BAB I
PENGERTIAN dan KONSEP DASAR
ILMU MANAJEMEN
A. PENGERTIAN MANAJEMEN
Dilihat dari asal katanya, kata manajemen atau management dalam Bahasa Inggris
berasal dari kata Italia, maneggiare yang kurang lebih berarti menangani atau to handle.
Dalam bahasa latin ada kata yang punya pengertian hampir sama yakni manus yang
artinya tangan atau menangani. Sementara berbicara tentang definisi, layaknya istilah-
istilah lain dalam kajian Ilmu Sosial, Manajemen juga memiliki sejumlah definisi yang
diberikan para ahli. Manajemen merupakan sebuah proses yang khas, yang terdiri dari
tindakan-tindakan: perencanaan, pengorganisasian, penggiatan dan pengawasan yang
dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan
melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya.Kata Manajemen
berasal dari bahasa Prancis kuno mnagement, yang artinya seni melaksanakan dan
mengatur. Selain itu menurut beberapa akhli bahwa manajemen sebagai seni
menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer
bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.
pengertian lainnya menyebutkan bahwa manajemen adalah sebuah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai
sasaran (goals) secara efektif dan efesien. efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai
sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan
secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Pengertian lain manajemen adalah sebuah proses yang dilakukan untuk
mewujudkan tujuan organisasi melalui serangkaian kegiatan berupa perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian orang-orang serta sumber daya
organisasi lainnya.
3 faktor yang terlibat dalam proses penyelesaian: (1) Adanya penggunaan sumber daya
organisasi (SDM, SDA, SDD, SDI); (2) Adanya proses yang bertahap (perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian; DAN (3) Adanya seni dalam
menyelesaikan pekerjaan.
Ada beberapa definisi mengenai manajemen yang diberikan oleh para ahli.
Sebagai contoh, Robbins dan Coulter (1999) menyebutkan manajemen adalah proses
pengkoordinasian dan pengintegrasian kegiatan-kegiatan kerja agar diselesaikan secara
efektif dan efisien melalui orang lain. 2 kata penting yang saling terkait di sini adalah
pengkoordinasianorang lain dan efektif efisien. Pengkoordinasian orang lain artinya
melibatkan orang lain, sedangkan efektif dan efisien untuk menunjukkan berdaya guna
dan berhasil guna. Pengkoordinasian orang lain tidak berarti kegiatan tidak dapat
dilakukan sendiri, hanya saja dalam pertimbangan efektifitas dan efisiensi, perlu
pelibatan orang lain. Lalu untuk dapat tercapai secara optimal pelibatan tersebut, perlu
dikelola atau ada proses atau upaya pengkoordinasian yang disebut manajemen.
Ahli-ahli lain juga memberikan definisi yang kurang lebih sama. Bahwa
manajemen adalah proses yang dilakukan seorang atau beberapa orang untuk
mengkoordinasikan aktifitas orang lain untuk mencapai hasil-hasil yang tidak dapat
dicapai oleh orang itu sendiri. Manajemen pula merupakan suatu ilmu dan juga suatu
seni. Sebagai suatu ilmu, manajemen harus memiliki landasan keilmuan yang kokoh.
Sebagai seni, maka manajemen dipraktekkan berdasarkan keterampilan yang diterapkan
untuk mencapai hasil yang diinginkan. Dari batasan-batasan tersebut, dapat dikatakan
bahwa manajemen adalah ilmu dan seni yang mempelajari bagaimana mengelola
manusia melalui orang lain.
Pengertian Manajemen menurut para akhli :
1. Menurut G.R. Terry adalah melakukan pencapaian tujuan (organisasi) yang sudah
ditentukan sebelumnya dengan mempergunakan bantuan orang lain.Manajemen
merupakan suatu proses yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian yang dilakukan uituk menentukan
serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber
daya manusia dan sumber daya lainnya.
2. Menurut Stoner dan Freeman adalah pproses perencanaan pengorganisasian,
pemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi dan proses pengggunaan
semua lain-lain sumber daya organisasi untuk tercapainya tujuan organisasi yang
telah ditentukan.
3. Mary Parker Follet. Mendifinisikan manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan
pekerjaan melalui orang lain (Hani.Handoko, 8). Pengertian ini mengandung arti
bahwa manajer dalam mencapai tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang
lain yang tergabung dalam organisasi. Pengaturan orang lain yang dilakukan
manajer satu dan manajer lain tentunya berbeda, dan perbedaan pengaturan ini
membutuhkan kemampuan dan ketrampilan tersendiri.yang merupakan seni
manajemen.
4. Harold Koontz dan Cyriil O’ donnel. Mendifinisikan manajemen adalah usaha
mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain. Dengan demikian
manajer mengadakan koordinasi atas sejumlah aktivitas orang lain yang meliputi
perencanaan, penggorganisasian, penggerakan dan pengendalian.
5. Stonner, James AF . Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan dan pengendalian. Upaya anggauta organisasi dan menggunakan
semua sumberdaya organisai untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
( Stonner, 1982, h 9). Proses adalah suatu cara yang sistematis untuk melakukan
sesuatu. Manajemen sebagai suatu proses karena semua manajer apapun keahliannya
dan ketrampilannya selalu terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang saling berkaitan
dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Kegiatan yang dimaksud adalah
perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengawasan.
6. Paul Hersey. Manajemen didefinisikan sebagai proses kerja sama dengan dan melalui
orang-orang dan kelompok untuk mencapai tujuan. (Paul Hersey, 1994, h 3).
Definisi ini dapat diterapkan pada semua bentuk dan jenis organisasi apakah
perusahaan, lembaga pendidikan, rumah sakit, organisai politik, dan sebagainya.
Untuk dapat berhasil organisasi memiliki personalia pimpinan yang berkemampuan
baik, sehingga hubungan antar pribadi berjalan secara baik dan harmonis, setiap
orang adalah manajer.
7. Luther Gulick . Mendifinisikan manajemen sebagai suatu bidang ilmu
pengetahuan/science yang berusaha secara sistematis untuk memahami mengapa dan
bagaimana manusia bekerja bersama untuk mencapai tujuan dan membuat sistem
kerjasama ini lebih bermanfaat bagi kemanusiaan (dalam T Hani p 11).
8. Pengertian Manajemen Menurut Lawrence A. Appley :Manajemen adalah seni
pencapaian tujuan yang dilakukan melalui usaha orang lain.
9. Pengertian Manajemen Menurut Drs. Oey Liang Lee :Manajemen adalah seni dan
ilmu perencanaan pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan
daripada sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
10. Pengertian Manajemen Menurut James A.F. Stoner. Manajemen adalah suatu proses
perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari anggota
organisasi serta penggunaan sumua sumber daya yang ada pada organisasi untuk
mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.
11. Pengertian Manajemen Menurut Mary Parker Follet. Manajemen adalah suatu seni,
karena untuk melakukan suatu pekerjaan melalui orang lain dibutuhkan keterampilan
khusus.
12. Pengertian Manajemen Menurut Menurut Hilman. Manajemen adalah fungsi untuk
mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu
untuk mencapai tujuan yang sama.
13. Pengertian Manajemen Menurut Encylopedia of the Social Sience. Manajemen adalah
suatu proses dengan mana pelaksanaan suatu tujuan tertentu diselenggarakan dan
diawasi.
14. Pengertian Manajemen Menurut Ricky W. Griffin. Manajemen sebagai sebuah proses
perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya
untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa
tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa
tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
15. Pengertian Manajemen Menurut Henry Fayol. Manajemen mengandung gagasan lima
fungsi utama yaitu, merancang, mengorganisasi, memerintah, mengoordinasi, dan
mengendalikan.
16. Pengertian Manajemen Menurut Chaster I Bernard :Manajemen yaitu seni dan ilmu,
17. Pengertian Manajemen Menurut Federick Winslow Taylor. Manajemen adalah Suatu
percobaan yang sungguh-sungguh untuk menghadapi setiap persoalan yang timbul
dalam pimpinan perusahaan (dan organisasi lain)atau setiap system kerjasama
manusia dengan sikap dan jiwa seorang sarjana dan dengan menggunakan alat-alat
perumusan.
18. Pengertian Manajemen Menurut Lyndak F. Urwick. Manajemen adalah Forecasting
(meramalkan), Planning Orga-nizing (perencanaan Pengorganisiran), Commanding
(memerintahklan), Coordinating (pengkoordinasian) dan Controlling (pengontrolan).
19. Pengertian Manajemen Menurut Prof. Eiji Ogawa. Manajemen adalah Perencanaan,
Pengimplementasian dan Pengendalian kegiatan-kegiatan termasuk system pembuatan
barang yang dilakukan oleh organisasi usaha dengan terlebih dahulu telah menetapkan
sasaran-sasaran untuk kerja yang dapat disempurnakan sesuai dengan kondisi
lingkungan yang berubah.
20. Pengertian Manajemen Menurut Dr. Ahuja. Manajemen adalah pihak yang
menawarkan jasa untuk segi bidang yang berhubungan dengan bidang manajemen.
21. Pengertian Manajemen Menurut Renville Siagian. Manajemen adalah suatu bidang
usaha yang bergarak dalam bidang jasa pelayanan dan dikelola oleh para tenaga ahli
tyerlatih serta berpengalaman.
22. Pengertian Manajemen Menurut Dr. Bennett N.B Silalahi, M.A. Manajemen adalah
suatu ilmu perilaku yang mencakup aspek sosial eksak tidak dari tanggungjawab
keselamatan dan kesehatan kerja baik dari segi perencanaan.
23. Pengertian Manajemen Menurut William H. Newman. Manajemen adalah fungsi yang
berhubungan dengan memperoleh hasil tertentu melalui orang lain.
24. Pengertian Manajemen Menurut Menurut Drs. Oey. Manajemen adalah perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian dan pengontrolan.
25. Pengertian Manajemen Menurut Daft (2003:4) sebagai berikut. “Management is the
attainment of organizational goals in an effective and efficient manner through
planning organizing leading and controlling organizational resources”. Pendapat
tersebut kurang lbh mempunyai arti bahwa manajemen merupakan pencapaian tujuan
Sebagaimana dinyatakan oleh G.R. Terry manajemen adalah suatu proses atau
kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-
orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata. Selain itu
bahwa manajemen adalah suatu seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang
lain. Definis atau pengertian di atas menunjukkan bahwa didalam sistem manajemen
mengandung perhatian pada kenyataan bahwa para manajer mencapai suatu tujuan
organisasi dengan cara mengatur orang-orang lain untuk melaksanakan apa saja yang
pelu dalam pekerjaan itu, bukan dengan cara melaksanakan pekerjaan itu oleh dirinya
sendiri.
Manajemen berasal dari bahasa Perancis lama yaitu menagement, yang berarti seni
melaksanakan dan mengatur yaitu sebuah proses kepemimpinan dan pengaturan seluruh
atau sebagian dari suatu organisasi, atau bisnis, melalui pemanfaatan atau pengaturan
sumber daya (sumber daya manusia, material, kepandaian dan lain-lain). Kebanyakan
buku manajemen yang pernah terbit menyatakan bahwa manajemen berasal dari kata
bahasa Inggris to manage yang berarti mengelola atau mengatur. Williams (2001)
berpendapat bahwa secara tradisional pengertian manajemen adalah menjalankan fungsi
merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan (planning,
organizing, leading, and controlling).
1. Merencanakan : adalah menentukan sasaran organisasi dan sarana untuk
mencapainya.
2. Mengorganisasikan : adalah menetapkan di mana keputusan akan dibuat, siapa yang
akan melaksanakan tugas dan pekerjaan, dan siapa bekerja untuk siapa, dalam
perusahaan.
3. Memimpin : adalah memberi inspirasi dan motivasi karyawan untuk bekerja keras
dalam mencapai sasaran organisasi.
4. Mengendalikan : adalah mengawasi kemajuan pencapaian sasaran dan mengambil
tindakan koreksi bilamana kemajuan tidak tercapai.
Menurut Follett dalam Stoner (1996) memberikan pengertian manajemen sebagai "Seni
untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang lain". Definisi ini mengandung arti
bahwa para manajer mencapai tujuantujuan
organisasi melalui pengaturan orang-orang lain untuk melaksanakan berbagai tugas yang
mungkin diperlukan atau dengan kata lain para manajer tidak melakukan tugas-tugasnya
sendiri. Sedangkan Stoner (1995) memberikan definisi manajemen sebagai suatu proses
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usahausaha para anggota
organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Stoner (1995) berpendapat bahwa manajemen
adalah suatu proses bukan seni. Proses adalah cara sistematis untuk melakukan
pekerjaan. Manajemen dikatakan sebagai proses karena semua manajer, tanpa
mempedulikan kecakapan atau keterampilan khusus mereka, harus melaksanakan
kegiatankegiatan tertentu yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan-tujuan yang
mereka inginkan (Handoko, 1996). Siagian (1992) mengemukakan bahwa manajemen
adalah “kemampuan atau keterampilan untuk memperoleh sesuatu dalam rangka
pencapaian tujuan melalui kegiatan orang lain".
Secara umum manajemen dapat diartikan sebagai seni dan ilmu yang mempelajari
bagaimana mengelola manusia dan material untuk mencapai tujuan. Sebagai alat
pelaksana dari administrasi, manajemen diperlukan agar
tujuan organisasi dapat dicapai sesuai dengan yang direncanakan. Keterkaitan antara
manajemen dengan administrasi diterangkan oleh Siagian (1992) sebagai berikut:
”Manajemen merupakan inti dari administrasi karena
memang manajemen merupakan alat pelaksana utama dari administrasi." Henry Fayol
dalam Handoko (1996) mengemukakan aspek-aspek manajemen sebagai “planning,
organizing, commanding, coordinating, dan
controlling”. Fokus dari manajemen adalah bagaimana sebuah organisasi dikelola dan
bagaimana manajer membantu organisasi dalam menentukan tujuan. Williams (2001)
menambahkan bahwa walaupun para manajer saat ini masih melakukan fungsi
manajemen tradisional namun mereka sebenarnya sudah melakukan langkah baru, yaitu:
membuat sesuatu terjadi; menghadapi persaingan; mengorganisasi orang banyak, proyek
dan proses; dan memimpin (making things happen; meeting the competition; organizaing
people,project, and process; and leading). Untuk dapat “membuat sesuatu terjadi”,
seorang manajer harus menentukan apa yang ingin dicapai, merencanakan bagaimana
mencapai sasaran ini, mengumpulkan dan mengelola informasi yang diperlukan untuk
menghasilkan keputusan yang tepat, dan mengendalikan kinerja sehingga manajer dapat
mengambil tindakan
Organisasi tidak dapat terbentuk jika yang melakukan hanyalah seorang diri saja.
Seseorang yang berprofesi sebagai calo tiket pesawat terbang yang ia kelola sendiri maka
ia dan usahanya tidak dapat digolongkan sebagai sebuah organisasi. Namun apabila ia
ternyata sukses kemudian membuka suatu agen perjalanan serta mempekerjakan
sejumlah orang dengan cita-cita yang sama yaitu sukses bersama, maka usaha tersebut
dapat dikategorikan sebagai suatu organisasi walaupun bentuknya masih bersifat
sederhana. Pada umumnya perusahaan merupakan sebuah organisasi karena
pengelolaannya dilaksanakan oleh beberapa atau banyak orang. Di samping
itu, setiap orang yang terlibat di dalamnya dapat dianggap telah bersepakat melakukan
pekerjaan tertentu untuk mencapai tujuan perusahaan. Ketika anda melamar pekerjaan di
suatu perusahaan, tentu Anda akan ditanya
apakah Anda akan loyal dan dapat memenuhi tugas yang dibebankan kepada Anda.
Tentu saja Anda akan menyatakan bahwa Anda akan memenuhi tuntutan perusahaan
karena ingin diterima bekerja di perusahaan tersebut. Jadi bolehlah kita ambil sebuah
kesimpulan, yaitu bahwa begitu banyak kegiatan yang tidak dapat digolongkan sebagai
suatu organisasi karena dilakukan oleh satu orang walaupun tujuannya adalah mencari
keuntungan. Namun pada umumnya perusahaan dapat dikatakan sebuah organisasi
karena telah memenuhi syarat-syarat sebagai sebuah organisasi.
memperoleh pendapatan dan keamanan hidup, dengan sukarela pula ia bekerja dalam
bidang yang ia pilih sendiri. Sedangkan manajer sekarang sangat mudah berpindah dari
satu perusahaan ke perusahaan lainnya. Artinya
ia tidak taat kepada perusahaan melainkan mengikuti penawaran gaji yang ia anggap
memadai dan sesuai dengan kualifikasinya. Ganjaran dianggap memadai jika sesuai
dengan jasa yang ia berikan kepada perusahaan, prestasi
kerja yang telah ia tunjukkan, sumbangsih kepada bidang keilmuannya, atau adanya rasa
hormat dari rekan kerja dalam bidangnya. Keterikatannya hanya pada karier yang
dipilihnya. Dengan kecenderungan seperti ini maka tuntutan kepada mereka pun dari
waktu ke waktu menjadi semakin besar. Di antara para manajer timbul persaingan
kompetensi dan jaringan. Mereka yang unggul dalam penguasaan keilmuannya serta
memiliki networking yang lebih baik, dapat dengan mudah pindah dari satu perusahaan
ke perusahaan lain mencari ganjaran tertinggi dan kepuasan kerja maksimal.
Kecenderungan atau trend seperti ini juga menguntungkan bagi perusahaan. Dengan
adanya kompetisi ketat maka perusahaan dapat menuntut para manajer untuk berprestasi
maksimal.
Umumnya perusahaan memberikan empat tantangan, yaitu :
1. menghasilkan produk lebih banyak, lebih murah, lebih menarik, lebih baik, lebih
ramah lingkungan, dan lebih berselera global
2. memperbaiki lingkungan hidup dan kondisi lainnya
3. menyesuaikan diri dengan setiap perubahan besar dalam lingkungan global
4. menyesuaikan diri dengan setiap kondisi ekonomi, politik dan social negara sendiri.
D.Jenis-jenis Manajer
Banyak cara orang mengklasifikasikan manajer untuk melihat kemampuan utama
seorang manajer. Namun bukan berarti pembedaan atau pengklasifikasian itu berlaku
statis atau kaku tetapi hal ini hanyalah untuk memahami kelebihan seseorang ketika
menjadi seorang manajer. Pengklasifikasian manajer dapat dilakukan dengan melihat
mereka pada tingkatan dalam organisasi yang dapat diklasifikasikan menjadi tiga
golongan, yaitu (Handoko, 1996):
a. Manajer lini – pertama. Tingkatan paling rendah dalam suatu organisasi yang
memimpin dan mengawasi tenaga-tenaga operasional, disebut manajemen lini/garis –
pertama (first – line) atau first – level). Para manajer ini sering disebut dengan manajer
kantor, penyelia jasa, manajer departemen. Sebagai contoh adalah penyelia teknik dalam
suatu departemen riset.
b. Manajer menengah. Manajemen menengah dapat meliputi beberapa tingkatan dalam
suatu organisasi. Para manajer menengah membawahi dan mengarahkan kegiatan-
kegiatan para manajer lainnya dan kadangkadang juga karyawan operasional. Sebutan
lain bagi manajer menengah adalah general manajer, manajer pabrik, mandor wilayah,
divisi manajer Sebagai contoh adalah manajer wilayah yang membawahi beberapa
kepala divisi wilayah.
c. Manajer puncak. Klasifikasi manajer tertinggi ini terdiri dari sekelompok kecil
eksekutif. Manajemen puncak bertanggung jawab atas keseluruhan manajemen
organisasi dan bertanggung jawab menciptakan kondisi penting untuk melakukan
perubahan. Sebutan khas bagi manajer puncak adalah pimpinan eksekutif (CEO) atau
pimpinan oposisi (COO), wakil presiden.
Tingkatan-tingkatan manajemen dalam suatu organisasi dapat pada Gambar 1.2
Sumber: Williams, Chuck, 2001. Manajemen. Edisi pertama. Jakarta: Salemba Empat.
Gambar 1.2.
Tingkatan manajer dalam suatu organisasi
Gambar 1.3.
Perbedaan Manajer Administratif dan Operatif dalam Melaksanakan Fungsi-Fungsi
Manajemen
Seseorang dapat dikatakan sebagai manajer agresif progresif apabila ia memiliki
pandangan jauh ke depan, memiliki ide dan gagasan luar biasa, serta mengutamakan
teknologi. Manajer jenis ini ketika berada dalam
organisasi berusaha mendapatkan pertumbuhan dan perubahan organisasi. Namun
apabila organisasi Anda sedang sakit maka organisasi Anda tidak membutuhkan manajer
seperti ini. Organisasi Anda membutuhkan seorang manajer kondusif yang akan
membawa organisasi ke arah kestabilan normal.
Cara lain mengklasifikasikan manajer adalah dengan melihat kemampuan manajer ketika
memperhatikan dan mengendalikan bawahan. Manajer seperti ini dapat bersifat otoriter
atau partisipatif. Manajer partisipatif bersifat selalu menghargai pendapat bawahan, lebih
banyak mendengarkan daripada berbicara, dan mencari solusi dari pengalaman bawahan
karena ia menyadari bahwa bawahan lebih mengetahui masalah daripada atasan.
Kadangkala manajer partisipatif juga memberikan wewenang kepada karyawan untuk
mengambil keputusan mereka sendiri dan mengimplementasikan gagasan-gagasan
mereka sendiri. Oleh karena itu, menampung keluhan, ide, saran, ataupun gagasan adalah
jalan yang sering ditempuh manajer jenis ini. Sebaliknya, seorang manajer otoriter
adalah manajer yang sering ikut campur dalam berbagai hal yang terjadi, sering
memegang rahasia, dan lebih suka memberi tahu daripada bertanya.
Seorang manajer juga dapat diklasifikasikan sebagai manajer lima C, yaitu manajer cash
(uang tunai), crisis (krisis), conflict (konflik), cool (tenang), dan change (perubahan).
a. Cash Manager sering berfokus pada biaya dan anggaran hingga kepada tingkat
finansial perusahaan. Manajer seperti ini lebih senang menghindari risiko dan lebih
mencari kestabilan ketimbang peluang. Ia lebih baik memperbaiki teknologi daripada
menggantinya dengan yang baru. Ia lebih berpikir kepada mencari keuntungan jangka
pendek dan bukannya persaingan jangka panjang.
b. Crisis Manager adalah manajer yang mirip dengan cash manager dalam hal pencarian
stabilitas, memandang masalah sebagai gangguan, bukan dilihatnya sebagai peluang
untuk masa depan. Manajer ini sering menyerang masalah tanpa mencari tahu terlebih
dahulu akar permasalahannya.
c. Conflict Manager adalah jenis manajer yang mengandalkan pengendalian dengan
berbagai alat kontrolnya untuk menguasai keadaan, dan sering campur tangan dalam
berbagai hal.
d. Cool Manager adalah termasuk manajer yang tidak percaya diri. Artinya, ia
memberikan apa pun kepada bawahan, ingin bawahannya seperti teman biasa, dan
berusaha selalu ceria ketika bertemu bawahan. Dengan cara seperti ini bawahan justru
tidak memahami arah yang diberikan manajer jenis ini.
e. Change Manager memandang setiap perubahan sebagai peluang untuk tumbuh maju
dan setiap masalah dilihatnya sebagai peluang. Manajer jenis ini selalu berusaha mencari
inti permasalahan dan berusaha mengembangkan perubahan yang dibutuhkan agar
permasalahan dapat teratasi.
E. KEMAMPUAN MANAJERIAL
Seperti jabatan lainnya, menjadi manajer tidaklah semudah yang diperkirakan seseorang
yang sebelumnya menjadi karyawan biasa. Untuk menjadi seorang manajer yang sukses,
ia harus memiliki sejumlah kompetensi umum dan khusus. Kemampuan manajerial
adalah kemampuan untuk mengatur, mengkoordinasikan dan menggerakkan para
bawahan ke arah pencapaian tujuan yang telah ditentukan organisasi. Dalam organisasi
yang berukuran besar, kesempatan manajer untuk mengadakan kontak dengan seluruh
bawahan relatif sangat kecil. Lebih-lebih dalam organisasi yang besar yaitu organisasi
yang ruang lingkup operasinya nasional atau internasional.
Dengan demikian, kegiatan mengintegrasikan, mengoordinasikan dan menggerakkan
para bawahan oleh manajer puncak dilakukan melalui pendelegasian wewenang kepada
manajer menengah dan manajer pengawas. Kemampuan manajerial tidak begitu saja
muncul. Kemampuan ini lahir dari suatu proses yang panjang yang terjadi secara
perlahan-lahan melalui proses pengamatan dan belajar. Bukti dari kemampuan
manajerial adalah sejauh mana kelompok kerja yang dipimpinnya mampu berkinerja
secara optimal. Dalam hal ini, manajer di semua tingkatan harus mampu menunjukkan
bahwa mereka sanggup dekat secara emosional dengan bawahan sehingga bawahan
memberikan dukungan dengan komitmen yang kuat pada kelompok kerjanya.
Banyak hal yang menyebabkan seorang manajer tidak menghasilkan kinerja yang
diharapkan dalam memimpin kelompoknya. Antara lain karena ia:
a. kurang memahami kinerja yang diharapkan dari posisinya sebagai seorang pimpinan
kelompok kerja
b. kurang memahami peran manajerial yang disandangnya
c. tidak mempunyai keterampilan manajerial yang diperlukan untuk menghasilkan
kinerja manajerial yang ditargetkan
d. lemah dalam hal memotivasi atau menggerakkan orang-orang yang dipimpinnya.
f. Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan kompetensi dan konstribusi.
Seorang bawahan akan merasa bangga bila kelompok kerjanya meraih kemajuan dalam
kinerjanya. Apalagi bila promosi dan perkembangan diri mereka dihargai secara adil
berdasarkan pada kompetensi dan kontribusinya. Dengan kebanggaan itu pula dia akan
selalu menjaga prestasi dan citra kelompok kerjanya.
g. Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan kelompok kerja. Perasaan memiliki (sense of
belonging) bawahan terhadap kelompok kerjanya harus senantiasa ditumbuh-
kembangkan melalui keterlibatan yang aktif dan tulus. Dengan demikian bawahan akan
merasa bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam kelompok kerjanya sehingga ia
akan selalu termotivasi untuk meningkatkan kinerjanya.
h. Pengertian dan simpati atas masalah pribadi. Seorang Manajer harus mampu
menjalin hubungan emosional dengan bawahannya secara bijaksana. Jika diperlukan,
dalam batas-batas tertentu, seorang manajer perlu memahami dan mengerti urusan
pribadi bawahannya tanpa mengesankan turut campur. Dengan demikian hubungan kerja
tidak terbatas pada pendekatan formal legalistik, namun juga pendekatan kekeluargaan
atau dari hati ke hati antara manajer dan bawahannya.
i. Kesetiaan manajer pada bawahan. Tidak hanya bawahan yang perlu memberikan
loyalitas pada pimpinan, manajer pun perlu menunjukkan loyalitas kepada bawahannya.
Loyalitas demikian akan menjadi dasar rasa kepercayaan bawahan terhadap manajernya,
sehingga mereka mau memberikan dukungan yang penuh terhadap aktivitas kelompok
kerjanya. Hal ini dapat juga mendatangkan wibawa bagi seorang manajer.
j. Selalu disiplin dalam bekerja. Penerapan disiplin kerja dengan pendekatan legalitas
formal hendaknya diminimalisasi. Manajer yang hanya berbicara tentang sangsi atau
hukuman dalam menegakkan disiplin, hanya menunjukkan ketidakmampuannya dalam
memimpin. Pendekatan seperti ini akan menstimulasi bawahan untuk bersikap defensif
dan bisa mengurangi keterlibatan dan dukungan mereka terhadap kelompok kerjanya.
F. MANAJEMEN GLOBAL
1. Manajemen Baru Era Globalisasi
Dunia manajemen tidak seperti dahulu lagi. Kita memang tidak boleh melupakan masa
lalu karena merupakan bagian dari masa kini dan masa mendatang. Kita saat ini menjadi
saksi terjadinya suatu perubahan fundamental sebagai akibat arus deras globalisasi.
Perubahan tersebut mencakup kondisi sosial, ekonomi, dan politik. Berbagai bentuk
organisasi lokal dan regional terkena dampak perubahan tersebut sehingga manajer
organisasi juga mengalami suatu perubahan besar. Perusahaan dihadapkan pada pilihan
berhadapan dengan pasar global atau mati. Oleh karena itu, pada umumnya perusahaan
terpaksa mengurangi struktur biaya secara radikal dengan jalan merencanakan kembali
dan mengurangi berbagai inisiatif yang meningkatkan biaya pada struktur, proses, dan
produk (Rhinesmith, 2001).
Dengan perkembangan seperti ini, maka perusahaan harus memiliki staf dan karyawan
yang mampu melayani pasar global sekaligus pasar lokal yang ingin dilayani dengan cara
yang sama. Fungsi manajer pun perlu diredefinisi. Manajer yang semula berperan
”memerintah dan mengawasi” saat ini harus berperan menjadi ”pelatih” agar setiap
karyawan mampu diberdayakan untuk dapat memenuhi kebutuhan pasar. Manajer juga
harus memiliki sejumlah ide, gagasan, strategi dan metode untuk membantu orang lain
menyesuaikan diri dalam kondisi seperti ini. Selain itu manajer juga harus menyesuaikan
strategi perekrutan, penyeleksian, pemberian kompensasi, pengembangan karier, teknik
memotivasi, serta teknik mengawasi karyawan agar semuanya secara terintegrasi mampu
memenuhi kebutuhan perusahaan.
G. PENTINGNYA MANAJEMEN
1. Pada dasarnya manajemen itu penting karena :
2. Pekerjaan itu berat dan sulit untuk dikerjakan sendiri, sehingga diperlukan pembagian
kerja, tugas dan tanggungjawab dalam penyelesaiannya.
3. Perusahaan akan dapat berhasil baik jika manajemen diterapkan dengan baik.
4. Manajemen menetapkan tujuan dan usaha untuk mewujudkan dengan memanfaatkan
6M dalam proses manajemen tersebut.
5. Manajemen mengakibatkan pencapaian tujuan secara teratur.
6. Manajemen merupakan suatu pedoman pikiran dan tindakan
Manajemen selalu terdapat dan sangat penting untuk mengatur semua kegiatan dalam rumah
tangga, sekolah, koperasi, yayasan-yayasan, pemerintahan dan lain sebagainya.
Dasar (persyaratan) supaya manajemen dapat diterapkan ?
Manajemen pada dasarnya baru dapat diterapkan, jika :
Ada tujuan bersama dan kepentingan yang sama yang akan dicapai.
Ada kerjasama diantara sekelompok orang dalam ikatan formal dan ikatan tata tertib
yang baik.
Ada pembagian kerja, tugas dan tanggung jawab yang teratur.
Ada Hubungan formal dan ikatan kerja yang tertib.
Ada sekelompok orang dan pekerjaan yang akan dikerjakan.
Ada organisasi untuk melakukan kerjasama.
Ada wewenang (authority) dan responsibility dari setiap individu anggota.
Ada koordinasi,integrasi dan sinkronisasi (KIS) dari setiap proses manajemen tersebut
Ada pemimpin/pengatur dan bawahan yang akan diatur.
Ada relationship in organization dan human organization.
G. SISTEM MANAGEMENT
Dalam artikel ini akan dibahas kelebihan dan kekurangan masing-masing dari sistem
manajemen pada umumnya. Yakni paternalistik management, closed management, open
management, dan democratic management. Tentunya jenis-jenis manajemen ini memiliki sisi
Kelebihan:
Jika pemimpin itu masih dalam kekuasaan yang wajar, maka karyawanya cepat bergerak dan
berkerja, karena hanya mendengar satu instruksi saja, dengan begitu tujuan bisa dijalankan
dengan baik.
Kelemahan:
a. jka perusahaan tersebut dipimpin oleh orang yang tidak ahli dan tidak benar yang hanya
mementingkan kekuasaan, maka karyawanya pun akan ikut mencontoh dan perusahaan
tersebut akan hancur.
b. Kemajuan perusahaan tersebut hanya berjalan ditempat, artinya tidak sukses tapi tidak pula
gagal, karena bawahan hhanya tergantung pada satu perintah saja, tanpa didukung oleh
kreativitas bawahanya.
c. Jika terjadi pergantian pemimpin, pemimpin yang baru akan susah beradaptasi dengan pola
perusahaan tersebut, karena para karyawanya masih menganut setruktur organisasi yang ada,
yang telah diwarisken atau diperintahkan oleh pemi]mpin yang lama.
Kelebihan:
a. privacy dan keadaan perusahaan hanya diketahui oleh pemimpin dan sekretarisnya saja
sehingga sangat terjamin.
b. pengambilan keputusan lebih cepat dan tidak memerlukan waktu lama.
c. perusahaan lain tidak dapat mengetahui keadaan perusahaan tersebut.
Kelemahan:
a. para karyawan tidak mengetahui apakah untung dan rugi perusahaan tersebut.
b. ketika terjadi masalah dan tidak dapat dipecahkan, maka yang menanggung beban tersebut
hanyalah pemimpin saja, sehingga terasa berat dan sulit untuk diselesaikan karena tidak ada
yang membantu memikulnya.
c. tidak adanya penerus-penerus yang berbakat yang dianggap mampu melanjutkan tongkat
estafet perusahaan tersebut.
d.bawahan hanya bersikap masa bodoh dan tidak mau ambil pusing dengan apa yang terjadi
terhadap perusahaanya sehingga tidak menimbulkan rasa kebersamaan.
e. tidak dapat memicu kreativitas karyawanya, karena ia tidak melihat hasil dari kerja
kerasnya, apakah hasilnya optimal atau kurang optimal untuk melanjutkan perusahaannya.
Kebaikan:
a. para bawahan ikut memikirkan kondisi-kondisi perusahaannya.
b. para bawahan sudah mengetahui kerangka perusahaan tersebut sehingga ia yakin dengan
keputusan yang akan diambil.
c. para bawahan akan memacu kreativitasnya untuk memberikan yang terbaik.
d. para bawahan merasa mendapat pendidikan dan pengarahan sehingga terjadi pembentukan
generasi yang terampil.
e. menimbulkan persaingan yang sehat antara bawahan, sehingga mereka berlomba lomba
menunjukan hasil kerja yang optimal.
f. akan menimbulkan sikap kerja sama, saling tolong menolong, danx sikap rasa
kebersamaan yang harmonis antar bawahan.
g. bawahan atau karyawan akan merasa sepenanggungannya terhadap apa yang dialami
perusahaan tersebut. secara tidak langsung menimbulkan sikap berat sama dipikul, ringan
sama dijinjing.
h. tidak menimbulkan sifat buruk sangka, dan sifat diskriminasi terhadap pemimpinnya.
Kelemahan:
a. pengambilan keputusan terkesan lambat dan tidak mayakinkan.
b. rahasia perusahaan tidak terjamin, karena memungkinkan ada salah satu pihak yang
membocorkannya, yang menginginkan perusahaan tersebut hancur dan bangkrut.
c. kecakapan dan kepemimpinan manajer akan lebih mudah diketahui oleh seluruh
bawahannya sehingga wibawanya sebagai seorang pemimpin akan berkurang.
d. akan timbul sikap penilaian positif atau negatif terhadap pola pikir dan tingkah laku
pemimpinnya.
Manajemen demokrasi adalah sistem dimana seluruh bawahan didengar aspirasi dan
kririkannya terhadap suatu perusahaan yang dianggap membangun.
Kelebihan:
a. keputusan yang diambil dapat meyakinkan, lebih baik dan berguna karena keputusan dari
banyak pihak.
b. tidak adanya sikap penguasa dan yang disukai.
c. adanya sikap tanggung jawab dari berbagai pihak yang bersangkutan.
d. struktur dan kerangka organisasi diketahui oleh kalangan umum.
Kelemahan:
a. membutuhkan biaya yang banyak, sehingga boros dari segi keuangan dan waktu yang
lama.
b. adanya sikap minoritas dan mayoritas dalam pengumpulan pendapat.
c. menimbulkan sikap siapa yang menang dan kalah pada saat beragumentasi dan saling
menyalahkan.
Dari beberapa sistem manajemen tersebut, pada dasarnya semua diterapkan dalam suatu
perusahaan, karena masing-masing sistem tersebut memeiliki kelebihan yang jika
dikumpulkan dan dapat dijalankan dengan baik, maka akan mengahasilkan suatu
keberhasilan perusahaan yang ingin dicapai dengan sempurna. tapi kembali lagi kepada
individu yang menjalankan dan menerapkan sistem ini diperusahaannya. Jika pemiimpin
menganggap sistem ini sebagai sebuah tanggung jawab, maka perusahaan / organisasi akan
sukses dan maju. Sebaliknya jika pemimpin tersebut menganggap sistem ini sebagai jalan
untuk mendapatkan kekuasaan, maka perusahaan tersebut tidak akan bertahan lama
Kondisi ini membawa pada munculnya masalah moral karyawan. Merosotnya moral
karyawan akan berujung pada ketidakpuasan karyawan dan menurunnya produktivitas.
Terlalu percaya diri
Beberapa manajer mungkin akan bingung membedakan keberuntungan usaha dengan rencana
strategisnya. Hal ini bisa membuat pengusaha menjadi terlalu percaya diri. Jika Anda ada di
posisi ini Anda akan mulai mengambil resiko yang membuat bisnis Anda ada dalam kondisi
krisis. Misalkan, Anda memesan terlalu banyak stok persediaan didasarkan pada perkiraan
penjualan yang optimis. Saat penjualan tidak berjalan mulus, Anda mungkin harus
menghapuskan stok barang dengan menjual rugi.
Kontrol kualitas yang tidak layak
Rendahnya kontrol kualitas merupakan penyebab kegagalan manajemen lainnya. Contoh dari
kondisi ini adalah barang rusak, tingginya tingkat pengembalian barang cacat, dan komplain
konsumen.
Layanan konsumen yang buruk
Kontrol kualitas dan layanan konsumen merupakan dua hal yang tidak terpisahkan dalam
menjamin suksesnya manajemen. Jika usaha kecil menjual produk berkualitas rendah atau
memberikan layanan dibawah standar, jumlah keluhan pada layanan konsumen akan
meningkat. Jika Anda tidak bisa mengantisipasi meningkatnya keluhan bisa meningkatkan
kemarahan konsumen.
Barang habis stok
Saat konsumen tidak dapat menemukan produk yang dicari, ini berarti adanya kegagalan
dalam manajemen stok barang. Usaha yang memiliki manajemen stok cukup buruk sangat
mungkin disebabkan oleh tenaga kurang terampil untuk memenuhi produk yang dicari
konsumen.
Komunikasi tidak efektif
Kerahasiaan, konflik dan kebingungan menerima kenyataan merupakan penyebab kegagalan
manajemen. Hasil dari kondisi ini adalah kebingungan manajemen untuk menentukan arah
usaha sampai tidak adanya rasa percaya dalam manajemen mereka.
Panduan tidak konsisten
Manajer yang tidak memberikan panduan konsisten merupakan penyebab gagalnya
manajemen berikutnya. Arahan yang diberikan bisa terlalu optimis atas suatu perkiraan. Jika
perkiraan gagal diwujudkan, pemangku kepentingan akan kehilangan kepercayaan pada
manajemen mereka. Untuk perusahaan publik ini dapat berarti turunnya harga saham.
Hubungan buruk dengan media
Sebuah organisasi yang salah manajemen mungkin tidak akan mendapat liputan media.
Jikapun mendapat liputan, biasanya bersifat negatif. Ini merupakan penyebab kegagalan
manajemen hubungan dengan media. Informasi yang tersebar menjadi kurang lengkap atau
salah tafsir.
Secara umum kegagalan seorang manajer disebabkan karena manajer kurang mampu
menjalankan fungsi manajemen, khususnya dalam hal mengelola dan mengkoordinir sarana
manajemen, yaitu man, money, materials, market, dan methode, market
1. Man
Dalam hal ini kesalahan terjadi pada :
a. seleksi dan penempatan calon pegawai
b. terlalu cenderung pada system konco dan famili
c. tidak ada human relation yang harmonis antarkaryawan
d. terlalu membebaskan karyawan dalam melaksanakan tugas
e. tidak ada disiplin yang ketat
2. Money
a. Dana terlalu kecil
b. Kurang hati-hati dalam penggunaan uang
c. Terlalu berani meminjam dana tanpa perencanaan yang matang
3. Materials
a. Kurangnya perencanaan dalam penggunaan materials
b. Demonstration effect (pamer)
4. Methode
a. tidak ada keseragaman methode kerja
b. methode yang digunakan kurang tepat
c. methode bersifat tradisional dan statis
5. Market
a. kurang menyelami konsumen
b. tidak memperhatikan persaingan
c. harga terlalu rendah
d. harga tidak terjangkau konsumen
e. kurang promosi
f. service kurang memuaskan
BAB II
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Tabel I.1
RUANG LINGKUP MSDM
RANCANGAN ORGANISASI MANAJEMEN KINERJA
· perencanaan sumber daya manusia
analisis pegawai
rancangan pegawai
· penilaian manajemen / MBO
tim kerja (sistem sosio teknik)
sistem informasi
program peningkatan produktivitas
penilaian kinerja
PENGEMBANGAN PEGAWAI
STAFFING
DAN ORGANISASI
· pengembangan pengawasan
· rekrut/interview/mempekerjakan manajemen
alternative action perencanaan pengembangan
promosi / pemindahan / separasi karier
pelayanan-pelayanan outplacement program pembinaan/asistensi
pengangkatan /orientasi pelatihan ketrampilan non
metode-metode seleksi pegawai manajemen
program-program persiapan
pensiun
penelitian-penelitian terhadap
sikap
SISTEM REWARD, TUNJANGAN- KOMUNIKASI DAN RELASI
TUNJANGAN DAN PEMATUHAN PUBLIK
· program-program keamanan · sistem informasi / laporan /
pelayanan kesehatan/medis catatan SDM
prosedur-prosedur pengaduan / komunikasi / publikasi
disiplin pegawai
administrasi tunjangan asuransi sistem penyaranan
rencana-rencana pembagian laba / penelitian SDM
pension
hubungan-hubungan kerja
BAB III
KONSEP DAN TANTANGAN
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA:
Masalah yang dihadapi MSDM saat ini cenderung pada kemajuan teknologi
ang dahsyat, pembatasan oleh berbagai peraturan pemerintah, penyusutan
suplai energi dan sumber daya alam lainnya, pertumbuhan persaingan
nasional dan internasional, tuntutan peningkatan perhatian terhadap
kelestarian lingkungan, dan perkembangan kegiatan kolektif para karyawan.
Ini semua merupakan faktor2 lingkungan.
Faktor organisasional, seperti semakin tingginya tingkat pendidikan
karyawan, peningkatan heterogenitas angkatan kerja, pelonjakan biaya2
personalia, dan penurunan produktivitas telah menempatkan praktek2
personalia ke puncak tangga perhatian manajemen. \
Tantangan utamanya adalah bagaimana mengelola SD organisasi dengan
efektif dan menghapuskan praktek2 yaang tidak efektif.
Dalam kondisi seperti itu, manajemen dituntut pertahankan para karyawan
dan manajer berkaliber tinggi yang diperlukan organisasi agar tetap mampu
bersaing.
Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen menurut Mary Parker Follett berarti seni untuk menyelesaikan
pekerjaan melalui orang lain. Artinya bahwa para manajer mencapai tujuan2
organisasi melalui pengaturan orang2 lain untuk melaksanakan berbagai
pekerjaan yang diperlukan, atau dg kata lain, tidak melakukan pekerjaan2 itu
sendiri.
Menurut Flippo, manajemen personalia adalah perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengawasan kegiatan2 pengadaan, pengembangan, pemberian
kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pelepasan SDM agar tercapat
berbagai tujuan individu, organisasi dan masyarakat.
Menurut French, manajemen personalia adalah penarikan, seleksi, pengembangan,
penggunaan dan pemeliharaan SDM oleh organisasi.
Berdasarkan dua definisi tersebut, MSDM adalah penarikan, seleksi,
pengembangan, pemeliharaan, dan penggunaan SDM untuk mencapai baik
tujuan-tujuan individu maupun organisasi
Manajer Personalia adalah semua manajer yang mengendalikan orang-orang
lain. Semua manajer dalam perusahaan harus terlibat dngan kegiatan2
manajemen personalia agar tercapai tujuan2 individu dan organisasi.
Dua fungsi pokok bidang personalia:
1. Untuk menjalin kerjasama dalam pengembangan dan administrasi
berbagai kebijaksanaan yang mempengaruhi orang2 yang membentuk
organisasi, dan
2. Untuk membantu para manajer mengelola SDM
BAB IV
PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA
Perencanaan Sumber Daya Manusia (SDM) dirancang untuk menjamin bahwa
kebutuhan organisasi akan pegawai akan terpenuhi secara tetap dan tepat.
A. Menurut Stoner dan Freeman dalam rangka membuat perencanaan
SDM dilakukan melalui analisis sbb:
a) Faktor-faktor internal, misal: ketrampilan yang dibutuhkan sekarang dan
yang akan datang, lowongan, serta perluasan dan pengurangan bagian.
b) Faktor-faktor eksternal, misal pasar tenaga kerja
B. Perencanan SDM memiliki 4 langkah pokok : (Miller Burack dan Maryann)
a) Perencanaan untuk kebutuhan masa depan
b) Perencanaan untuk keseimbangan masa depan
c) Perencanaan untuk perekrutan dan seleksi untuk pemberhentian sementara
d) Perencanaan untuk pengembangan
Ad. 1. Perencanaan untuk kebutuhan masa depan. Untuk keperluan perencanaan ini
perlu diperhatikan :
a) jumlah pegawai yang diperlukan
b) kualifikasi yang diperlukan
c) jangka waktu kebutuhan pegawai tsb
Ad. 2. Perencanaan untuk keseimbangan masa depan. Hal-hal yang perlu
diperhatikan adalah:
a) Jumlah pegawai yang ada saat ini
b) Usia pegawai dan kemungkinan pensiun
c) Jumlah lowongan yang ada
d) Pegawai yang diperlukan
Ad. 3. Perencanaan untuk perekrutan dan seleksi untuk pemberhentian sementara
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
a) Pengumuman akan kebutuhan pegawai
b) Jumlah pegawai yang diinginkan
c) Merekrut pegawai yang diperlukan
d) Penyaringan/seleksi pegawai
Ad. 4. Perencanaan untuk pengembangan
Hal-hal yang perlu diperhatikan:
a) Pendidikan dan pelatihan
b) Mutasi dan promosi
c) Pengisian bagian-bagian yang memerlukan tenaga ahli, berpengalaman
sehingga cukup kapabel
C. Pengadaan (Procurement)
2. Organisasional
Rencana-rencana strategik
Anggaran (budget)
Forecast penjualan dan produksi
Desain organisasi dan pekerjaan
Perluasan usaha
3. Persediaan karyawan:
Pensiun
Permohonan berhenti
Pemberhentian (terminasi)
Kematian
Teknik-Teknik Forecasting
Forecast SDM pada sisi permintaan berupaya memperkirakan kebutuhan
tenaga kerja organisasi di waktu y.a.d. Terdiri atas:
Ahli (tergantung pada orang2 yang ahli untuk mengestimasi
kebutuhan SDM)
o Teknik Delphi(sekelompok ahli, biasanya para manajer)
o Survei ahli secara formal
o Keputusan informal dan segera
Analisis trend
o Analisis statistik
o Ratio produktivitas (standar-standar)
o Ekstrapolasi (berdasarkan tingkat perubahan di masa lalu untuk
membuat proyeksi di waktu y.a.d. Misalnya bila rata2 2
karyawan bagian produksi diterima sertiap bulan dalam dua
tahun yang lalu maka berarti ada 24 karyawan yang akan
diterima selama satu tahun y.a.d)
o Indeksasi (adalah metode estimasi kebutuhan karyawan di
waktu y.a.d. dengan menandai tingkat perkembangan
karyawan dengan indeks. Contohnya rasio antara karyawan
produksi dengan penjualan. Contohnya, para perencanaan bisa
menyimpulkan bahwa untuk setiap sepuluh juta rupiah
kenaikan penjualan, departemen produksi memerlukan satu
tambahan karyawan baru)
Lainnya
o Analisis anggaran dan perencanaan
o Model-model komputer (merupakan serangkaian formula
matematis yang dapat digunakan secara simultan untuk
menghitung kebutuhan-kebutuhan SDM di waktu yang akan
datang.
o Analisis usaha baru(mengamati jumlah kebutuhan karyawan
pada usaha sejenis yang telah lebih dahulu berdiri)
o Analisis beban kerja
o Pendekatan normatif (berdasarkan struktur organisasi,
departemen atau devisi)
SUPLAI SUMBER DAYA MANUSIA
Suplai SDM bersumber dari internal dan eksternal. Internal berasal dari para
karyawan yang ada sekarang (persediaan), yang dapat dipromosikan,
dipindah atau didemosikan, untuk memenuhi kebutuhan yang diantisipasi.
Sedangkan eksternal terdiri dari orang2 dalam pasar tenaga kerja, mencakup
orang2 yang belum bekerja dan para karyawan organisasi-organisasi lain.
Estimasi Suplai Internal
Menghitung jumlah karyawan serta mengaudit untuk mengevaluasikan
kemampuan2 mereka untuk menugaskan mereka mengisi lowongan2
pekerjaan2 di waktu y.a.d. Adapun teknik2 forecasting yang tersedia yaitu:
o Inventarisasi SDM
o Bagan penempatan
o Analisis Markov
Estimasi Suplai Eksternal
Didasarkan pada inforamsi baik dari berbagai publikasi maupun hasill
kerjasama dengan pihak2 penyedia. Ini penting untuk menjamin organisasi
memperoleh karyawan dengna kuantitas dan kualitas sesuai kebutuhan.
SISTEM PERENCANAAN SDM
o Inventarisasi persediaan SDM
o Forecast SDM
o Penyusunan rencana2 SDM
o Pengawasan dan evaluasi
BAB V
DESAIN PEKERJAAN DAN INFORMASI ANALISIS
PEKERJAAN
Desain pekerjaan adalah fungsi penetapan kegiatan2 kerja seorang individu
atau kelompo karyawan secara organisasional. Tujuannya adalah untuk
mengatur penugasan-penugasan kerja yang memenuhi kebutuhan2
organisasi, teknologi dan keperilakuan.
Analisis pekerjaan secara sistematik mengumpulkan, mengevaluasi dan
mengorganisasi informasi tentang pekerjaan2. Ini biasanya dilakukan oleh
para spesialis yang disebut analisis pekerjaan. Jadi, setelah dep. personalia
terlibat dalam proses perancangan pekerjaan, pemahaman tentang pekerjaan2
dan persyaratan2nya harus dikumpulkan melallui analisis pekerjaan.
Elemen-elemen desain pekerjaan
o Elemen organisasional
Pendekatan mekanistik
Aliran kerja
Praktek-praktek kerja
o Elemen lingkungan
Kemampuan dan tersedianya karyawan
Berbagai pengharapan sosial
o Elemen2 keperilakuan
Otonomi
Variasi
Identitas tugas
Umpan balik
Kegunaan Informasi Analisis Pekerjaan
1. Untuk menetapkan basis rasional bagi struktur kompensasi
2. Untuk mengevaluasi bagaimana tantangan-tantangan lingkungan
mempengaruhi pekerjaan2 individual
3. Untuk menghapuskan persyaratan2 kerja yang dapat menyebabkan
diskriminasi dalam pengadaan personalia
4. Untuk merencanakan kebutuhan2 SDM di waktu yang akan datang
dan sebagai basis perencanaannya
5. Untuk memadukan lamaran2 dan lowongan2 pekerjaan
6. Untuk memforecast dan menentukan kebutuhan2 latihan bagi para
karyawan baru dan lama
7. Untuk mengembangkan rencana2 pengembangan karyawan potensial
8. Untuk menetapkan standar2 prestasi kerja yang realistik
9. Untuk menempatkan para karyawan pada pekerjaan2 yang s esuai
dengan keterampilan mereka secara efektif.
10. Untuk membantu revisi struktur organisasi
11. Utnuk memperkenalkan para karyawan baru dengan pekerjaan2
mereka
12. Untuk memperbaiki aliran kerja
13. Untuk memberikan data sebagai ungsi salluran2 komunikasi
BAB VI
PENARIKAN (REKRUTMEN) SUMBER DAYA MANUSIA
Penarikan(recruiment) adalah proses pencarian dan pemikatan para alon
karyawan (pelamar) yang mampu untuk melamar sebagai karyawan.
Proses ini dimulai saat para pelamar dicari dan berakhir bila lamaran2
(aplikasi) mereka diserahkan. Hasilnya ialah sekumpulan pencari kerja dari
mana para karyawan baru diseleksi. Spesialis penyelenggara kegiatan ini
disebut recruiters.
Proses penarikan:
Perencanaan SDM dan Permintaan2 khusus dari manajer—lowongan
pekerjaan yang tersedia—analisis informasi jabatan dan pendapat manajer—
persyaratan2 jabatan—metode2 penarikan—pelamar2 yang memuaskan
Kendala-Kendala Penarikan
o Kebijaksanaanan-kebijaksanaan organisasional yang akan
mempengaruhi penarikan:
Kebijaksanaan Promosi(untuk memberikan karyawan sekarang
kesempatan pertama untuk mengisi lowongan2. Ini akan
meningkatkan moral dan partisipasi karyawan, serta membantu
kegiatan pemeliharaan karyawan)
Kebijaksanaan kompensasi(penggajian/pengupahan akan
mempengaruhi mina pencari kerja untuk menjadi pelamar
serius)
Kebijaksanaan Status Karyawan(misalnya status honorer,
musiman/sementara, atau part time, bisa saja menyebabkan
perusahaan menolak karyawan yang qualified yang
menigninkan status kerja full-time)
Kebijaksanaan penerima tenaga lokal(tujuannya untuk menjalin
hubungan baik dengan lingkungan masy di sekitar perus)
o Rencana – rencana SDM
Dengan merinci persediaan keterampilan, renana latihan dan
pengembangan serta promosi dan transfer, rencana personalia
menguraikan pekerjaan2 yang harus dipenuhi melalui penarikan dan
mana yang akan diisi secara internal.
o Kondisi Pasar Tenaga Kerja
Kekuatan suplai dan permintaan yang berinteraksi di pasar tenaga
kerja. Hal tersebut menentukan harga tenaga kerja. Makin besar
jumlah suplai tenaga kerja yang qualified, maka harganya akan
cenderung lebih murah.
o Kondisi2 lingkungan eksternal
Misalnya tingkat pengangguran, kondisi dan tingkat pertumbuhan
ekonomi, hukum perburuhan, proyeksi angkatan kerja oleh Depnaker,
kelangkaan tenaga kerja dengan keterampilan2 tertentu, dan kegiatan
penarikan para pesaing.
o Persyaratan2 jabatan
o Kebiasaan2 pelaksana penarikan
SALURAN-SALURAN PENARIKAN
BAB VII
PROSES SELEKSI
Proses seleksi adalah pusatnya manajemen personalia, dimana serangkaian
langkah kegitan yang digunakan untuk memutuskan apakah pelamar
diterima atau tidak. Langkah-langkah ini mencakup pemaduan kebutuhan-
kebutuhan kerja pelamar dan organisasi.
Dalam banyak departemen personalia, penarikan dan seleksi digabungkan
dan disebut employment function.
Seleksi adalah kunci sukses manajemen personalia, bahkan sukses organisasi
MASUKAN-MASUKAN SELEKSI:
o Informasi analisis jabatan
o Rencana-rencana SDM
o Perencanaan
Tantangan-Tantangan dalam Proses Seleksi:
o Tantangan-tantangan suplai (biasanya disebabkan oleh kurangnya
pelamar yang qualified. Hal tersebut diukur dengan rasio seleksi yang
merupakan hubungan antara jumla pelamar yang diterima dan jumlah
total pelamar yang tersedia)
o Tantangan-tantangan ethis (terkadang keputusan2 seleksi sangat
dipengaruhi oleh etika karyawan, seperti hubungan keluarga,
pemberian komisi dari kantor penempatan tenaga kerja, atau karena
suap)
o Tantangan organisasional (misalnya keterbatasan anggaran, kebiasaan
memilih calon karyawan laki2 dibanding wanita, dsb)
Langkah-langkah dalam proses seleksi:
o Bagi pelamar yang berasal dari suplai internal, kadang kadang tidak
perlu melalui beberapa langkah seperti halnya seleksi untuk suplai
eksternal. Adapun langkah-langkah umum yang dilakukan dalam
proses seleksi ialah:
Penerimaan pendahuluan pelamar
Tes-tes penerimaan
Tes-tes psikologis
o Tes kecerdasan
o Tes kepribadian
o Tes bakat
o Tes minat
o Tes prestasi
Tes-tes pengetahuan
Performance test
Wawancara seleksi
Wawancara individual
Wawancara kelompok
Tahapan wawancara
Persiapan pewawancara
o Penentuan sasaran wawancara
Bahan Lainnya :
REKRUTMEN DAN SELEKSI
Adalah seleksi yang didasarkan pada spesifikasi pekerjaan dan kebutuhan nyata
jabatan yang akan diisi serta berpedoman kepada kriteria dan standar-standar
tertentu.
Metode ilmiah dilaksanakan dengan cara-cara sebagai berikut:
a. metode kerja yang jelas dan sistematis
b. berorientasi pada prestasi kerja
c. berorientasi pada kebutuhan riil karyawan
d. berdasarkan pada job analysis
e. berpedoman pada undang-undang ketenaga-kerjaan