dan jenis pengarahan yang akan


dipergunakan oleh atasan

7) Monitor dan laporan.

16 | P a g e
Produktivitas yang tinggi akan muncul keterlibatan pribadi/ personel
dalam menentukan sasaran-sasaran pekerjaan dan bagaimana sasaran-
sasaran tersebut bertautan dengan sasaran-sasaran organisasi. Keikutsertaan
tersebut akan mempengaruhi:komitmen, disiplin dan moril (semangat
juang), keterpaduan, produktivitas, penampilan.

Dengan MBO hal-hal yang dilakukan oleh seorang manajer:

1) Bersama sama menentukan sasaran sasaran yang jelas.

2) Tentukan peranan dan tanggung jawab yang jelas.

3) Susunlah anggaran belanja, jadwal yang akurat.

4) Bersiap memberikan tanggapan yang flexible terhadap masalah-


masalah.

B. Prinsip Manajemen Berdasarkan Orang


Dapat dipahami bahwa manajemen berdasarkan orang merupakan suatu
konsep manajemen modern yang mengkaji keterkaitan dimensi perilaku,
komponen sistem dalam kaitannya dengan perubahan dan pengembangan
organisasi/ lembaga pendidikan. Tuntutan perubahan dan pengembangan
yang muncul sebagai akibat tuntutan lingkungan internal dan eksternal
pendidikan, membawa implikasi terhadap perubahan perilaku dan kelompok
dan wadahnya.

Manajer pada umumnya bekerja pada lingkungan yang selalu berubah.


Perubahan lingkungan yang bermacam-macam, menurut organisasi selalu
menyesuaikan diri. Salah satu upaya yang paling penting adalah dengan
mengembangkan sumber daya manusia. Namun, pengembangan SDM harus
diimbangi dengan pengembangan organisasi. Manajer juga sangat
dipengaruhi oleh unsur-unsur kelembagaan yang memelihara mekanisme
keseimbangan antara nilai-nilai kepegawaian dan lingkungan luar.
Singkatnya kebudayaan dan lembaga-lembaga menunjukkan dan
mempengaruhi cara hidup, dan cara menyelenggarakan sebuah manajemen.

Oleh karena itu, tuntutan akan perubahan merupakan sesuatu yang tidak
dapat terelakkan, sebab perubahan perilaku dan perubahan organisasi
merupakan bagian esensial dari manajemen inovasi sebagai dampak
globalisasi bidang kehidupan, dan ini merupakan salah satu dari prinsip-
prinsip manajemen yang harus diketahui di dalam melaksanakan proses
aktivitas pendidikan.

17 | P a g e
1) Hakikat Perubahan

Perubahan adalah suatu proses yang menjadikan sesuatu/situasi yang


berbeda dengan yang sudah ada. Perubahan itu bisa terjadi pada orang, pada
struktur, dan tekhnologi. Perubahan mempunyai tujuan yang sifatnya
penyesuaian diri dengan lingkungan agar tujuan organisasi sesuai dengan
kebutuhan atau tuntutan masyarakat.

2) Proses Perubahan

Dalam kenyataannya, proses perubahan itu tidak selamanya lancar. Banyak


hal yang memungkinkan perubahan mengalami berbagai hambatan.
Menurut teori Medan Kekuatan dari Kurt Lewin (James F. Stoner, 1985)
setiap perilaku merupakan hasil keseimbangan antara kekuatan pendorong
dengan kekuatan penolak.

3) Tekhnik Perubahan

Salah satu tekhnik yang sering digunakan adalah sensitivity training atau
latihan kepekaan. Latihan kepekaan adalah suatu interaksi dalam kelompok
kecil yang terjadi dalam suasana yang tertekan, sehingga menuntut setiap
orang untuk peka terhadap perasaan orang lain sebagai usaha untuk
menciptakan kegiatan kelompok yang memadai. Pada tahap awal ketika
bawahan pertama kali memasuki organisasi orientasi tugas yang tinggi. Pada
tahap ini bawahan harus diperintah dan diperkenalkan dengan aturan dan
prosedur organisasi. Pada tahap kedua bawahan mulai mempelajari tugas,
manajer masih berorientasi kepada tugas karena bawahan belum bersedia
untuk menerima tanggung jawab secara penuh. Tetapi kepercayaan dan
dukungan manajer kepada bawahan meningkat karena manajer menjadi
kenal bawahan dan mau mendorong lebih lanjut. Di sini manajer mulai
menggunakan perilaku yang berorientasi kepada bawahan. Artinya pada
tahap ini baik tugas maupun hubungan tinggi. Pada tahap
ketiga, kemampuan dan motivasi prestasi bawahan makin meningkat, dan
bawahan secara aktif mulai mencari tanggung jawab yang lebih besar. Pada
tahap keempat, ketika bawahan secara berangsur-angsur menjadi lebih
percaya diri, manajer mengurangi dukungan dan dorongan. Bawahan berada
di jalan mereka sendiri dan tidak lagi mengharapkan hubungan direktif
dengan manajer. Artinya pada tahap ini baik hubungan maupun tugas berada
pada tingkat yang rendah.

C. Prinsip Manajemen Berdasarkan Informasi

18 | P a g e
Diketahui perencanaan pengorganisasian, kepemimpinan dan
pengawasan merupakan kegiatan manajerial yang pada hakekatnya
merupakan proses pengambilan keputusan, dan semua kegiatan tersebut
membutuhkan suatu informasi.

Informasi yang dibutuhkan oleh manajer disediakan oleh suatu sistem


informasi manajemen, yaitu suatu sistem yang menyediakan informasi
untuk manajer secara teratur.

Sistem informasi manajemen sebagai sebuah sistem manusia atau


mesin yang terpadu untuk menyajikan informasi guna untuk mendukung
fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah
organisasi. Sistem ini sendiri ada karena berbagai tekanan untuk
mengembangkan informasi seirama dengan perkembangan lingkungan.
Dengan kata lain, sistem manajemen informasi merupakan keseluruhan
jaringan informasi yang ditujukan kepada pembuatan keterangan-keterangan
bagi manajer yang berfungsi untuk pengambilan keputusan.

Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan keseluruhan jaringan i


nformasi yang ditujukan kepada pembuatan keteranganketerangan
bagi manajer yang berfungsi
untuk pengambilan keputusan. Informasi itu sendiri merupakan suatu data y
ang telah diolah, dianalisis melalui suatu cara sehingga menjadi berarti.
Halhal yang perlu diperhatikan dalam SIM adalah :
1. Perlu diidentifikasi jenis informasi yang dibutuhkan.
2. Perlu ditentukan sumber data dan informasi yang dibutuhkan.
3. Perlu ditentukan siapa yang membutuhkan informasi dan kapan.
4. Perlu dikomunikasikan informasi itu secara tepat (accuracy),
terpercaya (reliable) kepada pengambil keputusan.

6. FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN
A. Fungsi-Fungsi Utama Manajemen

Ada 4 fungsi utama dalam manajemen yaitu:

1) Perencanaan (Planning),

Adalah proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk


mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan datang dan
penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan

19 | P a g e
target dan tujuan organisasi.

Kegiatan dalam Fungsi Perencanaan :


- Menetapkan tujuan dan target bisnis
- Merumuskan strategi untuk mencapai tujuan dan target bisnis
tersebut
- Menentukan sumber-sumber daya yang diperlukan
- Menetapkan standar/indikator keberhasilan dalam pencapaian
tujuan dan target bisnis

2) Pengorganisasian (Organizing),

proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang


telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah
struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan
lingkungan organisasi yang kondusif, dan dapat memastikan
bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara
efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi

Kegiatan dalam Fungsi Pengorganisasian :


- Mengalokasikan sumber daya, merumuskan dan menetapkan
tugas, dan menetapkan prosedur yang diperlukan
- Menetapkan struktur organisasi yang menunjukkan adanya
garis kewenangan dan tanggungjawab
- Kegiatan perekrutan, penyeleksian, pelatihan dan
pengembangan sumber daya manusia/tenaga kerja
- Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang
paling tepat

3) Pengarahan dan Implementasi (Actuating/Directing),

proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh


pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua
pihak tersebut dapat menjalankan tanggungjawabnya dengan
penuh kesadaran dan produktifitas yang tinggi.

Kegiatan dalam Fungsi Pengarahan dan Implementasi :


- Mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan,
dan pemberian motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja
secara efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan
- Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan
- Menjelaskan kebijakan yang ditetapkan

20 | P a g e
4) Pengawasan (Controlling)

proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian


kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan dan
diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan target yang
diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam
lingkungan dunia bisnis yang dihadapi.

Kegiatan dalam Fungsi Pengawasan dan Pengendalian :


- Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan
target bisnis sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan
- Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan
yang mungkin ditemukan
- Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah
yang terkait dengan pencapaian tujuan dan target bisnis

B. Fungsi-Fungsi Manajemen Menurut Ahli

Pembagian fungsi manajemen menurut beberapa ahli manajemen, di


antaranya yaitu :

1. Dalton E.M.C. Farland (1990) dalam Management Principles and


Management :

Planning

Organizing

Controlling

2. George R. Ferry (1990) dalam Principles of Management :

Planning

Organizing

Controlling

Activating

3. H. Koontz dan ODonnel (1991) dalam The Principles of


Management :

21 | P a g e
Planning

Organizing

Staffing

Controlling

Directing

4. Luther Gullick :

Planning

Organizing

Staffing

Directing

Coordinating

Reporting

Controlling

5. Nickels & McHugh :

Planning

Organizing

Directing

Controling

6. Richar W Griffin :

Planning

Organizing

Leading

Controling

22 | P a g e
7. Ernest Dale :

Planning

Organizing

Staffing

Directing

Innovating

Representing

Controling

8. Henry Fayol :

Planning

Organizing

Commanding

Coordinating

Controlling

9. Lyndall Urwick & Luther Gulick :

Planning

Organizing

Staffing

Directing

Coordinating

Reporting

Budgeting

10. John Robert B, Ph.D :

23 | P a g e
Planning

Organizing

Commanding

Controlling

11. William H. Newman :

Planning

Organizing

Assem-bling

Resources

Directing

Controlling

12. Dr. S.P. Siagian, M.P.A :

Planning

Organizing

Motivating

Controlling

13. William Spriegel :

Planning

Organizing

Controlling

14. Dr. Winardi, S.E :

Planning

Organizing

24 | P a g e
Coordinating

Actuating

Leading

Communication

Controlling

15. The Liang Gie :

Planning

Decision Making

Directing

Coordinating

Controlling

Improving

16. James A.F.Stoner :

Planning

Organizing

Leading

Controlling

17. Louis A.Kallen :

Planning

Organizing

Actuting

Leading

18. Oeng Liang Lee

25 | P a g e
Planning

Organizing

Directing

Coordinating

Controlling

Pengertian-pengertian :

1. Planning

Berbagai batasan tentang planning dari yang sangat sederhana sampai


dengan yang sangat rumit. Misalnya yang sederhana saja merumuskan
bahwa perencanaan adalah penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai
suatu hasil yang diinginkan. Pembatasan yang terakhir merumuskan
perencaan

merupakan penetapan jawaban kepada enam pertanyaan berikut :

1. Tindakan apa yang harus dikerjakan ?

2. Apakah sebabnya tindakan itu harus dikerjakan ?

3. Di manakah tindakan itu harus dikerjakan ?

4. kapankah tindakan itu harus dikerjakan ?

5. Siapakah yang akan mengerjakan tindakan itu ?

6. Bagaimanakah caranya melaksanakan tindakan itu ?

Menurut Stoner Planning adalah proses menetapkan sasaran dan


tindakan yang perlu untuk mencapai sasaran tadi.

2. Organizing

Organizing atau pengororganisasian adalah kumpulan dua orang atau


lebih yang bekerja sama dalam cara yang terstruktur untuk mencapai sasaran
spesifik atau sejumlah sasaran.

3. Controlling

Controlling atau pengawasan, sering juga disebut pengendalian adalah


salah satu fungsi manajemen yang berupa mengadakan penilaian, bila perlu

26 | P a g e
mengadakan koreksi sehingga apa yang dilakukan bawahan dapat diarahkan
ke jalan yang benar dengan maksud dengan tujuan yang telah digariskan
semula.

4. Activating

Activating atau pelaksanaan adalah suatu fungsi manajemen berupa


bentuk kegiatan kerja nyata dalam suatu kegiatan manajemen.

5. Staffing

Staffing adalah salah satu fungsi manajemen berupa penyampaian


perkembangan atau hasil kegiatan atau pemberian keterangan mengenai
segala hal yang bertalian dengan tugas dan fungsi-fungsi kepada pejabat
yang lebih tinggi.

6. Directing / Commanding

Directing atau Commanding adalah fungsi manajemen yang


berhubungan dengan usaha memberi bimbingan, saran, perintah-perintah
atau instruksi kepada bawahan dalam melaksanakan tugas masingmasing,
agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan benar-benar tertuju pada
tujuan yang telah ditetapkan semula.

7. Coordinating

Coordinating atau pengkoordinasian merupakan salah satu fungsi


manajemen untuk melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi
kekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan, dengan jalan
menghubungkan, menyatukan dan menyelaraskan pekerjaan bawahan
sehingga terdapat kerja sama yang terarah dalam upaya mencapai tujuan
organisasi.

8. Reporting

Adalah salah satu fungsi manajemen berupa penyampaian


perkembangan atau hasil kegiatan atau pemberian keterangan mengenai
segala hal yang bertalian dengan tugas dan fungsi-fungsi kepada pejabat
yang lebih tinggi.

9. Leading

Pekerjaan leading meliputi lima kegiatan yaitu :

Mengambil keputusan

Mengadakan komunikasi agar ada saling pengertian antara manajer dan


bawahan

27 | P a g e
Memeberi semangat, inspirasi, dan dorongan kepada bawahan supaya
mereka bertindak.

Memilih orang-orang yang menjadi anggota kelompoknya, serta


memperbaiki pengetahuan dan sikap-sikap bawahan agar mereka terampil
dalam usaha mencapai tujuan yang ditetapkan.

10.Innovating

Innovating merupakan fungsi manajemen berupa penelitian,


pengembangan, dan / atau perekayasaan yang bertujuan mengembangkan
penerapan praktis nilai dan konteks ilmu pengetahuan yang baru, atau cara
baru untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada ke
dalam produk atau proses produksi.

11. Representing

Representing adalah fungsi manajemen berupa adanya kesamaan dalam


hal pengerjaan tugas.

12. Budgeting

Budgeting merupakan fungsi manajemen berupa pengikhtisaran sistem


anggaran keuangan. Baik itu sistem keuangan untuk jangka pendek,
menengah, dan panjang.

13. Assembling

Assembling merupakan fungsi manajemen dimana terjadi pengurutan-


pengurtan dalam hal kegiatan yang berhubungan dengan manajemen itu
sendiri.

14. Resources

Resources merupakan fungsi manajemen berupa pemanfaat sumber


daya yang ada, baik itu SDA atau SDM sehingga terjadi ketepatgunaan.

15. Motivating

Motivating atau pemotivasian kegiatan merupakan salah satu fungsi


manajemen berupa pemberian inspirasi, semangat dan dorongan kepada
bawahan, agar bawahan melakukan kegiatan secara suka rela sesuai apa
yang diinginkan oleh atasan.

16. Actuating

Actuating adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua


anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan

28 | P a g e
perencanaan manajerial dan usaha-usaha organisasi. Jadi actuating artinya
adalah menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau
penuh kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang
dikehendaki secara efektif. Dalam hal ini yang dibutuhkan adalah
kepemimpinan (leadership).

17. Communication

Communication merupakan suatu proses penyampaian informasi


(pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling
mempengaruhi diantara keduanya. Pada umumnya, komunikasi dilakukan
dengan menggunakan kata-kata (lisan) yang dapat dimengerti oleh kedua
belah pihak. Dalam hal ini komunikasi yag terjadi diantara hierarki
kepemimpinan.

18. Decision Making

Dicision Making merupakan fungsi manajemen yang dapat dianggap


sebagai suatu hasil atau keluaran dari proses mental atau kognitif yang
membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan di antara beberapa alternatif
yang tersedia. Setiap proses pengambilan keputusan selalu menghasilkan
satu pilihan final . Keluarannya bisa berupa suatu tindakan (aksi) atau suatu
opini terhadap pilihan.

19. Improving

Improving adalah salah satu fungsi manajemen dalam hal peningkatan


mutu kegiatan, kepemimpinan, kerjasma, dan lain-lain.

7. TUJUAN MANAJEMEN
Malayu S.P. Hasibuan (2006:18-19) mengemukakan tujuan manajemen dari
berbagai sudut pandang yaitu:

A. Menurut Tipenya:

1) Profit objectives

2) Services objectives

3) Social objectives

4) Personal objectives

B. Menurut Prioritasnya:

29 | P a g e
1) Tujuan primer

2) Tujuan sekunder

3) Tujuan individual

4) Tujuan sosial

C. Menurut Jangka Waktunya:

1) Tujuan jangka panjang

2) Tujuan jangka menengah

3) Tujuan jangka pendek

D. Menurut Sifat dan Tujuannya:

1) Management objectives

2) Managerial objectives

3) Administrative objectives

4) Economic objectives

5) Social objectives

6) Technical objectives

7) Work objectives

E. Menurut Tingkatannya:

1) Overall enterprise objectives

2) Divisional objectives

3) Departmental objectives

4) Sectional objectives

30 | P a g e
5) Group objectives

6) Individual objectives

F. Menurut Bidangnya:

1) Top level objectives

2) Finance objectives

3) Production objectives

4) Marketing objectives

5) Office objectives

G. Menurut Motifnya:

1) Public objectives

2) Organizational objectives

3) Personal objectives

8. BIDANG-BIDANG MANAJEMEN
A. Manajemen Sumber Daya Manusia (HRD)

Manajemen Sumber Daya Manusia adalah penerapan manajemen


berdasarkan fungsinya untuk memperoleh sumber daya manusia yang
terbaik bagi bisnis yang kita jalankan dan bagaimana sumber daya manusia
yang terbaik tersebut dapat dipelihara dan tetap bekerja bersama kita
dengan kualitas pekerjaan yang senantiasa konstan ataupun bertambah.

B. Manajemen Pemasaran (Marketing Management)

Manajemen Pemasaran adalah kegiatan manajemen berdasarkan


fungsinya yang pada intinya berusaha untuk mengidentifikasi apa

31 | P a g e
sesungguhnya yang dibutuhkan oleh konsumen, dan bagaimana cara
pemenuhannya dapat diwujudkan.

C. Manajemen Produksi (Production Management)

Manajemen Produksi adalah penerapan manajemen berdasarkan


fungsinya untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan standar yang
ditetapkan berdasarkan keinginan konsumen, dengan teknik produksi yang
seefisien mungkin, dari mulai pilihan lokasi produksi hingga produk akhir
yang dihasilkan dalam proses produksi.

D. Manajemen Keuangan (Financial Management)

Manajemen Keuangan adalah kegiatan manajemen berdasarkan


fungsinya yang pada intinya berusaha untuk memastikan bahwa kegiatan
bisnis yang dilakukan mampu mencapai tujuannya secara ekonomis yaitu
diukur berdasarkan profit. Tugas manajemen keuangan diantaranya
merencanakan dari mana pembiayaan bisnis diperoleh, dan dengan cara
bagaimana modal yang telah diperoleh dialokasikan secara tepat dalam
kegiatan bisnis yang dijalankan

E. Manajemen Informasi (Information Management)

Manajemen Informasi adalah kegiatan manajemen berdasarkan


fungsinya yang pada intinya berusaha memastikan bahwa bisnis yang
dijalankan tetap mampu untuk terus bertahan dalam jangka panjang. Untuk
memastikan itu manajemen informasi bertugas untuk menyediakan seluruh
informasi yang terkait dengan kegiatan perusahaan baik informasi internal
maupun eksternal, yang dapat mendorong kegiatan bisnis yang dijalankan
tetap mampu beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di masyarakat.

F. Manajemen Administrasi (Administration Management)

Manajemen administrasi memberi perhatian pada pemberian layanan di


bidang administasi, penggunaan alat yang efektif, dan kemudahan pada
bidang lain seperti melakukan pengaturan berkaitan dengan mengarsip,
mengirim surat, mengetik, dsb.

9. SISTEM MANAJEMEN

32 | P a g e
Sistem manajemen yang diterapkan oleh manajer dalam suatu perusahaan
tergantung pada karakter seseorang manajer dan keadaan perusahaan yang
dipimpinnya. Sistem Manajemen dapat dibedakan:

A. Manajemen Bapak (Paternalistic Management)

B. Manajemen Tertutup (Closed Management)

C. Manajemen Terbuka (Open Management)

D. Manajemen Demokrasi (Democratic Management)

BAB III PENUTUP

1. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian panjang diatas mengenai Konsep Dasar Manajemen maka
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

Manajemen merupakan salah satu cabang ilmu yang sebenarnya sudah


kita praktikan dalam kehidupan sehari-hari, namun dalam ruang lingkup
tradisional.

Dengan mempelajari konsep dasar manajemen maka kita akan memulai


langkah kita untuk menjadi individu-individu yang professional dalam
hal me-manage atau mengatur baik menjadi manajer untuk orang lain
maupun untuk diri kita sendiri.

Dari segi pengertiannya manajemen menurut pendapat para ahli


mengandung definisi yang beragam yaitu manajemen sebagai ilmu dan
seni, manajemen sebagai proses, maupun manajemen sebagai profesi.

33 | P a g e
Manajer merupakan subjek atau pelaku manajemen sekaligus
merupakan profesionalisme dalam manajemen karena memiliki
pengetahuan yang lebih serta mampu untuk membawa individu lain
untuk mencapai tujuan organisasional.

Unsur-unsur manajemen atau alat manajemen terdiri dari man, methods,


material, machines, money, market serta information yang menjadi
unsur penunjang dalam manajemen.

Asas adalah suatu pernyataan fundamental/kebenaran umum yang dapat


dijadikan pedoman pemikiran dan tindakan serta filsafat manajemen
merupakan dasar atau pengetahuan sehingga menjadi patokan seorang
manajer dalam mengatur.

Prinsip manajemen dibagi berdasarkan sasaran, orang dan informasi.

Dalam manajemen terdapat empat fungsi utama serta fungsi manajemen


lain menurut pendapat berbagai ahli.

Tujuan manajemen dilihat dari berbagai segi atau sudut pandang.

Bidang manajemen sangat beragam mulai dari manajemen


SDM/personalia, pemasaran, keuangan, administrasi, informasi, dan
manajemen produksi.

Sistem yang digunakan dalam manajemen merupakan suatu cara atau


ciri yang diterapkan seorang manajer dalam me-manage perusahaannya.

Jadi dapat dikatakan bahwa konsep dasar manajemen dapat mewakili


keingintahuan kita tentang hakikat manajemen sesungguhnya.

DAFTAR PUSTAKA

34 | P a g e
Dr. Badrudin, M.Ag. 2013. Dasar-Dasar Manajemen. Bandung:Penerbit Alfabeta.
http://nuwrileardkhiyari.blogdetik.com/2013/09/15/pengertian-konsep-
dasar-dan-fungsi-manajemen/

http://armoz31.blogspot.com/2013/09/pengertian-konsep-dasar-dan-
fungsi.html

http://www.anakciremai.com/2008/05/makalah-manajemen-tentang-
pengertian.html

http://firman25.blogspot.com/2013/10/manajemen-sebagai-ilmu-seni-dan-
profesi.html

https://sseituko.wordpress.com/2010/10/12/asas-asas-manajemen/

http://www.caragampang.com/2014/08/filsafat-dan-asas-asas-
manajemen.html

http://bahanmatakuliah.blogspot.com/2011/09/makalah-prinsip-
manajemen.html

http://kiteklik.blogspot.com/2010/11/4-fungsi-utama-dalam-
manajemen.html

https://ranggablack89.wordpress.com/2009/10/19/fungsi-manajemen-
menurut-beberapa-ahli/

https://belajarmanagement1.wordpress.com/bidang-bidang-manajemen/

http://jurnal-sdm.blogspot.com/2014/10/sistem-pendekatan-dan-fungsi-
manajemen.html

35 | P a g e
36 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai